SlideShare a Scribd company logo
BAB II
Bab I
Proses Perumusan
dan Penetapan
Dasar Negara
KLIK DI SINI
Perhatikan gambar di atas! Keakraban di antara mereka menunjukkan adanya nilai
persatuan pada sila ketiga Pancasila. Bagaimana proses perumusan dan penetapan
dasar negara?
Tujuan Pembelajaran
• Setelah mengidentifikasi gambar tokoh yang
mengusulkan rancangan dasar negara, peserta didik
mampu menyebutkan rancangan usulan dari tiap-tiap
tokoh dengan tepat.
• Melalui kegiatan diskusi tentang rancangan dasar negara,
peserta didik mampu menyampaikan pendapat tentang
rancangan dasar negara yang dikemukakan para tokoh
nasional dengan cermat.
• Setelah membaca teks tentang proses penetapan dasar
negara, peserta didik mampu menyampaikan alur latar
belakang penetapan dasar negara dengan baik.
• Melalui kegiatan diskusi tentang nilai-nilai Pancasila,
peserta didik mampu mengaplikasikan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
• Setelah mempelajari sikap para pendiri negara dalam
merumuskan dan menetapkan dasar negara, peserta
didik mampu membiasakan sikap tanggung jawab,
komitmen, pantang menyerah, patriotis, dan nasionalis
dalam kehidupan sehari-hari dengan sungguh-sungguh.
A. Perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara
B. Proses Penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
C. Nilai-Nilai Pancasila
sebagai Dasar Negara
D. Meneladan Semangat Para Pendiri
Negara dalam Merumuskan dan
Menetapkan Dasar Negara
A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara
BPUPKI Ketua : Radjiman Wediodiningrat
Wakil ketua : Ichibangase Yosio dan
R.P. Soeroso
Membahas tentang rumusan dasar negara
Indonesia meskipun belum mencapai
kesepakatan.
Akhirnya, dibentuk Panitia Sembilan.
Sidang Pertama BPUPKI
pada 29 Mei–1 Juni
1945
Siapa saja anggota
”Panitia Sembilan”
Sidang
Kedua
BPUPKI
pada 10–
16 Juli
1945
Ketuhanan
Yang Maha
Esa
Ketuhanan
dengan
kewajiban
menjalankan
syariat Islam
bagi
pemeluk-
pemeluknya.
J. Latuharhary
menemui
Mohammad Hatta
dan menyampaikan
aspirasi agar tujuh
kata pada
pernyataan pertama
rumusan dasar
negara dihapus.
Peran Para Pendiri Negara dalam Merumuskan
Dasar Negara
•Peri Kebangsaan
•Peri Kemanusiaan
•Peri Ketuhanan
•Peri Kerakyatan
•Kesejahteraan Rakyat
•Persatuan
•Kekeluargaan
•Keseimbangan lahir dan batin
•Musyawarah
•Keadilan rakyat
•Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme
•Internasionalisme atau peri kemanusiaan
•Mufakat atau demokrasi
•Kesejahteraan sosial
•Ketuhanan yang berkebudayaan
Mr. Muhammad
Yamin
(29 Mei 1945)
Prof. Dr. Soepomo
(31 Mei 1945)
Ir. Soekarno
(1 Juni 1945)
B. Proses Penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
• Berhasil
merumuskan
dasar
negara.
BPUPKI
• Mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia.
PPKI
• 17 Agustus
1945.
Kemerdekaan
• Sidang PPKI 18 Agustus
menetapkan dan
mengesahkan UUD NRI
Tahun 1945.
PPKI
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Menjadi cikal bakal Pancasila sebagai dasar negara karena Pancasila
termuat dalam alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
2. Kedudukan
Pancasila sebagai
Dasar Negara
Pancasila sebagai
sumber dari segala
sumber hukum
Indonesia.
Meliputi suasana
kebatinan dari
UUD NRI Tahun
1945.
Mewujudkan cita-
cita hukum bagi
hukum dasar
negara, baik
tertulis maupun
tidak tertulis.
Mengandung
norma yang
mengharuskan
memegang teguh
cita-cita moral
rakyat yang luhur.
Sumber semangat
bagi
penyelenggara
negara dan para
pelaksana
pemerintahan.
3. Dasar Hukum Pancasila
sebagai Dasar Negara
• Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
• Dekret Presiden 5 Juli 1959.
• Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Memorandum
DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia
dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia.
• Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 1968.
• Ketetapan MPR No. XVIII/MPRS/1998 tentang Pencabutan
Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya
Pancakarsa).
C. Nilai-Nilai Pancasila sebagai
Dasar Negara
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
Nilai persatuan Indonesia
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Bagaimana pelaksanaan
nilai-nilai Pancasila
tersebut?
D. Meneladan Semangat Para Pendiri
Negara dalam Merumuskan dan
Menetapkan Dasar Negara
Komitmen
Pantang
Menyerah
BAB II
Peran Norma dalam Mewujudkan Keadilan
Perhatikan gambar di atas! Tindakan tegas wasit semata-mata untuk memberikan
peringatan kepada pemain agar tidak melakukan pelanggaran lagi. Peraturan sepak
bola merupakan contoh bentuk norma. Lantas, apa yang dimaksud dengan norma?
Apa saja norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat?
Tujuan
Pembelajaran
• Setelah menganalisis gambar tentang
pelaksanaan norma melalui kegiatan
kelompok dan berdiskusi, peserta didik
mampu membedakan antara perilaku taat
dan perilaku melanggar norma dengan tepat.
• Setelah membaca sebuah cerita, peserta
didik dapat menanamkan sikap patuh
terhadap semua peraturan dengan baik.
• Melalui pengenalan teknologi, peserta didik
dapat mengakses berbagai informasi terkait
norma dan keadilan dengan memanfaatkan
berbagai aplikasi.
• Setelah memahami materi pembelajaran
tentang peran norma dalam mewujudkan
keadilan, peserta didik mampu mematuhi
berbagai peraturan dalam kehidupan sehari-
hari dengan baik.
A. Norma dalam
Masyarakat
B. Pelanggaran
Norma
C. Arti Penting
Norma dalam
Mewujudkan
Keadilan
D. Pelaksanaan
Norma
Norma adalah petunjuk atau patokan
perilaku yang pantas dan tidak pantas
dilakukan oleh individu.
Norma bertujuan mengendalikan
perilaku individu dan mencegah
pengaruh negatif masuk dalam
kehidupan masyarakat.
A. Norma
dalam
Masyarakat 1. Hakikat dan Tujuan
Norma
2. Ciri-Ciri
Norma
Hasil
Kesepakatan
Bersama
Tertulis dan
Tidak Tertulis
Bersifat
Dinamis
Adanya Sanksi
3. Klasifikasi Norma
Norma
Berdasarkan
Sumbernya
Norma
Berdasarkan Daya
Pengikatnya
Norma
Berdasarkan
Bentuknya
Norma
Berdasarkan
Sumbernya
Norma
Agama
Norma
Kesusilaan
Norma
Kesopanan
Norma
Hukum
Tata
Kelakuan
(Mores)
Cara (Usage)
Norma Berdasarkan Daya
Pengikatnya
Norma Berdasarkan
Bentuknya
Norma
Tertulis Norma Tidak
Tertulis
Berdasarkan Sumber
Norma Agama
Norma Kesusilaan
Norma Kesopanan
Norma Hukum
Berdasarkan Daya
Pengikat
Cara (Usage)
Kebiasaan
(Folkways)
Tata Kelakuan
(Mores)
Adat Istiadat
(Customs)
Berdasarkan Bentuknya
Tertulis
Tidak tertulis
NORMA
Kesimpulan
• Petunjuk arah dan pedoman dalam
bersikap dan bertindak.
• Pencegah benturan kepentingan dalam
kehidupan masyarakat.
• Benteng perlindungan bagi keberadaan
masyarakat.
• Menciptakan ketertiban dan
ketenteraman.
• Memberikan rasa keadilan dan kepastian
hukum.
4. Fungsi
Norma
5. Manfaat
Menjalankan
Norma dalam
Masyarakat
• Menjaga kebudayaan
masyarakat.
• Mencapai integrasi
sosial.
• Mewujudkan
keteraturan sosial.
• Mengendalikan
perilaku individu.
• Melindungi orang yang
lemah.
B. Pelanggaran
Norma
• Proses Sosialisasi yang
Tidak Sempurna
• Pengaruh Lingkungan
• Kebutuhan Ekonomi
• Ingin menjadi Individu
yang Bebas
• Longgarnya Penegakan
atau Pelaksanaan
Norma
• Sikap Mental
1. Faktor Penyebab
Pelanggaran Norma
• Keretakan hubungan antarkelompok masyarakat.
• Perubahan kepribadian pada individu seperti
timbul rasa dendam, benci, dan saling curiga.
• Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa
manusia.
• Dominasi yang mengarah pada penaklukan salah
satu pihak dalam konflik.
2. Akibat Melanggar Norma dalam
Masyarakat
3. Upaya pencegahan
pelanggaran norma untuk
menciptakan keadilan
• Pembiasaan
• Teladan
• Penyadaran
• Pengawasan
• Penghargaan dan
hukuman
Penggolongan upaya
pencegahan pelanggaran norma
Upaya Represif
Upaya represif
adalah upaya
penanggulangan
terhadap
pelanggaran.
Upaya Preventif
Upaya preventif
adalah upaya
pencegahan
terhadap
pelanggaran.
C. Arti Penting Norma dalam
Mewujudkan Keadilan
Komutatif
Distributif
Kodrat Alam
Konvensional
Perbaikan
Aristoteles
Moral
Prosedural
Plato
Komutatif
Distributif
Kodrat Alam
Konvensional
Prof. Dr.
Notonegoro,
S.H.
1. Jenis-
Jenis
Keadilan
Terdapat beberapa jenis keadilan
lainnya, yaitu:
Keadilan
Protektif
Keadilan
Vinditatif
Keadilan
Kreatif
2. Keadilan dalam Dasar
Negara dan Konstitusi Negara
Keadilan
dalam
Dasar
Negara
Secara tersurat frasa ”adil atau keadilan” memang
termuat dalam sila kedua dan kelima. Akan tetapi, sila
pertama, ketiga, dan keempat secara tersirat
mendukung terciptanya keadilan dalam masyarakat. Hal
itu karena hubungan antarsila saling mendasari dan
didasari.
Sila Kedua
dan
Sila Kelima
Keadilan
dalam
Konstitusi
Negara
”Sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan”.
Alinea
Pertama
Termuat dalam frasa ”adil dan
makmur”.
Alinea
Kedua
Terdapat frasa ”adil dan
keadilan sosial”
Alinea
Keempat
Kata keadilan secara tersurat
memang tidak tertulis dalam
alinea ketiga. Akan tetapi,
secara tersirat alinea ketiga
mendukung pelaksanaan
keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
3. Hubungan antara Norma dan
Keadilan
Di Lingkungan
Keluarga
Berpamitan
kepada orang tua
saat akan
bepergian.
Di Lingkungan
Sekolah
Menghargai
pendapat teman.
Mengetuk pintu
saat bertamu.
KLIK DI
SINI
D. Pelaksanaan Norma
Sesuai Prinsip Keadilan
Perumusan dan
Pengesahan Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
BAB III
Tujuan Pembelajaran
• Setelah memahami materi tentang perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta
didik mampu menceritakan proses perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan terperinci.
• Melalui proyek membuat dokumen sederhana dengan kerja sama, peserta didik mampu
menerapkan nilai-nilai dalam proses perumusan dan penetapan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan baik.
• Setelah mengerjakan tugas secara mandiri, peserta didik mampu membedakan muatan
materi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (PPKI) dan
hasil amandemen dengan benar.
• Melalui pengerjaan tugas dan soal-soal secara jujur dan disiplin, peserta didik telah
menunjukkan dukungan terhadap nilai dalam perumusan dan pengesahan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan tepat.
A. Seputar Perumusan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
B. Pengesahan Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
C. Dukungan terhadap
Nilai Perumusan dan
Pengesahan UUD NRI
Tahun 1945
Gambar di atas merupakan salah satu kegiatan upacara bendera, yaitu
pembacaan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Tahukah kamu, diperlukan
proses panjang dalam penyusunan naskah UUD NRI Tahun 1945?
A. Seputar Perumusan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
1. Sidang BPUPKI
Membahas bentuk
negara.
Sidang
10 Juli
1945
• Wilayah negara.
• Persiapan penyusunan
rancangan undang-undang
dasar dan pembentukan
panitia perancang undang-
undang dasar.
• Rancangan undang-undang
dasar.
Sidang
11 Juli
1945
Penyampaian hasil
rancangan undang-
undang dasar.
Sidang
13 Juli
1945
Kemerdekaan.
Sidang
14 Juli
1945
Pembahasan rancangan
undang-undang dasar
(lanjutan).
Sidang
15 Juli
1945
Melanjutkan
pembahasan rancangan
undang-undang dasar.
Sidang
16 Juli
1945
2. Kesepakatan Bersama Rumusan
Rancangan Undang-Undang Dasar
Undang-Undang Dasar
diterima dengan
sebulat-bulatnya.
B. Pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Disahkan
oleh PPKI.
Sidang dilaksanakan
pada 18 Agustus
1945.
Disahkan setelah
Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus
1945.
1. Proses
Pengesahan
2. Sidang Pengesahan Rancangan
Undang-Undang Dasar
Sidang 18 Agustus 1945 membahas:
• Pengesahan undang-undang dasar.
• Susunan pemerintahan.
• Pengangkatan presiden dan wakil presiden
serta pembentukan Komite Nasional
Indonesia Pusat.
Hukum Dasar (BPUPKI) 16 Juli 1945 Undang-Undang Dasar (PPKI) 18 Agustus 1945
• Istilah ’’Hukum Dasar’’
• Mukadimah
• Kalimat Pembukaan alinea ketiga:
’’. . . Atas berkat Rakhmat Allah
Yang Maha Kuasa . . .’’
• ’’. . . dalam suatu Hukum Dasar
Negara Indonesia . . .’’
• ’’. . . Dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya . . . ’’
• ’’. . . menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.’’
• ’’Undang-Undang Dasar.’’
• Pembukaan
• ’’. . . Atas berkat rahmat Tuhan
Yang Maha Esa . . .’’ (kalimat ini
kemudian dikembangkan
menjadi ’’Atas berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa’’)
• ’’. . . dalam suatu Undang-
Undang Dasar Indonesia’’
• ’’. . . dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa’’
• ’’Kemanusiaan yang adil dan
beradab.’’
Perbandingan pasal antara hukum dasar
sebelum dan sesudah dilakukan perubahan
oleh PPKI
• ’’Dua orang wakil presiden.’’
• ’’Presiden ialah orang Indonesia asli
yang beragama Islam.’’
• Presiden Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan.
• Negara berdasarkan Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
• Syarat-syarat untuk menjadi hakim
ditetapkan oleh undang-undang.
• Tidak ada ketentuan perubahan
UUD.
• Dalam melaksanakan pertahanan
dan pembelaan negara dalam
peperangan Asia Timur Raya ini,
Negara Indonesia bekerja bersama
seerat-eratnya dengan Dai Nippon.
• ’’. . . seorang wakil presiden . . .’’
• ’’Presiden ialah orang Indonesia
asli.’’
• Presiden Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang Dasar.
• Negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa.
• Syarat-syarat untuk menjadi dan
diberhentikan sebagai hakim
ditetapkan oleh undang-undang.
• Diatur ketentuan perubahan
Undang-Undang Dasar.
• Dihapus.
Konstitusi yang pernah diterapkan di
Indonesia
Konstitusi RIS
Undang-Undang
Dasar Sementara
Tahun 1950
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
hasil amandemen.
Undang-Undang Dasar
1945 yang disahkan
melalui Dekret Presiden
5 Juli 1959
3. Muatan Materi UUD NRI
Tahun 1945
Susunan Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 terdiri
atas pembukaan, batang
tubuh (16 bab, 37 pasal,
49 ayat, 4 pasal aturan
peralihan, dan 2 ayat aturan
tambahan), dan penjelasan.
Susunan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945 terdiri atas pembukaan dan
pasal-pasal (21 bab, 37 pasal,
170 ayat, 3 pasal aturan peralihan,
dan 2 pasal aturan tambahan).
Disahkan
PPKI
Hasil
Amandemen
C. Bentuk Dukungan terhadap
Nilai Perumusan dan
Pengesahan UUD NRI Tahun
1945
Sebagai dasar
hukum
tertinggi.
Penjabaran dari
undang-undang
dasar.
1. Arti Penting UUD NRI
Tahun 1945 bagi Bangsa
dan Negara Indonesia
Periodisasi
Konstitusi di
Indonesia
UUD NRI
Tahun
1945 yang
ditetapkan
PPKI pada
18 Agustus
1945.
Konstitusi RIS
Tahun 1949
yang
ditetapkan
pada 27
Desember
1949.
UUDS Tahun
1950 yang
ditetapkan pada
15 Agustus
1950
UUD 1945 yang
didasarkan
Dekret Presiden
5 Juli 1959.
UUD Tahun
1945 hasil
amandemen
1999-2002
2. Pelaksanaan UUD
NRI Tahun 1945 dalam
Berbagai Bidang
Tentang
pemerintah,
kekuasaan, dan
penyelenggaraan
negara.
Politik
Tentang kondisi
keuangan
negara.
Ekonomi
Tentang
jaminan
kehidupan
masyarakat.
Sosial
Tentang upaya
pertahanan dan
keamanan.
Pertahanan
dan
Keamanan
Tentang hasil
cipta, rasa, dan
karsa bangsa
Indonesia.
Budaya
3. Dukungan terhadap Pelaksanaan
UUD NRI Tahun 1945
disiplin
dan taat
peraturan
toleransi
menjaga
persatuan dan
kesatuan
bangsa
bekerja keras
dan rela
berkorban
Terima
Kasih

More Related Content

Similar to Power Point PR PPKn 7.pptx

Materi pkn kls xii bab 3
Materi pkn kls xii bab 3Materi pkn kls xii bab 3
Materi pkn kls xii bab 3
eli priyatna laidan
 
Power Point MATERI PPKn SMK KELAS XII.pptx
Power Point MATERI  PPKn SMK  KELAS XII.pptxPower Point MATERI  PPKn SMK  KELAS XII.pptx
Power Point MATERI PPKn SMK KELAS XII.pptx
smkn4Meulaboh
 
Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...
Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...
Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...
RiyanAdita
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraSeptian Muna Barakati
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Gunadarma University
 
06. pendidikan kewarganegaraan (c)
06. pendidikan kewarganegaraan (c)06. pendidikan kewarganegaraan (c)
06. pendidikan kewarganegaraan (c)
eli priyatna laidan
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IWAN SUKMA NURICHT
 
Ppt pkn pertemuan pertama
Ppt pkn pertemuan pertamaPpt pkn pertemuan pertama
Ppt pkn pertemuan pertama
Fardika Sihiyantoro
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
coflad
 
Program tahunan
Program tahunanProgram tahunan
Program tahunan
eli priyatna laidan
 
Program tahunan
Program tahunanProgram tahunan
Program tahunan
eli priyatna laidan
 
Program tahunan
Program tahunanProgram tahunan
Program tahunan
eli priyatna laidan
 
Tugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIETugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIE
vannystefanie
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Operator Warnet Vast Raha
 
Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptxPokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
CandraPasaribu
 
SK-KD PKN SMP-MTs
SK-KD PKN SMP-MTsSK-KD PKN SMP-MTs
SK-KD PKN SMP-MTs
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Materi ppkn sma xii bab 1
Materi ppkn sma xii bab 1Materi ppkn sma xii bab 1
Materi ppkn sma xii bab 1
eli priyatna laidan
 
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
Natur4l
 
[1] sk & kd smp pkn
[1] sk & kd smp pkn[1] sk & kd smp pkn
[1] sk & kd smp pkn
Achmad Junaidi
 

Similar to Power Point PR PPKn 7.pptx (20)

Materi pkn kls xii bab 3
Materi pkn kls xii bab 3Materi pkn kls xii bab 3
Materi pkn kls xii bab 3
 
Power Point MATERI PPKn SMK KELAS XII.pptx
Power Point MATERI  PPKn SMK  KELAS XII.pptxPower Point MATERI  PPKn SMK  KELAS XII.pptx
Power Point MATERI PPKn SMK KELAS XII.pptx
 
Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...
Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...
Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
06. pendidikan kewarganegaraan (c)
06. pendidikan kewarganegaraan (c)06. pendidikan kewarganegaraan (c)
06. pendidikan kewarganegaraan (c)
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
 
Ppt pkn pertemuan pertama
Ppt pkn pertemuan pertamaPpt pkn pertemuan pertama
Ppt pkn pertemuan pertama
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Program tahunan
Program tahunanProgram tahunan
Program tahunan
 
Program tahunan
Program tahunanProgram tahunan
Program tahunan
 
Program tahunan
Program tahunanProgram tahunan
Program tahunan
 
Tugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIETugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIE
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
Makalah.docx
Makalah.docxMakalah.docx
Makalah.docx
 
Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptxPokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
 
SK-KD PKN SMP-MTs
SK-KD PKN SMP-MTsSK-KD PKN SMP-MTs
SK-KD PKN SMP-MTs
 
Materi ppkn sma xii bab 1
Materi ppkn sma xii bab 1Materi ppkn sma xii bab 1
Materi ppkn sma xii bab 1
 
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
3. PANCASILA IDEOLOGIKU.pptx
 
[1] sk & kd smp pkn
[1] sk & kd smp pkn[1] sk & kd smp pkn
[1] sk & kd smp pkn
 

Recently uploaded

Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
FetraHerman2
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
syamsulbahri09
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 

Recently uploaded (20)

Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 

Power Point PR PPKn 7.pptx

  • 1.
  • 3. Bab I Proses Perumusan dan Penetapan Dasar Negara KLIK DI SINI
  • 4. Perhatikan gambar di atas! Keakraban di antara mereka menunjukkan adanya nilai persatuan pada sila ketiga Pancasila. Bagaimana proses perumusan dan penetapan dasar negara?
  • 5. Tujuan Pembelajaran • Setelah mengidentifikasi gambar tokoh yang mengusulkan rancangan dasar negara, peserta didik mampu menyebutkan rancangan usulan dari tiap-tiap tokoh dengan tepat. • Melalui kegiatan diskusi tentang rancangan dasar negara, peserta didik mampu menyampaikan pendapat tentang rancangan dasar negara yang dikemukakan para tokoh nasional dengan cermat. • Setelah membaca teks tentang proses penetapan dasar negara, peserta didik mampu menyampaikan alur latar belakang penetapan dasar negara dengan baik. • Melalui kegiatan diskusi tentang nilai-nilai Pancasila, peserta didik mampu mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat. • Setelah mempelajari sikap para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan dasar negara, peserta didik mampu membiasakan sikap tanggung jawab, komitmen, pantang menyerah, patriotis, dan nasionalis dalam kehidupan sehari-hari dengan sungguh-sungguh.
  • 6. A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara B. Proses Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara C. Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara D. Meneladan Semangat Para Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Dasar Negara
  • 7. A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara BPUPKI Ketua : Radjiman Wediodiningrat Wakil ketua : Ichibangase Yosio dan R.P. Soeroso Membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia meskipun belum mencapai kesepakatan. Akhirnya, dibentuk Panitia Sembilan. Sidang Pertama BPUPKI pada 29 Mei–1 Juni 1945
  • 9. Sidang Kedua BPUPKI pada 10– 16 Juli 1945 Ketuhanan Yang Maha Esa Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya. J. Latuharhary menemui Mohammad Hatta dan menyampaikan aspirasi agar tujuh kata pada pernyataan pertama rumusan dasar negara dihapus.
  • 10. Peran Para Pendiri Negara dalam Merumuskan Dasar Negara •Peri Kebangsaan •Peri Kemanusiaan •Peri Ketuhanan •Peri Kerakyatan •Kesejahteraan Rakyat •Persatuan •Kekeluargaan •Keseimbangan lahir dan batin •Musyawarah •Keadilan rakyat •Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme •Internasionalisme atau peri kemanusiaan •Mufakat atau demokrasi •Kesejahteraan sosial •Ketuhanan yang berkebudayaan Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945) Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
  • 11. B. Proses Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara • Berhasil merumuskan dasar negara. BPUPKI • Mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. PPKI • 17 Agustus 1945. Kemerdekaan • Sidang PPKI 18 Agustus menetapkan dan mengesahkan UUD NRI Tahun 1945. PPKI 1. Pancasila sebagai Dasar Negara Menjadi cikal bakal Pancasila sebagai dasar negara karena Pancasila termuat dalam alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
  • 12. 2. Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia. Meliputi suasana kebatinan dari UUD NRI Tahun 1945. Mewujudkan cita- cita hukum bagi hukum dasar negara, baik tertulis maupun tidak tertulis. Mengandung norma yang mengharuskan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Sumber semangat bagi penyelenggara negara dan para pelaksana pemerintahan.
  • 13. 3. Dasar Hukum Pancasila sebagai Dasar Negara • Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. • Dekret Presiden 5 Juli 1959. • Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia. • Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 1968. • Ketetapan MPR No. XVIII/MPRS/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa).
  • 14. C. Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab Nilai persatuan Indonesia Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 16. D. Meneladan Semangat Para Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Dasar Negara Komitmen Pantang Menyerah
  • 17. BAB II Peran Norma dalam Mewujudkan Keadilan Perhatikan gambar di atas! Tindakan tegas wasit semata-mata untuk memberikan peringatan kepada pemain agar tidak melakukan pelanggaran lagi. Peraturan sepak bola merupakan contoh bentuk norma. Lantas, apa yang dimaksud dengan norma? Apa saja norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat?
  • 18. Tujuan Pembelajaran • Setelah menganalisis gambar tentang pelaksanaan norma melalui kegiatan kelompok dan berdiskusi, peserta didik mampu membedakan antara perilaku taat dan perilaku melanggar norma dengan tepat. • Setelah membaca sebuah cerita, peserta didik dapat menanamkan sikap patuh terhadap semua peraturan dengan baik. • Melalui pengenalan teknologi, peserta didik dapat mengakses berbagai informasi terkait norma dan keadilan dengan memanfaatkan berbagai aplikasi. • Setelah memahami materi pembelajaran tentang peran norma dalam mewujudkan keadilan, peserta didik mampu mematuhi berbagai peraturan dalam kehidupan sehari- hari dengan baik.
  • 19. A. Norma dalam Masyarakat B. Pelanggaran Norma C. Arti Penting Norma dalam Mewujudkan Keadilan D. Pelaksanaan Norma
  • 20. Norma adalah petunjuk atau patokan perilaku yang pantas dan tidak pantas dilakukan oleh individu. Norma bertujuan mengendalikan perilaku individu dan mencegah pengaruh negatif masuk dalam kehidupan masyarakat. A. Norma dalam Masyarakat 1. Hakikat dan Tujuan Norma
  • 21. 2. Ciri-Ciri Norma Hasil Kesepakatan Bersama Tertulis dan Tidak Tertulis Bersifat Dinamis Adanya Sanksi
  • 22. 3. Klasifikasi Norma Norma Berdasarkan Sumbernya Norma Berdasarkan Daya Pengikatnya Norma Berdasarkan Bentuknya
  • 26. Berdasarkan Sumber Norma Agama Norma Kesusilaan Norma Kesopanan Norma Hukum Berdasarkan Daya Pengikat Cara (Usage) Kebiasaan (Folkways) Tata Kelakuan (Mores) Adat Istiadat (Customs) Berdasarkan Bentuknya Tertulis Tidak tertulis NORMA Kesimpulan
  • 27. • Petunjuk arah dan pedoman dalam bersikap dan bertindak. • Pencegah benturan kepentingan dalam kehidupan masyarakat. • Benteng perlindungan bagi keberadaan masyarakat. • Menciptakan ketertiban dan ketenteraman. • Memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum. 4. Fungsi Norma
  • 28. 5. Manfaat Menjalankan Norma dalam Masyarakat • Menjaga kebudayaan masyarakat. • Mencapai integrasi sosial. • Mewujudkan keteraturan sosial. • Mengendalikan perilaku individu. • Melindungi orang yang lemah.
  • 29. B. Pelanggaran Norma • Proses Sosialisasi yang Tidak Sempurna • Pengaruh Lingkungan • Kebutuhan Ekonomi • Ingin menjadi Individu yang Bebas • Longgarnya Penegakan atau Pelaksanaan Norma • Sikap Mental 1. Faktor Penyebab Pelanggaran Norma
  • 30. • Keretakan hubungan antarkelompok masyarakat. • Perubahan kepribadian pada individu seperti timbul rasa dendam, benci, dan saling curiga. • Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia. • Dominasi yang mengarah pada penaklukan salah satu pihak dalam konflik. 2. Akibat Melanggar Norma dalam Masyarakat
  • 31. 3. Upaya pencegahan pelanggaran norma untuk menciptakan keadilan • Pembiasaan • Teladan • Penyadaran • Pengawasan • Penghargaan dan hukuman
  • 32. Penggolongan upaya pencegahan pelanggaran norma Upaya Represif Upaya represif adalah upaya penanggulangan terhadap pelanggaran. Upaya Preventif Upaya preventif adalah upaya pencegahan terhadap pelanggaran.
  • 33. C. Arti Penting Norma dalam Mewujudkan Keadilan Komutatif Distributif Kodrat Alam Konvensional Perbaikan Aristoteles Moral Prosedural Plato Komutatif Distributif Kodrat Alam Konvensional Prof. Dr. Notonegoro, S.H. 1. Jenis- Jenis Keadilan
  • 34. Terdapat beberapa jenis keadilan lainnya, yaitu: Keadilan Protektif Keadilan Vinditatif Keadilan Kreatif
  • 35. 2. Keadilan dalam Dasar Negara dan Konstitusi Negara Keadilan dalam Dasar Negara Secara tersurat frasa ”adil atau keadilan” memang termuat dalam sila kedua dan kelima. Akan tetapi, sila pertama, ketiga, dan keempat secara tersirat mendukung terciptanya keadilan dalam masyarakat. Hal itu karena hubungan antarsila saling mendasari dan didasari. Sila Kedua dan Sila Kelima
  • 36. Keadilan dalam Konstitusi Negara ”Sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”. Alinea Pertama Termuat dalam frasa ”adil dan makmur”. Alinea Kedua Terdapat frasa ”adil dan keadilan sosial” Alinea Keempat Kata keadilan secara tersurat memang tidak tertulis dalam alinea ketiga. Akan tetapi, secara tersirat alinea ketiga mendukung pelaksanaan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 37. 3. Hubungan antara Norma dan Keadilan
  • 38. Di Lingkungan Keluarga Berpamitan kepada orang tua saat akan bepergian. Di Lingkungan Sekolah Menghargai pendapat teman. Mengetuk pintu saat bertamu. KLIK DI SINI D. Pelaksanaan Norma Sesuai Prinsip Keadilan
  • 39. Perumusan dan Pengesahan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 BAB III
  • 40. Tujuan Pembelajaran • Setelah memahami materi tentang perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik mampu menceritakan proses perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan terperinci. • Melalui proyek membuat dokumen sederhana dengan kerja sama, peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai dalam proses perumusan dan penetapan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan baik. • Setelah mengerjakan tugas secara mandiri, peserta didik mampu membedakan muatan materi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (PPKI) dan hasil amandemen dengan benar. • Melalui pengerjaan tugas dan soal-soal secara jujur dan disiplin, peserta didik telah menunjukkan dukungan terhadap nilai dalam perumusan dan pengesahan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan tepat.
  • 41. A. Seputar Perumusan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 B. Pengesahan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 C. Dukungan terhadap Nilai Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945
  • 42. Gambar di atas merupakan salah satu kegiatan upacara bendera, yaitu pembacaan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Tahukah kamu, diperlukan proses panjang dalam penyusunan naskah UUD NRI Tahun 1945?
  • 43. A. Seputar Perumusan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 1. Sidang BPUPKI Membahas bentuk negara. Sidang 10 Juli 1945 • Wilayah negara. • Persiapan penyusunan rancangan undang-undang dasar dan pembentukan panitia perancang undang- undang dasar. • Rancangan undang-undang dasar. Sidang 11 Juli 1945 Penyampaian hasil rancangan undang- undang dasar. Sidang 13 Juli 1945 Kemerdekaan. Sidang 14 Juli 1945 Pembahasan rancangan undang-undang dasar (lanjutan). Sidang 15 Juli 1945 Melanjutkan pembahasan rancangan undang-undang dasar. Sidang 16 Juli 1945
  • 44. 2. Kesepakatan Bersama Rumusan Rancangan Undang-Undang Dasar Undang-Undang Dasar diterima dengan sebulat-bulatnya.
  • 45. B. Pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Disahkan oleh PPKI. Sidang dilaksanakan pada 18 Agustus 1945. Disahkan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. 1. Proses Pengesahan
  • 46. 2. Sidang Pengesahan Rancangan Undang-Undang Dasar Sidang 18 Agustus 1945 membahas: • Pengesahan undang-undang dasar. • Susunan pemerintahan. • Pengangkatan presiden dan wakil presiden serta pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat.
  • 47. Hukum Dasar (BPUPKI) 16 Juli 1945 Undang-Undang Dasar (PPKI) 18 Agustus 1945 • Istilah ’’Hukum Dasar’’ • Mukadimah • Kalimat Pembukaan alinea ketiga: ’’. . . Atas berkat Rakhmat Allah Yang Maha Kuasa . . .’’ • ’’. . . dalam suatu Hukum Dasar Negara Indonesia . . .’’ • ’’. . . Dengan berdasarkan kepada Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya . . . ’’ • ’’. . . menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.’’ • ’’Undang-Undang Dasar.’’ • Pembukaan • ’’. . . Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa . . .’’ (kalimat ini kemudian dikembangkan menjadi ’’Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa’’) • ’’. . . dalam suatu Undang- Undang Dasar Indonesia’’ • ’’. . . dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa’’ • ’’Kemanusiaan yang adil dan beradab.’’ Perbandingan pasal antara hukum dasar sebelum dan sesudah dilakukan perubahan oleh PPKI
  • 48. • ’’Dua orang wakil presiden.’’ • ’’Presiden ialah orang Indonesia asli yang beragama Islam.’’ • Presiden Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan. • Negara berdasarkan Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya. • Syarat-syarat untuk menjadi hakim ditetapkan oleh undang-undang. • Tidak ada ketentuan perubahan UUD. • Dalam melaksanakan pertahanan dan pembelaan negara dalam peperangan Asia Timur Raya ini, Negara Indonesia bekerja bersama seerat-eratnya dengan Dai Nippon. • ’’. . . seorang wakil presiden . . .’’ • ’’Presiden ialah orang Indonesia asli.’’ • Presiden Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. • Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. • Syarat-syarat untuk menjadi dan diberhentikan sebagai hakim ditetapkan oleh undang-undang. • Diatur ketentuan perubahan Undang-Undang Dasar. • Dihapus.
  • 49. Konstitusi yang pernah diterapkan di Indonesia Konstitusi RIS Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 hasil amandemen. Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan melalui Dekret Presiden 5 Juli 1959
  • 50. 3. Muatan Materi UUD NRI Tahun 1945 Susunan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas pembukaan, batang tubuh (16 bab, 37 pasal, 49 ayat, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan), dan penjelasan. Susunan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal (21 bab, 37 pasal, 170 ayat, 3 pasal aturan peralihan, dan 2 pasal aturan tambahan). Disahkan PPKI Hasil Amandemen
  • 51. C. Bentuk Dukungan terhadap Nilai Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945 Sebagai dasar hukum tertinggi. Penjabaran dari undang-undang dasar. 1. Arti Penting UUD NRI Tahun 1945 bagi Bangsa dan Negara Indonesia
  • 52. Periodisasi Konstitusi di Indonesia UUD NRI Tahun 1945 yang ditetapkan PPKI pada 18 Agustus 1945. Konstitusi RIS Tahun 1949 yang ditetapkan pada 27 Desember 1949. UUDS Tahun 1950 yang ditetapkan pada 15 Agustus 1950 UUD 1945 yang didasarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959. UUD Tahun 1945 hasil amandemen 1999-2002
  • 53. 2. Pelaksanaan UUD NRI Tahun 1945 dalam Berbagai Bidang Tentang pemerintah, kekuasaan, dan penyelenggaraan negara. Politik Tentang kondisi keuangan negara. Ekonomi Tentang jaminan kehidupan masyarakat. Sosial Tentang upaya pertahanan dan keamanan. Pertahanan dan Keamanan Tentang hasil cipta, rasa, dan karsa bangsa Indonesia. Budaya
  • 54. 3. Dukungan terhadap Pelaksanaan UUD NRI Tahun 1945 disiplin dan taat peraturan toleransi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa bekerja keras dan rela berkorban