SlideShare a Scribd company logo
DINAMIKA KEPENDUDUKAN
DINAMIKA
PENDUDU
K
Faktor
Dinamika
Penduduk
Sumber Data
Kependudukan
Kuantitas dan
Analisis
Kependudukan
Kualitas
Penduduk
Mobilitas
Penduduk
Permasalahan
Penduduk
DEFINISI DEMOGRAFI
DEMOS, rakyat/penduduk
GRAFEIN,
menggambar/menulis
Kata Demografi berasal dari Bahasa Yunani,
MOST POPULOUS COUNTRY, mid 2017
Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017
COUNTRY POPULATION (MILLIONS)
China 1,387
India 1,353
United States 325
INDONESIA 264
Brazil 208
Pakistan 199
Nigeria 191
Bangladesh 165
Russia 147
Mexico 129
MOST POPULOUS COUNTRY, 2050
Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017
COUNTRY POPULATION (MILLIONS)
India 1,676
China 1,343
Nigeria 411
United States 397
INDONESIA 322
Pakistan 311
Brazil 231
Rep.Dom.Congo 216
Bangladesh 212
Ethiopia 191
Asthina NS, 2017
POPULASI DUNIA (Mid-
2017)
SUMBER
DATA
PENDUDUK
1. SENSUS PENDUDUK
 Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere yaitu menghitung/ menaksir.
 Sensus adalah suatu keseluruhan usaha dari pengumpulan
penyusunan,pengolahan dan penerbitan dari keterangan-keterangan yang
bersifat demografis ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk suatu negara
atau daerah teritorial tertentu pada suatu waktu tertentu atau jangka waktu
yang pendek.
JENIS SENSUS
1. De Jure (Sesuai Domisili)
2. De Facto
METODE SENSUS
1. Canvasser
2. House Holder
Waktu Pelaksanaan Sensus
Periode pencacahan setiap 10
tahun sekali pada tahun yang
berakhiran 0
Waktu pencacahan satu hari.
- Sebelum merdeka 1920 dan
1930.
- Setelah merdeka 1961, 1971,
1980,1990 , 2000 , dan 2010
2. SURVEI PENDUDUK
Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan
cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan
penduduk metode survei tidak dilakukan diseluruh wilayah
negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu
yang dianggap mewakili seluruh wilayah negara tersebut.
Registrasi adalah catatan secara continue/terus
menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap
penduduk suatu wilayah administrasi.
3. REGISTRASI PENDUDUK
CIRI -CIRI
1. Bersifat pasif.
2. Jenis data yang dicatat meliputi :
- Kelahiran
- Kematian
- Mobilitas horisontal dan vertikal
- Perkawinan dan perceraian
Registrasi
• Mengetahui perubahan
penduduk yang terjadi
dinamis
• Penduduk dituntut aktif
untuk melapor kepada
petugas setiap perubahan
yang terjadi
• Registrasi di catat oleh
pemerintah,
Sensus dan Survei
• Memberi gambaran
penduduk pada saat
tertentu
• Petugas dituntut aktif untuk
mendata penduduk
• Dicatat oleh Badan Pusat
Statistik
DINAMIKA
PENDUDU
K
FAKTOR PENYEBAB DINAMIKA
PENDUDUK
FERTILITAS
MORTALITAS
MIGRASI
Fertilitas (Tingkat kelahiran) yaitu suatu pengertian yang
digunakan untuk menunjukan tingkat pertambahan anak .
Fertilitas juga sering disebut natalitas yaitu jumlah kelahiran
tiap 1000 orang penduduk per tahun.
A. FERTILITAS
Skala Tingkat kelahiran :
>30 digolongkan tinggi;
20-30 digolongkan sedang;
<20 digolongkan rendah.
Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas
a. Nikah usia muda
b. Pergaulan bebas
c. Derasnya arus informasi
d. Lemahnya iman
e. Kurangnya kesadaran ber-KB
f. dll
Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas
a. menunda nikah
b. Pantang nikah
c. Penyakit
d. KB
e. dll
Mortalitas (Tingkat kematian) yaitu angka atau jumlah
kematian per tahun per seribu penduduk.
Skala Tingkat Kematian :
9-13 digolongkan rendah;
14-18 digolongkan sedang;
>18 digolongkan tinggi.
B. MORTALITAS
Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas
a. Perang
b. Penyakit
c. Kriminalitas
d. Bunuh diri
e. Bencana alam
f. Dll
Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas
a. Perdamaian
b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c. Imunisasi
d. Kebersihan
e. Makanan bergizi
f. Dll
FORMULA
Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar
CBR =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑥 1000
GFR =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 (𝑢𝑚𝑢𝑟 15−49)
𝑥 1000
Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate)
Age Spesific Fertility Rate
ASFR =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑖
𝑥 1000
Crude Death Rate (CDR)
CDR =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑥 1000
Age Spesific Death Rate
ASDR =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑖
𝑥 1000
Infant Mortality Rate
IMR =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝
𝑥 1000
FERTILITAS MORTALITAS
Keterangan :
i = kelompok umur yang ditanyakan
C. MIGRASI
*Dijelaskan pada Mobilitas
Penduduk
MOBILITAS
PENDUDUK
Asthina NS, 2017
MOBILITAS PENDUDUK
PERMANEN (MIGRASI)
MOBILITAS PENDUDUK
NON PERMANEN
ULANG
ALIK
BERMUSIM
MOBILITAS PENDUDUK
HORIZONTAL
MOBILITAS PENDUDUK
VERTIKAL
MACAM-
MACAMNYA
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PENDORONG
PENARIK
PENGHAMBAT
DAMPAK
M
O
B
I
L
I
T
A
S
P
E
N
D
U
D
U
K
PENGERTIAN MOBILITAS
PENDUDUK
Gerak atau
perpindahan
penduduk dari suatu
tempat ke tempat
yang lain atau dari
suatu daerah ke
daerah lain dalam
jangka waktu tertentu
.
TEORI EVEREST S LEE
Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas
• Faktor Pendorong
1. Kebutuhan dan tekanan
2. Potensi SDM dan SDA terbatas
• Faktor Penarik
1. Daerah tujuan mempunyai sarana
pendidikan yang memadai dan lebih
lengkap
2. Kesempatan memperoleh pendapatan
yang lebih tinggi.
• Faktor Penghambat
1. Tingginya ongkos pindah
2. Aksesbilitas tidak terjangkau
3. Topografi yang tidak datar 2
7
DAMPAK MOBILITAS PENDUDUK
Dampak positif mobilitas penduduk:
1. Meningkatkan kesejahteraan penduduk
2. Menambah pengalaman hidup & pengetahuan
3. Membantu kesempatan kerja & usaha
4. Membantu Program pemerataan pembangunan didaerah-daerah. DLL
Dampak negatif mobilitas penduduk:
1. meningkatnya angka kriminalitas.
2. gelandangan, pengangguran.
3. Sering timbulnya konflik antar masyarakat setempat.
4. gubuk-gubuk liar yang menambah kesemerawutan kota. DLL
MACAM - MACAM
MOBILITAS PENDUDUK
Asthina NS, 2017
Mobilitas Penduduk Vertikal
Mobilitas penduduk vertikal sering disebut dengan perubahan status sosial, atau
perpindahan dari cara-cara hidup tradisional ke cara-cara hidup yang lebih
modern.
Mobilitas Penduduk Horizontal
Mobilitas penduduk horizontal atau sering pula disebut dengan mobilitas
penduduk geografis adalah gerak (movement) penduduk yang melintas batas
wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu (Mantra
1984, 4).
Batas wilayah umumnya dipergunakan batas administrasi misalnya : propinsi,
kabupaten, kecamatan, kelurahan atau pedukuhan.
-MOBILITAS PERMANEN
-MOBILITAS NONPERMANEN
A. MOBILITAS PENDUDUK PERMANEN
Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain
dengan maksud untuk MENETAP di daerah tujuan.
1) Migrasi Internasional
Perpindahan penduduk dari satu negara ke
negara lain.
- IMIGRASI
- EMIGRASI
- REMIGRASI/REPATRIASI
2) Migrasi internal
Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain
- TRANSMIGRASI
- URBANISASI
- RURALISASI
TRANSMIGRASI
Perpindahan penduduk dari daerah (pulau) yang padat
penduduknya ke daerah (pulau) yang jarang penduduknya.
TUJUAN transmigrasi, yaitu sebagai berikut:
a) Mengusahakan kekayaan alam di luar Pulau Jawa.
b) Supaya terjadi asimilasi antar suku sehingga perasaan
kesukuan menghilang.
c) Untuk pertahanan keamanan dan ketahanan nasional.
d) Penyebaran penduduk supaya merata sehingga
program pembangunan dapat merata ke seluruh
pelosok tanah air.
Asthina NS, 2017
a) Transmigrasi umum
b) Transmigrasi swakarsa
c) Transmigrasi bedol desa
d) Transmigrasi spontan
JENIS TRANSMIGRASI
a. Dampak Positif
1)Meratakan penyebaran jumlah penduduk
2)Mengurangi kepadatan penduduk
3)Meningkatkan kesejahteraan penduduk
4)Mengurangi pengangguran di daerah asal
transmigrasi
5)Menambah tenaga kerja di daerah tujuan
transmigrasi
6)Meningkatkan hasil pertanian di daerah
tujuan transmigrasi
7)Memperlancar pembangunan di daerah
tujuan transmigrasi
b. Dampak Negatif
1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan
pemukiman
2) Terganggunya habitat hewan liar di daerah
tujuan transmigrasi
3) Menimbulkan kecemburuan sosial antara
penduduk asli dengan para pendatang
DAMPAK TRANSMIGRASI
URBANISASI
Dalam artian sempit urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota.
PENGARUH URBANISASI
a) Bagi pedesaan :
1.Penduduk desa sebagian besar
golongan tua dan anak-anak
2.Kekurangan tenaga yang
potensial
3.Perkembangan desa terlambat
4.Produksi pertanian menurun
5.Modal desa pindah ke kota
b) Bagi perkotaan :
1.Kepadatan penduduk melebihi daya
tampung kota
2.Permasalahan pemukiman kumuh
3.Permasalahan dalam bidang kesehatan
4.Pencemaran lingkungan
5.Meningkatnya pengangguran
6. Tingginya tindak kriminalitas
7. Terjadinya kemacetan lalu lintas
RURALISASI
 Perpindahan penduduk dari kota ke desa
 Faktor faktor yang memengaruhi :
1) Faktor pendorong ruralisasi:
a) Kejenuhan tinggal di kota
b) Harga lahan di kota semakin mahal
c) Keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya
d) Merasa tidak mampu mengikuti dinamika kehidupan di kota
2) Faktor penarik ruralisasi:
a) Harga lahan di pedesaan relatif masih murah
b) Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana
c) Suasana lebih tenang
d) Adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.
B. MOBILITAS PENDUDUK NONPERMANEN
 Disebut juga MOBILITAS SIRKULER
 Gerak penduduk dari suatu wilayah menuju ke wilayah lain
dengan TIDAK ada niatan MENETAP di daerah tujuan.
 Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
1) Sirkulasi harian
2) Sirkulasi mingguan
3) Sirkulasi bulanan
DAMPAK MOBILITAS SIRKULER
Positif
a. Terjadinya penyerapan tenaga
kerja dari luar daerah.
b. Memperoleh tenaga kerja
dengan upah yang relatif lebih
murah.
c. Adanya arus para penglaju dapat
meningkatkan prasarana
transportasi.
d. Terjadinya pemerataan
pendapatan.
Negatif
a. Menimbulkan kenaikan volume
lalulintas dan angkutan pada jam
jam atau hari hari tertentu.
b. Mengurangi peluang kerja bagi
masyarakat atau penduduk asli.
c. Beban kota atau daerah yang
didatangi semakin berat karena
terjadinya kenaikan jumlah
penduduk.
JENIS MOBILITAS SIRKULER
A. Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, Yaitu penduduk
yang karena pekerjaanya harus melakukan perjalanan dari
tempat tinggal nya ke tempat kerjanya di daerah lain. Pagi
berangkat dan sore atau malam hari pulang.
B. Mobilitas musiman, yaitu penduduk yang pekerjaan atau
keperluannya untuk sementara waktu menetap disuatu
daerah dan dalam jangka waktu tertentu untuk kembali ke
tempat tinggalnya
KUANTITAS DAN
ANALISIS
KEPENDUDUKAN
Distribusi
Komposisi Penduduk
Konsep, Defenisi dan Ukuran
Piramida
Proyeksi Penduduk
Distribusi
Geografi
 Belum Merata
Administrasi
 Tersebar di 34 Provinsi
dengan rata-rata kepadatan
124 jiwa /km persegi
Komposisi Penduduk
Berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Biologi : meliputi umur dan jenis kelamin
b. Sosial : meliputi pendidikan, status kawin, dan agama
c. Ekonomi : lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, status pekerjaan,
dan pendapatan
d. Geografis : pengelompokkan penduduk berdasarkan letak
wilayahnya
Guna : melihat perkembangan penduduk dari masa ke masa di suatu wilayah
atau negara, untuk tolak ukur dalam membuat kebijakan
Konsep, Definisi, dan Ukuran
• Dalam kaitannya dengan komposisi penduduk,
ada beberapa konsep, definisi dan ukuran yang
perlu diperhatikan seperti rasio jenis kelamin,
angka beban tanggungan, dan kepadatan
penduduk
>SEX RATIO
SEX RATIO =
𝐏𝐑𝐈𝐀
𝐖𝐀𝐍𝐈𝐓𝐀
× 𝟏𝟎𝟎
>DEPENDENCY RATIO
DEPENDENCY RATIO =
𝐔𝐒𝐈𝐀 𝐍𝐎𝐍 𝐏𝐑𝐎𝐃𝐔𝐊𝐓𝐈𝐅
𝐔𝐒𝐈𝐀 𝐏𝐑𝐎𝐃𝐔𝐊𝐓𝐈𝐅
× 𝟏𝟎𝟎
KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan
Penduduk
Kasar
Fisiologi
Agraris
Ekonomi
Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan
jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur
dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
1. Golongan muda (umur 0-14 tahun)
2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun)
3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas)
PIRAMIDA PENDUDUK
JENIS PIRAMIDA PENDUDUK
(EKSPANSIF) (STASIONER) (KONSTRUKTIF)
sumber : http://sp2010.bps.go.id
PERUBAHAN PENDUDUK
Bentuk Rumus Perubahan Jumlah Penduduk :
(Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal periode
Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode
Pt = Po + (Lahir – Mati) + (Masuk - Keluar)
Pertambahan penduduk Alami = (Lahir – Mati)
Pertambahan Penduduk Migrasi = (Masuk - Keluar)
ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK
Angka pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukan
kecepatan pertambahan perduduk untuk interval waktu tertentu.
1. ANGKA PERTUMBUHAN LINEAR (ARITMATIKA)
Angka Pertumbuhan Penduduk akan bertambah secara linear
bila besar pertambahan penduduk untuk setiap interval waktu
selalu sama.
2. ANGKA PERTUMBUHAN GEOMETRIK
Angka pertumbuhan penduduk akan bertambah secara
geometrik bila angka pertumbuhannya tetap dan
perhitungannya dilakukan secara bertahap, misalnya tahun
demi tahun.
3. ANGKA PERTUMBUHAN EKPONENSIAL
Pada Pertumbuhan Eksponensial, angka pertumbuhan setiap
tahun bertambah.
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK ARITMATIKA
Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Aritmatika :
(Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal periode
Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode
r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun
t = jangka waktu (tahun)
Pt = Po {1(r.n)}
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK GEOMETRIK
Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Geometris :
(Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal periode
Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode
r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun
t = jangka waktu (tahun)
Pt = Po (1+r) ͭ
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK EKSPONENSIAL
Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Eksponensial :
r = Angka pertumbuhan penduduk
Pn = Jumlah Penduduk pada tahun
akhir
Po = Jumlah Penduduk pada tahun
awal
n = Jumlah tahun antara tahun awal
dan tahun akhir
Log e = 0,4342945
e = bilangan natural 2,71828
Data yang diperlukan untuk menghitung angka
pertumbuhan ini :
-Jumlah penduduk pada awal periode
-Jumlah penduduk pada akhir periode
-Tanggal tepat ketika kedua perhitungan penduduk
dilakukan
WAKTU LIPAT DUA
Waktu lipat dua adalah waktu yang diperlukan agar jumlah suatu
penduduk menjadi dua kali lebih besar. Pengukuran parameter ini terutama
sangat diperlukan oleh negara-negara yang sedang berkembang, Oleh karena negara-
negara ini pada umumnya mempunyai pertumbuhan penduduk yang sangat besar, tanpa
diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi yang memadai.
T = Waktu Lipat dua
In 2 = 0,693
r = Angka pertumbuhan
penduduk
Berdasarkan
Pendidikan
Berdasarkan
Kesehatan
Berdasarkan
Pendapatan
Berdasarkan Mata
Pencaharian
Kualitas
Penduduk
• Masalah pendidikan di Indonesia:
a. Rendahnya kesadaran tentang
pentingnya pendidikan
b. Tidak meratanya pedidikan
c. Rendahnya pendapatan
36
1. Pendidikan
37
2. Kesehatan
6
0
• Faktor yang mempengaruhi
minimnya kesehatan
1. minimnya tenaga medis
2. rendahnya pendapatan
3. fasilitas kurang
4. makanan dan lingkungan yang
buruk
3. Pendapatan
• Pendapatan mempengaruhi taraf
hidup masyarakat
• Penyebab pendapatan per kapita
rendah
a.pendidikan rendah
b.banyak orang yang hidup dalam
kemiskinan
c.banyak angka ketergantungan
6
1
TRANSISI
DEMOGRAFI
Asthina NS, 2017
TRANSISI DEMOGRAFI
 PERUBAHAN kondisi penduduk dari “Tingkat kelahiran dan kematian tinggi”
menuju “Tingkat kelahiran dan kematian rendah”
 Ada 5 tahap
 1. High Stationary
 2. Early Expanding
 3. Lately Expanding
 4. Low Stationary
 5. Declining
Asthina NS, 2017
Asthina NS, 2017
BONUS
DEMOGRAFI
Suatu wilayah yang usia
produktifnya lebih banyak
dibandingkan dengan usia
non produktif.
Dikatakan bonus karena tidak
terjadi terus menerus
melainkan hanya terjadi
sekali dalam beratus-ratus
tahun.
“Sekali dan tidak bertahan
lama”
BONUS DEMOGRAFI
Permasalahan
Kependudukan dan
Solusinya
Permasalahan
Kependudukan
Cara
Menanggulanginya
6
8
1. Permasalahan Kependudukan
a. Kelahiran
b. Kematian
c. Jumlah
Penduduk
d. Kependudukan dan
Angkatan Kerja
e. Mobilitas dan
Kepadatan
45
2. Cara Menanggulangi
1. Melaksakan program KB
2. Menunda usia perkawinan
3. Menciptakan lapangan kerja yang tersebar
4. Pembangunan desa
5. Melaksakan program transmigrasi
6. Mengoptimalkan SDA
7. Pembangunan dibidang kesehatan dan
pendidikan
8. Peningkatan SDM berkualitas
46
Terima Kasih,
Semoga Sukses! 
Contact Person :
Email : gusriranda12@gmail.com
Line :
WA :
Teacher of MAN 1 Pekanbaru

More Related Content

Similar to PPT_DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_Kelas_XI.pptx

Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoYabniel Lit Jingga
 
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNDINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
handrianihernawan
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
Alfi Yuliyanti
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
Merry Fransiska
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
ELMAWATISITUMORANG
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
Venitya Sukma
 
Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIII
Mafilindati du
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
Theresia Nelie
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
mudrikmustafid2
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
akew666
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 
Dinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdfDinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
Alfie Kesturi
 
Ilmu Sosial Dasar 1
Ilmu Sosial Dasar 1Ilmu Sosial Dasar 1
Ilmu Sosial Dasar 1
Fakhri Zufar Amwani
 
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp017 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
Abdal Assyuqie
 
IPS
IPS IPS
IPS
Fattih
 
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptxPPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
KhairatunDarojah2
 
Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan pendudukdabol_ajah
 
Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan pendudukdabol_ajah
 

Similar to PPT_DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_Kelas_XI.pptx (20)

Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indo
 
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNDINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
 
Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIII
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
Dinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdfDinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdf
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
 
Ilmu Sosial Dasar 1
Ilmu Sosial Dasar 1Ilmu Sosial Dasar 1
Ilmu Sosial Dasar 1
 
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp017 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
 
IPS
IPS IPS
IPS
 
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptxPPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
 
Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan penduduk
 
Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan penduduk
 

More from GibranFadilla4

Insiden Hotel Yamato.pptx
Insiden  Hotel Yamato.pptxInsiden  Hotel Yamato.pptx
Insiden Hotel Yamato.pptx
GibranFadilla4
 
392497896-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
392497896-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx392497896-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
392497896-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
GibranFadilla4
 
pertempuran ambarawa
pertempuran ambarawapertempuran ambarawa
pertempuran ambarawa
GibranFadilla4
 
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptxperan Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
GibranFadilla4
 
ppt-negara-maju-dan-berkembang.ppt
ppt-negara-maju-dan-berkembang.pptppt-negara-maju-dan-berkembang.ppt
ppt-negara-maju-dan-berkembang.ppt
GibranFadilla4
 
Pert 3 KD 3.2 Dasar-Dasar Pemetaan, PJ dan SIG.pptx
Pert 3 KD 3.2 Dasar-Dasar Pemetaan, PJ dan SIG.pptxPert 3 KD 3.2 Dasar-Dasar Pemetaan, PJ dan SIG.pptx
Pert 3 KD 3.2 Dasar-Dasar Pemetaan, PJ dan SIG.pptx
GibranFadilla4
 
11 SMA - Maritim.pptx
11 SMA - Maritim.pptx11 SMA - Maritim.pptx
11 SMA - Maritim.pptx
GibranFadilla4
 
PROTOZOA kel.5.pptx
PROTOZOA kel.5.pptxPROTOZOA kel.5.pptx
PROTOZOA kel.5.pptx
GibranFadilla4
 
sistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.pptsistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.ppt
GibranFadilla4
 
Power_Point_Filsafat_Renaissance_dan_Auf.pptx
Power_Point_Filsafat_Renaissance_dan_Auf.pptxPower_Point_Filsafat_Renaissance_dan_Auf.pptx
Power_Point_Filsafat_Renaissance_dan_Auf.pptx
GibranFadilla4
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
GibranFadilla4
 
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptxPERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
GibranFadilla4
 
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptxKEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
GibranFadilla4
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptx
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptxKEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptx
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptx
GibranFadilla4
 

More from GibranFadilla4 (14)

Insiden Hotel Yamato.pptx
Insiden  Hotel Yamato.pptxInsiden  Hotel Yamato.pptx
Insiden Hotel Yamato.pptx
 
392497896-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
392497896-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx392497896-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
392497896-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
 
pertempuran ambarawa
pertempuran ambarawapertempuran ambarawa
pertempuran ambarawa
 
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptxperan Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
 
ppt-negara-maju-dan-berkembang.ppt
ppt-negara-maju-dan-berkembang.pptppt-negara-maju-dan-berkembang.ppt
ppt-negara-maju-dan-berkembang.ppt
 
Pert 3 KD 3.2 Dasar-Dasar Pemetaan, PJ dan SIG.pptx
Pert 3 KD 3.2 Dasar-Dasar Pemetaan, PJ dan SIG.pptxPert 3 KD 3.2 Dasar-Dasar Pemetaan, PJ dan SIG.pptx
Pert 3 KD 3.2 Dasar-Dasar Pemetaan, PJ dan SIG.pptx
 
11 SMA - Maritim.pptx
11 SMA - Maritim.pptx11 SMA - Maritim.pptx
11 SMA - Maritim.pptx
 
PROTOZOA kel.5.pptx
PROTOZOA kel.5.pptxPROTOZOA kel.5.pptx
PROTOZOA kel.5.pptx
 
sistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.pptsistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.ppt
 
Power_Point_Filsafat_Renaissance_dan_Auf.pptx
Power_Point_Filsafat_Renaissance_dan_Auf.pptxPower_Point_Filsafat_Renaissance_dan_Auf.pptx
Power_Point_Filsafat_Renaissance_dan_Auf.pptx
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
 
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptxPERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
 
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptxKEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
KEBIJAKAN MONETER & FISKAL.pptx
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptx
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptxKEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptx
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptx
 

Recently uploaded

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
arielardinda2
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

PPT_DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_Kelas_XI.pptx

  • 3.
  • 5. MOST POPULOUS COUNTRY, mid 2017 Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017 COUNTRY POPULATION (MILLIONS) China 1,387 India 1,353 United States 325 INDONESIA 264 Brazil 208 Pakistan 199 Nigeria 191 Bangladesh 165 Russia 147 Mexico 129
  • 6. MOST POPULOUS COUNTRY, 2050 Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017 COUNTRY POPULATION (MILLIONS) India 1,676 China 1,343 Nigeria 411 United States 397 INDONESIA 322 Pakistan 311 Brazil 231 Rep.Dom.Congo 216 Bangladesh 212 Ethiopia 191
  • 7. Asthina NS, 2017 POPULASI DUNIA (Mid- 2017)
  • 8.
  • 10. 1. SENSUS PENDUDUK  Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere yaitu menghitung/ menaksir.  Sensus adalah suatu keseluruhan usaha dari pengumpulan penyusunan,pengolahan dan penerbitan dari keterangan-keterangan yang bersifat demografis ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk suatu negara atau daerah teritorial tertentu pada suatu waktu tertentu atau jangka waktu yang pendek. JENIS SENSUS 1. De Jure (Sesuai Domisili) 2. De Facto METODE SENSUS 1. Canvasser 2. House Holder
  • 11. Waktu Pelaksanaan Sensus Periode pencacahan setiap 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran 0 Waktu pencacahan satu hari. - Sebelum merdeka 1920 dan 1930. - Setelah merdeka 1961, 1971, 1980,1990 , 2000 , dan 2010
  • 12. 2. SURVEI PENDUDUK Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan diseluruh wilayah negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluruh wilayah negara tersebut.
  • 13. Registrasi adalah catatan secara continue/terus menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap penduduk suatu wilayah administrasi. 3. REGISTRASI PENDUDUK CIRI -CIRI 1. Bersifat pasif. 2. Jenis data yang dicatat meliputi : - Kelahiran - Kematian - Mobilitas horisontal dan vertikal - Perkawinan dan perceraian
  • 14. Registrasi • Mengetahui perubahan penduduk yang terjadi dinamis • Penduduk dituntut aktif untuk melapor kepada petugas setiap perubahan yang terjadi • Registrasi di catat oleh pemerintah, Sensus dan Survei • Memberi gambaran penduduk pada saat tertentu • Petugas dituntut aktif untuk mendata penduduk • Dicatat oleh Badan Pusat Statistik
  • 17. Fertilitas (Tingkat kelahiran) yaitu suatu pengertian yang digunakan untuk menunjukan tingkat pertambahan anak . Fertilitas juga sering disebut natalitas yaitu jumlah kelahiran tiap 1000 orang penduduk per tahun. A. FERTILITAS Skala Tingkat kelahiran : >30 digolongkan tinggi; 20-30 digolongkan sedang; <20 digolongkan rendah.
  • 18. Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas a. Nikah usia muda b. Pergaulan bebas c. Derasnya arus informasi d. Lemahnya iman e. Kurangnya kesadaran ber-KB f. dll Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas a. menunda nikah b. Pantang nikah c. Penyakit d. KB e. dll
  • 19. Mortalitas (Tingkat kematian) yaitu angka atau jumlah kematian per tahun per seribu penduduk. Skala Tingkat Kematian : 9-13 digolongkan rendah; 14-18 digolongkan sedang; >18 digolongkan tinggi. B. MORTALITAS
  • 20. Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas a. Perang b. Penyakit c. Kriminalitas d. Bunuh diri e. Bencana alam f. Dll Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas a. Perdamaian b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran c. Imunisasi d. Kebersihan e. Makanan bergizi f. Dll
  • 21. FORMULA Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar CBR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 1000 GFR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 (𝑢𝑚𝑢𝑟 15−49) 𝑥 1000 Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate) Age Spesific Fertility Rate ASFR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑖 𝑥 1000 Crude Death Rate (CDR) CDR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 1000 Age Spesific Death Rate ASDR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑖 𝑥 1000 Infant Mortality Rate IMR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑥 1000 FERTILITAS MORTALITAS Keterangan : i = kelompok umur yang ditanyakan
  • 22. C. MIGRASI *Dijelaskan pada Mobilitas Penduduk
  • 24. MOBILITAS PENDUDUK PERMANEN (MIGRASI) MOBILITAS PENDUDUK NON PERMANEN ULANG ALIK BERMUSIM MOBILITAS PENDUDUK HORIZONTAL MOBILITAS PENDUDUK VERTIKAL MACAM- MACAMNYA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDORONG PENARIK PENGHAMBAT DAMPAK M O B I L I T A S P E N D U D U K
  • 25. PENGERTIAN MOBILITAS PENDUDUK Gerak atau perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain atau dari suatu daerah ke daerah lain dalam jangka waktu tertentu .
  • 27. Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas • Faktor Pendorong 1. Kebutuhan dan tekanan 2. Potensi SDM dan SDA terbatas • Faktor Penarik 1. Daerah tujuan mempunyai sarana pendidikan yang memadai dan lebih lengkap 2. Kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. • Faktor Penghambat 1. Tingginya ongkos pindah 2. Aksesbilitas tidak terjangkau 3. Topografi yang tidak datar 2 7
  • 28. DAMPAK MOBILITAS PENDUDUK Dampak positif mobilitas penduduk: 1. Meningkatkan kesejahteraan penduduk 2. Menambah pengalaman hidup & pengetahuan 3. Membantu kesempatan kerja & usaha 4. Membantu Program pemerataan pembangunan didaerah-daerah. DLL Dampak negatif mobilitas penduduk: 1. meningkatnya angka kriminalitas. 2. gelandangan, pengangguran. 3. Sering timbulnya konflik antar masyarakat setempat. 4. gubuk-gubuk liar yang menambah kesemerawutan kota. DLL
  • 29. MACAM - MACAM MOBILITAS PENDUDUK Asthina NS, 2017
  • 30. Mobilitas Penduduk Vertikal Mobilitas penduduk vertikal sering disebut dengan perubahan status sosial, atau perpindahan dari cara-cara hidup tradisional ke cara-cara hidup yang lebih modern. Mobilitas Penduduk Horizontal Mobilitas penduduk horizontal atau sering pula disebut dengan mobilitas penduduk geografis adalah gerak (movement) penduduk yang melintas batas wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu (Mantra 1984, 4). Batas wilayah umumnya dipergunakan batas administrasi misalnya : propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan atau pedukuhan. -MOBILITAS PERMANEN -MOBILITAS NONPERMANEN
  • 31. A. MOBILITAS PENDUDUK PERMANEN Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk MENETAP di daerah tujuan. 1) Migrasi Internasional Perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. - IMIGRASI - EMIGRASI - REMIGRASI/REPATRIASI
  • 32. 2) Migrasi internal Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain - TRANSMIGRASI - URBANISASI - RURALISASI
  • 33. TRANSMIGRASI Perpindahan penduduk dari daerah (pulau) yang padat penduduknya ke daerah (pulau) yang jarang penduduknya. TUJUAN transmigrasi, yaitu sebagai berikut: a) Mengusahakan kekayaan alam di luar Pulau Jawa. b) Supaya terjadi asimilasi antar suku sehingga perasaan kesukuan menghilang. c) Untuk pertahanan keamanan dan ketahanan nasional. d) Penyebaran penduduk supaya merata sehingga program pembangunan dapat merata ke seluruh pelosok tanah air. Asthina NS, 2017
  • 34. a) Transmigrasi umum b) Transmigrasi swakarsa c) Transmigrasi bedol desa d) Transmigrasi spontan JENIS TRANSMIGRASI
  • 35. a. Dampak Positif 1)Meratakan penyebaran jumlah penduduk 2)Mengurangi kepadatan penduduk 3)Meningkatkan kesejahteraan penduduk 4)Mengurangi pengangguran di daerah asal transmigrasi 5)Menambah tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi 6)Meningkatkan hasil pertanian di daerah tujuan transmigrasi 7)Memperlancar pembangunan di daerah tujuan transmigrasi b. Dampak Negatif 1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan pemukiman 2) Terganggunya habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi 3) Menimbulkan kecemburuan sosial antara penduduk asli dengan para pendatang DAMPAK TRANSMIGRASI
  • 36. URBANISASI Dalam artian sempit urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
  • 37. PENGARUH URBANISASI a) Bagi pedesaan : 1.Penduduk desa sebagian besar golongan tua dan anak-anak 2.Kekurangan tenaga yang potensial 3.Perkembangan desa terlambat 4.Produksi pertanian menurun 5.Modal desa pindah ke kota b) Bagi perkotaan : 1.Kepadatan penduduk melebihi daya tampung kota 2.Permasalahan pemukiman kumuh 3.Permasalahan dalam bidang kesehatan 4.Pencemaran lingkungan 5.Meningkatnya pengangguran 6. Tingginya tindak kriminalitas 7. Terjadinya kemacetan lalu lintas
  • 38. RURALISASI  Perpindahan penduduk dari kota ke desa  Faktor faktor yang memengaruhi : 1) Faktor pendorong ruralisasi: a) Kejenuhan tinggal di kota b) Harga lahan di kota semakin mahal c) Keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya d) Merasa tidak mampu mengikuti dinamika kehidupan di kota 2) Faktor penarik ruralisasi: a) Harga lahan di pedesaan relatif masih murah b) Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana c) Suasana lebih tenang d) Adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.
  • 39. B. MOBILITAS PENDUDUK NONPERMANEN  Disebut juga MOBILITAS SIRKULER  Gerak penduduk dari suatu wilayah menuju ke wilayah lain dengan TIDAK ada niatan MENETAP di daerah tujuan.  Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1) Sirkulasi harian 2) Sirkulasi mingguan 3) Sirkulasi bulanan
  • 40. DAMPAK MOBILITAS SIRKULER Positif a. Terjadinya penyerapan tenaga kerja dari luar daerah. b. Memperoleh tenaga kerja dengan upah yang relatif lebih murah. c. Adanya arus para penglaju dapat meningkatkan prasarana transportasi. d. Terjadinya pemerataan pendapatan. Negatif a. Menimbulkan kenaikan volume lalulintas dan angkutan pada jam jam atau hari hari tertentu. b. Mengurangi peluang kerja bagi masyarakat atau penduduk asli. c. Beban kota atau daerah yang didatangi semakin berat karena terjadinya kenaikan jumlah penduduk.
  • 41. JENIS MOBILITAS SIRKULER A. Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, Yaitu penduduk yang karena pekerjaanya harus melakukan perjalanan dari tempat tinggal nya ke tempat kerjanya di daerah lain. Pagi berangkat dan sore atau malam hari pulang. B. Mobilitas musiman, yaitu penduduk yang pekerjaan atau keperluannya untuk sementara waktu menetap disuatu daerah dan dalam jangka waktu tertentu untuk kembali ke tempat tinggalnya
  • 42. KUANTITAS DAN ANALISIS KEPENDUDUKAN Distribusi Komposisi Penduduk Konsep, Defenisi dan Ukuran Piramida Proyeksi Penduduk
  • 43. Distribusi Geografi  Belum Merata Administrasi  Tersebar di 34 Provinsi dengan rata-rata kepadatan 124 jiwa /km persegi
  • 44. Komposisi Penduduk Berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Biologi : meliputi umur dan jenis kelamin b. Sosial : meliputi pendidikan, status kawin, dan agama c. Ekonomi : lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, status pekerjaan, dan pendapatan d. Geografis : pengelompokkan penduduk berdasarkan letak wilayahnya Guna : melihat perkembangan penduduk dari masa ke masa di suatu wilayah atau negara, untuk tolak ukur dalam membuat kebijakan
  • 45. Konsep, Definisi, dan Ukuran • Dalam kaitannya dengan komposisi penduduk, ada beberapa konsep, definisi dan ukuran yang perlu diperhatikan seperti rasio jenis kelamin, angka beban tanggungan, dan kepadatan penduduk >SEX RATIO SEX RATIO = 𝐏𝐑𝐈𝐀 𝐖𝐀𝐍𝐈𝐓𝐀 × 𝟏𝟎𝟎 >DEPENDENCY RATIO DEPENDENCY RATIO = 𝐔𝐒𝐈𝐀 𝐍𝐎𝐍 𝐏𝐑𝐎𝐃𝐔𝐊𝐓𝐈𝐅 𝐔𝐒𝐈𝐀 𝐏𝐑𝐎𝐃𝐔𝐊𝐓𝐈𝐅 × 𝟏𝟎𝟎
  • 47. Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur dibagi menjadi tiga golongan yaitu : 1. Golongan muda (umur 0-14 tahun) 2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun) 3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas) PIRAMIDA PENDUDUK
  • 48. JENIS PIRAMIDA PENDUDUK (EKSPANSIF) (STASIONER) (KONSTRUKTIF)
  • 50.
  • 51. PERUBAHAN PENDUDUK Bentuk Rumus Perubahan Jumlah Penduduk : (Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk Po = jumlah penduduk pada awal periode Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode Pt = Po + (Lahir – Mati) + (Masuk - Keluar) Pertambahan penduduk Alami = (Lahir – Mati) Pertambahan Penduduk Migrasi = (Masuk - Keluar)
  • 52. ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK Angka pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukan kecepatan pertambahan perduduk untuk interval waktu tertentu. 1. ANGKA PERTUMBUHAN LINEAR (ARITMATIKA) Angka Pertumbuhan Penduduk akan bertambah secara linear bila besar pertambahan penduduk untuk setiap interval waktu selalu sama. 2. ANGKA PERTUMBUHAN GEOMETRIK Angka pertumbuhan penduduk akan bertambah secara geometrik bila angka pertumbuhannya tetap dan perhitungannya dilakukan secara bertahap, misalnya tahun demi tahun. 3. ANGKA PERTUMBUHAN EKPONENSIAL Pada Pertumbuhan Eksponensial, angka pertumbuhan setiap tahun bertambah.
  • 53. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK ARITMATIKA Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Aritmatika : (Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk Po = jumlah penduduk pada awal periode Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun t = jangka waktu (tahun) Pt = Po {1(r.n)}
  • 54. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK GEOMETRIK Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Geometris : (Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk Po = jumlah penduduk pada awal periode Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun t = jangka waktu (tahun) Pt = Po (1+r) ͭ
  • 55. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK EKSPONENSIAL Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Eksponensial : r = Angka pertumbuhan penduduk Pn = Jumlah Penduduk pada tahun akhir Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal n = Jumlah tahun antara tahun awal dan tahun akhir Log e = 0,4342945 e = bilangan natural 2,71828 Data yang diperlukan untuk menghitung angka pertumbuhan ini : -Jumlah penduduk pada awal periode -Jumlah penduduk pada akhir periode -Tanggal tepat ketika kedua perhitungan penduduk dilakukan
  • 56. WAKTU LIPAT DUA Waktu lipat dua adalah waktu yang diperlukan agar jumlah suatu penduduk menjadi dua kali lebih besar. Pengukuran parameter ini terutama sangat diperlukan oleh negara-negara yang sedang berkembang, Oleh karena negara- negara ini pada umumnya mempunyai pertumbuhan penduduk yang sangat besar, tanpa diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi yang memadai. T = Waktu Lipat dua In 2 = 0,693 r = Angka pertumbuhan penduduk
  • 58. • Masalah pendidikan di Indonesia: a. Rendahnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan b. Tidak meratanya pedidikan c. Rendahnya pendapatan 36 1. Pendidikan
  • 59. 37
  • 60. 2. Kesehatan 6 0 • Faktor yang mempengaruhi minimnya kesehatan 1. minimnya tenaga medis 2. rendahnya pendapatan 3. fasilitas kurang 4. makanan dan lingkungan yang buruk
  • 61. 3. Pendapatan • Pendapatan mempengaruhi taraf hidup masyarakat • Penyebab pendapatan per kapita rendah a.pendidikan rendah b.banyak orang yang hidup dalam kemiskinan c.banyak angka ketergantungan 6 1
  • 63. TRANSISI DEMOGRAFI  PERUBAHAN kondisi penduduk dari “Tingkat kelahiran dan kematian tinggi” menuju “Tingkat kelahiran dan kematian rendah”  Ada 5 tahap  1. High Stationary  2. Early Expanding  3. Lately Expanding  4. Low Stationary  5. Declining
  • 67. Suatu wilayah yang usia produktifnya lebih banyak dibandingkan dengan usia non produktif. Dikatakan bonus karena tidak terjadi terus menerus melainkan hanya terjadi sekali dalam beratus-ratus tahun. “Sekali dan tidak bertahan lama” BONUS DEMOGRAFI
  • 69. 1. Permasalahan Kependudukan a. Kelahiran b. Kematian c. Jumlah Penduduk d. Kependudukan dan Angkatan Kerja e. Mobilitas dan Kepadatan 45
  • 70. 2. Cara Menanggulangi 1. Melaksakan program KB 2. Menunda usia perkawinan 3. Menciptakan lapangan kerja yang tersebar 4. Pembangunan desa 5. Melaksakan program transmigrasi 6. Mengoptimalkan SDA 7. Pembangunan dibidang kesehatan dan pendidikan 8. Peningkatan SDM berkualitas 46
  • 71. Terima Kasih, Semoga Sukses!  Contact Person : Email : gusriranda12@gmail.com Line : WA : Teacher of MAN 1 Pekanbaru

Editor's Notes

  1. Metode House Holder (Rumah Tangga) yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas sensus suatu daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri. (dilakukan oleh negara dengan penduduk bebas buta huruf) Metode Canvasser yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang diperloleh dari tiap penduduk.
  2. Transmigrasi umum: transmigrasi yang pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah. Pembiayaan meliputi biaya perjalanan, biaya hidup, perumahan, lahan pertanian, bibit, dan alat-alat pertanian. Transmigrasi swakarsa: transmigrasi yang dibiayai oleh transmigran. Pemerintah hanya menyediakan tanah pertanian seluas dua hektar setiap keluarga. Transmigrasi bedol desa: transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa beserta aparatur pemerintah desa. Semua harta benda yang ditinggalkan penduduk mendapat ganti rugi dari pemerintah. Transmigrasi ini dilaksanakan karena daerah asal transmigran terkena proyek penting dari pemerintah. Contoh dari program trasmigrasi bedol desa adalah penduduk Wonogiri dan Kedungombo, Jawa Tengah yang terkena proyek Waduk Gajah Mungkur dan ditransmigrasikan ke Sitiung (Sumatra Barat). Trasmigrasi spontan: transmigrasi yang dilaksanakan atas kesadaran dan kemauan sendiri.
  3. Tahap 1 : Pada tahap ini masyarakat  berada pada kondisi pra industri di mana tingkat kelahiran dan kematian cukup tinggi. Tahap 2 : Tingkat moralitas atau kematian turun secara perlahan, namun populasi tetap meningkat Tahap 3 : Tingkat kematian mengalami penurunan dengan cepat dan juga diikuti oleh penurunan di tingkat kelahiran akan tetapi tidak secepat tingkat kematian Tahap 4 : Kondisi kelahiran dan kematian berada pada posisi rendah atau nol, sehingga jumlah penduduk dapat dikatakan dalam keadaan stabil Tahap 5 : Pada tahapan 5 tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kelahiran yang berada dalam kondisi stabil. Hal ini disebabkan dari gaya hidup masyarakat yang tidak sehat seperti banyak mengkonsumsi makanan instan, minum minuman alkohol dan lain sebagainya