SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN KESEHATAN
PADA PASIEN USIA SUBUR
Nama Anggota Kelompok :
a. Kesehatan wanita banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai
budaya yang hidup dalam masyarakat. Wanita sering
dicitrakan sebagai makhluk yang lemah dan harus
selalu mengalah dan berkorban. Anggapan seperti
tersebut, jelas merugikan kesehatan wanita.
b. Perawatan kesehatan wanita dilaksanakan pada
ranah komunitas.
c. Jadwal skrining berkala membantu mendeteksi
penyakit secara dini dan mencegah perkembangan
penyakit.
PENDAHULUAN
Aspek pengkajian kesehatan wanita
1. Identitas seksual
2. Identitas kelompok
3. Kecemasan dan masalah
kehidupan
4. Kondisi lingkungan social
5. Faktor pendukung
6. Komunikasi (hub. Dalam
kelompok)
Data pribadi
Riwayat menstruasi
Riwayat kehamilan
Riwayat kontrasepsi
Riwayat kesehatan keluarga
Kesehatan saat ini
Gaya hidup
Psikososial
Fisik 1. Kondisi fisik (tanda-tanda vital)
2. Nutrisi
3. Cairan dan elektrolit
4. Higiene personal
5. Istirahat – tidur
6. Kasih sayang dan seks
7. Aktualisasi diri
8. Rasa aman dan nyaman
Indikator kesehatan wanita
Merupakan ukuran yg menggambarkan atau
menunjukkan status kesehatan wanita dalam
suatu populasi tertentu.
01
03
02 04
Riwayat kesehatan wanita
DEFINISI PROMOSI
KESEHATAN
Promosi Kesehatan adalah proses membuat
orangmampu meningkatkan kontrol terhadap,
danmemperbaiki kesehatan mereka (WHO, 2009)
Promosi kesehatan meliputi dan
merangkumpengertian dari istilah pendidikan
kesehatan,penyuluhan kesehatan, komunikasi,
informasi danedukasi (KIE) serta istilah lainnya
(Maulana, 2009).
Visi promosi kesehatan
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu
mencegah penyakit.
4. Melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu
meningkatkan kesehatannya. Kesehatan perlu
ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu,
kelompok atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak
statis.
PROSES DALAM PROMOSI
KESEHATAN
1. Awareness (sadar)
2. Interest (tertarik terhadap stimulus)
3. Evaluation (menimbang-nimbang)
4. Trial (mencoba perilaku baru)
5. Adoption (berprilaku sesuai pengetahuan
baru).
PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN
(elwes, 1999)
1. Pendekatan medik
2. Perubahan perilaku
3. Pendidikan
4. Pendekatan berpusat pada klien dan
perubahan sosial (Maulana, 2009)
MASALAH KESEHATAN UMUM YANG
SERING DIJUMPAI PADA WANITA
(Rohan & Siyoto, 2013)
a. Masalah infeksi saluran reproduksi
(PMS,HIV/AIDS)
b. Pencegahan dan penanganan aborsi serta
infertil dan berbagai aspek kesehatan lainnya
seperti kanker serviks dan kanker payudara
c. Osteoporosis
d. Jantung Koroner
e. Anemia
RUANG LINGKUP
a. Promotif (Penkes)
Sasaran : Wanita yang masih sehat
b. Preventif (Skrining)
Sasaran : Kelompok resti (bumil, Busui, Lansia)
c. Kuratif
Sasaran : Kelompok penderita penyakit (Nutrisi)
d. Rehabilitatif Sasaran :
Penderita yang baru sembuh (kegel exercise)
UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM
KEPERAWATAN MATERNITAS
a. Promosi Kesehatan Pranikah
b. Promosi Kesehatan saat kehamilan
c. Promosi Kesehatan saat persalinan
d. Promosi Kesehatan saat nifas
e. Promosi Kesehatan saat menyusui
f. Promosi Kesehatan pada lansia
PROMOSI KESEHATAN PRANIKAH
e. Sistem reproduksi dan
masalahnya
f. Penyakit yang berpengaruh
terhadap kehamilan dan
persalinan
g. Sikap perilaku pada masa
kehamilan dan persalinan
a. Perkawinan yang sehat merupakan
persiapan kesehatan menghadapi
perkawinan.
b. Wanita yang memasuki masa dewasa
muda sering kali menghadapi
masalah yang berkaitan dengan
sistem reproduksi.
c. Masalah kesuburan alat reproduksi
merupakan hal yangsangat penting
untuk diketahui.
d. Keluarga yang sehat dan cara
mewujudkan serta membinanya.
a. Masalah isu kesehatannya berupa masalah Angka Kematian Ibu (AKI)
b. Faktor penyebab kematian ibu di indonesia
Ada faktor medis, faktor sistem pelayanan, faktor ekonomi sosial budaya masyarakat.:
1. Untuk itu ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini mungkin
yang minimal dilakukan 4x
2. Istirahat yang cukup dan menyesuaikan kondisi ibu dengan berbagai aktifitas yang akan
dilakukan
3. Persiapkan psikologi terkait adanya perubahan peran dan fungsi
PROMOSI KESEHATAN SAAT KEHAMILAN
PROMOSI KESEHATAN SAAT PERSALINAN
● Menganjurkan persalinan yang sehat di tempat
aman yaitu petugas kesehatan yang sudah
terlatih
● Memotivasi ibu agar mempersiapkan tenaga
untuk proses persalinan dengan memperhatikan
konsumsi makanan dan minuman
● Melibatkan keluarga dengan menganjurkan agar
mendampingi ibu pada proses persalinan
terutama pada suami
● Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik
maupun psikologis
● Mendukung dan memperkuat keyakinan dari ibu
dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu
dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus
● Memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB,
menyusui,pemberian imunisasi kepada bayinya
dan perawatan bayi sehat.
PROMOSI KESEHATAN SAAT NIFAS
● Pengetahuan seputar ASI eksklusif
● Menganjurkan ibu dan keluarga agar
memberikan ASI secepat mungkin setelah bayi
lahir (IMD)
● Memberikan ASI eksklusif
PROMOSI KESEHATAN SAAT MENYUSUI
● Pengetahuan seputar menopause
● Pengkajian tentang kesehatan fisik , metal,
dan sosial
PROMOSI KESEHATAN LANSIA
● Struktur dan sikap yang lebih mendorong
menyembuhkan dari pada mencegah
● Hambatan individual yang berkaitan dengan
kebiasaan dan persepsi resiko
● Jaring koperasi dan perencanaan yang rumit.
HAMBATAN - HAMBATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROMOSI
KESEHATAN
UPAYA
PENCEGAHAN
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat menghentikan
kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi. Pencegahan primer juga
diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya suatu penyakit pada seseorang
dengan faktor risiko. Tahap pencegahan primer diterapkan dalam fase pre pathogenesis
yaitu pada keadaan dimana proses penyakit belum terjadi atau belum mulai.
Dalam fase ini meskipun proses penyakit belum mulai tapi ketiga faktor utama
untuk terjadinya penyakit, yaitu agent, host, dan environment yang membentuk konsep
segitiga epidemiologi selalu akan berinteraksi yang satu dengan lainya dan selalu
merupakan ancaman potensial untuk sewaktu-waktu mencetuskan terjadinya stimulus
yang memicu untuk mulainya terjadinya proses penyakit dan masuk kedalam fase
pathogenesis. Untuk pencegahan primer masalah sistem reproduksi pada dewasa, antara
lain :
Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada pria
1. Promosi Kesehatan
Leavell dan Clark dalam penjelasannya tentang promotion of health menyatakan
bahwa selain melalui peningktan gizi dan sebagainya peningkatan kesehatan
juga dapat di lakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan (health
education) kepada individu dan masyarakat. Usaha ini merupakan pelayanan
terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Menurut Machfoedz Ircham dalam bukunya Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi
Kesehatan, usaha untuk memepertinggi nilai kesehatan diantaranya :
• Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitas
• Perbaikan Hyegiene dan Sanitasi Lingkungan
• Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara lain pelayanan kesehatan
reproduksi dan Keluarga Berencana
Di bawah ini merupakan pencegahan primer (specific protection) secara umum yang dapat
dilakukan pria, untuk mencegah terjadinya masalah dalam sistem reproduksi.
a. Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan dapat segera
ditangani lebih awal.
b. Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak menggunakan celana terlalu
ketat sehingga testis tidak kepanasan.
c. Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas
d. Pola hidup yang sehat
e. Menghindari minuman berakohol dan rokok
Pencegahan primer pada wanita
A. Pencegahan HIV
Pencegahan untuk mengurangi terjadi HIV/AIDS adalah A-B-C
A (abstinensia) = tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
B (befaithful) = jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan
pasangannya.
C (condom )= jika cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka gunakanlah condom
B. Pencegahan Kanker Payudara
Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya menghindarkan diri dari faktor
risiko serta melakukan pola hidup sehat. Termasuk juga dengan pemeriksaan payudara
sendiri alias SADARI.
C. Pencegahan Vulvavaginitis
• Gunakan celana dalam bersih, tidak ketat dan kering
• Membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar dengan air bersih (gunakan
air mengalir kalau sedang di toilet umum), cara pembersihan dengan gerakan dari depan
ke belakang
• Hindari penggunaan bahan kima atau parfum yang biasanya terdapat pada sabun
pembersih kewanitaan atau sabun mandi
• Jangan menggunakan pembalut yang mengandung perfume
• Jangan mengusap area vagina terlalu keras saat membersihkannya
D. Pencegahan Gonorrhea
• Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
• Hindari kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki resiko penyakit seksual menular ( seperti
pekerja seks komersil).
• Obati sedini mungkin patner yang sudah terkena infeksi atau pastikan patner seksual bebas dari penyakit
sebelum berhubungan seksual.
E. Pencegahan Sifilis
Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis dapat dicegah dengan cara melakukan
hubungan seksual secara aman , misalnya menggunakan kondom.
F. Pencegahan Herpes Genitalis
Cara untuk mencegah herpes genital adalah sama dengan yang untuk mencegah penyakit menular
seksual lainnya. Kuncinya adalah untuk menghindari terinfeksi dengan HSV, yang sangat menular, pada waktu
lesi ada. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menjauhkan diri dari aktivitas seksual atau membatasi
hubungan seksual denagn hanya satu orang yang bebas infeksi.
G. Pencegahan Kanker Serviks
• Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan seksual lebih dari satu dan berhubungan seks
dibawah usia 20 karena secara fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada
usia 21 tahun.
• Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan seksual, dianjurkan untuk
melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV),
yang merupakan biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.
• Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak perempuan dan laki-laki yang ingin
terbentengi dari serangan virus HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi
HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali
(0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang murah.
• Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup sehat (berolahraga).
Pencegahan sekunder merupakan
pencegahan yang mana sasaran utamanya adalah
pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang
terancam akan menderita penyakit tertentu. Adapun
tujuan pada pencegahan sekunder yaitu diagnosis
dini dan pengobatan yang tepat. Adapun beberapa
pengobatan terhadap penyakit masalah sistem
reproduksi dapat melalui obat dan operasi.
Pencegahan sekunder
■ Mendeteksi dan melakukan interfensi segera guna menghentikan penyakit
pada tahap ini
■ Mencegah penyebaran penyakit menurunkan intensitas penyakit bila
penyakit ini merupakan penyakit menular
■ Untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan
orang sakit serta untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga
mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi. Karena rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan
penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di
masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau
diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat
tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.
Tujuan pencegahan Sekunder
Menurut Kodim dkk (2004), tujuan dari pencegahan tersier adalah untuk mencegah
komplikasi penyakit dan pengobatan, sesudah gejala klinis berkembang dan diagnosis sudah
ditegakkan. Pencegahan tersier terhadap penyakit masalah sistem reproduksi dapat dengan
melakukan perawatan pasien hingga sembuh serta melakukan terapi-terapi untuk
meminimalisir kecacatan akibat masalah tersebut. Pencegahan tersier adalah Rehabilitasi.
contoh: rehabilitasi pada penderita-penderita kanker ovarium, kanker payudara dan lain
sebagaiannya. Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi
cacat, untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu.
Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untuk
kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai
anggoota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan
bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan kesehatan pada
masyarakat. Pada pusat-pusat rehabilitasi misalnya rehabilitasi PSK, dan korban narkoba.
Pencegahan Tersier
● Rehabilitasi fisik, yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-
maksimalnya.
● Rehabilitasi mental, yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan
perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya
cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental.
● Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali
ke dalam masyarakat.
● Rehabilitasi sosial vokasional, yaitu agar bekas penderita menempati suatu
pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-
maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.
● Rehabilitasi aesthesis, usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan
rasa keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat
dikembalikan.
REHABILITASI
—Someone Famous
Usaha mengembalikan bekas penderita ke
dalam masyarakat, memerlukan bantuan
dan pengertian dari segenap anggota
masyarakat untuk dapat mengerti dan
memahami keadaan mereka (fisik,mental
dan kemampuannya) sehingga
memudahkan mereka dalam proses
penyesuaian dirinya dalam masyarakat,
dalam keadaannya yang sekarang.
Dari tingkatan-tingkatan tersebut seharusnya
strategi pencegahan berurutan mulai dari
pencegahan primer sampai ke
pencegahan tersier. Prinsip mencegah
lebih mudah dan lebih murah daripada
mengobati masih menjadi dasar mengapa
pemilihan strategi pencegahan penyakit
sebaiknya berurutan dari primer menuju
tersier.
—Someone Famous
SELESAI SUDAH SAMPAI DISINI
PRESENTASI DARI KELOMPOK
KAMI , HIDUP KESEPIAN TANPA
KEKASIH CUKUP SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to PPT pasangan usia subur.pptx

1. konsep dasar kehamilan--.ppt
1. konsep dasar kehamilan--.ppt1. konsep dasar kehamilan--.ppt
1. konsep dasar kehamilan--.ppt
juniandrianirangkuti
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Operator Warnet Vast Raha
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifOperator Warnet Vast Raha
 
Prilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatanPrilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatan07051994
 
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A TM E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
Bebaskita Ginting
 
Pelayanan Usia Lanjut Poltekkes Surakarta
Pelayanan Usia Lanjut Poltekkes SurakartaPelayanan Usia Lanjut Poltekkes Surakarta
Pelayanan Usia Lanjut Poltekkes SurakartaYunita Dipra
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
sheyllanovreitagusti
 
Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan
pjj_kemenkes
 
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdfSERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
ssuserc0f6811
 
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
Febrian Dini
 
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituKesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituheri damanik
 
Asuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptx
Asuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptxAsuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptx
Asuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptx
wisudaSMRH
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
promkes dlm kespro.ppt
promkes dlm kespro.pptpromkes dlm kespro.ppt
promkes dlm kespro.ppt
candra_cun
 
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro LansiaKespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Nuranisah D.
 
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
Septian Muna Barakati
 
Usaha usaha kesehatan_masyarakat
Usaha usaha kesehatan_masyarakatUsaha usaha kesehatan_masyarakat
Usaha usaha kesehatan_masyarakat
Esti Parwati
 
MATERI KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
MATERI  KESEHATAN REPRODUKSI.pptxMATERI  KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
MATERI KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
adeelly
 
LAPORAN PENDAHULUAN.docx
LAPORAN PENDAHULUAN.docxLAPORAN PENDAHULUAN.docx
LAPORAN PENDAHULUAN.docx
SelviaAgustari1
 
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Felicia Dewi
 

Similar to PPT pasangan usia subur.pptx (20)

1. konsep dasar kehamilan--.ppt
1. konsep dasar kehamilan--.ppt1. konsep dasar kehamilan--.ppt
1. konsep dasar kehamilan--.ppt
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
 
Prilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatanPrilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatan
 
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A TM E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
 
Pelayanan Usia Lanjut Poltekkes Surakarta
Pelayanan Usia Lanjut Poltekkes SurakartaPelayanan Usia Lanjut Poltekkes Surakarta
Pelayanan Usia Lanjut Poltekkes Surakarta
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
 
Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan
 
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdfSERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
SERI 2 Kesehatan Reproduksi.pdf
 
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
 
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituKesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
 
Asuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptx
Asuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptxAsuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptx
Asuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
promkes dlm kespro.ppt
promkes dlm kespro.pptpromkes dlm kespro.ppt
promkes dlm kespro.ppt
 
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro LansiaKespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
Kespro Lansia : Faktor Yang Mempengaruhi Kespro Lansia
 
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
 
Usaha usaha kesehatan_masyarakat
Usaha usaha kesehatan_masyarakatUsaha usaha kesehatan_masyarakat
Usaha usaha kesehatan_masyarakat
 
MATERI KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
MATERI  KESEHATAN REPRODUKSI.pptxMATERI  KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
MATERI KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
 
LAPORAN PENDAHULUAN.docx
LAPORAN PENDAHULUAN.docxLAPORAN PENDAHULUAN.docx
LAPORAN PENDAHULUAN.docx
 
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
 

PPT pasangan usia subur.pptx

  • 3. a. Kesehatan wanita banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat. Wanita sering dicitrakan sebagai makhluk yang lemah dan harus selalu mengalah dan berkorban. Anggapan seperti tersebut, jelas merugikan kesehatan wanita. b. Perawatan kesehatan wanita dilaksanakan pada ranah komunitas. c. Jadwal skrining berkala membantu mendeteksi penyakit secara dini dan mencegah perkembangan penyakit. PENDAHULUAN
  • 4. Aspek pengkajian kesehatan wanita 1. Identitas seksual 2. Identitas kelompok 3. Kecemasan dan masalah kehidupan 4. Kondisi lingkungan social 5. Faktor pendukung 6. Komunikasi (hub. Dalam kelompok) Data pribadi Riwayat menstruasi Riwayat kehamilan Riwayat kontrasepsi Riwayat kesehatan keluarga Kesehatan saat ini Gaya hidup Psikososial Fisik 1. Kondisi fisik (tanda-tanda vital) 2. Nutrisi 3. Cairan dan elektrolit 4. Higiene personal 5. Istirahat – tidur 6. Kasih sayang dan seks 7. Aktualisasi diri 8. Rasa aman dan nyaman Indikator kesehatan wanita Merupakan ukuran yg menggambarkan atau menunjukkan status kesehatan wanita dalam suatu populasi tertentu. 01 03 02 04 Riwayat kesehatan wanita
  • 5. DEFINISI PROMOSI KESEHATAN Promosi Kesehatan adalah proses membuat orangmampu meningkatkan kontrol terhadap, danmemperbaiki kesehatan mereka (WHO, 2009) Promosi kesehatan meliputi dan merangkumpengertian dari istilah pendidikan kesehatan,penyuluhan kesehatan, komunikasi, informasi danedukasi (KIE) serta istilah lainnya (Maulana, 2009).
  • 6. Visi promosi kesehatan 1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya. 2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya. 3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit. 4. Melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan. 5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya. Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.
  • 7. PROSES DALAM PROMOSI KESEHATAN 1. Awareness (sadar) 2. Interest (tertarik terhadap stimulus) 3. Evaluation (menimbang-nimbang) 4. Trial (mencoba perilaku baru) 5. Adoption (berprilaku sesuai pengetahuan baru).
  • 8. PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN (elwes, 1999) 1. Pendekatan medik 2. Perubahan perilaku 3. Pendidikan 4. Pendekatan berpusat pada klien dan perubahan sosial (Maulana, 2009)
  • 9. MASALAH KESEHATAN UMUM YANG SERING DIJUMPAI PADA WANITA (Rohan & Siyoto, 2013) a. Masalah infeksi saluran reproduksi (PMS,HIV/AIDS) b. Pencegahan dan penanganan aborsi serta infertil dan berbagai aspek kesehatan lainnya seperti kanker serviks dan kanker payudara c. Osteoporosis d. Jantung Koroner e. Anemia
  • 10. RUANG LINGKUP a. Promotif (Penkes) Sasaran : Wanita yang masih sehat b. Preventif (Skrining) Sasaran : Kelompok resti (bumil, Busui, Lansia) c. Kuratif Sasaran : Kelompok penderita penyakit (Nutrisi) d. Rehabilitatif Sasaran : Penderita yang baru sembuh (kegel exercise)
  • 11. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS a. Promosi Kesehatan Pranikah b. Promosi Kesehatan saat kehamilan c. Promosi Kesehatan saat persalinan d. Promosi Kesehatan saat nifas e. Promosi Kesehatan saat menyusui f. Promosi Kesehatan pada lansia
  • 12. PROMOSI KESEHATAN PRANIKAH e. Sistem reproduksi dan masalahnya f. Penyakit yang berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan g. Sikap perilaku pada masa kehamilan dan persalinan a. Perkawinan yang sehat merupakan persiapan kesehatan menghadapi perkawinan. b. Wanita yang memasuki masa dewasa muda sering kali menghadapi masalah yang berkaitan dengan sistem reproduksi. c. Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yangsangat penting untuk diketahui. d. Keluarga yang sehat dan cara mewujudkan serta membinanya.
  • 13. a. Masalah isu kesehatannya berupa masalah Angka Kematian Ibu (AKI) b. Faktor penyebab kematian ibu di indonesia Ada faktor medis, faktor sistem pelayanan, faktor ekonomi sosial budaya masyarakat.: 1. Untuk itu ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini mungkin yang minimal dilakukan 4x 2. Istirahat yang cukup dan menyesuaikan kondisi ibu dengan berbagai aktifitas yang akan dilakukan 3. Persiapkan psikologi terkait adanya perubahan peran dan fungsi PROMOSI KESEHATAN SAAT KEHAMILAN
  • 14. PROMOSI KESEHATAN SAAT PERSALINAN ● Menganjurkan persalinan yang sehat di tempat aman yaitu petugas kesehatan yang sudah terlatih ● Memotivasi ibu agar mempersiapkan tenaga untuk proses persalinan dengan memperhatikan konsumsi makanan dan minuman ● Melibatkan keluarga dengan menganjurkan agar mendampingi ibu pada proses persalinan terutama pada suami
  • 15. ● Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis ● Mendukung dan memperkuat keyakinan dari ibu dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus ● Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui,pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat. PROMOSI KESEHATAN SAAT NIFAS
  • 16. ● Pengetahuan seputar ASI eksklusif ● Menganjurkan ibu dan keluarga agar memberikan ASI secepat mungkin setelah bayi lahir (IMD) ● Memberikan ASI eksklusif PROMOSI KESEHATAN SAAT MENYUSUI
  • 17. ● Pengetahuan seputar menopause ● Pengkajian tentang kesehatan fisik , metal, dan sosial PROMOSI KESEHATAN LANSIA
  • 18. ● Struktur dan sikap yang lebih mendorong menyembuhkan dari pada mencegah ● Hambatan individual yang berkaitan dengan kebiasaan dan persepsi resiko ● Jaring koperasi dan perencanaan yang rumit. HAMBATAN - HAMBATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROMOSI KESEHATAN
  • 20. Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat menghentikan kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi. Pencegahan primer juga diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya suatu penyakit pada seseorang dengan faktor risiko. Tahap pencegahan primer diterapkan dalam fase pre pathogenesis yaitu pada keadaan dimana proses penyakit belum terjadi atau belum mulai. Dalam fase ini meskipun proses penyakit belum mulai tapi ketiga faktor utama untuk terjadinya penyakit, yaitu agent, host, dan environment yang membentuk konsep segitiga epidemiologi selalu akan berinteraksi yang satu dengan lainya dan selalu merupakan ancaman potensial untuk sewaktu-waktu mencetuskan terjadinya stimulus yang memicu untuk mulainya terjadinya proses penyakit dan masuk kedalam fase pathogenesis. Untuk pencegahan primer masalah sistem reproduksi pada dewasa, antara lain : Pencegahan Primer
  • 21. Pencegahan primer pada pria 1. Promosi Kesehatan Leavell dan Clark dalam penjelasannya tentang promotion of health menyatakan bahwa selain melalui peningktan gizi dan sebagainya peningkatan kesehatan juga dapat di lakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan (health education) kepada individu dan masyarakat. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
  • 22. Menurut Machfoedz Ircham dalam bukunya Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan, usaha untuk memepertinggi nilai kesehatan diantaranya : • Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitas • Perbaikan Hyegiene dan Sanitasi Lingkungan • Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara lain pelayanan kesehatan reproduksi dan Keluarga Berencana Di bawah ini merupakan pencegahan primer (specific protection) secara umum yang dapat dilakukan pria, untuk mencegah terjadinya masalah dalam sistem reproduksi. a. Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan dapat segera ditangani lebih awal. b. Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak menggunakan celana terlalu ketat sehingga testis tidak kepanasan. c. Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas d. Pola hidup yang sehat e. Menghindari minuman berakohol dan rokok
  • 23. Pencegahan primer pada wanita A. Pencegahan HIV Pencegahan untuk mengurangi terjadi HIV/AIDS adalah A-B-C A (abstinensia) = tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. B (befaithful) = jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya. C (condom )= jika cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka gunakanlah condom
  • 24. B. Pencegahan Kanker Payudara Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya menghindarkan diri dari faktor risiko serta melakukan pola hidup sehat. Termasuk juga dengan pemeriksaan payudara sendiri alias SADARI. C. Pencegahan Vulvavaginitis • Gunakan celana dalam bersih, tidak ketat dan kering • Membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar dengan air bersih (gunakan air mengalir kalau sedang di toilet umum), cara pembersihan dengan gerakan dari depan ke belakang • Hindari penggunaan bahan kima atau parfum yang biasanya terdapat pada sabun pembersih kewanitaan atau sabun mandi • Jangan menggunakan pembalut yang mengandung perfume • Jangan mengusap area vagina terlalu keras saat membersihkannya
  • 25. D. Pencegahan Gonorrhea • Menggunakan kondom saat berhubungan seksual. • Hindari kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki resiko penyakit seksual menular ( seperti pekerja seks komersil). • Obati sedini mungkin patner yang sudah terkena infeksi atau pastikan patner seksual bebas dari penyakit sebelum berhubungan seksual. E. Pencegahan Sifilis Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis dapat dicegah dengan cara melakukan hubungan seksual secara aman , misalnya menggunakan kondom. F. Pencegahan Herpes Genitalis Cara untuk mencegah herpes genital adalah sama dengan yang untuk mencegah penyakit menular seksual lainnya. Kuncinya adalah untuk menghindari terinfeksi dengan HSV, yang sangat menular, pada waktu lesi ada. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menjauhkan diri dari aktivitas seksual atau membatasi hubungan seksual denagn hanya satu orang yang bebas infeksi. G. Pencegahan Kanker Serviks • Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan seksual lebih dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20 karena secara fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada usia 21 tahun. • Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV), yang merupakan biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.
  • 26. • Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang murah. • Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup sehat (berolahraga).
  • 27. Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang mana sasaran utamanya adalah pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan menderita penyakit tertentu. Adapun tujuan pada pencegahan sekunder yaitu diagnosis dini dan pengobatan yang tepat. Adapun beberapa pengobatan terhadap penyakit masalah sistem reproduksi dapat melalui obat dan operasi. Pencegahan sekunder
  • 28. ■ Mendeteksi dan melakukan interfensi segera guna menghentikan penyakit pada tahap ini ■ Mencegah penyebaran penyakit menurunkan intensitas penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular ■ Untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit serta untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi. Karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Tujuan pencegahan Sekunder
  • 29. Menurut Kodim dkk (2004), tujuan dari pencegahan tersier adalah untuk mencegah komplikasi penyakit dan pengobatan, sesudah gejala klinis berkembang dan diagnosis sudah ditegakkan. Pencegahan tersier terhadap penyakit masalah sistem reproduksi dapat dengan melakukan perawatan pasien hingga sembuh serta melakukan terapi-terapi untuk meminimalisir kecacatan akibat masalah tersebut. Pencegahan tersier adalah Rehabilitasi. contoh: rehabilitasi pada penderita-penderita kanker ovarium, kanker payudara dan lain sebagaiannya. Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat, untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu. Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untuk kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai anggoota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan kesehatan pada masyarakat. Pada pusat-pusat rehabilitasi misalnya rehabilitasi PSK, dan korban narkoba. Pencegahan Tersier
  • 30. ● Rehabilitasi fisik, yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal- maksimalnya. ● Rehabilitasi mental, yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental. ● Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam masyarakat. ● Rehabilitasi sosial vokasional, yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal- maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya. ● Rehabilitasi aesthesis, usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan. REHABILITASI
  • 31. —Someone Famous Usaha mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka (fisik,mental dan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses penyesuaian dirinya dalam masyarakat, dalam keadaannya yang sekarang.
  • 32. Dari tingkatan-tingkatan tersebut seharusnya strategi pencegahan berurutan mulai dari pencegahan primer sampai ke pencegahan tersier. Prinsip mencegah lebih mudah dan lebih murah daripada mengobati masih menjadi dasar mengapa pemilihan strategi pencegahan penyakit sebaiknya berurutan dari primer menuju tersier. —Someone Famous
  • 33. SELESAI SUDAH SAMPAI DISINI PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI , HIDUP KESEPIAN TANPA KEKASIH CUKUP SEKIAN DAN TERIMAKASIH