Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang penerapan model pembelajaran RADEC untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa di MI Darul Muttaqin. Model pembelajaran RADEC terdiri dari 5 tahapan yaitu read, answer, discuss, explain, dan create. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal literasi numerasi siswa, penerapan model RADEC, dan p
Modul kssr matematik tahun 1 (bahasa malaysia)Pija Tajudin
Saya mempunyai beberapa kad nombor. Saya akan tunjukkan kad nombor ini kepada kamu secara berperingkat. Apabila saya tunjukkan sekeping kad nombor, saya mahu kamu menunjukkan bilangan objek yang sama dengan nombor pada kad itu menggunakan objek yang ada di sekeliling kamu. Contohnya jika saya tunjukkan kad nombor 5, kamu boleh menunjukkan 5 biji pen yang ada di atas meja. Fah
Modul kssr matematik tahun 1 (bahasa malaysia)Pija Tajudin
Saya mempunyai beberapa kad nombor. Saya akan tunjukkan kad nombor ini kepada kamu secara berperingkat. Apabila saya tunjukkan sekeping kad nombor, saya mahu kamu menunjukkan bilangan objek yang sama dengan nombor pada kad itu menggunakan objek yang ada di sekeliling kamu. Contohnya jika saya tunjukkan kad nombor 5, kamu boleh menunjukkan 5 biji pen yang ada di atas meja. Fah
Projek penguatan profil pelajar pancasila pada tema kebekerjaan ini membahas tentang komponen perangkat ajar projek kebekerjaan, deskripsi projek, tujuan tema, cara penggunaan perangkat ajar, alur kegiatan, relevansi untuk sekolah, asesmen, dan subtema 1-10 yang mencakup aktivitas untuk membangun dimensi-dimensi profil pelajar pancasila.
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasAmalinaAzizah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah untuk kelas XII SMA; (2) Mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian; (3) Juga membahas tinjauan pustaka dan metodologi penelitian yang digunakan untuk mengemb
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS), mulai dari pengertian LKS, manfaat LKS, dan cara pembuatan LKS yang efektif. LKS digunakan sebagai pedoman belajar bagi siswa dan berisi tugas yang dapat meningkatkan aktifitas dan pemahaman siswa."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang meliputi pengertian LKS, manfaat LKS, dan cara pembuatan LKS yang efektif."
Kumpulan 7 bincangkan isu berkaitan dengan kbatIrma Gurlz
Dokumen tersebut membincangkan tentang Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dalam pendidikan di Malaysia. Ia menjelaskan definisi KBAT, rasional dan perancangan untuk meningkatkan item KBAT dalam pentaksiran. Dokumen ini juga menyentuh mengenai isu guru, pelajar dan sekolah dalam pelaksanaan KBAT serta contoh soalan KBAT.
Dokumen tersebut membincangkan tentang Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dalam pendidikan di Malaysia. Ia menjelaskan definisi KBAT, rasional dan perancangan untuk meningkatkan item KBAT dalam pentaksiran. Dokumen ini juga menyentuh mengenai isu guru, pelajar dan sekolah dalam pelaksanaan KBAT serta contoh soalan KBAT.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
Projek penguatan profil pelajar pancasila pada tema kebekerjaan ini membahas tentang komponen perangkat ajar projek kebekerjaan, deskripsi projek, tujuan tema, cara penggunaan perangkat ajar, alur kegiatan, relevansi untuk sekolah, asesmen, dan subtema 1-10 yang mencakup aktivitas untuk membangun dimensi-dimensi profil pelajar pancasila.
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasAmalinaAzizah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah untuk kelas XII SMA; (2) Mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian; (3) Juga membahas tinjauan pustaka dan metodologi penelitian yang digunakan untuk mengemb
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS), mulai dari pengertian LKS, manfaat LKS, dan cara pembuatan LKS yang efektif. LKS digunakan sebagai pedoman belajar bagi siswa dan berisi tugas yang dapat meningkatkan aktifitas dan pemahaman siswa."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang meliputi pengertian LKS, manfaat LKS, dan cara pembuatan LKS yang efektif."
Kumpulan 7 bincangkan isu berkaitan dengan kbatIrma Gurlz
Dokumen tersebut membincangkan tentang Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dalam pendidikan di Malaysia. Ia menjelaskan definisi KBAT, rasional dan perancangan untuk meningkatkan item KBAT dalam pentaksiran. Dokumen ini juga menyentuh mengenai isu guru, pelajar dan sekolah dalam pelaksanaan KBAT serta contoh soalan KBAT.
Dokumen tersebut membincangkan tentang Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dalam pendidikan di Malaysia. Ia menjelaskan definisi KBAT, rasional dan perancangan untuk meningkatkan item KBAT dalam pentaksiran. Dokumen ini juga menyentuh mengenai isu guru, pelajar dan sekolah dalam pelaksanaan KBAT serta contoh soalan KBAT.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
PPT SKRIPSI SRI.A (Done).pdf
1. BAB III
BAB II
BAB I
HOME
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RADEC
TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
LITERASI NUMERASI SISWA DI MI DARUL MUTTAQIN
KECAMATAN CIBUNGBULANG BOGOR
SRI ARDIANTI - 192006015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM SAHID BOGOR
BAB IV BAB V
2. BAB III
BAB II
HOME BAB I
LATAR BELAKANG
Pembelajaran Abad 21 siswa di tuntut
untuk mengeksplor kompetensi literasi
numerasi
Rendahnya kemampuan literasi numerasi
berdasarkan data hasil studi TIMSS, AKM ,
capain literasi numerasi MI di Kab-kota, dan
dari hasil studi pendahuluan
Model pembelajaran RADEC
Peningkatan kualitas proses pembelajaran
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
SMK
SMA
SMP
SD
Capaian Kompetensi Literasi per Jenjang
PERLU INTERVENSI KHUSUS DASAR CAKAP MAHIR
0% 20% 40% 60% 80% 100%
SMK
SMA
SMP
SD
Capaian Kompetensi Numerasi per Jenjang
PERLU INTERVENSI KHUSUS DASAR CAKAP MAHIR
(Sumber : Asesmen Kompetensi Minimm (AKM) Literasi-Numerasi 2021)
Capaian Literasi MI di Kab-Kota (Skala 0-5)
Membaca
1.7
1.98
Sains
1.68
1.9
Numerasi
1. 17
Sosbud
Kabupaten Kota
(Sumber : Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia 2021)
1. 28
1. 75
1. 75
BAB IV BAB V
3. BAB III
BAB II
HOME BAB I
TUJUAN PENELITIAN
1
2
3
Untuk mengetahui kemampuan literasi numerasi siswa pada mata pelajaran matematika kelas V di
MI Darul Muttaqin.
Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran RADEC pada mata pelajaran matematika yang
digunakan di kelas V MI Darul Muttaqin.
Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatkan yang signifikan kemampuan literasi numerasi siswa
setelah diterapkan model pembelajaran RADEC pada mata pelajaran matematika di kelas V MI Darul
Muttaqin.
BAB IV BAB V
4. BAB III
BAB I
HOME BAB II
KAJIAN TEORI
Kemampuan literasi numerasi merupakan kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan konsep bilangan, angka, maupun simbol dan
menginterpretasikan informatif kuantitatif dalam kehidupan sehari-
hari.
Kemendikbud., 2016
Han et al., 2017
Syafrial, 2023
Q.S Al – Alaq (1 -5)
Ekowati et al., 2019
Literasi Numerasi
BAB IV BAB V
5. BAB III
BAB I
HOME BAB II
INDIKATOR DAN RUANG LINGKUP
LITERASI NUMERASI
Indikator
Literasi Numerasi
Ruang Lingkup
Literasi Numerasi
(Sumber : Materi Pendukung Literasi Numerasi, Kemendikbud 2017)
No. Indikator Kemampuan Literasi Numerasi
1. Menggunakan berbagai macam bilangan dan simbol yang terkait
dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam
berbagai konteks kehidupan sehari-hari
2. Menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam berbagai bentuk
(grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya)
3. Menggunakan interpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan
mengambil kesimpulan keputusan
Han et al., (2017)
BAB IV BAB V
6. BAB III
BAB I
HOME BAB II
KAJIAN TEORI
Model pembelajaran RADEC adalah model pembelajaran inovatif
yang memiliki tahapan pembelajaran yang mudah diingat dan
dipahami, serta mampu mendorong siswa untuk mengembangkan
keterampilan pada tingkat sekolah dasar.
Sopandi et al., 2019
Fahrurozi et al., 2022
Maspiroh et al., 2022
Tulljanah dan Amini, 2021
Model Pembelajaran RADEC
BAB IV BAB V
7. BAB III
BAB I
HOME BAB II
TAHAPAN MODEL PEMBELAJARAN RADEC
Tahap Pembelajaran Kegiatan
Guru Siswa
Read atau Membaca
(Sebelum pembelajaran
tatap muka/maya)
Read atau Membaca (Sebelum pembelajaran tatap muka/maya) Menggali infromasi dari berbagai sumber baik buku, sumber informasi cetak dan
informasi lain seperti internet.
Answer atau menjawab
(Sebelum pembelajaran)
Membekali siswa dengan pertanyaan-pertanyaan
prapembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang.
Menjawab pertanyaan prapembelajaran
Discuss atau berdiskusi Memotivasi siswa yang berhasil dalam mengerjakan tugas
tertentu dari LKS untuk memberi bimbingan pada temannya
yang belum menguasainya.
Secara berkelompok mendiskusikan jawaban atas pertanyaan atau tugas yang
telah mereka kerjakan.
Explain atau menjelaskan a) Memastikan apa yang dijelaskan presenter benar secara
ilmiah dan semua siswa memahami penjelasan tersebut.
b) Mendorong siswa untuk bertanya, membantah, atau
menambahkan terhadap apa yang sudah dipresentasikan
presenter dari kelompok lain.
c) Menjelaskan konsep esensial yang belum dapat dikuasai
seluruh siswa.
Perwakilan siswa menjelaskan konsep esensial yang sudah dikuasainya di depan
kelas.
Create atau mencipta a) Menginspirasi siswa untuk mencetuskan ide-ide atau
pemikiran kreatif.
b) Membimbing siswa merealisasikan ide kreatifnya,
membuat laporan dan melaporkannya.
a) Mendiskusikan pemikiran kreatif yang sudah mereka pikirkan secara mandiri
dengan kelompoknya.
b) Mendiskusikan ide untuk merealisasikannya, membuat laporan dan
melaporkannya
Sopandi et al.,(2021)
BAB IV BAB V
8. BAB III
BAB I
HOME BAB II
KELEBIHAN & KEKURANGAN
MODEL PEMBELAJARAN RADEC
•Memupuk minat membaca siswa
•Melatih kreativitas siswa menggunakan pengetahuannya untuk menemukan ide
penyelidikan, pemecahan masalah, atau proyek yang bertemali dengan
kehidupan sehari-hari
•Meningkatkan efektivitas guru dalam memberikan bantuan pada siswa
•Pembelajaran berpusat pada peserta didik
•Sintak atau langkah-langkah pembelajarannya muda diingat dan dipahami, dsb.
Kelebihan
(Sopandi et al., 2021)
•Penggunaan model ini umumnya hanya untuk bidang tertentu
•Metode ini lebih spesifik kedalam soal cerita.
Kekurangan
(Kaharuddin dan Hajeniati,
2020)
BAB IV BAB V
9. BAB III
BAB I
HOME BAB II
PENELITIAN YANG RELEVAN
Masliah et al., (2020)
“Keefektifan Model Pembelajaran Problem Based Learning ( PBL )
terhadap Kemampuan Literasi dan Numerasi Peserta Didik di Sekolah
Dasar”
Hasil Penelitian : menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem
Based Learning efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan
literasi dan numerasi siswa di SD.
Jaenudin (2022)
“Pengaruh Pembelajaran RADEC Terhadap Literasi Sains Dan Sikap Peduli
Lingkungan Pada Materi Perubahan Iklim Siswa Sekolah Dasar”
Hasil Penelitian : menunjukkan bahwa pembelajaran RADEC berpengaruh secara
signifikan terhadap literasi sains dan sikap peduli lingkungan siswa.
Yulianti et al., (2022)
“Penerapan Model Pembelajaran RADEC Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa”
Hasil Penelitian : Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum
dan sesudah perlakuan menggunakan model pembelajaran RADEC.
Husna (2019)
“Penerapan Model Pembelajaran RADEC Untuk Meningkatkan
Kemampuan Literasi Matematis Siswa SMP”
Hasil Penelitian : Menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan literasi
matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model
pembelajaran RADEC lebih tinggi secara signifikan daripada siswa yang
mendapatkan model pembelajaran Discovery Learning dan siswa
menunjukkan respon positif terhadap pembelajaran dengan model
pembelajaran RADEC.
BAB IV BAB V
10. BAB III
BAB I
HOME BAB II
NOVELTY
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti
Persamaan Perbedaan
Kemampuan yang diteliti yaitu kemampuan literasi
numerasi
Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian terdahulu
banyak berbagai macam model pembelajaran yang digunakan
dalam meningkatkan kemampuan literasi numerasi, seperti
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), CALISTUNG,
Vygotsky, dan Metode Student Facilitator and Explaining.
Sedangkan pada penelitian ini menggunakan model
pembelajaran RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain, Create)
dalam meningkatkan kemampuan literasi numerasi.
Penelitian terdahulu belum ada yang menerapkan model
pembelajaran RADEC dalam meningkatkan literasi numerasi
siswa pada tingkat SD/MI, baru ada yang menerapkan hanya
pada tingkat SMP
BAB IV BAB V
11. BAB III
BAB I
HOME
BAB II
KERANGKA BERPIKIR
INPUT PROSES OUTPUT
Masalah di Indonesia :
1. Pembelajaran abad 21 siswa dituntut untuk mengeksplore kompetensi
literasi numerasi sebagai prasyarat bagi seseorang untuk sukses di abad
21.
2. Rendahnya kemampuan literasi numerasi siswa SD/MI berdasarkan hasil
TIMSS dari tahun 2003 – 2015
3. Hasil AKM dan AKMI 2021 menyatakan kemampuan litrerasi numerasi
siswa SD/MI tergolong rendah
Studi Pendahuluan :
1. Hasil AKMI 2022 di MI Darul Muttaqin menyatakan kemampuan literasi
numerasi masih tergolong rendah
2. Siswa belum dibekali dengan kompetensi 3 Indikator literasi numerasi
3. Guru belum mengetahui model pembelajaran yang inovati
4. Kegiatan belajar masih berpusat pada guru
5. Guru belum menerapkan model pembelajaran RADEC
Upaya :
1. Implementasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2015
2. GLN, GLS
3. AKMI/AKMI
4. Peningkatan kualitas pembelajran
5. Adanya model pembelajaran RADEC
Kemampuan Literasi Numerasi
Indikator :
1. Menggunakan berbagai macam bilangan dan simbol yang
terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan
masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-
hari.
2. Menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam berbagai
bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya).
3. Menggunakan interpretasi hasil analisis untuk memprediksi
dan mengambil kesimpulan keputusan.
Model Pembelajaran RADEC
Indikator/Tahapan Model Pembelajaran RADEC :
1. Tahap Read
2. Tahap Answer
3. Tahap Discuss
4. Tahap Explain
5. Tahap Create
Meningkatkan kemampuan
literasi numerasi siswa
Feedback
BAB IV BAB V
12. BAB III
BAB I
HOME BAB II
RUMUSAN MASALAH, HIPOTESIS PENELITIAN, & HIPOTESIS STATISTIK
No. Rumusan Masalah Hipotesis Penelitian Hipotesis Statistik (One tail)
1. Bagaimana kemampuan literasi numerasi siswa pada mata
pelajaran matematika di kelas V MI Darul Muttaqin?
Rumusan masalah deskriptif H0 : µ1 ≥ µ2
H1 : µ1 ≤ µ2
Keterangan :
H0: Tidak terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan
literasi numerasi siswa setelah diterapkan model
pembelajaran RADEC pada mata pelajaran matematika
di kelas V MI Darul Muttaqin
H1: Terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan literasi
numerasi siswa setelah diterapkan model pembelajaran
RADEC pada mata pelajaran matematika di kelas V MI
Darul Muttaqin
µ1: Skor rata-rata pretest literasi numerasi siswa sebelum
diberikan model pembelajaran RADEC
µ2 : Skor rata-rata posttest literasi numerasi siswa setelah
diberikan model pembelajaran RADEC
2. Bagaimana penerapan model pembelajaran RADEC pada
mata pelajaran matematika yang digunakan di kelas V MI
Darul Muttaqin?
Rumusan masalah deskriptif
3. Apakah terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan
literasi numerasi siswa setelah diterapkan model
pembelajaran RADEC pada mata pelajaran matematika di
kelas V MI Darul Muttaqin?
Rumusan masalah hipotetik :
Terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan literasi
numerasi siswa setelah diterapkan model pembelajaran
RADEC pada mata pelajaran matematika di kelas V MI
Darul Muttaqin
BAB IV BAB V
13. BAB II
BAB I
HOME BAB III
JENIS, METODE, DAN DESAIN PENELITIAN
Jenis Penelitian Metode Penelitian Desain Penelitian
Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan
penelitian empiris dimana data adalah
dalam bentuk sesuatu yang dapat
dihitung/angka (Basuki, 2021).
Pre-eksperimen
Metode pre-eksperimen adalah metode
yang dikategorikan bukan sebagai metode
eksperimen yang sesungguhnya (Rikatsih
et al., 2021)
One-group
pretest-posttest design
Keterangan :
O1 : Nilai rata-rata tes awal (pretest) kemampuan literasi
numerasi yang dilakukan sebelum memulai
menggunakan model pembelajaran RADEC
X : Perlakuan/treatment yaitu menggunakan model
pembelajaran RADEC
O2 : Nilai rata-rata tes akhir (posttest) kemampuan
literasi numerasi kelas eksperimen yang dilakukan
setelah menggunakan model pembelajaran RADEC
Pre - Test Treatment Post - Test
O1
X O2
(Sumber : Karlina et al., 2020)
BAB IV BAB V
14. BAB II
BAB I
HOME BAB III
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Bulan Juli - Agustus
di Kp. Cimanggu 2 RT 002/001
Desa Ciaruteun Udik Kecamatan
Cibungbulang Kab. Bogor Jawa
Barat
Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
BAB IV BAB V
15. BAB II
BAB I
HOME BAB III
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Darul Muttaqin Kabupaten
Bogor tahun ajaran 2023 – 2024 yang berjumlah 24 siswa.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan sampel
jenuh yang mana seluruh populasi dijadikan sampel.
POPULASI DAN SAMPEL
BAB IV BAB V
16. BAB II
BAB I
HOME BAB III
Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data,
Instrumen, Kalibrasi Instrumen, & Teknik Analisis Data
Sumber Data Teknik
Pengumpulan
Data
Instrumen Kalibrasi
Instrumen
Teknik Analisis Data
Primer Tes Tes :
1. Kisi-kisi tes uraian
2. Instrumen tes uraian
berjumlah 10 soal
Validitas :
Validitas Isi - Product
Moment Correlation
Reliabilitas : Alpha
Cronbach
1. Analisis Statistik Deskriptif
2. Analisis Statistik Inferensial Parametrik
menggunakan :
a. Uji pra syarat
- Uji Normalitas (data hasil pretes)
- Uji Homogenitas (subjek penelitian)
b. Uji hipotesis
- Uji–t dengan Paired sample t-test
Observasi Non Tes :
1. Kisi-kisi lembar observasi
tertutup
2. Instrumen lembar
observasi model RADEC
Validitas :Konstruk Statistik Deskriptif
Sekunder Studi Literatur
BAB IV BAB V
17. BAB III
BAB II
BAB I
HOME BAB IV
Hasil Penelitian Statistik Deskriptif
Hasil Penelitian
Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Literasi Numerasi Siswa
Statistik Pretest Posttest
Mean 11,70 21,65
Median 12,00 23,00
Modus 12 23
Min 2 7
Max 17 32
Jumlah siswa 23 23
BAB V
18. BAB III
BAB II
BAB I
HOME BAB IV
Hasil Penelitian Statistik Deskriptif
Hasil Penelitian
Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Literasi Numerasi Siswa Per Indikator
No Indikator Kemampuan Literasi Numerasi Pretest Posttest
1
Menggunakan berbagai macam bilangan dan
simbol yang terkait dengan matematika dasar
untuk memecahkan masalah praktis dalam
berbagai konteks kehidupan sehari-hari.
2,5 4,2
2
Menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam
berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain
sebagainya).
1,6 3,3
3
Menggunakan interpretasi hasil analisis untuk
memprediksi dan mengambil kesimpulan
keputusan
0,9 1,7
BAB V
19. BAB III
BAB II
BAB I
HOME BAB IV
Hasil Penelitian Statistik Deskriptif
Hasil Penelitian
Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran RADEC
Rata-rata persentase keterlaksanaan tahapan-tahapan model pembelajaran RADEC yaitu
83% dengan kategori sangat baik. Pada tahapan pertama memperoleh rata-rata 91%,
tahapan kedua memperoleh 91%, tahapan ketiga memperoleh 73%, tahapan keempat
memperoleh 80%, dan tahapan kelima memperoleh 80%.
BAB V
20. BAB III
BAB II
BAB I
HOME BAB IV
Hasil Penelitian Statistik Inferensial
Hasil Penelitian
Uji Normalitas
Data Sig. Keterangan
Pretes 0,258 Data berdistribusi normal
Posttest 0,388 Data berdistribusi normal
Uji Homogenitas
Data Sig. Keterangan
Pretest dan Posttest 0,004 Homogen
BAB V
21. BAB III
BAB II
BAB I
HOME BAB IV
Hasil Penelitian Statistik Inferensial
Hasil Penelitian
Uji Hipotesis
Keterangan Mean
Std.
Deviation
Sig.(2-
Tailed)
Keputusan Uji
Pair Pretest Posttest -9, 957 4,527 0,000 H0 ditolak
Diperoleh skor probabilitas (sig. 2-tailed) 0,000 < 0,01 sehingga H0 ditolak
yang artinya H1 diterima yaitu rata-rata kemampuan literasi numerasi siswa
berbeda secara signifikansi pada nilai pretest dan posttes. Berdasarkan
hitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan skor
rata-rata postets kemampuan literasi numerasi siswa setelah diberi perlakuan
dengan model pembelajaran RADEC dibandingkan dengan skor rata-rata
pretest sebelum diberi perlakuan model pembelajaran RADEC.
BAB V
22. BAB III
BAB II
BAB I
HOME BAB IV BAB V
Kesimpulan
Kesimpulan 1
Kesimpulan 3
Kesimpulan 2
Tingkat kemampuan literasi numerasi
siswa kelas V pada mata pelajaran
matematika di MI Darul Mutaqin
sebelum penerapan model
pembelajaran RADEC sangat rendah
dengan skor rata-rata pretest 11,70,
sedangkan setelah menerapkan model
pembelajaran RADEC skor rata-rata
posttest siswa meningkat yaitu 21,65.
Perbedaan yang diperoleh ini dapat
dinyatakan bahwa perlakukan yang
diberikan dengan menggunakan model
pembelajaran RADEC dalam kegiatan
pembelajaran dapat meningkatkan
kemampuan literasi numerasi siswa.
Berdasarkan hasil observasi
keterlaksanaan model pembelajaran
RADEC rata-rata persentase
keterlaksanaan tahapan-tahapan model
pembelajaran RADEC pada mata
pelajaran matematika di kelas V Mi
Darul Muttaqin yaitu 83% dengan
kategori sangat baik.
Skor probabilitas (2-tailed) 0,000 < 0,01 sehingga H0 ditolak yang
artinya H1 diterima. Dengan demikian penerapan model
pembelajaran RADEC sangat membantu untuk meningkatkan
kemampuan literasi numerasi siswa dalam pembelajaran
matematika di kelas V di MI Darul Muttaqin.
23. BAB III
BAB II
BAB I
HOME BAB IV BAB V
Saran
1
2
3
4
Bagi siswa
Bagi guru
Bagi sekolah
Bagi peneliti
24. BAB III
BAB II
BAB I
HOME BAB IV BAB V
Han, W., Susanto, D., Dewayani, S., Pandora, P., Hanifah, N., Miftahussururi., Nento, M. N., & Akbari, Q. S. (2017).
Materi Pendukung Literasi Numerasi. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ekowati, D. W., & Suwandayani, B. I.(2019). Literasi Numerasi Untuk Sekolah Dasar. Malang: UMM Press
Kemendikbud. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Atas. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sopandi, W., dkk. (2021). Model Pembelajaran RADEC Teori dan Implementasi di Sekolah. Bandung: UPI PRESS..
Sopandi, W., Pratama, Y.A., & Handayani. H. (2019). Sosialisasi dan Workshop Implementasi Model Pembelajaran
Dasar dan Menengah [ Dissemination and Implementation Workshop of RADEC Learning Models for Primary and
Secondary Education Teachers]. Pedagogia : Jurnal Pendidiakan 8(1):19– 34. doi: 10.21070/pedagogia.v8i1.1853.
DAFTAR PUSTAKA