8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...nelda pratiwi
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "8, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.,Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen dalam Organisasi Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...nelda pratiwi
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "8, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.,Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen dalam Organisasi Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
PPT 2 (1).pptx
1. Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Kewirausahaan 2
Pengelolaan SDM
Pendekatan Mutu Operasional
Wirausaha
Kepemimpinan dan Manajemen
Wirausaha
Perijinan dan Pendirian Badan Usaha
Atep Afia Hidayat
02
Fakultas
Teknik
Teknik Industri
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
2. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.1.1. Konsep Pengelolaan SDM
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
dari pengadaan tenaga kerja,pengembangan, kompensasi,
integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan
maksud untuk mencapai tujuan atau sasaran perorangan,
organisasi, dan masyarakat.
Pengelolaan sumber daya manusia dalam istilah lain sering
disebut: Personal management; Personal administration; Humna
resources administration”.
2.1. Pengelolaan SDM
3. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.1.2. Fungsi Pengelolaan SDM
Bagi suatu organisasi, pengelolaan sumber daya manusia menyangkut
keseluruhan urusan organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu
seluruh komponen atau unsur yang ada di dalamnya, yaitu para pengelola
dengan berbagai aktifitasnya harus memfokuskan pada perencanaan yang
menyangkut penyusunan staff, penetapan program latihan jabatan dan lain
sebagainya.
Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan jangka pendek
dan jangka panjang dari suatu organisasi tersebut, khususnya yang
menyangkut kesiapan sumber daya manusianya. Alasan lainnya adalah bahwa
suatu pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi tidak dapat
terlepas dari lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu saat akan
dapat mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut.
4. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.1.3. Rekrutmen dan Seleksi SDM
Rekrutmen meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi
syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi
orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
Jadi intinya rekrutmen merupakan usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber
daya manusia yang dibutuhkan dalam mengisi jabatan-jabatan terntu yang masih
kosong. Selain itu rekrutmen merupakan usaha-usaha mengatur komposisi sumber
daya manusia secara seimbang sesuai dengan tuntutan melalui penyeleksian yang
dilakukan.
Seleksi merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam keseluruhan proses
manajemen sumber daya manusia. Pernyataan ini didasarkan pada suatu alasan bahwa
suatu organisasi ataupun perusahaan akan mendapatkan sejumlah pegawai yang
memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan atau tidak adalatergantung pada cermat
tidaknya proses seleksi ini dilakukan. Dan proses seleksi ini merupakan bagian yang
tidak bisa dipisahkan dengan rekrutmen.
5. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.2 Mutu Operasional Wirausaha
2.2.1. Pengertian Manajemen Mutu
Manajemen mutu yang dikenal total management quality atau TQM dapat
diartikan sebagai sebuah sistem yang membantu sebuah organisasi,
perusahaan, atau badan usaha untuk mengawasi setiap kegiatan serta tugas
dan tanggung jawab yang diperlukan dalam mempertahankan kualitas atau
mutu dari perusahaan tersebut.
Total management quality sendiri merupakan sebuah sistem yang menentukan
kebijakan, merencanakan, mengontrol, dan mengembangkan kualitas mutu
yang diberikan perusahaan. Sistem ini juga dikenal sebagai sebuah filosofi
dasar yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan akan menentukan
keberhasilan jangka panjang dari sebuah badan usaha. Di dalamnya, semua
stakeholders atau pemangku kepentingan bekerjasama dalam peningkatan
kualitas produk dan layanan serta budaya kerja di lingkungan perusahaan.
6. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.2.2. Manfaat Manajemen Mutu
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari proses jika
diterapkan di dalam sebuah perusahaan. Antara lain :
●Memberikan kepuasan kepada para pelanggan sehingga
menjaga kepercayaan terhadap perusahaan.
●Menumbuhkan rasa motivasi di dalam diri karyawan
●Meningkatkan standar kerja di dalam perusahaan
●Meningkatkan dan menjaga nama baik perusahaan
7. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.2.3. Tujuan Manajemen Mutu
Manajemen mutu sendiri memiliki beberapa tujuan yang diharapkan dapat
tercapai di dalam prosesnya. Yaitu :
1.Menetapkan Visi dan Standar kerja bagi para anggota suatu organisasi atau
badan usaha
2.Membangun motivasi dan budaya kerja di dalam organisasi maupun badan
usaha
3.Membantu meningkatkan kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan
perusahaan baik dari anggota maupun pelanggan atau klien.
4.Memberikan inovasi atau pengembangan lebih lanjut dari perusahaan atau
organisasi itu sendiri.
8. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.2.4. Fungsi Manajemen Mutu
Manajemen mutu memiliki fungsi sebagai sebuah acuan atau
tolak ukur dalam mengelola kualitas yang diberikan oleh suatu
perusahaan, organisasi maupun badan usaha. Hal ini akan
sangat mempengaruhi kualitas dan kinerja seluruh anggota
perusahaan dalam menjalankan tugasnya masing-masing guna
mencapai tujuan dan visi dari perusahaan tersebut.
9. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.2.5. Proses Manajemen Mutu
Beberapa tahapan maupun proses yang perlu dilakukan yaitu:
Perencenaan dan strategi mutu
Untuk melaksanakan, harus diawali dengan perencanaan yang baik. rencana dan strategi yang
dibuat pun juga harus memiliki struktur tahapan atau proses yang tepat.
Implementasi perencanaan mutu
Setelah melakukan perencanaan strategi yang matang, implementasi mutu diperlukan untuk
mengaplikasikan hasil rancangan yang sudah dibuat.
Evaluasi mutu
Setelah mengimplementasikan produk dan menyebarluaskan produk kepada para konsumen,
maka tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah proses evaluasi mutu. Proses evaluasi mutu
berguna untuk meninjau kembali hasil dari produk yang dikeluarkan.
Perbaikan atau pengembangan
Setelah mengevaluasi hasil dan kualitas dari produk yang sudah dikeluarkan sebelumnya, sebuah
perusahaan perlu melakukan langkah terakhir dan yang paling krusia, yaitu pengembangan atau
perbaikan.
10. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.3. Kepemimpinan dan Manajemen Wirausaha
2.3.1.Konsep Kepemimpinan Kewirausahaan
Pada awal abad ke-21, terminologi “Kepemimpinan Kewirausahaan” sudah
menjadi salah satu model/gaya kepemimpinan modern. Bagaimana hal ini
dapat dimengerti? Untuk mengkaji hal ini secara lebih luas, perlu adanya
pemahaman yang lebih komprehensif mengenai apa itu kewirausahaan
dan apa konteks kewirausahaan dalam suatu gaya kepemimpinan mutakhir.
Bisnis kewirausahaan berkembang pesat dalam masa kontemporer. Karena
laju perkembangan bisnis wirausaha semakin tinggi, maka di masa
kontemporer, mulai diselidiki nilai-nilai apa yang sangat dalam wirausaha
yang perlu demi kelangsungan bisnis dan usaha. Hal itu tentu diterapkan
dalam dunia organisasi perusahaan dan manajemennya. Pada dekade akhir
abad ke20, hal tersebut meluas untuk dunia organisasi manajerial yang
umum sampai pada pendidikan.
11. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.3.2. Kepemimpinan Kewirausahaan
Kepemimpinan kewirausahaan merupakan salah satu gaya kepemimpinan
baru dan menjadi titik fokus di antara para peneliti dalam literatur
kepemimpinan.
Dipercayai bahwa kepemimpinan kewirausahaan berkontribusi signifikan
terhadap keberhasilan organisasi dibandingkan dengan gaya
kepemimpinan lainnya. Hal ini disebabkan oleh perilaku pemimpin
wirausaha yang selalu mencari peluang wirausaha dan mengatur sumber
daya dengan baik untuk pengembangan organisasi.
Pemimpin kewirausahaan sebagai pemimpin yang inovatif dan proaktif
serta mengambil risiko dan mempraktikkan pendekatan kewirausahaan
dalam melakukan tugas dan peran kepemimpinan mereka.
12. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.3.3. Karakteristik Pemimpin Kewirausahaan
Pemimpin wirausaha dapat mentransmisikan nilai peluang ke tujuan umum organisasi atau pada
seseorang yang mendapat manfaat dari peluang tersebut.
Pemimpin dengan ciri kewirausahaan mampu melindungi inovasi yang mengancam model
bisnis saat ini. Dengan kata lain, pemimpin menganggap inovasi tertentu sebagai peluang,
bukan sebagai ancaman terhadap pribadi maupun organisasi. Di sisi lain, seorang pemimpin
wirausaha dapat memberi tahu orang lain tentang manfaat potensial dari inovasi yang
mengganggu.
Pemimpin mampu bersikap kritis dengan mempertanyakan logika bisnis saat ini.
Kepemimpinan kewirausahaan membutuhkan pertanyaan terus menerus mengenai asumsi
yang mendasari logika dominan untuk mengidentifikasi peluang penciptaan nilai baru dan
memastikan bahwa organisasi diposisikan dengan cara yang sukses.
Pemimpin mampu mengkaji pertanyaan-pertanyaan sederhana. Para pemimpin wirausaha
mengulas pertanyaanpertanyaan tentang identifikasi peluang dan pekerjaan sumber daya
yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan organisasi, visi dan misinya, serta
pencapaian organisasi dan hubungan yang dikembangkan dengan para pemangku kepentingan
secara berkelanjutan
Pemimpin mampu mengaitkan kewirausahaan dengan manajemen strategis. Di sini pemimpin
kewirausahaan yang efektif percaya bahwa organisasi harus memiliki keterampilan
kewirausahaan secara strategis untuk menciptakan nilai tertinggi.
13. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.3.4. Manajemen Kewirausahaan
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang
menjamin bahwa usahanya betul betul eksis. Manajemen kewirausahaan juga
menyangkut lingkungan internal perusahaan, maka strategi kewirausahaan
menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan
dengan lingkungan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan
menggunakan keputusan strategis.
14. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Keputusan startegis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:
1. Perusahaan produk barang dan jasa. Hal ini menyangkut pertanyaan: produk dan jasa baru apa yang
dinginkan pelanggan? Apakah perubahan kebutuhan mereka dapat ditentukan?
2. Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan jasa, integrasi
regional atau ekspansi usaha
3. Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan pengembangan,
proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka penambahan sumber daya manusia
4. Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki ketrampilan yang unik untuk
mengimplementasikan strategi.
5. Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan strategi bersaing.
Keputusan harus berdasarkan perilaku, sumber daya, komitmen yang dimiliki pesaing di masa lalu.
6. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan memodifikasi strategi dalam
menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan perilaku strategi persaingan baru.
7. Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka Panjang
8. Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas
9. Pengaruh pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas[3]
15. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
2.4. Perijinan dan Pendirian Badan Usaha
2.4.1. Langkah-langkah Mendirikan Badan Usaha
Pembuatan akta perusahaan
Akta perusahaan merupakan dokumen yang dibuat dan disahkan oleh notaris terkait dengan usaha untuk
mendirikan sebuah perusahaan, baik itu perusahaan yang berbadan hukum maupun perusahaan yang tidak
berbadan hukum
Mendapatkan surat keterangan domisili usaha (SKDU)
Surat ini dibuat dan dikeluarkan oleh kantor kelurahan/desa dimana perusahaan berada. Berdasarkan surat ini,
Camat akan menerbitkan surat keterangan yang sama.
Mengurus nomor pokok wajib pajak(NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak yang selanjutnya disingkat NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib
Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Mengurus Nomor induk berusaha(NIB)
Nomor Induk Berusaha (NIB) yang merupakan identitas pelaku usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah
pelaku usaha melakukan pendaftaran yang berbentuk 13 (tiga belas) digit angka acak yang diberi pengaman dan
disertai dengan tanda tangan elektronik.
Mengurus izin usaha/izin komersial
Setelah mendapatkan NIB, maka OSS akan mengeluarkan dua tahap izin yaitu izin usaha dan izin komersial.