Mata kuliah : Gizi dalam daur Kehidupan.
PPT ini berisi materi mengenai gizi seimbang dan beberapa pokok pembahasan mengenai pemenuhan gizi pada ibu menyusui.
Mata kuliah : Gizi dalam daur Kehidupan.
PPT ini berisi materi mengenai gizi seimbang dan beberapa pokok pembahasan mengenai pemenuhan gizi pada ibu menyusui.
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic ChurchGBI KAPERNAUM - BALI
Pernikahan adalah lembaga pertama yang diciptakan Allah. Pernikahan pertama di dunia terjadi setelah TUHAN menciptakan seorang pria, yaitu Adam. TUHAN memutuskan seharusnya manusia tidak hidup sendirian dalam dunia ini. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kej 2:18).
Maka TUHAN menciptakan seorang perempuan dan saat itulah pernikahan pertama terjadi. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. (Kej 2:21-25).Syarat melangsungkan Pemberkatan Nikah di GBI Caphernaum Apostolic Church :
1.Keduanya adalah jemaat GBI CAC dan memiliki kartu Anggota yang masih berlaku.
2.Sudah aktif mengikuti Konseling minimal 3 bulan sebelum tanggal pendaftaran.
3.Mendaftar minimal 6 bulan sebelum tanggal pemberkatan nikah dan mengisi formulir pendaftaran bimbingan pranikah serta melengkapi semua persyaratannya.
4.Wajib mengikuti pertemuan konseling awal sebelum mengikuti bimbingan pranikah (2 minggu sebelumnya dengan perjanjian).
5.Wajib mengikuti seluruh kelas bimbingan pranikah sampai selesai.
6.Keduanya sangat dianjurkan untuk mengikuti Ibadah Minggu yang diadakan oleh GBI CAC.
Untuk penjelasan lebih lengkap silakan hubungi kantor sekretariat GBI CAC.Tuhan Yesus memberkati.
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Anindita Dyah Sekarpuri
Modul pegangan kader dan orangtua dalam fasilitasi kelompok BIna Keluarga Remaja (BKR) sebagai bagian dari materi pengembangan kompetensi kader dan keluarga yang memiliki remaja
Buku Pegangan bagi BP4 tentang Kursus Pranikah untuk Calon PengantinIbnu Azis
Buku pegangan bagi Petugas Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) tentang kursus pranikah untuk calon pengantin. Diterbitkan oleh BKKBN (2014).
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic ChurchGBI KAPERNAUM - BALI
Pernikahan adalah lembaga pertama yang diciptakan Allah. Pernikahan pertama di dunia terjadi setelah TUHAN menciptakan seorang pria, yaitu Adam. TUHAN memutuskan seharusnya manusia tidak hidup sendirian dalam dunia ini. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kej 2:18).
Maka TUHAN menciptakan seorang perempuan dan saat itulah pernikahan pertama terjadi. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. (Kej 2:21-25).Syarat melangsungkan Pemberkatan Nikah di GBI Caphernaum Apostolic Church :
1.Keduanya adalah jemaat GBI CAC dan memiliki kartu Anggota yang masih berlaku.
2.Sudah aktif mengikuti Konseling minimal 3 bulan sebelum tanggal pendaftaran.
3.Mendaftar minimal 6 bulan sebelum tanggal pemberkatan nikah dan mengisi formulir pendaftaran bimbingan pranikah serta melengkapi semua persyaratannya.
4.Wajib mengikuti pertemuan konseling awal sebelum mengikuti bimbingan pranikah (2 minggu sebelumnya dengan perjanjian).
5.Wajib mengikuti seluruh kelas bimbingan pranikah sampai selesai.
6.Keduanya sangat dianjurkan untuk mengikuti Ibadah Minggu yang diadakan oleh GBI CAC.
Untuk penjelasan lebih lengkap silakan hubungi kantor sekretariat GBI CAC.Tuhan Yesus memberkati.
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Anindita Dyah Sekarpuri
Modul pegangan kader dan orangtua dalam fasilitasi kelompok BIna Keluarga Remaja (BKR) sebagai bagian dari materi pengembangan kompetensi kader dan keluarga yang memiliki remaja
Buku Pegangan bagi BP4 tentang Kursus Pranikah untuk Calon PengantinIbnu Azis
Buku pegangan bagi Petugas Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) tentang kursus pranikah untuk calon pengantin. Diterbitkan oleh BKKBN (2014).
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
PPT Persiapan Calon Pengantin (1) (Kristen).pptx
1. 06 Maret 2023, di Jakarta
Levina P Nahumury
KASUBDIT PERBERDAYAAN UMAT DAN PENGEMBANGAN BUDAYA
2. Pernikahan / Perkawinan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan, yang diperbarui dengan
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2019
• Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara
seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami isteri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa;
• Pasangan yang menikah adalah pria dan
wanita yang sudah memenuhi usia 19
tahun;
• Undang-Undang Perkawinan mengatur
tentang persyaratan dasar dan teknis untuk
warganegara Indonesia melaksanakan dan
mencatatkan perkawinannya;
• Harus lulus program kursus dimana calon
pengantin diwajibkan mengikuti kelas atau
bimbingan pra-nikah untuk mendapatkan
sertifikat yang dijadikan sebagai syarat
perkawinan;
3. • Bimbingan Perkawinan ditujukan untuk
memberikan pengetahuan, bimbingan dan
membekali calon suami istri agar memiliki
kesiapan secara mental, lahir dan batin saat
memasuki kehidupan berumahtangga /
berkeluarga dengan segala problematik yang
mungkin muncul dan dihadapi;
• Secara khusus materi bimbingan juga
diberikan tentang pengetahuan seputar
kesehatan alat reproduksi, penyakit-penyakit
berbahaya yang mungkin terjadi pada
pasangan suami istri, hingga masalah-
masalah yang mungkin muncul pada turunan
yang dihasilkan, misal bayi cacat fisik dan
mental, penyakit bawaan, dan stunting pada
anak;
• Tujuannya agar perkawinan menjadi bahagia,
sejahtera, dan menghasilkan generasi
bangsa yang sehat lahir batin.
Pernikahan / Perkawinan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
4. • Lingkup :
• Pelayanan Kesehatan Yang Bersifat Promotif, Preventif, Kuratif Dan
Rehabilitatif;
• Pelayanan Kesehatan Reproduksi : Sehat Fisik, Mental Dan Sosial Baik
Baik Laki-laki Maupun Perempuan, Untuk Menghindari Dari Penyakit,
Kecatatan Dan Masalah dalam Fungsi, Proses Reproduksi;
• Pelayanan Reproduksi Kesehatan Remaja;
• Pelayanan Kesehatan Sistem Reproduksi Terkait Organ Dan Zat Dalam
• KESEHATAN REPRODUKSI ADALAH “KEADAAN SEJAHTERA FISIK, MENTAL DAN SOSIAL SECARA UTUH, YANG TIDAK SEMATA-MATA BEBAS DARI PENYAKIT
ATAU KECACATAN, DALAM SEMUA HAL YANG BERKAITAN DENGAN SISTEM REPRODUKSI, SERTA FUNGSI DAN PROSES REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN’
Undang – Undang Republik
Indonesia
No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia
No. 61 Tahun 2014
Tentang Kesehatan
KESEHATAN REPRODUKSI
5. MASALAH DAN TANTANGAN KESEHATAN (1)
• ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANAK (AKI DAN AKA), STUNTING,
PERNIKAHAN USIA ANAK MASIH TINGGI
• EKSPLOITASI SEKSUAL DAN KETIDAKSETARAAN GENDER
1
2
• SUAMI ISTRI YANG TIDAK SEHAT MENGHADAPI MASALAH KESEHATAN :
1. MENYEBARKAN PENYAKIT (MENULAR) KEPADA PASANGANNYA;
2. TIDAK MEMILIKI KETURUNAN;
3. MENGHASILKAN KETURUNAN ATAU ANAK-ANAK YANG TIDAK
SEHAT, CACAT ATAU MENGIDAP PENYAKIT BERBAHAYA/MENULAR;
4. KELUARGA YANG TIDAK SEHAT DENGAN ANAK-ANAK YANG TIDAK
SEHAT AKAN MENGHADAPI MASALAH KESEJAHTERAAN
EKONOMI, DAN BERBAGAI MASALAH PSIKOLOGIS;
5. ANAK-ANAK YANG TIDAK SEHAT MENGHADAPI DAN MENJADI
MASALAH SOSIAL SECARA BERKEPANJANGAN;
6. MASALAH YANG TIDAK TERSELESAIKAN, DENGAN KETIDAK SIAPAN
ORANG TUA MENGHADAPINYA RENTAN BERUJUNG PADA
PERCERAIAN, BERBAGAI BENTUK KEKERASAN, PENGABAIAN
TERHADAP KELANJUTAN DAN MASA DEPAN ANAK.
3
6. 4
5
6
• DIPERLUKAN KESADARAN PASANGAN PRANIKAH UNTUK
KESIAPAN MENTAL DAN FISIK, KHUSUSNYA TENTANG
PENYAKIT BERBAHAYA, MENULAR DAN PENGETAHUAN
TENTANG PERLINDUNGAN KESEHATAN REPRODUKSI.
• SESUAI PERKEMBANGAN WAKTU, JUMLAH PENYAKIT
(BERBAHAYA DAN MENULAR) BERKEMBANG BERAGAM
JENIS DAN MEMBERI DAMPAK LUAS DENGAN JUMLAH
PENDERITA YANG MENINGKAT. DIANTARANYA PENYAKIT
INFEKSI UMUM DAN SEKSUAL, SEPERTI GO, HERPES,
TRIKOMONAS, HIV/AIDS. SEBAGIAN BESAR DARI
PENYAKIT INI BAHKAN SBELUM DITEMUKAN OBAT ATAU
VAKSINNYA, SEPERTI : HIV/AIDS
• TANTANGAN KESIAPAN BAGI PASANGAN YANG
MEMUTUSKAN UNTUK MENIKAH DENGAN PASANGAN
YANG MENGIDAP PENYAKIT YANG
BERAT/MENULAR/BERBAHAYA
MASALAH DAN TANTANGAN KESEHATAN (2)
7. A. ALASAN PERNIKAHAN :
• Untuk Tujuan Memiliki Keluarga dan Keturunan
Kejadian 1 : 26 -28 Maka Allah berfirman “Beranak-cuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di lat dan burung-burung di udara dan atas
segala binatang yang merayap di bumi’
• Menjadi Penolong bagi Pasangannya
Kejadian 2 : 28 Allah berfirman : “Tidak baik, kalau manusia itu seorang
diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan
dia.
• Antara Laki-laki dan Perempuan
Kejadian 2: 23-24 Lalu berkatalah manusia itu : “Inilah dia, tulang dari
tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab
ia diambil dari laki-laki. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan
KONSEP ALKITAB TENTANG PERNIKAHAN (1)
8. B. GAMBARAN DASAR PENIKAHAN :
Meleakhi 2 : 13-16
Pernikahan adalah
sebuah perjanjian,
komitmen, kesetiaan
dan kemitraan
permanen
(Matius 19: 5-6)
Pernikahan itu kudus,
gambaran hubungan
Kristus dan jemaatnya
(Meleakhi 2: 16)
KONSEP ALKITAB TENTANG PERNIKAHAN (2)
Terang dan gelap tidak
dapat bersatu
(2 Korintus 6:14)
Allah membenci
perceraian
(Roma 7:2)
Menjauhi percabulan
dan perzinahan
(Keluaran 20:14,
Kolose 3:19)
Memelihara
perkawinan yang
sukses dan
menyelesaikan
masalah (Efesus 4:26)
Romantika dan
karunia seks
dilakukan dalam
ikatan perkawinan
(Amsal 5: 18-19)
9. C. HUBUNGAN SUAMI KEPADA ISTERI,
DAN ISTERI KEPADA SUAMI
• Hidup bijaksana, melindungi isteri
sebagai kaum yang lemah (1 Petrus
3:7)
• Saling menghormati, tunduk satu
dengan yang lain (Efesus 5: 21)
• Saling mengasihi dan jangan berlaku
kasar (Kolose 3: 19)
• Tetap bertumbuh dalam satu kesatuan
Roh dan pengertian dalam ikatan
damai sejahtera (Efesus 4: 2-3)
KONSEP ALKITAB TENTANG PERNIKAHAN (3)
10. • Konseling Pranikah dilakukan sebagai
konseling khusus untuk pasangan yang
akan menikah atau sebelum melangsungkan
pernikahan;
• Konseling Pranikah untuk membimbing dan
menolong pasangan yang akan menikah
untuk memahami prinsip dasar pernikahan
secara Kristen/Kristiani/Gereja;
• Konseling Pranikah dilakukan sebagai
pastoral konseling dalam system gereja oleh
pendeta/penatua gereja;
• Konseling Pranikah untuk memberikan
penguatan, pengetahuan dan panduan
kepada pasangan yang akan
melangsungkan pernikahan untuk
memahami makna/dasar/tujuan sebuah
pernikahan/berkeluarga dan menyiapkan
secara mental/rohani tentang tantangan-
• Konseling Pranikah
diselenggarakan oleh gereja
dengan pola, waktu dan
materi konseling yang
sudah ditetapkan;
• Tujuan utamanya, pasangan
yang akan memasuki jenjang
pernikahan, akan dapat
mengalami kehidupan
suami-isteri, membina
rumah tangga dan
membangun keluarga secara
bertanggungjawab terhadap
Tuhan dan manusia serta
hukum.
D. KONSELING PRA PERNIKAHAN
KONSEP ALKITAB TENTANG PERNIKAHAN (3)
11. KONSELING PRANIKAH SECARA KRISTEN
• PERSPEKTIF KESEHATAN REPRODUKSI :
- Isu Yang Penting Karena Berkaitan Dengan Hak Reproduksi Setiap Keluarga (Setiap Keluarga Harus
Mendapatkan Pelayanan Dan Informasi Terkait Hal Ini)
- Kesehatan Reproduksi Terkait Kesehatan Perempuan, Ibu Dan Bayi/Anak
- Masalah Kesehatan Reproduksi Berkaitan Dengan Tanggungjawab Kependudukan (Membangun
Masyarakat Dan Generasi Berkualitas) Dan Pembangunan
- Masalah Kesehatan Reproduksi Berkaitan Dengan Keluarga Berencana Yang Sehat, Berkualitas,
pengobatan Infertilitas, Pencegahan Aborsi
- Masalah Kesehatan Reproduksi Terkait Dengan Pencegahan Dan Pengobatan Infeksi Saluran
Reproduksi, Pencegahan Terjadi Penularan Penyakit Infeksi Seksual Dan Menular
- Konseling Kesehatan Reproduksi Diberikan Kepada Pasangan Calon Pengantin, Bahkan Warga Gereja
Sejak Usia Remaja Karena Terkait Dengan Pengetahuan Seksualitas, Siklus Hidup Secara Biologis,
System/Fungsi Dan Proses Reproduksi
• KONSELING DAN BIMBINGAN DIBERIKAN UNTUK MEMBANGUN KESADARAN DAN TANGGUNGJAWAB, SERTA
PENGETAHUAN DAN KESIAPAN LAHIR DAN BATHIN
• KONSELING PRANIKAH BUKAN SAJA UNTUK MEMENUHI KETENTUAN UU TETAPI UNTUK TUJUAN YANG LUHUR
MEMBANGUN KELUARGA YANG SEHAT DAN SEJAHTERA, MEWUJUDKAN PROGRAM GENERASI EMAS SERTA IKUT
MENYELESAIKAN MASALAH BANGSA, MASYARAKAT DAN GEREJA.
12. DITJEN BIMAS KRISTEN TELAH
MELAKUKAN
Pencetakan buku KKBS Perjanjian Kerjasama
Sosialisasi Pembinaan Catin
Tahun 2021 dilanjut 2022
Surat Edaran
7 Aras Gereja dan
328 Sinode mensosialisasikan ke
379.413 Gereja/Jemaat Lokal
Pengantin sudah
diberkati
Surat Edaran ditujukan kepada
Kanwil Kemenag dan Kabid Pembimas
13. PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA DENGAN DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.03.01/11/ 460 /2021
NOMOR 170/DJ.IV/PW.00/04/2021
TENTANG
PELAKSANAAN BIMBINGAN PERKAWINAN DAN
PELAYANAN KESEHATAN BAGI CALON PENGANT
Bertempat di jakarta tanggal 29-4-2021, yang bertanda tangan di bawah ini kami:
Kartini Rustandi, pit. Direktur jenderal kesehatan masyarakat kementerian kesehatan Republik Indonesia disebut
PIHAK KESATU.
Thomas pentury, direktur jenderal bimbingan masyarakat kristen kementerian agama republik Indonesia disebut
PIHAK KEDUA.
Untuk selanjutnya PIHAK KESATU, dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK, dan secara
sendiri-sendiri disebut sebagai PIHAK. PARA PIHAK dalam kedudukan dan jabatan tersebut di atas terlebih dahulu
menerangkan hal-hal sebagai berikut:
PIHAK KESATU merupakan unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan yang mempunyai tugas dan fungsi
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat.
PIHAK KEDUA merupakan unit kerja di lingkungan Kementerian Agama yang mempunyai tugas dan fungsi
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Kristen.
PARA PIHAK sepakat untuk menindaklanjuti Kesepakatan Bersama Antara Kementerian Agama Republik Indonesia
dengan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nomor 2 Tahun 2020, Nomor
14. BIMBINGAN GEREJA TERHADAP CATIN
Gereja memberikan bimbingan dalam menghadapi
permasalahan rumah tangga sesuai ajaran Tuhan
Yesus
Gereja meminta catin untuk memeriksa kesehatannya
di Puskesmas terdekat
Gereja memberikan bimbingan terkait Kesehatan
repruduksi didampingi oleh petugas Puskesmas
15. PERSIAPAN CALON PENGANTIN SEBELUM
MENDAPATKAN PEMBERKATAN PERKAWINAN DI
GEREJA
Pasangan catin Pendaftaran
Pencatatn
Bimbingan pra
Perkawinan
Pemberian KIE
Kesehatan
reproduksi
Pemeriksaan
Kesehatan
Tatalaksana
sesuai dengan
temuan medis
Kartu calon
pengantin sehat
Pengantin