Seminar ini membahas penelitian efektivitas penggunaan jahe, kunyit, dan lengkuas serta waktu perendaman yang berbeda terhadap kadar air, protein, dan bakteri pada daging broiler. Hasilnya menunjukkan bahwa lengkuas dan perendaman 12 jam dapat mempertahankan kualitas daging broiler.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembenihan ikan, mulai dari pembenihan ikan air tawar seperti ikan nila hingga ikan laut seperti kerapu. Termasuk didalamnya adalah teknik pemijahan, pakan alami, penanganan larva, hingga pendederan benih ikan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Studi ini menganalisis risiko terkena Campylobacter sp. ketika mengonsumsi ayam panggang apabila terjadi kekeliruan penanganan.
2) Hasilnya menunjukkan penurunan jumlah mikroorganisme sebesar 2 log cfu/gram setelah pemanggangan, dan peluang sakit bagi manusia yang mengonsumsi ayam panggang adalah 9 dari 1.000 orang.
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan PakanIbnu Sahidhir
Dokumen tersebut membahas tentang biokimia dan nutrisi dalam akuakultur. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemahaman biokimia dalam mendesain nutrisi dan formulasi pakan ikan yang sesuai dengan kebutuhan metabolisme ikan untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar air dan kandungan senyawa saponin pada cangkang telur ayam dengan menguji indeks busa, indeks ikan, dan indeks hemolitik; (2) Hasil pengujian menunjukkan kadar air cangkang telur sebesar 0,30 ± 0,032% dan indeks busa, indeks ikan, serta indeks hemolitik yang didapat menunjukkan bahwa cang
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembenihan ikan, mulai dari pembenihan ikan air tawar seperti ikan nila hingga ikan laut seperti kerapu. Termasuk didalamnya adalah teknik pemijahan, pakan alami, penanganan larva, hingga pendederan benih ikan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Studi ini menganalisis risiko terkena Campylobacter sp. ketika mengonsumsi ayam panggang apabila terjadi kekeliruan penanganan.
2) Hasilnya menunjukkan penurunan jumlah mikroorganisme sebesar 2 log cfu/gram setelah pemanggangan, dan peluang sakit bagi manusia yang mengonsumsi ayam panggang adalah 9 dari 1.000 orang.
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan PakanIbnu Sahidhir
Dokumen tersebut membahas tentang biokimia dan nutrisi dalam akuakultur. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemahaman biokimia dalam mendesain nutrisi dan formulasi pakan ikan yang sesuai dengan kebutuhan metabolisme ikan untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar air dan kandungan senyawa saponin pada cangkang telur ayam dengan menguji indeks busa, indeks ikan, dan indeks hemolitik; (2) Hasil pengujian menunjukkan kadar air cangkang telur sebesar 0,30 ± 0,032% dan indeks busa, indeks ikan, serta indeks hemolitik yang didapat menunjukkan bahwa cang
Dokumen ini memberikan panduan mengenai kebersihan dan keselamatan makanan. Ia menjelaskan definisi kebersihan dan keselamatan makanan, jenis pencemaran makanan, dan langkah penting untuk mencegah pencemaran seperti memilih bahan mentah yang betul, memasak dengan sempurna, menyimpan makanan pada suhu yang betul, dan amalan kebersihan pengendali makanan. Dokumen ini juga menyenaraikan 5 kunci keselamatan makanan.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang biosekuriti yang dilakukan di peternakan ayam kampung layer di Desa Tanjung Anom. Kegiatan rutin yang mendukung biosekuriti meliputi pemberian pakan, pencucian galon air minum, penyemprotan kandang, pencampuran pakan, pengutipan telur, dan pengaritan sayur. Tujuan utama biosekuriti adalah mencegah penyakit pada ternak melalui sanitasi lingkungan dan program vak
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfMaretaWindi
Sosis merupakan produk makanan olahan daging yang sering dikonsumsi namun disimpan pada suhu ruang di pasar tradisional. Penelitian ini menguji total bakteri pada sosis ayam dari dua sumber menggunakan uji ALT. Hasilnya menunjukkan sosis dari pasar tradisional memiliki cemaran bakteri lebih tinggi dibanding swalayan karena disimpan pada suhu ruang.
Dokumen tersebut membahas tentang Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yang merupakan sistem untuk mengidentifikasi bahaya spesifik dan tindakan pencegahannya dalam produksi pangan untuk mengendalikan bahaya tersebut. Dokumen ini menjelaskan tujuh prinsip HACCP, jenis bahaya biologis, kimia dan fisika, serta contoh bahaya mikrobiologis dan kimia dalam berbagai jenis pangan.
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 okMasyithahRachmat30
Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha peternakan adalah faktor pakan, disamping faktor genetik dan tatalaksana pemeliharaan. Salah satu usaha untuk menekan biaya pakan adalah memanfaatkan bahan pakan alternatif (beberapa bahan
pakan lokal) seperti : tepung bekatul, dedak, tepung ampas tahu, tepung ikan, tepung kerang, tepung jagung dan garam.
Dokumen tersebut membahas standar pelayanan UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Provinsi Kalimantan Timur. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, visi dan misi, organisasi, tugas pokok dan fungsi, serta standar pelayanan yang meliputi sub bagian tata usaha, seksi penyidikan dan pengujian penyakit hewan, dan seksi penyidikan dan pengujian kualitas hasil peternakan.
Dokumen ini membahas penentuan kualitas daging pascapanen dan penyimpanan suhu dingin. Kualitas daging masih baik selama enam jam penyimpanan awal dan satu minggu penyimpanan beku, namun menurun setelah dua minggu penyimpanan beku. Daging segar memiliki warna merah, tekstur kenyal, dan jumlah mikroba rendah.
Modul ini membahas pengelolaan pakan pada budidaya udang vannamei. Pakan merupakan biaya terbesar dalam budidaya, sehingga pengelolaannya perlu dilakukan dengan tepat agar budidaya menjadi efektif dan efisien. Modul ini menjelaskan jenis pakan, kriteria pakan yang baik, penyimpanan pakan, pemberian pakan sesuai umur udang, dan pengawasan konsumsi pakan menggunakan alat anco.
Makalah ini membahas tentang pembuatan pakan ayam pedaging menggunakan bahan lokal seperti bekatul, dedak, tepung ampas tahu, tepung ikan, tepung kerang, tepung jagung dan garam. Metode pembuatan pakan dan pengaplikasiannya pada ayam pedaging dijelaskan."
Dokumen tersebut membahas tentang perlakuan ikan yang tidak merubah karakteristik dan komponen kimianya, serta pentingnya penanganan ikan yang tepat dan penerapan suhu rendah untuk mempertahankan mutu ikan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai inovasi produk olahan perikanan dan pengemasannya.
Formulasi pakan merupakan proses penting dalam budidaya perikanan dan perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti kebutuhan nutrisi spesifik ikan, ketersediaan bahan baku, dan harga pakan. Teknik formulasi tradisional, perangkat lunak, dan database dapat digunakan untuk menghasilkan pakan yang sesuai target nutrisi dan ekonomis. Pakan fungsional dapat meningkatkan pertumbuhan dan kekebalan ikan melalui
Limbah cair industri tahu mengandung bahan organik tinggi yang dapat mencemari lingkungan bila langsung dibuang. Pengolahan limbah cair tahu secara anaerobik menggunakan reaktor UASB diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan biogas sebagai sumber energi alternatif, serta menurunkan kadar COD limbah keluaran.
1. Tulisan ini membahas teknik pembenihan ikan nila yang umum, mulai dari seleksi induk, pemijahan, penanganan telur dan larva, serta standar hasil yang diharapkan.
2. Ikan nila dapat dipijah secara massal di kolam atau lebih intensif menggunakan hapa, keramba, atau bak, dengan perbedaan padat tebar dan penanganan air serta pakan.
3. Benih ikan nila dari air tawar dapat diadaptasi ke air
Dokumen ini memberikan panduan mengenai kebersihan dan keselamatan makanan. Ia menjelaskan definisi kebersihan dan keselamatan makanan, jenis pencemaran makanan, dan langkah penting untuk mencegah pencemaran seperti memilih bahan mentah yang betul, memasak dengan sempurna, menyimpan makanan pada suhu yang betul, dan amalan kebersihan pengendali makanan. Dokumen ini juga menyenaraikan 5 kunci keselamatan makanan.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang biosekuriti yang dilakukan di peternakan ayam kampung layer di Desa Tanjung Anom. Kegiatan rutin yang mendukung biosekuriti meliputi pemberian pakan, pencucian galon air minum, penyemprotan kandang, pencampuran pakan, pengutipan telur, dan pengaritan sayur. Tujuan utama biosekuriti adalah mencegah penyakit pada ternak melalui sanitasi lingkungan dan program vak
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfMaretaWindi
Sosis merupakan produk makanan olahan daging yang sering dikonsumsi namun disimpan pada suhu ruang di pasar tradisional. Penelitian ini menguji total bakteri pada sosis ayam dari dua sumber menggunakan uji ALT. Hasilnya menunjukkan sosis dari pasar tradisional memiliki cemaran bakteri lebih tinggi dibanding swalayan karena disimpan pada suhu ruang.
Dokumen tersebut membahas tentang Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yang merupakan sistem untuk mengidentifikasi bahaya spesifik dan tindakan pencegahannya dalam produksi pangan untuk mengendalikan bahaya tersebut. Dokumen ini menjelaskan tujuh prinsip HACCP, jenis bahaya biologis, kimia dan fisika, serta contoh bahaya mikrobiologis dan kimia dalam berbagai jenis pangan.
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 okMasyithahRachmat30
Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha peternakan adalah faktor pakan, disamping faktor genetik dan tatalaksana pemeliharaan. Salah satu usaha untuk menekan biaya pakan adalah memanfaatkan bahan pakan alternatif (beberapa bahan
pakan lokal) seperti : tepung bekatul, dedak, tepung ampas tahu, tepung ikan, tepung kerang, tepung jagung dan garam.
Dokumen tersebut membahas standar pelayanan UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Provinsi Kalimantan Timur. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, visi dan misi, organisasi, tugas pokok dan fungsi, serta standar pelayanan yang meliputi sub bagian tata usaha, seksi penyidikan dan pengujian penyakit hewan, dan seksi penyidikan dan pengujian kualitas hasil peternakan.
Dokumen ini membahas penentuan kualitas daging pascapanen dan penyimpanan suhu dingin. Kualitas daging masih baik selama enam jam penyimpanan awal dan satu minggu penyimpanan beku, namun menurun setelah dua minggu penyimpanan beku. Daging segar memiliki warna merah, tekstur kenyal, dan jumlah mikroba rendah.
Modul ini membahas pengelolaan pakan pada budidaya udang vannamei. Pakan merupakan biaya terbesar dalam budidaya, sehingga pengelolaannya perlu dilakukan dengan tepat agar budidaya menjadi efektif dan efisien. Modul ini menjelaskan jenis pakan, kriteria pakan yang baik, penyimpanan pakan, pemberian pakan sesuai umur udang, dan pengawasan konsumsi pakan menggunakan alat anco.
Makalah ini membahas tentang pembuatan pakan ayam pedaging menggunakan bahan lokal seperti bekatul, dedak, tepung ampas tahu, tepung ikan, tepung kerang, tepung jagung dan garam. Metode pembuatan pakan dan pengaplikasiannya pada ayam pedaging dijelaskan."
Dokumen tersebut membahas tentang perlakuan ikan yang tidak merubah karakteristik dan komponen kimianya, serta pentingnya penanganan ikan yang tepat dan penerapan suhu rendah untuk mempertahankan mutu ikan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai inovasi produk olahan perikanan dan pengemasannya.
Formulasi pakan merupakan proses penting dalam budidaya perikanan dan perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti kebutuhan nutrisi spesifik ikan, ketersediaan bahan baku, dan harga pakan. Teknik formulasi tradisional, perangkat lunak, dan database dapat digunakan untuk menghasilkan pakan yang sesuai target nutrisi dan ekonomis. Pakan fungsional dapat meningkatkan pertumbuhan dan kekebalan ikan melalui
Limbah cair industri tahu mengandung bahan organik tinggi yang dapat mencemari lingkungan bila langsung dibuang. Pengolahan limbah cair tahu secara anaerobik menggunakan reaktor UASB diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan biogas sebagai sumber energi alternatif, serta menurunkan kadar COD limbah keluaran.
1. Tulisan ini membahas teknik pembenihan ikan nila yang umum, mulai dari seleksi induk, pemijahan, penanganan telur dan larva, serta standar hasil yang diharapkan.
2. Ikan nila dapat dipijah secara massal di kolam atau lebih intensif menggunakan hapa, keramba, atau bak, dengan perbedaan padat tebar dan penanganan air serta pakan.
3. Benih ikan nila dari air tawar dapat diadaptasi ke air
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
Power Point SNIPP Seri 2.pptx
1. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
Fakultas
Pertanian dan Peternakan
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
SEMINAR NASIONAL
INTEGRASI PERTANIAN
DAN PETERNAKAN
Efektivitas Penggunaan Beberapa Jenis
Rimpang dan Waktu Perendaman
Berbeda Terhadap Kadar Air, Kadar
Protein dan Total Koloni Bakteri pada
Daging Broiler
Nama Peneliti: Noer Al Fajri
Pembimbing:
1. Dr. Hidayati, S.Pt., MP
2. drh,. Jully Handoko, S.K.H, M.K.L
3. Dr. Irdha Mirdhayanti, S.Pi., M.Si.
INSERT YOUR
ORGANIZATION
LOGO HERE
2. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Daging ayam merupakan bahan pangan yang mengandung nilai gizi tinggi sehingga menjadi media
yang baik bagi pertumbuhan mikroba.
• Keberadaan mikroorganisme dapat menyebabkan kebusukan dan kerusakan, menghasilkan bau yang
tidak sedap kadang-kadang beracun serta menyebabkan penyakit (Winarno, 2007).
Tujuan dan Manfaat:
1. Untuk mengetahui interaksi penggunaan beberapa jenis rimpang (jahe, kunyit dan lengkuas) dan
perendaman terhadap kadar air, kadar protein dan total koloni bakteri daging broiler.
2. Untuk mengetahui jenis rimpang yang berbeda terhadap kadar air, kadar protein dan total koloni bakteri
daging broiler.
3. Untuk mengetahui waktu perendaman yang berbeda terhadap kadar air, kadar protein dan total koloni
bakteri daging broiler.
3. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
MANFAAT
• Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa tanaman rimpang berupa jahe, kunyit
dan lengkuas dapat mempertahankan kualitas daging broiler pada perendaman yang
berbeda.
Hipotesis Penelitian
1. Adanya interaksi terhadap beberapa jenis rimpang (jahe, kunyit dan lengkuas) dan
daya simpan terhadap kadar air, kadar protein dan total koloni bakteri daging broiler.
2. Terdapat jenis rimpang yang dapat mempertahankan kadar air, kadar protein dan total
koloni bakteri daging broiler.
3. Ditemukan waktu perendaman yang terbaik untuk mempertahankan kadar air, kadar
protein dan total koloni bakteri daging broiler.
4. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
MATERI & METODE
Tempat dan Waktu, Metode Penelitian, Peubah yang diukur:
• Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
• Desember 2021 - Januari 2022
6. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
Bahan dan Alat yang Digunakan
Bahan Analisis Mikrobiologi :
Cawan Petri, jarum Inokulasi (oce), tabung reaksi, Stomacher, pipet Volumetriik,
pembakar Bunsen, botol media, Vortex, penghitung koloni, Incubator, pinset, pemanas air,
autoklaf, lemari Steril
Alat:
1. Timbangan analiik
2. Plasik steril
3. Kertas saring
4. Carper press
5. Kertas plain Meter
7. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
Metode Penelitian:
• Data hasil analisis diuji menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial
(4x3) dengan 3 ulangan menurut Steel and Torrie (1993), dengan Model Linier sebagai
berikut :
• Faktor A (Jenis Rimpang) Faktor B (Waktu Perendaman)
•A0 : Tanpa Rimpang B0 : 0 jam
•A1 : Rimpang Jahe 5% B1 : 6 jam
•A2 : Rimpang Kunyit 5% B2 : 12 jam
•A3 : Rimpang Lengkuas 5%
8. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
Prosedur Pembuatan Air Perasan Rimpang
(Jahe, Kunyit, Lengkuas)
Jahe, kunyit dan lengkuas dibersihkan dibuang kulitnya menggunakan
pisau dan ditimbang sesuai kebutuhan
Jahe, Kunyit dan Lengkuas diblender atau diparut
Jahe, kunyit dan lengkuas diperas satu persatu
menggunakan kain bersih untuk mengambil air perasannya
Daging ayam direndam satu persatu menggunakan air
perasan jahe, kunyit dan lengkuas
10. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
Prosedur perendaman Daging Broiler
Daging dada ayam
Persiapan rimpang
Kontrol
Jahe
Kunyit
Lengkuas
Perendaman
0 jam
Perendaman
6 jam
Perendaman
12 jam
Daging ayam bumbu
Analisis pH
Analisis
Susut Masak
Analisis
Daya
Mengikat Air
Kadar Air Kadar Protein Total Koloni Bakteri
11. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
• 1. Kadar Air
Rataan kandungan kadar air ayam broiler menggunakan beberapa jenis rimpang
dan waktu penyimpanan berbeda dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Rataan kandungan kadar air ayam broiler menggunakan beberapa jenis
rimpang dan waktu penyimpanan berbeda.
Faktor A Faktor B Waktu Perendaman (Jam) Rataan
Jenis Rimpang (%) B0 (0) B1 (6) B2 (12)
A0 (Kontrol) 69,70±0,91aB
65,47±2,29abAB
63,8±3,87aA
66,33±1,48
A1 (Jahe 5%) 71,83±4,68aB
61,81±2,68aA
64,26±2,68aA
65,97±1,16
A2 (Kunyit 5%) 67,46±0,86aA
64,85±1,11abA
65,25±1,11abA
65,85±0,14
A3 (Lengkuas 5%) 67,10±3,79aA
67,45±2,51bA
70,41±2,24bA
68,32±0,83
Rataan 69,03±1,97b
64,90±0,7a
65,93±1,14a
Keterangan: Data yang ditampilkan adalah Rata-rata ± Standar Deviasi. Superskrip yang berbeda
pada baris dan kolom yang sama menunjukan berbeda sangat nyata (P<0,1).
12. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Kadar Protein
Rataan kandungan kadar protein ayam broiler menggunakan beberapa jenis
rimpang dan waktu penyimpanan berbeda dapat dilihat pada tabel 4.2.
Table 4.2. Rataan kandungan kadar protein ayam broiler menggunakan beberapa
jenis rimpang dan waktu penyimpanan berbeda.
Faktor A Faktor B Waktu Penyimpanan (Jam) Rataan
Jenis Rimpang (%) B0 (0) B1 (6) B2 (12)
A0 (Kontrol) 22,40±1,14 23,79±2,27 24,65±0,54 23,61±0,88
A1 (Jahe 5%) 23,79±2,56 23,06±1,08 24,18±1,08 23,68±0,86
A2 (Kunyit 5%) 22,72±1,28 24,09±0,12 23,94±0,12 23,58±0,67
A3 (Lengkuas 5%) 23,58±3,13 25,33±0,30 23,19±1,72 24,03±1,42
Rataan 23,12±0,98 24,07±0,98 23,99±0,69
Keterangan: Data yang ditampilkan adalah Rata-rata ± Standar Deviasi,
13. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Total Koloni Bakteri
Rataan kandungan total mikroba daging broiler menggunakan beberapa
jenis rimpang dan waktu penyimpanan yang berbeda dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Rataan kandungan total mikroba daging broiler menggunakan beberapa
jenis rimpang dan waktu penyimpanan yang berbeda (cfu/g).
Faktor A Faktor B Waktu Penyimpanan (Jam) Rataan
Jenis Rimpang (%) B0 (0) B1 (6) B2 (12)
A0 (Kontrol) 5,35±2,23 2,44±0,49 5,40±4,88 4,40±2,21
A1 (Jahe 5%) 4,93±4,07 1,74±3,57 5,58±3,57 4,08±0,29
A2 (Kunyit 5%) 3,87±2,71 6.00±3,04 4,20±3,04 4,69±0,19
A3 (Lengkuas 5%) 1,69±0,55 3,38±0,99 4,20±3,24 3,09±1,44
Rataan 3,96±1,45 3,39±1,51 4,85±0,83
Keterangan: Data yang ditampilkan adalah Rata-rata ± Standar Deviasi,
14. semnasfpp.uin-suska.ac.id
Seminar Nasional Integrasi Pertanian dan Peternakan
KESIMPULAN
1. Terjadi interaksi jenis rimpang (jahe, kunyit dan lengkuas) pada waktu perendaman
sampai 12 jam dalam meningkatkan kadar air daging broiler, tidak terjadi interaksi pada
parameter kadar protein dan total bakteri.
2. Penggunaan tiga jenis rimpang (jahe, kunyit dan lengkuas) dan perendaman sampai 12
jam dapat mempertahankan kadar protein dan total bakteri.
3. Perlakuan terbaik terdapat pada jenis rimpang lengkuas karena menghasilkan kadar air
tertinggi,protein tetap dan jumlah bakteri yang sesuai menurut SNI.