Operator DT wajib melakukan P2H sebelum & sesudah mengoperasikan Unit. P2H dilakukan agar operator dan unit selalu dalam keadaan siap dan aman untuk bekerja. Semoga bermanfaat, terima kasih.
Operator DT wajib melakukan P2H sebelum & sesudah mengoperasikan Unit. P2H dilakukan agar operator dan unit selalu dalam keadaan siap dan aman untuk bekerja. Semoga bermanfaat, terima kasih.
Smart village, adalah program kemendesa dalam mendorong kemandirian desa melalui pemanfaatan teknologi digital. Program ini menargetkan ada 6 pilar yang harus dicapai yaitu pilar tata keloa dll
Pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan pelatihan dan pendampingan dalam rangka peningkatakan kapasitas pokdarwis di Desa Wisata Pupuan
1. RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK
(RK3K)
CV. REKAKO TEKNIK
1. KEBIJAKAN K3
(Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan
sistem manajemen dan kesehatan kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi).
2. PERENCANAAN
1. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya
No. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS
BAHAYA & RESIKO K3
PENGENDALIAN RESIKO
1. PERSIAPAN
1.1. Inventarisasi laporan terkait Jenis bahaya : Kecelakaan
lalu lintas dalam perjalanan
ke lokasi
Resiko : luka ringan/ berat/
meninggal
- Menggunakan kendaraan
yang laik jalan
- Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan lalu
lintas
1.2. Pengumpulan data dan peta Jenis bahaya : Kecelakaan
lalu lintas dalam perjalanan
ke lokasi
Resiko : luka ringan/ berat/
meninggal
- Menggunakan kendaraan
yang laik jalan
- Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan lalu
lintas
1.3. Penyiapan struktur model
termasuk usulan pembagian
segmentasi Sungai/Tukad
Rangda
Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
1.4. Menyiapkan rencana
pelaksanaan survei dan
investigasi tambahan serta
langkah-langkah detail
pelaksanaan
Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
2 PEMGAMBILAN DATA
(SURVEY LAPANGAN)
2.1 Survey untuk memperoleh
data yang lengkap dan akurat
tentang situasi buangan
limbah
Jenis bahaya : Kecelakaan
lalu lintas dalam perjalanan
ke lokasi
Resiko : luka ringan/ berat/
meninggal
- Menggunakan kendaraan
yang laik jalan
- Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan lalu
lintas
2.2 Update rata-rata
buangan/kapasitas air limbah
di masing zona pelayanan
Jenis bahaya : Kecelakaan
lalu lintas dalam perjalanan
ke lokasi
Resiko : luka ringan/ berat/
meninggal
- Menggunakan kendaraan
yang laik jalan
- Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan lalu
lintas
2.3 Jalur, elevasi/kontur rencana
jaringan pada masing-masing
zona dan rencana
Jenis bahaya : Kecelakaan
lalu lintas dalam perjalanan
ke lokasi
- Menggunakan kendaraan
yang laik jalan
- Mematuhi ketentuan
2. No. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS
BAHAYA & RESIKO K3
PENGENDALIAN RESIKO
penempatan IPLT serta
bangunan/sarana lingkungan
lainnya terdapat di sepanjang
jalur perpipaan yang
direncanakan
Resiko : luka ringan/ berat/
meninggal
peraturan perundangan lalu
lintas
2.4 Data-data lain yang
dibutuhkan untuk keperluan
kegiatan perencanaan teknis
Jenis bahaya : Kecelakaan
lalu lintas dalam perjalanan
ke lokasi
Resiko : luka ringan/ berat/
meninggal
- Menggunakan kendaraan
yang laik jalan
- Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan lalu
lintas
3 IDENTIFIASI
PERMASALAHAN
3.1. Pada tahap kedua ini perlu
dilakukan identifikasi
permasalahan untuk dapat
merumuskan permasalahan
yang ada
Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
-
4. PEKERJAAN GEOTEKNIK
4.1. Pengujian lapangan dengan
Standard Penetration Test
(SPT) dan Permeability Test
yang dilakukan pada saat
pelaksanaan sondir
Jenis bahaya : Kecelakaan
lalu lintas dalam perjalanan
ke lokasi
Resiko : luka ringan/ berat/
meninggal
- Menggunakan kendaraan
yang laik jalan
- Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan lalu
lintas
4.2. Pengamatan geologi pada
daerah perencanaan dan
sekitarnya
Jenis bahaya : Kecelakaan
lalu lintas dalam perjalanan
ke lokasi
Resiko : luka ringan/ berat/
meninggal
- Menggunakan kendaraan
yang laik jalan
- Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan lalu
lintas
4.3 Sampling dan analisa
laboratorium mekanika tanah
untuk analisa soil propertis
dengan unsur analisa sesuai
dengan standar perencanaan
Jenis bahaya : Kecelakaan
lalu lintas dalam perjalanan
ke lokasi
Resiko : luka ringan/ berat/
meninggal
- Menggunakan kendaraan
yang laik jalan
- Mematuhi ketentuan
peraturan perundangan lalu
lintas
5. PENYUSUNAN DED DAN
RKS
5.1. Penyusunan Detail
Engineering Design (DED)
Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
5.2. Penyusunan RKS Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
4.3. Penyusunan Laporan Akhir
Sementara
Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
4.4. Penyusunan Laporan Akhir Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
6.
PENYUSUNAN RENCANA
PENGEMBANGAN
6.1 Menyusun Rencana Program
Pembangunan yang
berkelanjutan (RPJM) yang
merupakan integrasi
Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
3. No. JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS
BAHAYA & RESIKO K3
PENGENDALIAN RESIKO
pembangunan drainase yang
terkait dengan rencana tata
ruang dalam matrik program
dan instansional yang
berwewenang
6.2 Membuat Dokumen Tender,
konsultan berkewajiban untuk
membuat dokumen tender
untuk bagian – bagian seperti
dimaksud pada butir ( 4 ).
Dokumen tersebut sesuai
Kepmen PU No.
43/PRT/M/2007
Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
7. PELAPORAN DAN
PEMBAHASAN
7.1 Penyusunan Laporan
Pendahuluan
Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
7.2 Penyusunan Laporan Antara Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
7.3 Penyusunan Draft Laporan
Akhir
Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
7.4 Penyusunan Laporan Final Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada
7.5 Pembahasan Final Jenis bahaya : tidak ada
Resiko : tidak ada