Dokumen tersebut membahas dampak negatif pornografi bagi masyarakat dan umat Islam. Pornografi dikatakan merusak anak dan remaja secara fisik dan psikis, memicu perzinaan dan kejahatan seksual, menyebarkan penyakit menular seksual, dan menghancurkan tatanan keluarga. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa hanya penerapan syariat Islam yang dapat memberantas pornografi secara tegas.
1. 27/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Pornografi: Menghancurkan Umat, Mengundang Bencana
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2011/04/27/pornografi-menghancurkan-umat-mengundang-bencana/ 1/5
Pornografi: Menghancurkan Umat, Mengundang Bencana
April 27th, 2011 by kafi
[Al Islam 554] Pornografi di negeri ini makin hari makin marak. Hal itu diantaranya ditandai
dengan maraknya bintang film porno asing yang didatangkan untuk membintangi film nasional.
Meski film yang dibuat bukan ber-genre pornografi, tapi tetap saja para aktris itu diminta
melakukan beberapa adegan yang menjual erotisme. Makin maraknya pornograf juga bisa
dilihat dari banyaknya kasus pornografi hingga adegan seks yang dilakukan oleh orang
dewasa hingga anak-anak dan pelajar yang beredar di internet.
Komisi Perlindungan Anak (KPAI) mencemaskan kasus pornografi yang kian marak di
masyarakat sehingga menyerukan darurat pornografi (Republika, 25/4). Berbagai pihak pun
menyerukan agar pornografi diperangi dan para pelakunya ditindak. Sayangnya kesadaran
untuk memerangi pornografi masih dinilai rendah.
Pornografi Menghancurkan Umat
Pornografi menyimpan daya rusak luar biasa terhadap masyarakat, diantaranya:
Pertama, pornografi ternyata merusak para penikmatnya terutama anak baik secara fisik
maupun psikis. Diantara daftar bahaya itu terihat dalam box
Dampak fisik dan psikis pornografi terhadap anak:
• Cara menganalisis, menilai, pemahaman, pengambilan keputusan, makna hubungan dan hati
nurani anak akan rusak.
• Anak mudah depresi, mudah tersinggung, menarik diri, lebih mengarah pada seks dalam
berbahasa dan mengisolasi diri.
Menurut Mark B Kastleman, psikolog khusus penanganan bagi korban pornografi:
• Anak dan remaja memiliki mental model porno atau perpustakaan porno yang bisa diakses
kapan saja dan di mana saja
• Menyebakan kerusakan otak permanen: Visual Crack Cocain/Erototoksin)
• Anak yang belum baligh bisa menjadi pecandu pornografi seumur hidup sehingga iman akan
rusak dan terkikis.
• 5 bagian otak bisa rusak : Orbito frontal midfrontal, Insula hippocampus temporal, Nucleus
accumbers patumen, Cingalute dan Cerebellum.
Sumber: KPAI (Republika, 25/4)
Kedua, memicu terjadinya perzinaan dan perkosaan. Menurut data Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI), selama tahun 2010, telah terjadi 40 kasus pemerkosaan dan kekerasan
seksual yang dialami oleh anak setelah pelaku menonton video porno Ariel. Para pelaku
mengaku sebelum memperkosa, mereka terangsang seteah menonton video itu.
Maret lalu, di Palembang, Sumatera Selatan, sejumlah anak laki-laki berusia 12 tahun
beberapa kali berpesta seks dengan pasangan mereka. Di kejadian kedua, beberapa anak
2. 27/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Pornografi: Menghancurkan Umat, Mengundang Bencana
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2011/04/27/pornografi-menghancurkan-umat-mengundang-bencana/ 2/5
memaksa dua bocah perempuan berusia 5 tahun melayani mereka, disaksikan bocah laki-laki
lain. Yang ketiga kalinya, terjadi di sebuah lokasi pesta. Anak laki-laki memaksa perempuan di
bawah umur mereka melakukan perbuatan seksual. Akibat perbuatan mereka, para orang tua
pelaku dipanggil kepolisian (sumutpos.com, 21/3).
Ketiga, pornografi akan menyuburkan seks bebas alias perzinaan. Perzinaan pastinya
mendatangkan resiko kehamilan di luar nikah. Karena kehamilan itu tidak dikehendaki, maka
jalan pintasnya adalah diaborsi. Akibatnya asus aborsi akan makin banyak. Menurut data yang
dikeluarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di tahun 2010,
diperkirakan setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,4 juta. Parahnya, 800 ribu di
antaranya terjadi di kalangan remaja (tribunnews.com, 1/12/2010).
Keempat, pornografi menyebabkan maraknya penyakit kelamin. Porografi memicu makin
maraknya pelacuran dan seks bebas. Akibatnya penyakit kelamin pun merebak, sebab
penularannya mayoritas melalui pelacuran dan seks bebas itu. Dinas Kesehatan DKI Jakarta
mendapatkan temuan bahwa ribuan remaja di Jakarta menderita penyakit kelamin. Angka
penderita penyakit kelamin di Jakarta berjumlah 9.060 orang, dengan rincian 5.051 orang
berjenis kelamin perempuan dan sisanya laki-laki. Dari total jumlah penderita tersebut, 3.007 di
antaranya masih berusia antara 14 dan 24 tahun (vivanews.com, 26/4). Sementara jumlah
penderita HIV/AIDS di Indonesia mencapai 130 ribu orang pada tahun 2010 (antaranews.com,
15/11/2010). Angka sebenarnya diperkirakan lebih besar lagi sebab angka itu diyakini hanya
sebagai puncak gunung es belaka.
Kelima, pornografi menyuburkan perilaku seks bebas yang bisa menyebabkan makin
banyaknya kelahiran anak di luar nikah. Sementara perilaku sek bebas khususnya di kalangan
mereka yang sudah menikah bisa mengancam keharmonisan suami-istri, kekacauan nasab,
makin banyak keluarga yang hancur dengan segala akibatnya, merusak tatanan kehidupan
keluarga dan menghancurkan institusi keluarga yang pada akhirnya akan makin memperbesar
masalah sosial di tengah masyarakat.
Keenam, Pornografi dan seks bebas menyebabkan bencana kemanusiaan. Karena selain
mendatangkan bahaya penyakit fisik, keduanya merusak kehormatan dan nasab manusia.
Karena seks bebas, lahirlah ribuan anak-anak yang tak jelas nasabnya. Dalam pandangan
Islam ini adalah dosa yang sangat besar. Nabi saw. bersabda:
ُﮫَﻟ ﱡل ِﺣَﯾ َﻻ ٍم ِﺣَر ْﻲِﻓ ٌلُﺟَر ﺎَﮭَﻌَﺿَو ٍﺔَﻔْطُﻧ ْنِﻣ ُمَظْﻋَأ ِﺎِﺑ ِك ْرِّﺷاﻟ َدْﻌَﺑ ٍبْﻧَذ ْنِﻣ ﺎَﻣ
Tidak ada dosa sesudah syirik kepada Allah yang lebih besar dari dosa orang yang
menumpahkan spermanya pada rahim yang tidak halal baginya. (HR. Ibn Abiy Dunya).
Ketujuh, Pornografi jika dibiarkan akan mengundang datangnya bencana. Rasul saw
mengingatkan:
3. 27/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Pornografi: Menghancurkan Umat, Mengundang Bencana
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2011/04/27/pornografi-menghancurkan-umat-mengundang-bencana/ 3/5
َنْﯾِذﱠﻟا ْمِﮭِﻓَﻼْﺳَأ ﻲِﻓ َْتﺿَﻣ ُْنﻛَﺗ ْمَﻟ ﻲِﺗﱠﻟا ُعﺎَﺟْوَﻷْا َو ُن ُْوﻋﺎﱠطاﻟ ْمِﮭْﯾِﻓ َﺎﺷَﻓ ﱠﻻِإ ﺎَﮭِﺑ ا ْوُﻧِﻠْﻌُﯾ ﻰﱠﺗَﺣ ﱡطَﻗ ٍم ْوَﻗ ﻲِﻓ َُﺔﺷ ِﺎﺣَﻔْﻟا ْرَﮭْظَﺗ ْمَﻟ … »
«… ا َْوﺿَﻣ
… Tidaklah fahisyah -perbuatan keji termasuk pornografi, pornoaksi dan zina- nampak di
suatu kaum hingga mereka melakukannya terang-terangan kecuali akan menyebar di
tengah mereka penyakit Tha’un dan berbagai penyakit yang belum terjadi di generasi-
generasi yang sudah berlalu sebelum mereka. (HR. Ibn Majah, al-Bazar, al-Hakim, al-
Bayhaqi, dan Abu Nu’aim)
Biangnya: Kapitalisme, Sekluerisme-Demokrasi & Liberalisme
Siapapun tidak ada yang ingin dirinya atau keluarganya menjadi korban pornografi, apalagi
kejahatan seksual. Akan tetapi, selama sekulerisme-demokrasi dan kapitalisme menjadi pilar
kehidupan bangsa, maka sepanjang itu pula masyarakat tidak akan bisa terlepas dari
cengkraman pornografi dan kejahatan seksual. Sekularisme menolak peran agama dalam
kehidupan umum. Nilai-nilai dan aturan agama (Islam) tidak boleh diikutkan dalam masalah
publik. Liberalisme mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berperilaku dan
mengekspresikan diri selama tidak merugikan orang lain. Selama ini para pelau pornografi
sealu berlindung dibalik ide kebebasan itu. Sementara demokrasi menyerahkan pembuatan
aturan dan hukum kepada rakyat melalui wakil mereka. Hukum akhirnya dibelenggu oleh ide
kebebasan, kepentingan dan dorongan hawa nafsu termasuk kepentingan para kapitalis.
Sementara kapitalisme mengajarkan untuk mencari keuntungan sebesar-sebarnya tanpa
mempedulikan caranya benar atau salah, baik atau buruk bahkan meski mengancam
masyarakat sekalipun. Pornografi dan eksploitasi erotisme menjadi jalan mudah menangguk
kentungan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pornografi telah menjadi bisnis miliaran dolar.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring belanja akses situs porno dari
Indonesia ternyata mencapai US$ 3.673 per detik atau setara dengan Rp 33 juta lebih setiap
detiknya (vivanews.com, 15/7/2010).
Syariah Memberantas Pornografi
Melihat betapa besarnya dampak buruk, bahaya dan bencana yang bisa timbul dari pornografi,
sudah sepatutnya umat menendang jauh budaya pornografi ini. Tidak ada kata lain kecuali
pornografi harus dibabat habis. Namun hal itu tidak mungkin bisa dilakukan dalam bngkai
sistem yang ada sekarang. Sebab ideologi dan sistem sekarang yaitu sekulerisme-demokrasi
dan kapitalisme justru menjadi biang penyebabnya. Alih-alih memberantasnya, di bawah
payung kebebasan, sekulerisme dan demokrasi itu kebejatan pornografi justru dimungkinkan
kian menjadi.
Hanya syariah islam sajalah yang bisa membabat pornografi dan menyelamatkan masyarakat
dari bahayanya. Islam dengan tegs memandang pornografi sebagai kemungkaran yang harus
dilenyapkan; bukan diatur, apalagi dilegalisasi. Untuk itu, syariah islam memiliki serangkaian
4. 27/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Pornografi: Menghancurkan Umat, Mengundang Bencana
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2011/04/27/pornografi-menghancurkan-umat-mengundang-bencana/ 4/5
aturan dan hukum yang bisa membabat pornografi itu. Islam mengatur tetang aurat, yaitu
bagian tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh ditampakkan. Islam juga melarang
penyebaran segala bentuk pornografi dan pornoaksi di tengah masyarakat. Siapapun yang
melanggarnya akan dikenai sanksi yang berat. Islam juga melarang beberapa perilaku yang
berkaitan dengan tata pergaulan pria dan wanita. Islam melarang tabarruj wanita (berhias
berlebihan di ruang publik), ber-khalwat (berdua-duaan) dengan wanita
bukan mahram (apalagi berpelukan dan berciuman), ber-ikhtilât (bercampur-baur antara pria-
wanita), dan segala perbuatan yang dapat mengantarkan pada perzinaan.
Hanya dengan penerapan syariat Islam secara total di bawah payung khilafah, umat dapat
merasakan keamanan dan kehormatan sebagai manusia yang sebenarnya. Wanita dimuliakan
dan pergaulan dibangun dengan landasan saling tolong menolong. Karena itu sudah saatnya
umat membuang sekulerisme-demokrasi dan kapitalisme dan menggantinya dengan syariah
Islam dalam bingkai Khilafah Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian.
ٍﯾرِﻛَﻧ ْنِﻣ ْمُﻛَﻟ ﺎَﻣ َو ٍذِﺋَﻣ ْوَﯾ ٍﺄَﺟْﻠَﻣ ْنِﻣ ْمُﻛَﻟ ﺎَﻣ ِﷲ َنِﻣ ُﮫَﻟ ﱠدَرَﻣ َﻻ ٌم ْوَﯾ َﻲِﺗْﺄَﯾ ْنَأ ِلْﺑَﻗ ْنِﻣ ْمُﻛِّﺑَرِﻟ واُﺑﯾ َِﺟﺗْﺳا
Patuhilah seruan Tuhan kalian sebelum datang suatu hari yang tidak dapat ditolak
kedatangannya. Kalian tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak pula
dapat mengingkari (dosa-dosa kalian) (QS asy-Syura [42]: 47).
Wallâh a’lam bi ash-shawâb.[]
Komentar al-Islam:
Wikileaks: tahanan Guantanamo digantung selama interogasi (hidayatullah.com, 26/4)
1. Contoh tindakan biadab tak berperikemanusiaan yang dilegalkan oleh negara
pengekspor sistem bobrok Demokrasi-Kapitalisme (AS). Bukti kebobrokan dan
kehipokritan ideologi barat.
2. Penguasa dunia islam hendaknya sadar tidak mengekor dan membebek tipudaya
ASyang megorbankan Islam dan umatnya.
3. Hanya dengan Islam,umat akan bebas dari kezaliman. Waktunya Khilafah memimpin
dunia.
Ribuan ton ikan impor ilegal yang ditahan di pelabuhan perikanan dan bandar udara dilepaskan
ke dalam negeri (Kompas, 25/4)
1. Ironis, negeri dengan jutaan kilometer laut dengan potensi jutaan ton ikan, harus impor
ikan bahkan meloloskan ikan impor ilegal.
2. Inilah akibat sistem ekonomi kapitalisme, rakyat (dalam hal ini nelayan) jadi terus jadi
korban. Sementara potensi kekayaannya dinikmati oleh para kapitalis khususnya
asing
3. Hanya denga sistem ekonomi Islam kekayaan negeri ini bisa dinikmati oleh rakyatnya.
5. 27/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Pornografi: Menghancurkan Umat, Mengundang Bencana
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2011/04/27/pornografi-menghancurkan-umat-mengundang-bencana/ 5/5
Baca juga :
1. HTI Babel: Bersihkan Indonesia dari Pornografi dan Seks Bebas
2. Akibat Pornografi , Anak-anak Pelaku Kekerasaan Seksual Meningkat di Inggris
3. FOTO: Aksi Bersihkan Indonesia dari Pornografi dan Seks Bebas
4. Siapa Mengundang Bencana?
5. Surat Siswa SD kepada SBY: Pak Presiden, Hentikan Pornografi