Thermodynamic – An Engineering Approach by Yunus
A Cengel and Michael A. Boles
Habib Abdullah Rosyid (15050067)
Tujuan Pembelajaran
 Mengevaluasi kinerja siklus gas power dimana fluida
yang bekerja tetap berada pada siklus.
 Mengembangkan asumsi sederhana yang berlaku pada
siklus gas power.
 Meninjau pengoperasian mesin reciprocating.
 Menganalisis kedua siklus gas power, tertutup dan
terbuka.
 Memecahkan masalah berdasarkan siklus Otto, Diesel,
Stirling, dan Ericsson.
Pertimbangan Dasar Dalam Analisis Siklus Power
 Kebanyakan perangkat produksi
pengoperasian yang terjadi seperti
pada siklus disamping.
 Ideal cycle adalah siklus yang hanya
terdiri dari proses internal reversible.
 Actual cycle adalah siklus nyata yang
terjadi.
Effisiensi Siklus Carnot
 Heat engine (mesin carnot) dirancang dengan tujuan
untuk mengkonversi energi panas menjadi kerja, dan
dinyatakan dalam efisiensi termal yang merupakan rasio
dari kerja yang dihasilkan oleh engine dengan total input
panas
 Siklus Carnot terdiri dari empat proses reversibel:
isotermal heat addition, isentropik ekspansion,
isotermal heat rejection, dan isentropik compression.
Diagram P-v dan T-s dari siklus Carnot
 Siklus Carnot dapat dijalankan dalam sistem tertutup
(Perangkat piston silinder) atau sistem stabil-aliran
(memanfaatkan dua turbin dan dua kompresor dan
baik gas atau uap dapat dimanfaatkan sebagai fluida
kerja.
Pengendalian dan penyederhanaan umum
digunakan dalam analisis siklus daya
 Siklus tidak mengalami gesekan apapun. Oleh karena
itu, fluida kerja tidak mengalami penurunan tekanan
ketika mengalir di pipa atau perangkat seperti penukar
panas.
 Semua proses ekspansi dan kompresi berlangsung di
quasiequilibrium.
 Pipa yang menghubungkan berbagai komponen dari
sistem terisolasi dengan baik, dan perpindahan panas
diabaikan.
Asumsi Penyderhanaan
 Fluida kerja adalah udara, yang
terus menerus beredar dalam
sebuah loop tertutup dan selalu
berperilaku sebagai gas ideal.
 Semua proses yang membentuk
siklus secara internal reversibel.
 Proses pembakaran digantikan
oleh proses heat addition dari
sumber eksternal.
 Proses pembuangan digantikan
oleh proses heat rejection yang
mengembalikan fluida kerja ke
keadaan awal.
Mesin Recripocating
 Meskipun sederhana, mesin reciprocating (piston
silinder) adalah salah satu penemuan yang telah
terbukti sangat serbaguna dalam berbagai aplikasi.
 Rasio Kompressi mesin
recripocating
 Mean Effective Pressure
Siklus Otto (spark ignition)
Siklus Diesel
 Pada mesin Diesel, udara hanya
dikompresi saat langkah kompresi
terjadi, menghilangkan kemungkinan
autoignition. Mesin ini dapat
dirancang untuk beroperasi pada rasio
kompresi yang lebih tinggi, biasanya
antara 12 dan 24.
 Proses pembakaran berlangsung
selama suatu interval bahan bakar
dimulai ketika piston mendekati
TDC/TMA.
 Oleh karena itu, proses pembakaran
dalam siklus Diesel ideal diperkirakan
sebagai proses constan pressure dan
heat addition.
1-2 Isentropic compression
2-3 Constant-pressure heat addition
3-4 Isentropic expansion
4-1 Constant-volume heat rejection.
Siklus Stirling dan Ericsson
 Siklus Stirling
 Silus ini ditemukan oleh Stirling, dimana terdiri dari dua proses
isotermal dan dua proses volume konstan. Dua proses terakhir
terjadi dengan bantuan sebuah regenerator untuk membuat
siklus ini reversibel.
 Udara berekspansi secara isotermal, pada temperatur konstan T1
dari v1 ke v2. Kalor yang diberikan sumber eksternal diserap selama
proses.
 Udara lewat melalui regenerator dan didinginkan pada volume
konstan ke temperatur T3. Proses ini digambarkan oleh grafik 2-3
pada diagram p-v dan T-s. Pada proses ini kalor dibuang ke
generator.
 Udara dikompresi secara isotermal di dalam silinder mesin dari v3
ke v4. Proses ini digambarkan oleh grafik 3-4 pada diagram p-v dan
T-s dan kalor dibuang oleh udara.
 Terakhir, udara dipanaskan pada volume konstan ke temperatur T1
dengan melewatkan udara ke regenerator dalam arah yang
berlawanan dengan proses 2-3. Pada proses ini kalor diserap oleh
udara dari regenerator selama proses ini, yaitu proses 4-1.
 Siklus Ericsson
 Siklus ini ditemukan oleh Ericsson, yang terdiri dari
dua proses isotermal dan dua proses tekanan
konstan. Saat ini siklus Ericsson banyak digunakan
dalam pembuatan turbin gas jenis siklus tertutup.
 Udara dipanaskan pada tekanan konstan dari
temperatur awal T1 ke temperatur T2, yang ditunjukkan
oleh grafik 1-2.
 Udara dibiarkan berekspansi secara isotermal (yaitu
pada temperatur konstan T2 = T3) dari volume awal v2
ke v3 yang ditunjukkan oleh grafik 2-3 pada gambar 6.
Kerja pada ekspansi eksotermal memanfaatkan
sebagian dari kalor .
 Udara didinginkan pada tekanan konstan dari
temperatur awal T3 ke temperatur T4 yang ditunjukkan
oleh grafik 3-4.
 Udara di kompresi secara isotermal dari volume v3 ke
v4 yang ditunjukkan oleh grafik 4-1 pada gambar 6.
Pada proses ini sebagian kalor dibuang oleh udara
untuk melakukan kerja pada udara.
Contoh Soal 1
Contoh Soal 2
Gas power cycle(chapter 9)
Gas power cycle(chapter 9)
Gas power cycle(chapter 9)

Gas power cycle(chapter 9)

  • 1.
    Thermodynamic – AnEngineering Approach by Yunus A Cengel and Michael A. Boles Habib Abdullah Rosyid (15050067)
  • 2.
    Tujuan Pembelajaran  Mengevaluasikinerja siklus gas power dimana fluida yang bekerja tetap berada pada siklus.  Mengembangkan asumsi sederhana yang berlaku pada siklus gas power.  Meninjau pengoperasian mesin reciprocating.  Menganalisis kedua siklus gas power, tertutup dan terbuka.  Memecahkan masalah berdasarkan siklus Otto, Diesel, Stirling, dan Ericsson.
  • 3.
    Pertimbangan Dasar DalamAnalisis Siklus Power  Kebanyakan perangkat produksi pengoperasian yang terjadi seperti pada siklus disamping.  Ideal cycle adalah siklus yang hanya terdiri dari proses internal reversible.  Actual cycle adalah siklus nyata yang terjadi.
  • 4.
    Effisiensi Siklus Carnot Heat engine (mesin carnot) dirancang dengan tujuan untuk mengkonversi energi panas menjadi kerja, dan dinyatakan dalam efisiensi termal yang merupakan rasio dari kerja yang dihasilkan oleh engine dengan total input panas
  • 5.
     Siklus Carnotterdiri dari empat proses reversibel: isotermal heat addition, isentropik ekspansion, isotermal heat rejection, dan isentropik compression. Diagram P-v dan T-s dari siklus Carnot
  • 6.
     Siklus Carnotdapat dijalankan dalam sistem tertutup (Perangkat piston silinder) atau sistem stabil-aliran (memanfaatkan dua turbin dan dua kompresor dan baik gas atau uap dapat dimanfaatkan sebagai fluida kerja.
  • 7.
    Pengendalian dan penyederhanaanumum digunakan dalam analisis siklus daya  Siklus tidak mengalami gesekan apapun. Oleh karena itu, fluida kerja tidak mengalami penurunan tekanan ketika mengalir di pipa atau perangkat seperti penukar panas.  Semua proses ekspansi dan kompresi berlangsung di quasiequilibrium.  Pipa yang menghubungkan berbagai komponen dari sistem terisolasi dengan baik, dan perpindahan panas diabaikan.
  • 8.
    Asumsi Penyderhanaan  Fluidakerja adalah udara, yang terus menerus beredar dalam sebuah loop tertutup dan selalu berperilaku sebagai gas ideal.  Semua proses yang membentuk siklus secara internal reversibel.  Proses pembakaran digantikan oleh proses heat addition dari sumber eksternal.  Proses pembuangan digantikan oleh proses heat rejection yang mengembalikan fluida kerja ke keadaan awal.
  • 9.
    Mesin Recripocating  Meskipunsederhana, mesin reciprocating (piston silinder) adalah salah satu penemuan yang telah terbukti sangat serbaguna dalam berbagai aplikasi.
  • 10.
     Rasio Kompressimesin recripocating  Mean Effective Pressure
  • 11.
  • 13.
    Siklus Diesel  Padamesin Diesel, udara hanya dikompresi saat langkah kompresi terjadi, menghilangkan kemungkinan autoignition. Mesin ini dapat dirancang untuk beroperasi pada rasio kompresi yang lebih tinggi, biasanya antara 12 dan 24.  Proses pembakaran berlangsung selama suatu interval bahan bakar dimulai ketika piston mendekati TDC/TMA.  Oleh karena itu, proses pembakaran dalam siklus Diesel ideal diperkirakan sebagai proses constan pressure dan heat addition.
  • 14.
    1-2 Isentropic compression 2-3Constant-pressure heat addition 3-4 Isentropic expansion 4-1 Constant-volume heat rejection.
  • 15.
    Siklus Stirling danEricsson  Siklus Stirling  Silus ini ditemukan oleh Stirling, dimana terdiri dari dua proses isotermal dan dua proses volume konstan. Dua proses terakhir terjadi dengan bantuan sebuah regenerator untuk membuat siklus ini reversibel.  Udara berekspansi secara isotermal, pada temperatur konstan T1 dari v1 ke v2. Kalor yang diberikan sumber eksternal diserap selama proses.  Udara lewat melalui regenerator dan didinginkan pada volume konstan ke temperatur T3. Proses ini digambarkan oleh grafik 2-3 pada diagram p-v dan T-s. Pada proses ini kalor dibuang ke generator.  Udara dikompresi secara isotermal di dalam silinder mesin dari v3 ke v4. Proses ini digambarkan oleh grafik 3-4 pada diagram p-v dan T-s dan kalor dibuang oleh udara.  Terakhir, udara dipanaskan pada volume konstan ke temperatur T1 dengan melewatkan udara ke regenerator dalam arah yang berlawanan dengan proses 2-3. Pada proses ini kalor diserap oleh udara dari regenerator selama proses ini, yaitu proses 4-1.
  • 16.
     Siklus Ericsson Siklus ini ditemukan oleh Ericsson, yang terdiri dari dua proses isotermal dan dua proses tekanan konstan. Saat ini siklus Ericsson banyak digunakan dalam pembuatan turbin gas jenis siklus tertutup.  Udara dipanaskan pada tekanan konstan dari temperatur awal T1 ke temperatur T2, yang ditunjukkan oleh grafik 1-2.  Udara dibiarkan berekspansi secara isotermal (yaitu pada temperatur konstan T2 = T3) dari volume awal v2 ke v3 yang ditunjukkan oleh grafik 2-3 pada gambar 6. Kerja pada ekspansi eksotermal memanfaatkan sebagian dari kalor .  Udara didinginkan pada tekanan konstan dari temperatur awal T3 ke temperatur T4 yang ditunjukkan oleh grafik 3-4.  Udara di kompresi secara isotermal dari volume v3 ke v4 yang ditunjukkan oleh grafik 4-1 pada gambar 6. Pada proses ini sebagian kalor dibuang oleh udara untuk melakukan kerja pada udara.
  • 17.
  • 18.