1. Siklus diesel berbeda dari motor bensin karena tidak menggunakan carburator dan busi, melainkan menggunakan saringan udara dan injektor.
2. Langkah-langkah siklus diesel standar meliputi isap udara, kompresi udara, injeksi bahan bakar dan pembakaran, serta buang gas buang.
3. Analisis siklus diesel didasarkan pada prinsip termodinamika, dengan mempertimbangkan proses isentropik dan isobari
Buku berisi pembahasan dasar tentang aplikasi dari studi perpindahan kalor, yaitu: alat penukar kalor. Konsentrasinya adalah analisa dasar dari alat penukar kalor tersebut. Dan penulis harapkan dapat bermanfaat, sampai kritik dan saran untuk memperbaiki materi ini.
Motor diesel merupakan motor yang berbeda dengan motor bensin, krn proses penyalaan motor diesel bukan dgn loncatan api listrik.
Perbedaan lainnya adalah pada motor diesel saat langkah pemasukan/hisap yang hanyalah udara segar saja yang masuk kedalam silinder.
Sedangkan penyalaannya bahan bakar dengan cara menyemprotkan bahan bakar kedalam silider yang udaranya panas karena dikompresi/tekan pada tekanan yang tinggi.
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia wahyuddin S.T
Prarancangan Pabrik Polypropylene Random Copolymer dari Propylene san Ethylene Kapasitas 30.000 Ton / Tahun
Prarancangan Pabrik Acetaldehyde dari Ethylene dan Oksigen dengan Proses Oksidasi 1 Tahap
Terima Kasih Sudah Mau Berkunjung dan Membaca Artikel Yang Kami Share ini.
Semoga Bermanfaat.
Layanan Informasi Kami.
Facebook : teacher@aprinr.id.ai
E-Mail : Hiroapriito@outlook.com
YouTube : https://www.youtube.com/channel/UCFzllPihZiwrHwyjPd6KwIw || HAI TV
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Buku berisi pembahasan dasar tentang aplikasi dari studi perpindahan kalor, yaitu: alat penukar kalor. Konsentrasinya adalah analisa dasar dari alat penukar kalor tersebut. Dan penulis harapkan dapat bermanfaat, sampai kritik dan saran untuk memperbaiki materi ini.
Motor diesel merupakan motor yang berbeda dengan motor bensin, krn proses penyalaan motor diesel bukan dgn loncatan api listrik.
Perbedaan lainnya adalah pada motor diesel saat langkah pemasukan/hisap yang hanyalah udara segar saja yang masuk kedalam silinder.
Sedangkan penyalaannya bahan bakar dengan cara menyemprotkan bahan bakar kedalam silider yang udaranya panas karena dikompresi/tekan pada tekanan yang tinggi.
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia wahyuddin S.T
Prarancangan Pabrik Polypropylene Random Copolymer dari Propylene san Ethylene Kapasitas 30.000 Ton / Tahun
Prarancangan Pabrik Acetaldehyde dari Ethylene dan Oksigen dengan Proses Oksidasi 1 Tahap
Terima Kasih Sudah Mau Berkunjung dan Membaca Artikel Yang Kami Share ini.
Semoga Bermanfaat.
Layanan Informasi Kami.
Facebook : teacher@aprinr.id.ai
E-Mail : Hiroapriito@outlook.com
YouTube : https://www.youtube.com/channel/UCFzllPihZiwrHwyjPd6KwIw || HAI TV
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Ada banyak sekali mesin pengubah (pengonversi) energi, salah satunya yaitu motor bensin yang mengubah eneergi kimia (bahan bakar) menjadi energi panas, diubah lagi menjadi energi gerak dan di konversi menjadi energi putar dan diteruskan oleh ban sehingga kendaraan dengan motor bensin bisa bergerak
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang lainnya).
2. SIKLUS DIESEL
• Perbedaan dengan motor bensin secara
konstruksi :
• Tidak ada carburator dan busi sebagai
gantinya terdapat saringan udara dan Injektor
atau Nozel
3. Siklus Diesel Udara Standar
(Tekanan Konstan)
Langkah-langkah yang terjadi pada siklus diesel:
1. Langkah Isap
•Torak bergerak dari TMA ke TMB
•Katup isap terbuka, katup buang tetutup
•Yang diisap adalah udara murni (bukan campuran bahan bakar dan
udara)
2. Langkah Kompresi
•Piston bergerak dari TMB ke TMA
•Katup isap tertutup
•Udara ditekan sehingga tekanan dan temperatunya naik
•Pembakaran dilakukan tidak dengan loncatan api busi tetapi dengan
penyalaan sendiri akibat penekanan
•Setelah berakhirnya langkah kompresi, bahan bakar dengan yang
sangat tinggi disemprotkan ke dalam silinder oleh injektor
4. Langkah-langkah yang terjadi pada
siklus diesel:
3. Langkah Kerja
•Pembakaran terjadi karena bahan bakar di injeksikan pada perioda
pembakaran cepat dan bertemu dengan oksigen
•Karenna didalam silinder terdapat udara dengan temperatur yang
tinggi maka terjadilah proses pembakaran bahan bakar di dalam
silinder
•Hasil pembakaran adalah gas yang mempunyai tekanan dan
temperatur tinggi dan mendesak Piston bergerak dari TMA ke TMB
dan menghasilkan langkah kerja
4. Langkah Buang
•Ketika torak mendekati akhir langkah, klep buang terbuka dan
ketika torak balik lagi keatas gas buang akan terdesak keluar dari
silinder
5. Siklus ideal di mana penambahan panas terjadi pada
tekanan konstan, dimulai saat volume minimum.
6. Proses pada Siklus Diesel
• Proses 1-2: Kompresi isentropik:
– Proses tekan yang terjadi secara adiabatik & terbalikkan.
• Proses 2-3: Pemasukan panas isobarik:
– Panas diperoleh dari sumber luar.
– Kerja keluar
• Proses 3-4: Ekspansi isentropik:
– Proses yang menghasilkan kerja.
• Proses 4-1: Pembuangan panas isokhlorik :
– Panas dibuang ke sekeliling.
7. Persamaan Energi Sistem Tertutup Setiap
Proses Siklus Diesel
• 1-2: Proses tekan (isentropik):
Q12 = 0, W12 = m (u2 – u1)
• 2-3: Proses pemasukan panas (isobarik):
W23 = m P (v3-v2) , Q23 = m (h3 – h2)
• 3-4: Proses ekspansi (isentropik):
Q34 = 0, W34 = m (u3 – u4)
• 4-1: Proses pembuangan panas (isokhorik):
W41 = 0, Q41 = m (u4 – u1)
8. Proses Penambahan Panas Pada Tekanan
Konstan (Proses 2-3)
• Kerja (proses isobarik):
• Dari kesetimbangan energi untuk massa atur:
• Sehingga panas yang dimasukkan:
)(
3
2
232
23
vvpdvp
m
W
)()(
)()(
)(
23
2233
2323
23
232323
hh
vpuvpu
vvpuu
m
Q
WQm uu
9. Kerja dan Efisiensi Siklus Diesel
• Kerja Netto Siklus:
Wsiklus = W23 + W34 – W12
= m [(p2(v3 – v2) + (u3 - u4) – (u2 - u1)]
= Q23 – Q41 = m [(h3 - h2) – (u4 – u1)]
• Efisiensi:
• Kerja netto dan efisiensi di atas dapat dihitung dengan
mengetahui nilai h dan u dari Tabel.
23
14
23
41
23
4123
23
11
hh
uu
Q
Q
Q
QQ
Q
Wsiklus
10. Analisis dengan menggunakan data Tabel
Udara Gas Ideal
• Untuk Proses Isentropik:
• Dimana: r = V1/V2 = V4/V3 = perbandingan
kompresi.
• Gunakan Tabel Udara Gas Ideal untuk mencari vr.
rv
V
V
vv
r
v
V
V
vv
rrr
r
rr
.3
3
4
34
1
1
2
12
11. Persamaan Pada Proses Isentropik
• Nilai tekanan, bila diperlukan, dapat diperoleh dari
persamaan gas ideal dan dari perbandingan tekanan sebagai
berikut:
• Untuk proses 1-2 yang isentropik:
• Untuk proses 2-3 dan 4-1 yang isobarik dan isokhorik:
1
2
12
21
12
12 atau,
r
r
p
p
pp
VT
VT
pp
3
4
34
1
4
14
2
3
23
atau,
r
r
p
p
pp
T
T
pp
T
T
pp
12. Analisis Berbasis Udara Standar Dingin (k,
cp, dan cv konstan)
• Untuk Proses Isentropik:
– Proses kompresi:
– Proses ekspansi:
– Dapat dilihat pula bahwa: T4/T3 = T1/T2, sehingga
T4/T1 = T3/T2.
1
1
4
3
3
4
1
1
2
1
1
2
1
k
k
k
k
rV
V
T
T
r
V
V
T
T
13. Pengaruh Perbandingan Kompresi
terhadap Efisiensi
• Bila cp, cv dan k konstan (untuk udara k = 1,4 dan
• Δu = cv ΔT):
1
2
1
23
14
2
1
23
14 1
11
1/
1/
1
)(
)(
1
k
v
v
rT
T
TT
TT
T
T
TTc
TTc