Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan nasional dan daerah. Perencanaan pembangunan diperlukan untuk menjamin terciptanya pembangunan yang menyeluruh, terarah, dan terpadu guna mencapai masyarakat yang adil dan sejahtera. Pemerintah pusat dan daerah dituntut untuk menyusun strategi pembangunan secara matang agar mampu menghadapi tantangan era globalisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. introduction Methodology Analysis Conclusion
Berdasarkan penjelasan yang dijabarkan di atas,
maka rumusan masalah dapat diuraikan sebagai
berikut:
1) Bagaimana Pengertian dari perencanaan
pembangunan?
2) Arti penting dari Perencanaan Pembangunan?
3) Apa itu perencanaan pembangunan nasional?
4) Bagaimana perencanaan pembangunan daerah?
5) Bagaimana peran pemerintah dalam perencanaan
pembangunan daerah?
Potret Permasalahan
4. introduction Methodology Analysis Conclusion
Penelitian sebelumnya menggunakan Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu: Penelitian
kualitatif (Qualitative Research) suatu penelitian ini digunakan untuk menguraikan atau mendeskripsikan dan
menganalisis masalah-masalah yang terjadi dilapangan atau tempat penelitian, dimana peristiwa, aktifitas social, sikap,
kepercayaan, pengamatan, telah terjadi maupun belum terjadi di lokasi penelitian tersebut..
Pada penelitian sebelumnya Penulisan artikel ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif dengan pengumpulan
data dilakukan dengan cara studi pustaka (library research) dan dokumen.
Dan penulisan makalah ini dibuat dengan mengkaji dan melihat dari sumber – sumber seperti buku dan jurnal yang
ada dengan metode kajian Pustaka penelitian campuran.
Kajian Pustaka
5. introduction Methodology Analysis Conclusion
Pembangunan dalam suatu negara tentu menjadi hal yang sangat penting, Hampir seluruh negara di
dunia ini telah memilikinya. Negara tanpa adanya pembangunan akan stagnan,
Perencanaan pembangunan nasional dan daerah akan terlaksana dengan baik, sinergis dan terarah
apabila diawali dengan perencanaan yang matang dan memperhatikan aspek kontinuitasnya.
Perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu diperlukan untuk menjamin laju
perkembangan di Indonesia, dalam mencapai suatu masyarakat yang adil, sejahtera dan makmur. Seiring
dengan makin mantapnya pelaksanaan pembangunan nasional dan daerah, maka sebagai konsekuensi
logisnya adalah bahwa Pemerintah Pusat maupun Daerah dituntut untuk lebih siap dan mandiri dalam
menyusun strategi pembangunan dalam rangka mengembangkan daerahnya sehingga mampu
menghadapi era globalisasi dan persaingan yang semakin kompetitif.
6. introduction Methodology Analysis Conclusion
Secara umum Perencanaan Pembangunan adalah cara atau teknik untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dalam proses pembangunan sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang maju, makmur
dan sejahtera. Literatur ilmiah yang tesedia memberikan beberapa pengertian dari para ahli tentang
perencanaan pembangunan.
Menurut Arthur W.Lewis (1965) mendefenisikan perencanaan pembangunan sebagai suatu kumpulan
kebijaksanaan dan program pembangunan untuk merangsang masyarakat dan swasta untuk
menggunakan sumberdaya yang tersedia lebih produktif. Sedangkan Jenseen (1995) merekomendasikan
perencanaan pembangunan daerah harus memperhatikan hal-hal yang bersifat kompleks, sehingga
prosesnya harus memperhitungkan kemampuan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia,
sumber daya alam, sumber daya fisik, dan sumber daya lainnya. Riyadi (2002 : 8)
7. introduction Methodology Analysis Conclusion
Arti Penting Perencanaan
Pembangunan Perencanaan
Memiliki pengertian dan jenis yang berbeda-beda. Dalam
kamus besar bahasa indonesia, perencanaan dari kata dasar
“rencana” yang berarti rancangan atau rangka sesuatu yang
akan dikerjakan. Namun Perencanaan secara umum
didefinisikan sebagai suatu proses penyiapan seperangkat
keputusan untuk dilaksanakan pada pencapaian sasaran
tertentu. Dengan definisi tersebut, maka perencanaan memiliki
beberapa unsur, diantaranya yaitu: pertama, berhubungan
dengan hari depan, kedua, mendesain seperangkat kegiatan
secara sistematis, ketiga, dirancang untuk mencapai tujuan.
8. Adapun tujuan dan fungsi pokok perencanaan pembangunan tersebut sebagai berikut:
1) Untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan
2) Untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar Daerah.
3) Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan.
4) Untuk mengoptimalkan partisipasi dan peran masyarakat dalam perencanaan.
5) Untuk menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif dan adil.
9. introduction Methodology Analysis Conclusion
Pembangunan nasional dimaknai sebagai pembangunan ekonomi dimana
upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi perhatian utama.
Sehingga dapat dipahami jika tulisan para ekonom yang mengulas tentang
pembangunan seperti Harrod Domar, Arthur Lewis, W W Rostow, Hirschman,
Rosenstein Rodan, Nurkse, dan Leibenstein banyak memberikan pengaruh
pada para teknokrat perencana pembangunan di Indonesia. Pemikiran dan
pengalaman Eropa kemudian menjadi dasar dari konsep dan strategi
pembangunan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Fenomena inilah
yang oleh Bjorn Hettne (1991) disebut dengan eurocentrisme dalam
pemikiran awal tentang pembangunan.
Perencanaan Pembangunan Nasional
10. introduction Methodology Analysis Conclusion
Sebagaimana dijelaskan oleh Arthur Lewis bahwa perencanaan pembangunan dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti kerangka filosofi, kompleksitas politik maupun sistem ekonomi yang berlangsung. Ketiga
faktor tersebut menghadirkan tantangan nyata dalam perencanaan pembangunan nasional dari masa ke
masa. Kebijakan pembangunan ketika diratifikasi menjadi produk hukum berupa UU, maka merupakan
ordinary law yang sejak perumusan akan dipengaruhi oleh kepentingan politik faksi-faksi dalam
pemerintahan maupun legislatif. Begitu pula pada saat pelaksanaan akan bersinggungan dengan
dinamika sosial politik yang berlangsung sebagai bagian dari lingkungan yang melingkupi suatu kebijakan
nasional.
Tantangan dan Skenario Perubahan
Kebijakan Pembangunan Nasional
11. introduction Methodology Analysis Conclusion
Ketika Orde Lama berkuasa, fragmentasi politik dan sistem pemerintahan yang berlangsung dalam
demokrasi liberal tidak hanya menyebabkan rapuhnya stabilitas politik, akan tetapi juga berdampak pada
efektifitas program-program pembangunan nasional. Fragmentasi ideologis dan formasi kabinet
parlementer ternyata tidak cukup kuat dan stabil sebagai landasan dalam eksekusi kebijakan
pembangunan nasional. Lemahnya tradisi konsensus politik di antara partai politik menyebabkan
pemerintah sulit untuk menentukan jenis dan prioritas program pemerintahan. Sedangkan pada aspek
ideologi politik, memberikan pengaruh kuat terhadap arah dan strategi kebijakan pembangunan yang
dipilih. Sementara itu di era Orde Baru pemerintah memberikan ruang yang sangat terbuka bagi pasar
dan investasi asing dalam pembangunan nasional. Sedangkan secara politik, keberhasilan Orde Baru
melakukan penataan politik guna mewujudkan stabilitas sosial politik telah menghadirkan Golkar sebagai
kekuatan dominan.
12. introduction Methodology Analysis Conclusion
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Menurut (Soekartawi, 1990, h.3) konsep umum tentang
perencanaan pembangunan adalah bahwa perencanaan pembangunan sebenarnya merupakan suatu
proses yang berkesinambungan dari waktu ke waktu dengan melibatkan kebijaksanaan (policy) dari
pembuat keputusan berdasarkan sumber daya yang tersedia dan disusun secara sistematis. Riyadi dan
Bratakusuma (2003, h.7) berpendapat, perencanaan pembangunan dapat diartikan proses atau taharap
dalam merumuskan pilihan-pilihan pengambilan kebijakan yang tepat, dimana dalam tahapan ini
dibutuhkan data dan fakta yang relevan sebagai dasar atau landasan bagi serangkaian alur yang
sistematis yang bertujuan untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat umum baik secara fisik maupun
non fisik. Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Simrenda) ini dirancang untuk dapat meningkatkan
kualitas perencanaan pembangunan daerah melalui data-data pembangunan yang relevan dan akurat.
Simrenda dapat membantu semua tahapan dalam perencanaan pembangunan daerah.
13. Peran pemerintah dalam perencanaan
pembangunan daerah
Peranan pemerintah daerah sebagai entrepreneur yaitu, pemerintah daerah dapat mendorong
tumbuhnya entrepreneur melalui kebijakan kecil atau industri kecil. Kebijakan bagi usaha kecil yaitu
melalui pemberian bantuan dan pelatihan kepada usaha perorangan untuk meningkatkan usahanya. jika
ada pengusaha yang kekurangan modal maka pemerintah bisa membantu dengan memberi kredit dan
subsidi kepada pengusaha di daerah. Diharapkan dengan subsidi dan kredit tersebut pengusaha kecil
akan mempunyai tingkat yang cukup besar untuk pengembangan usaha lebih lanjut. Pemerintah daerah
sebagai entrepreneur memiliki peran penting dalam kegiatan produktif yang mendorong pertumbuhan
ekonomi di daerah maupun negara.
14. introduction Methodology Analysis Conclusion
.
Bastian [2006:75] mengatakan bahwa dalam upaya untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan dan penganggaran harus memperhatikan: a) Adanya pagu indikatif bagi
kecamatan maupun SKPD; b) Adanya format yang baku dari perencanaan yaitu RKPD, Rencana Kerja
(Renja) SKPD sampai Rencana Kerja Anggaran (RKA); c) RKPD dan Renja SKPD disusun
berdasarkan hasil musrenbang kabupaten, serta hasil forum SKPD sebagai rujukan dalam penyusunan
dan pembahasaan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS); d) Badan anggaran dan Tim anggaran daerah memahami bahwa pengawalan dan konsistensi
prioritas kegiatan hasil perencanaan partisipasi; dan e) Output setiap tahapan dalam proses
penganggaran dapat diakses oleh setiap peserta perencanaan partisipasi, bila inkonsistensi materi
dengan hasil perencanaan partisipasi wajib disertai dengan penjelasan resmi dari pemerintah atau
DPRD sebagai wujud asas transparansi dan akuntabilitas dalam good governance.
Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran Daerah
15. introduction Methodology Analysis Conclusion
Perencanaan pembangunan nasional dan daerah akan terlaksana dengan baik, sinergis dan terarah apabila
diawali dengan perencanaan yang matang dan memperhatikan aspek kontinuitasnya. Dalam mencapai
suatu masyarakat yang adil, sejahtera dan makmur. Seiring dengan makin mantapnya pelaksanaan
pembangunan nasional dan daerah, maka sebagai konsekuensi logisnya adalah bahwa Pemerintah Pusat
maupun Daerah dituntut untuk lebih siap dan mandiri dalam menyusun strategi pembangunan dalam rangka
mengembangkan daerahnya sehingga mampu menghadapi era globalisasi dan persaingan yang semakin
kompetitif. Perencanaan Pembangunan yang baik akan mampu menjamin terlaksananya pembangunan
yang menyeluruh terarah dan terpadu. Perencanaan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai agar apa yang hendak dilaksanakan benar-benar dapat terwujud dengan baik. Dan peranan
pemerintah daerah sebagai entrepreneur yaitu, pemerintah daerah dapat mendorong tumbuhnya
entrepreneur melalui kebijakan kecil atau industri kecil
16. B O
C H I N S
T E M P L A T E
Se e Y ou on N e xt Pre se nt at ion