Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media boneka tangan terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa usia 9-10 tahun di SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta. Penyakit gigi dan mulut merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Penyuluhan sebelumnya menggunakan poster dan model gigi, namun belum pernah menggunakan boneka tangan. Peneliti bermaksud menguji
Penelitian ini menguji pengaruh penyuluhan kesehatan gigi dengan metode demonstrasi terhadap indeks kebersihan gigi (OHI-S) dan indeks gingiva murid SD di Garut. Hasilnya menunjukkan peningkatan OHI-S dan penurunan gingivitis setelah penyuluhan selama 24 hari.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku menyikat gigi pada anak sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan perilaku menyikat gigi pada siswa SD Inpres Perumnas 1 Makassar. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan yang baik dengan perilaku menyikat gigi yang baik pada siswa tersebut.
Latar belakang: Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai
dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi mulai dari email, dentin
dan meluas ke arah pulpa. Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2018, ditemui
prevalensi gigi berlubang/rusak/karies untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebesar
55,5%, salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan, Kabupaten Jeneponto
juga ditemukan prevalensi yang cukup besar yaitu 48,27% yang didominasi oleh
usia 5-9 tahun. Pengetahuan yang baik akan memberikan dampak perilaku
kesehatan gigi dan mulut yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan:
meningkatkan pengetahuan siswa SDN 82 Bontokatangka terhadap kesehatan gigi
dan mulut. Metode: Penyuluhan dengan teknik demonstrasi dan ceramah di
hadapan siswa menggunakan media flichart, model studi, sikat gigi dan pasta gigi
serta mengukur tingkat pengetahuan dengan kuisioner pre-test dan post-test.
Jumlah responden sebanyak 36 anak SDN 82 Bonto Katangka, Kec. Tarowang,
Kab. Jeneponto. Hasil: Sejumlah 36 responden mengalami peningkatan
pengetahuan dari kurang menjadi baik setelah diberikan penyuluhan yaitu sebesar
36,2%. Simpulan: Seluruh responden mengalami peningkatan pengetahuan
mengenai kesehatan gigi dan mulut.
zxcvbnm
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media boneka tangan terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa usia 9-10 tahun di SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta. Penyakit gigi dan mulut merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Penyuluhan sebelumnya menggunakan poster dan model gigi, namun belum pernah menggunakan boneka tangan. Peneliti bermaksud menguji
Penelitian ini menguji pengaruh penyuluhan kesehatan gigi dengan metode demonstrasi terhadap indeks kebersihan gigi (OHI-S) dan indeks gingiva murid SD di Garut. Hasilnya menunjukkan peningkatan OHI-S dan penurunan gingivitis setelah penyuluhan selama 24 hari.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku menyikat gigi pada anak sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan perilaku menyikat gigi pada siswa SD Inpres Perumnas 1 Makassar. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan yang baik dengan perilaku menyikat gigi yang baik pada siswa tersebut.
Latar belakang: Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai
dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi mulai dari email, dentin
dan meluas ke arah pulpa. Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2018, ditemui
prevalensi gigi berlubang/rusak/karies untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebesar
55,5%, salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan, Kabupaten Jeneponto
juga ditemukan prevalensi yang cukup besar yaitu 48,27% yang didominasi oleh
usia 5-9 tahun. Pengetahuan yang baik akan memberikan dampak perilaku
kesehatan gigi dan mulut yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan:
meningkatkan pengetahuan siswa SDN 82 Bontokatangka terhadap kesehatan gigi
dan mulut. Metode: Penyuluhan dengan teknik demonstrasi dan ceramah di
hadapan siswa menggunakan media flichart, model studi, sikat gigi dan pasta gigi
serta mengukur tingkat pengetahuan dengan kuisioner pre-test dan post-test.
Jumlah responden sebanyak 36 anak SDN 82 Bonto Katangka, Kec. Tarowang,
Kab. Jeneponto. Hasil: Sejumlah 36 responden mengalami peningkatan
pengetahuan dari kurang menjadi baik setelah diberikan penyuluhan yaitu sebesar
36,2%. Simpulan: Seluruh responden mengalami peningkatan pengetahuan
mengenai kesehatan gigi dan mulut.
zxcvbnm
1) Penelitian ini mengkaji hubungan antara intensitas merokok dan keparahan karies gigi pada pria Indonesia berusia 45-54 tahun berdasarkan data Riskesdas 2007.
2) Ditemukan bahwa semakin berat intensitas merokok seseorang, maka risiko terkena karies gigi parah semakin besar.
3) Perokok berat memiliki risiko karies gigi parah 1,7 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok.
1. Dokumen tersebut membahas program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) untuk meningkatkan kesehatan gigi siswa SD.
2. Status kesehatan gigi anak Indonesia masih buruk dengan tingginya angka gigi berlubang dan penyakit mulut.
3. Program UKGS diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan menurunkan angka penyakit gigi.
Laporan ini merangkum hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di beberapa sekolah dasar di Kecamatan Bone selama beberapa hari pada bulan Juni 2014. Pemeriksaan tersebut menemukan masih banyak siswa yang memiliki masalah kesehatan gigi seperti perlu ditambal, dibersihkan atau dicabut giginya. Laporan ini menyarankan perlunya peningkatan pemahaman dan keterlibatan orang tua dan
Senam wajah berguna untuk mencegah penuaan dini pada remaja. Pemateri mendemonstrasikan teknik senam wajah dan memberikan penjelasan manfaatnya kepada kelompok remaja di sebuah pesantren. Remaja mampu mempraktikkan sendiri teknik senam wajah setelah mendapat pengarahan.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Daftar bacaan tersebut merupakan referensi utama yang terkait dengan pengelolaan rumah sakit gigi dan mulut, pelayanan kesehatan gigi, serta manajemen rumah sakit secara umum. Referensi-referensi tersebut berasal dari buku, jurnal ilmiah, peraturan pemerintah, serta laporan penelitian yang relevan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi minat pembuatan gigi tiruan pada mahasiswa keperawatan yang kehilangan gigi permanen.
2. Populasi penelitian adalah mahasiswa keperawatan di Politeknik Kesehatan Tasikmalaya tahun 2013. Sampel dipilih dengan purposive sampling yaitu mahasiswa yang kehilangan gigi permanen.
3. Variabel penelitian adalah motivasi sebagai
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip umum ekstraksi gigi pada anak, meliputi aspek-aspek penting seperti persetujuan orang tua, tingkat kerjasama pasien, evaluasi gigi secara klinis dan radiografis, identifikasi potensi kesulitan, anestesi yang memadai, dan antisipasi situasi darurat.
1) Penelitian ini mengkaji hubungan antara intensitas merokok dan keparahan karies gigi pada pria Indonesia berusia 45-54 tahun berdasarkan data Riskesdas 2007.
2) Ditemukan bahwa semakin berat intensitas merokok seseorang, maka risiko terkena karies gigi parah semakin besar.
3) Perokok berat memiliki risiko karies gigi parah 1,7 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok.
1. Dokumen tersebut membahas program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) untuk meningkatkan kesehatan gigi siswa SD.
2. Status kesehatan gigi anak Indonesia masih buruk dengan tingginya angka gigi berlubang dan penyakit mulut.
3. Program UKGS diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan menurunkan angka penyakit gigi.
Laporan ini merangkum hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di beberapa sekolah dasar di Kecamatan Bone selama beberapa hari pada bulan Juni 2014. Pemeriksaan tersebut menemukan masih banyak siswa yang memiliki masalah kesehatan gigi seperti perlu ditambal, dibersihkan atau dicabut giginya. Laporan ini menyarankan perlunya peningkatan pemahaman dan keterlibatan orang tua dan
Senam wajah berguna untuk mencegah penuaan dini pada remaja. Pemateri mendemonstrasikan teknik senam wajah dan memberikan penjelasan manfaatnya kepada kelompok remaja di sebuah pesantren. Remaja mampu mempraktikkan sendiri teknik senam wajah setelah mendapat pengarahan.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita di TK Darma Wanita Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna. Dokumen menjelaskan tentang tingginya prevalensi karies gigi pada balita di daerah tersebut yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu ter
Daftar bacaan tersebut merupakan referensi utama yang terkait dengan pengelolaan rumah sakit gigi dan mulut, pelayanan kesehatan gigi, serta manajemen rumah sakit secara umum. Referensi-referensi tersebut berasal dari buku, jurnal ilmiah, peraturan pemerintah, serta laporan penelitian yang relevan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi minat pembuatan gigi tiruan pada mahasiswa keperawatan yang kehilangan gigi permanen.
2. Populasi penelitian adalah mahasiswa keperawatan di Politeknik Kesehatan Tasikmalaya tahun 2013. Sampel dipilih dengan purposive sampling yaitu mahasiswa yang kehilangan gigi permanen.
3. Variabel penelitian adalah motivasi sebagai
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip umum ekstraksi gigi pada anak, meliputi aspek-aspek penting seperti persetujuan orang tua, tingkat kerjasama pasien, evaluasi gigi secara klinis dan radiografis, identifikasi potensi kesulitan, anestesi yang memadai, dan antisipasi situasi darurat.
Similar to PPTkaries gigi molar pd anak usia sekolah.pptx (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. GAMBARAN KARIES GIGI MOLAR
PERTAMA TETAP PADA ANAK
USIA SEKOLAH MADRASAH
IBTIDAIYAH AL MA’ARIF
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh:
SUPRIYANTO
NIM: P2.06.25.0.16.069
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih
belum menjadi perhatian utama. Akibat dari gigi
berlubang atau karies gigi menjadi masalah
umum yang dihadapi sebagian besar masyarakat,
(Hermawan 2010).
Karies gigi atau gigi berlubang merupakan
kerusakan pada jaringan gigi mulai dari email gigi
hingga dentin atau tulang gigi. (Hermawan, 2010).
5. E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Anak
Untuk meningkatkan pengetahuan anak dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut, terutama gigi molar.
2. Bagi Guru dan Orang tua murid
Mengetahui keadaan Gambaran Karies Gigi Molar Pertama
Permanen pada anak.
3. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca tentang Gambaran Karies Gigi Molar
Pertama Permanen.
6.
7. A. Gigi
1. Pengertian
Gigi adalah salah satu organ pengunyah, yang terdiri dari
gigi-gigi pada rahang atas dan rahang bawah, lidah, serta
saluran-saluran penghasil air ludah (Tarigan,1992).
sedangkan Menurut Smart School (2005) gigi adalah bagian
dari system pencernaan yang tumbuh di dalam lengkungan pada
rahang dan memiliki jaringan seperti lubang.
9. • Karies gigi merupakan
kerusakan struktur gigi
sehingga terbentuk
lubang (Pratiwi, 2009
•Tanda awal karies
gigi berupa
munculnya spot
putih seperti kapur
pada permukaan
gigi,
2
Pengertian
Proses
Terjadinya Karies
10. Kurangi konsumsi makanan manis dan
mudah melekat pada gigi
Menggosok gigi secara teratur dan benar.
Konsumsi-makanan kayak akan kalsium
Menjaga hygiene gigi dan mulut, Bila ada
karies gigi sebaiknya dibawa ke dokter untuk
ditambal dan dilakukan perawatan(Soebroto,
2009).
11. . Pengertian
Anak usia sekolah dasar adalah anak yang
berusia antara 6-12 tahun yang di tandai
dengan mulainya sejarah baru dalam
kehidupan yang kelak akan mengubah sikap
dan tingkah lakunya (Ahmadi dan Sholeh,
2005)
12. Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif terletak di
wilayah kerja Puskesmas Kedungreja,
memiliki jumlah kelas sebanyak 6 lokal
dengan menampung murid sebanyak 174
orang murid tersebar di kelas 1 sd kelas 6.
Letak geografis Madrasah Ibtidaiyah Al
Ma’arif terletak dipusat Kota Kecamatan
Kedungreja Kabupaten Cilacap Jateng.
13. A. Kerangka Konsep
B. Pertanyaan.Penelit
ian
C. Jenis Penelitian
D. Populasi dan
Sampel
E. Teknik
Pengumpulan
Data
F. Alat dan Bahan
Penelitian
G. Alat Ukur
Penelitian
H. Jalan Penelitian
I. Jadwal Penelitian
J. Variabel
Penelitian
K. Definisi
Operasional
L. Analisa Data
15. D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,
2002). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MI Al
Ma’arif Tambakreja Kedungreja Kabupaten Cilacap,
berjumlah 174 orang.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling. Purposive sampling .
Sampel pada penelitian ini sebanyak 74 orang
16. I. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Kegiatan
Pebruari Maret
April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. Persiapan
1. Perizinan X X
3. Persiapan alat dan bahan X
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pemeriksaan karies gigi molarn
pertama tetap X
2. Rekap data pemeriksaa X X
C. Pengolahan data X X
D. Pembuatan Laporan X X
17. Murid kelas IV,V,VI
MI
Karies Gigi
Adalah sekumpulan
anak yang sedang
menuntut ilmu
disekolah dasar
yang sudah
mengenyam
pendidikan selama
4,5 dan 6 tahun
Adalah suatu
keadaan kondisi
yang terjadi pada
gigi siswa MI kelas
IV,V,VI ditandai
dengan terjadinya
demineralisasi atau
perlunakan jaringan
keras gigi sehingga
menimbulkan suatu
kavitas
19. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi dan Sholeh, 2005,Psikologi Perkembangan,PT.Gramedia,Jakarta.
Arikunto,2002,Prosedur Penelitian Kesehatan, PT.Rineka Cipta,Jakarta
Artaria . M, 2009, Antropologi Dental, Graha Ilmu,Yogyakarta.
Amanah, 2009, Hubungan Pola Jajan Kariogenik dan Kebiasaan menggosok Gigi
Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen, Naskah
Publikasi, Jurusan Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah,
Surakarta, Surakarta
Bakir, R., 2006, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Karisma Publishing Group,
Jakarta.
Chapman and Hall, 1996, Distiory of Organic Compounds, Oth end Vol 1,
London.
Cameron and Richard, 2008, Restorative of Organic Compounds, Nederland.
Ghofur, 2012, Dasar-Dasar Karies dan Penanggulangannya, EGC,
Jakarta.
Hermawan, 2010, , Analisis Data Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, Jakarta.
20. Herijulianti, 2002, Dasar-Dasar Karies dan Penanggulangannya, EGC,
Jakarta.
Itjiningsih,W. .H, 1991 , Anatomi Gigi , Jakerta : EGC.
Kemenkes RI., 2012, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Jakarta.
Machfoedz, 2008, Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-Anak Ibu Hamil.
Fitramaya, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S., 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Rineka Cipta,
Jakarta.
Putri, dkk., 2012, Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras Dan Jaringan
Pendukung Gigi, EGC, Jakarta.
Pratiwi, 2009, Karies dan Penanggulangannya (terj), EGC, Jakarta.
Pintauli dan Taizo, 2008, Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras Dan
Jaringan Pendukung Gigi, EGC, Jakarta
Pinkhan, 2005, Penyakit Jaringan Keras Dan Jaringan Pendukung Gigi, EGC,
Jakarta,
Riskesdas., 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI.
Soebroto ., 2009, Apa yang Tidak Dikatakan Dokter tentang Kesehatan
Anda,
Bookmark, Yogyakarta.
21. Srigupta, 2004, Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras Dan Jaringan
Pendukung Gigi, EGC, Jakarta.
Sri Nurhayati, 2013, Gambaran Pengalaman Karies Pada Murid SDLB Kelas C
(Tuna Grahita), di SLB Yayasan Bahagia Kota Tasikmalaya
Karya Tulis Ilmiah, Jurusan Keperawatan Gigi, Politeknik
Kesehatan Tasikmalaya, Tasikmalaya
Tarigan, R., 2013, Karies Gigi, Edisi 2, EGC, Jakarta.
Tarigan, R. 1992, Karies Gigi, Edisi 1, EGC, Jakarta.
Wellburry, 2005, Distiory of Organic Compounds, Oth end Vol 2,
London.
Widyanti, N., 2005, Pengantar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan, Medika
Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
Editor's Notes
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Oleh:
Ayoni Desiyanti
P2.06.25.0.08.009
(Depkes, R.I., 2009)
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa.
(YKGI, 2004)
Pembangunan sektor kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, meningkatkan gizi, membudayakan hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau seluruh lapisan masyarakat