SlideShare a Scribd company logo
SEJARAH PERLINDUNGAN TANAMAN
DARI SERANGAN PENYAKIT
• sudah lama sekali penyakit tumbuhan diketahui
oleh manusia  dilaporkan penyakit tumbuhan
sudah ada sebelum manusia mulai
membudidayakan tumbuhan  Kitab suci dan
filosof besar, seperti Aristoteles, Homer, dan
Theophrastus, telah lama mengemukakan
beberapa penyakit tumbuhan seperti hawar,
embun bulu, karat, dan gosong
• Bangsa Yunani dan Yahudi (500 – 280 SM), meyakini
bahwa adanya penyakit tanaman merupakan hukuman
atas dosa yang dilakukan manusia  saat itu, penyakit
tumbuhan sudah dikaitkan dengan cuaca atau iklim yang
buruk dan kondisi tanaman yang kurang baik 
Theophratus (370-280 SM), filosof Yunani terbesar yang
dikenal sebagai “Bapa Botani”, mengemukakan
beberapa penyakit pada biji-bijan, pohon, dan sayuran
dalam bukunya “Historia Plantarum”
• Pliny juga telah merekomendasikan bahwa panen awal
pada gandum dan barley akan meloloskan tanaman dari
infeksi karat
• th 875 hingga beberapa tahun kemudian,
epidemik ergot pada rye (semacam gandum)
dilaporkan telah menyebabkan epidemik
penyakit manusia di berbagai negara Eropa
• Ergot pada rye disebabkan cendawan yang
menggantikan isi butir rye dengan struktur
sklerotium patogen tersebut
• Sklerotium patogen itu mengandung senyawa
alkaloid yang menyumbat sirkulasi darah dan
menyebabkan gangrene, putusnya tangan, kaki,
kuku, jari, dan akhirnya menimbulkan kematian
manusia yang memakan rye yang terinfeksi
cendawan tersebut
• Penyakit ini disebut “api suci” (holy fire), yang
saat itu diyakini sebagai hukuman bagi orang
berdosa
• Sejak 1605, Sir Francis Bacon melakukan percobaan
untuk mempelajari penyakit tumbuhan
• Sejak abad 17 hingga pertengahan abad 19, Tournefort,
Zallinger, Fabricus, dan Franz Unger mulai memberi
perhatian pada klasifikasi penyakit tumbuhan
• Franz Unger mengemukakan teori “The Autogenetic
Theory Disease” yang menyatakan bahwa dalam stadia
penuaan tumbuhan, unsur sel dengan energi vital
tertentu menimbulkan bentukan baru dari kehidupan.
Dalam teori ini telah dipertimbangkan adanya patogen
sebagai suatu kehidupan lain dalam inang yang
terinfeksi, tetapi belum dikemukakan sebagai suatu
bentuk kehidupan atau tubuh yang independent, artinya
patogen masih dianggap sebagai akibat dari penyakit,
bukan penyebabnya
• Konsep “generasi yang bersifat spontan” (spontaneous
generation) diterima untuk waktu yang lama karena
mikroorganisme belum dapat dilihat manusia
• th 1590, Hans dan Zacharias Jansen menemukan
mikroskop  Hooke (1655) orang pertama yang
melihat sel tumbuhan dan mengilustrasikan secara rinci
cendawan mikroskopik patogenik tumbuhan.
• th 1683, ditemukan bakteri, protozoa, dan
mikroorganisme lain dalam air dan substrat lain  Sejak
itu, mulai populer “The Germ Theory of Disease” yang
merupakan dasar dari ilmu penyakit tumbuhan
• Ilmu penyakit tumbuhan terus berkembang, th 1729-
1800, berbagai ilmuwan mempelajari taksonomi
cendawan, terutama penyebab karat dan gosong, serta
cendawan kelas Ascomycete
• Henrich Anto de Bary (1853) membuktikan bahwa
cendawan adalah penyebab penyakit, bukan akibat atau
hasil dari penyakit tumbuhan. Berkat hasil penelitiannya,
Henrich Anton de Bary dijuluki “Bapak Ilmu Penyakit
Tumbuhan”
• Th 1858 terbit buku teks ilmu penyakit tumbuhan, ditulis
oleh Julius Kuhn dengan judul: Die Kranheiten der
Kulturewachse ihre Ursachen un ihre Verhutung
(Penyakit Tanaman, Penyebabnya dan Pencegahannya)
• Thomas J. Burrial (1878-1883) membuktikan bahwa
fireblight pada apel dan pear disebabkan oleh bakteri.
• Smith, EF mempelajari beberapa bakteri penyebab
penyakit penting pada berbagai tanaman
• Iwanoski (1892) dan Beijerinck (1898) merupakan
peneliti membuktikan bahwa virus sebagai penyebab
penyakit pada tumbuhan. Penemuan ini merupakan awal
dari bidang virology
• Stanley (1935) adalah orang pertama yang
mengkristalisasi virus sebagai protein katalitik yang
mampu melakukan multiplikasi dalam sel hidup inang
• Partikel virus dilihat pertama kali oleh Kaushe dkk, pada
tahun 1939 dengan mikroskop elektron
• Needham (1743) adalah orang pertama yang menemukan
nematode sebagai patogen tumbuhan dalam puru pada akar
gandum
• Cobb (1913-1932) melakukan studi ekstensif dalam morfologi dan
taksonomi nematode parasitic tumbuhan
• Lafont, th 1909 melaporkan bahwa protozoa flagelata merupakan
penyebab penyakit tumbuhan
• Mycoplasm like organism (MLO), sekarang disebut phytoplasm like
organism, sebagai penginfeksi penyakit aster yellow, dilaporkan
oleh Doi et al di Jepang
• th 1972, Davis dkk mempelajari spiroplasma (microorganism helical)
sebagai penyebab kerdil pada jagung
• viroid diketahui pertama kali sebagai penyebab spindle tuber
disease pada tahun 1971, kemudian dilaporkan juga sebagai
penyebab penyakit “kadang-kadang” pada kelapa dan exocuritus
pada jeruk. Viroid adalah patogen paling kecil berupa molekul asam
ribonukeik yang menular dan sersifat obligat
• Penyebab penyakit tanaman lain yang ditemukan adalah ricketsia
like organism (RLO) oleh Windsor dan Black (1972) sebagai
penyebab club leaf disease pada clover
• Studi ilmu penyakit tumbuhan berawal dari Eropa . Menjelang
akhir abad ke-19, titik berat studi fitopatologi bergeser ke Amerika
Utara  saat itu AS masih dalam taraf pengembangan diri, namun
setelah Perang Dunia II, studi mengenai fitopatologi semakin
meluas ke seluruh dunia
• Di Indonesia, penyakit tanaman mulai mendapat perhatian
Pemerintah Hindia Belanda th 1877, saat epidemik berat penyakit
karat daun kopi di Srilanka  untuk mencegah penyebaran karat
kopi ke Indonesia, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Ordonansi 19 Desember 1877 yang melarang pemasukan tanaman
kopi dari Srilanka. Ordonansi tersebut merupakan peraturan
pertama khususnya dalam bidang karantina tumbuhan. Namun
karena disebarkan angin, penyebab karat daun masuk juga ke
Indonesia dan menghancurkan kopi Arabica kualitas tinggi di Pulau
Jawa. Saat itu, Jawa sedang berlangsung “tanam paksa”. Dengan
susah payah pekebun mengganti tanamannya dengan kopi Liberica
yang awalnya tahan, tetapi juga musnah karena karat daun.
Akhirnya, th 1900, diganti kopi Robusta yang tahan karat daun
hingga sekarang, tetapi mutunya tidak sebaik kopi Arabika
• th 1887, dimulai kegiatan penelitian bidang
fitopatologi dipelopori Treub, Burch, dan
Warburg yang meneliti penyakit sereh pada
tebu, karat daun kopi, dan kanker pada kina.
Kemudian, van Breda de Haan meneliti berbagai
penyakit tembakau. th 1897, didirikan Balai
Penelitian Kopi dan tahun 1906, berdiri Balai
Penelitian Tembakau Swasta  Hubungan
antara balai penelitian dan perkebunan-
perkebunan berlangsung baik, sehingga hasil
penelitian dapat segera disebarluaskan
• Namun hubungan antara balai penelitian dan pamong
praja agak kaku  Untuk penelitian di lapangan,
diperlukan ijin Gubernur Jenderal. Keadaan ini berubah
dengan keluarnya SK Gubernur Jenderal 5 Februari
1897
• th 1912, berdiri Afdeeling voor Plantenziekten yang
dipimpin oleh van Hall
• tgl 1 Januari 1919, berdiri Institut voor Plantenziekten
(Balai Penyelidikan Hama dan Penyakit Tumbuhan) di
Bogor, sebagai tempat awal penelitian penyakit
tumbuhan
• Peneliti pelopor bidang ini adalah van Breda de Haan,
Rutgers, Palm, Schwarz, Muller, Thung, Reitsman, dan
Tojib Hadiwidjaja
• th 1913-1936, secara teratur setiap tahun Lembaga
Penyakit Tumbuhan di Bogor menerbitkan laporan
tahunan mengenai hama dan penyakit pertanian,
perkebunan, dan kehutanan di Indonesia.
• Ilmu penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang
mempelajari karakteristik penyakit, penyebab penyakit,
interaksi tumbuhan dan patogen, dan lingkungan biotic
serta abiotik, faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan penyakit dalam suatu populasi atau
individual tumbuhan; dan berbagai cara pengendalian
penyakit. Ilmu penyakit tumbuhan juga memiliki aspek
seni, yaitu dalam aplikasi pengetahuan yang diperoleh
dari mempelajari ilmu tersebut.
• Jadi tujuan utama dalam mempelajari ilmu penyakit
tumbuhan adalah mencegah atau menekan seminimal
mungkin terjadinya penyakit tumbuhan, meningkatkan
produksi makanan, menjaga kuantitas dan kualitas hasil
panen. Dengan demikian, hasil panen aman digunakan,
terutama tanaman untuk bahan serat, obat-obatan, dan
komoditas yang memiliki nilai estetika.
• Telah dikemukakan bahwa
ketergantungan manusia kepada tanaman
sangat tinggi, karena hanya tumbuhan
berhijau daun yang dapat mengkonversi
energi matahari menjadi energi kimia. Jika
penyakit mematikan tumbuhan, maka
mahluk hidup yang lain akan sangat
menderita dan mati.

More Related Content

Similar to Sejarah_Perlindungan_Tanaman_dari_Penyak.pdf

Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularLilik Sholeha
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
Ema Mayasari
 
Hakikat biologi bab 1 kls x
Hakikat biologi bab 1 kls xHakikat biologi bab 1 kls x
Hakikat biologi bab 1 kls x
luli riani
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracis
marnitukan
 
4. bab i epid
4. bab i epid4. bab i epid
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
MIKROBIOLOGI.docx
MIKROBIOLOGI.docxMIKROBIOLOGI.docx
MIKROBIOLOGI.docx
AndikaCahyaPutra
 
KONSEP PENYAKIT
KONSEP PENYAKITKONSEP PENYAKIT
KONSEP PENYAKIT
Muhammad Nasrullah
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
Yan Ghayut
 
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia RahmiDasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
safirinaauliarahmi1
 
Sejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologi
Sejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologiSejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologi
Sejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologi
Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
Wan Na
 
Biomedik 3 2022 edit.pdf
Biomedik 3 2022 edit.pdfBiomedik 3 2022 edit.pdf
Biomedik 3 2022 edit.pdf
ssuser834c3e
 
sejarahrekam medis dan perkemangannya.pptx
sejarahrekam medis dan perkemangannya.pptxsejarahrekam medis dan perkemangannya.pptx
sejarahrekam medis dan perkemangannya.pptx
LuhAriyani1
 
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptxSejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
LuhAriyani1
 
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptxSejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
LuhAriyani1
 
Tbc epid
Tbc  epidTbc  epid
Tbc epid
bjahboi
 

Similar to Sejarah_Perlindungan_Tanaman_dari_Penyak.pdf (20)

Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Hakikat biologi bab 1 kls x
Hakikat biologi bab 1 kls xHakikat biologi bab 1 kls x
Hakikat biologi bab 1 kls x
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracis
 
4. bab i epid
4. bab i epid4. bab i epid
4. bab i epid
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 
MIKROBIOLOGI.docx
MIKROBIOLOGI.docxMIKROBIOLOGI.docx
MIKROBIOLOGI.docx
 
KONSEP PENYAKIT
KONSEP PENYAKITKONSEP PENYAKIT
KONSEP PENYAKIT
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia RahmiDasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
 
Sejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologi
Sejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologiSejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologi
Sejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologi
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
 
(Ikm) per iii
(Ikm) per iii(Ikm) per iii
(Ikm) per iii
 
Biomedik 3 2022 edit.pdf
Biomedik 3 2022 edit.pdfBiomedik 3 2022 edit.pdf
Biomedik 3 2022 edit.pdf
 
sejarahrekam medis dan perkemangannya.pptx
sejarahrekam medis dan perkemangannya.pptxsejarahrekam medis dan perkemangannya.pptx
sejarahrekam medis dan perkemangannya.pptx
 
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptxSejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
 
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptxSejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
 
Sejarah kesehatan komunitas
Sejarah kesehatan komunitasSejarah kesehatan komunitas
Sejarah kesehatan komunitas
 
Tbc epid
Tbc  epidTbc  epid
Tbc epid
 

Recently uploaded

INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
albakiddies
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
d1051231031
 
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
KajianIslamIlmiahSur
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
d1051231033
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
d1051231078
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
aisyrahadatul14
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
d1051231053
 
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
muhammadfebri359
 

Recently uploaded (9)

INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
 
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
 

Sejarah_Perlindungan_Tanaman_dari_Penyak.pdf

  • 2. • sudah lama sekali penyakit tumbuhan diketahui oleh manusia  dilaporkan penyakit tumbuhan sudah ada sebelum manusia mulai membudidayakan tumbuhan  Kitab suci dan filosof besar, seperti Aristoteles, Homer, dan Theophrastus, telah lama mengemukakan beberapa penyakit tumbuhan seperti hawar, embun bulu, karat, dan gosong
  • 3. • Bangsa Yunani dan Yahudi (500 – 280 SM), meyakini bahwa adanya penyakit tanaman merupakan hukuman atas dosa yang dilakukan manusia  saat itu, penyakit tumbuhan sudah dikaitkan dengan cuaca atau iklim yang buruk dan kondisi tanaman yang kurang baik  Theophratus (370-280 SM), filosof Yunani terbesar yang dikenal sebagai “Bapa Botani”, mengemukakan beberapa penyakit pada biji-bijan, pohon, dan sayuran dalam bukunya “Historia Plantarum” • Pliny juga telah merekomendasikan bahwa panen awal pada gandum dan barley akan meloloskan tanaman dari infeksi karat
  • 4. • th 875 hingga beberapa tahun kemudian, epidemik ergot pada rye (semacam gandum) dilaporkan telah menyebabkan epidemik penyakit manusia di berbagai negara Eropa • Ergot pada rye disebabkan cendawan yang menggantikan isi butir rye dengan struktur sklerotium patogen tersebut • Sklerotium patogen itu mengandung senyawa alkaloid yang menyumbat sirkulasi darah dan menyebabkan gangrene, putusnya tangan, kaki, kuku, jari, dan akhirnya menimbulkan kematian manusia yang memakan rye yang terinfeksi cendawan tersebut • Penyakit ini disebut “api suci” (holy fire), yang saat itu diyakini sebagai hukuman bagi orang berdosa
  • 5. • Sejak 1605, Sir Francis Bacon melakukan percobaan untuk mempelajari penyakit tumbuhan • Sejak abad 17 hingga pertengahan abad 19, Tournefort, Zallinger, Fabricus, dan Franz Unger mulai memberi perhatian pada klasifikasi penyakit tumbuhan • Franz Unger mengemukakan teori “The Autogenetic Theory Disease” yang menyatakan bahwa dalam stadia penuaan tumbuhan, unsur sel dengan energi vital tertentu menimbulkan bentukan baru dari kehidupan. Dalam teori ini telah dipertimbangkan adanya patogen sebagai suatu kehidupan lain dalam inang yang terinfeksi, tetapi belum dikemukakan sebagai suatu bentuk kehidupan atau tubuh yang independent, artinya patogen masih dianggap sebagai akibat dari penyakit, bukan penyebabnya • Konsep “generasi yang bersifat spontan” (spontaneous generation) diterima untuk waktu yang lama karena mikroorganisme belum dapat dilihat manusia
  • 6. • th 1590, Hans dan Zacharias Jansen menemukan mikroskop  Hooke (1655) orang pertama yang melihat sel tumbuhan dan mengilustrasikan secara rinci cendawan mikroskopik patogenik tumbuhan. • th 1683, ditemukan bakteri, protozoa, dan mikroorganisme lain dalam air dan substrat lain  Sejak itu, mulai populer “The Germ Theory of Disease” yang merupakan dasar dari ilmu penyakit tumbuhan • Ilmu penyakit tumbuhan terus berkembang, th 1729- 1800, berbagai ilmuwan mempelajari taksonomi cendawan, terutama penyebab karat dan gosong, serta cendawan kelas Ascomycete • Henrich Anto de Bary (1853) membuktikan bahwa cendawan adalah penyebab penyakit, bukan akibat atau hasil dari penyakit tumbuhan. Berkat hasil penelitiannya, Henrich Anton de Bary dijuluki “Bapak Ilmu Penyakit Tumbuhan”
  • 7. • Th 1858 terbit buku teks ilmu penyakit tumbuhan, ditulis oleh Julius Kuhn dengan judul: Die Kranheiten der Kulturewachse ihre Ursachen un ihre Verhutung (Penyakit Tanaman, Penyebabnya dan Pencegahannya) • Thomas J. Burrial (1878-1883) membuktikan bahwa fireblight pada apel dan pear disebabkan oleh bakteri. • Smith, EF mempelajari beberapa bakteri penyebab penyakit penting pada berbagai tanaman • Iwanoski (1892) dan Beijerinck (1898) merupakan peneliti membuktikan bahwa virus sebagai penyebab penyakit pada tumbuhan. Penemuan ini merupakan awal dari bidang virology • Stanley (1935) adalah orang pertama yang mengkristalisasi virus sebagai protein katalitik yang mampu melakukan multiplikasi dalam sel hidup inang • Partikel virus dilihat pertama kali oleh Kaushe dkk, pada tahun 1939 dengan mikroskop elektron
  • 8. • Needham (1743) adalah orang pertama yang menemukan nematode sebagai patogen tumbuhan dalam puru pada akar gandum • Cobb (1913-1932) melakukan studi ekstensif dalam morfologi dan taksonomi nematode parasitic tumbuhan • Lafont, th 1909 melaporkan bahwa protozoa flagelata merupakan penyebab penyakit tumbuhan • Mycoplasm like organism (MLO), sekarang disebut phytoplasm like organism, sebagai penginfeksi penyakit aster yellow, dilaporkan oleh Doi et al di Jepang • th 1972, Davis dkk mempelajari spiroplasma (microorganism helical) sebagai penyebab kerdil pada jagung • viroid diketahui pertama kali sebagai penyebab spindle tuber disease pada tahun 1971, kemudian dilaporkan juga sebagai penyebab penyakit “kadang-kadang” pada kelapa dan exocuritus pada jeruk. Viroid adalah patogen paling kecil berupa molekul asam ribonukeik yang menular dan sersifat obligat • Penyebab penyakit tanaman lain yang ditemukan adalah ricketsia like organism (RLO) oleh Windsor dan Black (1972) sebagai penyebab club leaf disease pada clover
  • 9. • Studi ilmu penyakit tumbuhan berawal dari Eropa . Menjelang akhir abad ke-19, titik berat studi fitopatologi bergeser ke Amerika Utara  saat itu AS masih dalam taraf pengembangan diri, namun setelah Perang Dunia II, studi mengenai fitopatologi semakin meluas ke seluruh dunia • Di Indonesia, penyakit tanaman mulai mendapat perhatian Pemerintah Hindia Belanda th 1877, saat epidemik berat penyakit karat daun kopi di Srilanka  untuk mencegah penyebaran karat kopi ke Indonesia, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Ordonansi 19 Desember 1877 yang melarang pemasukan tanaman kopi dari Srilanka. Ordonansi tersebut merupakan peraturan pertama khususnya dalam bidang karantina tumbuhan. Namun karena disebarkan angin, penyebab karat daun masuk juga ke Indonesia dan menghancurkan kopi Arabica kualitas tinggi di Pulau Jawa. Saat itu, Jawa sedang berlangsung “tanam paksa”. Dengan susah payah pekebun mengganti tanamannya dengan kopi Liberica yang awalnya tahan, tetapi juga musnah karena karat daun. Akhirnya, th 1900, diganti kopi Robusta yang tahan karat daun hingga sekarang, tetapi mutunya tidak sebaik kopi Arabika
  • 10. • th 1887, dimulai kegiatan penelitian bidang fitopatologi dipelopori Treub, Burch, dan Warburg yang meneliti penyakit sereh pada tebu, karat daun kopi, dan kanker pada kina. Kemudian, van Breda de Haan meneliti berbagai penyakit tembakau. th 1897, didirikan Balai Penelitian Kopi dan tahun 1906, berdiri Balai Penelitian Tembakau Swasta  Hubungan antara balai penelitian dan perkebunan- perkebunan berlangsung baik, sehingga hasil penelitian dapat segera disebarluaskan
  • 11. • Namun hubungan antara balai penelitian dan pamong praja agak kaku  Untuk penelitian di lapangan, diperlukan ijin Gubernur Jenderal. Keadaan ini berubah dengan keluarnya SK Gubernur Jenderal 5 Februari 1897 • th 1912, berdiri Afdeeling voor Plantenziekten yang dipimpin oleh van Hall • tgl 1 Januari 1919, berdiri Institut voor Plantenziekten (Balai Penyelidikan Hama dan Penyakit Tumbuhan) di Bogor, sebagai tempat awal penelitian penyakit tumbuhan • Peneliti pelopor bidang ini adalah van Breda de Haan, Rutgers, Palm, Schwarz, Muller, Thung, Reitsman, dan Tojib Hadiwidjaja • th 1913-1936, secara teratur setiap tahun Lembaga Penyakit Tumbuhan di Bogor menerbitkan laporan tahunan mengenai hama dan penyakit pertanian, perkebunan, dan kehutanan di Indonesia.
  • 12. • Ilmu penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik penyakit, penyebab penyakit, interaksi tumbuhan dan patogen, dan lingkungan biotic serta abiotik, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit dalam suatu populasi atau individual tumbuhan; dan berbagai cara pengendalian penyakit. Ilmu penyakit tumbuhan juga memiliki aspek seni, yaitu dalam aplikasi pengetahuan yang diperoleh dari mempelajari ilmu tersebut. • Jadi tujuan utama dalam mempelajari ilmu penyakit tumbuhan adalah mencegah atau menekan seminimal mungkin terjadinya penyakit tumbuhan, meningkatkan produksi makanan, menjaga kuantitas dan kualitas hasil panen. Dengan demikian, hasil panen aman digunakan, terutama tanaman untuk bahan serat, obat-obatan, dan komoditas yang memiliki nilai estetika.
  • 13. • Telah dikemukakan bahwa ketergantungan manusia kepada tanaman sangat tinggi, karena hanya tumbuhan berhijau daun yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi kimia. Jika penyakit mematikan tumbuhan, maka mahluk hidup yang lain akan sangat menderita dan mati.