SlideShare a Scribd company logo
RINGKASAN PERMOHONAN
Perkara Nomor 46/PUU-XII/2014
Retribusi Terhadap Menara Telekomunikasi
I. PEMOHON
PT. Kame Komunikasi Indonesia.
KUASA HUKUM
Donny Tri Istiqomah, S.H., M.H., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 30
Januari 2014.
II. OBJEK PERMOHONAN
Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah terhadap UUD 1945.
III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI
Pemohon menjelaskan, bahwa ketentuan yang mengatur kewenangan Mahkamah
Konstitusi untuk menguji Undang-Undang adalah:
1) Pasal 24 ayat (2) UUD 1945, yang menyatakan “Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi”;
2) Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 “Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili
pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-
Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan
tentang hasil pemilihan umum”.;
3) Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi “Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama
dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk: a. menguji Undang-Undang
terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”
4) Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Mahkamah Konstitusi
berwenang untuk memeriksa dan mengadili permohonan Pemohon a quo.
IV. KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PEMOHON
Pemohon adalah badan hukum privat yang berbentuk perseroan terbatas dan
bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi dan informasi. Pemohon dalam hal
ini merasa hak-hak konstitusionalnya dirugikan atau berpotensi dirugikan dengan
berlakunya Pasal 124 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah.
V. NORMA-NORMA YANG DIAJUKAN UNTUK DI UJI
A. NORMA MATERIIL
Norma yang diujikan, yaitu :
− Penjelasan Pasal 124 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Mengingat tingkat penggunaan jasa pelayanan yang bersifat pengawasan
dan pengendalian sulit ditentukan serta untuk kemudahan penghitungan
tarif retribusi ditetapkan paling tinggi 2% (dua persen) dari nilai jual objek
pajak yang digunakan sebagai dasar penghitungan Pajak bumi dan
bangunan menara telekomunikasi, yang besarnya retribusi dikaitkan
dengan frekuensi pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi
tersebut.
B. NORMA UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Norma yang dijadikan sebagai dasar pengujian, yaitu :
− Pasal 28D UUD 1945
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama
dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
− Pasal 28F UUD 1945
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia.
VI. ALASAN-ALASAN PEMOHON UNDANG-UNDANG A QUO BERTENTANGAN
DENGAN UUD 1945
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah dibentuk berdasarkan amanat Pasal 23A UUD 1945, dan penetapan
menara telekomunikasi sebagai objek retribusi diatur dalam Pasal 110 ayat (1)
huruf n dan Pasal 124 Undang-Undang a quo;
2. Ketentuan Pasal 124 Undang-Undang a quo memiliki tafsir sebagai berikut
“bahwa ditetapkannya menara telekomunikasi sebagai obyek retribusi karena
adanya pemanfaatan ruang agar tetap sesuai dengan tata ruang, keamanan
dan kepentingan umum. Kemudian dalam hal tata cara penghitungan dan
penetapan tarif retribusi diatur dalam Pasal 151, Pasal 152, dan Pasal 161
dimana telah ditentukan bahwa retribusi jasa umum harus didasarkan pada
biaya penyediaan jasa dalam hal biaya operasional, pemeliharaan, bunga dan
biaya modal, selain itu penetapan tarif juga harus didasarkan pada
kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan efektifitas pengendalian atas
layanan retribusi;
3. Akibat dari Penjelasan Pasal 124 Undang-Undang a quo tersebut membuat
ketentuan tarif retribusi pengendalian menara telekomunikasi tidak lagi
didasarkan pada biaya-biaya pengawasan dan pengendalian, dalam
praktiknya pemerintah daerah langsung menetapkan tarif sebesar 2% dari
NJOP, dan hal ini bertentangan dengan ketentuan Pasal 151, Pasal 152 dan
Pasal 161 Undang-Undang a quo;
4. Penetapan tarif tersebut akan berdampak negatif bagi investasi daerah dan
mempersulit penyedia sarana prasarana telekomunikasi termasuk Pemohon
untuk mewujudkan biaya telekomunikasi yang murah dan terjangkau kepada
seluruh rakyat.
VII. PETITUM
1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penjelasan Pasal 124 tidak sah secara hukum dan dinyatakan
dihapus karena telah membuat ketidakjelasan norma yang terkandung pada
Pasal 124 sehingga bertentangan dengan Pasal 152 dan Pasal 161 Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
yang berakibat beban ekonomi tinggi sehingga merugikan hak-hak
konstitusional rakyat dibidang komunikasi dan ketidakadilan hukum bagi
penyelenggara telekomunikasi sehingga bertentangan dengan Pasal 28D dan
Pasal 28F UUD 1945;
3. Menyatakan Penjelasan Pasal 124 konstitusional diubah dengan frase kalimat:
Penetapan tarif retribusi didasarkan pada biaya pengawasan dan pengendalian
menara telekomunikasi. Kebutuhan biaya pengawasan dan pengendalian
dapat dijabarkan dalam formula penghitungan sebagai berikut:
DESKRIPSI BANYAK NILAI SATUAN JUMLAH KETERANGAN
Honorarium
Petugas
Pengawas
2 3,000,000 1 6,000,000 1 bulan = 22
hari
Transportasi 1 100,000 22 2,200,000
Uang Makan 2 50,000 22 2,200,000
Alat Tulis Kantor 1 1,000,000 1 1,000,000
Biaya
Pengeluaran
11,400,000
DESKRIPSI HARI MENARA PER
HARI
1
BULAN
RETRIBUSI PENGENDALIAN
MENARA (Biaya/Kegiatan)
per Menara
Kegiatan
Pengawasan
dan
Pengendalian
Menara
22 3 66 =11.400.000 /66 = Rp
172,728/ menara/ bulan atau
Rp 2.072.728/ per menara/
tahun
4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara sebagaimana
mestinya.

More Related Content

What's hot

Uu 24 1952
Uu 24 1952Uu 24 1952
Uu 24 1952
guest150909
 
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Andy Susanto
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
Anggia37
 
File
FileFile
Uu 16 1951
Uu 16 1951Uu 16 1951
Uu 16 1951
guest150909
 
Undang-undang Tanah di Malaysia
Undang-undang Tanah di MalaysiaUndang-undang Tanah di Malaysia
Undang-undang Tanah di Malaysia
surrenderyourthrone
 
pemegang sertifikat hak atas tanah
pemegang sertifikat hak atas tanahpemegang sertifikat hak atas tanah
pemegang sertifikat hak atas tanah
Yefta Tandi
 
Ruu kuhp Rancangan Undang Undang Kitab Undang Undang Hukum Pidana agustus 2019
Ruu kuhp Rancangan Undang Undang Kitab Undang Undang Hukum Pidana agustus 2019Ruu kuhp Rancangan Undang Undang Kitab Undang Undang Hukum Pidana agustus 2019
Ruu kuhp Rancangan Undang Undang Kitab Undang Undang Hukum Pidana agustus 2019
PengacaraBalikpapanY
 

What's hot (11)

Uu 24 1952
Uu 24 1952Uu 24 1952
Uu 24 1952
 
Uu 10 1952
Uu 10 1952Uu 10 1952
Uu 10 1952
 
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
File
FileFile
File
 
Uu 16 1951
Uu 16 1951Uu 16 1951
Uu 16 1951
 
Undang-undang Tanah di Malaysia
Undang-undang Tanah di MalaysiaUndang-undang Tanah di Malaysia
Undang-undang Tanah di Malaysia
 
Uu 07 1952
Uu 07 1952Uu 07 1952
Uu 07 1952
 
pemegang sertifikat hak atas tanah
pemegang sertifikat hak atas tanahpemegang sertifikat hak atas tanah
pemegang sertifikat hak atas tanah
 
Uudrt 21 1951
Uudrt 21 1951Uudrt 21 1951
Uudrt 21 1951
 
Ruu kuhp Rancangan Undang Undang Kitab Undang Undang Hukum Pidana agustus 2019
Ruu kuhp Rancangan Undang Undang Kitab Undang Undang Hukum Pidana agustus 2019Ruu kuhp Rancangan Undang Undang Kitab Undang Undang Hukum Pidana agustus 2019
Ruu kuhp Rancangan Undang Undang Kitab Undang Undang Hukum Pidana agustus 2019
 

Similar to Resume perkara 1190_perkara no 46

1 uu no.36-1999_tentang_telekomunikasi
1 uu no.36-1999_tentang_telekomunikasi1 uu no.36-1999_tentang_telekomunikasi
1 uu no.36-1999_tentang_telekomunikasi
Tomi Oktavianor
 
Uu 36 thn. 1999 ttg.telekomunikasi
Uu 36 thn. 1999 ttg.telekomunikasiUu 36 thn. 1999 ttg.telekomunikasi
Uu 36 thn. 1999 ttg.telekomunikasi
Ulin Yusron
 
9. uu no 36_th_1999_ttg_telekomunikasi
9. uu no 36_th_1999_ttg_telekomunikasi9. uu no 36_th_1999_ttg_telekomunikasi
9. uu no 36_th_1999_ttg_telekomunikasi
mohamadafandi
 
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikPenyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
Sosialisasi perda n perbup
Sosialisasi perda n perbupSosialisasi perda n perbup
Sosialisasi perda n perbupSalman Akbar
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
Irbah Baihaqi
 
RPM Penanganan Situs Bermuatan Negatif
RPM Penanganan Situs Bermuatan NegatifRPM Penanganan Situs Bermuatan Negatif
RPM Penanganan Situs Bermuatan Negatif
ICT Watch
 
Ruu ite-final
Ruu ite-finalRuu ite-final
Ruu ite-final
Saeful Bahri
 
PERTEMUAN-3-KEDUDUKAN-HUKUM-TELEMATIKA-DI-INDONESIA.pptx
PERTEMUAN-3-KEDUDUKAN-HUKUM-TELEMATIKA-DI-INDONESIA.pptxPERTEMUAN-3-KEDUDUKAN-HUKUM-TELEMATIKA-DI-INDONESIA.pptx
PERTEMUAN-3-KEDUDUKAN-HUKUM-TELEMATIKA-DI-INDONESIA.pptx
WaffaMuhamad
 
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
GLC
 
Pp 52 thn. 2000 ttg. penyelenggaraan telekomunikasi
Pp 52 thn. 2000 ttg. penyelenggaraan telekomunikasiPp 52 thn. 2000 ttg. penyelenggaraan telekomunikasi
Pp 52 thn. 2000 ttg. penyelenggaraan telekomunikasi
Ulin Yusron
 
Makalah retribusi
Makalah retribusiMakalah retribusi
Makalah retribusi
Septian Muna Barakati
 
pres_bekasikab_16Mei2022.pptx
pres_bekasikab_16Mei2022.pptxpres_bekasikab_16Mei2022.pptx
pres_bekasikab_16Mei2022.pptx
toni65397
 
Telematika-Pertemuan-3 (2).pptx
Telematika-Pertemuan-3 (2).pptxTelematika-Pertemuan-3 (2).pptx
Telematika-Pertemuan-3 (2).pptx
WaffaMuhamad
 
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
transparansiacehtamiang
 
19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Suprijanto Rijadi
 
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009Delia Qballz
 

Similar to Resume perkara 1190_perkara no 46 (20)

1 uu no.36-1999_tentang_telekomunikasi
1 uu no.36-1999_tentang_telekomunikasi1 uu no.36-1999_tentang_telekomunikasi
1 uu no.36-1999_tentang_telekomunikasi
 
Uu 36 thn. 1999 ttg.telekomunikasi
Uu 36 thn. 1999 ttg.telekomunikasiUu 36 thn. 1999 ttg.telekomunikasi
Uu 36 thn. 1999 ttg.telekomunikasi
 
9. uu no 36_th_1999_ttg_telekomunikasi
9. uu no 36_th_1999_ttg_telekomunikasi9. uu no 36_th_1999_ttg_telekomunikasi
9. uu no 36_th_1999_ttg_telekomunikasi
 
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikPenyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
 
Sosialisasi perda n perbup
Sosialisasi perda n perbupSosialisasi perda n perbup
Sosialisasi perda n perbup
 
Uu 05 1964
Uu 05 1964Uu 05 1964
Uu 05 1964
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
 
RPM Penanganan Situs Bermuatan Negatif
RPM Penanganan Situs Bermuatan NegatifRPM Penanganan Situs Bermuatan Negatif
RPM Penanganan Situs Bermuatan Negatif
 
Ruu ite-final
Ruu ite-finalRuu ite-final
Ruu ite-final
 
PERTEMUAN-3-KEDUDUKAN-HUKUM-TELEMATIKA-DI-INDONESIA.pptx
PERTEMUAN-3-KEDUDUKAN-HUKUM-TELEMATIKA-DI-INDONESIA.pptxPERTEMUAN-3-KEDUDUKAN-HUKUM-TELEMATIKA-DI-INDONESIA.pptx
PERTEMUAN-3-KEDUDUKAN-HUKUM-TELEMATIKA-DI-INDONESIA.pptx
 
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
Contoh Perjanjian Penyediaan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi Terbaru (Beli P...
 
Pp 52 thn. 2000 ttg. penyelenggaraan telekomunikasi
Pp 52 thn. 2000 ttg. penyelenggaraan telekomunikasiPp 52 thn. 2000 ttg. penyelenggaraan telekomunikasi
Pp 52 thn. 2000 ttg. penyelenggaraan telekomunikasi
 
Makalah retribusi
Makalah retribusiMakalah retribusi
Makalah retribusi
 
Makalah retribusi
Makalah retribusiMakalah retribusi
Makalah retribusi
 
pres_bekasikab_16Mei2022.pptx
pres_bekasikab_16Mei2022.pptxpres_bekasikab_16Mei2022.pptx
pres_bekasikab_16Mei2022.pptx
 
Mahkamah pajak
Mahkamah pajakMahkamah pajak
Mahkamah pajak
 
Telematika-Pertemuan-3 (2).pptx
Telematika-Pertemuan-3 (2).pptxTelematika-Pertemuan-3 (2).pptx
Telematika-Pertemuan-3 (2).pptx
 
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
 
19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
 
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
 

Recently uploaded

Peraturan Pemerintah Nomor 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen PNS
Peraturan Pemerintah Nomor 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen PNSPeraturan Pemerintah Nomor 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen PNS
Peraturan Pemerintah Nomor 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen PNS
bkpsdmkamparkab
 
Contractor Safety Management System (CSMS).pdf
Contractor Safety Management System (CSMS).pdfContractor Safety Management System (CSMS).pdf
Contractor Safety Management System (CSMS).pdf
crestsafety
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
DenniPratama2
 
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
firlanarahmania
 
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdfPrinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
bayubpsjombang
 
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
andikhaidir6
 
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptxBahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
syahirula014
 
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptxSosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
SeksiBankKPPNMalang
 
Inpres No 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum
Inpres No 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air MinumInpres No 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum
Inpres No 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum
firlanarahmania
 
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptxBela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
andikhaidir6
 

Recently uploaded (10)

Peraturan Pemerintah Nomor 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen PNS
Peraturan Pemerintah Nomor 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen PNSPeraturan Pemerintah Nomor 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen PNS
Peraturan Pemerintah Nomor 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen PNS
 
Contractor Safety Management System (CSMS).pdf
Contractor Safety Management System (CSMS).pdfContractor Safety Management System (CSMS).pdf
Contractor Safety Management System (CSMS).pdf
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
 
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
 
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdfPrinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
 
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
 
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptxBahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
 
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptxSosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
 
Inpres No 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum
Inpres No 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air MinumInpres No 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum
Inpres No 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum
 
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptxBela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
 

Resume perkara 1190_perkara no 46

  • 1. RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 46/PUU-XII/2014 Retribusi Terhadap Menara Telekomunikasi I. PEMOHON PT. Kame Komunikasi Indonesia. KUASA HUKUM Donny Tri Istiqomah, S.H., M.H., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 30 Januari 2014. II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap UUD 1945. III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI Pemohon menjelaskan, bahwa ketentuan yang mengatur kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menguji Undang-Undang adalah: 1) Pasal 24 ayat (2) UUD 1945, yang menyatakan “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”; 2) Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 “Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang- Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum”.; 3) Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi “Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk: a. menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” 4) Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Mahkamah Konstitusi berwenang untuk memeriksa dan mengadili permohonan Pemohon a quo. IV. KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PEMOHON Pemohon adalah badan hukum privat yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi dan informasi. Pemohon dalam hal
  • 2. ini merasa hak-hak konstitusionalnya dirugikan atau berpotensi dirugikan dengan berlakunya Pasal 124 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. V. NORMA-NORMA YANG DIAJUKAN UNTUK DI UJI A. NORMA MATERIIL Norma yang diujikan, yaitu : − Penjelasan Pasal 124 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Mengingat tingkat penggunaan jasa pelayanan yang bersifat pengawasan dan pengendalian sulit ditentukan serta untuk kemudahan penghitungan tarif retribusi ditetapkan paling tinggi 2% (dua persen) dari nilai jual objek pajak yang digunakan sebagai dasar penghitungan Pajak bumi dan bangunan menara telekomunikasi, yang besarnya retribusi dikaitkan dengan frekuensi pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi tersebut. B. NORMA UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Norma yang dijadikan sebagai dasar pengujian, yaitu : − Pasal 28D UUD 1945 (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. (2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. (3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. (4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. − Pasal 28F UUD 1945 Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. VI. ALASAN-ALASAN PEMOHON UNDANG-UNDANG A QUO BERTENTANGAN DENGAN UUD 1945 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dibentuk berdasarkan amanat Pasal 23A UUD 1945, dan penetapan menara telekomunikasi sebagai objek retribusi diatur dalam Pasal 110 ayat (1) huruf n dan Pasal 124 Undang-Undang a quo;
  • 3. 2. Ketentuan Pasal 124 Undang-Undang a quo memiliki tafsir sebagai berikut “bahwa ditetapkannya menara telekomunikasi sebagai obyek retribusi karena adanya pemanfaatan ruang agar tetap sesuai dengan tata ruang, keamanan dan kepentingan umum. Kemudian dalam hal tata cara penghitungan dan penetapan tarif retribusi diatur dalam Pasal 151, Pasal 152, dan Pasal 161 dimana telah ditentukan bahwa retribusi jasa umum harus didasarkan pada biaya penyediaan jasa dalam hal biaya operasional, pemeliharaan, bunga dan biaya modal, selain itu penetapan tarif juga harus didasarkan pada kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan efektifitas pengendalian atas layanan retribusi; 3. Akibat dari Penjelasan Pasal 124 Undang-Undang a quo tersebut membuat ketentuan tarif retribusi pengendalian menara telekomunikasi tidak lagi didasarkan pada biaya-biaya pengawasan dan pengendalian, dalam praktiknya pemerintah daerah langsung menetapkan tarif sebesar 2% dari NJOP, dan hal ini bertentangan dengan ketentuan Pasal 151, Pasal 152 dan Pasal 161 Undang-Undang a quo; 4. Penetapan tarif tersebut akan berdampak negatif bagi investasi daerah dan mempersulit penyedia sarana prasarana telekomunikasi termasuk Pemohon untuk mewujudkan biaya telekomunikasi yang murah dan terjangkau kepada seluruh rakyat. VII. PETITUM 1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Penjelasan Pasal 124 tidak sah secara hukum dan dinyatakan dihapus karena telah membuat ketidakjelasan norma yang terkandung pada Pasal 124 sehingga bertentangan dengan Pasal 152 dan Pasal 161 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang berakibat beban ekonomi tinggi sehingga merugikan hak-hak konstitusional rakyat dibidang komunikasi dan ketidakadilan hukum bagi penyelenggara telekomunikasi sehingga bertentangan dengan Pasal 28D dan Pasal 28F UUD 1945; 3. Menyatakan Penjelasan Pasal 124 konstitusional diubah dengan frase kalimat: Penetapan tarif retribusi didasarkan pada biaya pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi. Kebutuhan biaya pengawasan dan pengendalian dapat dijabarkan dalam formula penghitungan sebagai berikut: DESKRIPSI BANYAK NILAI SATUAN JUMLAH KETERANGAN Honorarium Petugas Pengawas 2 3,000,000 1 6,000,000 1 bulan = 22 hari
  • 4. Transportasi 1 100,000 22 2,200,000 Uang Makan 2 50,000 22 2,200,000 Alat Tulis Kantor 1 1,000,000 1 1,000,000 Biaya Pengeluaran 11,400,000 DESKRIPSI HARI MENARA PER HARI 1 BULAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA (Biaya/Kegiatan) per Menara Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Menara 22 3 66 =11.400.000 /66 = Rp 172,728/ menara/ bulan atau Rp 2.072.728/ per menara/ tahun 4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara sebagaimana mestinya.