Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Tujuan Praktikum Penurunan Titik Beku
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Ilustrasi Percobaan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
views
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Rumusan Masalah Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
- Tujuan Percobaan
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Tujuan Praktikum Penurunan Titik Beku
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Ilustrasi Percobaan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
views
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Rumusan Masalah Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
- Tujuan Percobaan
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
4. 01
03
02
04
05
Defenisi Kelarutan
Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang
dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu. Nilai
kelarutan suatu zat berbeda beda. Semakin besar
nilai kelarutan, berarti zat tersebut semakin
mudah larut. Kelarutan suatu zat bergantung
pada suhu, misalnya kelarutan zat pada suhu 25
°C berbeda dengan kelarutan zat pada suhu 100
°C. Kelarutan suatu zat dilambangkan dengan s
(solubility) dan dinyatakan dalam satuan g/100
mL
5. 01
03
02
04
05
Faktor-factor yang mempengaruhi
2. Gas
Dalam memahami pengaruh suhu terhadap kelarutan gas,
pertama-tama penting untuk diingat bahwa suhu adalah
ukuran energi kinetik rata-rata. Saat suhu meningkat, energi
kinetik meningkat. Energi kinetik yang lebih besar
menghasilkan gerakan molekul yang lebih besar pada partikel
gas.
1. Suhu
Umumnya, peningkatan suhu larutan dapat meningkatkan
kelarutan padatan zat terlarut. Suhu meningkatkan laju
kelarutan zat terlarut karena pada suhu yang lebih tinggi,
partikel bergerak lebih cepat, memungkinkan proses
pencampuran menjadi cepat terjadi.
6. 01
03
02
04
05
Faktor-factor yang mempengaruhi
4.Ukuran Partikel
Kelarutan suatu zat akan semakin meningkat dengan semakin
berkurangnya ukuran partikel. Artinya, semakin kecil ukuran
partikel, maka kelarutannya semakin meningkat, namun
peningkatan kelarutan ini berhenti saat partikel ukuran
mencapai titik tertentu.
3. Pengadukan
Perlakuan pengadukan membuat bagian pelarut bersentuhan
dengan zat terlarut. Oleh karena itu, pengadukan
memungkinkan zat terlarut larut lebih cepat, hal ini karena
probabilitas tumbukan yang terjadi antara zat terlarut dengan
pelarut semakin besar.
7. 01
03
02
04
05
Faktor-factor yang mempengaruhi
6. Tekanan
Pada zat terlarut yang berupa padat dan cair, perubahan
tekanan praktis tidak berpengaruh terhadap kelarutan
sehingga dapat diabaikan. Untuk zat terlarut berupa gas,
peningkatan tekanan akan meningkatkan kelarutan dan
penurunan tekanan akan menurunkan kelarutan
5.Pengaruh Sifat Kimia fisika
Titik leleh zat padat merupakan indikator kohesi molekul dan
karenanya berguna untuk memprediksi tren atau
kecenderungan pada serangkaian senyawa serupa/ sejenis.
Parameter lainnya adalah panas fusi molar, entropi fusi dan
volume molar.
8. 01
03
02
04
05
Faktor-factor yang mempengaruhi
7. Kepolaran
Kepolaran molekul zat terlarut dan pelarut akan
berpengaruh terhadap kelarutan. Secara umum, molekul
terlarut yang polar akan larut dalam sistem pelarut polar,
dan sebaliknya. Jadi jika molekul zat terlarut bersifat polar
maka pasti memiliki kutub positif dan negatif dan jika
pelarut juga bersifat polar maka ia juga terdiri dari kedua
kutub tersebut, sehingga kutub positif molekul zat terlarut
tertarik ke arah kutub negatif dari molekul pelarut.
9. 01
03
02
04
05
Pengaruh Ion senama Larutan
Jika suatu zat yang dilarutkan dalam air menghasilkan larutan elektrolit, zat yang terlarut
akan terionisasi membentuk ion-ionnya. Perhatikan larutan jenuh AgCl. Pada saat AgCl
dilarutkan dalam air, maka akan terbentuk reaksi kesetimbangan, yaitu:
AgNO3 Ag+ + NO3
-
Adanya penambahan larutan AgNO3 akan memperbesar konsentrasi ion Ag+ karena AgNO3
juga akan terionisasi dan menghasilkan ion Ag+ . Reaksi yang terjadi dinyatakan dengan
bentuk persamaan:
AgNO3 Ag+ + NO3
– Jadi pengaruh ion senama terhadap kelarutan adalah adanya ion-
ion senama dari zat-zat garam dalam suatu kesetimbangan larutan elektrolit yang sukar larut
menyebabkan kelarutannya berkurang sehingga menyebabkan larutan makin sukar larut.
10. 01
03
02
04
05
Pengaruh Ion senama Larutan
Konsep Qsp (Question Solubilty Product) dalam Kelarutan
Ksp adalah konstanta produk kelarutan dan Qsp adalah hasil bagi produk
kelarutan. Perbedaan utama antara Ksp dan Qsp adalah bahwa Ksp
menunjukkan kelarutan suatu zat sedangkan Qsp menunjukkan kondisi larutan
saat ini.
Ksp = [M+ ] [A- ]
Jika dalam perhitungan, hasil kali konsentrasi ion-ion di dalam larutan (Qsp)
dibandingkan dengan Ksp, maka:
Jika Qsp < Ksp, maka MA yang terlarut masih sedikit (tidak terjadi endapan).
Jika Qsp = Ksp, maka larutan tepat jenuh (Jumlah zat terlarut sudah maksimal
dalam larutan)
Jika Qsp > Ksp, maka larutan lewat jenuh (terjadi endapan)
Ingat!! Ksp itu adalah hasil kali kelarutan untuk ion-ion pada keadaan jenuh
sedangkan Qsp merupakan hasil kali kelarutan untuk ion ion pada keadaan tidak
jenuh, jenuh dan lewat jenuh.
11. 01
03
02
04
05
Memprediksi PH larutan saat terbentuknya endapan
Syarat terjadinya pengendapan dalam larutan jenuh:
Jika [Ay+] x [Bx- ] y < Ksp AxBy, larutan belum jenuh.
Qsp < Ksp
Jika [Ay+] x [Bx-] y = Ksp AxBy, larutan tepat jenuh atau
mulai mengendap.
Qsp = Ksp
Jika [Ay+] x [Bx- ] y > Ksp AxBy, larutan lewat jenuh atau
sudah mengendap.
Qsp > Ksp