Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020JalinKrakatau
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020 tentang Larangan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah Dan/Atau Kegiatan Mudik Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020JalinKrakatau
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-4/MBU/04/2020 tentang Larangan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah Dan/Atau Kegiatan Mudik Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Protokol Kesehatan Mekanisme Travel Bubble di Kawasan Batam, Bintan, Dengan Singapura Dalam Masa Pandemi COVID-19
Se ka-satgas-nomor-9-tahun-2022-tentang-protokol-kesehatan-perjalanan-luar-ne...CIkumparan
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
PERATURAN GUBERNUR DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2020 TENTANG PENGENAAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN PELAKSANAAN PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR DALAM PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Protokol Kesehatan Mekanisme Travel Bubble di Kawasan Batam, Bintan, Dengan Singapura Dalam Masa Pandemi COVID-19
Se ka-satgas-nomor-9-tahun-2022-tentang-protokol-kesehatan-perjalanan-luar-ne...CIkumparan
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
PERATURAN GUBERNUR DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2020 TENTANG PENGENAAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN PELAKSANAAN PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR DALAM PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020JalinKrakatau
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
SE Dirjen Udara 32 Tahun 2020
1. S U R A T E D A R A N
NOMOR : SE 32 TAHUN 2020
TENTANG
PETUNJUK OPERASIONAL TRANSPORTASI UDARA UNTUK PELAKSANAAN
PEMBATASAN PERJALANAN ORANG DALAM RANGKA PERCEPATAN
PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
1. Sehubungan dengan telah ditetapkannya Surat Edaran Ketua Pelaksana Gugus
Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nomor 4 Tahun 2020 dan dalam rangka
mensinergikan kegiatan pembatasan perjalanan orang dengan pengendalian moda
transportasi darat / laut / udara / perkeretaapiaan untuk pencegahan penyebaran
COVID 19, maka perlu ditetapkan Petunjuk Operasional Transportasi Udara Untuk
Pelaksanaan Pembatasan Perjalanan Orang dalam rangka percepatan
penanganan corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
2. Dasar hukum:
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
b. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;
c. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
e. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 18 Tahun 2020
tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
f. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 25 Tahun
2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun
1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
2. h. Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 106 Tahun
2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi
Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri;
i. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 89 Tahun 2020
tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pada Transportasi Udara;
j. Surat Edaran Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-
19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam
Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); dan
k. Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor:
KWU.5-99/M.EKON/04/2020 tanggal 29 April 2020 perihal Usulan
Penyempurnaan Peraturan Terkait Pengendalian Transportasi untuk Menjaga
Keberlangsungan Kegiatan Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat.
3. Petunjuk Operasional Transportasi Udara Untuk Pelaksanaan Pembatasan
Perjalanan Orang dalam rangka percepatan penanganan corona Virus Disease
2019 (Covid-19) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara:
1) Melakukan pengawasan dan memastikan atas pelaksanaan Surat Edaran
Gugus Tugas dimaksud dan dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan
stakeholder terkait, Polisi, TNI, Pemerintah Daerah, Gugus tugas Covid-19
Daerah dan Instansi Terkait lainnya;
2) Berkoordinasi dengan Gugus tugas Covid-19 Daerah dan Penyelenggara
Bandar Udara dalam pembentukan posko penjagaan dan pemeriksaan di
setiap bandar udara yang dilengkapi dengan fasilitas penyelenggaraan
protokol kesehatan; dan
3) Memastikan Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal
melaksanakan ketentuan dalam Surat Edaran Gugus Tugas dimaksud.
4) Melaporkan hasil pengawasan kepada Direktur Jenderal Perhubungan
Udara.
b. Penyelenggara Bandar Udara:
1) Mendukung kelancaran atas pelaksanaan Surat Edaran Gugus Tugas
dimaksud;
2) Membentuk posko penjagaan dan pemeriksaan di setiap bandar udara
yang dilengkapi dengan fasilitas penyelenggaraan protokol kesehatan dan
pelaksanaanya berkoordinasi dengan Otoritas Bandar Udara, Kantor
3. Kesehatan Pelabuhan (KKP), Polisi, TNI, Pemerintah Daerah, Gugus
tugas Covid-19 Daerah dan Instansi Terkait lainnya;
3) Mendukung pemberian dan pelaksanaan rekomendasi slot time apabila
badan usaha angkutan udara melakukan perubahan jadwal penerbangan;
dan
4) Melaksanakan kegiatan dengan mengacu pada protokol kesehatan dan
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 18 Tahun
2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
c. Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal:
1) Melaksanakan dan mematuhi ketentuan dalam Surat Edaran Gugus
Tugas dimaksud;
2) Pembelian tiket hanya dapat dilakukan melalui Kantor Pusat maupun
Kantor Cabang Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal dan tidak
di Bandar Udara;
3) Wajib memastikan calon penumpang memenuhi persyaratan Surat Edaran
dimaksud sebelum diterbitkan tiket atau dokumen angkutan;
4) Penerbangan dilaksanakan berdasarkan rute penerbangan yang telah
disetujui pada periode Summer 2020 (S-20) dengan tetap menyesuaikan
jam operasi serta fasilitas bandar udara selama masa pandemi Covid-19;
5) Pelaksanaan penerbangan Angkutan Udara Niaga Berjadwal pada
wilayah Jabodetabek, hanya dilayani di Bandar Udara Soekarno Hatta dan
akan dilakukan evaluasi sesuai kebutuhan;
6) Menerapkan ketentuan Tarif Batas Atas sesuai dengan Keputusan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 106 Tahun 2019 tentang
Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara
Niaga Berjadwal Dalam Negeri;
7) Personil penerbangan yang bertugas memiliki dan menunjukkan surat
keterangan sehat dari dinas kesehatan/rumah sakit setempat dan dilampiri
hasil Tes Covid-19 Polymerase Chain Reaction (PCR) yang negatif atau
dilampiri hasil rapid test yang negatif; dan
8) Melaksanakan kegiatan dengan mengacu pada protokol kesehatan dan
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 18 Tahun
2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
d. Penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan:
1) Mendukung kelancaran atas pelaksanaan Surat Edaran Gugus Tugas
dimaksud; dan
4. 2) Mendukung pemberian dan pelaksanaan rekomendasi slot time apabila
Badan Usaha Angkutan Udara melakukan perubahan jadwal
penerbangan.
4. Pada saat Surat Edaran ini mulai berlaku, maka Surat Edaran Dirjen Perhubungan
Udara Nomor 31 Tahun 2020 Tentang Pengaturan Penyelenggaraan Transportasi
Udara Selama Masa Dilarang Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah Dalam Rangka
Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
5. Surat Edaran ini berlaku terhitung sejak tanggal 8 Mei 2020 sampai dengan tanggal
31 Mei 2020 dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
6. Demikian Surat Edaran ini untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 8 Mei 2020
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOVIE RIYANTO R.
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19661111 199503 1 001
Tembusan :
1. Menteri Perhubungan RI;
2. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19;
3. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara;
4. Para Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara;
5. Para Pimpinan Badan Usaha Bandar Udara;
6. Para Pimpinan Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal; dan
7. Pimpinan Penyelenggara Navigasi Penerbangan.
No. Proses Nama Jabatan Tanggal Paraf
1. Dikonsep & Diperiksa Endah Purnama Sari Kepala Bagian Hukum
2. Disetujui M. Kristi Endah Murni, SH, MH Direktur Angkutan Udara
3. Disetujui Nafhan Syahroni Direktur Bandar Udara
4. Disetujui Moh. Alwi Direktur Keamanan Penerbangan
5. Disetujui Dadun Kohar
Direktur Kelaikudaraan dan
Pengoperasian Pesawat Udara
6. Disetujui Asri Santosa, S.T., S.Si.T.,M.T Direktur Navigasi Penerbangan
7. Disetujui Nur Isnin Istiartono Sesditjen Perhubungan Udara