SlideShare a Scribd company logo
Perencanaan
Reservoir
Pendahuluan
Yang dimaksud dengan reservoir di sini adalah tempat penampungan air bersih,
pada sistem penyediaan air bersih. Umumnya reservoir ini diperlukan pada
suatu sistem penyediaan air bersih yang melayani suatu kota.
Mengapa?
Tentunya karena pada suatu sistem penyediaan air bersih, reservoir
mempunyai fungsi dan peranan tertentu yang diperlukan agar sistem
penyediaan air bersih tersebut dapat berjalan dengan baik.
Jenis Reservoir
Jenis reservoir dapat dibagi berdasarkan bentuk, fungsi
maupun tinggi reservoir terhadap permukaan tanah
sekitarnya serta berdasarkan dari bahan konstruksinya.
Berdasarkan tinggi relative reservoir terhadap
permukaan tanah sekitarnya, maka jenis reservoir
dapat dibagi menjadi :
 Reservoir permukaan (ground reservoir)
 Reservoir menara (elevated reservoir)
Reservoir Menara (Elevated Reservoir)
.
Reservoir Permukaan (Ground Reservoir)
Yang dimaksud dengan reservoir permukaan adalah reservoir yang
sebagian besar atau seluruh reservoir tersebut terletak di bawah
permukaan tanah.
.
Jenis Reservoir Berdasarkan
Konstruksinya
Berdasarkan bahan konstruksinya, maka
jenis reservoir dapat dibagi menjadi :
 Reservoir tanki baja
 Reservoir beton cor
 Reservoir pasangan bata
 Reservoir fiber
Reservoir Tanki Baja
Banyak reservoir menara dan “standpipe” atau reservoir
tanah yang dikonstruksi dari bahan baja yang dibaut atau
dilas. Karena baja beresiko terhadap karat dan mudah
menyerap panas, maka perlu dicat dan dilindungi dengan
“Cathodic Protection”. Biasanya tangki baja jauh lebih
murah dari tangki beton.
Reservoir Beton Cor
Tanki dan reservoir beton pertama kali dibuat tanpa
penutup. Perkembangan selanjutnya konstruksi ini
memakai penutup dari kayu atau beton. Dengan tutup ini
maka masalah sanitasi akan terselesaikan. Kelebihan
dari menggunakan beton cor adalah kedap air dan tidak
mudah bocor. Kelemahan umum dari bahan beton adalah
biaya konstruksi yang relatif lebih tinggi
Reservoir Pasangan Bata
Penggunaan bata merah sebagai bahan pengisi dinding
bangunan sudah umum kita lihat diberbagai bangunan
dari dulu hingga kini.
Selain sudah teruji kekuatannya, untuk mendapatkan
material ini pun tidak susah. Kelebihan dari menggunakan
material ini adalah kekuatan, kekokohan serta tahan lama
sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding.
Kekurangannya adalah dari sulitnya membuat pasagan
bata yang rapi sehingga membutuhkan plesteran yang
cukup tebal agar menghasilkan dinding yang cukup rata
dan kecenderungan pemborosan dalam penggunaan
material perekatnya.
Reservoir Fiberglass
Penggunaan fiberglass sebagai bahan untuk membuat
reservoir memiliki beberapa kelebihan seperti ringan,
tekstur dinding tanki kaku dan terlihat kuat. Namun dari
kelebihan yang dimiliki, adapun kekurangan yang dimiliki
yaitu rentan terhadap benturan dan dinding tanki mudah
retak, tidak tahan terhadap UV dan oksidasi bila terjemur
sinar matahari.
PERLENGKAPAN RESERVOIR
Bagian utama dari reservoir adalah bak tempat penampungan air bersih.
Biasanya reservoir ini dilengkapi dengan :
a. Perpipaan, yang terdiri dari :
 Pipa air masuk (pipa inlet)
 Pipa air keluar (pipa outlet)
Pipa air keluar ini pada umumnya dilengkapi dengan saringan.
 Pipa peluap dan pipa penguras
Pipa peluap digunakan untuk membuang air yang berlebih
pada reservoir, sedangkan pipa penguras digunakan untuk
menguras reservoir.
 Pipa udara (pipa vent)
Biasanya pipa udara dilengkapi dengan kawat kasa, yang
gunanya untuk menghindari serangga atau binatang lain
masuk ke dalam reservoir.
Pipa air masuk, pipa air keluar, dan pipa penguras dilengkapi dengan
katup pengatur aliran air.
b. Lubang inspeksi (manhole)
Digunakan untuk mengontrol atau untuk masuk ke
dalam reservoir.
c. Tangga untk naik ke menara reservoir dan tangga
untuk masuk ke dalam reservoir
d. Alat penunjuk tinggi muka air dalam reservoir
e. Alat pengukur debit air (meter air)
f. Biasanya alat pengukur debit air dipasang pada
pipa air masuk ke reservoir dan atau pada pipa air
keluar dari reservoir.
Disamping itu bila pengaliran air masuk atau aliran
keluar reservoir menggunakan pompa, maka biasanya
di dalam reservoir tersebut dipasang elektroda-
elektroda untuk menjalankan/menghentikan jalannya
pompa secara otomatis.
PERLENGKAPAN RESERVOIR (lanjutan)
FUNGSI RESERVOIR
Fungsi utama dari reservoir adalah untuk
menyeimbangkan antara debit produksi dan debit
pemakaian air. Seringkali untuk waktu yang bersamaan,
debit produksi air bersih tidak dapat selalu sama
besarnya dengna debit pemakaian air.
Pada saat jumlah produksi air bersih lebih besar
daripada jumlah pemakaian air, maka kelebihan air
tersebut untuk sementara disimpan dalam reservoir, dan
digunakan kembali untuk memenui kekurangan air
pada saat jumlah produksi air bersih lebih kecil
daripada jumlah pemakaian air. Pola Fluktuasi Pemakaian Air
Disamping fungsi utama reservoir tersebut, seringkali reservoir ini mempunyai fungsi yang lain,
yaitu :
a. Untuk menambah tekanan air pada jaringan pipa distribusi (khususnya untuk reservoir
menara)
FUNGSI RESERVOIR (lanjutan)
b. Agar tekanan air pada jaringan pipa distribusi relatif stabil
Akibat adanya fluktuasi pemakaian air, maka jumlah aliran air dalam pipa distribusi juga
akan berubah-ubah (berfluktuasi). Akibat perubahan debitnya aliran air pada pipa
distribusi ini, maka sisa tekanan air pada pipa distribusi pun akan berubah-ubah.
Pada saat pemakaian air maksimum, maka tekanan air pada pipa distribusi akan
berkurang, dan tekanan air pada pipa distribusi ini akan naik kembali pada saat
pemakaian air minimum.
Dengan menggunakan reservoir, maka dapat dihitung sedemikian rupa, sehingga
tekanan air maksimum dan tekanan air minimum pada jaringan pipa distribusi masih
memenuhi syarat. Dengan perhitungan ini, maka kita dapat menetapkan lokasi dan
ketinggian reservoir terhadap daerah distribusi.
FUNGSI RESERVOIR (lanjutan)
b. Agar tekanan air pada jaringan pipa distribusi relatif
stabil
Akibat adanya fluktuasi pemakaian air, maka jumlah
aliran air dalam pipa distribusi juga akan berubah-
ubah (berfluktuasi). Akibat perubahan debitnya aliran
air pada pipa distribusi ini, maka sisa tekanan air
pada pipa distribusi pun akan berubah-ubah.
Pada saat pemakaian air maksimum, maka tekanan
air pada pipa distribusi akan berkurang, dan tekanan
air pada pipa distribusi ini akan naik kembali pada
saat pemakaian air minimum.
Dengan menggunakan reservoir, maka dapat
dihitung sedemikian rupa, sehingga tekanan air
maksimum dan tekanan air minimum pada jaringan
pipa distribusi masih memenuhi syarat. Dengan
perhitungan ini, maka kita dapat menetapkan lokasi
dan ketinggian reservoir terhadap daerah distribusi.
FUNGSI RESERVOIR (lanjutan)
c. Sebagai tempat persediaan air pada keadaan darurat
Yang dimaksud dengan keadaan darurat disini, misalnya pada waktu terjadi kebakaran, atau pipa
transmisi sedang diperbaiki atau pada saat pompa untuk mengisi reservoir tidak jalan dan
sebagainya.
Pada waktu-waktu tertentu instalasi air rusak atau perlu dibersihkan, atau pipa transmisi pecah
sehingga perlu diperbaiki, sehingga air tidak dapat diproduksi. Bila tidak ada reservoir, maka tidak
ada air bersih yang dapat didistribusikan ke konsumen.
Bila digunakan reservoir, dan reservoir tersebut berisi air, maka aliran air ke konsumen tidak terhenti
untuk sementara , tetapi masih dapat menerima air yang berasal dari reservoir. Atau dalam keadaan
darurat lain, misalnya pada saat terjadi kebakaran yang membutuhkan banyak air untuk
memadamkan kebakaran tersebut.
Pada waktu melakukan pemadaman kebakaran, maka pemakaian air akan sangat besar. Dengan
adanya air dalam reservoir, diharapkan aliran air ke konsumen tidak akan terhenti, karena kebutuhan
air untuk memadamkan kebakaran tersebt dapat ditanggulangi dari air yang ada dalam reservoir.
FUNGSI RESERVOIR (lanjutan)
d. Sebagai tempat pencampuran air dengan larutan kimia, terutama pembubuhan
disinfektan
e. Sebagai tempat pencampuran air dengan bahan kimia, sehingga pencampuran
bahan kimia tersebut lebih merata. Dan di samping itu dengan waktu pencampuran
yang lebih lama, diharapkan sisa klor yang berlebih dapat dikurangi.
f. Sebagai tempat pengendapan pasir atau kotoran-kotoran lain, yang mungkin masih
terbawa air dari instalasi pengolahan atau dari sumur dalam.
g. Bila pengisian reservoir menggunakan pompa, maka pompa dapat dijalankan lebih
merata. Dengan pemompaan yang merata ini, maka diharapkan dapat menghemat
pemakaian tenaga listrik.
FUNGSI RESERVOIR (lanjutan)
LOKASI DAN KETINGGIAN RESERVOIR
a.Reservoir penyeimbang biasanya dibangun di dekat
instalasi pengolahan air
b.Reservoir pelayanan ditempatkan sedekat mungkin
dengan pusat daerah pelayanan, kecuali kalau keadaan
tidak memungkinkan selain itu harus dipertimbangkan
pemasangan pipa parallel
c.ketinggian reservoir pada sistem gravitasi ditentukan
sedemikian rupa sehingga tekanan minimum sesuai
hasil perhitungan hidrolis di jaringan pipa distribusi
primer
adalah 15 m. Muka air reservoir rencana diperhitungkan
berdasarkan tinggi muka air minimum
d.Jika elevasi muka tanah wilayah pelayanan bervariasi
maka wilayah pelayanan dapat
dibagi menjadi bebrapa zone wilayah pelayanan yang
dilayani masing-masing dengan satu reservoir.
Volume reservoir pelayannan ditentukan berdasarkan:
 Jumlah volume air maksimum yang harus ditampung
pada saat pemakaian air minimum ditambah volume air
yang harus disediakan pada saat pengaliran jam
puncak karena adanya fluktuasi pemakaina air di
wilayah pelayanan dan perioda pengisian reservoar
 Cadangan air untuk pemadam kebakaran kota sessuai
dengan peraturan yang berlaku dari Dinas Kebakaran
untuk daerah setempat
 Kebutuhan air khusus, yaitu penggelontoran, taman dan
peristiwa khusus
 Kebutuhan air untuk backwash
Volume efektif reservoir atau reservoir penyeimbang ditentukan berdasarkan
keseimbangan aliran keluaran dan aliran masuk reservoir selama pemakian air
di daerah pelayanan. Sistem pengisisan reservoir dapat dengan sistem pompa
maupun sistem gravitasi. Pasokan air ke konsumen dilakukan secara gravitasi
dan/atau pemompaan.
Metoda perhitungan volume efektif reservoir dietntukan
dengan :
 Cara tabulasi, volume efektif adalah jumlah dari selisih
positif terbesar (m3) dengan selisih negatif terbesar (m3)
antara fluktuasi pemakaian air dan pasokan air ke reservoir.
Hasil perhitungan nilai kumulatif dibuat dalam bentuk table
 Kurva masa, volume efektif didapat dari jumlah presentase
akumulais surplus terbesar pemakaian air terhadap
akumulasi pengaliran air ke reservoar (bila pengaliran air
ke reservoir dilakukan selama 24 jam).
 Secara presentase, volume efektif ditentukan minimum 15%
dari kebutuhan air maksimum per hari.
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Penataan Ruang
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
infosanitasi
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Joy Irman
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
Reza Nuari
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Joy Irman
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Joy Irman
 
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalPengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
infosanitasi
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Joy Irman
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Joy Irman
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Joy Irman
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Yahya M Aji
 
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Mela Prihapsari Purwaningrum
 
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaBuku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Mawar 99
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasiKurnia Zuliana
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
E Sanjani
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Bambang Supriatna
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Joy Irman
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Joy Irman
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Joy Irman
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Dian Werokila
 

What's hot (20)

Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalPengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
 
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaBuku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 

Similar to 10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx

KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
mariapaskalista
 
AE.pptx
AE.pptxAE.pptx
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxPerenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
GilangIdfi1
 
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptxPPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
RossaLesmana2
 
Makalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdfMakalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdf
AyuPermataChandra
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
AndiAdillahFirstania1
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
Kharistya Amaru
 
Water distribution system wds
Water distribution system wdsWater distribution system wds
Water distribution system wds
Ridzuan Ewan
 
Pembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydroPembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydro
Nona Dianita
 
Pembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydroPembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydroNona Dianita
 
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
AGUNG SATRIA
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
bagus223923
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
PPGHybrid1
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
PPGHybrid1
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
selegani
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
MOSES HADUN
 
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfIlmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
AldoAndrian1
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPGHybrid1
 

Similar to 10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx (20)

KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
 
Irigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptxIrigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptx
 
AE.pptx
AE.pptxAE.pptx
AE.pptx
 
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxPerenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
 
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptxPPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
 
Makalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdfMakalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdf
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Water distribution system wds
Water distribution system wdsWater distribution system wds
Water distribution system wds
 
Pembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydroPembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydro
 
Pembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydroPembangkit listrik tenaga mikrohydro
Pembangkit listrik tenaga mikrohydro
 
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
 
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfIlmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
 
5.pdf
5.pdf5.pdf
5.pdf
 

10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx

  • 2. Pendahuluan Yang dimaksud dengan reservoir di sini adalah tempat penampungan air bersih, pada sistem penyediaan air bersih. Umumnya reservoir ini diperlukan pada suatu sistem penyediaan air bersih yang melayani suatu kota. Mengapa? Tentunya karena pada suatu sistem penyediaan air bersih, reservoir mempunyai fungsi dan peranan tertentu yang diperlukan agar sistem penyediaan air bersih tersebut dapat berjalan dengan baik.
  • 3. Jenis Reservoir Jenis reservoir dapat dibagi berdasarkan bentuk, fungsi maupun tinggi reservoir terhadap permukaan tanah sekitarnya serta berdasarkan dari bahan konstruksinya. Berdasarkan tinggi relative reservoir terhadap permukaan tanah sekitarnya, maka jenis reservoir dapat dibagi menjadi :  Reservoir permukaan (ground reservoir)  Reservoir menara (elevated reservoir)
  • 4. Reservoir Menara (Elevated Reservoir) . Reservoir Permukaan (Ground Reservoir) Yang dimaksud dengan reservoir permukaan adalah reservoir yang sebagian besar atau seluruh reservoir tersebut terletak di bawah permukaan tanah. .
  • 5. Jenis Reservoir Berdasarkan Konstruksinya Berdasarkan bahan konstruksinya, maka jenis reservoir dapat dibagi menjadi :  Reservoir tanki baja  Reservoir beton cor  Reservoir pasangan bata  Reservoir fiber
  • 6. Reservoir Tanki Baja Banyak reservoir menara dan “standpipe” atau reservoir tanah yang dikonstruksi dari bahan baja yang dibaut atau dilas. Karena baja beresiko terhadap karat dan mudah menyerap panas, maka perlu dicat dan dilindungi dengan “Cathodic Protection”. Biasanya tangki baja jauh lebih murah dari tangki beton.
  • 7. Reservoir Beton Cor Tanki dan reservoir beton pertama kali dibuat tanpa penutup. Perkembangan selanjutnya konstruksi ini memakai penutup dari kayu atau beton. Dengan tutup ini maka masalah sanitasi akan terselesaikan. Kelebihan dari menggunakan beton cor adalah kedap air dan tidak mudah bocor. Kelemahan umum dari bahan beton adalah biaya konstruksi yang relatif lebih tinggi
  • 8. Reservoir Pasangan Bata Penggunaan bata merah sebagai bahan pengisi dinding bangunan sudah umum kita lihat diberbagai bangunan dari dulu hingga kini. Selain sudah teruji kekuatannya, untuk mendapatkan material ini pun tidak susah. Kelebihan dari menggunakan material ini adalah kekuatan, kekokohan serta tahan lama sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding. Kekurangannya adalah dari sulitnya membuat pasagan bata yang rapi sehingga membutuhkan plesteran yang cukup tebal agar menghasilkan dinding yang cukup rata dan kecenderungan pemborosan dalam penggunaan material perekatnya.
  • 9. Reservoir Fiberglass Penggunaan fiberglass sebagai bahan untuk membuat reservoir memiliki beberapa kelebihan seperti ringan, tekstur dinding tanki kaku dan terlihat kuat. Namun dari kelebihan yang dimiliki, adapun kekurangan yang dimiliki yaitu rentan terhadap benturan dan dinding tanki mudah retak, tidak tahan terhadap UV dan oksidasi bila terjemur sinar matahari.
  • 10. PERLENGKAPAN RESERVOIR Bagian utama dari reservoir adalah bak tempat penampungan air bersih. Biasanya reservoir ini dilengkapi dengan : a. Perpipaan, yang terdiri dari :  Pipa air masuk (pipa inlet)  Pipa air keluar (pipa outlet) Pipa air keluar ini pada umumnya dilengkapi dengan saringan.  Pipa peluap dan pipa penguras Pipa peluap digunakan untuk membuang air yang berlebih pada reservoir, sedangkan pipa penguras digunakan untuk menguras reservoir.  Pipa udara (pipa vent) Biasanya pipa udara dilengkapi dengan kawat kasa, yang gunanya untuk menghindari serangga atau binatang lain masuk ke dalam reservoir. Pipa air masuk, pipa air keluar, dan pipa penguras dilengkapi dengan katup pengatur aliran air.
  • 11. b. Lubang inspeksi (manhole) Digunakan untuk mengontrol atau untuk masuk ke dalam reservoir. c. Tangga untk naik ke menara reservoir dan tangga untuk masuk ke dalam reservoir d. Alat penunjuk tinggi muka air dalam reservoir e. Alat pengukur debit air (meter air) f. Biasanya alat pengukur debit air dipasang pada pipa air masuk ke reservoir dan atau pada pipa air keluar dari reservoir. Disamping itu bila pengaliran air masuk atau aliran keluar reservoir menggunakan pompa, maka biasanya di dalam reservoir tersebut dipasang elektroda- elektroda untuk menjalankan/menghentikan jalannya pompa secara otomatis. PERLENGKAPAN RESERVOIR (lanjutan)
  • 12. FUNGSI RESERVOIR Fungsi utama dari reservoir adalah untuk menyeimbangkan antara debit produksi dan debit pemakaian air. Seringkali untuk waktu yang bersamaan, debit produksi air bersih tidak dapat selalu sama besarnya dengna debit pemakaian air. Pada saat jumlah produksi air bersih lebih besar daripada jumlah pemakaian air, maka kelebihan air tersebut untuk sementara disimpan dalam reservoir, dan digunakan kembali untuk memenui kekurangan air pada saat jumlah produksi air bersih lebih kecil daripada jumlah pemakaian air. Pola Fluktuasi Pemakaian Air
  • 13. Disamping fungsi utama reservoir tersebut, seringkali reservoir ini mempunyai fungsi yang lain, yaitu : a. Untuk menambah tekanan air pada jaringan pipa distribusi (khususnya untuk reservoir menara) FUNGSI RESERVOIR (lanjutan)
  • 14. b. Agar tekanan air pada jaringan pipa distribusi relatif stabil Akibat adanya fluktuasi pemakaian air, maka jumlah aliran air dalam pipa distribusi juga akan berubah-ubah (berfluktuasi). Akibat perubahan debitnya aliran air pada pipa distribusi ini, maka sisa tekanan air pada pipa distribusi pun akan berubah-ubah. Pada saat pemakaian air maksimum, maka tekanan air pada pipa distribusi akan berkurang, dan tekanan air pada pipa distribusi ini akan naik kembali pada saat pemakaian air minimum. Dengan menggunakan reservoir, maka dapat dihitung sedemikian rupa, sehingga tekanan air maksimum dan tekanan air minimum pada jaringan pipa distribusi masih memenuhi syarat. Dengan perhitungan ini, maka kita dapat menetapkan lokasi dan ketinggian reservoir terhadap daerah distribusi. FUNGSI RESERVOIR (lanjutan)
  • 15. b. Agar tekanan air pada jaringan pipa distribusi relatif stabil Akibat adanya fluktuasi pemakaian air, maka jumlah aliran air dalam pipa distribusi juga akan berubah- ubah (berfluktuasi). Akibat perubahan debitnya aliran air pada pipa distribusi ini, maka sisa tekanan air pada pipa distribusi pun akan berubah-ubah. Pada saat pemakaian air maksimum, maka tekanan air pada pipa distribusi akan berkurang, dan tekanan air pada pipa distribusi ini akan naik kembali pada saat pemakaian air minimum. Dengan menggunakan reservoir, maka dapat dihitung sedemikian rupa, sehingga tekanan air maksimum dan tekanan air minimum pada jaringan pipa distribusi masih memenuhi syarat. Dengan perhitungan ini, maka kita dapat menetapkan lokasi dan ketinggian reservoir terhadap daerah distribusi. FUNGSI RESERVOIR (lanjutan)
  • 16. c. Sebagai tempat persediaan air pada keadaan darurat Yang dimaksud dengan keadaan darurat disini, misalnya pada waktu terjadi kebakaran, atau pipa transmisi sedang diperbaiki atau pada saat pompa untuk mengisi reservoir tidak jalan dan sebagainya. Pada waktu-waktu tertentu instalasi air rusak atau perlu dibersihkan, atau pipa transmisi pecah sehingga perlu diperbaiki, sehingga air tidak dapat diproduksi. Bila tidak ada reservoir, maka tidak ada air bersih yang dapat didistribusikan ke konsumen. Bila digunakan reservoir, dan reservoir tersebut berisi air, maka aliran air ke konsumen tidak terhenti untuk sementara , tetapi masih dapat menerima air yang berasal dari reservoir. Atau dalam keadaan darurat lain, misalnya pada saat terjadi kebakaran yang membutuhkan banyak air untuk memadamkan kebakaran tersebut. Pada waktu melakukan pemadaman kebakaran, maka pemakaian air akan sangat besar. Dengan adanya air dalam reservoir, diharapkan aliran air ke konsumen tidak akan terhenti, karena kebutuhan air untuk memadamkan kebakaran tersebt dapat ditanggulangi dari air yang ada dalam reservoir. FUNGSI RESERVOIR (lanjutan)
  • 17. d. Sebagai tempat pencampuran air dengan larutan kimia, terutama pembubuhan disinfektan e. Sebagai tempat pencampuran air dengan bahan kimia, sehingga pencampuran bahan kimia tersebut lebih merata. Dan di samping itu dengan waktu pencampuran yang lebih lama, diharapkan sisa klor yang berlebih dapat dikurangi. f. Sebagai tempat pengendapan pasir atau kotoran-kotoran lain, yang mungkin masih terbawa air dari instalasi pengolahan atau dari sumur dalam. g. Bila pengisian reservoir menggunakan pompa, maka pompa dapat dijalankan lebih merata. Dengan pemompaan yang merata ini, maka diharapkan dapat menghemat pemakaian tenaga listrik. FUNGSI RESERVOIR (lanjutan)
  • 18. LOKASI DAN KETINGGIAN RESERVOIR a.Reservoir penyeimbang biasanya dibangun di dekat instalasi pengolahan air b.Reservoir pelayanan ditempatkan sedekat mungkin dengan pusat daerah pelayanan, kecuali kalau keadaan tidak memungkinkan selain itu harus dipertimbangkan pemasangan pipa parallel c.ketinggian reservoir pada sistem gravitasi ditentukan sedemikian rupa sehingga tekanan minimum sesuai hasil perhitungan hidrolis di jaringan pipa distribusi primer adalah 15 m. Muka air reservoir rencana diperhitungkan berdasarkan tinggi muka air minimum d.Jika elevasi muka tanah wilayah pelayanan bervariasi maka wilayah pelayanan dapat dibagi menjadi bebrapa zone wilayah pelayanan yang dilayani masing-masing dengan satu reservoir.
  • 19. Volume reservoir pelayannan ditentukan berdasarkan:  Jumlah volume air maksimum yang harus ditampung pada saat pemakaian air minimum ditambah volume air yang harus disediakan pada saat pengaliran jam puncak karena adanya fluktuasi pemakaina air di wilayah pelayanan dan perioda pengisian reservoar  Cadangan air untuk pemadam kebakaran kota sessuai dengan peraturan yang berlaku dari Dinas Kebakaran untuk daerah setempat  Kebutuhan air khusus, yaitu penggelontoran, taman dan peristiwa khusus  Kebutuhan air untuk backwash Volume efektif reservoir atau reservoir penyeimbang ditentukan berdasarkan keseimbangan aliran keluaran dan aliran masuk reservoir selama pemakian air di daerah pelayanan. Sistem pengisisan reservoir dapat dengan sistem pompa maupun sistem gravitasi. Pasokan air ke konsumen dilakukan secara gravitasi dan/atau pemompaan.
  • 20. Metoda perhitungan volume efektif reservoir dietntukan dengan :  Cara tabulasi, volume efektif adalah jumlah dari selisih positif terbesar (m3) dengan selisih negatif terbesar (m3) antara fluktuasi pemakaian air dan pasokan air ke reservoir. Hasil perhitungan nilai kumulatif dibuat dalam bentuk table  Kurva masa, volume efektif didapat dari jumlah presentase akumulais surplus terbesar pemakaian air terhadap akumulasi pengaliran air ke reservoar (bila pengaliran air ke reservoir dilakukan selama 24 jam).  Secara presentase, volume efektif ditentukan minimum 15% dari kebutuhan air maksimum per hari.