SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Sensus Menunjukkan : Muslim Mayoritas
di Inggris dalam Kurun Waktu 10-20
Tahun Mendatang
Sensus terbaru Inggris tahun 2011 telah menemukan penurunan tajam akan afiliasi Kristen di
antara penduduk kelahiran asli Inggris. Dan banyak ahli menganalisa bahwa penganut Kristen
bisa menjadi minoritas dalam 10 tahun mendatang.
“Ini adalah perubahan yang significant,” kata Prof David Coleman, Profesor demografi di
Universitas Oxford, kepada The Daily Telegraph.
Hasil awal dari sensus 2011 diterbitkan tahun lalu menunjukkan bahwa jumlah orang di
Inggris dan Wales menggambarkan penganut Kristen turun 4,1 juta – penurunan sekitar 10
persen.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa warga usia muda cenderung menolak agama sama
sekali, dengan jumlah 6,4 juta.
Pada saat yang sama jumlah Muslim di Inggris dan Wales melonjak 75 persen – ditambah
oleh hampir 600.000 muslim dari imigran asing.
Dengan begitu , sensus menunjukkan perbandingan bahwa hampir satu dari 10 warga Inggris
dibawah 25 tahun sekarang adalah Muslim.
Data mencatat, 50% dari Muslim disana berusia dibawah usia 25 tahun, sedangkan 25% dari
penganut Kristian adalah berusia di atas 65 tahun,
Dan rata-rata usia seorang Muslim di Inggris adalah 25 tahun, sedangkan rata rata usia
penganut Kristian adalah 50 tahun. Disini terlihat masa depan Inggris bisa jadi penganut
Islam akan menjadi mayoritas di Inggris dalam 10 tahun mendatang.
Dr Fraser Watts, seorang teolog Cambridge, mengatakan hal itu “sangat mungkin” umat
Kristen bisa menjadi minoritas dalam dekade berikutnya.
“Hal ini cukup mencolok adalah tren yang mengkhawatirkan bahwa dalam banyak gereja
mayoritas jemaatnya tidak lebih dari 60 orang,” katanya.
Keith Porteous Wood, direktur eksekutif dari Masyarakat Sekuler Nasional, mengatakan
penurunan jangka panjang Kekristenan sekarang “tak terbendung”.
“Dalam 20 tahun , Muslim akan lebih aktif daripada umat gereja,” kata Wood. (OI.net/Dz)
Populasi Muslim di Inggris Meningkat
Tajam
Musliman Inggris (inet)
dakwatuna.com – Inggris. Sensus penduduk bulan Desember 2011, menunjukkan bahwa
Islam adalah agama yang paling cepat berkembang di Inggris dan Wales. Jumlah warga
muslim melonjak 75%, meliputi hampir 600.000 muslim di Inggris dan Wales.
Sementara itu, sensus itu juga menunjukkan bahwa hampir satu dari 10 di bawah umur 25
tahun di Inggris sekarang menjadi muslim.
Sementara hampir setengah dari muslim Inggris di bawah usia 25, berjumlah hampir
seperempat dari orang Kristen berusia 65 lebih.
Rata-rata usia seorang Muslim Inggris hanya 25, hampir setengah dari orang Kristen Inggris.
Berdasarkan angka tersebut, Dr Fraser Watts, seorang theolog Cambridge, mengatakan
bahwa hal itu orang yang benar-benar mengaku Kristen bisa menjadi minoritas dalam dekade
berikutnya.
“Hal ini masih cukup mengejutkan dan itu kecenderungan yang mengkhawatirkan dan
menegaskan pengamatan bahwa banyak mayoritas jemaat gereja berusia 60 tahun ke atas,”
katanya.
Sementara itu, kebalikan dari Islam terjadi penurunan tajam dalam afiliasi Kristen di antara
penduduk kelahiran Inggris, dan akan terjadi minoritas dalam dekade berikutnya.
“Ini adalah perubahan yang sangat besar, sulit untuk melihat apakah ada perubahan lainnya
dalam sensus bisa saja jauh lebih besar,” kata David Coleman, Profesor demografi di
Universitas Oxford yang dilansir onislam.
Dia juga mengatakan, “Tapi saya ingin tahu seberapa jauh hal itu mencerminkan perubahan
menyeluruh dalam masyarakat di mana itu lebih dapat diterima lebih normal untuk
mengatakan bahwa Anda tidak religius atau tidak Kristen.”
Hasil sensus 2011, menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Inggris dan Wales yang
menganut agama Kristen turun menjadi 4,1 juta atau 10%.
Tetapi analisis baru dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa angka ini meningkat
sebesar 1,2 juta orang Kristen lahir di luar negeri, termasuk Katolik Polandia dan Evangelis
dari negara-negara seperti Nigeria.
Mereka mengungkapkan bahwa sebenarnya ada 5,3 juta lebih sedikit kelahiran orang Inggris
menyatakan diri sebagai umat Kristen, turun 15% hanya dalam satu dekade.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang-orang muda yang cenderung menolak agama
sama sekali, dengan 6,4 juta lebih banyak menggambarkan diri mereka dengan tidak
memiliki keyakinan dari 10 tahun sebelumnya.
Minoritas
“Angka-angka ini menyoroti keragaman Kristen di negeri ini hari ini, sesuatu yang telah
meningkat selama beberapa dekade dan menunjukkan relevansi Kristen kepada orang-orang
dari semua latar belakang,” kata juru bicara Gereja Inggris.
Angka-angka tersebut menegaskan bahwa mereka merupakan bangsa yang setia meski terjadi
penurunan angka namun ini menjadi tantangan, tegasnya.
Keith Porteous Wood, direktur eksekutif dari Masyarakat Sekuler Nasional, mengatakan
penurunan jangka panjang Kekristenan sekarang tak bisa dihentikan.
“Dalam 20 tahun yang akan datang, muslim akan lebih aktif daripada jemaat gereja,” kata
Wood.
Dia menegaskan, sekarang waktunya telah tiba bahwa kekristenan institusional tidak lagi
dibenarkan, jumlahnya sudah turun di bawah massa kritis yang tidak ada lagi alasan
pembenaran untuk Gereja didirikan, misalnya, atau raja melalui upacara keagamaan di
penobatan.
Inggris adalah rumah bagi minoritas muslim yang cukup besar, hampir 2,7 juta. Sensus 2011
menunjukkan bahwa proporsi muslim di Inggris meningkat dari 3% menjadi 4,8% menjadi
yakin pada Islam dan yang paling cepat berkembang di negara ini. (usb/MINA)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/05/19/33523/populasi-muslim-di-inggris-
meningkat-tajam/#ixzz2wgUDKBm9
Wanita Non-Muslim di Inggris Menikmati
Berhijab
Awalnya dia berhijab karena menghindari terpapar matahari.
Dennis Queen, wanita non-Muslim Inggris yang berhijab. (Caters)
VIVAnews - Seorang wanita non-Muslim di Inggris memutuskan mengenakan hijab, bukan karena
tuntutan agama namun karena kulitnya rentan terhadap matahari. Walaupun sempat jadi sasaran para
pembenci Islam, namun dia mengaku nyaman dengan pakaian barunya.
Adalah Dennis Queen, 40, yang memutuskan mengenakan hijab setelah dia menderita penyakit
Polymorphic Light Eruption (PMLE). Penyakit ini menyebabkan kulit penderitanya mengalami ruam
merah yang gatal jika terpapar sinar ultraviolet.
Awalnya, ibu empat anak ini sempat mencoba menggunakan krim tabir surya dan topi lebar, tapi tidak
mempan. "Ruam ini gatal luar biasa. Jika digaruk sangat sakit, seperti disengat lebah," ujarnya kepada
harian The Express pekan ini.
Akhirnya, dia memutuskan untuk mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Pilihannya jatuh
pada mode pakaian Muslimah, atau hijab. Pakaian yang menutup seluruh tubuh dari ujung kepala hingga
kaki ini berhasil membuatnya bisa menghindari sengatan matahari.
"Hijab adalah satu-satunya pakaian yang bisa melindungi saya dari matahari, dan saya menikmati
memakainya," kata Queen yang mengaku mendapat dukungan dari teman-temannya yang Muslim.
Pertama kali menggunakannya, dia kaget akan reaksi masyarakat. Disangka pindah agama, Queen jadi
sasaran penghinaan terhadap Islam, atau yang dikenal dengan Islamofobia. Kini, dia tahu bagaimana
rasanya jadi Muslim, warga minoritas di masyarakat yang tidak toleran.
"Orang mengira saya Muslim. Tidak masalah. Tapi komentar rasis berdatangan, itu menjijikkan. Saya
disebut pengkhianat ras, dan ini membuka mata saya soal perlakuan rasis yang harus dihadapi umat
Muslim setiap harinya," jelas Queen.
Kendati demikian, Queen tidak ambil pusing dan menghiraukannya. Dia mengaku menikmati gaya
berpakaian baru yang membuatnya lebih percaya diri. Dia mengatakan, hijab ternyata tidak membuat
wanita kehilangan daya tariknya.
"Saya tidak merasa kehilangan daya tarik atau kurang feminim karena mengenakan hijab. Saya lebih
percaya ciri dan membuat saya lebih memahami seseorang," ujarnya.
Dia berharap orang yang membaca berita tentangnya bisa mengambil keputusan yang sama dengan dia.
"Kau tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk pakaian atau obat-obatan khusus. Cukup ambil langkah
praktis dan tutupi dirimu." (umi)
ISLAM DI INGGRIS
Meresapi Semangat Ramadan Muslim
Minoritas di Inggris
Apakah Islam Itu Sejenis Makanan?
Semangat muslim minoritas di Inggris tidak kalah dengan muslim di mana pun dalam
Ramadan ini. Tak hanya membantu sesama muslim, mereka juga memberi makan
tunawisma. Asyiknya lagi, puasanya lebih singkat.
Nurani Susilo, London
KETIKA Anjum Anwar, salah seorang pegiat LSM Islam mengunjungi sebuah
sekolah dasar di Inggris dalam rangka proyek yang disebut Understanding Islam
(Memahami Islam) dia disambut dengan pertanyaan-pertanyaan lugu dari murid-
murid sekolah tersebut. “What is Islam, is it some kind of food?” (Apakah Islam itu
sejenis makanan?). Begitu antara lain pertanyaan yang dikemukakan.
Cerita Anjum yang telah mengunjungi 120 sekolah dalam proyek yang bertujuan
memerangi Islamphobia di Inggris setelah peristiwa 11 September, seperti ditulis
harian the Guardian, menggambarkan bagaimana Islam adalah agama minoritas
yang “tidak dikenal” di Inggris, seperti tecermin dari pertanyaan di atas. Maka,
banyak warga -terutama yang tinggal di luar kota-kota besar- bahkan tidak tahu
sama sekali tentang Islam.
Namun, ternyata keminoritasan warga muslim di Inggris, yang berjumlah 1,8 juta
atau hanya 3 persen dari total penduduk Inggris yang 60 juta, tidak menghalangi
mereka untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai muslim, termasuk ibadah
puasa pada Ramadan.
Sebuah toko bernama Continental Food di pinggir jalan di kawasan Woolwich,
London Tenggara, pada hari-hari belakangan ini lebih ramai daripada biasanya.
Antrean panjang terlihat di toko yang menjual daging halal, sayur mayur dan buah-
buahan Asia, Afrika, dan Timur Tengah itu. Tampak paling mencolok dari
penampilan toko ini sekarang adalah aneka jenis kurma yang dipajang di depan
toko, pemandangan yang tidak biasanya dijumpai.
Yang juga berbeda adalah alunan musik yang diputar sang pemilik. Pada hari-hari
biasa, terdengar lagu-lagu khas Asia Selatan (India, Pakistan, dan Bangladesh)
yang iramanya mirip musik dangdut. Sekarang pemilik toko lebih sering memutar
lagu-lagu bersyair Islam, yang lebih dikenal dengan nasid.
Memang, suasana Ramadan di Inggris tidak meriah seperti negara-negara
berpenduduk mayoritas muslim. Namun, dari kurma yang dijual di berbagai toko di
komunitas muslim, dari makin penuhnya jamaah di masjid, dan kian maraknya
kegiatan di berbagai organisasi masyarakat Islam, setidaknya sedikit bisa dirasakan,
itulah Ramadan ala Inggris.
Tentu tidak ada baliho atau spanduk bertulisan selamat menunaikan ibadah puasa
atau acara televisi yang tiba-tiba penuh dengan tema Ramadan. Bahkan, selain di
beberapa wilayah yang banyak ditinggali warga muslim seperti Woolwich, di Inggris
secara umum tidak tampak adanya perubahan dengan datangnya Ramadan.
Sebab, kegiatan Ramadan di Inggris lebih banyak dilakukan secara internal di
masing-masing komunitas atau organisasi Islam. Misalnya, acara buka puasa
bersama dan ceramah dengan tema-tema seputar Ramadan serta tema Islam
lainnya. Yang juga marak saat Ramadan adalah acara-acara sosial, baik
pengumpulan dana untuk membantu negara-negara muslim maupun pemberian
santunan bagi warga kurang mampu di Inggris.
City Circle merupakan salah satu yayasan yang setiap Ramadan mengadakan acara
tersebut. Beberapa hari lalu, City Circle mengadakan ceramah terbuka dengan
pembicara Profesor John L. Esposito. Tema yang dibahas mulai masalah agama
sampai dampak pemilihan presiden di AS terhadap Islam dan modernitas. Juga,
dibahas tentang pengaruh terhadap perang melawan terorisme.
“Selama Ramadan ini, kami juga mengadakan kegiatan sosial rutin setiap pekan,
yaitu memberi makanan kepada para tunawisma di London,” ungkap Asim Siddiqui,
ketua City Circle.
Ramadan tahun lalu, yayasan Islam yang didirikan para profesional muda tersebut
berhasil memberikan 2.700 hidangan kepada para tunawisma di London. Hal itu
tentu tanpa memandang siapa mereka. Tahun ini, mereka menyiapkan dana yang
berasal dari sumbangan sukarela hingga ribuan poundsterling untuk menyiapkan
hidangan di berbagai shelter (tempat singgah) tunawisma yang mereka dirikan
selama Ramadan di London.
Yayasan yang rutin mengadakan pengajian bulanan di luar Ramadan tersebut juga
mengadakan sekolah Sabtu (Saturday school) selama Ramadan untuk anak-anak.
Di sekolah itu, anak-anak belajar membaca Alquran dan pengenalan Islam. Juga,
belajar mata pelajaran yang mereka hadapi di sekolah reguler.
Tidak semua warga muslim tergabung dalam organisasi-organisasi Islam semacam
City Circle. Mereka biasanya aktif dalam pengajian antarkomunitas. Misalnya,
komunitas Muslim Asia Selatan, Muslim Somalia, dan Islam Indonesia. Namun,
batas komunitas berdasar negara asal tersebut tidak mutlak. Artinya, banyak juga
warga asal negara lain yang bergabung. Misalnya, muslim asal Indonesia banyak
yang bergabung di komunitas Malaysia atau Pakistan, begitu juga sebaliknya.
Pusat kegiatan mereka, biasanya, ada di masjid atau Islamic Center. Di Masjid
Woolwich, misalnya, selama Ramadan ini selalu penuh sesak dengan jemaah yang
sebagian besar berasal dari Asia Selatan dan Afrika Utara. Setiap malam diadakan
ceramah dan salat tarawih yang dilakukan dalam dua tahap, pukul 21.00 dan pukul
23.00. “Tarawih pukul 23.00 itu diadakan untuk mengakomodasi jemaah yang
bekerja di toko atau restoran,” kata Arifin, warga Indonesia yang tinggal tidak jauh
dari Masjid Woolwich.
Masjid atau Islamic Center itu menjadi tumpuan warga muslim Inggris untuk
memperoleh informasi mengenai jadwal puasa dan jadwal salat. Central Mosque di
kawasan Baker Street, masjid terbesar di London, menjadi pusat informasi Islam di
Inggris. Pemerintah Inggris tidak ikut campur dalam urusan agama alias
memisahkan kehidupan beragama dengan negara.
Selain suasana, perbedaan yang mencolok Ramadan di Inggris adalah waktu puasa
yang pendek. Sebab, Ramadan dalam beberapa tahun terakhir jatuh di musim gugur
awal musim dingin. Semakin mendekati akhir puasa, semakin pendek pula waktu
berpuasa.
Pada Ramadan kali ini, misalnya, di hari pertama, imsak jatuh pada pukul 05.24 dan
magrib pukul 18.10. Tetapi, pada hari terakhir puasa, 13 November, imsak pukul
05.10 dan magrib pukul 16.16 (ini berarti lebih singkat sekitar satu jam dibandingkan
dengan di Indonesia). Keuntungan lain dengan Ramadan di musim gugur atau
musim dingin adalah cuaca begitu dingin, sehingga umat Islam yang berpuasa di
Inggris tidak merasa haus.
Jangan iri dulu. Sebab, dalam beberapa tahun mendatang, Ramadan kembali jatuh
di musim panas. Artinya, waktu siang menjadi sangat panjang. Dalam keadaan
seperti itu, pukul 03.00 dini hari telah masuk imsak, sementara magrib bisa jatuh
setelah pukul 21.00 (ini berarti bisa lebih panjang sekitar lima jam dibandingkan
dengan di Indonesia). Belum lagi, udara luar biasa panas, sedangkan rumah dan
transportasi Inggris lebih dibuat untuk cuaca dingin. Jadi, rumah menyediakan
pemanas, tetapi tanpa AC.
Kesamaan Ramadan di Inggris dengan Indonesia adalah berlimpahnya makanan
untuk berbuka puasa. Tradisi makan enak untuk berbuka ataupun sahur ternyata
sama di mana pun kaum muslim berada. Di Inggris, di kawasan mayoritas pemeluk
Islam yang dihuni warga yang berasal dari Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah
mempunyai kebiasaan makan besar seperti halnya di tanah air.
Bahkan, karena porsi makan mereka tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan
porsi makan orang Indonesia, makanan selama Ramadan di Inggris terasa jauh
berlimpah-limpah. Asal ada acara berbuka bersama, muslim asal Indonesia pasti
akan kewalahan menghabiskan porsi makan yang disediakan. Rasanya? Tidak
kalah enaknya karena seperti masakan Indonesia. Masakan negara-negara muslim
tersebut memakai banyak bumbu dan juga pedas.
Islam bukan sejenis makanan, melainkan agama, a religion. Tapi, adalah benar
kalau pemeluk Islam senang menyediakan banyak makanan. Begitu mungkin
jawaban sederhana yang bisa diberikan pada murid SD yang dikunjungi Anjum
Anwar.
Pemain Sepak Bola Liga Inggris pun Berpuasa
Pemain sepak bola, selebriti, anak pejabat hingga penyiar MTV ramai-ramai masuk
Islam. Ada yang menceritakan keislamannya dengan bangga, ada yang
menyimpannya dengan rapi.
Nurani Susilo, London
KOLO Toure setiap Jumat tidak pernah absen pergi ke sebuah masjid dekat
kompleks lapangan latihan Arsenal di Colney London Utara. “Agama adalah salah
satu bagian penting dalam hidup saya,” katanya. Tidak hanya salat Jumat, dia juga
mengaku melaksanakan salat lima waktu ketika keadaan memungkinkan baginya.
“Saya salat ketika saya bisa, ketika saya punya kesempatan untuk
melaksanakannya.” Namun, dia kemudian menambahkan, “Tapi, bukan berarti
ketika saya di ruang ganti pemain, kemudian salat di sana.”
Itulah Kolo Toure, pemain belakang yang mampu mempertahankan rekor
keunggulan Arsenal sebelum dikalahkan Manchester United Minggu lalu. Dia pun
dikenal karena ketaatannya menjalankan kehidupan sebagai muslim. Sosok pemain
asal Pantai Gading ini secara tidak langsung juga memopulerkan Islam kepada para
penggemar bola. Islam agama minoritas, sedangkan penggemar bola adalah
mayoritas di Inggris.
Dalam setiap wawancara panjang dengan Toure tidak pernah ketinggalan
disebutkan kehidupan pribadinya sebagai seorang muslim. Yang paling
meninggalkan kesan bagi pendukung Arsenal dan penggemar bola di Inggris adalah
pengakuannya untuk menjalankan ibadah puasa pada Ramadan.
Mantan pemain Asec Mimosas ini menyatakan, kecuali pada hari pertandingan, dia
selalu menjalankan puasa Ramadan. “Saya berusaha selalu berpuasa Ramadan di
luar hari pertandingan,” katanya kepada the Times.
Profesinya sebagai pemain bola profesional memang membuatnya terpaksa tidak
berpuasa di hari timnya bertanding. “Sebagai pemain profesional saya berkewajiban
memberikan yang terbaik bagi klub saya, antara lain tetap fit ketika bertanding,”
tambahnya.
Dia yakin dengan sikapnya itu. “Allah mengerti kalau saya tidak bisa berpuasa di hari
pertadingan,” adalah pernyataan Toure yang sejak diucapkannya pada Ramadan
tahun lalu dikutip oleh banyak media dan website pribadi para fans Arsenal. Kini,
kata puasa Ramadan di kalangan penggemar sepak bola Inggris identik dengan
Kolo Toure.
Selain salat dan berpuasa Ramadan, dalam keseharian Toure juga mempraktikkan
ajaran Islam yang lain. Misalnya, kebiasaannya mengucap salam dan menjabat
tangan siapa saja yang ditemuinya. Dia tidak membedakan status, mulai rekan
setim, wartawan, sampai para juru masak di klub Arsenal.
Selain Kolo Toure, beberapa pemain Liga Inggris juga muslim. Baik yang muslim
dari lahir, seperti Toure, juga muslim karena berpindah agama (convert). Dan,
sekolah Islam Islamia yang didirikan penyanyi Yusuf Islam di Kilburn, London,
adalah salah satu lembaga yang memanfaatkan para pemain sepak bola muslim
sebagai role model (contoh) bagi murid-muridnya. Menurut sumber sekolah tersebut,
beberapa pemain sepak bola muslim seperti Nicolas Anelka (Manchester City) dan
Omer “Freddie” Kanoute (Tottenham Hospur) berkunjung ke sekolah tersebut.
Sekolah itu sangat populer di Inggris hingga calon muridnya harus mendaftar 6
tahun sebelumnya (waiting list) untuk bisa mendapat tempat. Juga banyak keluarga
muslim pindah rumah ke daerah Kilburn untuk bisa memasukkan anaknya ke
sekolah yang didirikan pada 1983 oleh penyanyi yang bernama asli Cat Stevens itu.
Perkembangan Islam di Inggris memang bisa dibilang pesat, terutama di kota-kota
besar seperti London, Birimingham, Manchester, dan Sheffield. Menurut hasil
sensus terakhir, ada 14.200 warga kulit putih Inggris yang convert (pindah agama)
ke Islam. Mereka pun bukan hanya dari kalangan biasa. Banyak di antaranya anak
mantan pejabat tinggi, selebriti, dan keturunan keluarga terhormat Inggris.
Contohnya Joe Ahmed-Dobson, anak Frank Dobson, mantan menteri kesehatan
Inggris. Bahkan, kini Joe menjadi pengurus teras Muslim Council of Britain,
organisasi Islam terbesar di Inggris.
Dalam suatu penelitiannya, Yahya (sebelumnya bernama Jonathan Birt, anak Lord
Birt, mantan direktur utama BBC) -yang seperti juga Joe, kini pemeluk Islam taat-
menemukan alasan utama banyaknya warga Inggris convert ke Islam. “Adalah
spiritualisme kehidupan muslim yang sering menjadi alasan termasuk bagi saya,”
kata Yahya yang mengambil subjek young British muslims (generasi muda Islam
Inggris) sebagai disertasi doktornya di Universitas Oxford.
Pemeluk Islam dari keluarga terhormat lain adalah Emma Clark, cicit mantan PM
Inggris pada awal Perang Dunia I, Herbert Asquith. “Semoga banyaknya Briton
(orang Inggris) yang pindah menjadi Islam tidak sekadar mode sesaat,” kata
perempuan yang ahli mendesain taman ini. Emma Clark inilah yang membantu
mendesain Islamic garden (taman bernuansa Islam) di kompleks rumah sekaligus
peternakan milik Pangeran Charles di Highgrove, Gloucestershire.
Proyek terbaru Clark adalah mendesain taman serupa di seputar tempat parkir
sebuah masjid di Woking, Surrey.
Banyak pula dari mereka yang pindah ke agama Islam karena terinspirasi tulisan
mantan diplomat Inggris, Charles Le Gai Eaton. Eaton, yang karyanya berjudul Islam
and the Destiny of Man, menyatakan bahwa “Saya menerima surat dari banyak
orang yang tidak setuju dengan Kristen yang semakin kontemporer dan mereka
mencari agama lain yang tidak berkompromi terlalu banyak terhadap kehidupan
modern”.
Yang lain berpindah agama karena pacar atau pernikahan. Kristian Backer, mantan
pacar pemain kriket Imran Khan, mengaku mengenal Islam melalui pacarnya.
Tetapi, dia baru berpindah agama justru setelah mereka putus. “Imran yang
menanam benih Islam saya. Namun, momentum untuk berpindah agama justru
setelah hubungan kami putus,” kata Backer yang semula merahasiakan
keislamannya karena takut mempengaruhi karirnya.
Meskipun masih belum penuh memakai jilbab, Backer mengaku telah membuang
baju-baju seksi miliknya semasa menjadi penyiar MTV Eropa.
Namun, ada pula pemeluk Islam baru yang tidak mau menyebutkan alasannya
berpindah agama. The Earl of Yarborough, seorang tuan tanah seluas 28 ribu
hektare di Lincholnshire misalnya. Pria berusia 40 tahun yang kini berganti nama
menjadi Abdul Mateen menolak menjawab setiap kali ditanya tentang alasannya
masuk Islam.
Pertanda terkuat bahwa Islam sudah diterima dalam kehidupan Inggris adalah
diberlakukannya peraturan baru di kalangan Istana Buckingham awal tahun ini. Ratu
Elizabeth II menyetujui aturan yang mengizinkan pegawai istana yang beragama
Islam pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Jumat. Salah satu staf istana dari
bagian keuangan mengaku tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan yang
didapatnya itu.
Bagi kalangan muslim yang terlahir dari keluarga muslim (muslim karena keturunan)
di Inggris -termasuk yang berasal dari Indonesia- mengenal para pemeluk Islam
baru sebagai muslim yang sangat taat. Tidak jarang mereka lebih ketat dalam
menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan Islam dibanding muslim keturunan.
Selain itu, mereka dikenal sungguh-sungguh dalam mempelajari Islam, termasuk
Alquran. Sebagian besar hafal Alquran yang jauh lebih bagus daripada muslim
keturunan. Tidak sedikit pula yang hafal Alquran dalam waktu yang tidak begitu
lama, hasil belajar dengan sangat serius.
Kalau sudah berhadapan dengan kemajuan pemeluk Islam baru ini, biasanya
pemeluk Islam keturunan hanya bisa malu hati. Apalagi, kalau mereka awalnya
belajar dari mereka, tetapi tidak berapa lama murid baru itu justru lebih pandai
daripada gurunya. Belum lagi ketika melihat kehidupan sehari-hari mereka yang
benar-benar dijalankan sesuai aturan Islam.
Pengajian Virtual, Ustad-Jamaah di Negara Berbeda
Nuansa negara maju juga mewarnai kehidupan muslim di Inggris. Dunia maya pun
menjadi sarana dakwah. Namun, kumpul-kumpul tetap merupakan kehangatan yang
dirindukan. Apalagi, ada bungkusan nasi yang bisa di-take away.Nurani Susilo,
London
PUKUL 06.15 GMT, keluarga Asep Setiawan baru selesai melaksanakan salat
Subuh. Ketiga anak mereka -Isti, 14; Hanif, 12, dan Zaka, 8, yang bangun sejak
pukul 05.00 GMT untuk makan sahur kembali meneruskan tidur.
Sementara Asep beserta istri dan bapak-ibu mertua yang tengah berkunjung,
melanjutkan ritual sahur mereka. Masih dengan sarung dan mukena, mereka
kemudian duduk bersila di depan komputer. Apa yang dilakukan keluarga yang
tinggal di Dagenham, Essex, di ujung timur London ini?
Tentu saja mereka bukan chatting, melainkan mendengarkan ceramah Ramadan
melalui yahoo messenger. Pagi itu, yang memberikan ceramah adalah Ustad Ahmad
Yani yang berada di Belanda atas undangan pelajar dan keluarga muslim Indonesia
di Negeri Kincir Angin tersebut.
Beberapa kali Asep bangkit dari duduknya di karpet dan mengetik di komputer.
Mengirim pesan, juga melalui yahoo messenger,adalah cara para jamaah virtual itu
mengajukan pertanyaan kepada sang Ustad. Pertanyaan itu kemudian dijawab
ketika materi ceramah, yang pagi itu membahas porsi ibadah dalam kehidupan
sehari-hari.
“Alhamdulillah, kita telah menyelesaikan materi untuk pagi ini. Isya Allah besok pagi
pada jam yang sama kita bisa bertemu lagi. Dan semoga jamaahnya bisa
bertambah,” begitu Ustad Ahmad Yani menutup ceramahnya.
Mendengarkan -atau kadang wajah pembicara tampil di komputer jika kebetulan
menggunakan web cam- ceramah melalui internet adalah cara yang sering
dilakukan muslim Indonesia di Eropa. Dan, sesama muslim Indonesia di kota-kota di
Eropa itu saling berhubungan untuk mengaji bersama, dengan penyelenggara yang
bergantian.
Pagi itu Ustad Ahmad Yani bisa tampil di seluruh layar komputer muslim Indonesia
di Eropa atas kerja yang dilakukan pelajar Islam Indonesia di Belanda. “Beberapa
hari lalu Ustad Anis Matta berceramah melalui cara yang sama dengan
penyelenggara pelajar Indonesia di Jerman,” kata Asep.
“Apakah Ustad Anis Matta tengah berada di Jerman?” saya bertanya kepada
produser BBC London ini. “Oh, tidak, Ustad Anis Matta berada di Indonesia, tapi
yang mengatur teman-teman dari Jerman,” papar Asep.
Begitulah, penggunaan teknologi internet dilakukan muslim-muslim Indonesia di
Inggris dan di negara Eropa lain untuk mengaji bersama selama Ramadan. Ustad
boleh berada di mana saja dan jamaahnya juga tersebar di beberapa negara. Tetapi,
setiap selesai subuh, semua berkumpul di rumah masing-masing untuk
mendengarkan ceramah yang sama melalui internet.
Setiap Sabtu siang, Asep dan istrinya, Titin, juga menghadiri pengajian lain. Namun,
pengajian ini mengharuskan mereka datang ke sebuah rumah di Southfield, dekat
kompleks tenis Wimbledon di London Barat. Di kelompok pengajian ini untuk tahun
ini Asep menjabat ketua. Kelompok tersebut sebagai tempat berkumpul warga
muslim Indonesia di London dan sekitarnya.
Para pelajar Indonesia di London dan warga Indonesia yang bermukim di Inggris
lainnya datang selepas asar untuk bertadarus Alquran, berbuka puasa,
mendengarkan ceramah, dan salat tarawih bersama. Ceramah Ramadan biasanya
disampaikan oleh para pelajar di London dan kota-kota lain di Inggris yang kebetulan
juga seorang ustad.
Namun, ada kalanya pengajian yang bernama Al Ikhlas ini mendatangkan ustad dari
Indonesia. Biasanya, Al Ikhlas bekerja sama dengan pengajian lokal di kota lain di
Inggris, seperti Manchester, Birmingham, dan Sheffield, tempat banyak pelajar atau
warga Indonesia tinggal. Selama di Inggris, ustad tersebut akan berkeliling ke setiap
pengajian lokal itu yang biasanya mengadakan pengajian rutin setiap Minggu atau
dua minggu sekali.
“Sejak beberapa tahun terakhir, Al Ikhlas juga dipercaya mengelola pengajian
Ramadan setiap Minggu di KBRI London,” kata Asep. Termasuk di dalamnya
pengajian khusus untuk anak-anak dan remaja yang dilakukan selepas salat asar.
Pengajian anak-anak dan remaja ini dikelola oleh ibu-ibu yang tergabung dalam tim
Alief. Mereka adalah guru sekolah anak-anak Alief, yang di luar Ramadan diadakan
dua minggu sekali bersamaan waktu dan tempatnya dengan pengajian Al Ikhlas.
Pengadaan makanan berbuka puasa dan acara pengajian di luar Ramadan
ditangani ibu-ibu pengajian yang dibagi per kelompok. Setiap kelompok mendapat
giliran memasak serta menyiapkan hidangan.
Menunya? Tidak kalah dengan menu buka puasa di Indonesia. Hindangan yang
disediakan secara sukarela ini selalu lengkap. Makanan takjil berbuka juga khas
Indonesia, seperti kolak, bubur atau es buah, makanan kecil mulai kurma hingga kue
manis dan asin asal Indonesia. Makanan utamanya juga ala Indonesia, mulai ayam
goreng, soto, bakso, asinan, rendang, empal, sayur asem, kerupuk hingga sambal
dan lalapan hadir di meja berbuka secara bergiliran.
Tidak berhenti sampai acara makan di tempat. Ketika makanan masih tersisa,
jamaah yang sebagian besar pelajar yang hidup single dan tinggal di rumah kos di
London itu akan mendapat bungkusan untuk dibawa pulang. Di Inggris kegiatan ini
dikenal dengan take away. Penyebutan take away ini diambil dari istilah di restoran
Inggris yang pembelinya membawa pulang makanannya alias tidak makan di
restoran tersebut.
Pengajian Al Ikhlas yang menempati rumah wakaf dari seorang pengusaha restoran
sukses di London asal Jawa Timur ini telah mempunyai dua “anak”. Pertama,
pengajian Al Hidayah, yaitu pengajian khusus yang didirikan Al Ikhlas untuk para
TKW Indonesia di London dan sekitarnya.
Kini, Al Hidayah sudah mandiri dalam arti mengelola sendiri pengajiannya, termasuk
penyediaan tempat yang biasanya bergilir di rumah atau tempat kos para TKW. Al
Ikhlas hanya menyediakan materi serta pembicara yang dilaksanakan dua minggu
sekali itu. Tetapi, khusus selama Ramadan, Al Hidayah kembali bergabung dengan
Al Ikhlas.
Anak Al Ikhlas yang lain adalah Al Baroqah. Ini juga untuk para TKW, tetapi mereka
yang baru datang ke London atau baru mulai belajar mengaji. “Al Baroqah untuk
yang baru belajar dan baru datang. Kalau digabung dengan Al Hidayah, materinya
akan ketinggalan,” kata Titin Suhartini, pengurus Al Ikhlas yang ditugasi menangani
Al Baroqah.
Keluarga Asep Setiawan bersama pengajian Al Ikhlas adalah potret lain kehidupan
warga muslim Indonesia di London atau Inggris pada umumnya. Tinggal di negara
yang Islam adalah agama minoritas tidak menghalangi mereka untuk menjalankan
kewajiban sebagai umat Islam. Juga semangat berdakwah serta bersilaturahmi
sesama muslim pun tidak hilang di tengah kehidupan Barat yang jauh dari nuansa
Islam.

More Related Content

Viewers also liked

discover the_islam
discover the_islamdiscover the_islam
discover the_islam
mr_haryono
 
21 kitab jual_beli
21 kitab jual_beli21 kitab jual_beli
21 kitab jual_beli
mr_haryono
 
Salat jumat itu mengusik intelektualitas
Salat jumat itu mengusik intelektualitasSalat jumat itu mengusik intelektualitas
Salat jumat itu mengusik intelektualitas
mr_haryono
 
Penawar kebingungan dan_kebimbangan
Penawar kebingungan dan_kebimbanganPenawar kebingungan dan_kebimbangan
Penawar kebingungan dan_kebimbangan
mr_haryono
 
difficult dawah_questions
difficult dawah_questionsdifficult dawah_questions
difficult dawah_questions
mr_haryono
 
Riba dan bahayanya
Riba dan bahayanyaRiba dan bahayanya
Riba dan bahayanya
mr_haryono
 
7 tipudaya syaitanatasummat_islam
7 tipudaya syaitanatasummat_islam7 tipudaya syaitanatasummat_islam
7 tipudaya syaitanatasummat_islam
mr_haryono
 
Kelompok iblis dan syaitan
Kelompok iblis dan syaitanKelompok iblis dan syaitan
Kelompok iblis dan syaitan
mr_haryono
 

Viewers also liked (12)

discover the_islam
discover the_islamdiscover the_islam
discover the_islam
 
21 kitab jual_beli
21 kitab jual_beli21 kitab jual_beli
21 kitab jual_beli
 
Chinese 011
Chinese 011Chinese 011
Chinese 011
 
Salat jumat itu mengusik intelektualitas
Salat jumat itu mengusik intelektualitasSalat jumat itu mengusik intelektualitas
Salat jumat itu mengusik intelektualitas
 
Penawar kebingungan dan_kebimbangan
Penawar kebingungan dan_kebimbanganPenawar kebingungan dan_kebimbangan
Penawar kebingungan dan_kebimbangan
 
difficult dawah_questions
difficult dawah_questionsdifficult dawah_questions
difficult dawah_questions
 
Riba dan bahayanya
Riba dan bahayanyaRiba dan bahayanya
Riba dan bahayanya
 
7 tipudaya syaitanatasummat_islam
7 tipudaya syaitanatasummat_islam7 tipudaya syaitanatasummat_islam
7 tipudaya syaitanatasummat_islam
 
Chinese 033
Chinese 033Chinese 033
Chinese 033
 
Kelompok iblis dan syaitan
Kelompok iblis dan syaitanKelompok iblis dan syaitan
Kelompok iblis dan syaitan
 
Chinese 028
Chinese 028Chinese 028
Chinese 028
 
French 24
French 24French 24
French 24
 

More from mr_haryono

Musuh dan kawan syetan
Musuh dan kawan syetanMusuh dan kawan syetan
Musuh dan kawan syetan
mr_haryono
 
Gangguan iblis di saat sakaratul maut
Gangguan iblis di saat sakaratul mautGangguan iblis di saat sakaratul maut
Gangguan iblis di saat sakaratul maut
mr_haryono
 
Dialog iblis dan rasulullah s
Dialog iblis dan rasulullah sDialog iblis dan rasulullah s
Dialog iblis dan rasulullah s
mr_haryono
 
Cara iblis menyesatkan manusia amat canggih
Cara iblis menyesatkan manusia amat canggihCara iblis menyesatkan manusia amat canggih
Cara iblis menyesatkan manusia amat canggih
mr_haryono
 
Amal2 disyaritkan
Amal2 disyaritkanAmal2 disyaritkan
Amal2 disyaritkan
mr_haryono
 
12 tempat yg disukai syetan
12 tempat yg disukai syetan12 tempat yg disukai syetan
12 tempat yg disukai syetan
mr_haryono
 
Risalah tentangsihirdanperdukunan
Risalah tentangsihirdanperdukunanRisalah tentangsihirdanperdukunan
Risalah tentangsihirdanperdukunan
mr_haryono
 
Rahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukunRahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukun
mr_haryono
 
Perdukunan global
Perdukunan globalPerdukunan global
Perdukunan global
mr_haryono
 
Ini bukan sekedar ritual
Ini bukan sekedar ritualIni bukan sekedar ritual
Ini bukan sekedar ritual
mr_haryono
 
Dukun dan peramal didalam islam
Dukun dan peramal didalam islamDukun dan peramal didalam islam
Dukun dan peramal didalam islam
mr_haryono
 

More from mr_haryono (20)

French 22
French 22French 22
French 22
 
French 13
French 13French 13
French 13
 
French 12
French 12French 12
French 12
 
Musuh dan kawan syetan
Musuh dan kawan syetanMusuh dan kawan syetan
Musuh dan kawan syetan
 
Gangguan iblis di saat sakaratul maut
Gangguan iblis di saat sakaratul mautGangguan iblis di saat sakaratul maut
Gangguan iblis di saat sakaratul maut
 
Dialog iblis dan rasulullah s
Dialog iblis dan rasulullah sDialog iblis dan rasulullah s
Dialog iblis dan rasulullah s
 
Cara iblis menyesatkan manusia amat canggih
Cara iblis menyesatkan manusia amat canggihCara iblis menyesatkan manusia amat canggih
Cara iblis menyesatkan manusia amat canggih
 
Amal2 disyaritkan
Amal2 disyaritkanAmal2 disyaritkan
Amal2 disyaritkan
 
12 tempat yg disukai syetan
12 tempat yg disukai syetan12 tempat yg disukai syetan
12 tempat yg disukai syetan
 
Chinese 026
Chinese 026Chinese 026
Chinese 026
 
Chinese 027
Chinese 027Chinese 027
Chinese 027
 
Chinese 029
Chinese 029Chinese 029
Chinese 029
 
Chinese 030
Chinese 030Chinese 030
Chinese 030
 
Chinese 031
Chinese 031Chinese 031
Chinese 031
 
Risalah tentangsihirdanperdukunan
Risalah tentangsihirdanperdukunanRisalah tentangsihirdanperdukunan
Risalah tentangsihirdanperdukunan
 
Rahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukunRahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukun
 
Perdukunan global
Perdukunan globalPerdukunan global
Perdukunan global
 
Jimat
JimatJimat
Jimat
 
Ini bukan sekedar ritual
Ini bukan sekedar ritualIni bukan sekedar ritual
Ini bukan sekedar ritual
 
Dukun dan peramal didalam islam
Dukun dan peramal didalam islamDukun dan peramal didalam islam
Dukun dan peramal didalam islam
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 

Sensus menunjukkan muslim mayoritas di inggris dalam kurun waktu 10 sampai 20 tahun mendatang

  • 1. Sensus Menunjukkan : Muslim Mayoritas di Inggris dalam Kurun Waktu 10-20 Tahun Mendatang
  • 2. Sensus terbaru Inggris tahun 2011 telah menemukan penurunan tajam akan afiliasi Kristen di antara penduduk kelahiran asli Inggris. Dan banyak ahli menganalisa bahwa penganut Kristen bisa menjadi minoritas dalam 10 tahun mendatang. “Ini adalah perubahan yang significant,” kata Prof David Coleman, Profesor demografi di Universitas Oxford, kepada The Daily Telegraph. Hasil awal dari sensus 2011 diterbitkan tahun lalu menunjukkan bahwa jumlah orang di Inggris dan Wales menggambarkan penganut Kristen turun 4,1 juta – penurunan sekitar 10 persen. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa warga usia muda cenderung menolak agama sama sekali, dengan jumlah 6,4 juta. Pada saat yang sama jumlah Muslim di Inggris dan Wales melonjak 75 persen – ditambah oleh hampir 600.000 muslim dari imigran asing.
  • 3. Dengan begitu , sensus menunjukkan perbandingan bahwa hampir satu dari 10 warga Inggris dibawah 25 tahun sekarang adalah Muslim. Data mencatat, 50% dari Muslim disana berusia dibawah usia 25 tahun, sedangkan 25% dari penganut Kristian adalah berusia di atas 65 tahun, Dan rata-rata usia seorang Muslim di Inggris adalah 25 tahun, sedangkan rata rata usia penganut Kristian adalah 50 tahun. Disini terlihat masa depan Inggris bisa jadi penganut Islam akan menjadi mayoritas di Inggris dalam 10 tahun mendatang. Dr Fraser Watts, seorang teolog Cambridge, mengatakan hal itu “sangat mungkin” umat Kristen bisa menjadi minoritas dalam dekade berikutnya. “Hal ini cukup mencolok adalah tren yang mengkhawatirkan bahwa dalam banyak gereja mayoritas jemaatnya tidak lebih dari 60 orang,” katanya. Keith Porteous Wood, direktur eksekutif dari Masyarakat Sekuler Nasional, mengatakan penurunan jangka panjang Kekristenan sekarang “tak terbendung”. “Dalam 20 tahun , Muslim akan lebih aktif daripada umat gereja,” kata Wood. (OI.net/Dz)
  • 4. Populasi Muslim di Inggris Meningkat Tajam Musliman Inggris (inet) dakwatuna.com – Inggris. Sensus penduduk bulan Desember 2011, menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang paling cepat berkembang di Inggris dan Wales. Jumlah warga muslim melonjak 75%, meliputi hampir 600.000 muslim di Inggris dan Wales. Sementara itu, sensus itu juga menunjukkan bahwa hampir satu dari 10 di bawah umur 25 tahun di Inggris sekarang menjadi muslim. Sementara hampir setengah dari muslim Inggris di bawah usia 25, berjumlah hampir seperempat dari orang Kristen berusia 65 lebih. Rata-rata usia seorang Muslim Inggris hanya 25, hampir setengah dari orang Kristen Inggris.
  • 5. Berdasarkan angka tersebut, Dr Fraser Watts, seorang theolog Cambridge, mengatakan bahwa hal itu orang yang benar-benar mengaku Kristen bisa menjadi minoritas dalam dekade berikutnya. “Hal ini masih cukup mengejutkan dan itu kecenderungan yang mengkhawatirkan dan menegaskan pengamatan bahwa banyak mayoritas jemaat gereja berusia 60 tahun ke atas,” katanya. Sementara itu, kebalikan dari Islam terjadi penurunan tajam dalam afiliasi Kristen di antara penduduk kelahiran Inggris, dan akan terjadi minoritas dalam dekade berikutnya. “Ini adalah perubahan yang sangat besar, sulit untuk melihat apakah ada perubahan lainnya dalam sensus bisa saja jauh lebih besar,” kata David Coleman, Profesor demografi di Universitas Oxford yang dilansir onislam. Dia juga mengatakan, “Tapi saya ingin tahu seberapa jauh hal itu mencerminkan perubahan menyeluruh dalam masyarakat di mana itu lebih dapat diterima lebih normal untuk mengatakan bahwa Anda tidak religius atau tidak Kristen.” Hasil sensus 2011, menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Inggris dan Wales yang menganut agama Kristen turun menjadi 4,1 juta atau 10%. Tetapi analisis baru dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa angka ini meningkat sebesar 1,2 juta orang Kristen lahir di luar negeri, termasuk Katolik Polandia dan Evangelis dari negara-negara seperti Nigeria.
  • 6. Mereka mengungkapkan bahwa sebenarnya ada 5,3 juta lebih sedikit kelahiran orang Inggris menyatakan diri sebagai umat Kristen, turun 15% hanya dalam satu dekade. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang-orang muda yang cenderung menolak agama sama sekali, dengan 6,4 juta lebih banyak menggambarkan diri mereka dengan tidak memiliki keyakinan dari 10 tahun sebelumnya. Minoritas “Angka-angka ini menyoroti keragaman Kristen di negeri ini hari ini, sesuatu yang telah meningkat selama beberapa dekade dan menunjukkan relevansi Kristen kepada orang-orang dari semua latar belakang,” kata juru bicara Gereja Inggris. Angka-angka tersebut menegaskan bahwa mereka merupakan bangsa yang setia meski terjadi penurunan angka namun ini menjadi tantangan, tegasnya.
  • 7. Keith Porteous Wood, direktur eksekutif dari Masyarakat Sekuler Nasional, mengatakan penurunan jangka panjang Kekristenan sekarang tak bisa dihentikan. “Dalam 20 tahun yang akan datang, muslim akan lebih aktif daripada jemaat gereja,” kata Wood. Dia menegaskan, sekarang waktunya telah tiba bahwa kekristenan institusional tidak lagi dibenarkan, jumlahnya sudah turun di bawah massa kritis yang tidak ada lagi alasan pembenaran untuk Gereja didirikan, misalnya, atau raja melalui upacara keagamaan di penobatan. Inggris adalah rumah bagi minoritas muslim yang cukup besar, hampir 2,7 juta. Sensus 2011 menunjukkan bahwa proporsi muslim di Inggris meningkat dari 3% menjadi 4,8% menjadi yakin pada Islam dan yang paling cepat berkembang di negara ini. (usb/MINA) Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/05/19/33523/populasi-muslim-di-inggris- meningkat-tajam/#ixzz2wgUDKBm9
  • 8. Wanita Non-Muslim di Inggris Menikmati Berhijab Awalnya dia berhijab karena menghindari terpapar matahari. Dennis Queen, wanita non-Muslim Inggris yang berhijab. (Caters) VIVAnews - Seorang wanita non-Muslim di Inggris memutuskan mengenakan hijab, bukan karena tuntutan agama namun karena kulitnya rentan terhadap matahari. Walaupun sempat jadi sasaran para pembenci Islam, namun dia mengaku nyaman dengan pakaian barunya. Adalah Dennis Queen, 40, yang memutuskan mengenakan hijab setelah dia menderita penyakit Polymorphic Light Eruption (PMLE). Penyakit ini menyebabkan kulit penderitanya mengalami ruam merah yang gatal jika terpapar sinar ultraviolet. Awalnya, ibu empat anak ini sempat mencoba menggunakan krim tabir surya dan topi lebar, tapi tidak
  • 9. mempan. "Ruam ini gatal luar biasa. Jika digaruk sangat sakit, seperti disengat lebah," ujarnya kepada harian The Express pekan ini. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Pilihannya jatuh pada mode pakaian Muslimah, atau hijab. Pakaian yang menutup seluruh tubuh dari ujung kepala hingga kaki ini berhasil membuatnya bisa menghindari sengatan matahari. "Hijab adalah satu-satunya pakaian yang bisa melindungi saya dari matahari, dan saya menikmati memakainya," kata Queen yang mengaku mendapat dukungan dari teman-temannya yang Muslim. Pertama kali menggunakannya, dia kaget akan reaksi masyarakat. Disangka pindah agama, Queen jadi sasaran penghinaan terhadap Islam, atau yang dikenal dengan Islamofobia. Kini, dia tahu bagaimana rasanya jadi Muslim, warga minoritas di masyarakat yang tidak toleran. "Orang mengira saya Muslim. Tidak masalah. Tapi komentar rasis berdatangan, itu menjijikkan. Saya disebut pengkhianat ras, dan ini membuka mata saya soal perlakuan rasis yang harus dihadapi umat Muslim setiap harinya," jelas Queen. Kendati demikian, Queen tidak ambil pusing dan menghiraukannya. Dia mengaku menikmati gaya berpakaian baru yang membuatnya lebih percaya diri. Dia mengatakan, hijab ternyata tidak membuat wanita kehilangan daya tariknya. "Saya tidak merasa kehilangan daya tarik atau kurang feminim karena mengenakan hijab. Saya lebih percaya ciri dan membuat saya lebih memahami seseorang," ujarnya. Dia berharap orang yang membaca berita tentangnya bisa mengambil keputusan yang sama dengan dia. "Kau tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk pakaian atau obat-obatan khusus. Cukup ambil langkah praktis dan tutupi dirimu." (umi)
  • 10. ISLAM DI INGGRIS Meresapi Semangat Ramadan Muslim Minoritas di Inggris Apakah Islam Itu Sejenis Makanan? Semangat muslim minoritas di Inggris tidak kalah dengan muslim di mana pun dalam Ramadan ini. Tak hanya membantu sesama muslim, mereka juga memberi makan tunawisma. Asyiknya lagi, puasanya lebih singkat. Nurani Susilo, London KETIKA Anjum Anwar, salah seorang pegiat LSM Islam mengunjungi sebuah sekolah dasar di Inggris dalam rangka proyek yang disebut Understanding Islam (Memahami Islam) dia disambut dengan pertanyaan-pertanyaan lugu dari murid- murid sekolah tersebut. “What is Islam, is it some kind of food?” (Apakah Islam itu sejenis makanan?). Begitu antara lain pertanyaan yang dikemukakan.
  • 11. Cerita Anjum yang telah mengunjungi 120 sekolah dalam proyek yang bertujuan memerangi Islamphobia di Inggris setelah peristiwa 11 September, seperti ditulis harian the Guardian, menggambarkan bagaimana Islam adalah agama minoritas yang “tidak dikenal” di Inggris, seperti tecermin dari pertanyaan di atas. Maka, banyak warga -terutama yang tinggal di luar kota-kota besar- bahkan tidak tahu sama sekali tentang Islam. Namun, ternyata keminoritasan warga muslim di Inggris, yang berjumlah 1,8 juta atau hanya 3 persen dari total penduduk Inggris yang 60 juta, tidak menghalangi mereka untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai muslim, termasuk ibadah puasa pada Ramadan. Sebuah toko bernama Continental Food di pinggir jalan di kawasan Woolwich, London Tenggara, pada hari-hari belakangan ini lebih ramai daripada biasanya. Antrean panjang terlihat di toko yang menjual daging halal, sayur mayur dan buah- buahan Asia, Afrika, dan Timur Tengah itu. Tampak paling mencolok dari penampilan toko ini sekarang adalah aneka jenis kurma yang dipajang di depan toko, pemandangan yang tidak biasanya dijumpai. Yang juga berbeda adalah alunan musik yang diputar sang pemilik. Pada hari-hari biasa, terdengar lagu-lagu khas Asia Selatan (India, Pakistan, dan Bangladesh) yang iramanya mirip musik dangdut. Sekarang pemilik toko lebih sering memutar lagu-lagu bersyair Islam, yang lebih dikenal dengan nasid. Memang, suasana Ramadan di Inggris tidak meriah seperti negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. Namun, dari kurma yang dijual di berbagai toko di komunitas muslim, dari makin penuhnya jamaah di masjid, dan kian maraknya kegiatan di berbagai organisasi masyarakat Islam, setidaknya sedikit bisa dirasakan, itulah Ramadan ala Inggris. Tentu tidak ada baliho atau spanduk bertulisan selamat menunaikan ibadah puasa atau acara televisi yang tiba-tiba penuh dengan tema Ramadan. Bahkan, selain di beberapa wilayah yang banyak ditinggali warga muslim seperti Woolwich, di Inggris secara umum tidak tampak adanya perubahan dengan datangnya Ramadan.
  • 12. Sebab, kegiatan Ramadan di Inggris lebih banyak dilakukan secara internal di masing-masing komunitas atau organisasi Islam. Misalnya, acara buka puasa bersama dan ceramah dengan tema-tema seputar Ramadan serta tema Islam lainnya. Yang juga marak saat Ramadan adalah acara-acara sosial, baik pengumpulan dana untuk membantu negara-negara muslim maupun pemberian santunan bagi warga kurang mampu di Inggris. City Circle merupakan salah satu yayasan yang setiap Ramadan mengadakan acara tersebut. Beberapa hari lalu, City Circle mengadakan ceramah terbuka dengan pembicara Profesor John L. Esposito. Tema yang dibahas mulai masalah agama sampai dampak pemilihan presiden di AS terhadap Islam dan modernitas. Juga, dibahas tentang pengaruh terhadap perang melawan terorisme. “Selama Ramadan ini, kami juga mengadakan kegiatan sosial rutin setiap pekan, yaitu memberi makanan kepada para tunawisma di London,” ungkap Asim Siddiqui, ketua City Circle. Ramadan tahun lalu, yayasan Islam yang didirikan para profesional muda tersebut berhasil memberikan 2.700 hidangan kepada para tunawisma di London. Hal itu tentu tanpa memandang siapa mereka. Tahun ini, mereka menyiapkan dana yang berasal dari sumbangan sukarela hingga ribuan poundsterling untuk menyiapkan hidangan di berbagai shelter (tempat singgah) tunawisma yang mereka dirikan selama Ramadan di London. Yayasan yang rutin mengadakan pengajian bulanan di luar Ramadan tersebut juga mengadakan sekolah Sabtu (Saturday school) selama Ramadan untuk anak-anak. Di sekolah itu, anak-anak belajar membaca Alquran dan pengenalan Islam. Juga, belajar mata pelajaran yang mereka hadapi di sekolah reguler. Tidak semua warga muslim tergabung dalam organisasi-organisasi Islam semacam City Circle. Mereka biasanya aktif dalam pengajian antarkomunitas. Misalnya,
  • 13. komunitas Muslim Asia Selatan, Muslim Somalia, dan Islam Indonesia. Namun, batas komunitas berdasar negara asal tersebut tidak mutlak. Artinya, banyak juga warga asal negara lain yang bergabung. Misalnya, muslim asal Indonesia banyak yang bergabung di komunitas Malaysia atau Pakistan, begitu juga sebaliknya. Pusat kegiatan mereka, biasanya, ada di masjid atau Islamic Center. Di Masjid Woolwich, misalnya, selama Ramadan ini selalu penuh sesak dengan jemaah yang sebagian besar berasal dari Asia Selatan dan Afrika Utara. Setiap malam diadakan ceramah dan salat tarawih yang dilakukan dalam dua tahap, pukul 21.00 dan pukul 23.00. “Tarawih pukul 23.00 itu diadakan untuk mengakomodasi jemaah yang bekerja di toko atau restoran,” kata Arifin, warga Indonesia yang tinggal tidak jauh dari Masjid Woolwich. Masjid atau Islamic Center itu menjadi tumpuan warga muslim Inggris untuk memperoleh informasi mengenai jadwal puasa dan jadwal salat. Central Mosque di kawasan Baker Street, masjid terbesar di London, menjadi pusat informasi Islam di Inggris. Pemerintah Inggris tidak ikut campur dalam urusan agama alias memisahkan kehidupan beragama dengan negara. Selain suasana, perbedaan yang mencolok Ramadan di Inggris adalah waktu puasa yang pendek. Sebab, Ramadan dalam beberapa tahun terakhir jatuh di musim gugur awal musim dingin. Semakin mendekati akhir puasa, semakin pendek pula waktu berpuasa. Pada Ramadan kali ini, misalnya, di hari pertama, imsak jatuh pada pukul 05.24 dan magrib pukul 18.10. Tetapi, pada hari terakhir puasa, 13 November, imsak pukul 05.10 dan magrib pukul 16.16 (ini berarti lebih singkat sekitar satu jam dibandingkan dengan di Indonesia). Keuntungan lain dengan Ramadan di musim gugur atau musim dingin adalah cuaca begitu dingin, sehingga umat Islam yang berpuasa di Inggris tidak merasa haus. Jangan iri dulu. Sebab, dalam beberapa tahun mendatang, Ramadan kembali jatuh di musim panas. Artinya, waktu siang menjadi sangat panjang. Dalam keadaan seperti itu, pukul 03.00 dini hari telah masuk imsak, sementara magrib bisa jatuh setelah pukul 21.00 (ini berarti bisa lebih panjang sekitar lima jam dibandingkan dengan di Indonesia). Belum lagi, udara luar biasa panas, sedangkan rumah dan transportasi Inggris lebih dibuat untuk cuaca dingin. Jadi, rumah menyediakan pemanas, tetapi tanpa AC. Kesamaan Ramadan di Inggris dengan Indonesia adalah berlimpahnya makanan untuk berbuka puasa. Tradisi makan enak untuk berbuka ataupun sahur ternyata sama di mana pun kaum muslim berada. Di Inggris, di kawasan mayoritas pemeluk Islam yang dihuni warga yang berasal dari Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah mempunyai kebiasaan makan besar seperti halnya di tanah air.
  • 14. Bahkan, karena porsi makan mereka tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan porsi makan orang Indonesia, makanan selama Ramadan di Inggris terasa jauh berlimpah-limpah. Asal ada acara berbuka bersama, muslim asal Indonesia pasti akan kewalahan menghabiskan porsi makan yang disediakan. Rasanya? Tidak kalah enaknya karena seperti masakan Indonesia. Masakan negara-negara muslim tersebut memakai banyak bumbu dan juga pedas. Islam bukan sejenis makanan, melainkan agama, a religion. Tapi, adalah benar kalau pemeluk Islam senang menyediakan banyak makanan. Begitu mungkin jawaban sederhana yang bisa diberikan pada murid SD yang dikunjungi Anjum Anwar. Pemain Sepak Bola Liga Inggris pun Berpuasa Pemain sepak bola, selebriti, anak pejabat hingga penyiar MTV ramai-ramai masuk Islam. Ada yang menceritakan keislamannya dengan bangga, ada yang menyimpannya dengan rapi. Nurani Susilo, London KOLO Toure setiap Jumat tidak pernah absen pergi ke sebuah masjid dekat kompleks lapangan latihan Arsenal di Colney London Utara. “Agama adalah salah
  • 15. satu bagian penting dalam hidup saya,” katanya. Tidak hanya salat Jumat, dia juga mengaku melaksanakan salat lima waktu ketika keadaan memungkinkan baginya. “Saya salat ketika saya bisa, ketika saya punya kesempatan untuk melaksanakannya.” Namun, dia kemudian menambahkan, “Tapi, bukan berarti ketika saya di ruang ganti pemain, kemudian salat di sana.” Itulah Kolo Toure, pemain belakang yang mampu mempertahankan rekor keunggulan Arsenal sebelum dikalahkan Manchester United Minggu lalu. Dia pun dikenal karena ketaatannya menjalankan kehidupan sebagai muslim. Sosok pemain asal Pantai Gading ini secara tidak langsung juga memopulerkan Islam kepada para penggemar bola. Islam agama minoritas, sedangkan penggemar bola adalah mayoritas di Inggris. Dalam setiap wawancara panjang dengan Toure tidak pernah ketinggalan disebutkan kehidupan pribadinya sebagai seorang muslim. Yang paling meninggalkan kesan bagi pendukung Arsenal dan penggemar bola di Inggris adalah pengakuannya untuk menjalankan ibadah puasa pada Ramadan. Mantan pemain Asec Mimosas ini menyatakan, kecuali pada hari pertandingan, dia selalu menjalankan puasa Ramadan. “Saya berusaha selalu berpuasa Ramadan di luar hari pertandingan,” katanya kepada the Times. Profesinya sebagai pemain bola profesional memang membuatnya terpaksa tidak berpuasa di hari timnya bertanding. “Sebagai pemain profesional saya berkewajiban memberikan yang terbaik bagi klub saya, antara lain tetap fit ketika bertanding,” tambahnya. Dia yakin dengan sikapnya itu. “Allah mengerti kalau saya tidak bisa berpuasa di hari pertadingan,” adalah pernyataan Toure yang sejak diucapkannya pada Ramadan tahun lalu dikutip oleh banyak media dan website pribadi para fans Arsenal. Kini, kata puasa Ramadan di kalangan penggemar sepak bola Inggris identik dengan Kolo Toure. Selain salat dan berpuasa Ramadan, dalam keseharian Toure juga mempraktikkan ajaran Islam yang lain. Misalnya, kebiasaannya mengucap salam dan menjabat tangan siapa saja yang ditemuinya. Dia tidak membedakan status, mulai rekan setim, wartawan, sampai para juru masak di klub Arsenal. Selain Kolo Toure, beberapa pemain Liga Inggris juga muslim. Baik yang muslim dari lahir, seperti Toure, juga muslim karena berpindah agama (convert). Dan, sekolah Islam Islamia yang didirikan penyanyi Yusuf Islam di Kilburn, London, adalah salah satu lembaga yang memanfaatkan para pemain sepak bola muslim sebagai role model (contoh) bagi murid-muridnya. Menurut sumber sekolah tersebut, beberapa pemain sepak bola muslim seperti Nicolas Anelka (Manchester City) dan Omer “Freddie” Kanoute (Tottenham Hospur) berkunjung ke sekolah tersebut.
  • 16. Sekolah itu sangat populer di Inggris hingga calon muridnya harus mendaftar 6 tahun sebelumnya (waiting list) untuk bisa mendapat tempat. Juga banyak keluarga muslim pindah rumah ke daerah Kilburn untuk bisa memasukkan anaknya ke sekolah yang didirikan pada 1983 oleh penyanyi yang bernama asli Cat Stevens itu. Perkembangan Islam di Inggris memang bisa dibilang pesat, terutama di kota-kota besar seperti London, Birimingham, Manchester, dan Sheffield. Menurut hasil sensus terakhir, ada 14.200 warga kulit putih Inggris yang convert (pindah agama) ke Islam. Mereka pun bukan hanya dari kalangan biasa. Banyak di antaranya anak mantan pejabat tinggi, selebriti, dan keturunan keluarga terhormat Inggris. Contohnya Joe Ahmed-Dobson, anak Frank Dobson, mantan menteri kesehatan Inggris. Bahkan, kini Joe menjadi pengurus teras Muslim Council of Britain, organisasi Islam terbesar di Inggris. Dalam suatu penelitiannya, Yahya (sebelumnya bernama Jonathan Birt, anak Lord Birt, mantan direktur utama BBC) -yang seperti juga Joe, kini pemeluk Islam taat- menemukan alasan utama banyaknya warga Inggris convert ke Islam. “Adalah spiritualisme kehidupan muslim yang sering menjadi alasan termasuk bagi saya,” kata Yahya yang mengambil subjek young British muslims (generasi muda Islam Inggris) sebagai disertasi doktornya di Universitas Oxford. Pemeluk Islam dari keluarga terhormat lain adalah Emma Clark, cicit mantan PM Inggris pada awal Perang Dunia I, Herbert Asquith. “Semoga banyaknya Briton (orang Inggris) yang pindah menjadi Islam tidak sekadar mode sesaat,” kata perempuan yang ahli mendesain taman ini. Emma Clark inilah yang membantu mendesain Islamic garden (taman bernuansa Islam) di kompleks rumah sekaligus peternakan milik Pangeran Charles di Highgrove, Gloucestershire. Proyek terbaru Clark adalah mendesain taman serupa di seputar tempat parkir sebuah masjid di Woking, Surrey. Banyak pula dari mereka yang pindah ke agama Islam karena terinspirasi tulisan mantan diplomat Inggris, Charles Le Gai Eaton. Eaton, yang karyanya berjudul Islam and the Destiny of Man, menyatakan bahwa “Saya menerima surat dari banyak orang yang tidak setuju dengan Kristen yang semakin kontemporer dan mereka mencari agama lain yang tidak berkompromi terlalu banyak terhadap kehidupan modern”. Yang lain berpindah agama karena pacar atau pernikahan. Kristian Backer, mantan pacar pemain kriket Imran Khan, mengaku mengenal Islam melalui pacarnya. Tetapi, dia baru berpindah agama justru setelah mereka putus. “Imran yang menanam benih Islam saya. Namun, momentum untuk berpindah agama justru setelah hubungan kami putus,” kata Backer yang semula merahasiakan keislamannya karena takut mempengaruhi karirnya.
  • 17. Meskipun masih belum penuh memakai jilbab, Backer mengaku telah membuang baju-baju seksi miliknya semasa menjadi penyiar MTV Eropa. Namun, ada pula pemeluk Islam baru yang tidak mau menyebutkan alasannya berpindah agama. The Earl of Yarborough, seorang tuan tanah seluas 28 ribu hektare di Lincholnshire misalnya. Pria berusia 40 tahun yang kini berganti nama menjadi Abdul Mateen menolak menjawab setiap kali ditanya tentang alasannya masuk Islam. Pertanda terkuat bahwa Islam sudah diterima dalam kehidupan Inggris adalah diberlakukannya peraturan baru di kalangan Istana Buckingham awal tahun ini. Ratu Elizabeth II menyetujui aturan yang mengizinkan pegawai istana yang beragama Islam pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Jumat. Salah satu staf istana dari bagian keuangan mengaku tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan yang didapatnya itu. Bagi kalangan muslim yang terlahir dari keluarga muslim (muslim karena keturunan) di Inggris -termasuk yang berasal dari Indonesia- mengenal para pemeluk Islam baru sebagai muslim yang sangat taat. Tidak jarang mereka lebih ketat dalam menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan Islam dibanding muslim keturunan. Selain itu, mereka dikenal sungguh-sungguh dalam mempelajari Islam, termasuk Alquran. Sebagian besar hafal Alquran yang jauh lebih bagus daripada muslim keturunan. Tidak sedikit pula yang hafal Alquran dalam waktu yang tidak begitu lama, hasil belajar dengan sangat serius. Kalau sudah berhadapan dengan kemajuan pemeluk Islam baru ini, biasanya pemeluk Islam keturunan hanya bisa malu hati. Apalagi, kalau mereka awalnya belajar dari mereka, tetapi tidak berapa lama murid baru itu justru lebih pandai daripada gurunya. Belum lagi ketika melihat kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar dijalankan sesuai aturan Islam. Pengajian Virtual, Ustad-Jamaah di Negara Berbeda Nuansa negara maju juga mewarnai kehidupan muslim di Inggris. Dunia maya pun menjadi sarana dakwah. Namun, kumpul-kumpul tetap merupakan kehangatan yang dirindukan. Apalagi, ada bungkusan nasi yang bisa di-take away.Nurani Susilo, London PUKUL 06.15 GMT, keluarga Asep Setiawan baru selesai melaksanakan salat Subuh. Ketiga anak mereka -Isti, 14; Hanif, 12, dan Zaka, 8, yang bangun sejak pukul 05.00 GMT untuk makan sahur kembali meneruskan tidur. Sementara Asep beserta istri dan bapak-ibu mertua yang tengah berkunjung, melanjutkan ritual sahur mereka. Masih dengan sarung dan mukena, mereka kemudian duduk bersila di depan komputer. Apa yang dilakukan keluarga yang tinggal di Dagenham, Essex, di ujung timur London ini?
  • 18. Tentu saja mereka bukan chatting, melainkan mendengarkan ceramah Ramadan melalui yahoo messenger. Pagi itu, yang memberikan ceramah adalah Ustad Ahmad Yani yang berada di Belanda atas undangan pelajar dan keluarga muslim Indonesia di Negeri Kincir Angin tersebut. Beberapa kali Asep bangkit dari duduknya di karpet dan mengetik di komputer. Mengirim pesan, juga melalui yahoo messenger,adalah cara para jamaah virtual itu mengajukan pertanyaan kepada sang Ustad. Pertanyaan itu kemudian dijawab ketika materi ceramah, yang pagi itu membahas porsi ibadah dalam kehidupan sehari-hari. “Alhamdulillah, kita telah menyelesaikan materi untuk pagi ini. Isya Allah besok pagi pada jam yang sama kita bisa bertemu lagi. Dan semoga jamaahnya bisa bertambah,” begitu Ustad Ahmad Yani menutup ceramahnya. Mendengarkan -atau kadang wajah pembicara tampil di komputer jika kebetulan menggunakan web cam- ceramah melalui internet adalah cara yang sering dilakukan muslim Indonesia di Eropa. Dan, sesama muslim Indonesia di kota-kota di Eropa itu saling berhubungan untuk mengaji bersama, dengan penyelenggara yang bergantian. Pagi itu Ustad Ahmad Yani bisa tampil di seluruh layar komputer muslim Indonesia di Eropa atas kerja yang dilakukan pelajar Islam Indonesia di Belanda. “Beberapa hari lalu Ustad Anis Matta berceramah melalui cara yang sama dengan penyelenggara pelajar Indonesia di Jerman,” kata Asep. “Apakah Ustad Anis Matta tengah berada di Jerman?” saya bertanya kepada produser BBC London ini. “Oh, tidak, Ustad Anis Matta berada di Indonesia, tapi yang mengatur teman-teman dari Jerman,” papar Asep. Begitulah, penggunaan teknologi internet dilakukan muslim-muslim Indonesia di Inggris dan di negara Eropa lain untuk mengaji bersama selama Ramadan. Ustad boleh berada di mana saja dan jamaahnya juga tersebar di beberapa negara. Tetapi, setiap selesai subuh, semua berkumpul di rumah masing-masing untuk mendengarkan ceramah yang sama melalui internet. Setiap Sabtu siang, Asep dan istrinya, Titin, juga menghadiri pengajian lain. Namun, pengajian ini mengharuskan mereka datang ke sebuah rumah di Southfield, dekat kompleks tenis Wimbledon di London Barat. Di kelompok pengajian ini untuk tahun ini Asep menjabat ketua. Kelompok tersebut sebagai tempat berkumpul warga muslim Indonesia di London dan sekitarnya. Para pelajar Indonesia di London dan warga Indonesia yang bermukim di Inggris lainnya datang selepas asar untuk bertadarus Alquran, berbuka puasa, mendengarkan ceramah, dan salat tarawih bersama. Ceramah Ramadan biasanya disampaikan oleh para pelajar di London dan kota-kota lain di Inggris yang kebetulan juga seorang ustad.
  • 19. Namun, ada kalanya pengajian yang bernama Al Ikhlas ini mendatangkan ustad dari Indonesia. Biasanya, Al Ikhlas bekerja sama dengan pengajian lokal di kota lain di Inggris, seperti Manchester, Birmingham, dan Sheffield, tempat banyak pelajar atau warga Indonesia tinggal. Selama di Inggris, ustad tersebut akan berkeliling ke setiap pengajian lokal itu yang biasanya mengadakan pengajian rutin setiap Minggu atau dua minggu sekali. “Sejak beberapa tahun terakhir, Al Ikhlas juga dipercaya mengelola pengajian Ramadan setiap Minggu di KBRI London,” kata Asep. Termasuk di dalamnya pengajian khusus untuk anak-anak dan remaja yang dilakukan selepas salat asar. Pengajian anak-anak dan remaja ini dikelola oleh ibu-ibu yang tergabung dalam tim Alief. Mereka adalah guru sekolah anak-anak Alief, yang di luar Ramadan diadakan dua minggu sekali bersamaan waktu dan tempatnya dengan pengajian Al Ikhlas. Pengadaan makanan berbuka puasa dan acara pengajian di luar Ramadan ditangani ibu-ibu pengajian yang dibagi per kelompok. Setiap kelompok mendapat giliran memasak serta menyiapkan hidangan. Menunya? Tidak kalah dengan menu buka puasa di Indonesia. Hindangan yang disediakan secara sukarela ini selalu lengkap. Makanan takjil berbuka juga khas Indonesia, seperti kolak, bubur atau es buah, makanan kecil mulai kurma hingga kue manis dan asin asal Indonesia. Makanan utamanya juga ala Indonesia, mulai ayam goreng, soto, bakso, asinan, rendang, empal, sayur asem, kerupuk hingga sambal dan lalapan hadir di meja berbuka secara bergiliran. Tidak berhenti sampai acara makan di tempat. Ketika makanan masih tersisa, jamaah yang sebagian besar pelajar yang hidup single dan tinggal di rumah kos di London itu akan mendapat bungkusan untuk dibawa pulang. Di Inggris kegiatan ini dikenal dengan take away. Penyebutan take away ini diambil dari istilah di restoran Inggris yang pembelinya membawa pulang makanannya alias tidak makan di restoran tersebut. Pengajian Al Ikhlas yang menempati rumah wakaf dari seorang pengusaha restoran sukses di London asal Jawa Timur ini telah mempunyai dua “anak”. Pertama, pengajian Al Hidayah, yaitu pengajian khusus yang didirikan Al Ikhlas untuk para TKW Indonesia di London dan sekitarnya. Kini, Al Hidayah sudah mandiri dalam arti mengelola sendiri pengajiannya, termasuk penyediaan tempat yang biasanya bergilir di rumah atau tempat kos para TKW. Al Ikhlas hanya menyediakan materi serta pembicara yang dilaksanakan dua minggu sekali itu. Tetapi, khusus selama Ramadan, Al Hidayah kembali bergabung dengan Al Ikhlas. Anak Al Ikhlas yang lain adalah Al Baroqah. Ini juga untuk para TKW, tetapi mereka yang baru datang ke London atau baru mulai belajar mengaji. “Al Baroqah untuk yang baru belajar dan baru datang. Kalau digabung dengan Al Hidayah, materinya
  • 20. akan ketinggalan,” kata Titin Suhartini, pengurus Al Ikhlas yang ditugasi menangani Al Baroqah. Keluarga Asep Setiawan bersama pengajian Al Ikhlas adalah potret lain kehidupan warga muslim Indonesia di London atau Inggris pada umumnya. Tinggal di negara yang Islam adalah agama minoritas tidak menghalangi mereka untuk menjalankan kewajiban sebagai umat Islam. Juga semangat berdakwah serta bersilaturahmi sesama muslim pun tidak hilang di tengah kehidupan Barat yang jauh dari nuansa Islam.