• Bagaimana gambaran peta SNA (Social Network Analysis) untuk kata kunci “Jokowi, Joko Widodo” dari tahun 2014 hingga 2020? • Apakah ada perubahan dukungan dalam cluster Pro Jokowi dari tahun ke tahun, khususnya sekarang tahun 2020? • Apakah ada pergeseran pendukung dari yang Pro Jokowi ke Kontra Jokowi, dan juga sebaliknya? Kesimpulan • Dari tahun 2014 hingga awal 2020, cluster Pro Jokowi awalnya lebih besar dari cluster Kontra. Setiap tahun, ukuran cluster Kontra Jokowi semakin besar, hingga akhirnya menyamai cluster Pro Jokowi. • Pada awal tahun 2020 (Jan-Feb) sebelum ramai Covid-19 dan saat Covid-19 (Mei-Juli), cluster Pro Jokowi masih sangat besar, berimbang dengan cluster Kontra. Akun organik yang meretweet postingan akun @Jokowi masih sangat besar. • Dalam seminggu terakhir (3-10 Oktober 2020), sejak UU Omnibus Law disahkan, cluster Pro Jokowi tampak jauh lebih kecil dibanding cluster Kontra. Bahkan akun organik yang meretweet postingan akun @Jokowi tidak sebesar sebelumnya. Sebaliknya, akun ini posisinya begesar ke tengah di antara dua cluster, yang menggambarkan banyaknya akun dari cluster Kontra yang turut meretweet postingan @Jokowi; bukan karena setuju, tapi lebih banyak sebagai bentuk penolakan dan kritikan. • Terdapat pergeseran beberapa akun influensial dari yang sebelumnya dalam cluster Pro Jokowi, bergeser ke cluster Kontra Jokowi. Dari narasinya, berisi kritikan yang disukai dan diretweet oleh akun-akun di cluster Kontra, sehingga posisinya bergeser dari cluster Pro ke Kontra.