Teks tersebut membahas tentang peranan pasar tradisional dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Simarancar Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas. Teks tersebut menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian."
Pasar merupakan suatu tempat yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Bahkan pasar sendiri mempunyai makna yang berarti suatu wadah bagi setiap orang untuk melakukan transaksi jual beli barang. Pasar juga sangat berperan penting dalam hal jasmani dan rohani seseorang,karena dengan adanya pasar akan mempermudah setiap orang dalam melakukan transaksi jual beli barang yang dibutuhkan.
Menurut DJ. Subroto dalam bukunya pengetahuan ekonomi (2004:20) “Pasar merupakan suatu tempat terjadinya interaksi antara penjual dan pembeli, dimana transaksi jual beli baru terjadi setelah adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran”. Pengelolaan pasar saat ini masih sangat kacau bahkan belum teratasi dengan baik. Karena peran pasar tradisional yang strategis diperlukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan daya saing pasar tradisional yang identik dengan sebuah lokasi perdagangan yang kumuh,semrawut,kotor dan merupakan sumber kemacetan lalu lintas. Citra pasar tradisional yang kurang baik tersebut adalah semestinya mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah daerah maupun dari perintah pusat karena didalamnya terkait dengan hajat hidup orang banyak. Pembenahan pasar Tradisional menjadi tempat belanja yang bercitra positif adalah suatu tantangan yang cukup berat dan harus diupayakan sebagai rasa tanggung jawab kepada publik.
Pembenahan dan pengembangan suatu pasar tradisional tentu saja bukan hanya tugas pemeritah tetapi juga masyarakat, pengelola pasar, dan para pedagang tradisonal,yang harus bekerja keras menghapus kesan negatif tersebut sehingga pasar tradisional masih tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat. Aceh saat ini masih tergolong memiliki pasar tradisional yang terlihat kumuh dan terkesan tidak ada yang perduli terhadap keberadaanya. Serta pemerintahan dianggap kurang serius dalam penanganan pasar tradisional yang lebih baik.
Banda Aceh adalah salah satu kota yang ada di Aceh dan menjadi ibukota dari Provinsi Aceh, di Banda Aceh terdapat banyak pasar tradisional,salah satunya pasar peunayong. Dari beberapa pasar yang ada di Banda Aceh, tentu pasar Peunayong yang paling diminati oleh setiap masyarakat Kota Banda Aceh karena letaknya yang strategis,mudah dijangkau bahkan menjual setiap barang yang diperlukan dengan lengkap,serta pasar peunayong ini buka setiap hari dari pagi hingga malam. Untuk menuju ke pasar Peunayong,masyarakat tidak perlu khawatir karena pasar ini letaknya tidak jauh dari pusat kota Banda Aceh. Pasar Peunayong ini akan sangat efektif bila terus dikembangkan dan dikelola dengan baik. Karena pasar Peunayong ini juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan sebagai tempat melakukan transaksi jual beli secara langsung antara pedagang dan pembeli. Namun sangat di sayangkan karena keadaan pasar Peunayong tersebut masih terlihat sangat kumuh dan tidak teratur akibat kurangnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di daerah pasar ini.
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut dan Madani merupakan menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yg ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban. Jadi masyarakat madani dapat diartikan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban.
Pasar merupakan suatu tempat yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Bahkan pasar sendiri mempunyai makna yang berarti suatu wadah bagi setiap orang untuk melakukan transaksi jual beli barang. Pasar juga sangat berperan penting dalam hal jasmani dan rohani seseorang,karena dengan adanya pasar akan mempermudah setiap orang dalam melakukan transaksi jual beli barang yang dibutuhkan.
Menurut DJ. Subroto dalam bukunya pengetahuan ekonomi (2004:20) “Pasar merupakan suatu tempat terjadinya interaksi antara penjual dan pembeli, dimana transaksi jual beli baru terjadi setelah adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran”. Pengelolaan pasar saat ini masih sangat kacau bahkan belum teratasi dengan baik. Karena peran pasar tradisional yang strategis diperlukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan daya saing pasar tradisional yang identik dengan sebuah lokasi perdagangan yang kumuh,semrawut,kotor dan merupakan sumber kemacetan lalu lintas. Citra pasar tradisional yang kurang baik tersebut adalah semestinya mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah daerah maupun dari perintah pusat karena didalamnya terkait dengan hajat hidup orang banyak. Pembenahan pasar Tradisional menjadi tempat belanja yang bercitra positif adalah suatu tantangan yang cukup berat dan harus diupayakan sebagai rasa tanggung jawab kepada publik.
Pembenahan dan pengembangan suatu pasar tradisional tentu saja bukan hanya tugas pemeritah tetapi juga masyarakat, pengelola pasar, dan para pedagang tradisonal,yang harus bekerja keras menghapus kesan negatif tersebut sehingga pasar tradisional masih tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat. Aceh saat ini masih tergolong memiliki pasar tradisional yang terlihat kumuh dan terkesan tidak ada yang perduli terhadap keberadaanya. Serta pemerintahan dianggap kurang serius dalam penanganan pasar tradisional yang lebih baik.
Banda Aceh adalah salah satu kota yang ada di Aceh dan menjadi ibukota dari Provinsi Aceh, di Banda Aceh terdapat banyak pasar tradisional,salah satunya pasar peunayong. Dari beberapa pasar yang ada di Banda Aceh, tentu pasar Peunayong yang paling diminati oleh setiap masyarakat Kota Banda Aceh karena letaknya yang strategis,mudah dijangkau bahkan menjual setiap barang yang diperlukan dengan lengkap,serta pasar peunayong ini buka setiap hari dari pagi hingga malam. Untuk menuju ke pasar Peunayong,masyarakat tidak perlu khawatir karena pasar ini letaknya tidak jauh dari pusat kota Banda Aceh. Pasar Peunayong ini akan sangat efektif bila terus dikembangkan dan dikelola dengan baik. Karena pasar Peunayong ini juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan sebagai tempat melakukan transaksi jual beli secara langsung antara pedagang dan pembeli. Namun sangat di sayangkan karena keadaan pasar Peunayong tersebut masih terlihat sangat kumuh dan tidak teratur akibat kurangnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di daerah pasar ini.
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut dan Madani merupakan menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yg ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban. Jadi masyarakat madani dapat diartikan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban.
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxkusdiantoteguh2
HALO SEMUANYA....
Berikut adalah tugas dari kelompok 1 kelas U Akuntansi dengan dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
dan disusun oleh :
1. Savira Anjelin (1222300002)
2. Nabilla Choiriya (1222300003)
3. Berliana Indah (1222300006)
Semoga bermanfaat untuk semuanya, jangan lupa untuk di like. Terimakasih ^_^
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxnabillaazzahra28
HALLO SEMUANYA!!!
Berikut adalah tugas dari mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 1 kelas U prodi Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 dengan dosen pembimbing Bapak Dr. Sigit Sardjono, M.Ec dan disusun oleh :
1. Savira Anjelin (1222300002)
2. Nabilla Choiriya A (1222300003)
3. Berliana Indah K (1222300006)
Semoga bermanfaat bagi kalian dan jangan lupa untuk share dan like. Terimakasih ^_^
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxkusdiantoteguh2
HALO SEMUANYA....
Berikut adalah tugas dari kelompok 1 kelas U Akuntansi dengan dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
dan disusun oleh :
1. Savira Anjelin (1222300002)
2. Nabilla Choiriya (1222300003)
3. Berliana Indah (1222300006)
Semoga bermanfaat untuk semuanya, jangan lupa untuk di like. Terimakasih ^_^
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxnabillaazzahra28
HALLO SEMUANYA!!!
Berikut adalah tugas dari mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 1 kelas U prodi Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 dengan dosen pembimbing Bapak Dr. Sigit Sardjono, M.Ec dan disusun oleh :
1. Savira Anjelin (1222300002)
2. Nabilla Choiriya A (1222300003)
3. Berliana Indah K (1222300006)
Semoga bermanfaat bagi kalian dan jangan lupa untuk share dan like. Terimakasih ^_^
1. 1
A. Latar Belakang Masalah
Krisis ekonomi dan kepercayaan yang melanda Indonesia memberikan
dampak positif dan dampak negatif bagi upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Disatu sisi, krisis tersebut telah membawa dampak
yang luar biasa pada tingkat kemiskinan, namun di sisi lain, krisis tersebut
dapat juga memberi berkah tersembunyi bagi upanya peningkatan taraf hidup
seluruh rakyat Indonesia di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan krisis
ekonomi dan kepercayaan yang dialami telah membuka jalan bagi munculnya
reformasi total di seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia.
Ekonomi merupakan aspek penting yang dapat menunjang kemajuan
suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menumbuhkan
dan memajukan sektor ekonomi baik sektor formal maupun informal, untuk
memperhatikan pemerataan pendapatan bagi warga negaranya. Kemajuan
dibidang ekonomi juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan perubahan
zaman yang terasa cepat. Apabila menengok sejarah peradaban manusia, Pada
zaman purba, manusia belum mengenal uang. Untuk bisa mendapatkan
barang yang mereka inginkan, mereka harus menukarkan barang yang mereka
miliki dengan orang lain yang memiliki barang yang mereka inginkan. Sistem
saling bertukar barang ini disebut dengan sistem Barter.1 yaitu kegiatan
ekonomi dengan melakukan transaksi barang dengan barang guna untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Barang tukar barang sendiri mulai
1 Firmansyah dan Ihsan Dacholfany, Uang Elektronik dalamPerspektifIslam (Lampung:
CV.IQRO, 2018), Cet. Ke-1, h. 5.
2. 2
ditinggalkan sejak munculnya mata uang yang digunakan sebagai alat ukur
pembayaran baik barang maupun jasa.
Perkembangan ekonomi sangat erat kaitannya dengan perkembangan
zaman dengan ditandai munculnya era globalisasi yang merambah pada dunia
bisnis dan perdagangan, dibangunlah tata kota lengkap dengan sarana dan
fasilitas penunjang guna untuk memudahkan akses dalam kehidupan sehari-
hari. Pasar salah satu sarana ekonomi yang menjadi tolak ukur dalam
peningkatan pendapatan ekonomi di daerah, dan apabila dikhususkan ke
daerah Kecamatan, pasar satu-satunya tempat dimana transaksi ekonomi
berlangsung.
Pasar tradisional merupakan tempat menilai tingkat perekonomian
masyarakat di desa kecamatan, dan kesejahteraan masyarakat merupakan
tingkat tertinggi keberhasilan pemerintah dalam menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai aparatur yang bekerja untuk rakyat. Dalam pembangunan
dan pengembangan pasar tradisional di daerah-daerah kecamatan, adapun
faktor yang menjadi penimbang yaitu pengukuran jumlah penduduk untuk
mengetahui substansi kebutuhan masyarakat setempat, agar pembangunan
sarana pasar sesuia dengan kebutuhan penduduk.
Tujuan utama pelaksanaan pengembangan pasar tradisional adalah
menciptakan kesejahteraan masyarakat, salah satu upaya dalam mencapai hal
tersebut dengan mengembangkan pasar tradisional yang mulai tidak layak
digunakan karena pengembangan adalah awal dari pemberdayaan sarana
fasilitas pemerintah dan masyarakat. Jika masyarakat makin merasa puas
3. 3
dengan tindakan pengembangan pasar yang dilakukan pemerintah daerah
maka masyarakat akan memberikan kepercayaan kepada pemerintah,
begitupun sebaliknya pemberdayaan fasilitas sarana ekonomi khususnya
pasar tradisional merupakan salah satu pilar dalam terciptanya good
governance.
Peran pemerintah daerah merupakan hal mutlak yang menjadi tolak
ukur berlangsungnya pembangunan pasar tradisional, karena dalam
paradigma good governance pemerintah daerah punya peran penting dalam
membangun daerahnya. Pasar Tradisional dalam sebuah daerah merupakan
sarana yang menjadi tolak ukur mutlak dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat khususnya di daeah-daerah kecamatan yang jauh dari pusat kota
yang perkembangan ekonomi masyarakatnya melonjak dengan cepat.
Berangkat dari ini, penulis terdorong untuk meneliti dan menulis
skripsi dengan judul :“ANALISIS PERANAN PASAR TRADISIONAL
DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI
DESA SIMARANCAR KECAMATAN SOSA KABUPATEN PADANG
LAWAS”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis peranan pasar tradisonal dalam meneingkatkan
kesejahteraan masyarakat di desa Simarancar Kecamatan Sosa
Kabupaten Padang Lawas?
2. Bagaimana fungsi pasar tradisional dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat?
4. 4
C. Batasan Istilah
1. Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode
dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan
yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana
tersusun sebelumnya.2
2. Pasar adalah sebuah mekanisme yang dapat mempertemukan pihak
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi atas barang dan jasa,
baik dalam bentuk produksi maupun penentuan harga.3
3. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh
pemerintah, swasta, koperasi atau swadaya masyarakat setempat dengan
tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda, atau nama lain sejenisnya,
yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil menengah, dengan skala
usaha kecil dan modal kecil, dengan proses jual beli melalui tawar
menawar. 4
4. Simarancar merupakan daerah pusat perbelanjaan yang banyak
digunakan oleh pedagang untuk berjualan di sekitar pinggir jalan.
2 Henra Saputra Tanjung, penerapan model Realistik Mathematics Education pada materi
statistik untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas XI SMAN 3 Darul Makmur. Subjek
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 3 Darul Makmur, ( Jurnal Maju, Vol 6, Nomor
1, 2019), h.102.
3 Istijabatul Aliyah, Pasar Tradisional: Kebertahanan Pasar dalam KonstelasiKota,
(Surakarta: Yayasan Kita Menulis, 2020), h. 2
4 Ibid
5. 5
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peranan pasar tradisonal dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di desa Simarancar Kecamatan Sosa
Kabupaten Padang Lawas?
2. Untuk mengetahui fungsi pasar tradisional dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat?
E. Manfaat Penelitian
Hal terpenting dari sebuah penelitian adalah kegunaan yang dapat
dirasakan atau diterapkan setelah terungkapnya hasil penelitian. Manfaat yang
diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
1) Mahasiswa sebagai sumber pengetahuan dan bahan referensi untuk
seluruh mahasiswa STAI Barumun Raya Sibuhuan dan untuk
memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana ekonomi islam (S.E)
dalam bidang ilmu perbankan syari’ah.
2) Masyarakat, agar masyarakat mengetahui informasi lebih jelas tentang
Analisis Peranan Pasar Tradisional dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Simarancar Kecamatan Sosa Kabupaten Padang
Lawas.
3) Bagi Peneliti Selanjutnya, Sebagai bahan referensi di bidang ilmu
ekonomi, guna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di masa yang
akan datang.
2. Manfaat Praktis.
6. 6
a. Bagi Mahasiswa agar mahasiswa dan mahasiswi punya bahan rujukan
di kampus STAI Barumun Raya Sibuhuan.
b. Bagi Masyarakat, dari hasil penelitian ini tidak menutup kemungkinan
dapat berguna sebagai pedoman bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dalam meneliti hal yang sama..
c. Bagi Peneliti Selanjutnya, dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan
tentang Analisis Peranan Pasar Tradisional dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Simarancar Kecamatan Sosa
Kabupaten Padang Lawas.
F. Tinjauan Pustaka
1. Peran
a. Pengertian Peran
Peran berarti perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh
orang yang berkedudukan dalam masyarakat.5 Peran disefinisikan
sebagai sebuah aktivitas yang diperankan atau dimainkan oleh
seseorang yang mempunyai kedudukan atau status sosial dalam
organisasi.
Peran menurut terminology adalah seperangkat tingkah yang
diharapkan dimiliki oleh yang berkedudukan dimasyarakat. Dalam
bahasa inggris peran disebut “role” yang definisinya adalah “person’s
task or duty in undertaking”. Artinya “tugas atau kewajiban seseorang
dalam suatu usaha atau pekerjaan”. peran didefinisikan sebagai
5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014)
7. 7
seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan dalam masyarakat. Peran merupakan aspek dinamis
dari kedudukan (status) yang dimiliki oleh seseorang. Hakekatnya
peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku tertentu
yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu.6
Peran adalah aktivitas yang dijalankan seseorang atau suatu
lembaga/organisasi. Peran yang harus dijalankan oleh suatu
lembaga/organisasi biasanya diaturdalam suatu ketetapan yang
merupakan fungsi dari lembaga tersebut. Ada dua jenis perilaku yang
dharapkan dalam suatu pekerjaan yaitu kesadaaran mengenai pola
perilaku (role perception) dan cara orang lain menerima pelaku
seseorang dalam situasi tertentu (role expectation).7
Peran menurut Koentrajaraningrat, berarti tingkahlaku individu
yang memutuskan suatu kedudukan tertentu, dengan demikian konsep
peran menunjuk kepada pola perilaku yang diharapakan dari
seseorang yang memiliki status/posisi tertentu dalam organisasi atau
sistem. Menurut Abu Ahmadi peran adalah suatu kompleks
pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan
berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi
sosialnya.
6 Ulfah Andriani dan Tatik Zulaika, Peran Perangkat Desa dalam Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa, ( Jurnal Akademi Akuntansi, Vol 2, Nomor 2, 2019), h.121
7 Alfi Syahri, Peran dan Wewenang Majelis Tuha Peut dalam Membuat Kebijakan Partai
Aceh, (Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol 3 Nomor 1-22, 2018 ), hal. 7
8. 8
Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto, yaitu peran
merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang
melaksankan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
maka ia menjalankan suatu peranan.
Dari beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan
bahwa pengertian peran adalah suatu sikap atau perilaku yang
diharapkan oleh banyak orang atau sekelompok orang terhadap
seseorang yang memiliki status atau kedudukan tertentu. Berdasarkan
hal-hal di atas dapat diartikan bahwa apabila dihubungkan dengan
pasar tradisional terutama pada media yang penulis teliti yaitu
kesejahteraan masyarakat, peran tidak berarti sebagai hak dan
kewajiban individu melainkan merupakan tugas dan wewenang media
itu sendiri
b. Jenis-jenis Peran
Peran atau role menurut Bruce J. Cohen, juga memiliki
beberapa jenis, yaitu:8
1. Peranan nyata (Anacted Role) yaitu suatu cara yang betul-betul
dijalankan seseorang atau sekelompok orang dalam menjalankan
suatu peran.
2. Peranan yang dianjurkan ( Prescribed Role) yaitu cara yang
diharapkan masyarakat dari kita dalam menjalankan peranan
tertentu.
8 S Fahrizal, http://repository.radenintan.ac.id/2535/5/BAB%2011%20TESIS.pdf, diakses
pada tanggal 17 Mei 2021 Pukul 23.13 WIB.
9. 9
3. Konflik peranan (Role Conflick) yaitu suatu kondisi yang dialami
seseorang yang menduduki suatu status atau lebih yang menuntut
harapan dan tujuan peranan yang saling bertentangan satu sama
lain.
4. Kesenjangan peranan (Role Distance) yaitu pelaksanaan peranan
secara emosional.
5. Kegagalan peran (Role Failure) yaitu kegagalan seseorangan
dalam mejalankan peranan tertentu.
6. Model peranan (Role Model) yaitu seseorang yang tingkah lakunya
kita contoh, tiru, diikuti.
7. Rangkaian atau lingkup peranan (Role Set) yaitu hubungan
seseorang dengan individu lainnya pada dia sedang menjalankan
perannya.
Dari berbagai jenis-jenis peran diatas, penulis menggunakan
jenis peran nyata (Anacted Role) yaitu satu cara yang betul-betul
dijalankan seseorang atau sekelompok orang dalam menjalankan
peran. Disini penulis akan melakukan penelitian pada media online
tentang peranannya dalam promosi, dan dalam penelitian ini akan
membahas tentang peran media online sripoku.com dalam promosi
Pagaralam sebagai destinasi wisata.
10. 10
2. Pasar
a. Pengertian Pasar
Secara sederhana pasar Pasar adalah tempat atau keadaan yang
mempertemukan antara permintaan (pembeli) dan penawaran
(penjual) untuk setiap jenis barang, jasa, atau sumber daya. Pembeli
meliputi konsumen yang membutuhkan barang dan jasa, sedangkan
bagi industri membutuhkan tenaga kerja, modal dan barang baku
produksi baik untuk memproduksi barang maupun jasa. 9
Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi
perekonomian, berikut dikemukakan secara rinci:
1. Peranan pasar bagi produsen yaitu membantu memperlancar
penjualan hasil produksi dan dapat pula digunakan sebagai tempat
untuk mempromosikan atau memperkenalkan barang dan jasa
hasil produksi, selain itu produsen juga dapat memperoleh barang
atau jasa yang akan digunakan untuk keperluan proses produksi.
2. Peranan pasar bagi konsumen yaitu konsumen mudah untuk
memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari dengan harga yang relative terjangkau.
3. Peranan pasar bagi pembangunan adalah menunjang kelancaran
pembangunan yang sedang berlangsung. Upaya dalam
meningkatkan pembangunan, pasar berperan membantu
menyediakan segala macam barang dan jasa yang bermanfaat
9 Ambok Pangiuk, Strategi Daya Saing Pasar Tradisional di Indonesia, (Jambi : Forum
Pemuda Aswaja, 2021), h. 38
11. 11
bagi pembangunan. Pasar juga dapat dijadikan sumber
pendapatan pemerintah melalui pajak dan retribusi.
4. Peran pasar bagi sumber daya manusia yaitu dengan adanya
kegiatan perdagangan disuatu pasar membutuhkan tenaga kerja
yang tidak sedikit. Semakin luas suatu pasar, semakin besar
tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan banyaknya tenaga kerja
yang di butuhkan oleh pasar, berarti peranan pasar sudah turut
membantu mengurangi pengangguran dan dapat meningkatkan
sektor perekonomian suatu wilayah.
Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa
dan informasi. Pertukaran barang atau jasa dengan uang adalah
transaksi. Peserta pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual yang
saliing berinteraksi dalam melakukan transaksi. Pengaruh ini
merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori
dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan.
Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi
perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya
dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang
diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul
lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi
manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan
barang.
12. 12
Maka dari itu pasar terbagi menjadi dua yaitu:
1) Pasar Tradisonal
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola
oleh pemerintah, swasta, koperasi atau swadaya masyarakat
setempat dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda,
atau nama lain sejenisnya, yang dimiliki/dikelola oleh pedagang
kecil menengah, dengan skala usaha kecil dan modal kecil,
dengan proses jual beli melalui tawar menawar.10 Kebanyakan
menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan
berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian
barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang
menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar tradisional
biasanya ada dalam waktu sementara atau tetap dengan tingkat
pelayanan terbatas. Pasar seperti ini umumnya dapat ditemukan di
kawasan permukiman agar memudahkan pembeli untuk mencapai
pasar
2) Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang pengelolaannya dikelola
secara modern, umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai
penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik
kepada konsumen (umumnya anggota masyarakat kelas
menengah ke atas). Contoh dari pasar modern adalah pasar
10 Ibid, h.42
13. 13
swalayan, hypermarket, supermarket, minimarket, mall,
departement store, shopping centre, wara-laba, pasar serba ada,
toko serba ada dan sebagainya.11 Pasar modern tidak banyak
berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan
pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli
melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode),
berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara
mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang
yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah,
sayuran, daging. Sebagian besar barang lainnya yang dijual
adalah barang yang dapat bertahan lama.
3. Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat
a. Kesejahteraan Ekonomi
Kesejahteraan menurut Kamus Bahasa Indonesia berasal dari
kata sejahtera yang mempunyai makna aman, sentosa, makmur, dan
selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dan
sebagainya). Kata sejahtera mengandung pengertian dari bahasa
Sansekerta “catera” yang berarti payung. Kesejahteraan material dan
spiritual merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam proses
pembangunan.12 Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan
pembangunan tidak harus dicapai dalam aspek material saja tetapi
11 Sabrina Sabatiny dan Rita Martini, Perkembangan Pasar Tradisonal dan Keberadaan
Pasar Modern di Kota Palembang, (Jurnal Polsri, Vol. 7 Nomor 1, 2018), h. 1070
12 Pardomuan Siregar, Petumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan dalam Perspektif Islam,
(Jurnal Bisnis Net, Vol.1 Nomor 1, 2018)
14. 14
juga dalam aspek spiritual. Ketika sebuah proses pembangunan hanya
diarahkan untuk mencapai keberhasilan material maka bisa dipastikan
kesejahteraan masyarakat yang diinginkan tidak akan bisa tercapai.
Masyarakat hanya akan merasakan kehidupan yang hampa dan tanpa
makna meskipun semua fasilitas tersedia.
Kesejahteraan oleh sebagian masyarakat selalu dikaitkan
dengan konsep kualitas hidup. Konsep kualitas hidup merupakan
gambaran tentang keadaan kehidupan yang baik. World Health
Organization mengartikan kualitas hidup sebagai sebuah persepsi
individu terhadap kehidupannya di masyarakat dalam konteks budaya
dan sistem nilai yang ada terkait dengan tujuan, harapan standar, dan
juga perhatian terhadap kehidupan. Konsep ini memberikan makna
yang lebih luas karena dipengaruhi oleh kondisi fisik individu,
psikologis, tingkat kemandirian, dan hubungan sosial individu dengan
lingkungannya.
Dalam buku Harry Hikmat, menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 pasal 1 ayat 1 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia, kesejahteraan didefinisikan sebagai suatu
tata kehidupan dan penghidupan sosial baik material maupun spiritual
yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir batin
yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan
pemenuhan jasmani, rohani, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri,
keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak dan
15. 15
kewajiban asasi manusia sesuai dengan Pancasila. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kesejahteraan merupakan seseorang yang
mempunyai kehidupan perekonomian yang bebas dari kata
kemiskinan atau bisa dikatakan seseorang yang mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya secara menyeluruh.
b. Kesejahteraan Ekonomi dalam Pandangan Islam
Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan dari suatu masyarakat itu
tergantung pada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan dasar yaitu:
agama, hidup atau jiwa, keluarga atau keturunan, harta atau kekayaan,
intelektual atau akal. Al-Ghazali menitik beratkan sesuai tuntunan
wahyu kebaikan dunia dan akhirat merupakan tujuan utama kehidupan
umat manusia.13 Beberapa faktor pendorong untuk terciptanya
kesejahteraan masyarakat yang sejahtera dalam konteks Islam adalah
memenuhi kebutuhan dan bukan memenuhi kepuasan atau keinginan
yang merupakan tujuan dari aktivitas ekonomi Islam, dan usaha untuk
pencapaian tujuan tersebut merupakan salah satu kewajiban dalam
agama.
Al-Ghazali mendefinisikan bahwa aspek dalam ekonomi dari
fungsi kesejahteraan sosial dalam kerangka hierarki utilitas individu
dan sosial yaitu kebutuhan (dharuriyat), kesenangan atau kenyamanan
13 Mega Ayu Asmara dan Izzatul Ilmiyah, Fungsi Modal Sosial dalamMeningkatkan
Kesejahteraan Ekonomi,(Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Syariah, vol.4 nomor 2, 2022), h.
430.
16. 16
(hajiyat), dan kemewahan (tahsiniat).14 Kunci pemeliharaan dari
kelima tujuan dasar itu terletak pada penyediaan tingkatan pertama
yaitu kebutuhan terhadap pakaian, makanan, dan perumahan.
Selanjutnya, Al-Ghazali menyadari bahwa kebutuhan dasar itu
cenderung fleksibel, mengikuti waktu dan tempat serta dapat
mencakup kebutuhan sosiopsikologis. Kebutuhan yang kedua yang
terdiri atas semua kegiatan dan hal-hal yang tidak vital bagi lima
pondasi tersebut namun tetap dibutuhkan guna menghilangkan
rintangan dan kesulitan dalam menjalani hidup. Kebutuhan yang
ketiga meliputi kegiatan dan hal-hal yang lebih jauh dari sekedar
kenyamanan yaitu hanya melengkapi, menerangi atau menghiasi
hidup
Walaupun keselamatan merupakan tujuan akhir, Al-Ghazali
tidak ingin apabila pencarian keselamatan ini sampai mengabaikan
kewajiban-kewajiban duniawi seseorang. Pada dasarnya pencarian
dari kegiatan ekonomi itu bukan hal yang diinginkan saja melainkan
mencapai keselamatan dunia maupun akhirat. Al-Ghazali juga
memandang perkembangan ekonomi itu sebagai tugas kewajiban
sosial (fard al-kifayah). Hal inipun sudah ditetapkan oleh Allah SWT
apabila tidak terpenuhi maka kehidupan di dunia ini akan menjadi
runtuh. Selanjutnya, Al-Ghazali menjelaskan bahwa ada tiga alasan
mengapa seseorang itu harus melakukan aktivitas ekonomi yaitu
14 Mohammad Lutfi, Konsumsi dalam Pespektif Ilmu Ekonomi Islam, (Jurnal SYAR’IE,
Vol 1, 2019), h. 98.
17. 17
mencukupi kebutuhan hidup yang bersangkutan, mensejahterakan
keluarga, dan membantu orang lain yang membutuhkan.
c. Indikator Kesejahteraan Ekonomi
Menurut Kolle yang dikutip oleh Rosni, kesejahteraan
dapat diukur dari beberapa aspek kehidupan:
1) Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti halnya
kualitas rumah, bahan pangan dan sebagainya;
2) Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti halnya
kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya;
3) Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti halnya
fasilitas pendidikan, lingkungan budaya, dan sebagainya;
4) Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral,
etika, keserasian penyesuaian, dan sebagainya.
Indikator kesejahteraan di atas menjelaskan bahwa untuk
mengukur kesejahteraan dilihat dari segi materi, segi fisik, segi
mental dan segi spiritual. Dengan demikian bahwa kesejateraan
bukan saja dilihat dari keseluruhan kebutuhan tanpa terganggunya
kebutuhan yang lainnya.15
d. Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan masyarakat adalah suatu kondisi yang
memperlihatkan suatu keadaan kehidupan masyarakat yang dapat
15 Rosni, AnalisisTingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Di Desa Dahari Selebar
Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara, (Jurnal Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Medan, Vol. 9 No. 1, 2017), h. 57-58.
18. 18
dilihat dari standar kehidupan masyarakat.16 Standar kehidupan
masyarakat itu dapat dilihat melalui beberapa indikator yang ada pada
Badan Pusat Statistik (BPS). Disisi lain kesejahteraan masyarakat itu
merupakan jumlah dari berbagai pilihan yang ada dan juga kebebasan
guna menentukan pilihan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.
Tingkat kesejahteraan yang tinggi itu bisa dicapai dengan cara
seseorang itu mempunyai perilaku yang mampu memaksimalkan
tingkat kepuasan dengan sumber daya yang dimiliki. Kesejahteraan
masyarakat ini dapat digambarkan dengan suatu keadaan yang tidak
menempatkan suatu aspek yang lebih penting dari aspek lainnya.
Sehingga kesejahteraan masyarakat itu tidak hanya berhubungan
dengan beberapa faktor non ekonomi saja tetapi juga pada faktor
sosial dan juga politik. Konsep kesejahteraan dapat dibedakan menjadi
dua diantaranya:
1) Kesejahteraan individu berarti cara untuk mengaitkan
kesejahteraan dengan pilihan individu yang ada secara obyektif.
2) Kesejahteraan sosial berarti cara untuk mengaitkan
kesejahteraan dengan pilihan sosial secara obyektif yang
diperoleh dengan cara seseorang harus menjumlahkan kepuasan
individunya dalam masyarakat.
Dalam Islam, kesejahteraan biasa disebut dengan falah. Falah
berasal dari bahasa Arab dengan kata kerja aflaha-yufihu yang berarti
16 Muhammad Daud dan Yushita Marini, Implementasi Program Keluarga Harapan
dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Miskin, (Jurnal Humaniora, vol 2 Nomor 1,
2018), h. 33
19. 19
kesusksesan, kemuliaan, dan kemenangan yaitu kemuliaan dan
kemenangan dalam hidup.17 Dari pengertian tersebut falah bisa
diartikan sebagai suatu kebahagiaan, kesusksesan, keberuntungan, dan
kesejahteraan yang dirasakan masyarakat baik secara lahir maupun
batin. Sehingga dalam hal ini, seseorang mampu mengukur tingkat
kebahagiaan maupun kesejahteraan karena hal tersebut bersifat
keyakinan yang ada dalam setiap individu. Kesejahteraan (falah)
dapat terwujud apabila manusia mampu memenuhi kebutuhan yang
seimbang artinya manusia tersebut mampu memenuhi kebutuhan di
dunia maupun di akhirat. Dengan terpenuhinya semua kebutuhan
tersebut akan memberikan maslahah bagi diri manusia itu sendiri. Hal
inipun dijelaskan dalam Islam bahwa maslahah itu sebagai suatu
keadaan material maupun non material yang bisa meningkatkan
kedudukan manusia sebagai makhluk Allah SWT yang paling mulia.
Kesejahteraan masyarakat yang didambakan dalam Al-Qur’an
itu tercermin dari surga yang dihuni oleh manusia nantinya. Surga
yang diharapkan manusia itu adalah surga yang diwujudkan di bumi
ini dalam hal melakukan kebaikan dunia serta kelak surga yang telah
dibayangkan maupun didambakan manusia itu akan dihuninya ketika
di akhirat secara hakiki. Pada dasarnya masyarakat yang akan
mewujudkan surga itu adalah masyarakat yang sejahtera baik di dunia
maupun di akhirat. Kesejahteraan surga ini dapat dilukiskan dalam
17 Khaerul Akbar, dkk , Konsep AL-Falah dalam Islam dan Implementasinya dalam
Ekonomi , (Jurnal Bidang Hukum Islam, Vol 1 Nomor 3, 2020), h. 518
20. 20
peringatan Allah SWT kepada adam, seperti yang terdapat dalam
Surat Thaha (20): 117-119 yaitu:
َنِم اَمُكَّنَج ِ
رْخُي َ
َلَف َك ِ
ج ْوَزِل َو َكَّل ٌُّودَع اَذََٰه َّنِإ ُمَدأَـَََٰٰٓي َانْلُقَف
ٱ
ِةَّنَجْل
ََٰٰٓ
ىَقْشَتَف
َا َكَل َِّنا
َّ
َّل
ى َٰ
حْضَت َ
َّلَو اَهْيِف ُاؤَمْظَت َ
َّل َكَّنَا َو ۙ ى َٰ
رْعَت َ
َّلَو اَهْيِف َعْوُجَت
Artinya: (117) Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya ini
(iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali
janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang
menyebabkan kamu menjadi celaka. (118) Sesungguhnya kamu
tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang.
(119) Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan
tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya".18
Dari pemamaparan ayat di atas sangat jelas bahwa sandang,
pangan, papan yang di istilahkan dengan lapar, kepanasan,
telanjang, dan dahaga itu semua harus dipenuhi. Terpenuhinya
semua kebutuhan ini merupakan unsur pertama maupun utama bagi
kesejahteraan masyarakat. Hal inipun telah dirumuskan dalam Al-
Qur’an bahwa kesejahteraan masyarakat itu harus terpenuhi ketika
seseorang berada di dunia maupun di akhirat. Sehingga pada
kenyataanya kesejahteraan itu harus disesuaikan dengan kondisi
pribadi masyarakat serta perkembangan zaman yang ada agar
terhindar dari masalah penindasan, kelaparan, serta kemiskinan.
G. Kajian Terdahulu
18 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, (Garut: Jumanatul Ali, 2018),
h.320.
21. 21
Untuk mendukung pembahasan yang mendalam mengenai
pembahasan diatas, maka peneliti melakukan kajian pustaka yang
berhubungan dengan masalah yang akan diuji. Adapun kajian pustaka yang
terkait dalam hal ini adalah:
Skiripsi Andi Meuthia (2019) dengan judul “Peran Pemerintah
Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja Perahu Pinisi di Kelurahan
Tanah Beru Kecamatan Bontobahahari Kabupaten Bulukumba”. Jenis
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan tipe penelitian fenomenologi.
Informan penelitian berjumlah 9 orang dengan teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sementara
analisa data secara kualitatif dilakukan secara sistematis yakni reduksi data,
penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peran pemerintah baik sebagai regulator, dinamisator, fasilitator,
inovator dan katalisator sudah dapat direalisasikan dengan cukup baik. Hanya
saja perlu lebih mengintensifkan metode pendekatan persuasif dalam setiap
peran yang dilakukan agar terbangun hubungan yang harmonis dan seimbang
antara pelaksanaan program yang dijalankan dengan kebutuhan yang sesuai
dengan kondisi masyarakat di Kelurahan Tanah Beru agar dapat mencapai
hasil yang maksimal dan tepat sasaran dengan maksud untuk mendorong
kesejahteraan sosial masyarakat baik ekonomi, sumber daya manusia,
pendidikan dan kesehatan..19
19 Andi Meuthia, Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja
Perahu Pinisi di Kelurahan Tanah Beru Kecamatan Bontobahahari Kabupaten Bulukumba,
(Skiripsi Universitas Muhammadiyah Makassar, 2019)
22. 22
Persamaan penelitian di atas dengan penelitian penulis sama-sama
membahas tentang kesejahteraan masyarakat sedangkan perbedaannya terletak
pada variabel bebasnya.
Skiripsi Ismail Nura, UIN Sumatera Utara (2018) dengan judul
Pengaruh Keberadaan Pasar Tradisional Terhadap Kesejahteraan (Studi
Kasus Pasar Sei Sikambing Kec. Medan Helvetia). Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh keberadaan pasar tradisional dan retribusi pasar
terhadap kesejahteraan pedagang Pasar Sei Sikambing. Penelitian ini
dilakukan di pasar Sei Sikambing Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan,
Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang
digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan metode kuesioner
(angket) terhadap sampel sebanyak 88 orang pedagang yang ada di Pasar Sei
Sikambing. Adapun alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linear
Berganda dengan bantuan program SPSS 20.0. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1). keberadaan pasar tradisional berpengaruh terhadap kesejahteraan
pedagang di Pasar Sei Sikambing. 2). Retribusi pasar berpengaruh terhadap
kesejahteraan pedagang di Pasar Sei Sikambing. 3). Keberadaan pasar
tradisional dan retribusi pasar berpengaruh terhadap kesejahteraan pedagang
di Pasar Sei Sikambing . Nilai koefisien determinasi sebesar 0,946 yang
artinya kesejahteraan pedagang dapat dijelaskan oleh faktor variabel
keberadaan pasar tradisional dan retribusi pasar sebesar 94,6% sedangkan
sisanya 5,6% kesejahteraan pedagang dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
23. 23
dimasukkan dalam model analisis dalam penelitian ini.20
Persamaan antara penelitian yang dilakukan Ismail Nura dengan peneliti yang
dilakukan oleh penulis yaitu mengenai kesejahteraan. Kemudian yang
membedakan keduanya terletak pada metode penelitiannya, penulis
menggunakan metode kualitatif sementara Ismail Nura menggunakan metode
kuantitatif.
Skiripsi Budi Taqwa, IAIN Palopo (2019) dengan judul Dampak
Pasar Modren terhadap Perekonomian Pasar Tradisioanl di Kota
Masamba. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
penelitian kualitatif. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi dan wawancara. Adapun analisis data dilakukan dengan cara reduksi
data, display data dan Verifikasi data/kesimpulan. Dari hasil penelitian bahwa
(1) dampak keberadaan pasar modern terhadap perekonomian pedagang pasar
tradisional di Masamba Kec.Masamba Kab. Luwu Utara dengan adanya pasar
modern dapat menurunkan pendapatan pedagang pasar tradisional khususnya
penjual barang campuran, tas dan pakaian, karena fasilitas yang diberikan
pasar modern dapat membuat konsumen lebih nyaman, serta kualitas barang
yang terjamin. Konsumen juga terkadang mendapatkan diskon, dan kartu
anggota dari minimarket untuk memudahkan pelayanan dan kenyamanan
berbelanja. Selain itu penjual sembako beranggapan bahwa keberadaan pasar
modern tidak menurunkan pendapatan pedagang pasar tradisional, karena
20 Eka Yan Rosmawati, Pengaruh Keberadaan Pasar Tradisional Terhadap
Kesejahteraan Pedagang Dampaknya Pada Retribusi Pasar (Studi Kasus di UPTD Pasar
Prapatan Kec. Sumberjaya Kab. Majalengka), (IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2015), h. 101.
24. 24
terdapat barang-barang tertentu yang tidak dijual di pasar modern, serta
memiliki keunggulan dari segi harganya. Hal inilah yangmenjadi posisi pasar
tradisional bisa bertahan karena hal ini tidak bisa dijumpai di pasar modern.
(2) Strategi yang dilakukan pedagang pasar tradisional dalam menghadapi
persaingan dengan pasar modern antara lain, memberikan harga lebih murah,
menyediakan barang beragam dan lengkap, kualitas barang terjamin, menata
letak barang dengan lebih baik, melayani dengan cepat, bersikap ramah
terhadap pembeli, menjaga kebersihan, dan menerima pembayaran dalam
bentuk cicilan.
Persamaan antara penelitian yang dilakukan Budi Taqwa dengan
penelitian yang dilakukan penulis adalah terletak pada variabel Perekonomian
karena variabel tersebut juga dibahas pada penelitian yang dilakukan penulis.
Kemudian yang membedakan penelitian penulis adalah terletak pada objek
penelitiannya.21
H. Metodologi Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini selama tiga bulan mulai dari bulan 02 Juni
2022 sampai 28 Agustus 2022, untuk melakukan penelitian Penulis
mengambil subjek penelitian masyarakat di desa Simarancar Kecamatan
Sosa Kabupaten Padang Lawas.
2. Jenis Penelitian
21 Yudha Satria Pratama, Dampak Toko Modren Terhadap Kesejahteraan Hidup
Pedagang Toko Tradisioanl (Di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember), (Skiripsi Universitas
Jember, 2016), h. 74.
25. 25
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian kualitatif. Dalam metode kualitatif ini penelitian dilakukan
langsung dilapangan atau dilokasi penelitian. Penelitian lapangan
merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil
penelitian ini memberikan gambaran luas dan mendalam mengenai unit
sosial tertentu.22
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala
atau kelompok tertentu, atau untuk melakukan penyebaran suatu gejala,
atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala
dengan gejala lain dalam masyarakat. Penelitian kualitatif adalah tata
cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif, data yang
dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau hasil gambar
penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk
mengilustrasikan dan menyediakan untuk bukti presentasi data itu
mencakup wawancara, fotografi dan dokumentasi.
3. Sumber Data
Adapun sumber data yang dipakai penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Data primer
22 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2007), h. 27.
26. 26
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.23 Data yang diambil dari sumber data
primer atau sumber pertama di lapangan dan diperoleh langsung dari
responden dengan wawancara dan observasi. Sumber Primer dalam
penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara kepada Ibu
Fatimah, Ibu Intan, Bapak Arifin serta serta masyarakat yang
berdomosili di Desa Simarancar Kecamatan Sosa Kabupaten Padang
Lawas..
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen.24 Data Sekunder dalam penelitian ini adalah berupa buku
seperti buku Jeni Susyanti dengan judul pengelolaan lembaga
keuangan syariah, buku Rachmadi Usman judul aspek hukum
perbankan syariah di Indonesia, buku Lexy J. Moleong metodologi
penelitian kualitatif serta jurnal yang berkaitan dengan masalah
pengembangan pasar tradisional dan kesejahteraan masyarakat.
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan keinginan
penulis, Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
agar mendapat data yang akurat adalah:
23 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2016), h. 308.
24 Ibid, h. 309.
27. 27
a. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.25 Wawancara
dilakukan kepada responden secara langsung. Dalam penelitian ini
objek yang akan diwawancarai adalah masyarakat di Desa
Simarancar Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas sebanyak 20
orang dengan membuat sebelas pertanyaan sebagai instrument
wawancara.
b. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.26 Dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode wawancara dalam penelitian kualitatif.
Dokumen adalah fakta dan data tersimpan dalam berbagai bahan
yang berbentuk dokumentasi.
Dalam penelitian ini adalah foto dan catatan-catatan lapangan
saat melaksanakan wawancara.
5. Metode Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
Miles and Huberman. Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data
25 Sugiyono, Metode Penelitian………, h.384.
26 Ibid, h. 329.
28. 28
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Langkah-langkah analisis sebagai berikut:27
a. Data reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlah cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema, dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan
pengumpulan data serta mencarinya bila diperlukan.
b. Data display (penyajian data)
Setelah data dikoreksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat
naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
c. Conclusion drawing/verification
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap-tahap berikut. Dengan demikian kesimpulan
dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah
27 Ibid, h. 337-338.
29. 29
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti
telah dikemukakan bahwa masalah dalam penelitian kualitatif bersifat
sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
6. Tehnik Pengecekan Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan
teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaaan didasarkan atas
sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan yaitu:28
1. Derajat kepercayaan (credibility).
Pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari
nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri
sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat
dicapai; kedua, mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil
penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan
ganda yang sedang diteliti.
2. Keteralihan (Transferability).
Sebagai persoalan yaag empiris bergantung pada kesamaan
antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan
tersebut seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan
kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti
bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya
jika ia ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Untuk
28 Lexy J, Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2016), h. 324.
30. 30
keperluan itu peneliti harus melakukan penelitian kecil untuk
memastikan usaha memverifikasi tersebut.
3. Kebergantungan (dependability)
Konsep kebergantungan lebih luas dari pada realibilitas. Hal
tersebut disebabkan peninjauan dari segi bahwa konsep itu
diperthitungkan segala-galanya yaitu yang ada pada realibilitas itu
sendiri ditambah faktor-faktor lainya yang tersangkut.
4. Kriteria Kepastian (confirmability)
Objektivitas-subjektivitasnya sesuatu hal bergantung pada
orang seorang, menurut Scriven, selain itu masih ada unsur kualitas
yang melekat pada konsep objektivitas itu. Hal itu digali dari
pengertian bahwa jika sesuatu itu objek, berarti dapat dipercaya,
factual, dan dapat dipastikan.subjektif berarti tidak dapat dipercaya,
atau menceng. Pengertian terakhir inilah yang dijadikan tumpuan
pengalihan pengertian objektivitas-subjektivitas menjadi kepastian.
I. Sistematika Penulisan
Dalam setiap pembahasan suatu masalah, sistematika pembahasan
merupakan suatu aspek yang sangat penting, adapun sistematika penulisan ini
adalah sebagai berikut:
Bab I adalah merupakan pendahuluan yang memuat dari Latar
Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Istilah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan.
31. 31
Bab II adalah landasan teori yakni pengertian peran, jenis-jenis peran,
pengertian pasar, kesejahteraan ekonomi, kesejahteraan ekonomi dalam
pandangan islam, indikator kesejahteraan ekonomi, kesejahteraan masyarakat.
Bab III merupakan metode penelitian yang mencakup waktu dan
lokasi penelitian, jenis penelitian, sumber data penelitian, metode
pengumpulan data, metode analisis data, dan tekhnik pengecekan keabsahan
data.
Bab IV merupakan hasil penelitian yang mencakup hasil penelitian
dan pembahasan tentang. 1). Untuk mengetahui peranan pemerintah dalam
mengakomodasi pengembangan pasar tradisonal di desa Simarancar
Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas, 2). Untuk mengetahui fungsi
pasar tradisional dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Bab V yang merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan
saran.