Penjelasan Pasal 124 Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dinilai bertentangan dengan UUD 1945 karena mengatur penetapan tarif retribusi menara telekomunikasi berdasarkan 2% NJOP bukan biaya pengawasan sehingga menimbulkan beban ekonomi tinggi bagi investor. Pemohon meminta pengujian konstitusionalitas penjelasan pasal tersebut.
Peraturan Menteri Agama Nomor 14/2016 mengatur tentang tata cara penyelesaian perkara ekonomi syariah. Beberapa hal baru yang diatur antara lain pendaftaran perkara secara online, pemeriksaan acara sederhana dan biasa yang dapat dilakukan dengan bantuan teknologi informasi, serta pelaksanaan putusan perkara ekonomi syariah yang berada pada kewenangan Pengadilan Agama.
Penjelasan Pasal 124 Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dinilai bertentangan dengan UUD 1945 karena mengatur penetapan tarif retribusi menara telekomunikasi berdasarkan 2% NJOP bukan biaya pengawasan sehingga menimbulkan beban ekonomi tinggi bagi investor. Pemohon meminta pengujian konstitusionalitas penjelasan pasal tersebut.
Peraturan Menteri Agama Nomor 14/2016 mengatur tentang tata cara penyelesaian perkara ekonomi syariah. Beberapa hal baru yang diatur antara lain pendaftaran perkara secara online, pemeriksaan acara sederhana dan biasa yang dapat dilakukan dengan bantuan teknologi informasi, serta pelaksanaan putusan perkara ekonomi syariah yang berada pada kewenangan Pengadilan Agama.
Undang-undang ini menetapkan peraturan pungutan tambahan pajak kekayaan dan perseroan tahun 1951 sebagai undang-undang dengan perubahan tertentu. Pajak kekayaan dikenakan tambahan 100% dan pajak perseroan dikenakan tambahan 300%. Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaAndy Susanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pengertian tindak pidana korupsi dan penyidikan serta penuntutan tindak pidana korupsi.
2) Tindak pidana korupsi didefinisikan sebagai perbuatan memperkaya diri secara melawan hukum yang merugikan negara.
3) Penyidikan dilakukan untuk mengumpulkan bukti sesuai prosedur hukum, sedangkan penuntutan dil
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang untuk kemakmuran rakyat. Dokumen ini menjelaskan pengertian, jenis-jenis, dan peraturan pajak pusat dan daerah seperti PPN, PPh, PBB, Pajak Daerah, dan lainnya.
Rapat koordinasi Komisi Pemilihan Umum dan KPU provinsi membahas beberapa masalah dalam Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu, termasuk pengunduran diri dari partai politik saat mendaftar sebagai calon anggota KPU, tugas KPU dalam menyusun pedoman teknis Pemilu, dan sanksi bagi anggota KPU yang mengundurkan diri tanpa alasan. Rapat berlangsung hingga sore untuk diskusi dan menyusun
Undang-undang ini menetapkan Undang-Undang Darurat No. 22 Tahun 1950 tentang penurunan cukai tembakau sebagai undang-undang, dengan beberapa perubahan dan tambahan pada tarif cukai tembakau. Undang-undang ini mulai berlaku secara surut sejak 1 Juli 1950.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahasikan undang-undang tanah di Malaysia. Ia menjelaskan sejarah perkembangan undang-undang tanah dari zaman pra-penjajahan hingga sistem Torrens yang diperkenalkan oleh penjajah British. Dokumen ini juga membincangkan struktur perundangan dan pentadbiran tanah, sistem pemilikan tanah, pelupusan tanah, urusniaga tanah, pendaftaran urusniaga, dan hak-hak yang berkaitan dengan tanah di Malaysia
Undang-undang ini mengatur tentang telekomunikasi di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah:
1) Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaan pada diri sendiri.
2) Telekomunikasi dikuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan pemerintah untuk mendukung persatuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
3
UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi mengatur tentang:
1. Telekomunikasi diselenggarakan oleh negara dengan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaan pada diri sendiri.
2. Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi penyelenggaraan jaringan, jasa, dan telekomunikasi khusus yang dilakukan oleh badan usaha milik negara, daerah, swasta, atau k
UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik memberikan tiga perubahan paradigma utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik, yaitu: (1) standar pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat, (2) sistem informasi yang terintegrasi, dan (3) mekanisme penyelesaian pengaduan oleh ombudsman.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...Irbah Baihaqi
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 mengatur penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik di Indonesia. Peraturan ini mencakup pengaturan tentang sistem elektronik, agen elektronik, transaksi elektronik, tanda tangan elektronik, sertifikasi elektronik, lembaga sertifikasi, dan pengelolaan nama domain. Peraturan ini bertujuan untuk memastikan penggunaan teknologi informasi yang aman dan teratur di Indonesia.
Peraturan ini mengatur tentang penanganan situs internet bermuatan negatif seperti pornografi dan perjudian. Pemerintah akan memblokir situs-situs tersebut berdasarkan laporan masyarakat dan instansi terkait. Penyedia layanan internet wajib melakukan pemblokiran berdasarkan daftar situs negatif yang dikelola pemerintah.
RUU ITE hasil pembahasan Panja mengalami perubahan signifikan khususnya pada Bab tentang Perbuatan Yang Dilarang dan Ketentuan Pidana. Perubahan ini semakin mengacu pada Convention on Cyber Crime untuk memberikan kerangka hukum yang lebih jelas terkait tindakan kriminal di ruang siber.
Dokumen ini membahas tentang hukum telematika dan aspek-aspeknya seperti kebebasan informasi, karakteristik hukum telematika, kerangka hukum telematika, cybernetics dalam telematika, dan yurisdiksi lintas negara dalam telematika. Dokumen ini juga membahas perkembangan hukum telematika di tingkat internasional melalui badan-badan seperti PBB dan UNCITRAL beserta model-model hukum yang dikeluarkannya.
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...GLC
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru. Beli Perjanjian, silahkan klik di sini:
https://www.sdkpermit.com/products/Template-Perjanjian-Penyediaan-Jaringan-dan-Jasa-Telekomunikasi-p524911338
Undang-undang ini menetapkan peraturan pungutan tambahan pajak kekayaan dan perseroan tahun 1951 sebagai undang-undang dengan perubahan tertentu. Pajak kekayaan dikenakan tambahan 100% dan pajak perseroan dikenakan tambahan 300%. Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaAndy Susanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pengertian tindak pidana korupsi dan penyidikan serta penuntutan tindak pidana korupsi.
2) Tindak pidana korupsi didefinisikan sebagai perbuatan memperkaya diri secara melawan hukum yang merugikan negara.
3) Penyidikan dilakukan untuk mengumpulkan bukti sesuai prosedur hukum, sedangkan penuntutan dil
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang untuk kemakmuran rakyat. Dokumen ini menjelaskan pengertian, jenis-jenis, dan peraturan pajak pusat dan daerah seperti PPN, PPh, PBB, Pajak Daerah, dan lainnya.
Rapat koordinasi Komisi Pemilihan Umum dan KPU provinsi membahas beberapa masalah dalam Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu, termasuk pengunduran diri dari partai politik saat mendaftar sebagai calon anggota KPU, tugas KPU dalam menyusun pedoman teknis Pemilu, dan sanksi bagi anggota KPU yang mengundurkan diri tanpa alasan. Rapat berlangsung hingga sore untuk diskusi dan menyusun
Undang-undang ini menetapkan Undang-Undang Darurat No. 22 Tahun 1950 tentang penurunan cukai tembakau sebagai undang-undang, dengan beberapa perubahan dan tambahan pada tarif cukai tembakau. Undang-undang ini mulai berlaku secara surut sejak 1 Juli 1950.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahasikan undang-undang tanah di Malaysia. Ia menjelaskan sejarah perkembangan undang-undang tanah dari zaman pra-penjajahan hingga sistem Torrens yang diperkenalkan oleh penjajah British. Dokumen ini juga membincangkan struktur perundangan dan pentadbiran tanah, sistem pemilikan tanah, pelupusan tanah, urusniaga tanah, pendaftaran urusniaga, dan hak-hak yang berkaitan dengan tanah di Malaysia
Undang-undang ini mengatur tentang telekomunikasi di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah:
1) Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaan pada diri sendiri.
2) Telekomunikasi dikuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan pemerintah untuk mendukung persatuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
3
UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi mengatur tentang:
1. Telekomunikasi diselenggarakan oleh negara dengan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaan pada diri sendiri.
2. Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi penyelenggaraan jaringan, jasa, dan telekomunikasi khusus yang dilakukan oleh badan usaha milik negara, daerah, swasta, atau k
UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik memberikan tiga perubahan paradigma utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik, yaitu: (1) standar pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat, (2) sistem informasi yang terintegrasi, dan (3) mekanisme penyelesaian pengaduan oleh ombudsman.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...Irbah Baihaqi
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 mengatur penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik di Indonesia. Peraturan ini mencakup pengaturan tentang sistem elektronik, agen elektronik, transaksi elektronik, tanda tangan elektronik, sertifikasi elektronik, lembaga sertifikasi, dan pengelolaan nama domain. Peraturan ini bertujuan untuk memastikan penggunaan teknologi informasi yang aman dan teratur di Indonesia.
Peraturan ini mengatur tentang penanganan situs internet bermuatan negatif seperti pornografi dan perjudian. Pemerintah akan memblokir situs-situs tersebut berdasarkan laporan masyarakat dan instansi terkait. Penyedia layanan internet wajib melakukan pemblokiran berdasarkan daftar situs negatif yang dikelola pemerintah.
RUU ITE hasil pembahasan Panja mengalami perubahan signifikan khususnya pada Bab tentang Perbuatan Yang Dilarang dan Ketentuan Pidana. Perubahan ini semakin mengacu pada Convention on Cyber Crime untuk memberikan kerangka hukum yang lebih jelas terkait tindakan kriminal di ruang siber.
Dokumen ini membahas tentang hukum telematika dan aspek-aspeknya seperti kebebasan informasi, karakteristik hukum telematika, kerangka hukum telematika, cybernetics dalam telematika, dan yurisdiksi lintas negara dalam telematika. Dokumen ini juga membahas perkembangan hukum telematika di tingkat internasional melalui badan-badan seperti PBB dan UNCITRAL beserta model-model hukum yang dikeluarkannya.
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...GLC
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru. Beli Perjanjian, silahkan klik di sini:
https://www.sdkpermit.com/products/Template-Perjanjian-Penyediaan-Jaringan-dan-Jasa-Telekomunikasi-p524911338
Dokumen tersebut membahas tentang retribusi daerah. Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang diberikan oleh pemerintah daerah. Terdapat dua objek retribusi daerah yaitu jasa umum dan jasa usaha. Jasa umum meliputi pelayanan kesehatan, persampahan, penerbitan dokumen, pemakaman, parkir, pasar, pengujian kendaraan, dan lainnya
19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan PublikSuprijanto Rijadi
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mengatur tentang maksud, tujuan, asas, dan ruang lingkup pelayanan publik di Indonesia. Tujuannya adalah memberikan kerangka hukum yang jelas tentang hak, tanggung jawab, dan perlindungan masyarakat dalam menerima pelayanan publik yang berkualitas.
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
Resume perkara 1190_perkara no 46
1. RINGKASAN PERMOHONAN
Perkara Nomor 46/PUU-XII/2014
Retribusi Terhadap Menara Telekomunikasi
I. PEMOHON
PT. Kame Komunikasi Indonesia.
KUASA HUKUM
Donny Tri Istiqomah, S.H., M.H., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 30
Januari 2014.
II. OBJEK PERMOHONAN
Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah terhadap UUD 1945.
III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI
Pemohon menjelaskan, bahwa ketentuan yang mengatur kewenangan Mahkamah
Konstitusi untuk menguji Undang-Undang adalah:
1) Pasal 24 ayat (2) UUD 1945, yang menyatakan “Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi”;
2) Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 “Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili
pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-
Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan
tentang hasil pemilihan umum”.;
3) Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi “Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama
dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk: a. menguji Undang-Undang
terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”
4) Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Mahkamah Konstitusi
berwenang untuk memeriksa dan mengadili permohonan Pemohon a quo.
IV. KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PEMOHON
Pemohon adalah badan hukum privat yang berbentuk perseroan terbatas dan
bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi dan informasi. Pemohon dalam hal
2. ini merasa hak-hak konstitusionalnya dirugikan atau berpotensi dirugikan dengan
berlakunya Pasal 124 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah.
V. NORMA-NORMA YANG DIAJUKAN UNTUK DI UJI
A. NORMA MATERIIL
Norma yang diujikan, yaitu :
− Penjelasan Pasal 124 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Mengingat tingkat penggunaan jasa pelayanan yang bersifat pengawasan
dan pengendalian sulit ditentukan serta untuk kemudahan penghitungan
tarif retribusi ditetapkan paling tinggi 2% (dua persen) dari nilai jual objek
pajak yang digunakan sebagai dasar penghitungan Pajak bumi dan
bangunan menara telekomunikasi, yang besarnya retribusi dikaitkan
dengan frekuensi pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi
tersebut.
B. NORMA UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Norma yang dijadikan sebagai dasar pengujian, yaitu :
− Pasal 28D UUD 1945
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama
dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
− Pasal 28F UUD 1945
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia.
VI. ALASAN-ALASAN PEMOHON UNDANG-UNDANG A QUO BERTENTANGAN
DENGAN UUD 1945
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah dibentuk berdasarkan amanat Pasal 23A UUD 1945, dan penetapan
menara telekomunikasi sebagai objek retribusi diatur dalam Pasal 110 ayat (1)
huruf n dan Pasal 124 Undang-Undang a quo;
3. 2. Ketentuan Pasal 124 Undang-Undang a quo memiliki tafsir sebagai berikut
“bahwa ditetapkannya menara telekomunikasi sebagai obyek retribusi karena
adanya pemanfaatan ruang agar tetap sesuai dengan tata ruang, keamanan
dan kepentingan umum. Kemudian dalam hal tata cara penghitungan dan
penetapan tarif retribusi diatur dalam Pasal 151, Pasal 152, dan Pasal 161
dimana telah ditentukan bahwa retribusi jasa umum harus didasarkan pada
biaya penyediaan jasa dalam hal biaya operasional, pemeliharaan, bunga dan
biaya modal, selain itu penetapan tarif juga harus didasarkan pada
kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan efektifitas pengendalian atas
layanan retribusi;
3. Akibat dari Penjelasan Pasal 124 Undang-Undang a quo tersebut membuat
ketentuan tarif retribusi pengendalian menara telekomunikasi tidak lagi
didasarkan pada biaya-biaya pengawasan dan pengendalian, dalam
praktiknya pemerintah daerah langsung menetapkan tarif sebesar 2% dari
NJOP, dan hal ini bertentangan dengan ketentuan Pasal 151, Pasal 152 dan
Pasal 161 Undang-Undang a quo;
4. Penetapan tarif tersebut akan berdampak negatif bagi investasi daerah dan
mempersulit penyedia sarana prasarana telekomunikasi termasuk Pemohon
untuk mewujudkan biaya telekomunikasi yang murah dan terjangkau kepada
seluruh rakyat.
VII. PETITUM
1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penjelasan Pasal 124 tidak sah secara hukum dan dinyatakan
dihapus karena telah membuat ketidakjelasan norma yang terkandung pada
Pasal 124 sehingga bertentangan dengan Pasal 152 dan Pasal 161 Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
yang berakibat beban ekonomi tinggi sehingga merugikan hak-hak
konstitusional rakyat dibidang komunikasi dan ketidakadilan hukum bagi
penyelenggara telekomunikasi sehingga bertentangan dengan Pasal 28D dan
Pasal 28F UUD 1945;
3. Menyatakan Penjelasan Pasal 124 konstitusional diubah dengan frase kalimat:
Penetapan tarif retribusi didasarkan pada biaya pengawasan dan pengendalian
menara telekomunikasi. Kebutuhan biaya pengawasan dan pengendalian
dapat dijabarkan dalam formula penghitungan sebagai berikut:
DESKRIPSI BANYAK NILAI SATUAN JUMLAH KETERANGAN
Honorarium
Petugas
Pengawas
2 3,000,000 1 6,000,000 1 bulan = 22
hari
4. Transportasi 1 100,000 22 2,200,000
Uang Makan 2 50,000 22 2,200,000
Alat Tulis Kantor 1 1,000,000 1 1,000,000
Biaya
Pengeluaran
11,400,000
DESKRIPSI HARI MENARA PER
HARI
1
BULAN
RETRIBUSI PENGENDALIAN
MENARA (Biaya/Kegiatan)
per Menara
Kegiatan
Pengawasan
dan
Pengendalian
Menara
22 3 66 =11.400.000 /66 = Rp
172,728/ menara/ bulan atau
Rp 2.072.728/ per menara/
tahun
4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara sebagaimana
mestinya.