Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kesehatan pada pasien usia subur yang mencakupi (1) pengaruh budaya terhadap kesehatan wanita, (2) perawatan kesehatan wanita dilakukan secara komunitas, dan (3) pentingnya skrining berkala untuk mendeteksi penyakit dini.
Makalah pencegahan primer sekunder tersierMuhammad Iqbal
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan masalah kesehatan reproduksi secara primer dan sekunder. Pencegahan primer meliputi promosi kesehatan seperti gaya hidup sehat dan vaksinasi, serta proteksi spesifik seperti pemeriksaan rutin dan menghindari risiko penyakit. Pencegahan sekunder berfokus pada diagnosis dini dan pengobatan cepat untuk mencegah penyakit berkembang lebih parah.
Kesehatan wanita dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya masyarakat dan sering dicitrakan sebagai makhluk lemah. Perawatan kesehatan wanita dilakukan secara komunitas dan skrining berkala membantu mendeteksi penyakit dini.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan yang terbagi menjadi 5 tahap, yaitu konsepsi, bayi/balita, remaja, usia subur, dan usia lanjut. Pada setiap tahap dibahas gangguan kesehatan yang mungkin terjadi dan asuhan kesehatan apa yang diberikan, seperti ASI eksklusif, imunisasi, pencegahan kekerasan dan NAPZA, serta deteksi dini pen
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kehamilan yang mencakup filosofi, lingkup, prinsip, sejarah, dan tujuan asuhan kehamilan serta peran bidan dalam memberikan asuhan kehamilan yang efektif dan berfokus pada deteksi dini komplikasi serta persiapan persalinan.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi menurut beberapa lembaga kesehatan dan menjelaskan tujuan, sasaran, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta pendekatan yang ditempuh untuk mencapai kesehatan reproduksi yang optimal. Dokumen tersebut juga membahas hak reproduksi, pilar utama, dan situasi kesehatan reproduksi di Indonesia yang meliputi kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxIndahYulianti25
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan reproduksi mulai dari pengertian, pendekatan, alat reproduksi, kesehatan reproduksi sesuai siklus hidup manusia, inisiasi menyusui dini, asi eksklusif, imunisasi dasar, tumbuh kembang anak, remaja, pubertas, pendewasaan usia perkawinan, dan persiapan pranikah.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kehamilan yang meliputi pengertian, filosofi, tujuan, lingkup, standar, tipe pelayanan, dan peran bidan dalam memberikan asuhan kehamilan secara efektif dan aman bagi ibu dan bayi.
Makalah pencegahan primer sekunder tersierMuhammad Iqbal
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan masalah kesehatan reproduksi secara primer dan sekunder. Pencegahan primer meliputi promosi kesehatan seperti gaya hidup sehat dan vaksinasi, serta proteksi spesifik seperti pemeriksaan rutin dan menghindari risiko penyakit. Pencegahan sekunder berfokus pada diagnosis dini dan pengobatan cepat untuk mencegah penyakit berkembang lebih parah.
Kesehatan wanita dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya masyarakat dan sering dicitrakan sebagai makhluk lemah. Perawatan kesehatan wanita dilakukan secara komunitas dan skrining berkala membantu mendeteksi penyakit dini.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan yang terbagi menjadi 5 tahap, yaitu konsepsi, bayi/balita, remaja, usia subur, dan usia lanjut. Pada setiap tahap dibahas gangguan kesehatan yang mungkin terjadi dan asuhan kesehatan apa yang diberikan, seperti ASI eksklusif, imunisasi, pencegahan kekerasan dan NAPZA, serta deteksi dini pen
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kehamilan yang mencakup filosofi, lingkup, prinsip, sejarah, dan tujuan asuhan kehamilan serta peran bidan dalam memberikan asuhan kehamilan yang efektif dan berfokus pada deteksi dini komplikasi serta persiapan persalinan.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi menurut beberapa lembaga kesehatan dan menjelaskan tujuan, sasaran, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta pendekatan yang ditempuh untuk mencapai kesehatan reproduksi yang optimal. Dokumen tersebut juga membahas hak reproduksi, pilar utama, dan situasi kesehatan reproduksi di Indonesia yang meliputi kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxIndahYulianti25
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan reproduksi mulai dari pengertian, pendekatan, alat reproduksi, kesehatan reproduksi sesuai siklus hidup manusia, inisiasi menyusui dini, asi eksklusif, imunisasi dasar, tumbuh kembang anak, remaja, pubertas, pendewasaan usia perkawinan, dan persiapan pranikah.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kehamilan yang meliputi pengertian, filosofi, tujuan, lingkup, standar, tipe pelayanan, dan peran bidan dalam memberikan asuhan kehamilan secara efektif dan aman bagi ibu dan bayi.
Pelayanan kesehatan terdiri atas empat aspek yaitu promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Promotif dan preventif bertujuan meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit pada masyarakat sehat, sedangkan kuratif dan rehabilitatif untuk mengobati dan memulihkan kesehatan pasien. Kesehatan masyarakat lebih fokus pada skala makro yaitu masyarakat secara umum, berbeda dengan k
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A TBebaskita Ginting
Dokumen tersebut membahas mengenai promosi kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Secara khusus membahas tentang faktor risiko kesehatan reproduksi wanita seperti gizi, aktivitas fisik, merokok, alkohol, dan stres serta dampaknya terhadap kehamilan dan kanker. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan perubahan perilaku dan desain kegiatan promosi kesehatan yang sesuai dengan setiap tah
Dokumen tersebut merangkum faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan yang terbagi menjadi 3 kategori utama yaitu faktor fisik, psikologis, dan lingkungan sosial budaya serta ekonomi. Faktor fisik meliputi status kesehatan, gizi, usia, riwayat penyakit, gaya hidup dan kebiasaan merokok. Faktor psikologis mencakup stres, dukungan keluarga, pengalaman masa lalu dan ke
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan siklus hidup perempuan dalam pelayanan kesehatan reproduksi. Pendekatan ini memperhatikan kebutuhan kesehatan perempuan sepanjang siklus hidupnya mulai dari masa kanak-kanak, remaja, usia subur hingga lanjut usia. Pelayanan kesehatan perlu disesuaikan dengan tahapan siklus hidup tersebut agar dapat mencegah masalah kesehatan di masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar kesehatan reproduksi, termasuk pengertian, pendekatan, alat reproduksi, kesehatan reproduksi sesuai siklus hidup manusia, inisiasi menyusui dini, asi eksklusif, imunisasi dasar, tumbuh kembang anak, remaja, pubertas, pendewasaan usia perkawinan, dan persiapan pranikah.
KB bertujuan mewujudkan keluarga berkualitas dengan mengatur jumlah, jarak, dan usia ideal anak serta membantu hak reproduksi. Metode KB meliputi kondom, pil, suntik, implan, dan diafragma. Kontrasepsi alami meliputi coitus interruptus dan sistem kalender. Kesehatan reproduksi penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak serta mencegah kehamilan tidak diinginkan.
Persiapan kehamilan sehat meliputi pemeriksaan kesehatan, menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga, menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol, serta meningkatkan asupan gizi melalui protein, vitamin, mineral, dan sayuran. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi selama kehamilan seperti anemia.
Contoh karya tulis ilmiah. Ini sebagai karya tulis ilmiah pas ada lomba Kader Kesehatan Remaja 2012 lalu :) Dan syukur banget, bisa juara 1 di tingkat provinsi berkat presentasi dari karya tulis ini :)
Pelayanan kesehatan terdiri atas empat aspek yaitu promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Promotif dan preventif bertujuan meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit pada masyarakat sehat, sedangkan kuratif dan rehabilitatif untuk mengobati dan memulihkan kesehatan pasien. Kesehatan masyarakat lebih fokus pada skala makro yaitu masyarakat secara umum, berbeda dengan k
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A TBebaskita Ginting
Dokumen tersebut membahas mengenai promosi kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Secara khusus membahas tentang faktor risiko kesehatan reproduksi wanita seperti gizi, aktivitas fisik, merokok, alkohol, dan stres serta dampaknya terhadap kehamilan dan kanker. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan perubahan perilaku dan desain kegiatan promosi kesehatan yang sesuai dengan setiap tah
Dokumen tersebut merangkum faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan yang terbagi menjadi 3 kategori utama yaitu faktor fisik, psikologis, dan lingkungan sosial budaya serta ekonomi. Faktor fisik meliputi status kesehatan, gizi, usia, riwayat penyakit, gaya hidup dan kebiasaan merokok. Faktor psikologis mencakup stres, dukungan keluarga, pengalaman masa lalu dan ke
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan siklus hidup perempuan dalam pelayanan kesehatan reproduksi. Pendekatan ini memperhatikan kebutuhan kesehatan perempuan sepanjang siklus hidupnya mulai dari masa kanak-kanak, remaja, usia subur hingga lanjut usia. Pelayanan kesehatan perlu disesuaikan dengan tahapan siklus hidup tersebut agar dapat mencegah masalah kesehatan di masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar kesehatan reproduksi, termasuk pengertian, pendekatan, alat reproduksi, kesehatan reproduksi sesuai siklus hidup manusia, inisiasi menyusui dini, asi eksklusif, imunisasi dasar, tumbuh kembang anak, remaja, pubertas, pendewasaan usia perkawinan, dan persiapan pranikah.
KB bertujuan mewujudkan keluarga berkualitas dengan mengatur jumlah, jarak, dan usia ideal anak serta membantu hak reproduksi. Metode KB meliputi kondom, pil, suntik, implan, dan diafragma. Kontrasepsi alami meliputi coitus interruptus dan sistem kalender. Kesehatan reproduksi penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak serta mencegah kehamilan tidak diinginkan.
Persiapan kehamilan sehat meliputi pemeriksaan kesehatan, menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga, menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol, serta meningkatkan asupan gizi melalui protein, vitamin, mineral, dan sayuran. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi selama kehamilan seperti anemia.
Contoh karya tulis ilmiah. Ini sebagai karya tulis ilmiah pas ada lomba Kader Kesehatan Remaja 2012 lalu :) Dan syukur banget, bisa juara 1 di tingkat provinsi berkat presentasi dari karya tulis ini :)
3. a. Kesehatan wanita banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai
budaya yang hidup dalam masyarakat. Wanita sering
dicitrakan sebagai makhluk yang lemah dan harus
selalu mengalah dan berkorban. Anggapan seperti
tersebut, jelas merugikan kesehatan wanita.
b. Perawatan kesehatan wanita dilaksanakan pada
ranah komunitas.
c. Jadwal skrining berkala membantu mendeteksi
penyakit secara dini dan mencegah perkembangan
penyakit.
PENDAHULUAN
4. Aspek pengkajian kesehatan wanita
1. Identitas seksual
2. Identitas kelompok
3. Kecemasan dan masalah
kehidupan
4. Kondisi lingkungan social
5. Faktor pendukung
6. Komunikasi (hub. Dalam
kelompok)
Data pribadi
Riwayat menstruasi
Riwayat kehamilan
Riwayat kontrasepsi
Riwayat kesehatan keluarga
Kesehatan saat ini
Gaya hidup
Psikososial
Fisik 1. Kondisi fisik (tanda-tanda vital)
2. Nutrisi
3. Cairan dan elektrolit
4. Higiene personal
5. Istirahat – tidur
6. Kasih sayang dan seks
7. Aktualisasi diri
8. Rasa aman dan nyaman
Indikator kesehatan wanita
Merupakan ukuran yg menggambarkan atau
menunjukkan status kesehatan wanita dalam
suatu populasi tertentu.
01
03
02 04
Riwayat kesehatan wanita
5. DEFINISI PROMOSI
KESEHATAN
Promosi Kesehatan adalah proses membuat
orangmampu meningkatkan kontrol terhadap,
danmemperbaiki kesehatan mereka (WHO, 2009)
Promosi kesehatan meliputi dan
merangkumpengertian dari istilah pendidikan
kesehatan,penyuluhan kesehatan, komunikasi,
informasi danedukasi (KIE) serta istilah lainnya
(Maulana, 2009).
6. Visi promosi kesehatan
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu
mencegah penyakit.
4. Melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu
meningkatkan kesehatannya. Kesehatan perlu
ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu,
kelompok atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak
statis.
7. PROSES DALAM PROMOSI
KESEHATAN
1. Awareness (sadar)
2. Interest (tertarik terhadap stimulus)
3. Evaluation (menimbang-nimbang)
4. Trial (mencoba perilaku baru)
5. Adoption (berprilaku sesuai pengetahuan
baru).
8. PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN
(elwes, 1999)
1. Pendekatan medik
2. Perubahan perilaku
3. Pendidikan
4. Pendekatan berpusat pada klien dan
perubahan sosial (Maulana, 2009)
9. MASALAH KESEHATAN UMUM YANG
SERING DIJUMPAI PADA WANITA
(Rohan & Siyoto, 2013)
a. Masalah infeksi saluran reproduksi
(PMS,HIV/AIDS)
b. Pencegahan dan penanganan aborsi serta
infertil dan berbagai aspek kesehatan lainnya
seperti kanker serviks dan kanker payudara
c. Osteoporosis
d. Jantung Koroner
e. Anemia
10. RUANG LINGKUP
a. Promotif (Penkes)
Sasaran : Wanita yang masih sehat
b. Preventif (Skrining)
Sasaran : Kelompok resti (bumil, Busui, Lansia)
c. Kuratif
Sasaran : Kelompok penderita penyakit (Nutrisi)
d. Rehabilitatif Sasaran :
Penderita yang baru sembuh (kegel exercise)
11. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM
KEPERAWATAN MATERNITAS
a. Promosi Kesehatan Pranikah
b. Promosi Kesehatan saat kehamilan
c. Promosi Kesehatan saat persalinan
d. Promosi Kesehatan saat nifas
e. Promosi Kesehatan saat menyusui
f. Promosi Kesehatan pada lansia
12. PROMOSI KESEHATAN PRANIKAH
e. Sistem reproduksi dan
masalahnya
f. Penyakit yang berpengaruh
terhadap kehamilan dan
persalinan
g. Sikap perilaku pada masa
kehamilan dan persalinan
a. Perkawinan yang sehat merupakan
persiapan kesehatan menghadapi
perkawinan.
b. Wanita yang memasuki masa dewasa
muda sering kali menghadapi
masalah yang berkaitan dengan
sistem reproduksi.
c. Masalah kesuburan alat reproduksi
merupakan hal yangsangat penting
untuk diketahui.
d. Keluarga yang sehat dan cara
mewujudkan serta membinanya.
13. a. Masalah isu kesehatannya berupa masalah Angka Kematian Ibu (AKI)
b. Faktor penyebab kematian ibu di indonesia
Ada faktor medis, faktor sistem pelayanan, faktor ekonomi sosial budaya masyarakat.:
1. Untuk itu ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini mungkin
yang minimal dilakukan 4x
2. Istirahat yang cukup dan menyesuaikan kondisi ibu dengan berbagai aktifitas yang akan
dilakukan
3. Persiapkan psikologi terkait adanya perubahan peran dan fungsi
PROMOSI KESEHATAN SAAT KEHAMILAN
14. PROMOSI KESEHATAN SAAT PERSALINAN
● Menganjurkan persalinan yang sehat di tempat
aman yaitu petugas kesehatan yang sudah
terlatih
● Memotivasi ibu agar mempersiapkan tenaga
untuk proses persalinan dengan memperhatikan
konsumsi makanan dan minuman
● Melibatkan keluarga dengan menganjurkan agar
mendampingi ibu pada proses persalinan
terutama pada suami
15. ● Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik
maupun psikologis
● Mendukung dan memperkuat keyakinan dari ibu
dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu
dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus
● Memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB,
menyusui,pemberian imunisasi kepada bayinya
dan perawatan bayi sehat.
PROMOSI KESEHATAN SAAT NIFAS
16. ● Pengetahuan seputar ASI eksklusif
● Menganjurkan ibu dan keluarga agar
memberikan ASI secepat mungkin setelah bayi
lahir (IMD)
● Memberikan ASI eksklusif
PROMOSI KESEHATAN SAAT MENYUSUI
17. ● Pengetahuan seputar menopause
● Pengkajian tentang kesehatan fisik , metal,
dan sosial
PROMOSI KESEHATAN LANSIA
18. ● Struktur dan sikap yang lebih mendorong
menyembuhkan dari pada mencegah
● Hambatan individual yang berkaitan dengan
kebiasaan dan persepsi resiko
● Jaring koperasi dan perencanaan yang rumit.
HAMBATAN - HAMBATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROMOSI
KESEHATAN
20. Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat menghentikan
kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi. Pencegahan primer juga
diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya suatu penyakit pada seseorang
dengan faktor risiko. Tahap pencegahan primer diterapkan dalam fase pre pathogenesis
yaitu pada keadaan dimana proses penyakit belum terjadi atau belum mulai.
Dalam fase ini meskipun proses penyakit belum mulai tapi ketiga faktor utama
untuk terjadinya penyakit, yaitu agent, host, dan environment yang membentuk konsep
segitiga epidemiologi selalu akan berinteraksi yang satu dengan lainya dan selalu
merupakan ancaman potensial untuk sewaktu-waktu mencetuskan terjadinya stimulus
yang memicu untuk mulainya terjadinya proses penyakit dan masuk kedalam fase
pathogenesis. Untuk pencegahan primer masalah sistem reproduksi pada dewasa, antara
lain :
Pencegahan Primer
21. Pencegahan primer pada pria
1. Promosi Kesehatan
Leavell dan Clark dalam penjelasannya tentang promotion of health menyatakan
bahwa selain melalui peningktan gizi dan sebagainya peningkatan kesehatan
juga dapat di lakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan (health
education) kepada individu dan masyarakat. Usaha ini merupakan pelayanan
terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
22. Menurut Machfoedz Ircham dalam bukunya Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi
Kesehatan, usaha untuk memepertinggi nilai kesehatan diantaranya :
• Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitas
• Perbaikan Hyegiene dan Sanitasi Lingkungan
• Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara lain pelayanan kesehatan
reproduksi dan Keluarga Berencana
Di bawah ini merupakan pencegahan primer (specific protection) secara umum yang dapat
dilakukan pria, untuk mencegah terjadinya masalah dalam sistem reproduksi.
a. Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan dapat segera
ditangani lebih awal.
b. Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak menggunakan celana terlalu
ketat sehingga testis tidak kepanasan.
c. Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas
d. Pola hidup yang sehat
e. Menghindari minuman berakohol dan rokok
23. Pencegahan primer pada wanita
A. Pencegahan HIV
Pencegahan untuk mengurangi terjadi HIV/AIDS adalah A-B-C
A (abstinensia) = tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
B (befaithful) = jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan
pasangannya.
C (condom )= jika cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka gunakanlah condom
24. B. Pencegahan Kanker Payudara
Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya menghindarkan diri dari faktor
risiko serta melakukan pola hidup sehat. Termasuk juga dengan pemeriksaan payudara
sendiri alias SADARI.
C. Pencegahan Vulvavaginitis
• Gunakan celana dalam bersih, tidak ketat dan kering
• Membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar dengan air bersih (gunakan
air mengalir kalau sedang di toilet umum), cara pembersihan dengan gerakan dari depan
ke belakang
• Hindari penggunaan bahan kima atau parfum yang biasanya terdapat pada sabun
pembersih kewanitaan atau sabun mandi
• Jangan menggunakan pembalut yang mengandung perfume
• Jangan mengusap area vagina terlalu keras saat membersihkannya
25. D. Pencegahan Gonorrhea
• Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
• Hindari kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki resiko penyakit seksual menular ( seperti
pekerja seks komersil).
• Obati sedini mungkin patner yang sudah terkena infeksi atau pastikan patner seksual bebas dari penyakit
sebelum berhubungan seksual.
E. Pencegahan Sifilis
Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis dapat dicegah dengan cara melakukan
hubungan seksual secara aman , misalnya menggunakan kondom.
F. Pencegahan Herpes Genitalis
Cara untuk mencegah herpes genital adalah sama dengan yang untuk mencegah penyakit menular
seksual lainnya. Kuncinya adalah untuk menghindari terinfeksi dengan HSV, yang sangat menular, pada waktu
lesi ada. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menjauhkan diri dari aktivitas seksual atau membatasi
hubungan seksual denagn hanya satu orang yang bebas infeksi.
G. Pencegahan Kanker Serviks
• Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan seksual lebih dari satu dan berhubungan seks
dibawah usia 20 karena secara fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada
usia 21 tahun.
• Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan seksual, dianjurkan untuk
melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV),
yang merupakan biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.
26. • Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak perempuan dan laki-laki yang ingin
terbentengi dari serangan virus HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi
HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali
(0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang murah.
• Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup sehat (berolahraga).
27. Pencegahan sekunder merupakan
pencegahan yang mana sasaran utamanya adalah
pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang
terancam akan menderita penyakit tertentu. Adapun
tujuan pada pencegahan sekunder yaitu diagnosis
dini dan pengobatan yang tepat. Adapun beberapa
pengobatan terhadap penyakit masalah sistem
reproduksi dapat melalui obat dan operasi.
Pencegahan sekunder
28. ■ Mendeteksi dan melakukan interfensi segera guna menghentikan penyakit
pada tahap ini
■ Mencegah penyebaran penyakit menurunkan intensitas penyakit bila
penyakit ini merupakan penyakit menular
■ Untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan
orang sakit serta untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga
mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi. Karena rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan
penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di
masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau
diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat
tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.
Tujuan pencegahan Sekunder
29. Menurut Kodim dkk (2004), tujuan dari pencegahan tersier adalah untuk mencegah
komplikasi penyakit dan pengobatan, sesudah gejala klinis berkembang dan diagnosis sudah
ditegakkan. Pencegahan tersier terhadap penyakit masalah sistem reproduksi dapat dengan
melakukan perawatan pasien hingga sembuh serta melakukan terapi-terapi untuk
meminimalisir kecacatan akibat masalah tersebut. Pencegahan tersier adalah Rehabilitasi.
contoh: rehabilitasi pada penderita-penderita kanker ovarium, kanker payudara dan lain
sebagaiannya. Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi
cacat, untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu.
Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untuk
kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai
anggoota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan
bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan kesehatan pada
masyarakat. Pada pusat-pusat rehabilitasi misalnya rehabilitasi PSK, dan korban narkoba.
Pencegahan Tersier
30. ● Rehabilitasi fisik, yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-
maksimalnya.
● Rehabilitasi mental, yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan
perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya
cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental.
● Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali
ke dalam masyarakat.
● Rehabilitasi sosial vokasional, yaitu agar bekas penderita menempati suatu
pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-
maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.
● Rehabilitasi aesthesis, usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan
rasa keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat
dikembalikan.
REHABILITASI
31. —Someone Famous
Usaha mengembalikan bekas penderita ke
dalam masyarakat, memerlukan bantuan
dan pengertian dari segenap anggota
masyarakat untuk dapat mengerti dan
memahami keadaan mereka (fisik,mental
dan kemampuannya) sehingga
memudahkan mereka dalam proses
penyesuaian dirinya dalam masyarakat,
dalam keadaannya yang sekarang.
32. Dari tingkatan-tingkatan tersebut seharusnya
strategi pencegahan berurutan mulai dari
pencegahan primer sampai ke
pencegahan tersier. Prinsip mencegah
lebih mudah dan lebih murah daripada
mengobati masih menjadi dasar mengapa
pemilihan strategi pencegahan penyakit
sebaiknya berurutan dari primer menuju
tersier.
—Someone Famous
33. SELESAI SUDAH SAMPAI DISINI
PRESENTASI DARI KELOMPOK
KAMI , HIDUP KESEPIAN TANPA
KEKASIH CUKUP SEKIAN DAN
TERIMAKASIH