1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi
Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Bakrie
Pasaman Plantations (BPP)
Pela Triananda
180410031
Dosen Pembimbing:
Dr. Yanita, S.E., M.M
Dosen Penguji:
1. Prof. Drs. A Hadi Arifin, M.Si
2. Nurmala, S.E., M.Si
2. Pendahuluan
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan pada PT. Bakrie
Pasaman Plantations (BPP), adanya gaya kepemimpinan dari manajer
pada PT. Bakrie Pasaman Plantations (BPP) sendiri menyebabkan kurang
puasnya para karyawan dalam bekerja yang disebabkan oleh beberapa
permasalahan seperti peraturan dan prosedur kerja yang tidak
mendukung kondisi dan situasi para karyawan serta keputusan hanya
berdasarkan pada manajer saja tanpa ada pertimbangan dari segi
pendapat dari para karyawan yang dimiliki. kemudian kurangnya
motivasi kerja dikarenakan adanya prosedur pembagian tugas yang
tidak jelas, serta adanya permasalahan tentang lingkungan kerja yang
kurang kondusif dikarenakan kurangnya komunikasi antara para
karyawan dengan manajer, serta ruang untuk perkantoran yang sempit
dan juga kantor terlalu dekat dengan pabrik sehingga mengganggu
konsentrasi dari para karyawan.
3. Pendahuluan
1. Apakah gaya kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja?
2. Apakah motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja?
3. Apakah lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja?
Rumusan Masalah Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apakah gaya
kepemimpinan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan
kerja.
2. Untuk mengetaui apakah motivasi
kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja.
3. Untuk mengetahui apakah
lingkungan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
4. Landasan Teori
Gaya Kepemimpinan
Menurut Thoha (2015) bahwa gaya kepemimpinan
merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain seperti apa yang pemimpin kehendaki.
Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2019) motivasi kerja adalah bekal
mengemudi kekuatan yang menciptakan semangat kerja
dalam diri seseorang, mendorong mereka untuk bekerja sama
secara efektif dengan orang lain dan berusaha semaksimal
mungkin untuk mencapai kepuasan kerja
Lingkungan Kerja
Menurut Sutrisno (2019) lingkungan kerja adalah
keseluruhan sarana prasarana kerja yang ada disekitar
karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan lingkungan kerja ini
meliputiu tempat bekerja, fasilitas, dan alat bantu
pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketengangan,
termasuk juga hubungan kerja anytara orang-orang yang
ada ditempat tersebut.
Kepuasan Kerja
Menurut Rivai (2019) kepuasan kerja (jobsatisfaction) adalah
keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dengan mana para karyawan memandang
pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan
sesorang terhadap pekerjaannya
5. Penelitian Terdahulu
01
Pradana dan Santoso (2022)
Pengaruh Gaya kepemimpinan,
lingkungan kerja, dan motivasi
kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan bagian produksi
pada PT. Harapan
Vahera dan Onsardi (2021
Analisis Gaya Kepemimpinan,
Motivasi, dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan
02 03
Nugraha (2018)
Pengaruh Lingkungan Kerja
Kepemimpinan dan
Komunikasi Kerja Karyawan Di
Dinas Peternakan Kabupaten
Jombang.
6. Kerangka dan Hipotesis
H1 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
H2 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja.
H3 : Lingkungan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja.
Gaya Kepemimpinan
(X1)
Motivasi Kerja (X2)
Lingkungan Kerja
(X3)
Kepuasan Kerja (Y)
H1
H2
H3
Hipotesis
7. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer
2. Data Sekunder
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel adalah
sebanyak 47 karyawan.
Uji Instrumen Data
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
2. Observasi
3. Studi Dokumentasi
Pengujian Hipotesis
1. Uji Secara Parsial
2. Uji Koefisien Determinasi
8. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji validitas pada
tabel menunjukkan bahwa semua
variabel yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki nilai Rhitung
lebih besar dari Rtabel dan nilai
signifikan lebih kecil dari tingkat
signifikan yang digunakan yaitu 0,05.
Oleh karena itu, maka dapat
disimpulkan bahwa semua data
variabel yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki data yang valid
atau dinyatakan lolos uji validitas.
Hasil Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel di atas, maka dapat
dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha yang diperoleh oleh semua
variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari
gaya kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja, dan
kepuasan kerja memiliki nilai cronbach’s alpha lebih besar dari
0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini
reliabel.
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Gaya Kepemimpinan 0,757 Reliabel
2 Motivasi Kerja 0,769 Reliabel
3 Lingkungan Kerja 0,770 Reliabel
4 Kepuasan Kerja 0,720 Reliabel
9. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji normalitas data
menggunakan uji normality probability
plot pada gambar di atas menunjukkan
bahwa titik-titik di dalam grafik
menyebar disekitar garis diagonal atau
mengikuti garis diagonal. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa data dalam
penelitian terdistribusi secara normal.
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas
pada tabel di atas, maka dapat dilihat
bahwa nilai VIF yang diperoleh oleh
ketiga variabel yang digunakan lebih
kecil dari 10 dan memiliki nilai
tolerance lebih besar dari 0,10.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data dalam penelitian ini tidak terjadi
masalah multikolinearitas.
Hasil Multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji
heteroskedastisitas menggunakan
grafik scatterplot pada gambar di atas
menunjukkan bahwa titik-titik di dalam
grafik menyebar dan tidak membentuk
suatu model tertentu. Oleh karena itu,
maka dapat disimpulkan bahwa data
dalam penelitian tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
Hasil Uji Normalitas
Variabel
Collinearity Diagnostic
Keterangan
VIF Tolerance
X1 1,901 0,526 Bebas
Multikolinearita
s
X2 2,039 0,490
X3 1,897 0,527
10. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel
4.15 di atas, maka dapat dilihat bahwa nilai koefisien
determinasi (adjusted r-square) yang diperoleh adalah
sebesar 0,574. Hal ini menunjukkan hahwa kepuasan
kerja karyawan pada PT. Bakrie Pasaman Plantations
(BPP) di Kabupaten Pasaman dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja
sebesar 57,4%. Sedangkan sisanya sebesar 42,6%
kepuasan kerja karyawan PT. Bakrie Pasaman
Plantations (BPP) dipengaruh oleh variabel lainnya yang
tidak digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu,
maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan
pada PT. Bakrie Pasaman Plantations (BPP) memiliki
korelasi atau hubungan yang kuat karena dengan variabel
gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja.
Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil uji parsial di atas, maka dapat dilihat
bahwa semua variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
Hasil Parsial
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,776 0,602 0,574 1,471
Variable
Unstandardized
Coeficient Standardized
Coeficient Beta T Sig
B Std. Error
(Constant) 2,648 2,357 1,123 0,267
X1 0,231 0,109 0,282 2,127 0,039
X2 0,279 0,127 0,302 2,198 0,033
X3 0,334 0,142 0,311 2,347 0,024
11. Analisis Regresi Linier Berganda
Dari hasil pengolahan data kuesioner diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 2,648 + 0,231X1 + 0,279X2 + 0,334X3
Keterangan:
Y : Kepuasan Kerja Karyawan
X1 : Gaya Kepemimpinan
X2 : Motivasi Kerja
X3 : Lingkungan Kerja
Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai konstanta diperoleh sebesar 2,648 yang berarti apabila gaya kepemimpinan semakin baik, motivasi kerja karyawan
semakin meningkat, dan juga lingkungan kerja semakin baik, maka kepuasan kerja karyawan pada PT. Bakrie Pasaman
Plantations (BPP) akan meningkat.
2. Nilai koefisien gaya kepemimpinan diperoleh sebesar 0,231 yang berarti apabila gaya kepemimpinan manajer meningkat,
maka kepuasan kerja karyawan pada PT. Bakrie Pasaman Plantations (BPP) juga akan mengalami peningkatan.
3. Nilai koefisien motivasi kerja diperoleh sebesar 0,279 yang berarti apabila motivasi kerja karyawan meningkat, maka
kepuasan kerja karyawan pada PT. Bakrie Pasaman Plantations (BPP) juga akan mengalami peningkatan.
4. Nilai koefisien lingkungan kerja diperoleh sebesar 0,334 yang berarti apabila lingkungan kerja terjadi peningkatan, maka
kepuasan kerja karyawan pada PT. Bakrie Pasaman Plantations (BPP) juga akan meningkat.
12. Penutup
1. Gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan pada PT. Bakrie Pasaman Plantations
(BPP) di Kabupaten Pasaman Barat Provinsi
Sumatera Barat.
2. Motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.
Bakrie Pasaman Plantations (BPP) di Kabupaten
Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat.
3. Lingkungan kerja secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
pada PT. Bakrie Pasaman Plantations (BPP) di
Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat.
Kesimpulan
Gaya kepemimpinan motivasi kerja, dan lingkungan kerja
merupakan salah satu penyebab terjadi ketidakpuasan kerja
para karyawan PT. Bakrie Pasaman Plantations (BPP) di
Kabupaten Pasaman Barat. Oleh karena itu, manajer atau
pimpinan PT. Bakrie Pasaman Plantations (BPP) harus
memiliki gaya kepemimpinan yang baik seperti memiliki
kemampuan dalam mengambil keputusan, kemampuan
dalam memotivasi para karyawan, kemampuan dalam
berkomunikasi, kemampuan dalam mengendalikan bawahan,
dan harus memiliki tanggung jawab yang besar, serta harus
mampu mengendalikan emosi setiap ada kesalahan yang
dilakukan oleh para karyawan.
Saran