Dokumen tersebut membahas tentang Tatanan Rumah Tangga di Jawa Timur yang mencakup perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti menggunakan air bersih, buang air besar di jamban, mencuci tangan dengan sabun, menimbang balita, memberikan ASI eksklusif, dan lainnya. Dokumen ini juga menyajikan data persentase RT sehat per kabupaten/kota di Jawa Timur pada tahun 2009-2011.
1. Dokumen tersebut membahas tentang 10 indikator rumah tangga sehat yang meliputi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, menimbang balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik, makan buah dan sayur, aktifitas fisik, dan tidak merokok.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi pengertian, hakikat, dan berbagai aspek PHBS seperti di bidang gizi, kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, serta peran berbagai pihak dalam mendorong PHBS seperti rumah tangga, lembaga pendidikan, tempat kerja, dan organisasi kemasyarakatan. Dokumen ini juga menjelaskan indikator-indikator untuk
1. Dokumen tersebut membahas tentang 10 indikator rumah tangga sehat yang meliputi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, menimbang balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik, makan buah dan sayur, aktifitas fisik, dan tidak merokok.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi pengertian, hakikat, dan berbagai aspek PHBS seperti di bidang gizi, kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, serta peran berbagai pihak dalam mendorong PHBS seperti rumah tangga, lembaga pendidikan, tempat kerja, dan organisasi kemasyarakatan. Dokumen ini juga menjelaskan indikator-indikator untuk
Dokumen tersebut membahas tentang peran kader dalam mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kader melakukan pendataan rumah tangga, sosialisasi PHBS, memantau kunjungan ibu hamil dan balita ke posyandu, serta melakukan kunjungan rumah untuk memantau ibu nifas dan balita. PHBS mencakup persalinan ditolong nakes, ASI eksk
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang mencakup berbagai bidang kesehatan seperti gizi, kesehatan reproduksi, lingkungan, gaya hidup sehat dan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, program prioritas, sasaran dan indikator yang perlu dicapai dalam pelaksanaan PHBS.
Dokumen ini membahas tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di rumah tangga. PHBS bertujuan untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan. Jenis kegiatan PHBS mencakup bidang gizi, KB dan KIA, kebersihan lingkungan, gaya hidup, dan obat-obatan. Tujuannya adalah meningkatkan dukungan
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan Promosi Kesehatan Berbasis Sekolah (PHBS) dengan melibatkan siswa, guru, dan masyarakat sekitar sekolah. Beberapa poin pentingnya adalah meningkatkan pengetahuan tentang PHBS, meningkatkan peran serta masyarakat sekolah dalam ber-PHBS, serta mewujudkan sekolah yang sehat melalui penerapan tiga
Dokumen tersebut membahas tentang praktik hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, yang bertujuan untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat sekolah agar mengetahui, mau, dan mampu menerapkan PHBS untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Dokumen tersebut juga menjelaskan 14 indikator PHBS di sekolah yang meliputi kebersihan diri, pakaian, lingkungan sekolah, serta pola mak
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seperti lingkungan, perilaku, genetik, dan layanan kesehatan. Juga disebutkan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat seperti DBD, diare, TBC, malaria, chikungunya, kaki gajah, tifus, dan leptospirosis. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang indikator-indikator PHBS di
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI PENDIDIKAN
PHBS TEMPAT KERJA
PHBS TEMPAT UMUM
PHBS RUMAH TANGGA
PERKEMBANGAN BALITA
TAMAN POSYANDU
DESA SIAGA
Dokumen ini membahas perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, termasuk definisi, indikator, dan rekapitulasi jumlah siswa SDN 1 Sukabumi yang menerapkan PHBS. Rekapitulasi menunjukkan jumlah siswa yang menerapkan PHBS meningkat dari kelas satu hingga kelas empat.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya di rumah tangga. PHBS rumah tangga meliputi 10 aspek kesehatan seperti persalinan oleh tenaga kesehatan, ASI eksklusif, menimbang balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan, menggunakan jamban sehat, dan tidak merokok di dalam rumah. PHBS rumah tangga bertujuan mencapai rumah tangga sehat den
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, dengan menjelaskan pengertian dan indikator-indikator PHBS seperti memotong kuku, memakai alas kaki, gosok gigi, tidak merokok, buang air kecil dan besar di tempatnya, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan air bersih, dan menggunakan UKS. Dokumen ini bertujuan menanamkan perilaku hidup
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang meliputi 8 indikator utama PHBS seperti mencuci tangan, buang air kecil di toilet, mengikuti olahraga, tidak merokok, menimbang berat badan, dan memisahkan sampah. Penerapan PHBS di sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan promosi kesehatan bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. PHBS di sekolah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat siswa serta lingkungan sekolah yang sehat. PHBS di sekolah diharapkan dapat mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan siswa.
Perilaku hidup bersih_&_sehat_(phbs)_di_rumah_tanggasukardi9
Dokumen tersebut membahas upaya yang dilakukan untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar mengadopsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan masyarakat. PHBS mencakup bidang gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi, dan gaya hidup sehat. Upaya yang dilakukan antara lain sosialisasi, penyuluhan, pemantauan, dan pengembangan kelompok
Dokumen tersebut membahas tentang peran kader dalam mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kader melakukan pendataan rumah tangga, sosialisasi PHBS, memantau kunjungan ibu hamil dan balita ke posyandu, serta melakukan kunjungan rumah untuk memantau ibu nifas dan balita. PHBS mencakup persalinan ditolong nakes, ASI eksk
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang mencakup berbagai bidang kesehatan seperti gizi, kesehatan reproduksi, lingkungan, gaya hidup sehat dan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, program prioritas, sasaran dan indikator yang perlu dicapai dalam pelaksanaan PHBS.
Dokumen ini membahas tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di rumah tangga. PHBS bertujuan untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan. Jenis kegiatan PHBS mencakup bidang gizi, KB dan KIA, kebersihan lingkungan, gaya hidup, dan obat-obatan. Tujuannya adalah meningkatkan dukungan
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan Promosi Kesehatan Berbasis Sekolah (PHBS) dengan melibatkan siswa, guru, dan masyarakat sekitar sekolah. Beberapa poin pentingnya adalah meningkatkan pengetahuan tentang PHBS, meningkatkan peran serta masyarakat sekolah dalam ber-PHBS, serta mewujudkan sekolah yang sehat melalui penerapan tiga
Dokumen tersebut membahas tentang praktik hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, yang bertujuan untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat sekolah agar mengetahui, mau, dan mampu menerapkan PHBS untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Dokumen tersebut juga menjelaskan 14 indikator PHBS di sekolah yang meliputi kebersihan diri, pakaian, lingkungan sekolah, serta pola mak
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seperti lingkungan, perilaku, genetik, dan layanan kesehatan. Juga disebutkan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat seperti DBD, diare, TBC, malaria, chikungunya, kaki gajah, tifus, dan leptospirosis. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang indikator-indikator PHBS di
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI PENDIDIKAN
PHBS TEMPAT KERJA
PHBS TEMPAT UMUM
PHBS RUMAH TANGGA
PERKEMBANGAN BALITA
TAMAN POSYANDU
DESA SIAGA
Dokumen ini membahas perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, termasuk definisi, indikator, dan rekapitulasi jumlah siswa SDN 1 Sukabumi yang menerapkan PHBS. Rekapitulasi menunjukkan jumlah siswa yang menerapkan PHBS meningkat dari kelas satu hingga kelas empat.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya di rumah tangga. PHBS rumah tangga meliputi 10 aspek kesehatan seperti persalinan oleh tenaga kesehatan, ASI eksklusif, menimbang balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan, menggunakan jamban sehat, dan tidak merokok di dalam rumah. PHBS rumah tangga bertujuan mencapai rumah tangga sehat den
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, dengan menjelaskan pengertian dan indikator-indikator PHBS seperti memotong kuku, memakai alas kaki, gosok gigi, tidak merokok, buang air kecil dan besar di tempatnya, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan air bersih, dan menggunakan UKS. Dokumen ini bertujuan menanamkan perilaku hidup
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang meliputi 8 indikator utama PHBS seperti mencuci tangan, buang air kecil di toilet, mengikuti olahraga, tidak merokok, menimbang berat badan, dan memisahkan sampah. Penerapan PHBS di sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan promosi kesehatan bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. PHBS di sekolah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat siswa serta lingkungan sekolah yang sehat. PHBS di sekolah diharapkan dapat mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan siswa.
Perilaku hidup bersih_&_sehat_(phbs)_di_rumah_tanggasukardi9
Dokumen tersebut membahas upaya yang dilakukan untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar mengadopsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan masyarakat. PHBS mencakup bidang gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi, dan gaya hidup sehat. Upaya yang dilakukan antara lain sosialisasi, penyuluhan, pemantauan, dan pengembangan kelompok
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perubahan tubuh ibu selama hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan dan persalinan, perawatan ibu nifas dan bayi baru lahir, serta pentingnya imunisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai penyebab utama masalah kesehatan masyarakat. PHBS merupakan kesadaran untuk melakukan perilaku bersih dan sehat sehari-hari di berbagai aspek kehidupan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi dan indikator PHBS di tingkat rumah tangga, sekolah, tempat kerja, dan tempat umum serta peran berbagai pihak seperti
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya ASI eksklusif dan MP-ASI yang seimbang untuk pertumbuhan balita yang sehat
2. Gangguan pertumbuhan balita sering terjadi akibat asupan gizi dan kekebalan tubuh yang kurang memadai, terutama setelah usia 6 bulan
3. Untuk mencegah gangguan pertumbuhan diperlukan pemberian ASI dan MP-ASI sesuai j
Dokumen tersebut memberikan informasi penting tentang gaya hidup sehat melalui 5 pilar STBM, kehamilan dan menyusui, pemberian makanan untuk bayi, bahaya penggunaan kantong plastik hitam dan bahan berbahaya dalam kosmetik dan obat-obatan. Dokumen ini menekankan pentingnya hidup bersih dan sehat bagi keluarga dan lingkungan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang stunting pada anak, yang didefinisikan sebagai kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek dari standar usia akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan.
2. Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi stunting adalah meningkatkan asi eksklusif, suplemen zat besi dan vitamin A, serta memantau pertumbuhan dan gizi anak
Dokumen tersebut membahas tentang gizi balita di Jawa Timur pada tahun 2006, termasuk status gizi balita, latar belakang gangguan gizi, dan penyebab terjadinya gangguan pertumbuhan balita. Dokumen juga menyoroti masalah yang dihadapi dalam pemberian makanan pendamping ASI saat ini seperti bubur yang terlalu encer dan kurang bervariasi.
2. SEKUMPULAN PERILAKU
YG DIPRAKTIKKAN
ATAS DASAR KESADARAN
SEBAGAI HASIL PEMBELAJARAN,
YG MENJADIKAN
SESEORANG ATAU KELUARGA
DAPAT MENOLONG DIRI SENDIRI
DI BIDANG KESEHATAN
& BERPERAN-AKTIF DLM MEWUJUDKAN
KESEHATAN MASYARAKATNYA
PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT
(PHBS)
3.
4. PEMERIKSAAN IBU
HAMIL 4 KALI
DALAM MASA
KEHAMILAN
(K1 S/DK4)
Tribulan I 1 kali
Tribulan II 1 kali
Tribulan III 2 kali
• PERSALINAN DITOLONG OLEH
TENAGA KESEHATAN :
- Bidan
- Dokter
- Di Polindes
- Di Puskesmas
- Di Rumah Sakit /RB
- BPS
- Tempat Bersalin
5. IMUNISASI YANG
DIBERIKAN SAAT HAMIL
YAITU IMUNISASI
TETANUS TOXOID
MINIMAL SEBANYAK 2
KALI MENCEGAH
TETANUS PADA BAYI
KAPAN DIBERIKAN ?
- PEMBERIAN I : SEGERA
SETELAH KEHAMILAN
TERDETEKSI
- PEMBERIAN II : MINIMAL
SEBULAN SETELAH
PEMBERIAN IMUNISASI
PERTAMA, ATAU PALING
LAMBAT DUA MINGGU
SEBELUM WAKTU
KELAHIRAN
6. Masih ada ibu
hamil yg minta
tolong
persalinan pada
dukun
DIPERLUKAN KEMITRAAN BIDAN
DAN DUKUN :
PENOLONG PERSALINAN (BIDAN)
PERAWATAN BAYI DAN IBU NIFAS
(DUKUN)
7. AKI 2010 JATIM
101,4/100000
KELAHIRAN HIDUP
AKI 2011 JATIM 108,27 /
100000 KELAHIRAN HIDUP
DISEBABKAN KARENA
- PERDARAHAN Beri tablet Fe
minimal 90 butir selama
kehamilan
- EKLAMSI
- INFEKSI
- FAKTOR RESIKO :
3 TERLAMBAT (TERLAMBAT
MENGENAL TANDA BAHAYA &
MENGAMBIL KEPUTUSAN,
TERLAMBAT MENCAPAI FAS KES,
TERLAMBAT MENDAPATKAN
PELAYANAN DI FAS KES
4 TERLALU (TERLALU MUDA,BYK
MELAHIRKAN, TERLALU RAPAT
JARAK KELAHIRAN, TERLALU TUA
MEMPUNYAI ANAK)
AKB 2010 JATIM 29.9 /
1000 KELAHIRAN HIDUP
8. MEMBERI BAYI ASI EKSLUSIF
Berikan ASI saja
sampai 6 bulan ,
tanpa
memberikan
tambahan atau
makanan lain
9. IMD (INISIASI
MENYUSU DINI)
SANGAT MEMBANTU
DALAM
KEBERLANGSUNGAN ASI
EKSKLUSIF
BAYI MENDAPATKAN
KOLOSTRUM (ZAT
KEKEBALAN TUBUH)
11. BAGAIMANA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
BILA IBU BEKERJA ?
• JIKA MEMUNGKINKAN, BAYI
DIBAWA KE TEMPAT KERJA
• SEBELUM BERANGKAT
KERJA, IBU MEMERAH ASI &
DIBERIKAN KEPADA BAYI
SELAMA IBU BEKERJA
• MENYIMPAN ASI PERAH
• BERAPA LAMA ASI DAPAT
DISIMPAN ?
• DISIMPAN DI SUHU RUANGAN : 6
- 8 JAM
• DISIMPAN DALAM
TERMOS(DIBERI ES BATU : 24
JAM
• DISIMPAN DLM KULKAS : 5 HARI
• DISIMPAN DLM FREEZER (1
PINTU) : 2 MINGGU
• DISIMPAN DLM FREEZER (2
PINTU) : 3 - 6 MINGGU
16. FUNGSI KMS
1. Fungsi utama KMS : alat untuk pemantauan pertumbuhan
anak, catatan pelayanan kesehatan anak
2. Grafik pertumbuhan normal anak sesuai umurnya pada
KMS dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang
anak tumbuh normal, memiliki risiko gangguan
pertumbuhan atau kelebihan gizi.
3. Bila grafik berat badan :
• mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak
tumbuh baik
• Tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan normal, anak
kemungkinan berisiko mengalami gangguan
pertumbuhan atau kelebihan gizi.
17.
18.
19. MENGGUNAKAN AIR BERSIH
MENGGUNAKAN
AIR BERSIH UNTUK
UTK SEHARI –
HARI, MINUM,
MASAK , MANDI,
MENCUCI, DSB
SUMBER : MATA AIR,
SUMUR, PDAM, AIR HUJAN,
AIR KEMASAN
AIR JERNIH, TIDAK
BERWARNA, TIDAK BERBAU
DAN TIDAK BERASA
21. MENCUCI TANGAN DENGAN
AIR BERSIH DAN SABUN
MEMBERSIHKAN KOTORAN
DAN MEMBUNUHKUMAN
MENCEGAH PENULARAN
PENYAKIT,
DIARE,KECACINGAN, ISPA &
PENYAKIT KULIT
22.
23. MENGGUNAKAN JAMBAN
SEHAT
SETIAP ANGGOTA RUMAH
TANGGAHARUS MENGGUNAKAN
JAMBAN UNTUK BUANG AIR
BESAR/BUANG AIR KECIL
LINGKUNGAN MENJADI BERSIH ,
SEHAT DAN TIDAK BERBAU
TIDAK MENCEMARI SUMBER AIR
TIDAK MENGUNDANG LALAT
24. JENIS JAMBAN
• JAMBAN LEHER ANGSA
JAMBAN BERBENTUK LEHER
ANGSA YANG
PENAMPUNGANNYA BERUPA
TANGKI SEPTIK KEDAP AIR YG
BERFUNGSI SEBAGAI WADAH
PROSES
PENGURAIAN/DEKOMPOSISI
KOTORAN MANUSIA YANG
DILENGKAPI DENGAN
RESAPANNYA
25. • JAMBAN CEMPLUNG
JAMBAN YANG
PENAMPUNGANNYA BERUPA
LUBANG YANG BERFUNGSI
MENYIMPAN & MERESAPKAN
CAIRANKOTORAN/TINJA KE
DALAM TANAH &
MENGENDAPKAN KOTORAN KE
DASAR LUBANG
JAMBAN CEMPLUNG
DIHARUSKAN ADA PENUTUP
AGAR TIDAK BERBAU
DIGUNAKAN PADA DAERAH
YANG SULIT AIR
29. MAKAN SAYUR DAN BUAH
SETIAP HARI
SETIAP ANGGOTA KELG
MENGKONSUMSI MINIMAL 3
PORSI BUAH DAN 2 PORSI
SAYURAN SETIAP HARI
30.
31. MAKANAN BERGIZI SEIMBANG
• ADALAH MAKANAN BERANEKA RAGAM YANG
DIKONSUMSI DALAM SATU HARI YANG
MENGANDUNG ZAT TENAGA, ZAT
PEMBANGUN DAN ZAT PENGATUR SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN TUBUH
32. • ZAT TENAGA BERASAL DARI
KARBOHIDRAT DAN LEMAK.
CONTOH : BERAS, SAGU,
JAGUNG, UBI, SINGKONG,
ROTI, SUKUN, GULA MURNI
• ZAT PEMBANGUN DARI PROTEIN.
SUMBER PROTEIN HEWANI :
DAGING, IKAN, AYAM, HATI,
TELUR, SUSU & HSL OLAHANNYA
SUMBER PROTEIN NABATI :
TEMPE, TAHU, KACANG2AN
33. • ZAT PENGATUR DARI
VITAMIN DAN MINERAL.
SUMBER VITAMIN DAN
MINERAL BANYAK PADA
SAYURAN BUAH-
BUAHAN
34. MELAKUKAN AKTIFITAS FISIK
SETIAP HARI
MELAKUKAN
GERAKAN
ANGGOTA TUBUH
MINIMAL30 MENIT
SEHARI
PERGERAKAN ANGGOTA TUBUH YG MENYEBABKAN PENGELUARAN
TENAGA YG SANGAT PENTING BAGI PEMELIHARAAN KESEHATAN FISIK,
MENTAL DAN MEMPERTAHANKAN KUALITAS HIDUP AGAR TETAP SEHAT
DAN BUGAR SEPANJANG HARI
35. MAKANAN SIAP SAJI
SANGAT MENARIK UTK
DIPILIH DAN MENJADI
GENGSI DAN TREND GAYA
HIDUP
KURANG
AKTIFITAS
FISIK
36. 3 MACAM AKTIFITAS FISIK
• AKTIFITAS FISIK YG BERSIFAT UNTUK
KETAHANAN, DPT MEMBANTU
JANTUNG, PARU, OTOT & SISTEM
SIRKULASI DARAH TETAP SEHAT &
KITA LEBIH BERTENAGA. DILAKUKAN
SELAMA 30 MENIT. CONTOH :
BERJALAN KAKI, LARI RINGAN,
BERENANG, SENAM, BERMAIN
TENIS, BERKEBUN
37. 3 MACAM AKTIFITAS FISIK
• AKTIFITAS FISIK YG BERSIFAT UNTUK
KELENTURAN, DPT MEMBANTU
PERGERAKAN LEBIH MUDAH,
MEMPERTAHANKAN OTOT TUBUH
TETAP LEMAS & SENDI BERFUNGSI
DGN BAIK. DILAKUKAN SELAMA 30
MENIT. CONTOH : PEREGANGAN,
SENAM TAICHI, YOGA
38. 3 MACAM AKTIFITAS FISIK
AKTIFITAS FISIK YG BERSIFAT UNTUK
KEKUATAN, DPT MEMBANTU KERJA
OTOT DALAM MENAHAN SESUATU
BEBAN YANG DITERIMA, TULANG
TETAP KUAT. DILAKUKAN SELAMA
30 MENIT. CONTOH : PUSH UP, NAIK
TURUN TANGGA, ANGKAT
BERAT/BEBAN, FITNESS
39. TIDAK MEROKOK
DI DALAM RUMAH
• SETIAP ANGGOTA KELUARGA
TIDAK BOLEH MEROKOK DI
DALAM RUMAH
• DALAM 1 BATANG ROKOK YG
DIISAP AKAN DIKELUARKAN
SEKITAR 4000 BAHAN KIMIA
YANG BERBAHAYA.
DIANTARANYA NIKOTIN, TAR,
DAN CO
40. KONSENTRASI ZAT
BERBAHAYA DI DALAM TUBUH
PEROKOK PASIF LEBIH BESAR
KARENA RACUN YANG
TERHISAP MELALUI ASAP
ROKOK PEROKOK AKTIF TIDAK
TERFILTER. SEDANGKAN
RACUN ROKOK DALAM TUBUH
PEROKOK AKTIF TERFILTER
MELALUI UJUNG ROKOK YANG
DIHISAP.
ASAP ROKOK TIDAK
HANYA BERBAHAYA
BAGI PEROKOKNYA
TETAPI JUGA BAGI
ORANG YANG DI
SEKITARNYA (PEROKOK
PASIF)
41. PEROKOK PASIF HARUS BERANI
MENYUARAKAN HAKNYA UNTUK
TIDAK MENGHIRUP ASAP ROKOK