1. Dokumen ini membahas proses perencanaan struktur bangunan gedung mulai dari persiapan, konsep desain, pra-rencana, rencana detail, serta pengendalian pekerjaan struktur bawah dan atas.
2. Tahapan perencanaan struktur meliputi survei lapangan, kajian peraturan, konsep ruang, desain awal, estimasi biaya, gambar teknis, dan spesifikasi teknis.
3. Pengendalian pekerjaan struktur menc
TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI GEDUNG PADA JABATAN KERJA MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI GEDUNG PADA JABATAN KERJA MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...AnggunSindy
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi – Level 5
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi – Level 5
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi – Level 5Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi – Level 5
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi – Level 5
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung
Kualifikasi : Ahli Jenjang 7
Nama Asesi :
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen :
TUK :
Nama Asesor :
:
2. Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
• Pendekatan Perencanaan
Dasar proses pendekatan Perencanaan adalah upaya memperpadukan
kaidah-kaidah fungsi bangunan, struktur dan bentuk, biaya
pembangunan, waktu pembangunan dan teknologi membangun serta
Faktor Eksternal (Peraturan-peraturan dan Lingkungan yang berlaku di
lokasi).
3. METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Persiapan
Perencanaan
Conseptual
Design
Pengembanga
n Pra Rencana
Rencana
Detail
Final Design
(Tender
Dokumen)
Metodologi perencanaan dan perancangan bangunan
4. • Lingkup Pekerjaan Tahap Persiapan Perencanaan
1. Mempelajari dengan seksama Kerangka Acuan Kerja maka berpengaruh pada
Perancangan Arsitektur dan Perancangan Struktur.
2. Melakukan Survey dan investigasi untuk Pengumpulan data existing site / lahan
dan Bangunan Seperti Keberadaan lahan, Keberadaan bangunan lama, Faktor
lingkungan dan fasilitas sarana prasarana, Topography dan (Boring hand) Struktur
Tanah, Jaringan Infrastruktur dan Lain lain.
3. Survey dan kajian terhadap peraturan-peraturan setempat dalam kaitannya
terhadap perijinan seperti Master plan kota, Koefisien dasar bangunan, Koefisien
luas bangunan, Ketinggian bangunan, Bentuk bangunan, (Ciri Arsitektur setempat)
dan Lain lain.
4. Pendataan data literatur dan Studi Banding.
Persiapan
Perencanaan
5. • Lingkup Pekerjaan Tahap Conceptual Design
1. Penetapan program ruang berdasarkan arahan dari struktur organisasi yang berlaku dan data
investigasi.
2. Pengelompokan fungsi - fungsi ruang dan studi konfigurasi hubungan ruang.
3. Alokasi ruang pada struktur bangunan baik alokasi ruang secara horizontal maupun alokasi ruang
secara vertikal.
4. Penetapan sirkulasi dalam ruang bangunan dan pada halaman (site) baik sirkulasi untuk manusia
maupun sirkulasi untuk kendaraan. Sirkulasi dipelajari terhadap bangunan secara vertikal
maupun horizontal
5. Penetapan persyaratan - persyaratan khusus ruang - ruang tertentu sesuai dengan tuntutan
fungsi ruang dalam Rencana Kerja & Syarat-syarat Perancangan
6. Pengkondisian fisik ruang dan non fisik
7. Konsep penggunaan bahan struktur / konstruksi bangunan dan bahan untuk instalasi mekanikal
dan elektrikal bangunan beserta perhitungannya.
Conseptual
Design
6. • Lingkup Pekerjaan Tahap Pengembangan Pra Rencana
1. Rencana tapak yang telah pasti (pada master plan).
2. Denah - denah bangunan.
3. Potongan site / lahan.
4. Potongan bangunan
5. Tampak-tampak bangunan
6. Gambar situasi
7. Out-line sistem utilitas bangunan serta mekanikal elektrikal.
8. Pra Estimasi proyek untuk komponen-komponen biaya
Pengembanga
n Pra Rencana
7. • Lingkup Pekerjaan Dalam Tahap Rencana Detail
1. Site structure (struktur lahan).
2. Pertamanan.
3. Struktur Bangunan seperti Denah bangunan setiap lantai, Denah partisi dan perletakan perabot
untuk tiap lantai, Denah bahan penutup setiap lantai (floor covering oleh karpet, keramik,
marmer, atau jenis bahan lainnya, Denah plafond, Potongan-potongan struktur bangunan,
Tampak-tampak bangunan, Tampak keseluruhan site, Tampak untuk tiap-tiap masa bangunan dan
Tampak prinsip dari fasade bangunan.
4. Utilitas Bangunan atau fasilitas kelengkapan penunjang pada sebuah bangunan agar tercapainya
keselematan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
5. Sistem Proteksi pada bangunan.
6. Spesifikasi Teknis.
7. Rencana Anggaran Biaya Bangunan secara keseluruhan
Rencana
Detail
8. 1.Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait
2.Melakukan analisis dan geoteknik
3.Menghitung beban- beban yang bekerja pada pondasi
4.Melakukan analisis struktur pada pondasi
5.Melakukan perhitungan detail pondasi
6.Melakukan perhitungan pondasi
7.Membuat laporan hasil perancangan pondasi
Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung (Pondasi
Dangkal)
Struktur bawah adalah seluruh bagian struktur gedung atau bangunan yang berada di bawah
permukaan tanah yang berfungsi untuk menahan beban dari struktur atas dan memindahkannya
kedalam tanah keras. Struktur bawa meliputi dudukan pondasi. Struktur bawah memikul beban-
beban dari struktur atas sehingga struktur bawah tidak boleh gagal lebih dahulu dari struktur atas.
Beban-beban tersebut dapat berupa beban mati (DL), beban hidup (LL), beban gempa (E), dll.
Pengendalian Pekerjaan dilakukan agar Kegiatan Konstruksi tetap berjalan dalam batas waktu, biaya
dan performan yang ditetapkan dalam rencana. Hal hal yang harus diperhatikan dalam
Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung Pondasi dangkal adalah:
9. Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung
Struktur atas adalah semua bagian struktur yang berada di atas permukaan tanah,
yang seluruh beban bangunan atasnya masing-masing dipikul oleh kolom, balok,
dan pelat. Kolom, balok, dan pelat harus dapat mencapai kualitas struktur yang
baik dan sesuai dengan standar teknis pelaksanaan. Hal hal yang harus diperhatikan
dalam Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung adalah:
Struktur baja harus memenuhi persyaratan teknis baik melalui pemodelan dan
pengujian.
Baut dan mur harus memenuhi ketentuan sesuai SNI dan mempunyai kepala
baut dan mur berbentuk segi enam.
Pada pekerjaan pengelasan permukaan las yang tampak harus dibersihkan dari
residu kerak.
Penyedia jasa harus menyediakan setiap peralatan dan perancah yang
diperlukan untuk pemasangan struktur baja.
A. Struktur Baja
10. Gambar kerja harus sudah disiapkan sesuai dengan dokumen kontrak sebelum
memulai pekerjaan.
Tenaga kerja dan peralatan dikoordinasikan kesiapannya sesuai dengan
kebutuhan
Material yang digunakan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis
Material yang digunakan diuji kualitasnya sesuai dengan spesifikasi teknis.
Pengukuran penetapan posisi dan level Struktur bangunan gedung
dikoordinasikan pelaksanaanya sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan Struktur bangunan gedung dikendalikan pelaksanaannya sesuai
dengan gambar kerja.
Hasil pekerjaan dievaluasi kesesuainnya dengan gambar rencana dan spesifikasi
teknis.
11. Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung
Hal hal yang harus diperhatikan dalam Pengendalian Pekerjaan Struktur Beton Bertulang bagian
Pekerjaan Sloof (Tie Beam) dan Pekerjaan Kolom/Tiang adalah:
1. Periksa Kembali posisi As-as kolom dan sloof yang akan dipasang,
2. fabrikasi system pembesian Tie Beam (sloof) dan kolom. (Sesuai dengan gambar kerja/shop
drawing dan spesifikasi yang ada).
3. pengecoran Beton dengan mutu beton yang telah ditetapkan.
4. Mobilisasi dan Penyiapan Posisi Concrete pump saat erection, concrete vibrator dsb.
5. pemeriksaan Uji Slump Test (hasus sesuai persaratan ) dan pembuatan Kubus Beton.
6. Pengecoran menggunakan mesin vibrator
7. Melakukan perawatan mutu beton.
B. STRUKTUR BETON BERTULANG