1. Mutia Rizqa Firdiah 25010112140145 / C 2012
Informasi-informasi Lembaga Administrasi
Luas wilayah Kota Magelang adalah 1.812 Ha (18,12 km) secara administratif terbagi atas 3
kecamatan dan 17 kelurahan yang rata-rata luas wilayahnya tidak lebih dari 2 km². Kelurahan
yang memiliki wilayah terluas adalah Kelurahan Jurangombo Selatan yaitu sekitar 226 ha (atau
sekitar 12,49% dari luas total) dan yang terkecil adalah Kelurahan Panjang yaitu sekitar 35 Ha
(atau sekitar 1,9% dari luas total).
Tata Guna Lahan
Dari luas lahan secara keseluruhan di Kota Magelang pada tahun 2013, terdiri dari lahan untuk
penggunaan Tanah Sawah sekitar 197.64 Ha dan Tanah Bukan Sawah (Tanah Kering) sekitar
1.614.36 Ha. Adapun luas lahan yang digunakan untuk usaha pertanian pada tahun 2013
sebesar 312.48 hektar atau 17.24 persen dari seluruh luas tanah di Kota Magelang. Rincian
untuk penggunaan lahan pertanian adalah tanah sawah sebesar 197.64 hektar (63,25% dari
luas lahan pertanian), Kawasan lindung dan RTH 99,56 hektar (31.86%), tegal/kebun dan
kolam/empang masing-masing 9.25 hektar (2.93%) dan 6,68 hektar (2.14%). Penggunaan
tanah di Kota Magelang sebagian besar adalah untuk pekarangan dan bangunan yaitu seluas
1.344.45 Ha (74.20%), sedang penggunaan lahan yang industri sebesar 51.97 Ha dan
penggunaan lahan untuk lainnya sebesar 103.09 Ha.
Demografi
Data Badan Pusat Statistik Kota Magelang terkait dengan jumlah penduduk pada pertengahan
tahun 2013 menunjukkan jumlah 119.742 jiwa berada pada wilayah Kota Magelang yang
memiliki luas 18.12km2. Dengan kepadatannya 6.608 jiwa per km2.
Topografi
Dilihat dari ketinggiannya, Kota Magelang berada di ketinggian antara 375 – 500 mdpl dengan
titik ketinggian tertinggi pada Gunung Tidar yaitu 503 mdpl.
Data sosial dan ekonomi lainnya
Kelompok Sektor PDRB adhb (Juta Rp) Distribusi (%)
Kelompok Sektor Primer 78.908,04 3,02
Kelompok Sektor Sekunder 553.892,82 21,19
Kelompok Sektor Tersier 1.981.070,14 75,79
TOTAL 2.613.893,84 100
Sumber : BPS Kota Magelang
2. Tabel tentang Potensi Kerentanan Gerakan Tanah / Longsor
Zona kerentanan gerakan tanah Daerah
SANGAT RENDAH Tirip, Mejing, Kebonrejo, Ngipik
RENDAH Sawangan, Wonosuko
MENENGAH Mungkid, Muntilan, Trayem
TINGGI Sengi,Dukun,Lonoir,Talun, Srumbung
ROMABAKAN Perbatasan dengan Sleman
Tabel Zona Bahaya Gunung Api – Hujan Abu
Zona bahaya hujan abu dan potensi
hujan fragmen batuan pijar
Keterangan Daerah
TINGGI berpotensi tinggi terancam hujan abu intensif,
lumpur panas, dan fragmen jatuhan batuan
pijar
Kebonrejo, Wonosuko,Babadan, Sengi,
Sumber, Dukun, Bawangan, Talun,
Sawangan, Keningar, Jurangrejo
SEDANG berpotensi terkena dampak hujan abu dan
jatuhan fragmen batuan pijar
Muntilan, Mungkid, Pesidi, Pangkat
RENDAH berpotensi terkena dampak hujan abu dan
kemungkinan dapat terkena jatuhan fragmen
batuan pijar
Magelang, Secang, Grabag, Mblarik
Tabel tentang Bahaya Gempa Bumi
Bencana gempa keterangan Daerah
SANGAT TINGGI (PGA>0.5 gal)
TINGGI (0.4 – 0.5)
SEDANG (0.3 – 0.4) Secang, Mertoyudan, Mungkid, Muntilan, Sawangan, Brajan, Grabag,
Mblarik
RENDAH (0.2 – 0.3) Gales, Tegalrejo, Kerekan, Candi Mulyo
SANGAT RENDAH (<0.2)
Siapa yang terancam bahaya?
Penduduk yang tinggal di wilayah yang memiliki jumlah kepadatan penduduknya tertinggi yaitu
di daerah Kelurahan Rejowinangun Selatan dengan jumlah kepadatan penduduknya sebesar
17.811 jiwa/km2.
Potensi ekonomi suatu daerah.
Kecamatan Magelang Selatan memberikan kontribusi tertinggi, dan yang terakhir Kecamatan
Magelang Utara. Kelompok sektor tersier memiliki peran utama, kelompok sekunder sebagai
pendukung dan kelompok primer adalah pelengkap.
3. Tabel Jumlah Puskesmas, Pustu, dan Polindes keadaan April 2013
Jumlah
Kecamatan
Total
Puskesmas
Jumlah
Puskesmas
Perawatan
Kondisi
Puskesmas
Keperawatan
Jumlah
Puskesmas
Non-
Perawatan
Kondisi
Puskesmas
Non-
Perawatan
Jumlah
Puskesmas
Pembantu
Kondisi
Puskesmas
Pembantu
Jumlah
Polindes/P
oskesdes
B
a
i
k
R
R
R
B
R
T
B
a
i
k
R
R
R
B
R
T
Baik R
R
R
B
R
T
3 5 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 12 12 0 0 0 0