Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang disetting secara manual oleh para administrator jaringan. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Apabila dalam sebuah jaringan terjadi perubahan topologi maupun perubahan pengalamatan (IP Address) maka Network Admin harus melakukan perubahan secara manual pada tabel routing. Jadi, static routing merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yg dilakukan oleh admin secara manual pada tiap2 router
1. Mahasiswa membuat laporan tentang konfigurasi routing static dan default routing menggunakan perangkat Packet Tracer. Beberapa percobaan meliputi pengaturan alamat IP, subnet mask, dan gateway; pengaturan tabel routing; serta pengujian konektivitas antar komputer.
Makalah ini membahas tentang routing dan protokol routing yang digunakan untuk mengirimkan data antar jaringan komputer melalui router. Secara garis besar membahas tentang routing statis dan dinamis serta beberapa protokol routing populer seperti RIP, OSPF, EIGRP.
Dokumen tersebut membahas tentang studi kasus routing statik untuk jaringan perusahaan yang terdiri dari 3 lantai dengan total 40 host. Dilakukan subnetting VLSM untuk membagi alamat IP dan membuat tabel routing. Kemudian dilakukan konfigurasi routing statik pada router setiap lantai untuk mengarahkan lalu lintas jaringan antar lantai.
Praktikum ini bertujuan untuk memahami fungsi router dan proses routing pada jaringan komputer dengan melakukan konfigurasi PC router menggunakan default gateway dan static route. Peserta diharapkan dapat mengenal router sebagai perangkat yang menghubungkan segmen jaringan, memahami konfigurasi routing statis secara manual, serta melakukan uji koneksi antar komputer client yang terhubung melalui PC router.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara routing static dan dynamic. Routing static merupakan konfigurasi routing secara manual, sedangkan dynamic merupakan konfigurasi secara otomatis berdasarkan pertukaran informasi antar router. Dokumen juga membahas protokol-protokol routing dynamic seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan contoh penerapan static dan dynamic routing dalam jaringan.
Makalah ini membahas tentang manajemen jaringan komputer khususnya routing. Terdapat penjelasan mengenai pengertian router dan routing, fungsi tabel routing, jenis-jenis routing seperti static dan dynamic routing, serta bentuk routing berdasarkan pengiriman paket data seperti routing langsung.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang disetting secara manual oleh para administrator jaringan. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Apabila dalam sebuah jaringan terjadi perubahan topologi maupun perubahan pengalamatan (IP Address) maka Network Admin harus melakukan perubahan secara manual pada tabel routing. Jadi, static routing merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yg dilakukan oleh admin secara manual pada tiap2 router
1. Mahasiswa membuat laporan tentang konfigurasi routing static dan default routing menggunakan perangkat Packet Tracer. Beberapa percobaan meliputi pengaturan alamat IP, subnet mask, dan gateway; pengaturan tabel routing; serta pengujian konektivitas antar komputer.
Makalah ini membahas tentang routing dan protokol routing yang digunakan untuk mengirimkan data antar jaringan komputer melalui router. Secara garis besar membahas tentang routing statis dan dinamis serta beberapa protokol routing populer seperti RIP, OSPF, EIGRP.
Dokumen tersebut membahas tentang studi kasus routing statik untuk jaringan perusahaan yang terdiri dari 3 lantai dengan total 40 host. Dilakukan subnetting VLSM untuk membagi alamat IP dan membuat tabel routing. Kemudian dilakukan konfigurasi routing statik pada router setiap lantai untuk mengarahkan lalu lintas jaringan antar lantai.
Praktikum ini bertujuan untuk memahami fungsi router dan proses routing pada jaringan komputer dengan melakukan konfigurasi PC router menggunakan default gateway dan static route. Peserta diharapkan dapat mengenal router sebagai perangkat yang menghubungkan segmen jaringan, memahami konfigurasi routing statis secara manual, serta melakukan uji koneksi antar komputer client yang terhubung melalui PC router.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara routing static dan dynamic. Routing static merupakan konfigurasi routing secara manual, sedangkan dynamic merupakan konfigurasi secara otomatis berdasarkan pertukaran informasi antar router. Dokumen juga membahas protokol-protokol routing dynamic seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan contoh penerapan static dan dynamic routing dalam jaringan.
Makalah ini membahas tentang manajemen jaringan komputer khususnya routing. Terdapat penjelasan mengenai pengertian router dan routing, fungsi tabel routing, jenis-jenis routing seperti static dan dynamic routing, serta bentuk routing berdasarkan pengiriman paket data seperti routing langsung.
Laporan praktikum ini membahas instalasi dan konfigurasi routing statis menggunakan PC sebagai router. Mahasiswa belajar tentang fungsi router dan proses routing, lalu melakukan konfigurasi PC router dengan default gateway dan static route untuk menghubungkan dua jaringan. Uji coba menggunakan perintah ping menunjukkan konektivitas antar komputer dalam dua jaringan terhubung melalui router.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis protokol routing dan karakteristiknya. Protokol routing membantu router bertukar informasi tentang topologi jaringan untuk membangun tabel routing. Terdapat tiga kelas protokol routing yaitu distance vector, link state, dan exterior gateway protocol. Beberapa protokol yang dijelaskan antara lain RIP, OSPF, EIGRP, IGRP, dan BGP.
Makalah ini membahas tentang routing dan macam-macam routing pada jaringan komputer. Secara singkat, routing adalah proses penentuan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan melalui router. Ada dua jenis routing, yaitu static routing yang menentukan jalur secara manual, dan dynamic routing yang menentukan jalur secara otomatis berdasarkan informasi dari router lain. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, IGRP,
Routing statis dan dinamis merupakan dua metode pengaturan routing pada jaringan komputer. Routing statis mengandalkan konfigurasi manual oleh administrator, sedangkan routing dinamis mengandalkan pertukaran informasi antar router untuk membentuk tabel routing secara otomatis. Perbedaan kunci antara keduanya adalah cara pengaturan tabel routingnya, di mana routing statis mengandalkan konfigurasi manual dan routing dinamis mengandalkan pertukaran informasi antar router.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Routing adalah proses pengiriman data antar host di jaringan yang berbeda melalui router dengan menggunakan tabel routing. Ada tiga jenis routing yaitu static, default, dan dynamic routing, dimana dynamic routing lebih fleksibel karena secara otomatis mengupdate tabel berdasarkan perubahan topologi jaringan. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, EIGRP, dan EGP.
Makalah ini membahas tentang routing statik dan dinamik. Routing statik adalah pembuatan tabel routing secara manual tanpa update otomatis, sedangkan routing dinamik mampu melakukan update secara otomatis dan beradaptasi dengan perubahan topologi jaringan. Beberapa contoh protokol routing dinamik yang dijelaskan adalah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang static routing pada router di mana rute traffic ditentukan secara manual oleh administrator tanpa berubah kecuali diubah secara manual. Dokumen tersebut juga membahas instalasi dan konfigurasi router serta ucapan terima kasih.
Dokumen tersebut membahas tentang protokol routing dan beberapa jenis protokol routing yang umum digunakan seperti RIP, OSPF, EIGRP, BGP. Protokol-protokol tersebut memiliki karakteristik berbeda seperti algoritma yang digunakan (distance vector, link state), cakupan area (internal/external), dan tujuan utama membangun tabel routing.
1. Dokumen tersebut membahas beberapa protokol routing utama termasuk Distance Vector seperti RIP dan Link State seperti OSPF beserta karakteristik dan perbandingannya. 2. Terdapat pembahasan mengenai Interior Gateway Protocol seperti IGRP, EIGRP, dan OSPF yang biasanya digunakan untuk routing internal. 3. Dokumen ini juga membedakan Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol seperti BGP yang digunakan untuk routing antar sistem otonom.
Static dan dynamic routing digunakan untuk menentukan jalur pengiriman data dalam jaringan. Static routing mengharuskan admin untuk secara manual mengkonfigurasi tabel routing dan merubahnya ketika terjadi perubahan jalur, sedangkan dynamic routing menggunakan protokol untuk mengkonfigurasi tabel routing secara otomatis. Dokumen ini membahas perbedaan static dan dynamic routing dalam Cisco Packet Tracer beserta contoh konfigurasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang routing dan protokol routing pada jaringan komputer. Secara singkat, dibahas tentang pengertian routing, jenis protokol routing seperti static dan dynamic routing, contoh protokol dynamic routing seperti RIP, IGRP, OSPF, serta perbedaan antara distance vector dan link state routing algorithms.
CHI provides a standard interface and implementation for caching in Perl modules. It aims to improve on existing solutions like Cache::Cache by offering better performance and extensibility. CHI allows modules to easily implement caching by requesting a handle to any backend cache. It also provides a common place to implement generic caching features. Current supported backends include memory, file, memcached, and BerkeleyDB caches. Driver development is simplified through a skeleton interface.
This document discusses CHI, a caching interface for Perl that provides a standard way to cache values with expiration. It allows caching features like namespaces, logging, serialization and backends like memory, files, BerkeleyDB and Memcached to be implemented in a single place. CHI is useful for web frameworks, sessions, object-relational mappers and other applications that can benefit from caching. The document provides examples of using CHI namespaces, drivers, probabilistic expiration, L1/L2 caching with Memcached and MySQL, and benchmark results for different CHI backends.
Laporan praktikum ini membahas instalasi dan konfigurasi routing statis menggunakan PC sebagai router. Mahasiswa belajar tentang fungsi router dan proses routing, lalu melakukan konfigurasi PC router dengan default gateway dan static route untuk menghubungkan dua jaringan. Uji coba menggunakan perintah ping menunjukkan konektivitas antar komputer dalam dua jaringan terhubung melalui router.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis protokol routing dan karakteristiknya. Protokol routing membantu router bertukar informasi tentang topologi jaringan untuk membangun tabel routing. Terdapat tiga kelas protokol routing yaitu distance vector, link state, dan exterior gateway protocol. Beberapa protokol yang dijelaskan antara lain RIP, OSPF, EIGRP, IGRP, dan BGP.
Makalah ini membahas tentang routing dan macam-macam routing pada jaringan komputer. Secara singkat, routing adalah proses penentuan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan melalui router. Ada dua jenis routing, yaitu static routing yang menentukan jalur secara manual, dan dynamic routing yang menentukan jalur secara otomatis berdasarkan informasi dari router lain. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, IGRP,
Routing statis dan dinamis merupakan dua metode pengaturan routing pada jaringan komputer. Routing statis mengandalkan konfigurasi manual oleh administrator, sedangkan routing dinamis mengandalkan pertukaran informasi antar router untuk membentuk tabel routing secara otomatis. Perbedaan kunci antara keduanya adalah cara pengaturan tabel routingnya, di mana routing statis mengandalkan konfigurasi manual dan routing dinamis mengandalkan pertukaran informasi antar router.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Routing adalah proses pengiriman data antar host di jaringan yang berbeda melalui router dengan menggunakan tabel routing. Ada tiga jenis routing yaitu static, default, dan dynamic routing, dimana dynamic routing lebih fleksibel karena secara otomatis mengupdate tabel berdasarkan perubahan topologi jaringan. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, EIGRP, dan EGP.
Makalah ini membahas tentang routing statik dan dinamik. Routing statik adalah pembuatan tabel routing secara manual tanpa update otomatis, sedangkan routing dinamik mampu melakukan update secara otomatis dan beradaptasi dengan perubahan topologi jaringan. Beberapa contoh protokol routing dinamik yang dijelaskan adalah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang static routing pada router di mana rute traffic ditentukan secara manual oleh administrator tanpa berubah kecuali diubah secara manual. Dokumen tersebut juga membahas instalasi dan konfigurasi router serta ucapan terima kasih.
Dokumen tersebut membahas tentang protokol routing dan beberapa jenis protokol routing yang umum digunakan seperti RIP, OSPF, EIGRP, BGP. Protokol-protokol tersebut memiliki karakteristik berbeda seperti algoritma yang digunakan (distance vector, link state), cakupan area (internal/external), dan tujuan utama membangun tabel routing.
1. Dokumen tersebut membahas beberapa protokol routing utama termasuk Distance Vector seperti RIP dan Link State seperti OSPF beserta karakteristik dan perbandingannya. 2. Terdapat pembahasan mengenai Interior Gateway Protocol seperti IGRP, EIGRP, dan OSPF yang biasanya digunakan untuk routing internal. 3. Dokumen ini juga membedakan Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol seperti BGP yang digunakan untuk routing antar sistem otonom.
Static dan dynamic routing digunakan untuk menentukan jalur pengiriman data dalam jaringan. Static routing mengharuskan admin untuk secara manual mengkonfigurasi tabel routing dan merubahnya ketika terjadi perubahan jalur, sedangkan dynamic routing menggunakan protokol untuk mengkonfigurasi tabel routing secara otomatis. Dokumen ini membahas perbedaan static dan dynamic routing dalam Cisco Packet Tracer beserta contoh konfigurasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang routing dan protokol routing pada jaringan komputer. Secara singkat, dibahas tentang pengertian routing, jenis protokol routing seperti static dan dynamic routing, contoh protokol dynamic routing seperti RIP, IGRP, OSPF, serta perbedaan antara distance vector dan link state routing algorithms.
CHI provides a standard interface and implementation for caching in Perl modules. It aims to improve on existing solutions like Cache::Cache by offering better performance and extensibility. CHI allows modules to easily implement caching by requesting a handle to any backend cache. It also provides a common place to implement generic caching features. Current supported backends include memory, file, memcached, and BerkeleyDB caches. Driver development is simplified through a skeleton interface.
This document discusses CHI, a caching interface for Perl that provides a standard way to cache values with expiration. It allows caching features like namespaces, logging, serialization and backends like memory, files, BerkeleyDB and Memcached to be implemented in a single place. CHI is useful for web frameworks, sessions, object-relational mappers and other applications that can benefit from caching. The document provides examples of using CHI namespaces, drivers, probabilistic expiration, L1/L2 caching with Memcached and MySQL, and benchmark results for different CHI backends.
Portfolio For Library Course By Teng Miao(Eric)guestac1d7c
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help boost feelings of calmness, happiness and focus.
1. A reexamination was requested on June 29, 2012 for US Patent 5,630,989 by Premier Lab Supply, Inc. regarding an apparatus for a trimless sample cup used in X-ray spectroscopy.
2. The sample cup includes a tubular body with an open end and tapered wall, with a sheet of thin film material across the open end. An annular collar with a tapered interior wall fits around the tubular body.
3. As the annular collar is placed around the tubular body, the tapered surfaces engage the thin film material and pull the sheet tightly and wrinkle-free across the open end.
O documento fornece instruções sobre 8 posições básicas de yoga para iniciantes. O objetivo é que os leitores possam fazer um fluxo suave entre as posições para tonificar o corpo, perder gordura e melhorar a flexibilidade em apenas alguns minutos por dia. As posições incluem a palmeira, a palmeira oscilante, gato/vaca, curva, meia-lua, cachorro virado para baixo, oito pontos e criança.
This document provides statistics and credits for the website Spottedbylocals.com, including over 2 million unique visitors in the last 12 months and credits to photographers Christian Trabold, Ferd Leo, Kawaii Palace, and Jorkew. It also includes a quote praising the magic of a Spotters weekend and contact information for Sanne and Bart at Spottedbylocals.com and their Twitter handle.
The document outlines the values, terms of use, and membership agreement for OurSpace, a coworking space. The values promoted are respect, teamwork, teaching/learning new skills, work-life balance, and improving the shared work environment. The terms of use specify appropriate and prohibited uses of the space, including respecting others, avoiding unlawful activities, and following building rules. The membership agreement details various membership levels and terms, contact information, authorization for publishing member details, and agreement to the terms of use.
Dokumen tersebut membahas tentang proses routing pada jaringan komputer, meliputi konsep routing, transmisi data di jaringan lokal dan non-lokal, penggunaan routing statis dan default, serta protokol routing seperti RIP dan OSPF."
Router digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan konsep routing dan protokol routing seperti RIP dan OSPF yang digunakan router untuk berbagi informasi tentang jaringan-jaringan lain sehingga dapat memilih jalur terpendek untuk mengirim paket data.
Merangkum dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang merancang jaringan komputer, mulai dari menentukan kebutuhan dan tujuan, melakukan survei lokasi, menentukan perangkat dan topologi, hingga pelaksanaan dan dokumentasi proyek jaringan komputer.
Routing menggunakan router untuk memilih jalur terbaik untuk mengirimkan data melalui jaringan. Terdapat dua cara membangun tabel routing yaitu static dan dynamic, dimana dynamic secara otomatis membangun tabel berdasarkan pertukaran informasi antar router menggunakan protokol seperti RIP, OSPF, dan EIGRP.
Routing adalah protokol yang digunakan oleh router untuk menentukan rute terbaik dalam pengiriman paket antar jaringan. Terdapat dua jenis routing, yaitu routing statis yang dikonfigurasi secara manual oleh administrator, dan routing dinamis yang mempelajari rute secara otomatis dari router lain. Protokol routing membantu router bertukar informasi tentang topologi jaringan untuk membangun tabel routing.
Routing adalah proses pencarian jalur terbaik dalam suatu jaringan. Terdapat dua jenis routing yaitu static dan dynamic. Static routing menggunakan tabel routing statis yang diatur secara manual, sedangkan dynamic routing membuat dan memperbarui tabel secara otomatis berdasarkan informasi dari protokol routing.
Virtual Local Area Network (VLAN) merupakan jaringan yang disegmentasi secara logical berdasarkan fungsinya tanpa memperhatikan lokasi fisik. Perbedaan VLAN dan LAN antara lain yaitu pada pengelompokan end device walaupun secara fisik tidak berada di segmen LAN yang sama. Port modul switch dapat menjadi sebuah VLAN, dimana paket unicast, broadcast, serta multicast dapat diteruskan dan dikirimkan hanya pada end device di VLAN tersebut. Setiap VLAN dianggap sebagai logical network dan paket dengan tujuan end device yang tidak termasuk pada VLAN harus diteruskan melalui router.
Pada konfigurasi VLAN, terdapat dua jenis koneksi VLAN, yaitu : access link dan trunk link. Koneksi access link merupakan koneksi dimana switch port terhubung dengan perangkat end device. Access link hanya dapat diperuntukkan sebuah VLAN. Sedangkan trunk link merupakan koneksi dimana switch port terhubung dengan perangkat yang dapat menghubungkan beberapa VLAN. Trunk link dapat menghubungkan switch ke switch atau switch ke router.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum jaringan komputer tentang konfigurasi protokol routing Open Shortest Path First (OSPF) menggunakan Packet Tracer. Mahasiswa melakukan konfigurasi OSPF pada topologi jaringan yang terdiri dari beberapa router dan menguji konfigurasi tersebut dengan perintah show.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Perbedaan antara routing statis dan routing dinamis
2. Beberapa protokol routing dinamis seperti RIP, IGRP, EIGRP, OSPF
3. Konfigurasi routing protokol RIP dan IGRP
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara routing static dan dynamic. Routing static merupakan konfigurasi routing secara manual, sedangkan dynamic merupakan konfigurasi secara otomatis berdasarkan pertukaran informasi antar router. Dokumen juga membahas protokol-protokol routing dynamic seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan contoh penerapan static dan dynamic routing dalam jaringan.
RIP merupakan protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung langsung dengan router tersebut. Adapun informasi yang diberikan dalam protokol RIP yaitu : host, network, subnet, dan route default.
1. Routing
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
2. Pendahuluan
• Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing
• Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya.
• Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data
melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk
dilewati data
• Tugas Routing akan dilakukan device jaringan yang disebut sebagai Router
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
3. Router
• Router merupakan komputer jaringan yang bertugas atau difungsikan
menghubungkan dua jaringan atau lebih
• Type router :
– Komputer yang kita fungsikan Router
– Peralatan khusus yang dirancang sebagai Router
• Tugas router memforward data (Fungsi IP Forward harus diaktifkan)
menggunakan routing protokol (Algoritma Routing)
• Data diatur oleh Routed Protocol
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
4. Komputer Router
• Router adalah komputer general purpose (untuk tujuan yang lebih luas)
dengan dua atau lebih interface jaringan (NIC Card) di dalamnya yang
berfungsi menghubungkan 2 jaringan atau lebih, sehingga dia bisa
meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain
• Untuk jaringan kecil, interface-nya adalah NIC Card, sehingga router
mempunyai 2 NIC atau lebih yang bisa menghubungkan dengan jaringan
lain.
• Untuk LAN kecil yang terhubung internet, salah satu interface adalah NIC
card, dan interface yang lain adalah sembarang hardware jaringan misal
modem untuk leased line atau ISDN atau koneksi internet ADSL yang
digunakan
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
5. Default Gateway
• Supaya Router bisa meneruskan data, komputer yang ada pada jaringan
tersebut harus menugaskan router untuk meneruskan data
• Penugasan dilakukan dengan cara setting komputer default gateway ke
router
• Jika kita tidak setting default gateway maka bisa dipastikan LAN tersebut
tidak bisa terkoneksi dengan jaringan lainnya
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
6. Perubahan Alamat IP
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
7. Cara Membangun Tabel Routing
• Dua cara membangun tabel Routing :
– Static Routing
• Dibangun berdasarkan definisi dari administrator
• Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah jaringan
tidak terkoneksi
– Dynamic Routing
• Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar
informasi antar router menggunakan protokol tftp
• Kategori algoritma dinamik :
– Distance Vector
– Link State
– Hybrid
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
8. IP Aliasing
• IP Aliasing adalah adalah mapping
single MAC Address untuk
multiple IP address, satu NIC bisa
diberi nomor IP lebih dari satu
• Dengan 1 NIC bisa
menghubungkan 2 subnet yang
berbeda
• Dengan 2 NIC bisa
menghubungkan 3 subnet yang
berbeda
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
9. Static Routing
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
10. Konfigurasi Jaringan Dengan Static Routing
Mengg. IP Aliasing
• Pada Seluruh jaringan B dan C
– ifconfig eth0 down
– ifconfig eth0 up
– ifconfig eth0 no_ip netmask
no_netmask broadcast
no_brodcast up
– route add -net default gw no_gw
• Pada Jaringan yang berfungsi
sebagai router :
– ifconfig eth0 down
– ifconfig eth0 up
– ifconfig eth0
no_ip_pertama_router netmask
no_netmask broadcast
no_brodcast up
– ifconfig eth0:1 no_ip_kedua_router
netmask no_netmask broadcast
no_brodcast up
– echo 1>
/proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
11. Konfigurasi Jaringan Dengan Static Routing Mengg. IP Aliasing
Pada Router 1
– Pada jaringan A, B dan C route del
ifconfig eth0 10.252.10.2 netmask 255.255.255.0 broadcast
– ifconfig eth0 down 10.252.10.255 up
– ifconfig eth0 up ifconfig eth0 10.252.20.2 netmask 255.255.255.0 broadcast
– 10.252.20.255 up
ifconfig eth0 no_ip netmask no_netmask broadcast 1> /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
echo no_brodcast
up route add -net 10.252.30.0.24 gw 10.252.20.3
–
route add -net default gw no_default_gw Pada Router 2
route del
– Jalankan perintah ping di jaringan masingifconfig eth0 10.252.20.3 netmask 255.255.255.0 broadcast 10.252.20.255 up
– masing A, B dan C
– Jalankan perintah ping antar jaringan A, Bifconfig eth0 10.252.30.2 netmask 255.255.255.0 broadcast 10.252.30.255 up
dan C
echo 1> /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
– Catat hasilnya route add -net 10.252.30.0.24 gw 10.252.20.3
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
12. Dynamic Routing
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
13. IS – IS (Intermediate System to Intermediate
System )
• IS-IS merupakan routing protokol standar OSI (Open System
Interconnection)
• Menggunakan link-state routing protocol.
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
14. Dynamic Routing
– Secara otomatis router membangun jalur routingnya, dengan cara
bertukar informasi antar router
– Kategori algoritma dinamik :
• Distance Vector
• Link State
• Hybrid
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
15. Distance Vector
• Router mendapatkan informasi dari router yang berhubungan dgn dia
secara langsung tentang keadaan jaringan router tersebut.
• Berdasarkan informasi tetangga tersebut mengolah tabel routing
• Informasi yang dihasilkan adalah jumlah jarak/hop yang dipakai untuk
mencapai suatu jaringan
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
16. Cara Kerja Distance Vector
10.1.1.0/24 RTA 10.1.2.0/24 RTB 10.1.3.0/24
.1 .1 .2 .1
e0 s0 s0 e0
Routing Table Routing Table
Net. Hops Ex-Int Net. Hops Ex-Int
10.1.1.0/24 0 e0 10.1.2.0/24 0 s0
10.1.2.0/24 0 s0 10.1.3.0/24 0 e0
• Asumsi router keadaan baru menyala
• Awal router hanya punya informasi ttg jaringan yang terhubung secara
langsung dengan dia
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
17. Cara Kerja Distance Vector…
• Router akan saling mengirimkan informasi yang dia punya.
• Router RTA mengirimkan data ttg jaringan yang terhubung dia secara
langsung
• Router RTB juga mengirimkan data jaringan yang terhubung dia secara
langsung
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
18. Cara Kerja Distance Vector…
• Setiap router melakukan pemeriksaan thd data yang didapat, dibandingkan
dengan tabel routing masing-masing router
• Bila belum ada dimasukkan, jika sudah dibandingkan jumlah hop
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
19. Distance Vector…
• Bagaimana tabel routing yang convergen terdapat design router seperti
berikut :
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
20. Type Distance Vector
• RIP – A distance vector interior routing protocol
• IGRP – Cisco's distance vector interior routing protocol
• EIGRP – Cisco’s advanced distance vector interior routing
protocol
• BGP – A distance vector exterior routing
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
21. Routing Information Protocol
RIP
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
22. Routing Information Protocol (RIP)
• Dikenal dengan Algoritma Bellman-Ford
• Algoritma tertua, terkenal lambat dan terjadi routing loop
• Routing Loop : Suatu kondisi antar router saling mengira untuk mencapai
tujuan yang sama melalui router tetangga tersebut
– RouterA mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterB
– RouterB mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterA
– Bisa terjadi antar 3 router
• Untuk memperbaiki kinerja dikenal split horizon
– Router tidak perlu mengirim data yang pernah dia terima dari jalur
dimana dia mengirim data
– Misal router mengirim routing melalui eth0, maka router tidak akan
pernah mengirim balik data yang pernah dia dapatkan dari interface
eth0
• Untuk mempercepat proses dikenal juga trigger update
– Jika terjadi perubahan info routing, router tidak perlu menunggu
waktu selang normal untuk mengirimkan perubahan informasi routing
tapi sesegera mungkin
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
23. Routing Information Protocol (RIP)…
• Hanya hop count yang dipakai untuk pengukuran
• Jika hop count lebih besar dari 15 , data akan didiscard
• Default, Update data setiap 30 detik
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
24. Disable Split Horizon
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
25. Enable Split Horizon
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
26. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
• Routing Protokol yang dikembangkan cisco
• Bandwidth, load, delay dan reliability yang digunakan dalam
pengukuran
• Default, Broadcast informasi dilakukan setiap 90 detik
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
27. EIGRP
• Perluasan dari distance vector routing protocol.
• Kombinasi dari kemampuan distance vector and link-state .
• Menggunakan Uses Diffused Update Algorithm (DUAL) untuk
menghitung jarak terpendek
• Tidak ada broadcast informasi tapi ditrigger ketika ada
perubahan topologi
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
28. Link State
• Pada Prinsipnya Setiap router harus kenal semua router dalam satu
autonomous sistem
• Semua Router saling bertukar infomasi
• Setiap router menghitung jarak terpendek untuk mencapai setiap router
• Type :
– OSPF
– Link State
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
29. Link State …
• Setiap jalur ada metric,
yang menunjukkan Router 1 Router 2 Router 3
biaya Net 5(Cost 3) Net 6(Cost 3)
• Semakin kecil biaya
semakin bagus
• Setiap router akan Net 2(Cost 6) Net 4(Cost 6)
membuat tree router Net 1(Cost 4)
tujuan berdasarkan Net 3(Cost 4)
biaya yang ada
Net 7(Cost 2)
Router 4 Router 5
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
30. Tahap tahap Link-State
• Setiap router memperkenalkan diri, dengan mengirimkan paket hallo
• Setiap router akan tahu tetangga berdasarkan paket hallo beserta biaya,
dimasukkan database
• Setiap router mengirimkan basis datanya ke tetangganya dalam paket LSA
• Router yang menerima paket LSA harus meneruskan ke sel. tetangga
sebelahnya
• Paket LSA dimasukkan database jika infonya lebih baru
• Awalnya terjadi flooding karena setiap router jika ada update data akan
mengirimkan. Sampai convergen
• Selanjutnya setiap router menghitung jarak terpendek ke router yang lain
dengan Shortest Path First, dan terbentuklah tree
• Dimungkinkan untuk mencapai Router yang sama, antar router punya tree
yang berbeda
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
31. Tahap tahap Link-State
• Proses Flooding
Router 1 Router 2 Router 3
Router 4 Router 5
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111
32. OSPF (Open Shortest Path First)
• Menggunakan link-state routing protocol.
• Open standard routing protocol didiskripsikan pada RFC
2328.
• Menggunakan SPF algorithm untuk menghitung biaya
terendah ke tujuan.
• Jika terjadi perubahan topologi terjadi Routing updates
dengan sistem flooded
Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111