Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Perencanaan promosi kesehatan merupakan proses diagnosis masalah kesehatan, penetapan prioritas, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan promosi kesehatan. Hal ini mencakup penentuan tujuan, sasaran, dan langkah-langkah promosi kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi program promosi kesehatan. Secara garis besar, dokumen tersebut membahas tentang pentingnya evaluasi program sebagai tahap akhir dalam promosi kesehatan, filosofi dan tahapan evaluasi program, serta metode dan pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi program promosi kesehatan secara ilmiah.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Perencanaan promosi kesehatan merupakan proses diagnosis masalah kesehatan, penetapan prioritas, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan promosi kesehatan. Hal ini mencakup penentuan tujuan, sasaran, dan langkah-langkah promosi kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi program promosi kesehatan. Secara garis besar, dokumen tersebut membahas tentang pentingnya evaluasi program sebagai tahap akhir dalam promosi kesehatan, filosofi dan tahapan evaluasi program, serta metode dan pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi program promosi kesehatan secara ilmiah.
Paragraf latar belakang menjelaskan masalah pangan dan gizi utama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, balita, remaja, dan lansia di tingkat dunia, nasional, dan daerah. Mencakup akibat jangka pendek dan panjang dari setiap masalah dengan mencantumkan referensi. Ditutup dengan kondisi umum pangan dan gizi di desa/kelurahan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan kebijakan kesehatan khususnya untuk menurunkan angka stunting pada anak di Indonesia. Dokumen menjelaskan tujuan perencanaan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan, beberapa prinsip perencanaan, dan model perencanaan MATCH yang terdiri dari 5 fase yaitu penetapan tujuan, perencanaan intervensi, pengembangan program, persiapan implementasi, dan evaluasi.
BAB I membahas latar belakang tentang bencana dan kesehatan darurat serta rumusan masalah dan tujuan penulisan bab ini. BAB II membahas definisi evaluasi program kesehatan, tujuan evaluasi, sasaran evaluasi, indikator evaluasi, dan evaluasi program dalam keadaan darurat.
Dokumen tersebut membahas pengertian program dan programa penyuluhan pertanian serta tahapan penyusunannya, meliputi penggalian data desa, perumusan tujuan, dan perencanaan kegiatan bersama pelaku utama."
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKSutopo Patriajati
Dokumen ini membahas pedoman pelaksanaan tim perencanaan terpadu KIA di tingkat kabupaten/kota untuk meningkatkan status kesehatan ibu, bayi, dan anak. Dokumen ini menjelaskan tahapan pelaksanaan mulai dari advokasi awal, pertemuan teknis, orientasi multi-pihak, lokakarya perencanaan, advokasi, hingga monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran tah
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan strategis kepala bidang keperawatan yang mencakup pengertian rencana strategis, karakteristik perencanaan strategis, manfaat dan proses penyusunan rencana strategi serta tugas dan tanggung jawab kepala bidang keperawatan."
Dokumen tersebut membahas tentang advokasi dalam upaya promosi kesehatan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan konsep dasar advokasi kesehatan, tujuan, sasaran, dan langkah-langkah pelaksanaannya mulai dari analisis, penyusunan strategi, pelibatan mitra, hingga evaluasi. Dokumen ini bertujuan membantu memahami konsep dan tahapan advokasi kesehatan.
Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa poin analisis kebijakan UKM yang dapat diambil antara lain:
1. Kesesuaian kebijakan UKM dengan peraturan perundang-undangan terkait seperti Perpres 72/2012 dan UU No. 23/2014 tentang pembagian kerja UKM antara pemerintah pusat, propinsi, dan daerah.
2. Efektivitas pelaksanaan UKM di tingkat primer oleh puskesmas dengan mengutamakan upaya promotif-prevent
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan KIE dan advokasi bagi penyuluh KB untuk meningkatkan kompetensi mereka. Pelatihan ini bertujuan agar para penyuluh dapat melakukan identifikasi sasaran, merancang kegiatan KIE dan advokasi, serta melakukan monitoring dan evaluasi dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar KIE dan advokasi, langkah-langkah merumuskan strategi, serta monitoring dan evaluasi program.
Dokumen tersebut membahas strategi promosi kesehatan dengan menggunakan pendekatan makro dan mikro serta empat strategi utama yaitu advokasi, bina suasana, gerakan masyarakat, dan teknik komunikasi interpersonal dan konseling dalam promosi kesehatan.
Paragraf latar belakang menjelaskan masalah pangan dan gizi utama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, balita, remaja, dan lansia di tingkat dunia, nasional, dan daerah. Mencakup akibat jangka pendek dan panjang dari setiap masalah dengan mencantumkan referensi. Ditutup dengan kondisi umum pangan dan gizi di desa/kelurahan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan kebijakan kesehatan khususnya untuk menurunkan angka stunting pada anak di Indonesia. Dokumen menjelaskan tujuan perencanaan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan, beberapa prinsip perencanaan, dan model perencanaan MATCH yang terdiri dari 5 fase yaitu penetapan tujuan, perencanaan intervensi, pengembangan program, persiapan implementasi, dan evaluasi.
BAB I membahas latar belakang tentang bencana dan kesehatan darurat serta rumusan masalah dan tujuan penulisan bab ini. BAB II membahas definisi evaluasi program kesehatan, tujuan evaluasi, sasaran evaluasi, indikator evaluasi, dan evaluasi program dalam keadaan darurat.
Dokumen tersebut membahas pengertian program dan programa penyuluhan pertanian serta tahapan penyusunannya, meliputi penggalian data desa, perumusan tujuan, dan perencanaan kegiatan bersama pelaku utama."
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKSutopo Patriajati
Dokumen ini membahas pedoman pelaksanaan tim perencanaan terpadu KIA di tingkat kabupaten/kota untuk meningkatkan status kesehatan ibu, bayi, dan anak. Dokumen ini menjelaskan tahapan pelaksanaan mulai dari advokasi awal, pertemuan teknis, orientasi multi-pihak, lokakarya perencanaan, advokasi, hingga monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran tah
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan strategis kepala bidang keperawatan yang mencakup pengertian rencana strategis, karakteristik perencanaan strategis, manfaat dan proses penyusunan rencana strategi serta tugas dan tanggung jawab kepala bidang keperawatan."
Dokumen tersebut membahas tentang advokasi dalam upaya promosi kesehatan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan konsep dasar advokasi kesehatan, tujuan, sasaran, dan langkah-langkah pelaksanaannya mulai dari analisis, penyusunan strategi, pelibatan mitra, hingga evaluasi. Dokumen ini bertujuan membantu memahami konsep dan tahapan advokasi kesehatan.
Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa poin analisis kebijakan UKM yang dapat diambil antara lain:
1. Kesesuaian kebijakan UKM dengan peraturan perundang-undangan terkait seperti Perpres 72/2012 dan UU No. 23/2014 tentang pembagian kerja UKM antara pemerintah pusat, propinsi, dan daerah.
2. Efektivitas pelaksanaan UKM di tingkat primer oleh puskesmas dengan mengutamakan upaya promotif-prevent
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan KIE dan advokasi bagi penyuluh KB untuk meningkatkan kompetensi mereka. Pelatihan ini bertujuan agar para penyuluh dapat melakukan identifikasi sasaran, merancang kegiatan KIE dan advokasi, serta melakukan monitoring dan evaluasi dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar KIE dan advokasi, langkah-langkah merumuskan strategi, serta monitoring dan evaluasi program.
Dokumen tersebut membahas strategi promosi kesehatan dengan menggunakan pendekatan makro dan mikro serta empat strategi utama yaitu advokasi, bina suasana, gerakan masyarakat, dan teknik komunikasi interpersonal dan konseling dalam promosi kesehatan.
01. Kebijakan dan manajemen kesehatan.pptxsunardi21
mengembangkan kajian tentang :
hubungan antara pemerintah dan swasta,
distribusi kewenangan dan tanggung jawab antar berbagai level pemerintah,
hubungan antara penyusunan kebijakan dan pelaksanaannya,
ideologi kebijakan
makna reformasi kesehatan.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan kesehatan, teori dan konsep manajemen tidak dapat diabaikan.
12. Perencanaan Pendidikan Kesehatan.pptxsunardi21
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pendidikan kesehatan masyarakat menggunakan model Precede-Proceed. Model ini terdiri dari delapan fase perencanaan, implementasi, dan evaluasi program kesehatan masyarakat. Fase-fase tersebut meliputi diagnosis sosial, epidemiologi, perilaku, lingkungan, kebijakan, pelaksanaan, proses, dan hasil program. Model ini bertujuan untuk mendesain program kesehatan yang sesuai dengan kebut
Dokumen tersebut membahas tentang teknik-teknik penentuan prioritas masalah gizi, yaitu PAHO, beban penyakit, nominal group process, dan kecenderungan kebijakan. Metode PAHO memprioritaskan masalah berdasarkan prevalensi, keparahan, kerentanan, dan keprihatinan masyarakat dengan memberikan skor kepada para ahli. Beban penyakit menghitung DALY yang sulit diimplementasikan. Nominal group process dan Delphi mengg
1. Tugas mata kuliah : Promosi Kesehatan
Abu Shofian 20180662001
Nova Yulianti 20180662010
Reta Elly Yani 20180662016
Holifatun 20180662036
Dina Fitriana 20180662037
KELOMPOK 7
1
4. PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN
Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses
diagnosis penyebab masalah, penentuan prioritas
masalah dan alokasi sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan
KELOMPOK 7
4
6. EVALUASI
Fase dimana
dilakukan
pengukuran hasil
(outcome) dan
efficacy
IMPLEMENTASI
Fase dimana
perencanaan
dilaksanakan
6
PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN
PERENCANAAN
Fase dimana
secara rinci
direncanakan
jawaban atas
pertanyaan yang
muncul
8. KELOMPOK 7
8
1. Menentukan kebutuhan promosi
kesehatan
a. Diagnosa masalah
b. Menetapkan prioritas masalah
2. Mengembangkan komponen promosi kesehatan
a. Menentukan tujuan promosi kesehatan
b. Menentukan sasaran promosi kesehatan
c. Menentukan isi promosi kesehatan
d. Menentukan metode yang akan digunakan
e. Menentukan media yang akan digunakan
f. Menentukan rencana evaluasi
g. Menyusun jadwal pelaksanaan
9. Perencanaan menurut Tjokroamidjojo
(1992, 12 - 14) mendefinisikan
perencanaan sebagai suatu cara
bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya
(maximum output) dengan sumber-sumber
yang ada supaya lebih efisien dan efektif.
11. Adanya kejelasan tentang jenis serta
tahapan kegiatan yang konkrit;
sumberdaya yang dibutuhkan; kebijakan
yang harus dikembangkan; metode yang
digunakan; media yang dibutuhkan; waktu
yang dibutuhkan; sasaran wilayah
garapan; peran berbagai pihak yang
terkait; indikator keberhasilan
TUJUAN KHUSUS
Mengarahkan sumberdaya yang ada
untuk pencapaian target program dalam
waktu tertentu. Selain itu, perlu
mendapatkan kejelasan tentang upaya
yang harus dilakukan secara sistematis
mengarah pada tujuan program yang akan
dicapai dalam waktu tertentu.
TUJUAN UMUM
12. 12
PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN
Memusatkan
perhatian pada tujuan
yang ingin dicapai
Mengurangi resiko
ketidakpastian terhadap
proses kegiatan yang
harus dilakukan
Mencegah pemborosan
sumberdaya dan
mengoptimalkan
penggunaan secara
efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang
ingin dicapai
Kegiatan terjadwal
dengan baik
Menjadi dasar bagi
fungsi manajemen yang
lain, yaitu pelaksanaan
pengawasan,
pemantauan dan
penilaian.
13. 1
3
Kegiatan
Melakukan pendekatan kepada sasaran
tersier (komite, kepala sekolah, dan
puskesmas) untuk memberikan
dukungan terhadap program promkes
yang akan dilaksanakan.
Tempat
sekolah Dasar negeri/swasta di Kota
jakarta barat dan Puskesmas yang
bertanggung jawab pada wilayah
tersebut.
Waktu
15-20 Desem6er 2019
Rencana kegiatan program
promkes untuk mencegah
dan mengatasi masalah
kegemukan dan obesitas
pada anak sekolah umur 5-12
tahun (tingkat sekolah Dasar)
di Kota jakarta barat adalah
sebagai berikut :