Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang berisi referensi-referensi yang terkait dengan topik penyakit saluran pernapasan pada balita, yang mencakup buku, jurnal, tesis, pedoman, dan laporan resmi. Referensi-referensi tersebut berasal dari berbagai sumber seperti buku teks kedokteran dan keperawatan, jurnal ilmiah nasional maupun internasional, serta laporan kesehatan resmi pemerintah.
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang mengacu pada berbagai sumber referensi terkait tuberkulosis paru, meliputi buku, jurnal, pedoman, skripsi, tesis, serta sumber daring.
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara (indonesia)Rinaa Anggraini
Skrining DBD dilakukan untuk mengklasifikasi orang dengan penyakit tersebut. Survei di Puskesmas Banjarbaru Utara menemukan rata-rata 145 kasus DBD per bulan. Faktor penyebabnya adalah status kekebalan rendah dan kepadatan nyamuk. Pencegahan melalui pola hidup bersih dan menjaga lingkungan dianjurkan.
Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan desain survei dengan subjek 45 pasien rawat inap kelas III. Variabel yang diteliti adalah tata cara penyajian makanan, jadwal penyajian makanan, lingkungan tempat perawatan, makanan luar rumah sakit, dan mutu makanan. Hasilnya menunjukkan bahwa jadwal
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang berisi referensi-referensi yang terkait dengan topik penyakit saluran pernapasan pada balita, yang mencakup buku, jurnal, tesis, pedoman, dan laporan resmi. Referensi-referensi tersebut berasal dari berbagai sumber seperti buku teks kedokteran dan keperawatan, jurnal ilmiah nasional maupun internasional, serta laporan kesehatan resmi pemerintah.
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang mengacu pada berbagai sumber referensi terkait tuberkulosis paru, meliputi buku, jurnal, pedoman, skripsi, tesis, serta sumber daring.
Epidemiologi skrining dbd puskesmas banjarbaru utara (indonesia)Rinaa Anggraini
Skrining DBD dilakukan untuk mengklasifikasi orang dengan penyakit tersebut. Survei di Puskesmas Banjarbaru Utara menemukan rata-rata 145 kasus DBD per bulan. Faktor penyebabnya adalah status kekebalan rendah dan kepadatan nyamuk. Pencegahan melalui pola hidup bersih dan menjaga lingkungan dianjurkan.
Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan desain survei dengan subjek 45 pasien rawat inap kelas III. Variabel yang diteliti adalah tata cara penyajian makanan, jadwal penyajian makanan, lingkungan tempat perawatan, makanan luar rumah sakit, dan mutu makanan. Hasilnya menunjukkan bahwa jadwal
Dokumen tersebut merangkum kegiatan promosi kesehatan, imunisasi, gizi, pencegahan dan pengobatan penyakit yang dilakukan di Puskesmas Medan Tuntungan dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan, vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, dan pelayanan kesehatan lainnya.
Tugas ini membahas faktor manajemen pelaksanaan UKGS dan peran orang tua terhadap status kesehatan gigi murid SD. Tugas ini dikerjakan oleh Waode Agus Yanti dengan NIM 01203090 untuk memenuhi tugas mata kuliah Metlit dan Statistik Kesehatan di STIKES Amanah Makassar pada tahun 2014/2015.
Dokumen tersebut merupakan pedoman kesiagaan darurat veteriner Indonesia untuk penyakit mulut dan kuku edisi ketiga tahun 2014. Pedoman ini merupakan revisi besar dari edisi sebelumnya dengan mempertimbangkan peraturan terbaru dan simulasi yang dilakukan di berbagai pulau. Pedoman ini digunakan sebagai acuan nasional dalam mencegah dan menangani kemungkinan masuknya penyakit mulut dan kuku ke Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan masalah-masalah yang terkait. Beberapa hasil riset menunjukkan hubungan antara faktor lingkungan seperti sanitasi, ventilasi, dan kebersihan dengan penyakit seperti diare dan tuberkulosis.
hubungan perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan debris indeks pada...Avella Dewi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan debris indeks pada ibu hamil trimester pertama di Puskesmas Banjarbaru Selatan.
2. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut.
3. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara perilaku menjaga kebersi
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang berisi referensi-referensi yang terkait dengan topik isolasi dan identifikasi bakteri. Terdapat 82 referensi yang mencakup buku, jurnal, tesis, dan sumber daya online. Referensi-referensi tersebut berisi informasi mengenai konsep dasar dan teknik isolasi dan identifikasi bakteri, bakteri yang dapat mendegradasi zat kimia tertentu, serta pemanfaatan bakteri dalam berbagai bidang se
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi alat kandungan wanita, penyakit yang terkait dengan alat genital wanita seperti radang, hubungan antara higiene pribadi dengan kejadian keputihan, serta pengetahuan dan perilaku remaja putri terkait keputihan.
Daftar pustaka tersebut berisi referensi-referensi yang terkait dengan bidang psikologi pembelajaran, kurikulum, strategi pembelajaran, penilaian pembelajaran, taksonomi bloom, pembelajaran kooperatif, dan evaluasi pendidikan. Referensi-referensi tersebut berupa buku-buku, skripsi, artikel jurnal, dan kamus bahasa Indonesia.
1) Penelitian ini mengkaji hubungan antara intensitas merokok dan keparahan karies gigi pada pria Indonesia berusia 45-54 tahun berdasarkan data Riskesdas 2007.
2) Ditemukan bahwa semakin berat intensitas merokok seseorang, maka risiko terkena karies gigi parah semakin besar.
3) Perokok berat memiliki risiko karies gigi parah 1,7 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok.
Daftar bacaan tersebut merupakan referensi utama yang terkait dengan pengelolaan rumah sakit gigi dan mulut, pelayanan kesehatan gigi, serta manajemen rumah sakit secara umum. Referensi-referensi tersebut berasal dari buku, jurnal ilmiah, peraturan pemerintah, serta laporan penelitian yang relevan.
Dokumen tersebut merangkum kegiatan promosi kesehatan, imunisasi, gizi, pencegahan dan pengobatan penyakit yang dilakukan di Puskesmas Medan Tuntungan dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan, vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, dan pelayanan kesehatan lainnya.
Tugas ini membahas faktor manajemen pelaksanaan UKGS dan peran orang tua terhadap status kesehatan gigi murid SD. Tugas ini dikerjakan oleh Waode Agus Yanti dengan NIM 01203090 untuk memenuhi tugas mata kuliah Metlit dan Statistik Kesehatan di STIKES Amanah Makassar pada tahun 2014/2015.
Dokumen tersebut merupakan pedoman kesiagaan darurat veteriner Indonesia untuk penyakit mulut dan kuku edisi ketiga tahun 2014. Pedoman ini merupakan revisi besar dari edisi sebelumnya dengan mempertimbangkan peraturan terbaru dan simulasi yang dilakukan di berbagai pulau. Pedoman ini digunakan sebagai acuan nasional dalam mencegah dan menangani kemungkinan masuknya penyakit mulut dan kuku ke Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan masalah-masalah yang terkait. Beberapa hasil riset menunjukkan hubungan antara faktor lingkungan seperti sanitasi, ventilasi, dan kebersihan dengan penyakit seperti diare dan tuberkulosis.
hubungan perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan debris indeks pada...Avella Dewi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan debris indeks pada ibu hamil trimester pertama di Puskesmas Banjarbaru Selatan.
2. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut.
3. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara perilaku menjaga kebersi
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang berisi referensi-referensi yang terkait dengan topik isolasi dan identifikasi bakteri. Terdapat 82 referensi yang mencakup buku, jurnal, tesis, dan sumber daya online. Referensi-referensi tersebut berisi informasi mengenai konsep dasar dan teknik isolasi dan identifikasi bakteri, bakteri yang dapat mendegradasi zat kimia tertentu, serta pemanfaatan bakteri dalam berbagai bidang se
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi alat kandungan wanita, penyakit yang terkait dengan alat genital wanita seperti radang, hubungan antara higiene pribadi dengan kejadian keputihan, serta pengetahuan dan perilaku remaja putri terkait keputihan.
Daftar pustaka tersebut berisi referensi-referensi yang terkait dengan bidang psikologi pembelajaran, kurikulum, strategi pembelajaran, penilaian pembelajaran, taksonomi bloom, pembelajaran kooperatif, dan evaluasi pendidikan. Referensi-referensi tersebut berupa buku-buku, skripsi, artikel jurnal, dan kamus bahasa Indonesia.
1) Penelitian ini mengkaji hubungan antara intensitas merokok dan keparahan karies gigi pada pria Indonesia berusia 45-54 tahun berdasarkan data Riskesdas 2007.
2) Ditemukan bahwa semakin berat intensitas merokok seseorang, maka risiko terkena karies gigi parah semakin besar.
3) Perokok berat memiliki risiko karies gigi parah 1,7 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok.
Daftar bacaan tersebut merupakan referensi utama yang terkait dengan pengelolaan rumah sakit gigi dan mulut, pelayanan kesehatan gigi, serta manajemen rumah sakit secara umum. Referensi-referensi tersebut berasal dari buku, jurnal ilmiah, peraturan pemerintah, serta laporan penelitian yang relevan.
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang mengacu pada referensi-referensi yang digunakan dalam penulisan suatu dokumen. Terdapat referensi buku, jurnal, tesis, dan skripsi yang membahas topik pertumbuhan dan komposisi kimia mikroalga, termasuk Nannochloropsis sp.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
1. DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, A. 2012. Pengaturan Diet Bagi Penderita Tuberkulosis.
http://www.scribd.com/doc/89454646/SAP-Pengaturan-Diet-Pada-PenderitaTuberculosis Diakses Tanggal 15 Mei 2013.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis. Jakarta.
Dewi, S. 2012. Pengaruh Sanitasi Lingkungan Rumah, Penghasilan Keluarga dan
Upaya Pengendalian Terhadap kejadian Penyakit TB Paru pada Ibu Rumah
Tangga di Puskesmas Mulyorejo Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012. Tesis.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.
Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh. 2011. Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan
Aceh 2011-2015. Banda Aceh.
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2011. Aceh Timur.
Diani, A., Setyanto, D.B. dan Nurhamzah, W. 2011. Proporsi Infeksi Tuberkulosis dan
Gambaran Faktor Risiko pada Balita yang Tinggal Dalam Satu Rumah dengan
Pasien Tuberkulosis Paru Dewasa. Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Dr.
Cipto Mangunkusumo. FKUI. Jakarta.
Hariyanto. 2013. Hubungan Karakteristik Penderita TBC dengan Suspec TBC Paru
BTA
Positif
di
Puskesmas
Gondang
Kabupaten
Sragen.
http://skripsistikes.wordpress.com/2013/01/15/hubungan-karakteristikpenderita-tbc-dengansuspec-tbc-paru-bta-positif-di-puskesmas-gondang.
Diakses 12 Maret 2013.
Hateyaningsih T, E. 2009. Pengaruh Makanan Tambahan Terhadap Konversi Dahak
pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Jagakarsa Jakarta Selatan
Tahun 2008-2009. FKM UI.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Klasifikasi Status Gizi Anak
Bawah Lima Tahun (Balita). Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Standar Prosedur
Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
lingkungan . 2011. Rencana Aksi Nasional TB-HIV Pengendalian Tuberkulosis
2011-2014. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
2. Fatimah, S. 2008. Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah yang Berhubungan dengan
Kejadian TB Paru di Kabupaten Cilacap (Kecamatan: Sidareja, Cipari,
Kedungreja, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari) Tahun 2008. Tesis .
Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Fidiawati, F.D. 2011. Gambaran Kondisi Perumahan dan Prilaku Penderita TB paru di
Wilayah Kerja Puskesmas Iring Mulyo Kecamatan Metro Timur Kota metro
Tahun 2010. Poltekkes Kemenkes RI. Tanjung Karang.
Gusti, A. 2000. Kekerapan Tuberkulosis Paru pada Pasangan Suami Isteri Penderita
Tuberkulosis Paru yang Berobat di Bagian Paru RSUP. H. Adam Malik.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan.
Iskandar. 2010. Hubungan Karakteristik Penderita, Lingkungan Fisik Rumah dan
Wilayah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Kabupaten Aceh Tenggara.
Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.
Juslan. 2011. Hubungan Kepadatan Hunian, Ventilasi Rumah dan Pengetahuan dengan
Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota
Kendari. http://juslanskm.blogspot.com/2011/01/hubungan-kepadatan-hunianventilasi_03.html Diakses 27 September 2012.
Kuniarsih, T. 2009. Analisis Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Paru pada
Angkatan Kerja di Indonesia tahun 2007. Tesis. Fakultas Ekonomi Program
Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Kekhususan Manajemen Sektor
Publik. Depok
Lwanga, S.L. and Lemeshow. S. 1991. Sample Size Determination In Health Studies.
World Health Organization. Geneve.
Madanijah, S. dan Triana, N. 2007. Hubungan antara Status Gizi Masa Lalu Anak dan
Partisipasi Ibu di Posyandu dengan kejadian Tuberkulosis pada Murid Taman
Kanak-kanak. Jurnal Gizi dan Pangan. 2(1): 29-41
Maurice, J. 2011. WHO framework targets tuberculosis-diabetes link. For more on the
link between diabetes and tuberculosis see Series Lancet 2010; 375: 1814–
1829
Musadad, A. 2006. Hubungan Faktor Lingkungan Rumah dengan Penularan TB paru
Kontak Serumah. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol.5 No.3. hal 486-496
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Edisi Revisi, Reneka
Cipta, Jakarta.hal:147-149
Nurhidayah, I., Lukman, M. dan Rakhmawati, W. 2007. Hubungan Antara
Karakteristik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) pada
Anak di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. FIK Universitas Padjadjaran.
Bandung.
Universitas Sumatera Utara
3. Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia , 2010. Buku Saku PPTI. Jakarta.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2002. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
Tuberkulosis di Indonesia. Jakarta.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2006. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
Tuberkulosis di Indonesia. Jakarta.
Prawira, A. E. 2013. Penderita TB Harus Konsumsi Makanan Bergizi Lebih Banyak.
http://health.liputan6.com/read/543643/penderita-tb-harus-konsumsi-makananbergizi-lebih-banyak Diakses Tanggal 15 Mei 2013.
Priyadi, S. 2003. Analisis Beberapa Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian TB
Paru BTA (+) di Kabupaten Wonosobo. Tesis. Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro. Semarang.
Putra, A.K. 2010. Kejadian Tuberkulosis Pada Anggota Keluarga Yang Tinggal
Serumah dengan Penderita TB Paru BTA Positif. Fakultas Kedokteran
USU/RSUP.H.Adam Malik. Medan.
Putra, N.R. 2011. Hubungan Prilaku dan Kondisi Sanitasi Rumah Dengan Kejadian
TB Paru di Kota Solok Tahun 2011. Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang.
Rakhmawati, W., Fatimah, S. dan Nurhidayah. I. 2008. Hubungan Status Gizi,
Imunisasi & Riwayat Kontak dengan Kejadian Tuberkulosis pada Anak di
Wilayah kerja Puskesmas Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Laporan Hasil
Penelitian. FIK Universitas Padjadjaran. Bandung.
Retnaningsih, E., Taviv, Y. dan Yahya. 2010. Model Prediksi Faktor Resiko Infeksi
TB Paru Kontak Serumah untuk Perencanaan Program di Kabupaten Oku
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010 (Model Faktor Resiko Infeksi TB
Paru). Laporan Akhir. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Dalam Negeri. Jakarta.
Rusnoto, Rahmatullah, P. dan Udiono,A. 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian TB Paru pada Usia Dewasa (Studi Kasus di Balai Pencegahan
dan Pengobatan Penyakit Paru Pati).
Rotua, R. 2013. Gambaran Perilaku Ibu dalam Merawat Anak dengan Tuberkulosis
Paru. http://103.10.169.96/handle/123456789/1953 Diakses Tanggal 15 Mei
2013.
Ruswanto, B. 2010. Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau dari
Faktor Lingkungan Dalam dan Luar Rumah di Kabupaten Pekalongan. Tesis.
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Universitas Sumatera Utara
4. Sihombing, H. 2011. Pola Resistensi Primer Pada Penderita TB Paru Kategori I di
RSUP. H. Adam Malik Medan. Program Pendidikan Dokter Spesialis I
Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Siregar, W. 2008. Perbedaan Hasil Uji Mantoux pada Anak Umur 3 Bulan – 16 Tahun
yang Kontak Serumah dengan Penderita Tuberkulosis BTA (+) yang telah
Diimunisasi dan belum Imunisasi BCG.Tesis. Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sitepu, M.Y. 2009. Karakteristik Penderita TB Paru Relapse yang Berobat di Balai
Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000-2007. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.
Soejadi, T.B., Apsari, D.A. dan Suprapto. 2006. Analisis Faktor-faktor yang
mempengaruhi Kejadian kasus Tuberkulosis Paru. Poltekkes Depkes. Medan.
Suarni, H. 2009. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Penderita
Penyakit TB Paru BTA Positif di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Bulan
Oktober Tahun 2008-April Tahun 2009. Program Sarjana Kesehatan
Masyarakat. FKM UI. Depok.
Sumampouw, O.J. 2012. Pengaruh Lingkungan Terhadap Tuberkulosis paru.
http://keslingfkmusr.blogspot.com/2012_01_01_archive.html Diakses Tanggal
27 September 2012.
Sunar. 2005. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Kader Kesehatan
dengan Praktek Penemuan Tersangka Penderita TB Paru Puskesmas Sambung
Macan
I
Kabupaten
Sragen.
http://www.yumpu.com/id/document/view/5193777/hubungankarakteristikpengetahuan-dan-sikap-kader-kesehatan Diakses Tanggal 14
Maret 2013.
Suswati, E. 2007. Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru di Kabupaten Jember.
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Biomedis Vol.1 No.1. hal: 11-16
Tobing, T.L. 2009. Pengaruh Perilaku Penderita TB Paru dan Kondisi Rumah
Terhadap Pencegahan Potensi Penularan TB Paru pada Keluarga di Kabupaten
Tapanuli Utara Tahun 2008. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Usman, S. 2008. Konversi BTA Pada Penderita TB Paru Kategori I Dengan Berat
Badan Rendah Dibandingkan Berat Badan Normal Yang Mendapatkan Terapi
Intensif. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.
Universitas Sumatera Utara
5. Vulconic, D., Nagorni, L., Obradovic. and Bjegovic, V. 2008. Knowledge and
Misconceptions of Tuberculosis in The General Population in Serbia. Eur J
Clin Microbiol Infect Dis. 27:761-767
Widyasari, R. N. 2012. Hubungan antara Jenis Kepribadian, Riwayat Diabetes
Mellitus dan Riwayat Paparan Merokok dengan Kejadian TB Paru Dewasa di
Wilayah
Kecamatan
Semarang
Utara
Tahun
2011.
http://eprints.undip.ac.id/38376/1/4435.pdf Diakses Tanggal 13 Maret 2013.
Yoga,
B. 2011. IMT (Indeks Massa Tubuh)/BMI. http://www.ilmugizi.net/2011/09/imt-indeks-massa-tubuh-bmi.html
Diakses
Tanggal
29 September 2012.
Yulistyaningrum dan Rejeki, D.S.R. 2010. Hubungan Riwayat Kontak Penderita
Tuberkulosis Paru (TB) dengan Kejadian TB Paru Anak di Balai Pengobatan
Paru-Paru (BP4) Purwokerto. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Ahmad Dahlan. Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara