Dokumen tersebut membahas tentang trend kehamilan di luar nikah di Kabupaten Tulungagung. Data menunjukkan 10,03% dari pencari surat calon pengantin yang dites positif hamil. Kehamilan di luar nikah disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang reproduksi dan kontrasepsi, serta pengaruh media dan longgarnya norma. Ibu hamil di luar nikah mengalami tekanan psikologis dan sosial. Dianjurkan pendidikan seks bag
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A TBebaskita Ginting
Dokumen tersebut membahas mengenai promosi kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Secara khusus membahas tentang faktor risiko kesehatan reproduksi wanita seperti gizi, aktivitas fisik, merokok, alkohol, dan stres serta dampaknya terhadap kehamilan dan kanker. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan perubahan perilaku dan desain kegiatan promosi kesehatan yang sesuai dengan setiap tah
Dokumen tersebut merangkum faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan yang terbagi menjadi 3 kategori utama yaitu faktor fisik, psikologis, dan lingkungan sosial budaya serta ekonomi. Faktor fisik meliputi status kesehatan, gizi, usia, riwayat penyakit, gaya hidup dan kebiasaan merokok. Faktor psikologis mencakup stres, dukungan keluarga, pengalaman masa lalu dan ke
Dokumen tersebut membahas tentang aspek sosial budaya yang berkaitan dengan peran seorang bidan dalam pra perkawinan, perkawinan, kehamilan, kelahiran, dan pendekatan melalui budaya. Dibahas pula masalah perkawinan dini dan pantangan makanan pada ibu hamil yang berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin."
1. Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan masalah sosial yang sering dihadapi remaja di Kota Banjarmasin akibat kurangnya edukasi seks dan pandangan masyarakat yang menghakimi.
2. Pandangan agama Islam mayoritas masyarakat menolak aborsi, namun kurangnya dukungan sosial sering mendorong tindakan berbahaya seperti aborsi tidak aman.
3. Diperlukan intervensi kesehatan dan sos
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan dini pada remaja dan dampaknya. Faktor yang memicu kehamilan dini antara lain lingkungan, pengetahuan seksual yang kurang, dan perubahan hormon pada masa remaja. Kehamilan dini berisiko bagi kesehatan ibu dan bayi, seperti komplikasi persalinan dan kematian ibu. Upaya pencegahan meliputi pendidikan seksual yang baik dan menghindari hubungan seks sebelum men
Dokumen tersebut membahas tentang trend kehamilan di luar nikah di Kabupaten Tulungagung. Data menunjukkan 10,03% dari pencari surat calon pengantin yang dites positif hamil. Kehamilan di luar nikah disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang reproduksi dan kontrasepsi, serta pengaruh media dan longgarnya norma. Ibu hamil di luar nikah mengalami tekanan psikologis dan sosial. Dianjurkan pendidikan seks bag
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A TBebaskita Ginting
Dokumen tersebut membahas mengenai promosi kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Secara khusus membahas tentang faktor risiko kesehatan reproduksi wanita seperti gizi, aktivitas fisik, merokok, alkohol, dan stres serta dampaknya terhadap kehamilan dan kanker. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan perubahan perilaku dan desain kegiatan promosi kesehatan yang sesuai dengan setiap tah
Dokumen tersebut merangkum faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan yang terbagi menjadi 3 kategori utama yaitu faktor fisik, psikologis, dan lingkungan sosial budaya serta ekonomi. Faktor fisik meliputi status kesehatan, gizi, usia, riwayat penyakit, gaya hidup dan kebiasaan merokok. Faktor psikologis mencakup stres, dukungan keluarga, pengalaman masa lalu dan ke
Dokumen tersebut membahas tentang aspek sosial budaya yang berkaitan dengan peran seorang bidan dalam pra perkawinan, perkawinan, kehamilan, kelahiran, dan pendekatan melalui budaya. Dibahas pula masalah perkawinan dini dan pantangan makanan pada ibu hamil yang berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin."
1. Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan masalah sosial yang sering dihadapi remaja di Kota Banjarmasin akibat kurangnya edukasi seks dan pandangan masyarakat yang menghakimi.
2. Pandangan agama Islam mayoritas masyarakat menolak aborsi, namun kurangnya dukungan sosial sering mendorong tindakan berbahaya seperti aborsi tidak aman.
3. Diperlukan intervensi kesehatan dan sos
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan dini pada remaja dan dampaknya. Faktor yang memicu kehamilan dini antara lain lingkungan, pengetahuan seksual yang kurang, dan perubahan hormon pada masa remaja. Kehamilan dini berisiko bagi kesehatan ibu dan bayi, seperti komplikasi persalinan dan kematian ibu. Upaya pencegahan meliputi pendidikan seksual yang baik dan menghindari hubungan seks sebelum men
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aprillia Indah Fajarwati
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir di Indonesia seperti kepercayaan masyarakat, adat istiadat, dan mitos-mitos yang berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan bayi.
1. Kebijakan yang dilakukan Pemda dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan jiwa yang bersifat promotif :
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa bahwa pemerintah wajib memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan sepanjang siklus kehidupan manusia melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Salah satu upaya Promotif primer adalah dengan berorientasi pada kelompok masyarakat yang belum mengalami masalah maupun gangguan jiwa.
Lembaga yang menjadi target utama dalam meningkatkan Kesehatan jiwa yang yaitu pada : Keluarga, Lembaga Pendidikan, Tempat Kerja, Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Media Massa, Lembaga Keagaaman dan tempat ibadah; dan Lembaga Pemasyarakatan yang membutuhkan upaya promotif kesehatan jiwa, di antaranya dengan melaksanakan kebijakan operasional kesehatan jiwa yang berbasis masyarakat dan diharapkan akan mampu dan memandirikan masyarakat melalui edukasi peningkatan ketahanan mental/jiwa terutama dalam Pola Asuh, Life skill dan Pencegahan perilaku berisiko/Napza/Perilaku Bunuh diri.
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya promotif diantaranya :
a) Advokasi, sosialisasi dan promosi kesehatan jiwa (psikoedukasi);
b) Penyediaan materi dan media KIE;
c) Pemberdayaan masyarakat dalam Kesehatan jiwa melalui pelatihan kader;
d) Membuat inovasi dan terobosan baru dalam mensosialisasikan dan mendekatkan akses layanan kesehatan jiwa kepada masyarakat yaitu dengan membuat Layanan Psikososial dan Kesehatan Jiwa ;
e) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lintas sektor, organisasi profesi, akademisi, pemerhati masalah kesehatan jiwa, dan lain- lain.
Dalam kerangka regulasi, untuk meningkatkan peran serta Pemerintah daerah dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa masyarakat, maka Pemerintah Daerah Maluku dengan menerbitkan kebijakan terkait yaitu :
1. SK Gubernur Maluku Nomor 182 Tahun 2022 tentang TIM PENGARAH KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (TPKJM) Provinsi Maluku yang bertugas merumuskan kebijakan Pemerintah Provinsi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa masyarakat melalui pendekatan multi disiplin dan peran serta masyarakat, guna meningkatkan kondisi Kesehatan Jiwa Masyarakat yang optimal di wilayahnya.
2. SK Gubernur Maluku Nomor 183 Tahun 2022 tentang TIM DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL (DKPJS) PROVINSI MALUKU yang bertugas untuk : Melakukan Psychological First Aid (PFA) dan follow up PFA pada anggota masyarakat/komunitas yang membutuhkan pada saat terjadi Kedaruratan (permasalahan kesehatan masyarakat, bencana alam, konflik sosial, permasalahan hukum dan lainnya), Membentuk jejaring dukungan kesehatan jiwa dan psikososial dengan lintas sektor terkait, Melakukan edukasi, pendampingan, peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi pandemi maupun bencana lainnya dan Melakukan kegiatan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial untuk masyarakat, kelompok khusus yang membutuhkan melalui la
Materi ini ditujukan bagi penyuluhan kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi remaja, terutama pada kesempatan penyuluhan posyandu remaja. Ulasan terbatas seputar perubahan fisik dan psikis pada masa remaja (pubertas), perubahan perilaku seksual, ancaman penyakit menular seksual pada perilaku seks yang tidak sehat, serta kehamilan pada usia dini.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pada remaja, termasuk disminorea pada remaja puteri, kehamilan di luar nikah, dan trauma genitalia. Dokumen juga membahas etika yang tepat dalam menangani kasus-kasus tersebut, seperti membina kepercayaan, berkolaborasi dengan tenaga medis lain, dan merujuk ke spesialis.
Teknik Utama dalam Rundingcara Berasaskan Motivasi untuk Permintaan Penggugur...Dr. Umi Adzlin Silim
Presented at ‘Training of Trainers’ Latihan Penilaian Kesihatan Mental & Psikososial untuk Permintaan Pengguguran Peringkat Nasional, Ministry of Health Malaysia . 22-23 August 2017.
Dokumen tersebut membahas berbagai masalah kebidanan di komunitas seperti kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, aborsi tidak aman, bayi berat badan lahir rendah, tingkat kesuburan, pertolongan persalinan oleh tenaga non medis, penyakit menular seksual, serta perilaku dan budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan.
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilanpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan seperti stressor internal dan eksternal, dukungan keluarga, penyalahgunaan zat, dan kekerasan pasangan selama kehamilan. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental ibu hamil dan berdampak pada kehamilan yang sehat secara fisiologis.
Dokumen ini membahas tentang pendekatan yang efektif dalam asuhan antenatal (ANC). ANC yang efektif berfokus pada intervensi terarah sasaran seperti pendeteksian penyakit, konseling kesehatan, kesiapan persalinan dan menghadapi komplikasi. Pendekatan berdasarkan resiko tidak efektif karena sebagian besar ibu yang mengalami komplikasi tidak mempunyai faktor resiko dan sebaliknya. ANC yang berman
Dokumen ini membahas tentang pendekatan terbaru dalam asuhan antenatal (ANC) berdasarkan bukti. ANC seharusnya berfokus pada intervensi terarah seperti deteksi penyakit, kesiapan persalinan dan menghadapi komplikasi, serta konseling kesehatan. Pendekatan resiko tidak efektif karena sebagian besar ibu yang mengalami komplikasi tidak mempunyai faktor resiko. Setiap ibu harus mendapat
Dokumen tersebut membahas tentang depresi pada remaja. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah: (1) prevalensi depresi pada remaja relatif tinggi terutama pada perempuan, (2) faktor risiko utama depresi pada remaja adalah riwayat keluarga dan stres psikososial, (3) pengobatan depresi pada remaja meliputi terapi kognitif-perilaku dan antidepresan.
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahWarnet Raha
Makalah ini membahas upaya promosi kesehatan yang dilakukan bidan terhadap kelompok pranikah, ibu hamil, dan ibu bersalin. Promosi kesehatan pranikah bertujuan meningkatkan kesehatan calon ibu melalui pemeriksaan kesehatan, konseling tentang sistem reproduksi, dan persiapan menghadapi perkawinan dan kehamilan. Upaya ini dilakukan bidan melalui penyuluhan kelompok remaja dan calon pengant
1. Dokumen ini membahas gangguan psikologis yang dapat terjadi pada masa kehamilan seperti kemandulan, kehamilan palsu, kehamilan di luar nikah, kehamilan tidak diinginkan, keguguran, janin mati, dan kehamilan dengan ketergantungan obat.
2. Gangguan-gangguan tersebut dapat menimbulkan berbagai gejala seperti depresi, ketakutan, dan stres, serta dianjurkan pen
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aprillia Indah Fajarwati
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir di Indonesia seperti kepercayaan masyarakat, adat istiadat, dan mitos-mitos yang berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan bayi.
1. Kebijakan yang dilakukan Pemda dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan jiwa yang bersifat promotif :
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa bahwa pemerintah wajib memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan sepanjang siklus kehidupan manusia melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Salah satu upaya Promotif primer adalah dengan berorientasi pada kelompok masyarakat yang belum mengalami masalah maupun gangguan jiwa.
Lembaga yang menjadi target utama dalam meningkatkan Kesehatan jiwa yang yaitu pada : Keluarga, Lembaga Pendidikan, Tempat Kerja, Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Media Massa, Lembaga Keagaaman dan tempat ibadah; dan Lembaga Pemasyarakatan yang membutuhkan upaya promotif kesehatan jiwa, di antaranya dengan melaksanakan kebijakan operasional kesehatan jiwa yang berbasis masyarakat dan diharapkan akan mampu dan memandirikan masyarakat melalui edukasi peningkatan ketahanan mental/jiwa terutama dalam Pola Asuh, Life skill dan Pencegahan perilaku berisiko/Napza/Perilaku Bunuh diri.
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya promotif diantaranya :
a) Advokasi, sosialisasi dan promosi kesehatan jiwa (psikoedukasi);
b) Penyediaan materi dan media KIE;
c) Pemberdayaan masyarakat dalam Kesehatan jiwa melalui pelatihan kader;
d) Membuat inovasi dan terobosan baru dalam mensosialisasikan dan mendekatkan akses layanan kesehatan jiwa kepada masyarakat yaitu dengan membuat Layanan Psikososial dan Kesehatan Jiwa ;
e) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lintas sektor, organisasi profesi, akademisi, pemerhati masalah kesehatan jiwa, dan lain- lain.
Dalam kerangka regulasi, untuk meningkatkan peran serta Pemerintah daerah dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa masyarakat, maka Pemerintah Daerah Maluku dengan menerbitkan kebijakan terkait yaitu :
1. SK Gubernur Maluku Nomor 182 Tahun 2022 tentang TIM PENGARAH KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (TPKJM) Provinsi Maluku yang bertugas merumuskan kebijakan Pemerintah Provinsi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa masyarakat melalui pendekatan multi disiplin dan peran serta masyarakat, guna meningkatkan kondisi Kesehatan Jiwa Masyarakat yang optimal di wilayahnya.
2. SK Gubernur Maluku Nomor 183 Tahun 2022 tentang TIM DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL (DKPJS) PROVINSI MALUKU yang bertugas untuk : Melakukan Psychological First Aid (PFA) dan follow up PFA pada anggota masyarakat/komunitas yang membutuhkan pada saat terjadi Kedaruratan (permasalahan kesehatan masyarakat, bencana alam, konflik sosial, permasalahan hukum dan lainnya), Membentuk jejaring dukungan kesehatan jiwa dan psikososial dengan lintas sektor terkait, Melakukan edukasi, pendampingan, peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi pandemi maupun bencana lainnya dan Melakukan kegiatan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial untuk masyarakat, kelompok khusus yang membutuhkan melalui la
Materi ini ditujukan bagi penyuluhan kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi remaja, terutama pada kesempatan penyuluhan posyandu remaja. Ulasan terbatas seputar perubahan fisik dan psikis pada masa remaja (pubertas), perubahan perilaku seksual, ancaman penyakit menular seksual pada perilaku seks yang tidak sehat, serta kehamilan pada usia dini.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pada remaja, termasuk disminorea pada remaja puteri, kehamilan di luar nikah, dan trauma genitalia. Dokumen juga membahas etika yang tepat dalam menangani kasus-kasus tersebut, seperti membina kepercayaan, berkolaborasi dengan tenaga medis lain, dan merujuk ke spesialis.
Teknik Utama dalam Rundingcara Berasaskan Motivasi untuk Permintaan Penggugur...Dr. Umi Adzlin Silim
Presented at ‘Training of Trainers’ Latihan Penilaian Kesihatan Mental & Psikososial untuk Permintaan Pengguguran Peringkat Nasional, Ministry of Health Malaysia . 22-23 August 2017.
Dokumen tersebut membahas berbagai masalah kebidanan di komunitas seperti kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, aborsi tidak aman, bayi berat badan lahir rendah, tingkat kesuburan, pertolongan persalinan oleh tenaga non medis, penyakit menular seksual, serta perilaku dan budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan.
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilanpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan seperti stressor internal dan eksternal, dukungan keluarga, penyalahgunaan zat, dan kekerasan pasangan selama kehamilan. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental ibu hamil dan berdampak pada kehamilan yang sehat secara fisiologis.
Dokumen ini membahas tentang pendekatan yang efektif dalam asuhan antenatal (ANC). ANC yang efektif berfokus pada intervensi terarah sasaran seperti pendeteksian penyakit, konseling kesehatan, kesiapan persalinan dan menghadapi komplikasi. Pendekatan berdasarkan resiko tidak efektif karena sebagian besar ibu yang mengalami komplikasi tidak mempunyai faktor resiko dan sebaliknya. ANC yang berman
Dokumen ini membahas tentang pendekatan terbaru dalam asuhan antenatal (ANC) berdasarkan bukti. ANC seharusnya berfokus pada intervensi terarah seperti deteksi penyakit, kesiapan persalinan dan menghadapi komplikasi, serta konseling kesehatan. Pendekatan resiko tidak efektif karena sebagian besar ibu yang mengalami komplikasi tidak mempunyai faktor resiko. Setiap ibu harus mendapat
Dokumen tersebut membahas tentang depresi pada remaja. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah: (1) prevalensi depresi pada remaja relatif tinggi terutama pada perempuan, (2) faktor risiko utama depresi pada remaja adalah riwayat keluarga dan stres psikososial, (3) pengobatan depresi pada remaja meliputi terapi kognitif-perilaku dan antidepresan.
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahWarnet Raha
Makalah ini membahas upaya promosi kesehatan yang dilakukan bidan terhadap kelompok pranikah, ibu hamil, dan ibu bersalin. Promosi kesehatan pranikah bertujuan meningkatkan kesehatan calon ibu melalui pemeriksaan kesehatan, konseling tentang sistem reproduksi, dan persiapan menghadapi perkawinan dan kehamilan. Upaya ini dilakukan bidan melalui penyuluhan kelompok remaja dan calon pengant
1. Dokumen ini membahas gangguan psikologis yang dapat terjadi pada masa kehamilan seperti kemandulan, kehamilan palsu, kehamilan di luar nikah, kehamilan tidak diinginkan, keguguran, janin mati, dan kehamilan dengan ketergantungan obat.
2. Gangguan-gangguan tersebut dapat menimbulkan berbagai gejala seperti depresi, ketakutan, dan stres, serta dianjurkan pen
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
presentasi jurnal GH.pptx
1. Faktor Resiko Kehamilan Tidak Terencana pada Wanita
dengan Penyakit Mental di Negara Berkembang
Risk factors for unplanned pregnancy in women with mental
illness living in a developing country (Elsa du Toit, 2017)
Annisah Biancika Jasmine
10012682024005
2. Latar Belakang
Penyakit mental selama kehamilan
sering dihubungkan dengan hasil
obstretik yang buruk, peningkatan
penyalah gunaan obat, berkurangnya
penggunaan layanan antenatal dan
meningkatnya gejala psikis postpartum.
Prevalensi depresi post-partum di Afrika
selatan hampir mencapai 40%.
perempuan dengan penyakit mental yang
menerima perawatan di negara
berkembang kurang dari 8% karena
pelayanan antenatal hanya terfokus pada
pemeriksaan fisik.
kehamilan tak terencana secara
signifikan berhubungan dengan perilaku
ibu selama prenatal karena terdapat
kecenderungan untuk merokok, kurang
mengkonsumsi vitamin dan menunggu
lebih lama sebelum mencari pelayanan
prenatal.
Efek negatif kehamilan tak terencana
hampir sama dengan ibu yang memiliki
penyakit mental yang tidak dirawat
selama kehamilan, seperti meningkatnya
depresi kehamilan selama perinatal.
Penelitian ini bertujuan untuk
berkontribusi membuat pendekatan
terintegrasi dan komprehensif dengan
mengidentifikasi faktor-faktor yang
menyebabkan perempuan dengan
penyakit mental di negara berkembang
mempunyai resiko yang lebih besar untuk
kehamilan tidak terencana.
3. Metode Penelitian
• Deskriptif Kuantitatif
Desain
Penelitian
• Klinik Maternal Mental Health di Cape Town, Klinik Stikland
Maternal Mental Health Outpatient dan Sophia Perinatal
Psychiatry Centre di Afrika Selatan.
Tempat
Penelitian
• 214 ibu hamil dengan penyakit mental . 130 orang diambil dari klinik pemerintah, dan
84 orang dari klinik swasta.
• kriteria sampel: ibu hamil berusia 18 tahun keatas dengan diagnosis DSM-IV-TR primer
yang telah didiagosis sebelumnya maupun yang didiagosis saat perekrutan sampel.
Peserta
Penelitian
• wawancara semi-struktural, termasuk pemeriksaan psikiatri detail selama 60-90 menit
yang dilakukan oleh psikiater berkualifikasi.
• kuesioner dengan pertanyaan terbuka dan tertutup oleh peneliti.
• informasi yang didapat kemudian diolah dan analisis menggunakan sistem coding yang
telah dipilih sebelumnya.
Pengumpulan
Data
6. Pembahasan
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kehamilan tidak terencana pada perempuan dengan penyakit
mental di Afrika Selatan:
1. Usia muda
2. Sudah pernah hamil dua atau tiga kali sebelumnya
3. Merupakan populasi kulit hitam
4. Status yang tidak menikah
5. Tingkat pendidikan rendah
Ketika faktor resiko yang berkaitan dengan kesehatan mental bertemu dengan faktor resiko lainnya,
perempuan sangat rentan terhadap kehamilan tidak terencana. Terlebih jika terdapat masalah mental dan
terjadi kehamilan tidak terencana, ibu dan keturunannya sangat rentan terhadap konsekuensi dari
kehamilan tidak terencana, seperti perawatan perinatal yang tertunda atau tidak layak, meningkatnya
kebiasaan merokok dan kegagalan dalam menggunakan suplemen nutrisi yang direkomendasikan untuk
ibu hamil.
6. Status tidak bekerja/menganggur
7. Penghasilan rendah
8. Kebiasaan menyalahgunakan obat-obatan
9. Riwayat penyakit mental sebelumnya
10. Riwayat percobaan bunuh diri
7. • Terdapat juga hubungan antar faktor resiko, contohnya faktor sosio-ekonomi yang
berhubungan dengan kehamilan tidak terencana juga diprediksikan berkaitan dengan
penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.
• Kesulitan sosio-ekonomi juga sering dianggap sebagai sebuah siklus. Kehamilan tidak
terencana dan penyakit mental dapat menjadi faktor yang berkontribusi dalam siklus tersebut
karena dapat menyebabkan meningkatnya beban finansial sementara kesempatan untuk
memperoleh pendidikan dan pekerjaan semakin berkurang.
• Etnis dan warna kulit berhubungan dengan kondisi politik yang dikaitkan dengan keadaan
sosio-ekonomi yang buruk seperti pendidikan rendah, pendapatan rendah, tingkat
pengangguran yang tinggi dan prevalensi tinggi penyalahgunaan obat-obatan yang juga
diidentifikasi sebagai faktor kehamilan tidak terencana didalam sub populasi.
8. • Prevalensi hubungan seksual yang beresiko diantara perempuan dengan status belum menikah
juga lebih tinggi dan dihubungkan dengan faktor usia yang juga merupakan faktor resiko.
• Faktor resiko psikis dihubungkan dengan impulsivitas dan percobaan bunuh diri. Meningkatnya
implusivitas berperan dalam perilaku seksual yang kemudian berkaitan dengan kehamilan tidak
terencana. Maka, keparahan penyakit dan waktu terjadinya kehamilan dapat menyebabkan
perempuan lebih rentan untuk melakukan percobaan bunuh diri dan mengalami kehamilan tak
terencana. Misalnya pada perempuan dengan schizoprenia dengan kemungkinan perilaku
menyimpang seumur hidup lebih beresiko untuk melakukan percobaan bunuh diri.
• Perempuan dengan penyakit mental dan perempuan yang mengalami kehamilan tidak terencana
lebih beresiko mendapatkan hasil kehamilan yang buruk dan ketika kedua faktor ini bertemu,
perempuan tersebut akan sangat rentan.
9. • Mengetahui variabel yang dapat menyebabkan situsasi tersebut dapat membantu
tenaga kesehatan dan pembuat kebijakan mengatasi akar masalah ini yang
berkonsekuensi besar karena generasi selanjutnya akan terkena dampak dari
kesehatan ibu dan pilihan-pilihan ibu selama periode perinatal.
• Oleh karena itu diperlukan pengambilan langkah penting untuk mencegah kehamilan
tidak terencana diantara perempuan yang rentan, dimulai dengan meningkatkan
wawasan mengenai faktor resiko dan menerapkan program targetted screening.
10. Kesimpulan
• Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kehamilan tidak terencana pada perempuan dengan penyakit
mental di Afrika Selatan antara lain:
1. Faktor sosio-demografis: tingkat pendidikan rendah, penyalahgunaan obat-obatan, status pernikahan belum
menikah, kehamilan-kehamilan sebelumnya dan merupakan populasi kulit hitam.
2. Faktor yang berhubungan dengan penyakit mental: percobaan bunuh diri dua kali atau lebih dan riwayat gangguan
kondisi psikis sebelumnya.
• Screening pada perempuan berdasarkan faktor resiko tersebut sebelum masa kehamilan sebagai bagian dari
program kesehatan terintegrasi dan komprehensif dapat memudahkan tenaga kesehatan dan pembuat
kebijakan untuk melakukan intervensi dini dan mengurangi insiden kehamilan tidak terencana dan
konsekuensi negatifnya.
11. • Edukasi perencanaan kehamilan selama masa remaja sebagai progam pendidikan nasional dapat
mencegah kehamilan remaja dan memutus siklus dimana perempuan cenderung hamil pada usia
muda dan menghambat pendidikan mereka sehingga menyebabkan mereka beresiko mengalami
kehamilan tidak berencana. Diperlukan pula tindakan aktif yang memungkinkan perempuan yang
hamil selama masa remaja untuk kembali ke sekolah.
• Screening preventif dan edukasi perencanaan kehamilan pada perempuan reproduktif yang ada di
layanan kesehatan dapat mengurangi kejadian kehamilan tidak terencana, namun screening pada
perempuan dengan resiko mental juga sama pentingnya untuk mencegah hasil yang merugikan
pada kehamilan saat ini serta kehamilan yang belum direncanakan berikutnya.