Buku ini menceritakan kisah-kisah nyata dari pengalaman penulis Raditya Dika sehari-hari mulai dari masa kuliah, pertemanan, percintaan hingga karier dengan gaya bahasa yang ringan dan komedi yang membuat pembaca tertawa.

1. RESENSI NOVEL
UBUR-UBUR LEMBUR
Nama Kelompok:
1. Ardion Nickson
2. Axlindo Fajar Adhytama
3. M. Suvianto Adi
4. Vernanda Irmawan Tara

2. A.Identitas Buku
Judul Buku : Ubur – Ubur Lembur
Nama Pengarang : Raditya Dika
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit : 2018
Cetakan : 2018
Tebal Buku : 240 Halaman
ISBN : 978-979-780-915-7

3. B. Pendahuluan
• Raditya Dika adalah seorang penulis, pelawak, aktor, pemeran, model dan
sutradara yang berasal dari Indonesia. Raditya Dika dikenal sebagai
penulis buku-buku jenaka. Ia menuliskan pengalamannya sehari-hari,
tulisan-tulisan tersebut berasal dari blog pribadinya yang kemudian
dibukukan. Buku pertamanya ia tulis pada tahun 2005 yang berjudul
"Kambing Jantan" masuk kategori best seller. Buku tersebut menampilkan
kehidupan Raditya Dika saat kuliah di Australia.

4. C. Inti / Isi Resensi
• Ubur-Ubur Lembur Masih dengan ciri khas di buku-bukunya yang lain,
judul yang Radit pakai selalu menggunakan nama hewan. Setelah
kambing, marmut, ikan salmon, hingga koala, Alasan Radit menggunakan
nama hewan adalah menjadikan sebuah ciri khas. Sehingga orang akan
lebih mudah menggingatnya, dan salah satu alasannya adalah ingin bikin
buku yang berbeda dari yang lain.

5. • Ubur-Ubur Lembur adalah kumpulan kisah nyata dengan berbagai tema. Mulai
dari pertemanan, percintaan, karier, hingga cerita masa kecilnya. Cerita-cerita itu
dibungkus dengan komedi yang membuat kita ingin terus membuka lembar demi
lembar, halaman demi halaman, serta membaca kata demi kata yang Radit tulis di
dalamnya.

6. D. Kelebihan Dan Kekurangan
• Kelebihan: Buku Ubur-Ubur Lembur memiliki cover yang kekinian banget. Ada
ilustrasi makhluk bertubuh ubur-ubur berwajah Raditya Dika. Bisa ditebak Radit
dalam ilustrasi cover buku ini lebih ganteng dari yang asli. Dijamin dengan cover
seperti ini Anda tidak akan malu untuk memajangnya dan menyandingkannya
dengan buku-buku lain yang telah lebih dahulu Anda koleksi.
• Kekurangan: Menurut saya kekurangan dalam buku ini hampir bisa dibilang ga
ada, karena dalam buku ini kita akan terbawa suasana yang mengikuti alurnya dan
buku ini dapat membuat kita semua tertawa saat membacanya. Tetapi satu
kekurangan dari novel ini tidak lain adalah harga buku ini terlalu mahal dan juga
banyak menggunakan bahasa kekinian(tidak baku) dan ada beberapa ejaan yang
sulit dimengerti.

7. D. Penutup
• Nah Bagi kamu yang ingin menjadi penulis, di dalam buku ini Bang Radit
akan bercerita mengenai dirinya yang menjadi penulis bahkan ketika ia
ditanyakan satu pertanyaan, “Hidup sebagai penulis itu enak nggak, sih?”
Disini Bang Radit akan mengupas dan membuat kamu berpikir lagi, apa
benar aku ingin menjadi penulis? Percayalah, di dalam buku ini, Bang
Radit seperti menjelaskan bahwa segala sesuatunya juga membutuhkan
proses dan tidak ada yang instan.

8. D. Unsur Intrinsik
• A. Tema : Pengalaman belajar hidup dari apa yang Raditya cintai
• B. Tokoh : Raditya Dika, Adri, dan Sally.
• C. Penokohan : Raditya Dika sebagai pencerita kisah teman – temannya.
Adri dan Sally sebagai orang yang diceritakan dalam
novel Ubur – ubur Lembur.
• D. Plot / Alur : Mundur.
• E. latar Setting : Rumah Raditya Dika, Caffe, dan Sekolah.
• F. Sudut Pandang : Raditya Dika menceritakan pengalaman diri sendiri dan
teman – temannya. Sudut pandang orang pertama
• G. Gaya Bahasa : Bahasa yang digunakan mudah dimengerti karena
menggunakan bahasa keseharian, dan tidak bertele – tele.
• H. Amanat Pesan : Jangan terlalu berlarut – larut dalam kesedihan karena
cinta.