3. LATAR BELAKANG
Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis
terutama di Indonesia. Lidah buaya (Aloe vera L.) mudah didapatkan dan memiliki
khasiat sehingga dijadikan obat alternatif yang memiliki efek samping yang tidak
membahayakan. Lidah buaya (Aloe vera L.) juga dapat dimanfaatkan sebagai
pemakaian luar untuk melindungi kulit dari radiasi matahari (Wening Hanifah, 2020).
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air tidak kurang
dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Sifat umum sediaan krim ialah
mampu melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup
lama sebelum sediaan ini dicuci atau dihilangkan. Penerimaan oleh pasien
merupakan hal penting dalam emulsi yang digunakan secara topikal.
Berdasarkan tipe emulsi m/a lebih banyak digunakan sebagai basis obat
yang dapat tercuci dengan air untuk tujuan kosmetik umum (Ariem et al.,
2020).
4. Rumusan Masalah
Bagaimana uji formulasi dan mutu fisik
ekstrak etanol daging lidah buaya (Aloe vera
L.) terhadap sediaan krim
Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui uji formulasi dan mutu
fisik ekstrak etanol daging lidah buaya (Aloe
vera L.) terhadap sediaan krim
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui formulasi krim manakah
yang memenuhi syarat uji krim ekstrak etanol
daging lidah buaya (Aloe vera L.)
6. KLASIFIKASI
TANAMAN LIDAH
BUAYA
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
7. KRIM
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim mempunyai
konsentrasi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak
dalam air. Sekarang batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari
emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol
berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air (L. Mansauda, K. R., 2019).
9. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis kerja (Ha)
Pada pengujian formulasi dan mutu fisik
sediaan krim ekstrak etanol daging lidah
buaya (Aloe vera L.) memenuhi standar uji
mutu fisik sediaan krim
Hipotesis statistik (Ho)
Pada pengujian formulasi dan mutu fisik
sediaan krim ekstrak etanol daging lidah
buaya (Aloe vera L.) tidak memenuhi standar
uji mutu fisik sediaan krim
11. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini bersifat eksperimental. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dikarenakan bertujuan untuk mengetahui uji mutu fisik dan formulasi
ekstrak etanol lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap sediaan krim.
12. VARIABEL PENELITIAN
VARIABEL BEBAS
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah uji
formulasi dan mutu fisik sediaan krim ekstrak
etanol daging lidah buaya (Aloe vera L.)
VARIABEL TERIKAT
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
pengaruh formulasi pada uji stabilitas fisik
sediaan krim ekstrak etanol lidah buaya (Aloe
vera L.)
13. SUBJEK, TEMPAT, DAN WAKTU
PENELITIAN
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah kesatuan individu atau subyek pada wilayah dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. Dalam penelitian ini populasi
sampel adalah Lidah Buaya (Aloe vera L.) yang ada di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
2. Sampel Penelitian
Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera L.) diambil dari tanaman yang diperoleh dari Desa Tempel RT 07/RW 06 Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Grobogan.
3. Detail Teknik Pemilihan Sampel
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling yaitu sampel berdasarkan kriteria karakteristik populasi yang
ditentukan oleh peneliti. Serta dilakukan determinasi tanaman pada sampel Lidah Buaya (Aloe vera L.)
4. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika dan Teknologi Sediaan Farmasi Universitas Muhammadiyah Kudus.
5. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2023 – Januari 2024
15. HASIL EKSTRAKSI LIDAH BUAYA
Ekstraksi dilakukan dengan tujuan untuk
menarik komponen senyawa yang ada di
dalam bahan alam.
16. HASIL PEMERIKSAAN ORGANOLEPTIK
Untuk uji organoleptik sendiri dengan cara
sediaan krim di lihat secara visual yang
meliputi warna, bau dan juga bentuk.
17. HASIL UJI BEBAS ETANOL
Ekstrak kental akan dinyatakan bebas etanol
bila tidak tercium adanya bau etanol pada
ekstrak kental.
18. HASIL SKRINING FITOKIMIA
Berdasarkan Tabel 4.4 Identifikasi senyawa
flavonoid didapatkan hasil berwarna putih pekat
menunjukkan sampel negatif flavonoid.
Identifikasi senyawa saponin didapatkan hasil
berbentuk busa setelah penambahan HCI dan
busa tidak hilang menunjukkan adanya
kandungan saponin pada sampel. Dikarenakan
senyawa saponin mempunyai sifat fisik mudah
larut dalam air dan akan menimbulkan busa
Ketika dikocok. Senyawa tanin didapatkan hasil
positif karena terdapat warna hitam pekat.