Standar ini mengatur tentang tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air yang mencakup kriteria perencanaan, kapasitas instalasi, unit operasi, dan persyaratan lainnya untuk menghasilkan unit paket instalasi pengolahan air yang optimal dengan kapasitas hingga 50 L/detik.
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang prosedur perencanaan rinci sistem drainase perkotaan, mencakup pengumpulan data, analisis hidrologi untuk menentukan debit rencana, dan kriteria perencanaan terkait hidraulika, struktur, dan lainnya. Prosedur ini dimulai dari studi kelayakan rencana induk drainase sebelum merancang detail sistem drainase perkotaan.
Standar ini mengatur tentang tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air yang mencakup kriteria perencanaan, kapasitas instalasi, unit operasi, dan persyaratan lainnya untuk menghasilkan unit paket instalasi pengolahan air yang optimal dengan kapasitas hingga 50 L/detik.
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang prosedur perencanaan rinci sistem drainase perkotaan, mencakup pengumpulan data, analisis hidrologi untuk menentukan debit rencana, dan kriteria perencanaan terkait hidraulika, struktur, dan lainnya. Prosedur ini dimulai dari studi kelayakan rencana induk drainase sebelum merancang detail sistem drainase perkotaan.
Morfologi Kota Jakarta berkembang dari kota pelabuhan Sunda Kelapa menjadi ibu kota kolonial Batavia dengan pola jalan grid dan kanal, kemudian mengalami ekspansi dengan dibangunnya Koningsplein. Pada masa Orde Baru, Ali Sadikin membangun infrastruktur untuk mengembangkan Jakarta menjadi kota modern.
The document contains 88 architectural drawings for a three-story shop house in Makassar, Indonesia. The drawings include floor plans, building elevations, structural details, plumbing diagrams, and schedules for materials. They provide detailed design plans for the construction of the three-story building.
Proposal perencanaan pembangunan rumah bacaYusriaja
Rumah Baca di Medan dirancang dengan penekanan konsep arsitektur metafora. Dokumen ini membahas latar belakang, tujuan, dan metodologi perencanaan Rumah Baca di Kota Medan dengan pendekatan arsitektur modern kontemporer untuk meningkatkan minat membaca masyarakat.
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)Penataan Ruang
[Ringkasan]
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009-2029. Rencana ini menetapkan struktur dan pola ruang, kebijakan dan strategi pengembangan, serta pengelolaan ruang wilayah Provinsi DIY untuk mencapai pemanfaatan ruang yang bijaksana dan berkelanjutan dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya alam.
Pm no. 60 tahun 2012 tentang persyaratan teknis jalur kereta apikuntosenoadji
Dokumen tersebut merupakan peraturan Menteri Perhubungan tentang persyaratan teknis jalur kereta api. Dokumen tersebut mengatur tentang ruang lingkup, persyaratan sistem, dan komponen jalur kereta api termasuk jalan rel, jembatan, dan terowongan untuk lebar rel 1067 mm dan 1435 mm. Dokumen tersebut juga mengatur ketentuan peralihan dan penutup peraturan ini.
Peraturan Daerah ini menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar tahun 2005-2015 dengan mempertimbangkan peraturan dan undang-undang terkait penataan ruang serta mengatur ketentuan umum mengenai definisi istilah-istilah yang digunakan dalam dokumen.
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
[Ringkasan]
Pengetahuan umum beton membahas tiga poin utama:
1) Definisi beton sebagai material komposit yang terdiri dari semen, air, agregat halus dan kasar.
2) Jenis-jenis beton yaitu beton ringan, normal dan berat yang dibedakan berdasarkan berat jenisnya.
3) Proporsi bahan penyusun beton yang terdiri dari semen, air, dan agregat.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembangunan pondasi sumuran. Pondasi sumuran digunakan untuk menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih dalam dan keras, dan dibangun dengan menggunakan cincin beton yang diturunkan secara bertahap ke dalam tanah hingga mencapai lapisan yang kuat. Metode pembangunannya meliputi pemasangan cincin beton, penggalian, dan pengisiannya dengan beton.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai potensi sumber daya alam Desa Seboro, meliputi luas wilayah berdasarkan penggunaan lahan, iklim, jenis tanah, topografi, dan orbitasi/lokasi desa.
Dokumen tersebut berisi profil desa Pasirhalang yang mencakup potensi sumber daya alam, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Informasi kunci yang disajikan antara lain luas wilayah desa, jenis tanah dan kesuburannya, komoditas pertanian utama, kondisi hutan dan hasil kehutanan, jenis ternak beserta jumlahnya, serta sarana budidaya perikanan.
Morfologi Kota Jakarta berkembang dari kota pelabuhan Sunda Kelapa menjadi ibu kota kolonial Batavia dengan pola jalan grid dan kanal, kemudian mengalami ekspansi dengan dibangunnya Koningsplein. Pada masa Orde Baru, Ali Sadikin membangun infrastruktur untuk mengembangkan Jakarta menjadi kota modern.
The document contains 88 architectural drawings for a three-story shop house in Makassar, Indonesia. The drawings include floor plans, building elevations, structural details, plumbing diagrams, and schedules for materials. They provide detailed design plans for the construction of the three-story building.
Proposal perencanaan pembangunan rumah bacaYusriaja
Rumah Baca di Medan dirancang dengan penekanan konsep arsitektur metafora. Dokumen ini membahas latar belakang, tujuan, dan metodologi perencanaan Rumah Baca di Kota Medan dengan pendekatan arsitektur modern kontemporer untuk meningkatkan minat membaca masyarakat.
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)Penataan Ruang
[Ringkasan]
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009-2029. Rencana ini menetapkan struktur dan pola ruang, kebijakan dan strategi pengembangan, serta pengelolaan ruang wilayah Provinsi DIY untuk mencapai pemanfaatan ruang yang bijaksana dan berkelanjutan dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya alam.
Pm no. 60 tahun 2012 tentang persyaratan teknis jalur kereta apikuntosenoadji
Dokumen tersebut merupakan peraturan Menteri Perhubungan tentang persyaratan teknis jalur kereta api. Dokumen tersebut mengatur tentang ruang lingkup, persyaratan sistem, dan komponen jalur kereta api termasuk jalan rel, jembatan, dan terowongan untuk lebar rel 1067 mm dan 1435 mm. Dokumen tersebut juga mengatur ketentuan peralihan dan penutup peraturan ini.
Peraturan Daerah ini menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar tahun 2005-2015 dengan mempertimbangkan peraturan dan undang-undang terkait penataan ruang serta mengatur ketentuan umum mengenai definisi istilah-istilah yang digunakan dalam dokumen.
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
[Ringkasan]
Pengetahuan umum beton membahas tiga poin utama:
1) Definisi beton sebagai material komposit yang terdiri dari semen, air, agregat halus dan kasar.
2) Jenis-jenis beton yaitu beton ringan, normal dan berat yang dibedakan berdasarkan berat jenisnya.
3) Proporsi bahan penyusun beton yang terdiri dari semen, air, dan agregat.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembangunan pondasi sumuran. Pondasi sumuran digunakan untuk menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih dalam dan keras, dan dibangun dengan menggunakan cincin beton yang diturunkan secara bertahap ke dalam tanah hingga mencapai lapisan yang kuat. Metode pembangunannya meliputi pemasangan cincin beton, penggalian, dan pengisiannya dengan beton.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai potensi sumber daya alam Desa Seboro, meliputi luas wilayah berdasarkan penggunaan lahan, iklim, jenis tanah, topografi, dan orbitasi/lokasi desa.
Dokumen tersebut berisi profil desa Pasirhalang yang mencakup potensi sumber daya alam, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Informasi kunci yang disajikan antara lain luas wilayah desa, jenis tanah dan kesuburannya, komoditas pertanian utama, kondisi hutan dan hasil kehutanan, jenis ternak beserta jumlahnya, serta sarana budidaya perikanan.
Dokumen ini berisi daftar isian potensi desa dan kelurahan yang mencakup informasi sumber daya alam, pertanian, dan perkebunan di Desa Bukit Raya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Terdapat data luas wilayah, iklim, tanah, topografi, jenis tanaman pangan, buah-buahan, dan perkebunan serta jumlah petani dan luas kepemilikan lahan pertanian.
Desa ini memiliki luas tanah sawah dan lahan kering untuk pertanian serta perkebunan. Populasinya terdiri dari lebih banyak perempuan daripada laki-laki, dan sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani atau buruh tani. Desa ini memiliki berbagai fasilitas pemerintahan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan prasarana penunjang.
Dokumen ini berisi ringkasan tentang potensi desa Bojong Gede di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah seluas 27,55 ha yang terdiri atas tanah sawah, kering, basah, perkebunan dan fasilitas umum. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dengan tanaman pangan utama ubi kayu dan buah-buahan seperti belimbing dan pisang.
praktikum lapang pengembangan masyarakat agribisnisJoel mabes
Laporan ini merangkum pengamatan lapangan di Desa Gerunggung, Kecamatan Sekernan, Muaro Jambi. Desa ini memiliki luas wilayah 1990 Ha dengan sebagian besar lahan digunakan untuk perkebunan karet dan kelapa sawit. Populasi penduduknya sebesar 562 jiwa yang mayoritas bekerja sebagai petani. Potensi ekonomi desa meliputi pertanian, perkebunan, peternakan dan industri anyaman.
BAB 4 IDENTIFIKASI POTENSI AGROWISATA SIBOLANGIT_EDIT.docDessyPinem1
Dokumen tersebut melakukan identifikasi potensi 18 desa di Kecamatan Sibolangit untuk pengembangan kawasan agrowisata. Potensi utama yang diidentifikasi adalah hasil pertanian seperti buah-buahan dan sayuran serta wisata alam seperti air terjun. Kendala utama yang dihadapi adalah kondisi infrastruktur seperti akses jalan yang perlu diperbaiki.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. POTENSI DESA DAN KELURAHAN
Desa
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
Bulan
Tahun
: TUNGKOB
: DARUSSALAM
: ACEH BESAR
: ACEH
:6
: 2013
Nama Pengisi
: Marzuki
Pekerjaan
: Wirswasta
Jabatan
: KAUR Gampong
Kepala Desa / Lurah
: H. HAMZAH JALIL
SUMBER DATA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGISI
PROFIL DESA/KELURAHAN
Referensi 1
: Data Gampong
Referensi 2
: Tinjau Lapangan
Referensi 3
: Arsip
Referensi 4
: RPJMG
I. Potensi Sumber Daya Alam
A. Potensi Umum
1.a. Batas Wilayah
Batas
Sebelah utara
Sebelah selatan
Sebelah timur
Sebelah barat
Desa/Kel
: Lam Tiempeung
: Lam duroo
: Lam Keuneung
: Barabung
Kecamatan
: Darussalam
: Darussalam
: Darussalam
: Darussalam
2. 1.b. Penetapan Batas dan Peta Wilayah
Penetapan Batas
Belum Ada
Dasar Hukum
Perdes No 2018
Perda No
Peta Wilayah
Ada
2. Luas wilayah menurut penggunaan
Luas pemukiman
Luas persawahan
Luas perkebunan
Luas kuburan
Luas pekarangan
Luas taman
Perkantoran
Luas prasarana umum lainnya
Total luas
45,00 Ha
28,10 Ha
7,50 Ha
0,50 Ha
16,80 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
15,65 Ha
113,55 Ha
TANAH SAWAH
Sawah irigasi teknis
Sawah irigasi ½ teknis
Sawah tadah hujan
Sawah pasang surut
Total luas
8,01 Ha
8,05 Ha
7,02 Ha
5,02 Ha
28,10 Ha
TANAH KERING
Tegal/lading
Pemukiman
Pekarangan
Total luas
0,00 Ha
45,00 Ha
16,80 Ha
61,80 Ha
3. TANAH BASAH
Tanah rawa
Pasang surut
0,00 Ha
0,05 Ha
Lahan gambut
0,00 Ha
Situ/waduk/danau
Total luas
0,00 Ha
0,05 Ha
TANAH PERKEBUNAN
Tanah perkebunan rakyat
Tanah perkebunan Negara
Tanah perkebunan swasta
7,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
Tanah perkebunan perorangan
0,50 Ha
Total luas
7,50 Ha
TANAH FASILITAS UMUM
Kas Desa/Kelurahan:
3,05 Ha
a. Tanah bengkok
0,10 Ha
b. Tanah titi sara
0,00 Ha
c. Kebun desa
1,05 Ha
d. Sawah desa
8,02 Ha
Lapangan olahraga
0,15 Ha
Perkantoran pemerintah
0,00 Ha
Ruang publik/taman kota
0,00 Ha
Tempat pemakaman desa/umum
0,50 Ha
Tempat pembuangan sampah
0,00 Ha
Bangunan sekolah/perguruan tinggi
1,05 Ha
4. Pertokoan
2,01 Ha
Fasilitas pasar
0,20 Ha
Terminal
0,00 Ha
Jalan
2,00 Ha
Daerah tangkapan air
0,42 Ha
Usaha perikanan
0,15 Ha
Sutet/aliran listrik tegangan tinggi
0,00 Ha
Total luas
15,65 Ha
TANAH HUTAN
Hutan lindung
0,00 Ha
Hutan produksi
0,00 Ha
a. Hutan produksi tetap
0,00 Ha
b. Hutan terbatas
0,00 Ha
Hutan konservasi
0,00 Ha
Hutan adat
0,00 Ha
Hutan asli
0,00 Ha
Hutan sekunder
0,00 Ha
Hutan buatan
0,00 Ha
Hutan mangrove
0,00 Ha
Hutan suaka
0,00 Ha
a. Suaka alam
0,00 Ha
b. Suaka margasatwa
0,00 Ha
5. Hutan rakyat
0,00 Ha
Total luas
0,00 Ha
3. Iklim
Curah hujan
Jumlah bulan hujan
Kelembapan
Suhu rata-rata harian
Tinggi tempat dari permukaan laut
30,00 mm
4,00 bulan
0,00
30,00 oC
138,00 mdl
4.Jenis dan Kesuburan Tanah
Warna tanah (sebagian besar)
Tekstur tanah
Tingkat kemiringan tanah
Lahan kritis
Lahan terlantar
Tingkat erosi tanah
Luas tanah erosi ringan
Luas tanah erosi sedang
Luas tanah erosi berat
Luas tanah yang tidak ada erosi
5. Topografi
Desa/kelurahan dataran rendah
Desa/kelurahan berbukit-bukit
Desa/kelurahan dataran tinggi/pegunungan
Desa/kelurahan lereng gunung
Desa/kelurahan tepi pantai/pesisir
Desa/kelurahan kawasan rawa
Desa/kelurahan kawasan gambut
Hitam
Pasiran
0,01 derajat
0,00 Ha
0,05 Ha
0,10 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
136,50 Ha
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
0,01 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,01 Ha
6. Desa/kelurahan aliran sungai
Desa/kelurahan bantaran sungai
Lain-Lain
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Letak
Desa/kelurahan kawasan perkantoran
Desa/kelurahan kawasan pertokoan/bisnis
Desa/kelurahan kawasan campuran
Desa/kelurahan kawasan industri
Desa/Kelurahan kepulauan
Desa/Kelurahan pantai/pesisir
Desa/Kelurahan kawasan hutan
Desa/Kelurahan taman suaka
Desa/Kelurahan kawasan wisata
Desa/Kelurahan perbatasan dengan negara lain
Desa/Kelurahan perbatasan dengan provinsi lain
Desa/Kelurahan perbatasan dengan kabupaten lain
Desa/Kelurahan perbatasan antar kecamatan lain
Desa/kelurahan DAS/bantaran sungai
Desa/kelurahan rawan banjir
Desa/kelurahan bebas banjir
Desa/kelurahan potensial tsunami
Desa/kelurahan rawan jalur gempa bumi
Orbitasi
Jarak ke ibu kota kecamatan
Lama jarak tempuh ke ibu kota
kendaraan bermotor
Lama jarak tempuh ke ibu kota
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
Kendaraan umum ke ibu kota kecamatan
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
2,01 Ha
3,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
0,00 Ha
146,50 Ha
146,50 Ha
0,00 Ha
3,50 Km
kecamatan
dengan
kecamatan
dengan
0,10 Jam
1,30 Jam
4,00 unit
Ada
7. Jarak ke ibu kota kabupaten/kota
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten
kendaraan bermotor
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
Kendaraan umum ke ibu kota kabupaten/kota
Jarak ke ibu kota provinsi
Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi
kendaraan bermotor
Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
Kendaraan umum ke ibu kota provinsi
65,00 Km
dengan
dengan
0,30 Jam
15,00 Jam
0,00 unit
12,00 Km
dengan
dengan
0,15 Jam
3,00 Jam
5,00 unit
B. PERTANIAN
B.1. TANAMAN PANGAN
1. Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian
42 keluarga
Tidak memiliki
66 keluarga
Memiliki kurang 10 ha
Memiliki 10 – 50 ha
Memiliki 50 – 100 ha
Memiliki lebih dari 100 ha
Jumlah total keluarga petani
8 keluarga
7 keluarga
2 keluarga
0 keluarga
108 keluarga
2. Luas tanaman pangan menurut komoditas pada tahun ini
3. Jenis komoditas buah-buahan yang dibudidayakan
Tidak Ada
Ada
8. A. Kepemilikan Lahan Tanaman Buah-buahan
Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan
Tidak memiliki
Memiliki kurang dari 10 ha
Memiliki 10 – 50 ha
Memiliki 50 – 100 ha
Memiliki 100 – 500 ha
Memiliki 500 – 1000 ha
Memiliki lebih dari 1000 ha
Jumlah total keluarga perkebunan
B. Hasil Tanaman Dan Luas Tanaman Buah-buahan
Mangga
Pisang
keluarga
keluarga
keluarga
keluarga
keluarga
keluarga
keluarga
keluarga
keluarga
1,00 Ha
0,50 Ha
Jenis Tanaman
Luas (ha)
Hasil panen (Ton/ha)
4. Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Dan Tanaman Buah-buahan ...
Dijual langsung ke konsumen
Dijual ke pasar
Dijual melalui KUD
Dijual melalui tengkulak
Dijual melalui pengecer
Dijual ke lumbung desa/kel
Tidak dijual
B.2 TANAMAN APOTIK HIDUP DAN SEJENISNYA
C. PERKEBUNAN
5,00 Ton/ha
1,01 Ton/ha
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
9. 1. Pemilikan Lahan Perkebunan
Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan
Tidak memiliki
Memiliki kurang dari 5 ha
Memiliki 10 – 50 ha
Memiliki 50 – 100 ha
Memiliki 100 – 500 ha
Memiliki 500 – 1000 ha
Memiliki lebih dari 1000 ha
Jumlah total keluarga perkebunan
36 keluarga
496 keluarga
7 keluarga
0 keluarga
0 keluarga
0 keluarga
0 keluarga
0 keluarga
22 keluarga
Kepemilikan Usaha Perkebunan Yang Dimiliki Negara
0
Total Luas Perkebunan
7.1
2. Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas
Swasta/negara
Jenis
Luas (ha)
Hasil (kw/ha)
Kelapa
0,00
0,00
3. Pemasaran Hasil Perkebunan ...
Dijual langsung ke konsumen
Dijual ke pasar hewan
Dijual melalui KUD
Dijual melalui Tengkulak
Dijual melalui Pengecer
Dijual ke lumbung desa/kel
Tidak dijual
D. KEHUTANAN
Rakyat
Luas (ha)
5,00
Hasil (kw/ha)
5,00
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
10. 1. Luas Lahan Menurut Pemilikan
Milik Negara
Milik Adat/Ulayat
Perhutani/Instansi Sektoral
Milik masyarakat perorangan
Total
0,00 ha
0,00 ha
0,00 ha
0,00 ha
0,00 ha
2. Hasil Hutan
3. Kondisi Hutan
Kondisi Hutan
Baik
Rusak
Total
4. Dampak yang Timbul dari Pengolahan Hutan
5. Mekanisme Pemasaran Hasil Hutan ...
Dijual langsung ke konsumen
Dijual ke pasar
Dijual melalui KUD
Dijual melalui Tengkulak
Dijual melalui Pengecer
Dijual ke lumbung desa/kel
Tidak dijual
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
E. PETERNAKAN
1. Jenis populasi ternak
Jenis Ternak
Ayam kampung
Bebek
Jumlah Pemilik
57 orang
25 orang
Perkiraan Jumlah Populasi
0 ekor
350 ekor
11. Kambing
Sapi
15 orang
15 orang
2. Produksi Peternakan
Daging
Telur
60 ekor
35 ekor
0,00 ekor
0,00 butir
3. Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak
Luas tanaman pakan ternak (rumput gajah, dll)
Produksi hijauan makanan ternak
Luas lahan gembalaan
Dipasok dari luar desa/kelurahan
Disubsidi dinas
Lainnya
4. Pemilik Usaha Pengolahan Hasil Ternak
Telur Asin
0,00 ha
0,00 Ton/ha
4,00 ha
0,00 Ton
0,00 Ton
0,00 Ton
5 orang
5. Pemasaran Hasil Ternak ...
Dijual langsung ke konsumen
Dijual ke pasar
Dijual melalui KUD
Dijual melalui Tengkulak
Dijual melalui Pengecer
Dijual ke lumbung desa/kel
Tidak dijual
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
6. Ketersediaan lahan pemeliharaan ternak/padang penggembalaan
Milik masyarakat umum
4,00 ha
12. Milik perusahaan peternakan (ranch)
Milik perorangan
Sewa pakai
Milik pemerintah
Milik masyarakat adat
Lainnya
0,00 ha
0,15 ha
0,50 ha
0,00 ha
0,00 ha
0,00 ha
F. PERIKANAN
1. Jenis dan alat produksi budidaya ikan laut dan payau
2. Jenis dan sarana produksi budidaya ikan air tawar
3. Jenis ikan dan produksi
4. Pemasaran Hasil Perikanan ...
Dijual langsung ke konsumen
Dijual ke pasar
Dijual melalui KUD
Dijual melalui Tengkulak
Dijual melalui Pengecer
Dijual ke lumbung desa/kel
Tidak dijual
G. BAHAN GALIAN
1. Jenis dan deposit bahan galian
2. Produksi bahan galian
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
13. 3. Kepemilikan dan Pengelolaan Bahan Galian
4. Pemasaran Hasil Galian ...
Dijual langsung ke konsumen
Dijual ke pasar
Dijual melalui KUD
Dijual melalui Tengkulak
Dijual melalui Pengecer
Dijual ke Perusahaan
Dijual ke lumbung desa/kel
Tidak dijual
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
H. SUMBER DAYA AIR
1. Potensi Air dan Sumber Daya Air
2. Sumber Air Bersih
Jenis
3. Kualitas Air Minum
Berbau
4. Sungai
Jumlah sungai
Jumlah (Unit)
Pemanfaat (KK)
Berwarna
Kondisi Baik/Rusak
Berasa
buah
Baik
14. Kondisi
Tercemar
Pendangkalan/Pengendapan Lumpur Tinggi
Keruh
Jernih dan Tidak Tercemar/memenuhi baku mutu air
Berkurangnya biota sungai
Kering
5. Rawa
Luas rawa
Pemanfaatan
Perikanan darat maupun laut
Air baku untuk pengolahan air minum
Cuci dan mandi
Irigasi
Buang air besar
Perikanan
Sayuran
Pembudidayaan hutan manggrove
Lain-Lain
0,00 ha
6. Pemanfaatan dan kondisi danau/waduk/situ
Luas
0,00 ha
Pemanfaatan
Perikanan
Air Minum/Air Baku
Cuci dan mandi
Irigasi
Buang air besar
15. Pembangkit listrik
Prasarana transportasi
Lainnya
Kondisi
Tercemar
Pendangkalan
Keruh
Berlumpur
7. Air Panas
Sumber
Jumlah Lokasi
Pemanfaatan
(wisata,
Energi, dll)
Kepemilikan/Pengelolaan
Pengobatan
Pemda
Swasta
Adat/Perorangan
I. KUALITAS UDARA
Sumber
Efek
terhadap Kepemilikan
Jumlah
Lokasi
Kesehatan
Sumber
Polutan Pencemaran
(ganguan
penglihatan/ Pemda Swasta Perorangan
Pencemaran
kabut, ISPA, dll
J. KEBISINGAN
Sumber
Kebisingan
Tingkat Kebisingan Ekses dampak kebisingan (kendaraan
Efek Terhadap Penduduk
bermotor, Kereta Api, Pelabuhan, Airport, pabrik, dll)
16. K. RUANG PUBLIK/TAMAN
Ruang Publik/ Taman
Jumlah Total
Keberadaan
Luas
... M²
Tingkat Pemanfaatan (Aktif/Pasif)
L. POTENSI WISATA
Lokasi/ Tempat/ Area Wisata
Keberadaan
Luas
Tingkat Pemanfaatan (Aktif/Pasif)
II. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA
A. JUMLAH
Jumlah laki-laki
Jumlah perempuan
Jumlah total
Jumlah kepala keluarga
Kepadatan Penduduk
B. USIA
Usia
0-12 bulan
1 tahun
2
3
4
5
6
7
8
Laki-laki
8 orang
2 orang
3 orang
4 orang
3 orang
4 orang
5 orang
3 orang
2 orang
1177 orang
1328 orang
2505 orang
493 KK
0,01 per KM
Perempuan
12 orang
6 orang
5 orang
6 orang
6 orang
8 orang
7 orang
6 orang
5 orang
Usia
39 tahun
40
41
42
43
44
45
46
47
Laki-laki
4 orang
17 orang
5 orang
4 orang
2 orang
4 orang
7 orang
8 orang
7 orang
Perempuan
5 orang
4 orang
5 orang
4 orang
5 orang
5 orang
6 orang
6 orang
7 orang
17. 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
4 orang
3 orang
5 orang
7 orang
4 orang
7 orang
5 orang
7 orang
6 orang
6 orang
7 orang
7 orang
5 orang
6 orang
8 orang
4 orang
9 orang
6 orang
8 orang
6 orang
9 orang
5 orang
7 orang
6 orang
5 orang
5 orang
4 orang
5 orang
3 orang
7 orang
9 orang
8 orang
7 orang
7 orang
6 orang
8 orang
7 orang
5 orang
6 orang
7 orang
6 orang
7 orang
6 orang
6 orang
8 orang
6 orang
6 orang
5 orang
6 orang
4 orang
8 orang
6 orang
7 orang
5 orang
5 orang
7 orang
6 orang
6 orang
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
Lebih dari 75
6 orang
6 orang
8 orang
5 orang
8 orang
6 orang
9 orang
6 orang
5 orang
5 orang
7 orang
3 orang
7 orang
9 orang
8 orang
4 orang
5 orang
3 orang
2 orang
4 orang
5 orang
0 orang
2 orang
1 orang
1 orang
2 orang
3 orang
1 orang
0 orang
8 orang
6 orang
4 orang
3 orang
5 orang
5 orang
6 orang
7 orang
7 orang
5 orang
7 orang
3 orang
5 orang
5 orang
4 orang
6 orang
3 orang
6 orang
6 orang
2 orang
2 orang
1 orang
1 orang
0 orang
1 orang
1 orang
1 orang
0 orang
0 orang
18. 38
5 orang
6 orang
C. PENDIDIKAN
Tingkatan Pendidikan
Tamat D-1/sederajat
Tamat S-1/sederajat
Tamat S-3/sederajat
Tamat SD/sederajat
Tamat SMA/sederajat
Tamat SMP/sederajat
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah
Jumlah Total
D. MATA PENCAHARIAN POKOK
Jenis Pekerjaan
Arsitektur/Desainer
Belum Bekerja
Bidan swasta
Buruh Tani
Dukun Tradisional
Guru swasta
Ibu Rumah Tangga
Karyawan Swasta
Montir
Notaris
Pedagang barang kelontong
Pegawai Negeri Sipil
Pelajar
Total
397 orang
Laki-laki
7 orang
41 orang
3 orang
46 orang
92 orang
83 orang
16 orang
59 orang
788 orang
Laki-laki
4 orang
35 orang
0 orang
4 orang
1 orang
4 orang
2 orang
55 orang
4 orang
2 orang
8 orang
37 orang
37 orang
411 orang
Perempuan
15 orang
52 orang
5 orang
51 orang
102 orang
109 orang
27 orang
80 orang
Perempuan
1 orang
57 orang
2 orang
8 orang
1 orang
7 orang
164 orang
32 orang
0 orang
1 orang
4 orang
29 orang
56 orang
19. Pembantu rumah tangga
Pengacara
Pengusaha kecil, menengah dan besar
Perawat swasta
Petani
Peternak
Purnawirawan/Pensiunan
Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap
Tukang Batu
Tukang Kayu
Wiraswasta
Jumlah Total Penduduk
0 orang
0 orang
5 orang
2 orang
40 orang
12 orang
6 orang
32 orang
8 orang
3 orang
58 orang
868 orang
E. AGAMA/ALIRAN KEPERCAYAAN
Agama
Laki-laki
Islam
1177 orang
1.177 orang
Jumlah
Perempuan
1328 orang
1.328 orang
F. KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan
Warga Negara Indonesia
Jumlah
G. ETNIS
Etnis
Gayo
Jumlah
Laki-laki
1177 orang
1.177 orang
Laki-laki
5 orang
5 orang
5 orang
1 orang
2 orang
4 orang
62 orang
1 orang
3 orang
57 orang
0 orang
0 orang
12 orang
Perempuan
1328 orang
1.328 orang
Perempuan
3 orang
3 orang