Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Norma dan Keadilan melalui pembelajaran berdiferensiasi di kelas VII SMPN 2 Kedungdung. Peneliti menerapkan model pembelajaran berdiferensiasi dan menemukan bahwa strategi ini efektif meningkatkan pemahaman siswa dan menerima hipotesis bahwa pembelajaran berdiferensiasi siswa makin meningkat.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxdidinrosyadi03
Kebijakan terkait implmentasi kurikulum merdeka sehingga satuan pendidikan bisa lebih siap dalam melaksanakan IKM. IKM sebagai kurikulum baru yang perlu diadaptasi oleh satuan pendidikan sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mencapai peserta didik dengan karakter profil pelajar pancasila
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxdidinrosyadi03
Kebijakan terkait implmentasi kurikulum merdeka sehingga satuan pendidikan bisa lebih siap dalam melaksanakan IKM. IKM sebagai kurikulum baru yang perlu diadaptasi oleh satuan pendidikan sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mencapai peserta didik dengan karakter profil pelajar pancasila
Bahan Advokasi Pemda - IKM dan PMM Rev..pptxImade Dwi
presentasi IKM dalam penerapan implementasi kurikulum merdeka dalam penerapan konsep merdeka belajar di satuan pendidikan yang berpatokan pada konsep Ki Hadjar Dewantara yaitu Tut Wuri Handayani
Bahan Advokasi Pemda - IKM dan PMM Rev..pptxImade Dwi
presentasi IKM dalam penerapan implementasi kurikulum merdeka dalam penerapan konsep merdeka belajar di satuan pendidikan yang berpatokan pada konsep Ki Hadjar Dewantara yaitu Tut Wuri Handayani
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
PTK Diferensiasi.pptx
1. PENINGKATAN HASILBELAJAR SISWA PADA
MATERI NORMA DAN KEADILAN MELALUI
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DIKELAS
VII-A UPTD SMPN 2 KEDUNGDUNG TAHUN
PELAJARAN 2022/2023
OLEH:
INSYAF DHARMAWATI, S.Pd
GURU UPTD SMP NEGERI 2 KEDUNGDUNG
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
2. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka telah direalisasi
sejak tahun tahun 2021, dengan diluncurkan
program Sekolah Penggerak sebagai episode
ketujuh dari program besar Merdeka Belajar dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset
dan Teknologi. Sekolah penggerak adalah pilot
project dari implementasi kurikulum merdeka
tersebut. Penerapan kurikulum merdeka
dirasakan sangat penting dalam rangka
pemulihan pembelajaran pasca pandemi Covid
19, dimana salah satu intervensinya adalah
pembelajaran berpusat pada peserta didik
3. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah strategi pembelajaran
PKN di kelas VII-A UPTD SMP Negeri
2 Kedungdung dengan menggunakan
model pembelajaran berdiferensiasi?
5. HIPOTESIS TINDAKAN
Setelah diterapkannya strategi
pembelajaran PKN di kelas VII-A UPTD
SMP Negeri 2 Kedungdung dengan
menggunakan model pembelajaran
diferensiasi, pembelajaran diferensiasi
siswa makin meningkat
7. TINDAKAN
Dengan penerapan pendekatan pembelajaran
diferensiasi yang ada di UPTD SMP Negeri 2
Kedungdung telah berhasil meningkatkan kualitas
pembelajaran PKn oleh siswa terutama pada kelas VII-A
UPTD SMP Negeri 2 Kedungdung. Siswa juga lebih
mudah untuk memahami apa yang dijelaskan oleh guru
karena metode ini lebih mencondongkan siswa untuk
lebih aktif dalam menerapkan atau memecahkan kasus
yang diberikan karena pada intinya PKn adalah
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
kehidupan berbegara dan bermasyarakat yang
demokratis dan pluralistik.
8. Hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang berlangsung
dalam 2 siklus penelitian dapat disimpulkan:
1. Selama berlangsung PTK, upaya penerapan model
pembelajaran berdiferensiasi telah dikelola dengan baik.
2. Kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran
berdiferensiasi yang dikelola dengan baik ternyata cukup efektif
terhadap peningkatan hasil belajar siswa
3. Pembelajaran berdiferensiasi cukup efektif untuk
menyampaikan materi Norma dan Keadilan.
4. Hipotesis tindakan yang menyatakan “Setelah diterapkannya
strategi pembelajaran PKN di kelas VII-A UPTD SMP Negeri 2
Kedungdung dengan menggunakan model pembelajaran
diferensiasi, pembelajaran diferensiasi siswa makin
meningkat” dapat diterima
KESIMPULAN