Monumen Nasional atau Monas adalah monumen setinggi 132 meter yang dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan. Monumen ini berisi museum sejarah dan Ruang Kemerdekaan yang menyimpan naskah proklamasi. Di puncaknya terdapat lidah api dari perunggu dilapisi emas sebagai simbol semangat perjuangan bangsa.
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
Â
Bukti-bukti yang merupakan Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini antara lain, yaitu seni bangunan, seni rupa, seni sastra, seni wayang, kepercayaan, sistem kalender, filsafat, dan pemerintahan. Yang pertama seni bangunan, setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap seni bangunan, terutama bangunan candi. Jika dilihat dari bentuknya, bangunan candi selalu bertingkat-tingkat yang terdiri atas kaki candi, tubuh candi, dan puncak candi. Hal itu lah yang memperlihatkan unsur seni bangunan Indonesia berpengaruh dari unsur Hindu-Buddha. Seni rupa, contohnya yang berupa relief pada dinding candi di Indonesia menunjukkan adanya akulturasi antara budaya Indonesia dan Hindu-Budha. Seni sastra, pengaruh seni sastra India juga turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa Sansekerta besar pengaruhnya terhadab sastra Indonesia. Prasasti di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, dan prasasti di Jawa tengah pada umumnya ditulis dalam bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Seni wayang, Seni wayang yang sudah popular dalam kehidupan masyarakat Indonesia (khususnya masyarakat Jawa) bersumber dari cerita Ramayana dan mahabrata yang berasal dari India. Namun, penampilan wujud tokoh dalam wayang tersebut adalah budaya Indonesia yang antara daerah satu dan lainnya berbeda.
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
Â
Bukti-bukti yang merupakan Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini antara lain, yaitu seni bangunan, seni rupa, seni sastra, seni wayang, kepercayaan, sistem kalender, filsafat, dan pemerintahan. Yang pertama seni bangunan, setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap seni bangunan, terutama bangunan candi. Jika dilihat dari bentuknya, bangunan candi selalu bertingkat-tingkat yang terdiri atas kaki candi, tubuh candi, dan puncak candi. Hal itu lah yang memperlihatkan unsur seni bangunan Indonesia berpengaruh dari unsur Hindu-Buddha. Seni rupa, contohnya yang berupa relief pada dinding candi di Indonesia menunjukkan adanya akulturasi antara budaya Indonesia dan Hindu-Budha. Seni sastra, pengaruh seni sastra India juga turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa Sansekerta besar pengaruhnya terhadab sastra Indonesia. Prasasti di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, dan prasasti di Jawa tengah pada umumnya ditulis dalam bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Seni wayang, Seni wayang yang sudah popular dalam kehidupan masyarakat Indonesia (khususnya masyarakat Jawa) bersumber dari cerita Ramayana dan mahabrata yang berasal dari India. Namun, penampilan wujud tokoh dalam wayang tersebut adalah budaya Indonesia yang antara daerah satu dan lainnya berbeda.
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaanmaghfiraputeri
Â
Membangun jati diri keindonesiaan dimulai dari adanya Politik Etis, perjuangan organisasi nasional, dan masa berakhirnya pemerintah kolonial di Indonesia.
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaanmaghfiraputeri
Â
Membangun jati diri keindonesiaan dimulai dari adanya Politik Etis, perjuangan organisasi nasional, dan masa berakhirnya pemerintah kolonial di Indonesia.
"Si Monas" adalah sistem aplikasi terpadu yang menggabungkan sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, sistem informasi geografis, dan sistem evaluasi kinerja pembangunan dalam satu paket yang memudahkan praktisi pembangunan baik pimpinan daerah (anggota DPRD, Kepala Daerah) dan para manajer pembangunan men...gendalikan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan publik mereka. Sistem ini mempunyai kelebihan memungkinan grouping data menurut tematik kebijakan seperti kluster kebijakan Janji Kampanye Kepala Daerah, Millennium Development Goals (MDGs), Indeks Pembangunan Manusia (HDI), dokumen rencana pembangunan mulai dari RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD, RKPD sampai APBD.
Materi pembekalan Uji Kompetensi, Disampaikan juga dalam Pembekalan Kuliah Kerja Praktek Manajemen Konstruksi dan Etika Profesi, Pontianak, 20 Februari 2015, FT. Arsitektur Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
12 Alasan Mengunjungi 12 Museum di Sekitar Monas dan Kota TuaTiketdong
Â
Nikmati pengalaman seru wisata sejarah Jakarta melalui kunjungan ke 12 museum di sekitar Monumen Nasional (Monas) dan Kota Tua Jakarta! Sebagai ibukota Republik Indonesia, DKI Jakarta memiliki banyak kekayaan sejarah yang bisa kamu telusuri melalui kunjungan ke museum-museumnya. Coba lihat, ada berapa yang sudah pernah kamu kunjungi?
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Monumen Nasional atau yang
populer disingkat dengan Monas atau Tugu
Monas adalah monumen peringatan setinggi
132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk
mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat
Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari
pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Pembangunan monumen ini dimulai
pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah
perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk
umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini
dimahkotai lidah api yang dilapisi
lembaran emas yang melambangkan semangat
perjuangan yang menyala-nyala. Monumen
Nasional terletak tepat di tengah
Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Monumen dan museum ini dibuka setiap hari
mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari
Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup
untuk umum.
3. Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia
kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di
Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan
kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda
pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai memikirkan
pembangunan sebuah monumen nasional yang setara
dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana
Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan
mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa
Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar
terus membangkitkan inspirasi dan semangat
patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
4.
5.
6. Pada halaman luar mengelilingi monumen, pada tiap sudutnya terdapat relief
timbul yang menggambarkan sejarah Indonesia Relief ini bermula di sudut timur laut dengan
mengabadikan kejayaan Nusantara pada masa lampau; menampilkan sejarah Singhasari dan
Majapahit. Relief ini berlanjut secara kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara,
barat daya, dan barat laut.
Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat
Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang
memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20, Sumpah Pemuda, Pendudukan
Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi dan Perang
kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern.
Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, sayang
sekali beberapa patung dan arca mulai rontok dan rusak akibat hujan dan cuaca tropis.
Relief timbul sejarah Indonesia menampilkan Gajah Mada dan sejarah Majapahit
7. Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah,
terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan
nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.
Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama
di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia
sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru. Diorama ini dimula dari sudut timur laut
bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah,
masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa
Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan
pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional
Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi,
hingga masa Orde Baru pada masa pemerintahan Suharto.
Relief timbul sejarah Indonesia menampilkan Gajah Mada dan sejarahMajapahit
Pelajar memperhatikan diorama sejarah Indonesia
8. Di bagian dalam cawan monumen terdapat Ruang Kemerdekaan
berbentuk amphitheater. Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan
kemerdekaan Republik Indonesia. Diantaranya naskah asli Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas,
lambang negara Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan Republik
Indonesia berlapis emas, dan bendera merah putih, dan dinding yang bertulis
naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Naskah asli proklamasi
kemerdekaan Indonesia disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis
emas. Pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis emas dihiasi
ukiran bunga Wijaya Kusuma yang melambangkan keabadian, serta bunga Teratai
yang melambangkan kesucian
9. Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala lampu
perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor
ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan.
Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih
kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram,akan
tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada
tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran
emas.Puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang bermakna agar Bangsa
Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah
surut atau padam sepanjang masa. Rentang tinggi antara ruang museum sejarah ke dasar
cawan adalah 8 m (3 meter dibawah tanah ditambah 5 meter tangga menuju dasar cawan).
Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45 x 45 meter, semuanya merupakan
pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI(17-8-1945).
Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas pada obor monas tersebut merupakan sumbangan dari Teuku
Markam, seorang pengusaha Aceh yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
10.
11. Ukuran dan Isi Monas
Monas dibangun setinggi 132 meter dan
berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan
ini dilapisi oleh marmer.
Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di
atasnya terdapat lidah api dari perunggu
yang tingginya 17 meter dan diameter 6
meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini
dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api
Monas terdiri atas 77 bagian yang
disatukan
Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk
mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa
menggunakan lift dengan lama perjalanan
sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga
darurat. Dari pelataran puncak Monas,
pengunjung bisa melihat gedung-gedung
pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika
udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung
Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan
Kepulauan Seribu
12. Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya
45x45 m. Tinggi dari dasar
Monas ke pelataran bawah
yaitu 17 meter. Di bagian ini
pengunjung dapat melihat
Taman Monas yang
merupakan hutan kota yang
indah
13.
14.
15.
16. Museum sejarah perjuangan Tentara
Nasional Indonesia yang terletak di
Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Museum yang diresmikan pada
tahun 1972 oleh mantan Presiden
Indonesia, Soeharto ini awalnya
adalah rumah dari salah satu istri
mantan Presiden Indonesia,
Soekarno, yaitu istrinya yang
bernama Ratna Sari Dewi Soekarno
Museum ini juga menyimpan berbagai berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan TNI
seperti aneka senjata berat maupun ringan, atribut ketentaraan, panji-panji dan lambang-lambang di
lingkungan TNI. Selain itu di museum ini dipamerkan juga tandu yang dipergunakan untuk mengusung
Panglima Besar Jenderal Soedirman saat beliau bergerilya dalam keadaan sakit melawan pendudukan
kembali Belanda pada era 1940-an.
Masih dalam kompleks Museum TNI Satriamandala ini terdapat juga Museum Waspada
Purbawisesa yang menampilkan diorama ketika TNI bersama-sama dengan rakyat menumpas gerombolan
separatis DI/TII di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan pada ear tahun
1960-an. Fasilitas lainnya yang ada di Museum TNI Satriamandala ini antara lain adalah Taman Bacaan Anak,
Kios Cinderamata, Kantin serta Gedung Serbaguna yang berkapasitas 600 kursi
20. Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika
(disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang juga
disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah
konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika yang
kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan.
KAA diselenggarakan oleh Indonesia Myanmar
(dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), Indiadan
Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri
Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara
18 April -24 April1955, di Gedung Merdeka, Bandung,
Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama
ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan
kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat,
Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.