SlideShare a Scribd company logo
PENGANTAR ILMU
EKONOMI
Materi Bahan Ajar
1. Pengertian & Masalah Ekonomi
2. Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar
3. Perubahan Permintaan dan Penawaran
4. Teori Perilaku Konsumen
5. Teori Produksi dan Biaya
UTS (Ujian Tengah Semester)
6. Struktur Pasar
7. Pendapatan Nasional
8. Konsumsi dan Investasi
9. Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
10. Pasar Barang dan Pasar Uang
11. Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter
Ujian Akhir Semester
Time Table Perkuliahan Pengantar Ilmu Ekonomi
Team work
TIU: Selesai mengambil mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu atau terampil
dalam mengaplikasikan teori-toeri dasar ekonomi khususnya yang berkaitan dengan
ekonomi mikro.
Time Table Perkuliahan Pengantar Ilmu Ekonomi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 Sept 9 Sept 16 Sept 23 Sept 7 Okt Tambahan 20-24Okt 28 Okt 4 Nov
Introduction Ruang
Lingkup,
Pendekatan
& Masalah
Ilmu Ekonomi
T. Permintn,
T.Penawaran
dan
Keseimbanga
n Pasar
T. Permintn,
T.Penawaran
&
Keseimbanga
n Pasar
Perubahan
Permintaan
dan
Penawaran
Teori Perilaku
Konsumen
UTS Teori
Produksi &
Biaya
Struktur
Pasar
11 Nov 18 Nov 25 Nov 2 Des 9 Des 15-19 Des
Pendapatan
Nasional
Konsumsi &
Investasi
Penerimaan
&
Pengeluaran
Pemerintah
Pasar Barang
& Pasar Uang
Kebijakan
Fiskal &
Kebijakan
Moneter
UAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 Sept 12 Sept 19 Sept 10 Okt 17 Okt Tambahan 20-24 Okt 31 Okt 7 Nov
Introduction
Ilmu Ekonomi
Ruang
Lingkup,
Pendekatan
& Masalah
Ilmu Ekonomi
T. Permintn,
T.Penawaran
dan
Keseimbanga
n Pasar
T. Permintn,
T.Penawaran
&
Keseimbanga
n Pasar
Perubahan
Permintaan
dan
Penawaran
Teori Perilaku
Konsumen
UTS Teori
Produksi &
Biaya
Struktur
Pasar
14 Nov 21 Nov 28 Nov 5 Des 12 Des 15-19 Des
Pendapatan
Nasional
Konsumsi &
Investasi
Penerimaan
&
Pengeluaran
Pemerintah
Pasar Barang
& Pasar Uang
Kebijakan
Fiskal &
Kebijakan
Moneter
UAS
Presentation TeamWork
Kelompok 1
Struktur Pasar
Kelompok 2
Pendapatan
Nasional
Kelompok 3
Konsumsi &
Investasi
Kelompok 4
Penerimaan &
Pengeluaran
Pemerintah
Kelompok 5
Pasar Barang &
Pasar Uang
Pengantar
Pengertian dan Masalah
Ekonomi
 Definisi Ilmu Ekonomi
 Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
 Pendekatan Ilmu Ekonomi
 Masalah Ilmu Ekonomi
 Latihan
Main
Tatap Muka 1
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan memahami konsep dasar Ekonomi.
BAB I
Definisi Ilmu Ekonomi
 Ilmu Ekonomi didefinisikan sebagai Suatu studi tentang
bagaimana manusia, secara individu dan secara
berkelompok (masyarakat), membuat pilihan dalam
menggunakan sumber yang terbatas sehingga ia dapat
digunakan untuk memenuhi keinginannya secara
semaksimal mungkin (mencapai kepuasan dan kemakmuran
yang paling maksimum)
 Masyarakat akan menghadapi berbagai masalah ekonomi. Hal
ini timbul sebagai akibat dari masalah kelangkaan.
 Kelangkaan menyebabkan ketidakseimbangan diantara
kehendak (keinginan) manusia – yang tidak terbatas
jumlahnya, dengan kemampuan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa – yang jumlahnya terbatas.
 Faktor-faktor Produksi adalah benda-benda yang disediakan
oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa
 Faktor-faktor Produksi yaitu: tenaga kerja, tanah, modal dan
keahlian keusahawanan
Pengertian
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
 Teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan kepada dua golongan: Teori
Mikroekonomi danTeori Makroekonomi.
 Teori Mikroekonomi menganalisa hal-hal berikut:
 Interaksi penjual dan pembeli di pasar barang
 Tingkah laku pembeli dan penjual dalam melakukan kegiatan ekonomi
 Interaksi penjual dan pembeli di pasaran faktor
 Teori Makroekonomi analisis meliputi aspek berikut:
 Penentuan kegiatan perekonomian dan faktor-faktor yg mempengaruhinya
 Masalah inflasi dan pengangguran dan faktor yang menyebabkannya
 Bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah ekonomi yang
timbul
 Teori Ekonomi biasanya menggunakan empat alat analisis:
 Uraian mengenai sifat hubungan di antara dua atai beberapa variabel ekonomi
 Data yang berbentuk angka-angka yang menggambarkan sifat hubungan tersebut
 Gambaran secara grafik mengenai hubungan tersebut
 Persamaan matematik yang menjelaskan sifat hubungan di antara berbagai variabel
 Untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas perlu Penentuan
Kebutuhan Prioritas, secara umum kebutuhan dibedakan atas
tingkatan, yaitu:
 Kebutuhan Primer
 Kebutuhan Sekunder
 KebutuhanTertier
 Motif Ekonomi, adalah alasan yang mendasari tindakan ekonomi
yaitu:
 Meningkatkan kemakmuran
 Hasrat menguasai kegiatan ekonomi (berkuasa)
 Keinginan memperoleh penghargaan
 Keinginan melakukan pekerjaan sosial
 Sasaran Ilmu Ekonomi, adalah kegiatan yang dilakukan dan apa
yang dipilih untuk pemenuhan kebutuhan manusia, yang meliputi:
 Menentukan alternatif pilihan, tuntunan dalam pemilihan alternatif
kebutuhan
 Tindakan ekonomi, tindakan cermat dan hemat
 Prinsip ekonomi, tuntunan dalam penggunaan sumber-sumber yang
tersedia
Pengertian
Pendekatan Ilmu Ekonomi
 Sumber informasi terhadap gejala yang timbul dalam perekonomian
membutuhkan dukungan data, yang diperoleh dengan 2 (dua)
pendekatan:
 Pendekatan Teoritis, sarat dengan pengembangan teori-teori ekonomi, pendekatan
kuantitatif dan pembentukan model-model yang rumit.
 Pendekatan Praktis, dilakukan menggunakan metode Deduksi dan metode Induksi.
○ Metode Deduksi adalah berdasarkan kesimpulan umum untuk dapat mengetahui gejala
ekonomi yang terjadi
○ Metode Induksi (empiris) adalah berdasarkan gejala ekonomi yang disusun untuk memperoleh
kesimpulan yang lebih umum
 Tujuan analisis kegiatan ekonomi
 Ilmu Ekonomi Deskriptif (descriptive economics), yaitu keadaan yang sebenarnya
wujud dalam perekonomian
 Ilmu EkonomiTeori (economics theory), yaitu menggambarkan sifat hubungan yang
wujud dalam kegiatan ekonomi dengan hubungan sebab-akibat
 Ilmu EkonomiTerapan (applied economics), yaitu menelaah kebijakan yang perlu
dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi.
Pengertian
Perekonomian Pasar Bebas
 Berdasarkan fungsi kegiatan ekonomi yang dijalankannya, pelaku kegiatan
ekonomi dalam setiap negara dibedakan kepada tiga golongan:
Perusahaan, Rumah tangga dan Pemerintah
 Perusahaan berfungsi sebagai produsen barang dan jasa yang diperlukan
rumah tangga, pemerintah dan perusahaan lain.
 Rumah tangga merupakan penyedia faktor-faktor produksi dan konsumen
dari barang dan jasa.
 Pemerintah bertindak sebagai pengatur kegiatan ekonomi dan produsen
barang yang tidak dapat dihasilkan pihak swasta (perusahaan)
 Kegiatan ekonomi ditentukan oleh interaksi di antara perusahaan dan rumah
tangga. Perekonomian ini dinamakan Perekonomian Pasar Bebas. Dalam
Perekonomian Pasar Bebas, perusahaan dan rumah tangga berinteraksi di
dua pasar: Pasar Barang dan Pasar Faktor-Faktor Produksi
 Kebaikan Perekonomian Pasar Bebas:
 Pasar memberikan informasi yang lebih tepat
 Pasar merangsang kegiatan memproduksi
 Pasar menggalakkan masyarakat untuk mengembangkan keahliannya
 Pasar meningkatkan efisiensi penggunaan barang dan faktor-faktor produksi
 Pasar memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan
kegiatan yang disukainya
 Kelemahan Perekonomian Pasar Bebas:
 Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan tertentu
 Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil
 Dapat menimbulkan ketidaksetaraan dan monopoli
 Terdapat beberapa jenis barang yang tidak akan diproduksikan dalam sistem
pasar bebas
 Kegiatan pasar dapat menimbulkan eksternalitas yang negatif
 Untuk mengatasi kelemahan sistem perekonomian pasar bebas,
Pemerintah melakukan campur tangan yang dapat dibedakan
dalam tiga bentuk:
 Membuat peraturan-peraturan
 Menjalankan kegiatan ekonomi tertentu
 Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter
Perekonomian
Masalah Ilmu Ekonomi
 Masalah ilmu ekonomi timbul sebagai akibat ketidakseimbangan di
antara keinginan masyarakat dengan kemampuan faktor-faktor
produksi untuk memenuhi keinginan tersebut dapat diterangkan ke
dalam tiga masalah pokok dalam perekonomian sebagai berikut:
 Apakah jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan?
 Bagaimanakah barang dan jasa tersebut diproduksikan?
 Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksikan?
 Penyelesaian masalah tersebut bergantung kepada sistem ekonomi
yang digunakan:
 Perekonomian pasar bebas
 Perekonomian Perencanaan Pusat
 Perekonomian Campuran
Setiap sistem ekonomi ini menyelesaikan tiga masalah pokok dalam perekonomian –
yaitu “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa”- dengan cara yang berbeda
 Dalam Sistem Perekonomian Pasar Bebas, faktor-faktor produksi
dimiliki oleh pihak swasta dan mereka memiliki kebebasan untuk
menggunakan. Sistem perekonomian pasar bebas mencapai tujuan
melalui interaksi di antara pengusaha dan pembeli (perusahaan dan
rumah tangga) di dalam pasaran. Mekanisme pasar akan
memberikan petunjuk dalam usaha masyarakat untuk menyelesaikan
masalah: “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa”
 Dalam sistem Perencanaan Pusat, faktor-faktor produksi dan unit-
unit produksi dimiliki oleh pemerintah. Melalui pemilikannya ini
persoalan “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa” diselesaikan oleh
perencanaan pusat. Konsumen (rumah tangga) tidak mempunyai hak
dalam menentukan barang-barang yang diinginkannya dan perlu
diproduksikan
 Kebanyakan negara dalam praktinya menggunakan Sistem
Perekonomian Campuran, yaitu pengaturan kegiatan ekonomi
sebagaian besar ditentukan oleh pasar bebas (mekanisme pasar), dan
sebagian lainnya diatur dan dilakukan oleh Pemerintah.
Pengertian
Latihan
 Apakah yang biasanya diterangkan dalam grafik ekonomi?
 Terangkan perbedaan antara teori mikroekonomi dan teori
makroekonomi.
 Terangkan sifat-sifat dari pelaku-pelaku utama kegiatan
ekonomi.
 Peranan yang bagaimanakah yang dapat dijalankan
pemerintah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan sistem
Mekanisme Pasar?
 Apakah masalah-masalah pokok yang dihadapi oleh setiap
perekonomian? Adakah setiap masyarakat mengatasi
masalah-masalah pokok tersebut dengan cara sama?
 Terangkan ciri-ciri dari ketiga sistem perekonomian yang anda
ketahui.Adakah ketiga sistem ekonomi tersebut mengatasi
masalah-masalah ekonomi dengan cara yang sama?
Pengertian
Permintaan, Penawaran dan
Keseimbangan Pasar
 Teori Permintaan
 Teori Penawaran
 Keseimbangan Pasar
 Latihan
Tatap Muka 2 & 3
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
memecahkan masalah Permintaan, Penawran dan Kesesimbangan Pasar dalam Ekonomi.
BAB II
Teori Permintaan
 Permintaan (demand) adalah jumlah suatu barang yang mau dan dapat
dibeli konsumen pada berbagai kemungkinan harga dengan asumsi Cateris
Paribus.
 Permintaan efektif jika paling tidak mempunyai unsur membutuhkan, mau
dan mampu, karena membeli tidak hanya tergantung dari kebutuhan tetapi
tingkat harga barang tersebut.
 Kurva Permintaan
 Faktor-faktor Mempengaruhi Permintaan:
 Pengaruh Penghasilan (income effect)
 Pengaruh substitusi (substitution effect)
 Kegunaan Marginal (marginal utility)
 Faktor-faktor Mempengaruhi Harga:
 Jumlah pembeli
 Tingkat Penghasilan
 Perubahan Harga Barang Lain
○ Barang Pelengkap (komplementer)
○ Barang Pengganti (substitusi)
○ Barang Bebas/Netral (independen)
 Musim atau Selera
 Harapan terhadap yang akan datang
Permintaan
Cateris Paribus
 Cateris Paribus artinya hal-hal lain tidak mengalami perubahan.
 Teori harus membuat penyederhanaan ke atas kejadian yang
sebenarnya dalam masyarakat. Penyederhanaan itu dilakukan
dengan membuat pemisalan. Pemisalan inilah yang dikenal
sebagai Cateris Paribus.
 Suatu peristiwa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan
menerangkan bagaimana berbagai faktor tersebut akan
mempengaruhi harus dibuat. Biasanya yang diterangkan ialah
bagaimana sifat hubungan antara peristiwa itu dengan faktor-
faktor terpenting yang mempengaruhinya.
 Misalkan: Teori Permintaan. Harga tinggi mengurangi
permintaan dan makin rendah harga makin banyak permintaan.
Faktor lain yang menjadi Cateris paribus: Pendapatan
Masyarakat, Harga Barang Lain, Cita Rasa Masyarakat.
T.Permintaan
Kurva Permintaan
 Gambar Kurva Permintaan (arah garis negatif)
P
P1
Q1 Q
 Hukum Permintaan, yaitu kenaikan harga barang
mengakibatkan permintaan barang turun, sebaliknya
penurunan harga mengakibatkan kenaikan permintaan
barang.
T.Permintaan
Teori Penawaran
 Penawaran (supply) adalah jumlah dari suatu barang
tertentu yang mau dijual pada tingkat harga tertentu,
dalam jangka waktu tertentu, Cateris Paribus.
 Kurva Penawaran
 Faktor-faktor Mempengaruhi Penawaran:
 Pengaruh Penghasilan
 Pengaruh Substitusi
 Pengaruh Biaya Produksi
 Faktor-faktor MempengaruhiTingkat Harga:
 Jumlah Produsen
 Teknik Produksi
 Harga Barang Lain
 Pengaruh Perubahan di hari mendatang
Permintaan
Kurva Penawaran
 Gambar Kurva Penawaran (arah garis positif)
P
P1
Q1 Q
 Hukum Penawaran, yaitu makin tinggi harga, makin
banyak jumlah barang yang ditawarkan, sebaliknya, makin
rendah harga, makin sedikit jumlah yang ditawarkan.
T.Penawaran
Keseimbangan Pasar
 Agar dapat terjadi penyesuaian diantara Permintaan dan
Penawaran perlu disepakati tingkat harga dan kuantitas yang
masing-masing Permintaan dan Penawaran bersedia pada tingkat
tersebut.
 Harga pasar dan jumlah yang diperjual belikan barang tertentu
terjadi kombinasi dan dipertemukan di pasar serta bersama-sama
menimbulkan tawar-menawar baik tingkat harga dan kuantitas.
 Pengertian Pasar lebih luas mencakup keseluruhan permintaan dan
penawaran, seluruh kontak antara penjual dan pembeli untuk
mempertukarkan barang dan jasa.
 Harga Pasar atau Harga Keseimbangan (equilibrium price) adalah
Penentuan tingkat harga dan kuantitas tertentu terjadi dalam
interaksi dan tawar-menawar antara pembeli dan penjual yang akan
terjadi satu harga tertentu, yaitu harga dimana jumlah yang mau
dibeli (Qd) sama dengan jumlah yang dijual (Qs).
 Gambar Keseimbangan Pasar
Permintaan
Gambar Keseimbangan Pasar
Tingkat
Harga
(P)
Jumlah
Permintaan
(Qd)
Jumlah
penawaran
(Qs)
Kelebihan/
Kekurangan
(Qs-Qd)
Pengaruh
Terhadap
Harga
Sifat Interaksi
950 0 400 400 Turun Kelebihan
Penawaran
650 100 300 200 Turun
450 200 200 0 Tetap Keseimbangan
300 300 100 -200 Naik Kelebihan
Permintaan
250 400 0 -400 Naik
950
650
450
300
250
250
300
450
650
950
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0 100 200 300 400
950 650 450 300 250
Keseimbangan Pasar
Series1
Series2
Keseimbangan
Latihan
 Terangkan hukum permintaan. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi permintaan? Mengapa kurva permintaan
berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah?
 Apakah hukum penawaran? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penawaran? Mengapakah kurva penawaran
berbentuk menaik dari kiri bawah ke kanan atas?
 Apakah Cateris Paribus? Mengapa asumsi tersebut diperlukan dalam analisis permintaan dan penawaran?
 Terangkan bagaimana keseimbangan dalam sesuatu pasar barang tercapai.Apakah yang akan terjadi apabila
perubahan-perubahan berikut terjadi?
 Permintaan bertambah tetapi penawaran tetap
 Permintaan dan penawaran berkurang
 Penawaran tetap tetapi permintaan bertambah
 Permintaan dan penawaran bertambah
 Penawaran berkurang dan permintaan bertambah
 Persamaan permintaan ke atas barangA (DA) dan persamaan penawaran barang tersebut (SA) adalah:
DA = 100 – 2P
SA = -20 + 6P
dimana P adalah tingkat harga.
1. Berdasarkan persamaan permintaan dan penawaran di atas lengkapkan tabel berikut
2. Tentukan harga keseimbangan dan jumlah barang yang diperjualbelikan.Apakah yang berlaku pada harga
Rp.8ribu? Pada harga Rp.4ribu?
3. Lukiskan keadaan keseimbangan di pasar tersebut.
Permintaan
Harga (ribu Rp) Permintaan (Unit) Penawaran (Unit)
6
8
10
12
14
Perubahan Permintaan dan
Penawaran
 Perubahan Harga terhadap Perubahan Permintaan dan
Perubahan Penawaran
 Elastisitas Permintaan
 Elatisitas Penawaran
 Pengaruh Elastisitas terhadap Keseimbangan
 Latihan
Tatap Muka 4 & 5
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
memecahkan masalah perubahan Permintaan, Penawran dan Kesesimbangan Pasar dalam
memecahkan masalah ekonomi.
BAB III
Perubahan Harga terhadap Perubahan
Permintaan dan Perubahan Penawaran
 Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam
praktek sehari-hari, adalah sangat berguna untuk
mengetahui sampai sejauhmana responsifnya
permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu
perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif.
 Elastisitas Permintaan yaitu besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan permintaan.
 Elastisitas Penawaran yaitu besarnya pengaruh
perubahan harga yang menimbulkan akibat terhadap
jumlah barang yang ditawarkan.
Elastisitas Permintaan
 Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang
besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan bahwa
permintaan barang tersebut bersifat responsif terhadap perubahan
harga, atau permintaan adalah elastis. Sebaliknya, apabila perubahan
harga relatif besar tetapi permintaannya tidak banyak berubah maka
permintaannya adalah tidak elastis.
 Elatisitas permintaan dibedakan kepada tiga konsep:
 Elastisitas permintaan harga
 Elastisitas permintaan pendapatan
 Elastisitas permintaan silang
 Dua Kasus Perubahan Penawaran
 Manfaat menaksir Elastisitas Permintaan
 Perusahaan, dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualan.
 Pemerintah, kedua kesimpulan dapat menjadi alat untuk meramalkan
kesuksesan dari kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan.
Koefisien Elastisitas Permintaan Harga
 Dalam analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan.
 Koefisien elastisitas permintaan adalah nilai perbandingan antara persentasi perubahan
jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga. Nilai koefisien elastisitas berkisar di
antara nol dan tak terhingga.
 Rumus Penghitungan Koefisien Elastisitas
 RumusTitikTengah dan elastisitasnya dinamakan elastisitas arc
Ed= Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
Persentasi perubahan harga
P
P
P
Q
Q
Q
d
E 


1
1
2
/
)
(
2
/
)
(
1
1
1
1
P
P
P
P
Q
Q
Q
Q
d
E





Kurva Permintaan dan Elastisitas
Permintaan
 Tingkat Elastisitas Permintaan
 Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
 Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas
permintaan berbagai barang:
○ Banyaknya barang pengganti yang tersedia
Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti,
permintaannya cenderung untuk bersifat elastis.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang
pengganti adalah bersifat tidak elastis
○ Persentasi pendapatan yang dibelanjakan
Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli
sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
○ Jangka waktu permintaan dianalisis
Semakin lama jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis, semakin
elastis sifat permintaan suatu barang.
Tingkat Elastisitas Permintaan
 Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Tidak elastis
sempurna
Elastis
sempurna
Elastis Uniter Tidak elastis Elastis
Elastis=0
Perubahan
harga tidak
akan mengubah
jumlah yang
diminta, yaitu
jumlahyang
diminta tetap
walaupun harga
mengalami
kenaikan atau
penurunan
Elastis= tidak
terhingga
Berapapaun
banyaknya
barang yang
ditawarkan oleh
para penjual
pada harga
tersebut, semua
akan terjual.
Elastis=1
Perubahan
harga tidak
akan mengubah
jumlah yang
diminta, yaitu
jumlahyang
diminta tetap
walaupun harga
mengalami
kenaikan atau
penurunan
Elastis antara 0
dan 1
Apabila
persentasi
perubahan
harga adalah
lebih besar
daripada
persentasi
perubahan
jumlah yang
diminta
Elastis lebih
besar dari 1
Apabila harga
berubah maka
permintaan
akan
mengalami
perubahan
dengan
persentasi yang
melebihi
persentasi
perubahan
harga
Jenis Elastisitas Yang Lain
 Elastisitas Permintaan Pendapatan
 Koefisien yang menunjukkan sampai dimana perubahan permintaan terhadap sesuatu
barang sebagai akibat daripada perubahan pembeli dinamakan elastisitas permintaan
pendapatan atau elastisitas pendapatan.
 Elastisitas Permintaan Silang
 Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan
terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain
dinamakan elastisitas permintaan silang atau elastisitas silang.
Ey= Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
Persentasi perubahan pendapatan
Ey= Persentasi perubahan jumlah barangX yang diminta
Persentasi perubahan harga barangY
Elastisitas Penawaran
 Perubahan harga akan mengubah jumlah
penawaran
 Elastisitas penawaran mengukur responsif
penawaran sebagai akibat perubahan
harga.
Koefisien Elastisitas Penawaran
 Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut:
Ed= Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Persentasi perubahan harga
QB – QA
Es = QA
PB – PA
PA
Tingkat Elastisitas Penawaran
 Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Tidak elastis
sempurna
Elastis
sempurna
Elastis Uniter Tidak elastis Elastis
Terwujud bila
penjual sama
sekali tidak
dapat
menambah
penawaran
walaupun
harga
bertambah
tinggi
Terwujud bila
penjual sama
sekali tidak
dapat
menambah
penawaran
walaupun
harga
bertambah
tinggi
Terwujud bila
penjual sama
sekali tidak
dapat
menambah
penawaran
walaupun
harga
bertambah
tinggi
Terwujud bila
penjual sama
sekali tidak
dapat
menambah
penawaran
walaupun
harga
bertambah
tinggi
Terwujud bila
penjual sama
sekali tidak
dapat
menambah
penawaran
walaupun
harga
bertambah
tinggi
Elastisitas Penawaran
 Dua faktor sangat penting di dalam menentukan elastisitas Penawaran,
yaitu: Sifat dari Perubahan Biaya Produksi dan Jangka waktu dimana
penawaran tersebut dianalisis.
○ Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan bersifat tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya
dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi.
Tetapi kalau penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya
tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.
○ Jangka waktu analisis
Biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu: masa amat singkat,
jangka pendek, dan jangka panjang.
1. Masa amat singkat, jangka waktu dimana para penjual tidak dapat menambah
penawarannya dengan demikian penawaran bersifat tidak elastis sempurna
2. Jangka Pendek, kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah.
Tetapi perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang
tersedia.
3. Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan
mudah ditambah dalam jangka panjang. Oleh karenanya penawaran bersifat
elastis.
Latihan
 Definisikan elastisitas permintaan.Apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi elastisitas permintaan?Tunjukkan beberapa
barang yang elastisitas permintaannya tidak elastis. Barang-
barang apakah yang elastisitasnya bersifat elastis?
 Terangkan perbedaan dari ketiga-tiga pengertian berikut: (i)
elastisitas permintaan harga, (ii) elastisitas permintaan silang, (iii)
elastisitas permintaan pendapatan
 Definisikan elastisitas penawaran.Apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi elastisitas penawaran?
 Tentukan elastisitas permintaan (Ed) dan elastisitas penawaran
(Es) pada setiap perubahan harga yang ditunjukkan dalam tabel
di bawah ini.
Harga (rupiah) Permintaan (unit) Penawaran (unit)
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
8.000
6.000
4.000
3.000
6.000
6.000
12.000
Teori Perilaku Konsumen
 Teori Nilai Guna (Utiliti)
 Pendekatan Kurva Kepuasan Sama
 Latihan
Tatap Muka 6
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan Perilaku Konsumen dalam memecahkan masalah ekonomi.
BAB IV
Teori Tingkah Laku Konsumen
 Teori tingkah laku konsumen adalahAnalisis yang mendalami lebih lanjut
tentang sifat permintaan masyarakat dengan menerangkan :
 Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang
lebih rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang tinggi.
 Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang
akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
 Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam
pendekatan:
 Pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal, Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dengan anggapan bahwa
konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan
bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya atas berbagai jenis barang yang
terdapat di pasar.
 Pendekatan nilai guna ordinal, Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat
dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi.
 Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang
akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva
Kepuasan Sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang
yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.
Teori Nilai Guna (Utiliti)
 NilaiGuna (Utiliti), adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Kalau kepuasan itu
semakin tinggi maka makin tinggilah nilai guna (utilitinya)
 Nilai guna perlu dibedakan diantara dua pengertian:
 Nilai guna total, artinya jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
 Nilai guna marjinal, artinya pertambahan (atau) pengurangan kepuasan
sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit
barang tertentu.
 CONTOH: Nilai guna total dari mengkonsumsi 10 buah mangga meliputi
seluruh kepuasan yang diperoleh dari memakan semua mangga tersebut.
Sedangkan nilai guna marjinal dari mangga yang kesepuluh adalah
pertambahan kepuasan yang diperoleh dari memakan buah mangga yang
kesepuluh.
Nilai Guna Total
 Tabel nilai guna total dan nilai guna marjinal dalam angka
Juml. Mangga yg
dimakan
Nilai GunaTotal Nilai Guna
Marjinal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0
30
50
65
75
83
87
89
90
89
85
78
-
30
20
15
10
8
4
2
1 (Max.)
-1
-4
-7
Pemaksimalan Nilai Guna
 Pemisalan penting: Setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan
yang dapat dinikmatinya. Dengan kata lain, Setiap orang akan berusaha untuk
memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsikannya.
Jika satu barang mudah, tingkat maksimum dicapai pada waktu nilai guna total
mencapai tingkat maksimum.Tetapi jika barang yang digunakan berbagai jenis,
cara untuk menentukan corak konsumsi barang-barang yang akan menciptakan
nilai guna yang maksimum menjadi lebih rumit.
 Cara Memaksimalkan Nilai Guna
 Kerumitan yang timbul bersumber dari perbedaan harga-harga berbagai barang.
 Jika harga setiap barang adalah bersamaan, nilai guna akan mencapai tingkat maksimum
apabila nilai guna marjinal dari setiap barang adalah sama besar.
 Jika harga berbagai jenis barang berbeda, disebabkan oleh perbedaan harga tersebut
pemaksimuman nilai guna tidak akan tercapai kalau digunakan syarat pemaksimuman
kepuasan.
 Syarat Pemaksimalan Nilai Guna
 Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang
akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya.
Mu barang A = MU barang B = MU barang C
PA PB PC
Teori Produksi dan Biaya
 Pengertian Produksi
 Pengertian Biaya
 Untung, Rugi dan Pulang Modal
 Latihan
Tatap Muka 7
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan Teori Produksi dan Biaya dalam memecahkan masalah ekonomi.
BAB V
KISI-KISI UTS
 TOPIK
 Essai
○ Penyebab Masalah dalam ekonomi
○ Pasar Bebas dan peranan pemerintah
○ Teori tingkah laku konsumen: teori nilai guna
(utiliti)
 Hitungan:
○ Teori Permintaan dan Penawaran serta
Kesimbangan Pasar
○ Mengukur elastisitas permintaan dan penawaran
Pengertian Produksi
 Produksi adalah setiap kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan (nilai) suatu barang atau jasa.
 Proses produksi adalah setiap kegiatan yang dihubungkan dengan
penyediaan barang-barang dan jasa kepada pemakai akhir.
 Kegiatan produksi adalah kegiatan mentransformasikan input menjadi
output.
 Produsen adalah orang atau organisasi yang melakukan kegiatan
tersebut.
 Total Produksi (TP, total product) adalah keseluruhan jumlah yang
dihsilkan dalam suatu masa tertentu dari faktor produksi yang
digunakan. Dalam bahasan ini diasumsikan bahwa input hanya
digunakan satu jenis yaitu tenaga kerja (L, labour)
 Produksi rata-rata (AP, average product) adalah produk keseluruhan
untuk setiap faktor variabel tenaga kerja.
AP = TP
L
 Produk Marginal (MP, marginal product) yaitu melihat dampak perubahan
dalam produk keseluruhan yang terjadi karena tambahan satu input tenaga
kerja (L, labour)
 Hukum tambahan hasil yang semakin menurun (the law of diminishing
return) menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang
dan akhirnya mencapai nilai negatif
MP = TP
L
L TP AP MP
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
52
112
170
220
258
286
304
314
318
316
-
52
56
56.7
55
51.6
47.7
43.4
39.3
53.3
31.6
-
52
60
58
50
38
28
18
10
4
-2
 Hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
 Dari hasil produksi dilakukan penjualan. Dari harga barang dapat
diketahui jumlah penerimaan produsen (TR, total revenue) dan marjinal
pendapatan (MR, marginal revenue)
Hubungan di antara jumlah faktor produksi dengan tambahan produksi dan hasil penjualan
L Q MP P TR MR
0
1
2
3
4
5
6
7
0
24
44
60
72
80
84
86
-
24
20
16
12
8
4
2
100
100
100
100
100
100
100
100
0
2400
4400
6000
7200
8000
8400
8600
2400
2000
1600
1200
200
400
200
Pengertian Biaya
 Biaya diartikan dengan keseluruhan pengorbanan yang diperlukan untuk
sesuatu dalam produksi yang dinyatakan dalam uang menurut harga yang
berlaku.
 Jenis-jenis biaya dapat terdiri dari atas biaya produksi dan biaya operasi.
 Biaya produksi antara lain:
○ Bahan-bahan (pembelian, pengangkutan, penyimpanan, administrasi)
○ Tenaga kerja (upah dan tunjangan)
○ Bangunan dan alat-alat produksi yang tahan lama (pemeliharaan, penyusutan, bunga, asuransi,
sewa)
○ Tanah (sewa tanah)
○ pajak
 Biaya operasi antara lain:
○ Biaya umum dan administrasi yaitu biaya yang diperuntukkan untuk proses produksi sebagai
keseluruhan, seperti gaji direksi/biaya kantor administrasi, pos , telepon, penerangan,
keamanan
○ Biaya penjualan yaitu biaya promosi (iklan, transportasi, pembungkusan)
 Total Biaya (total cost) adalah biaya keseluruhan pembuatan setiap output
tertentu
 Total biaya dibagi dalam dua jenis
 Total biaya tetap (TFC, total fixed cost)
 Total biaya variable (TVC, total variable cost)
 BiayaTetap adalah biaya yang tidak berubah dengan perubahan
kuantitas produksi, yaitu satuan untuk keseluruhan jumlah produksi,
misalnya biaya prasarana.
 BiayaVariabel adalah biaya yang berubah langsung mengikuti
perubahan kuantitas produksi (output)
 Biaya Rata-Rata (AC,Average cost) adalah biaya per unit, yaitu biaya
total untuk menghasilkan output tertentu, dibagi jumlah unit yang
dihasilkan. Biaya rata-rata terdiri dari dua bagian, yaitu biaya tetap
rata-rata (ATC, average total cost) dan baiya varibel rata-rata (AFC,
average total cost)
 Biaya marginal (MC, marginal cost) atau biaya tambahan adalah
kenaikan total biaya yang disebabkan kenaikan produksi satu unit.
TC = TFC + TVC
TC/Q = TFC/Q + TVC/Q
atau
AC = AFC + AVC
TC = TFC + TVC
L Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
1
3
6
10
15
19
22
24
25
25.5
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
-
60
16.67
8.33
5
3.33
2.63
2.27
2.08
2
1.96
-
50
33.3
25
20
16.67
14.79
15.91
16.67
18
19.61
-
100
50
33.33
25
20
17.42
18.18
18.75
20
21.57
-
50
25
16.66
12.5
10
12.5
16.66
25
50
100
Berbagai pengertian ongkos produksi dalam jangka pendek
Kurva
Struktur Pasar
 Pengertian Pasar
 Pasar Persaingan Sempurna
 Pasar Monopoli
 PasarTidak Sempurna
 Latihan
Tatap Muka 9
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan Struktur Pasar dalam memecahkan masalah ekonomi.
BAB VI
Pengertian Pasar
 Arti sempit: Pasar sebagai tempat barang dan jasa diperjualbelikan
 Arti luas: Pasar adalah proses dimana pembeli dan penjual saling
berinteraksi untuk menentukan harga dan jumlah barang.
 Pasar yaitu suatu tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk
mengadakan transaksi jual beli, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung.
 Pasar Konkret yaitu jenis barang terdapat dalam suatu pasar.
 Pasar abstrak adalah suatu pasar dimana barang yang diadakan
pertukaran tidak terdapat pada tempat interaksi.
 Struktur Pasar dibagi 3 bagian, yaitu Pasar Persaingan Sempurna, Pasar
Monopoli dan Pasar PersainganTidak Sempurna
 Untuk membedakan berbagai bentuk Pasar harus mengenal
karakteristik (ciri-ciri) pasar, yaitu:
 Jumlah penjual atau produsen
 Sifat barang
 Kesukaran atau kemudahan memasuki usaha bidang tertentu
Pasar Persaingan Sempurna
 Karakteristik:
 Terdapat banyak produsen (penjual) dan banyak pembeli
 Jenis barang yang diperjualbelikan adalah barang homogen
 Orang bebas masuk atau keluar dalam kegiatan usaha (industri)
 Keadaan pasar disebut sempurna, karena setiap orang yang terlibat dalam kegiatan
pasar mempunyai pengetahuan tentang keadaan pasar.
 Untuk menentukan tingkat keuntungan dalam pasar persaingan
sempurna dikenal dengan bentuk kurva yang horizontal, artinya setiap
perusahaan (produsen tidak dapat leluasa menentukan harga, tetapi
selalu diserahkan melalui mekanisme pasar dengan kata lain produsen
sebagai pengikut harga (price taker) yang terjadi di Pasar.
 Untuk menentukan perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian
dilakukan dua pendekatan, yaitu:
 Pendekatan Total Biaya (TC) danTotal Penjualan (TR)
 Pendekatan Biaya Marginal (MC) dan Penjualan Marginal (MR)
 Jumlah produksi, biaya dan hasil penjualan
Q TFC TVC TC AVC AC MC P=
MR
TR π
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
-
8
14
18
20
24
31
42
56
76
108
20
28
34
38
40
44
51
62
76
96
128
-
8
7
6
5
4.8
5.2
6
7
8.4
10.8
-
28
17
12.7
10
8.8
8.5
8.9
9.5
10.7
12.8
-
8
6
4
2
4
7
11
14
20
32
-
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
0
20
20
30
40
50
60
70
80
90
100
-20
-18
-14
-8
0
6
9
8
4
-6
-28
Pasar Monopoli
 Karakteristik
 Terdapat satu penjual atau produsen dalam pasar
 Karena perusahaan hanya satu (bukan berarti tidak ada perusahaan lain yang
bergerak di bidang tersebut) maka mempunyai kekuatan yang lebih besar dalam
penentuan harga (price,maker,leadership)
 Jenis barang dan jasa yang diperjual belikan adalah tidak mempunyai barang
pengganti yang dekat (baik)
 Bidang kegiatan atau pasarnya tak dapat (sulit sekali) dimasuki pihak lain
 Penyebab Pasar Monopoli adalah :
 Penetapan pemerintah
 Faktor skala ekonomi (economic of scale)
 Satu perusahaan telah menguasai pengadaan atau pasar sumber daya alam tertentu
 Pemerintah memberikan kedudukan sebagai monopoli
 Usaha kerjasama beberapa perusahaan yang ingin menguasai pasar dengan cara
menghilangkan persaingan di antara mereka, misalnya kartel
 Dengan adanya bentuk pasar monopoli dalam perekonomian, dapat
menimbulkan berbagai kemungkinan, antara lain :
 Jumlah produksi sangat terbatas
 Terjadinya ketidak adilan antara perusahaan yang memegang monopoli dan
perusahaan yang tidak mendapat fasilitas tersebut
 Timbulnya eksploitasi, antara lain :
○ Membayar pemilik faktor produksi yang lebih rendah dari harga pasar
○ Harga di pasar cenderung harga di atas rata-rata pasar
 Untuk mengatasi masalah ini, dibuat beberapa kebijakan antara lain :
 Pemerintah mengenakan penarikan pajak yang tinggi, sehingga perusahan cenderung
sedikit untuk melakukan praktek monopoli
 Pemerintah melakukan pengendalian harga dengan berbagai pertimbangan tertentu
 Pemerintah terlibat langsung dalam kegiatan mnopoli, khususnya yang menguasai
hajat hidup orang banyak
 Membuat peraturan agar tindakan monopoli tidak merugikan konsumennya
 Adanya kecenderungan pemerintah melakukan pendirian perusahaan yang bersifat
subtitusi barang monopoli
Pasar Tidak Sempurna
 Bentuk pasar persaingan tidak sempurna merupakan lawan dari pasar
persaingan sempurna, di mana terdapat ciri-ciri yang dimiliki persaingan
sempurna tidak seluruhnya berlaku.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna dibedakan tiga jenis bentuk
pasar, yaitu pasar persaingan monopolistik, pasar oligopoli, dan pasar
duopoli ( dua penjual barang)
Pasar Persaingan Monopolistik
 Sifat:
 Ada beberapa penjual (produsen) yang masing-masing menguasai sebagian pasar
 Masing-masing produsen menghasilkan barang yang sejenis tetapi tidak begitu sama
karena telah disengaja dibedakan dalam hal nama, merk dagang, kualitas atau bentuk
sehingga kelihatan lain dari yang lain.
 Ada kemungkinan memasuki dalam bidang kegiatan lain, meskipun tidak selalu
mudah.
 Bentuk persaingan monopolistik merupakan perpaduan antara
persaingan sempurna dan monopoli. Perbedaan terhadap kedua jenis
pasar terdahulu adalah perbedaan jumlah produsen, jenis barang dan
rintangan memasuki pasar.
Oligopoli
 Sifatnya:.
 Ada beberapa jumlah penjual
 Jenis barang homogen atau berbeda corak
 Mengalami kesukaran memasuki pasar
 Pengaruh terhadap harga adalah sedikit
 Di antara produsen mempunyai hubungan yang sangat saling
ketergantungan, sehingga menyebabkan dua kemungkinan dalam
penentuan harga, antara lain:
 Produsen akan mengadakan kerjasama dalam pembentukan harga
 Produsen bersaing dengan cara non harga, misalnya: kemasan barang menarik,
pemberian hadiah kepada konsumen.
 Setiap tindakan produsen dalam melakukan perubahan harga akan
mengakibatkan tindakan produsen lainnya.
Apabila salah satu produsen menurunkan harga, akan mengakibatkan
hilangnya sebagian konsumen produsen yang lain, karena konsumen
cenderung akan membeli produk yang tingkat harganya rendah,
produsen yang menaikkan harga akan kehilangan konsumennya
Pendapatan Nasional
 Pengertian Pendapatan Nasional
 Arus Perputaran Kegiatan Makro Ekonomi
 Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
 Latihan
Tatap Muka 10
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Pendapatan Nasional dalam memecahkan
masalah ekonomi.
BAB VII
Pengertian Pendapatan Nasional
 Pendapatan Nasional (Y, national income) merupakan keseluruhan
nilai (value) barang dan jasa yang diciptakan dalam suatu
perekonomian dalam satu tahun.
 Untuk menghitung Pendapatan Nasional dilakukan tiga pendekatan:
 Pendekatan Pembelanjaan/Pengeluaran (expenditure approach)
Yaitu penjumlahan pengeluaran atas barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
negara.
Pengelompokan pengeluaran ini dibedakan :
Pengeluaran yang dilakukan dalam negeri (domestik) , yang terdiri atas:
○ C (Consumption, konsumsi) yaitu Pengeluaran Konsumen (rumah tangga) untuk membeli
barang dan jasa
○ I (Investment, investasi) yaitu pengeluaran produsen untuk menghasilkan barang dan jasa
○ G (Government, pemerintah) yaitu pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk membeli
barang atau jasa
Pengeluaran karena terjadi Perdagangan Internasional, yang terdiri atas:
○ X (export, ekspor) yaitu pengeluaran luar negeri karena membeli barang dan jasa
○ M (Import, impor) yaitu pengeluaran domestik karena membeli barang luar negeri
Y = C + I + G + X - M
 Pendekatan Produksi (product approch/output approach)
yaitu menghitung besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai
produksi atas barang dan jasa yang wujud dari berbagai sektor (lapangan usaha)
dalam perekonomian.
Jika disuatu perekonomian dibagi tiga sektor, misalnya sektor pertanian, industri, dan
jasa, maka penjumlahan hasil produksi di sektor tersebut merupakan pendapatan
nasional menurut cara produksi.
 Pendekatan Pendapatan (income approach)
Yaitu penjumlahan pendapatan yang diterima pemilik faktor-faktor produksi atas jasa
penjualan faktor dalam proses produksi yang wujud dalam perekonomian.
Jenis faktor-faktor produksi penggolongan tradisional dalam ilmu ekonomi, misalnya
dari penjumlahan sewa dari tanah, bunga dari modal, gaji dari tenaga kerja, dan
keuntungan dari kewirausahaan.
Pendapatan nasional (national income, NI) dihitung dengan penjumlahan berikut ini:
NI = w + n + r + i
Ket:
w = jumlah upah (wages) atau penerimaan oleh
buruh/tenaga kerja
n = jumlah laba tau penerimaan pengusaha
r = sewa atau penerimaan kaum pemilik tanah
dan sumber alam lainnya
i = jumlah bunga atau penerimaan kaum pemilik
modal
 Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksi pemilik faktor produksi negara tersebut dalam satu tahun
tertentu.
 Pendapatan Nasional dibedakan:
 Pendapatan Nasional Harga Berlaku
Adalah nilai barang dan dan jasa yang dihasilkan suatu negara yang berlaku dalam satu tahun
tertentu
 Pendapatan Nasional Harga Konstan
Adalah suatu penilaian atas harga barang berdasarkan tahun tertentu.
Pendekatan Pengeluaran Pendekatan Pendapatan
KomponenGNP Pendapatan atau biaya sbg sumber GNP
Konsumsi rumah tangga (C)
Investasi ( I )
Pengeluaran Pemerintah (G)
Ekspor netto (X _ M)
Upah (w)
Sewa (r)
Bunga (i)
Profit (n)
Total : Gross National Product (GNP) Total : Gross National Product (GNP)
Konsumsi
Rumah tangga
Pengeluaran
Pemerintah
Ekspor netto
Investasi
Penyusutan
Pajak tdk lsg
Pendapatan
Nasional Pendapatan
Nasional
Pendapatan
Nasional
Pajak Lsg
Tabungan Bisnis netto
Penerimaan transfer
Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi Dan
Inflasi
 Inflasi
Dalam istilah inflasi ada yang disebut “Suppressed Inflation” atau “Inflasi
yang ditutupi”, yaitu : harga-harga dari sebagian besar barang yang tidak diatur
atau ditentukan oleh pemerintah,dan tidak dijadikan barang patokan untuk
mengatur inflasi yang dilakukan oleh “Biro Pusat Statistik” dalam relitanya ada
kecenderungan harga-harganya terus menaik. Keadaan ini tercermin dari adanya
harga-harga “barang bebas” atau harga-harga “tidak resmi” mengalami
kenaikan yang tinggi sedangkan “harga barang-barang resmi” (untuk mengukur
inflasi) tidak mengalami kenaikan, Dalam hal ini masalah inflasi sebetulnya ada,
tapi tidak menunjukkan dirinya, karena yang dicatat adalah harga-harga “resmi”
pemerintah.
Dari pengertian diatas Inflasi memberikan arti :
a. Nilai uang turun/Daya beli uang turun
b. Harga-harga barang naik
c. Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan
d. Jumlah barang relative lebih kecil/sedikit
 Adapun sebab-sebab terjadinya inflasi yaitu:
a. Demain full inflation
inflasi ini terjadi karena adanya kelebihan permintaan
terhadap barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan jumlah
barang yang dibutuhkan tidak mencukupi, sehingga terjadi
ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran, dan
akibatnya harga barang naik.
b. Cost Push Inflation
inflasi ini terjadi karena naikmya biaya produksi, seperti Gaji
pegawai, BBM, Harga bahan mentah.
 Cara mengatasi inflasi adalah :
 Dengan Kebijaksanan Moneter
○ Kebijaksanaan moneter adalah kebijaksanaan yang berkaitan
dengan perputaran/peredaran uang.
 Dengan Kebijaksanaan Fiskal
○ Kebijaksanaan fiskal adakah kebijaksanaan pemerintah dalam
pengaturan penerimaan dan pengeluaran negara.
 Proses perhitungan tingkat inflasi
contoh :
ada dua jenis barang, yaitu buku dan sepatu yang kuantitas (q) dan harga
(p) berbeda dari dua tahun, yaitu tahun 1991 da 1995. andaikan tahun
1991 dijadikan sebagai tahun dasar, maka dapat dihitung sebagai
berikut,
Menggunakan tabel diatas, maka tingkat inflasi dapat dihitung,
yaitu rasio GDP tahun 1995 dengan GDP real tahun 1995, yaitu :
Rasio Nominal dan Real = 72.000= 1,16
62.000
Atau tingkat inflasi adalah = (116-100)persen. Dengan kata lain,
dari tahun 1991 dan 1995 terjadi kenaikan harga/inflasi secara
umum adalah 16 persen.
Pertumbuhan ekonomi (Gе) dapat dihitung berdasarkan
pendapatan nasional ral atai PDB Real. Jika diketahui bahwa
terdapat 3 tahun PDB real yang berbeda, yakni
Tahun PDB Real
1990 5600
1991 5980
1992 6100
Maka pertumbuhan ekonomi dari tahun 1990 ke 1991dan tahun
1991 ke 1992 dapat dihitung sebagai berikut,
Ge 1990 -1991 = 5.980 – 5.680
5.680
Ge 1991 – 1992 = 6.100 – 5.980
5.880
Sehingga rumus perhitungan di atas adalah :
Ge (t) = PDBt – PDB – 1
PDBt – 1
X 100 persen = 5,28 persen
X 100 persen = 2,00 persen
X 100 persen
Arus perputaran kegiatan
makro ekonomi
Dalam ilmu ekonomi, pembahasan tentang
perputaran produk dan pendapatan dibuat
beberapa pendekatan penyederhanaan yang ikut
terlibat dalam kegiatan itu.
Kegiatan yang terlibat dibagi dalam beberapa sektor,
antara lain :
 Perekonomian dua sektor, yaitu terdiri dengan:
rumah tangga (C) dan perusahaan (I)
 Perekonomian tiga sektor, yaitu rumah tangga (C),
perusahaan (I) dan pemerintah (G)
 Perekonomian empat sektor, yaitu rumah tangga
(C), perusahaan (I), pemerintah (G) dan hubungan
luar negeri (X-M).
Pendapatan nasional dapat dinilai berdasarkan dua
perbedaan, yaitu perbedaan nasional atas dasar harga
pasar dan pendapatan nasional berdasarkan harga
faktor.
Perbedaan penilaian ini disebabkan terjadinya pajak tidak
langsung dan subsidi.
 Pendapatan yang dinilai atas harga pasar, yaitu nilai
suatu barang yang didasarkan atas harga yang
dibayarkan pembeli, dimana telah termasuk subsidi
atau pajak tidak langsung.
 Pendapatan nasional berdasarkan harga faktor, yaitu
nilai dari penggunaan faktor – faktor produksi sampai
dihasilkan barang tersebut.
Dengan perkataan lain, harga pasar dapat didefinisikan
sebagai harga faktor ditambah dengan pajak tidak
langsung dan dikurangi dengan subsidi.
Hubungan antara harga pasar dan
harga faktor dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan berikut:
 Harga pasar = harga faktor + pajak tidak
langsung – subsidi
Berdasarkan pendapatan nasional bruto (GNP) dapat dihitung
pendapatan nasional neto (NNP, netto national product) jika
GNP dikurangi nilai penyusutan (depreciation). Penyusutan
ini terjadi akibat penggunaan barang-barang modal (mesin,
peralatan produksi, bangunan dan peralatan kantor), dan hal
ini merupakan ongkos produksi.
Berikut contoh perhitungan nilai
tambah
 Proses kegiatan produksi pakaian
Jenis kegiatan Nilai
produksi
(rupiah)
Nilai tambah
(rupiah)
1.Benang 1500 1500
2.Kain 4000 2500
3.pakaian 10000 6000
4.Pakaian di
label
25000 15000
25000
 Dari contoh diatas dapat dilihat, bahwa kalau nilai
tambah (value added) keseluruhan dijumlahkan akan
sama dengan nilai akhir suatu barang.
 Dari pendapatan yang diterima konsumen (rumah
tangga) dapat dibedakan dengan pendapatan pribadi
(personal income) dan pendapatan siap guna
(disposable income).
 Pendapatan pribadi adalah penjumlahan seluruh
pendapatan termasuk jenis pendapatan yang diterima
seseorang tanpa melakukan kegiatan seperti
penerimaan biaya sosial (dilakukan di negara yang
maju), sedangkan
 Pendapatan siap guna adalah pendapatan yang dapat
langsung digunakan konsumen setelah dikurangi
dengan pemotongan tertentu, seperti pajak dan
pensiun untuk hari tua.
Konsumsi dan Investasi
 Pengertian Konsumsi
 Pengertian Investasi
 Latihan
Tatap Muka 11 & 12
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Konsumsi dan Investasi dalam
memecahkan masalah ekonomi.
BAB VIII
PENDAPATAN (INCOME) adalah jumlah balas jasa
yang diterima pemilik factor produksi selama 1 tahun.
Disimbolkan dengan Y
Menurut JM Keynes,
pendapatan suatu negara terdiri dari 2 hal :
PENDAPATAN PERSEORANGAN
yang dirumuskan Y = C + S
PENDAPATAN PERUSAHAAN
yang dirumuskan Y = C + I
KONSUMSI (CONSUMPTION) adalah bagian dari
pendapatan yang dibelanjakan
Disimbolkan dengan C
1. Besarnya pendapatan siap guna konsumen
2. Jumlah rumah tangga
3. Struktur keluarga
4. Faktor musim
5. Lingkungan tempat tinggal
6. Kebijakan dalam pengaturan uang rumah tangga
7. Pengaruh psikologis
8. Faktor kekayaan
Apabila pendapatan berubah, maka perubahan
tersebut akan berpengaruh terhadap
konsumsi dan tabungan.
Untuk mengetahui perubahan tingkat KONSUMSI dirumuskan
MARGINAL PROPENCITY TO CONSUME (MPC)
AVERAGE PROPENCITY TO CONSUME (APC)
Y
C
MPC



Y
C
APC 
FUNGSI KONSUMSI
Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan KONSUMSI (C) dengan
PENDAPATAN (Y)
Dirumuskan :
Dimana :
a : besarnya konsumsi saat pendapatan nol. Keadaan ini disebut
dengan ‘konsumsi otonom’ yaitu konsumsi yang pasti ada
meskipun tidak mempunyai pendapatan
b : MPC
Y
b
a
C .


Y
MPC
a
C .


Untuk mengetahu besarnya a, dirumuskan :
1
1




APS
APC
MPS
MPC
Y
MPC
APC
a ).
( 

TABUNGAN (SAVING) adalah bagian dari
pendapatan yang disimpan (tidak dibelanjakan).
Disimbolkan dengan S
Dengan mensubstitusikan
fungsi konsumsi maka :
C = a + b.Y ke S = Y – C
Maka :
S = Y – (a + b.Y)
S = Y – a - b.Y
S = ( 1 – b).Y – a
S = -a + (1 – b). Y
INVESTASI (INVESMENT) adalah bagian dari pendapatan
perusahaan yang ditanamkan atau sebagai penambah
modal kerja.
Disimbolkan dengan I
1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan
diperoleh.
2. Tingkat bunga.
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
4. Kemajuan teknologi.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-
perubahannya.
1.Investasi Otonomi
2.Investasi Terpengaruh
1.Faktor Keamanan
2.Faktor hukum
3.Tidak sesuai target
I = I0 + I1 (Y)
Penerimaan dan Pengeluaran
Pemerintah
 Penerimaan Pemerintah
 Pengeluaran Pemerintah
 Latihan
Tatap Muka 13
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
dalam memecahkan masalah ekonomi.
BAB IX
Penerimaan Pemerintah
 Penerimaan pajak / restribusi
 Penerimaan dan penghasilan
(laba usaha) dari BUMN
 Pinjaman dalam negeri atau luar negeri
 Pengambilan / penjualan kekayaan Negara
 Penciptaan uang
 Bantuan luar negeri
Pajak
 Pengertian Pajak
 Ciri Pajak
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
2. Tidak mendapatkan jasa timbal balik yg dpt
dilihat secara langsung
3. Diperuntukan bagi keperluan pembiayaan
umum
4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan
Pajak
 Fungsi Pajak
1. Fungsi anggaran (budgetair)
2. Fungsi mengatur (regulerend)
3. Fungsi stabilitas
4. Fungsi redistribusi pendapatan
 JenisPajak
- Pajak langsung
- Pajak tidak langsung
Penerimaan dan Penghasilan dari
BUMN
 Pengertian
Badan Usaha Milik
Negara (BUMN)
 Tujuan pendirian
BUMN
Pinjaman Dalam atau Luar Negeri
Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2000
Penciptaan Uang
Dapat mempengaruhi
jumlah uang beredar
Pendapatan Negara dan
Hibah
Terdiri atas :
1. Penerimaan dalam negeri
- Penerimaan perpajakan
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
2. Hibah
Bantuan Luar Negeri
Sumber pembiayaan luar negeri dapat
dikelompokan sebagai berikut :
1. Consultative Groups on Indonesia
2. Non CGI terdiri:
- Bantuan Bilateral
- Bantuan multilateral
3. Pinjaman / hibah
Pengeluaran Pemerintah
Meliputi :
 Pengeluaran Rutin
 Pengeluaran Pembangunan
 Pengeluaran lainnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. Faktor ekonomi
2. Faktor sosial dan politik
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN)
 Pengertian APBN
 Fungsi APBN
- Fungsi Otoritas
- Fungsi Perencanaan
- Fungsi Pengawasan
- Fungsi Alokasi
- Fungsi Distribusi
- Fungsi Stabilisasi
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN)
APBN disusun berdasarkan azas-azas:
 Kemandirian
 Penghematan atau peningkatan efesiensi
dan produktivitas.
 Penajaman prioritas pembangunan
 Menitik beratkan pada azas-azas dan
undang-undang negara
Belanja Negara
Terdiri atas dua jenis :
1. Belanja Pemerintah Pusat
2. Belanja Daerah
meliputi :
- Dana Bagi Hasil
- Dana Alokasi Umum
- Dana Alokasi Khusus
- Dana Otonomi Khusus
Pasar Barang dan Pasar Uang
 Pengertian Pasar Barang
 Pengertian Pasar Uang
 Perubahan dan Keseimbangan IS-LM
 Latihan
Tatap Muka 14
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Pasar Barang dan Uang dalam
memecahkan masalah ekonomi.
BAB X
PASAR
BARANG
PASAR
UANG
PASAR BARANG
KURVA IS
PASAR UANG
KURVA LM
PASAR BARANG
 Pengertian Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang
dimana pasar barang menggambarkan pertemuan antara permintaan
dan penawaran akan barang.. Pasar barang dapat dibagi lagi menjadi
tiga macam, yakni :
 a. Pasar Barang Nyata / Riil
Pasar barang nyata adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk
barang yang bentuk dan fisiknya jelas. Contohnya adalah pasar
kebayoran lama, pasar senen, pasar malam, dan lain-lain.
 b. Pasar BarangAbstrak
Pasar barang abstrak adalah pasar yang menjual produk yang tidak
terlihat atau tidak riil secara fisik.Contoh jenis pasar ini adalah pasar
komoditas / komoditi yang menjual barang semu seperti pasar karet,
pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan lain sebagainya.
 c. Pasar barang berjangka
Pasar barang berjangka yaitu Pasar yang menyelenggarakan jual beli
barang dengan pembayaran yang dilakukan secara bertahap berupa
angsuran atau tanpa bunga .
 Bentuk yang Diperdagangkan
 a. Pasar Barang Nyata / Riil yakni pasar kebayoran lama, pasar senen,
pasar malam, dan lain-lain
 b. Pasar BarangAbstrak yakni pasar karet, pasar tembakau, pasar timah,
pasar kopi dan lain sebagainya
 c. Pasar Barang Berjangka yakni rumah, mobil , sepeda, motor, televisi ,
pakaian, dan alat – alat rumah tangga jangka waktu misalkan 6 bulan, 1
tahun, 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun atau 20 tahun.
 Unsur – Unsur Pasar Barang
 Adanya permintaan dan penawaran ,dimana pertemuan antara
pembeli & penjual (dapat dilakukan tanpa tatap muka, seperti melalui
telepon/telegram/ internet). Apabila permintaan bertemu dengan
penawaran pada tingkat harga yang sama & dalam jumlah yang sama,
terjadilah transaksi jual beli.
 Adanya penjual dan beli.
 Ada barang yang diperjual belikan.
 Pelaku Pasar Barang yakni Pelaku ekonomi seperti rumah tangga.
 Pengertian Pasar Uang :
 Pasar dimana diperjual-belikan dana – dana dan
surat – surat berharga yang mempunyai jangka
waktu kurang dari satu tahun.
 Pelaku pasar uang yakni :
 Bank, yayasan dana pensiun, perusahaan asuransi,
dan lembaga keuangan lainnya
 Bentuk yang di perdagangkan :
 Pinjaman sewaktu – waktu (call money), surat
perbendaharaan negara (tanda bukti pinjaman
pemerintah), SPBU (surat berharga pasar uang), SBI
(surat bank Indonesia) dan sertifikat bank lainnya.
PASAR UANG
Teori Permintaan Uang
 Teori Kuantitas
Nilai uang didasarkan pada jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat.Artinya Semakin banyak jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat, semakin tinggi harga barang, dan sebaliknya.
 TeoriTransaksi
Nilai uang didasarkan pada jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat, jumlah barang yang diperdagangkan.
 Teori Persediaan Kas
Nilai uang tergantung pada jumlah uang yang ditahan untuk
persediaan kas dari sebagian pendapatan masyarakat.
(persediaan kas tergantung dari jumlah pendapatan
dan tingkat suku bunga di pasar)
Teori Pendapatan / motif Menyimpan
Uang oleh Keynes
1. MotifTransaksi/ motif berkonsumsi
Uang disimpan untuk membiayai konsumsi sehari – hari.
Mengapa disimpan? Dengan tersedianya uang, segala
kebutuhan atau keperluan usaha setiap hari dapat dipenuhi
dengan cepat. Semakin tinggi pendapatan maka keinginan
konsumsi pun semakin tinggi.
2. Motif Berjaga – jaga
Uang disimpan untuk membiayai keadaan darurat, misalnya
sakit mendadak. Besarnya motif berjaga –jaga tergantung
pada besarnya pendapatan.
3. Motif Spekulasi
Timbul karena adanya keinginan memperoleh keuntungan berdasarkan
ramalan dan perhitungan pada masa yang akan datang. Contoh : seseorang
membeli saham sekarang dan menjualnya pada masa akan datang, dengan
harapan harga saham akan naik.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Jumlah Uang Beredar
1. Pendapatan
2. Tingkat Suku Bunga
3. Selera Masyarakat
4. Harga Barang
5. Fasilitas Kredit
6. Kekayaan yang Dimiliki Masyarakat
KURVA IS
 Kurva IS adalah tempat kedudukan titik
keseimbangan di pasar barang, menggambarkan
kesamaan antara pengeluaran barang dan jasa
dengan penawaran agregat / output barang dan
jasa yang dihasilkan oleh masyarakat (kurva yang
menghubungkan jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan suku bunga)
 Symbol I yakni investasi (investment)
 Symbol S yakni tabungan (Saving)
Keseimbangan Pendapatan Nasional dan
Tingkat Bunga
E2
E0
E1
Y2 Y0 Y1
r2
r0
r1
0
AE1
AE0
AE2
Y
Y
Y= AE
IS
C
A
B
0
R = tingkat bunga
Y = pendapatana nasional
E = investasi
KURVA LM
 Kurva LM adalah tempat kedudukan titik
keseimbang di pasar uang.
Menggambarkan kesamaan antara
pengeluaran uang (Liquidity Preference)
dengan penawaran uang atau jumlah uang
yang beredar (money supply).
Gambar 1.2
Keseimbangan permintaan dan
penawaran uang.
M€
0
r0
r1
r2
E2
E1
E0
Dm
Dm
Dm
Dm Dm2
M€ = Dm
Gambar 1. 3
Hubungan penawaran uang
dengan tingkat bunga
Y1 Y2
r1
r0
r2
LM
Y0
Y
r
A
B
C
N
m
Dm > M€
0
Gambar 1. 4
Dampak Pertambahan
Investasi
Gambar 1. 5
Dampak pertambahan
Pengeluaran
pemerintah
0 0
Y2 Y2
Y1 Y1
r2
r1
r1
r2
LM
IS1
IS2
IS2
IS1
LM
E1
E2
r
r
E2
E1
Gambar 1. 6
Dampak pertambahan pajak
r1
r2
r1
Y2
IS1
IS2
Y1
0
E2
LM
r
E1
Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
Moneter
 Pengertian Kebijakan Fiskal
 Pengertian Kebijakan Moneter
 Kebijakan Moneter
 Latihan
Tatap Muka 15
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
Moneter dalam memecahkan masalah ekonomi.
BAB XI
Kebijakan Fiskal
 Kebijakan ekonomi muncul sebagai akibat tidak tercapainya keseimbangan
antara produksi aktual dan produksi potensial.
 Produksi aktual adalah tingkat produksi yang tercapai dari penggunaan
berbagai sumber-sumber ekonomi.
 Produksi potensial adalah penggunaan sumber-sumber ekonomi secara
potensial yaitu full employment.
 Masalah yang sering terjadi atas kegiatan ekonomi sehingga tidak secara
potensial tercapai, umumnya disebabkan oleh 2 (dua) hal:
 Akibat Resesi (kemunduran)
 Akibat Inflasi
 Kuat lemahnya kegiatan ekonomi dikenal dengan istilah Gelombang
Konjunktur (business functions atau business cycles). Secara umum gelombang
ini dibagi dalam 4 tahapan, yaitu:
 Tahap ekspansi (prosperity)
 Tahap resesi (kemunduran)
 Tahap Depresi (kemerosotan)
 Tahap pemulihan (revival atau recover)
‘Perekonomian akan terjadi gangguan bila
tingkat produksi aktual tidak sama
dengan tingkat produksi potensial’
 Untuk penjelasan ketimpangan ini, diurai hanya Faktor Pengangguran dan
Inflasi
 Pengangguran
 Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja
ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
 Pengangguran terjadi akibat:
 Kekurangan permintaan agregat (C,I,G,X dan M) sehingga banyak ekspansi perusahaan yang
terhambat sehingga mengakibatkan tidak tertampungnya angkatan kerja.
 Faktor lainnya seperti ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik, pengusaha menggunakan
peralatan modern sehingga terjadi pengurangan penggunaan tenaga kerja, ketidak sesuaian
ketrampilan dengan posisi kerja yang ada.
 Akibat Buruk Pengangguran terhadap ekonomi, antara lain:
 Mengurangi pendapatan masyarakat, sehingga kemakmuran yang ingin dicapai
akan berkurang.
 Menimbulkan masalah ekonomi dan sosial, misalnya: taraf kesehatan
masyarakat keluarga yang menurun, efek psikologis yang buruk serta prospek
pembangunan yang suram.
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus
menerus. Dalam praktek, Inflasi bisa diamati dengan mengamati gerak dari
indek harga.Tetapi harus diperhitungkan ada tidaknya “Suppressed inflation”
 Macam Inflasi
 Berdasarkan atas Laju Inflasi
○ Inflasi ringan (dibawah 10% setahun)
○ Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)
○ Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun)
○ Hiperinflasi (di atas 100% setahun)
 Berdasar sebab musabab awal dari inflasi
○ Demand inflation, inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang
terlalu kuat. Misalnya, karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan
pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor, atau
bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yang murah.
○ Cost Push Inflation, Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Misalnya, karena
kenaikan harga sarana produksi yang di datangkan dari luar negeri, atau karena kenaikan harga
bahan bakar minyak.
 Berdasar asal dari Inflasi
○ Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation), timbul karena defisit anggaran
belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, panenan yang gagal.
○ Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported Inflaton), timbul karena kenaikan harga di luar
negeri atau di negara langganan berdagang negara kita.
kembali
 Dampak Inflasi
 Masyarakat cenderung enggan menabung serta enggan memegang uang tunai
karena nilai riilnya cenderung turun. Masyarakat lebih cenderung memegang
kekayaan dalam bentuk barang, sehingga cenderung terjadi spekulasi dalam
perdagangan barang.
 Mengakibatkan kesulitan barang-barang ekspor suatu negara bersaing dalam pasar
internasional
 Orang yang berpendapatan tetap mengakibatkan daya belinya semakin merosot.
 Karena terjadi kenaikan harga yang terus menerus, maka barang yang ditahan lama
akan cenderung harganya tinggi.
 Untuk mengatasi hal tersebut, khususnya Inflasi, maka pemerintah
melakukan berbagai intervensi dalam kegiatan perekonomian yang
dikenal dengan Kebijakan Makroekonomi yaitu berbagai usaha untuk
mengendalikan dan mempengaruhi keadaan ekonomi, yang terdiri
dari perangkat Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter.
Daftar Pustaka
Anonim. “Pengantar Ilmu Ekonomi”.

More Related Content

What's hot

Bab 4 teori dan perilaku konsumen
Bab 4   teori dan perilaku konsumenBab 4   teori dan perilaku konsumen
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
quantum enterprise
 
Manajemen pemasaran pertemuan_1 (1)
Manajemen pemasaran pertemuan_1 (1)Manajemen pemasaran pertemuan_1 (1)
Manajemen pemasaran pertemuan_1 (1)
stiemberau2
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
mas karebet
 
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
Nurrachman Budi Mulya
 
Pasar Input
Pasar InputPasar Input
Pasar Input
Hesti Pratiwi
 
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
pakguruku.site
 
Makalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranMakalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranRiva Anggraeni
 
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan SempurnaPasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
Fair Nurfachrizi
 
Bab 1 pengantar ilmu ekonomi
Bab 1   pengantar ilmu ekonomiBab 1   pengantar ilmu ekonomi
Bab 1 pengantar ilmu ekonomiYusron Blacklist
 
Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiPengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiMuhamad Yogi
 
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomimateri kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
Dek Pande
 
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Gondo Madden
 
PPT Ekonomi
PPT EkonomiPPT Ekonomi
PPT Ekonomi
Dewi_Sejarah
 
6 kebijakanmoneter
6 kebijakanmoneter6 kebijakanmoneter
6 kebijakanmoneter
Ulfi Oktaviana
 
Biaya peluang
Biaya peluangBiaya peluang
Biaya peluang
Syamsu A. Noor
 
Konsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar  ilmu ekonomiKonsep dasar  ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomi
Antonius Suranto
 
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Putri Suwarno
 
Mikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoMikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirno
yaserli putra
 
Pembangunan pertanian dan pedesaan.pptx
Pembangunan pertanian dan pedesaan.pptxPembangunan pertanian dan pedesaan.pptx
Pembangunan pertanian dan pedesaan.pptx
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenBab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
vajri rahman
 

What's hot (20)

Bab 4 teori dan perilaku konsumen
Bab 4   teori dan perilaku konsumenBab 4   teori dan perilaku konsumen
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
 
Manajemen pemasaran pertemuan_1 (1)
Manajemen pemasaran pertemuan_1 (1)Manajemen pemasaran pertemuan_1 (1)
Manajemen pemasaran pertemuan_1 (1)
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
 
Pasar Input
Pasar InputPasar Input
Pasar Input
 
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
 
Makalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranMakalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan Penawaran
 
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan SempurnaPasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
 
Bab 1 pengantar ilmu ekonomi
Bab 1   pengantar ilmu ekonomiBab 1   pengantar ilmu ekonomi
Bab 1 pengantar ilmu ekonomi
 
Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiPengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu Ekonomi
 
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomimateri kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
 
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
 
PPT Ekonomi
PPT EkonomiPPT Ekonomi
PPT Ekonomi
 
6 kebijakanmoneter
6 kebijakanmoneter6 kebijakanmoneter
6 kebijakanmoneter
 
Biaya peluang
Biaya peluangBiaya peluang
Biaya peluang
 
Konsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar  ilmu ekonomiKonsep dasar  ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomi
 
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
 
Mikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoMikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirno
 
Pembangunan pertanian dan pedesaan.pptx
Pembangunan pertanian dan pedesaan.pptxPembangunan pertanian dan pedesaan.pptx
Pembangunan pertanian dan pedesaan.pptx
 
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenBab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
 

Similar to Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt

Bab 1-3 Pengantar Ekonomika.pptx
Bab 1-3 Pengantar Ekonomika.pptxBab 1-3 Pengantar Ekonomika.pptx
Bab 1-3 Pengantar Ekonomika.pptx
sayyidanfatchur
 
KONSEP EKONOMI MIKRO.pdf
KONSEP EKONOMI MIKRO.pdfKONSEP EKONOMI MIKRO.pdf
KONSEP EKONOMI MIKRO.pdf
rivaelPjtn
 
LKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS XLKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS X
amisuparmi
 
Makalah ekonomi teknik 1
Makalah ekonomi teknik 1Makalah ekonomi teknik 1
Makalah ekonomi teknik 1
Rifan Bukhori
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
alexmendrofa
 
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptxPERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
Yuliana Fh
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRetna Rindayani
 
Masalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhanMasalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhan
Nasruddin Asnah
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1aanjbi
 
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Ekonomi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: EkonomiRingkasan Materi UAN SMA IPS: Ekonomi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: EkonomiIswi Haniffah
 
Eko makro dan mikro
Eko makro dan mikroEko makro dan mikro
Eko makro dan mikro
Alonira Ayatazzi
 
Presentasi tentang Masalah Ekonomi
Presentasi tentang Masalah EkonomiPresentasi tentang Masalah Ekonomi
Presentasi tentang Masalah Ekonomi
Nabila Maharani Febrina
 
PIE-Pertemuan 2.ppt
PIE-Pertemuan 2.pptPIE-Pertemuan 2.ppt
PIE-Pertemuan 2.ppt
ssuser22e0c1
 
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiPengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiWahyu Nurse
 
TEORI EKONOMI PERTEMUAN 1.pptx
TEORI EKONOMI PERTEMUAN 1.pptxTEORI EKONOMI PERTEMUAN 1.pptx
TEORI EKONOMI PERTEMUAN 1.pptx
sandylibriantana
 
Bahan ajar (1)
Bahan ajar (1)Bahan ajar (1)
Bahan ajar (1)
Tila17
 
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptxEKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
deniirawan79
 
M1 11-38
M1 11-38M1 11-38
M1 11-38
SPADAIndonesia
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
Imas Rizka Rizkania
 

Similar to Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt (20)

Bab 1-3 Pengantar Ekonomika.pptx
Bab 1-3 Pengantar Ekonomika.pptxBab 1-3 Pengantar Ekonomika.pptx
Bab 1-3 Pengantar Ekonomika.pptx
 
KONSEP EKONOMI MIKRO.pdf
KONSEP EKONOMI MIKRO.pdfKONSEP EKONOMI MIKRO.pdf
KONSEP EKONOMI MIKRO.pdf
 
LKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS XLKS EKONOMI KELAS X
LKS EKONOMI KELAS X
 
Makalah ekonomi teknik 1
Makalah ekonomi teknik 1Makalah ekonomi teknik 1
Makalah ekonomi teknik 1
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
 
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptxPERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
 
Masalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhanMasalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhan
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Ekonomi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: EkonomiRingkasan Materi UAN SMA IPS: Ekonomi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Ekonomi
 
Eko makro dan mikro
Eko makro dan mikroEko makro dan mikro
Eko makro dan mikro
 
Presentasi tentang Masalah Ekonomi
Presentasi tentang Masalah EkonomiPresentasi tentang Masalah Ekonomi
Presentasi tentang Masalah Ekonomi
 
PIE-Pertemuan 2.ppt
PIE-Pertemuan 2.pptPIE-Pertemuan 2.ppt
PIE-Pertemuan 2.ppt
 
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiPengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomi
 
TEORI EKONOMI PERTEMUAN 1.pptx
TEORI EKONOMI PERTEMUAN 1.pptxTEORI EKONOMI PERTEMUAN 1.pptx
TEORI EKONOMI PERTEMUAN 1.pptx
 
Bahan ajar (1)
Bahan ajar (1)Bahan ajar (1)
Bahan ajar (1)
 
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptxEKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
 
M1 11-38
M1 11-38M1 11-38
M1 11-38
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 

More from BangRio4

Surat-Rekrutmen-CPP-A8_A9-dan-A10-1.pdf
Surat-Rekrutmen-CPP-A8_A9-dan-A10-1.pdfSurat-Rekrutmen-CPP-A8_A9-dan-A10-1.pdf
Surat-Rekrutmen-CPP-A8_A9-dan-A10-1.pdf
BangRio4
 
tugasfungsi.pdf
tugasfungsi.pdftugasfungsi.pdf
tugasfungsi.pdf
BangRio4
 
VAKSIN.pdf
VAKSIN.pdfVAKSIN.pdf
VAKSIN.pdf
BangRio4
 
Reformasi.pptx
Reformasi.pptxReformasi.pptx
Reformasi.pptx
BangRio4
 
BAB 2pembangunan_ekonomi_PPT_pptx.pptx
BAB 2pembangunan_ekonomi_PPT_pptx.pptxBAB 2pembangunan_ekonomi_PPT_pptx.pptx
BAB 2pembangunan_ekonomi_PPT_pptx.pptx
BangRio4
 
Bab 2- bentuk perlawanan kolonialisme barat.pptx
Bab 2- bentuk perlawanan kolonialisme barat.pptxBab 2- bentuk perlawanan kolonialisme barat.pptx
Bab 2- bentuk perlawanan kolonialisme barat.pptx
BangRio4
 
Bab 5 KEWIRAUSAHAAN.ppt
Bab 5 KEWIRAUSAHAAN.pptBab 5 KEWIRAUSAHAAN.ppt
Bab 5 KEWIRAUSAHAAN.ppt
BangRio4
 
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptxPowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
BangRio4
 
tertib ibadah pasir putih.docx
tertib ibadah pasir putih.docxtertib ibadah pasir putih.docx
tertib ibadah pasir putih.docx
BangRio4
 
BAB III (partner) (1).pdf
BAB III (partner) (1).pdfBAB III (partner) (1).pdf
BAB III (partner) (1).pdf
BangRio4
 
AYAT INTI 1.docx
AYAT INTI 1.docxAYAT INTI 1.docx
AYAT INTI 1.docx
BangRio4
 
BAB 1 Permasalahan Ekonomi.ppt
BAB 1 Permasalahan Ekonomi.pptBAB 1 Permasalahan Ekonomi.ppt
BAB 1 Permasalahan Ekonomi.ppt
BangRio4
 
BAB 3 - dampak perkembangan.pptx
BAB 3 - dampak perkembangan.pptxBAB 3 - dampak perkembangan.pptx
BAB 3 - dampak perkembangan.pptx
BangRio4
 
02. PPT Sejarah (Minat) X - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Sejarah (Minat) X - www.ilmuguru.org.pptx02. PPT Sejarah (Minat) X - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Sejarah (Minat) X - www.ilmuguru.org.pptx
BangRio4
 
Bab 1 Akuntansi sebagai Sistem informasi.pptx
Bab 1 Akuntansi sebagai Sistem informasi.pptxBab 1 Akuntansi sebagai Sistem informasi.pptx
Bab 1 Akuntansi sebagai Sistem informasi.pptx
BangRio4
 
PDA (2) (1).pptx
PDA (2) (1).pptxPDA (2) (1).pptx
PDA (2) (1).pptx
BangRio4
 
E-Book PPT Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia.pdf
E-Book PPT Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia.pdfE-Book PPT Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia.pdf
E-Book PPT Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia.pdf
BangRio4
 
BAB 2 Perilaku Konsumen.ppt
BAB 2 Perilaku Konsumen.pptBAB 2 Perilaku Konsumen.ppt
BAB 2 Perilaku Konsumen.ppt
BangRio4
 

More from BangRio4 (18)

Surat-Rekrutmen-CPP-A8_A9-dan-A10-1.pdf
Surat-Rekrutmen-CPP-A8_A9-dan-A10-1.pdfSurat-Rekrutmen-CPP-A8_A9-dan-A10-1.pdf
Surat-Rekrutmen-CPP-A8_A9-dan-A10-1.pdf
 
tugasfungsi.pdf
tugasfungsi.pdftugasfungsi.pdf
tugasfungsi.pdf
 
VAKSIN.pdf
VAKSIN.pdfVAKSIN.pdf
VAKSIN.pdf
 
Reformasi.pptx
Reformasi.pptxReformasi.pptx
Reformasi.pptx
 
BAB 2pembangunan_ekonomi_PPT_pptx.pptx
BAB 2pembangunan_ekonomi_PPT_pptx.pptxBAB 2pembangunan_ekonomi_PPT_pptx.pptx
BAB 2pembangunan_ekonomi_PPT_pptx.pptx
 
Bab 2- bentuk perlawanan kolonialisme barat.pptx
Bab 2- bentuk perlawanan kolonialisme barat.pptxBab 2- bentuk perlawanan kolonialisme barat.pptx
Bab 2- bentuk perlawanan kolonialisme barat.pptx
 
Bab 5 KEWIRAUSAHAAN.ppt
Bab 5 KEWIRAUSAHAAN.pptBab 5 KEWIRAUSAHAAN.ppt
Bab 5 KEWIRAUSAHAAN.ppt
 
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptxPowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
PowerPoint PR Ekonomi Kelas XI.pptx
 
tertib ibadah pasir putih.docx
tertib ibadah pasir putih.docxtertib ibadah pasir putih.docx
tertib ibadah pasir putih.docx
 
BAB III (partner) (1).pdf
BAB III (partner) (1).pdfBAB III (partner) (1).pdf
BAB III (partner) (1).pdf
 
AYAT INTI 1.docx
AYAT INTI 1.docxAYAT INTI 1.docx
AYAT INTI 1.docx
 
BAB 1 Permasalahan Ekonomi.ppt
BAB 1 Permasalahan Ekonomi.pptBAB 1 Permasalahan Ekonomi.ppt
BAB 1 Permasalahan Ekonomi.ppt
 
BAB 3 - dampak perkembangan.pptx
BAB 3 - dampak perkembangan.pptxBAB 3 - dampak perkembangan.pptx
BAB 3 - dampak perkembangan.pptx
 
02. PPT Sejarah (Minat) X - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Sejarah (Minat) X - www.ilmuguru.org.pptx02. PPT Sejarah (Minat) X - www.ilmuguru.org.pptx
02. PPT Sejarah (Minat) X - www.ilmuguru.org.pptx
 
Bab 1 Akuntansi sebagai Sistem informasi.pptx
Bab 1 Akuntansi sebagai Sistem informasi.pptxBab 1 Akuntansi sebagai Sistem informasi.pptx
Bab 1 Akuntansi sebagai Sistem informasi.pptx
 
PDA (2) (1).pptx
PDA (2) (1).pptxPDA (2) (1).pptx
PDA (2) (1).pptx
 
E-Book PPT Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia.pdf
E-Book PPT Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia.pdfE-Book PPT Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia.pdf
E-Book PPT Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia.pdf
 
BAB 2 Perilaku Konsumen.ppt
BAB 2 Perilaku Konsumen.pptBAB 2 Perilaku Konsumen.ppt
BAB 2 Perilaku Konsumen.ppt
 

Recently uploaded

untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt

  • 2. 1. Pengertian & Masalah Ekonomi 2. Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar 3. Perubahan Permintaan dan Penawaran 4. Teori Perilaku Konsumen 5. Teori Produksi dan Biaya UTS (Ujian Tengah Semester) 6. Struktur Pasar 7. Pendapatan Nasional 8. Konsumsi dan Investasi 9. Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah 10. Pasar Barang dan Pasar Uang 11. Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter Ujian Akhir Semester Time Table Perkuliahan Pengantar Ilmu Ekonomi Team work TIU: Selesai mengambil mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu atau terampil dalam mengaplikasikan teori-toeri dasar ekonomi khususnya yang berkaitan dengan ekonomi mikro.
  • 3. Time Table Perkuliahan Pengantar Ilmu Ekonomi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 Sept 9 Sept 16 Sept 23 Sept 7 Okt Tambahan 20-24Okt 28 Okt 4 Nov Introduction Ruang Lingkup, Pendekatan & Masalah Ilmu Ekonomi T. Permintn, T.Penawaran dan Keseimbanga n Pasar T. Permintn, T.Penawaran & Keseimbanga n Pasar Perubahan Permintaan dan Penawaran Teori Perilaku Konsumen UTS Teori Produksi & Biaya Struktur Pasar 11 Nov 18 Nov 25 Nov 2 Des 9 Des 15-19 Des Pendapatan Nasional Konsumsi & Investasi Penerimaan & Pengeluaran Pemerintah Pasar Barang & Pasar Uang Kebijakan Fiskal & Kebijakan Moneter UAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 5 Sept 12 Sept 19 Sept 10 Okt 17 Okt Tambahan 20-24 Okt 31 Okt 7 Nov Introduction Ilmu Ekonomi Ruang Lingkup, Pendekatan & Masalah Ilmu Ekonomi T. Permintn, T.Penawaran dan Keseimbanga n Pasar T. Permintn, T.Penawaran & Keseimbanga n Pasar Perubahan Permintaan dan Penawaran Teori Perilaku Konsumen UTS Teori Produksi & Biaya Struktur Pasar 14 Nov 21 Nov 28 Nov 5 Des 12 Des 15-19 Des Pendapatan Nasional Konsumsi & Investasi Penerimaan & Pengeluaran Pemerintah Pasar Barang & Pasar Uang Kebijakan Fiskal & Kebijakan Moneter UAS
  • 4. Presentation TeamWork Kelompok 1 Struktur Pasar Kelompok 2 Pendapatan Nasional Kelompok 3 Konsumsi & Investasi Kelompok 4 Penerimaan & Pengeluaran Pemerintah Kelompok 5 Pasar Barang & Pasar Uang Pengantar
  • 5. Pengertian dan Masalah Ekonomi  Definisi Ilmu Ekonomi  Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi  Pendekatan Ilmu Ekonomi  Masalah Ilmu Ekonomi  Latihan Main Tatap Muka 1 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan memahami konsep dasar Ekonomi. BAB I
  • 6. Definisi Ilmu Ekonomi  Ilmu Ekonomi didefinisikan sebagai Suatu studi tentang bagaimana manusia, secara individu dan secara berkelompok (masyarakat), membuat pilihan dalam menggunakan sumber yang terbatas sehingga ia dapat digunakan untuk memenuhi keinginannya secara semaksimal mungkin (mencapai kepuasan dan kemakmuran yang paling maksimum)  Masyarakat akan menghadapi berbagai masalah ekonomi. Hal ini timbul sebagai akibat dari masalah kelangkaan.  Kelangkaan menyebabkan ketidakseimbangan diantara kehendak (keinginan) manusia – yang tidak terbatas jumlahnya, dengan kemampuan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa – yang jumlahnya terbatas.  Faktor-faktor Produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa  Faktor-faktor Produksi yaitu: tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan Pengertian
  • 7. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi  Teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan kepada dua golongan: Teori Mikroekonomi danTeori Makroekonomi.  Teori Mikroekonomi menganalisa hal-hal berikut:  Interaksi penjual dan pembeli di pasar barang  Tingkah laku pembeli dan penjual dalam melakukan kegiatan ekonomi  Interaksi penjual dan pembeli di pasaran faktor  Teori Makroekonomi analisis meliputi aspek berikut:  Penentuan kegiatan perekonomian dan faktor-faktor yg mempengaruhinya  Masalah inflasi dan pengangguran dan faktor yang menyebabkannya  Bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah ekonomi yang timbul  Teori Ekonomi biasanya menggunakan empat alat analisis:  Uraian mengenai sifat hubungan di antara dua atai beberapa variabel ekonomi  Data yang berbentuk angka-angka yang menggambarkan sifat hubungan tersebut  Gambaran secara grafik mengenai hubungan tersebut  Persamaan matematik yang menjelaskan sifat hubungan di antara berbagai variabel
  • 8.  Untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas perlu Penentuan Kebutuhan Prioritas, secara umum kebutuhan dibedakan atas tingkatan, yaitu:  Kebutuhan Primer  Kebutuhan Sekunder  KebutuhanTertier  Motif Ekonomi, adalah alasan yang mendasari tindakan ekonomi yaitu:  Meningkatkan kemakmuran  Hasrat menguasai kegiatan ekonomi (berkuasa)  Keinginan memperoleh penghargaan  Keinginan melakukan pekerjaan sosial  Sasaran Ilmu Ekonomi, adalah kegiatan yang dilakukan dan apa yang dipilih untuk pemenuhan kebutuhan manusia, yang meliputi:  Menentukan alternatif pilihan, tuntunan dalam pemilihan alternatif kebutuhan  Tindakan ekonomi, tindakan cermat dan hemat  Prinsip ekonomi, tuntunan dalam penggunaan sumber-sumber yang tersedia Pengertian
  • 9. Pendekatan Ilmu Ekonomi  Sumber informasi terhadap gejala yang timbul dalam perekonomian membutuhkan dukungan data, yang diperoleh dengan 2 (dua) pendekatan:  Pendekatan Teoritis, sarat dengan pengembangan teori-teori ekonomi, pendekatan kuantitatif dan pembentukan model-model yang rumit.  Pendekatan Praktis, dilakukan menggunakan metode Deduksi dan metode Induksi. ○ Metode Deduksi adalah berdasarkan kesimpulan umum untuk dapat mengetahui gejala ekonomi yang terjadi ○ Metode Induksi (empiris) adalah berdasarkan gejala ekonomi yang disusun untuk memperoleh kesimpulan yang lebih umum  Tujuan analisis kegiatan ekonomi  Ilmu Ekonomi Deskriptif (descriptive economics), yaitu keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian  Ilmu EkonomiTeori (economics theory), yaitu menggambarkan sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi dengan hubungan sebab-akibat  Ilmu EkonomiTerapan (applied economics), yaitu menelaah kebijakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi. Pengertian
  • 10. Perekonomian Pasar Bebas  Berdasarkan fungsi kegiatan ekonomi yang dijalankannya, pelaku kegiatan ekonomi dalam setiap negara dibedakan kepada tiga golongan: Perusahaan, Rumah tangga dan Pemerintah  Perusahaan berfungsi sebagai produsen barang dan jasa yang diperlukan rumah tangga, pemerintah dan perusahaan lain.  Rumah tangga merupakan penyedia faktor-faktor produksi dan konsumen dari barang dan jasa.  Pemerintah bertindak sebagai pengatur kegiatan ekonomi dan produsen barang yang tidak dapat dihasilkan pihak swasta (perusahaan)  Kegiatan ekonomi ditentukan oleh interaksi di antara perusahaan dan rumah tangga. Perekonomian ini dinamakan Perekonomian Pasar Bebas. Dalam Perekonomian Pasar Bebas, perusahaan dan rumah tangga berinteraksi di dua pasar: Pasar Barang dan Pasar Faktor-Faktor Produksi
  • 11.  Kebaikan Perekonomian Pasar Bebas:  Pasar memberikan informasi yang lebih tepat  Pasar merangsang kegiatan memproduksi  Pasar menggalakkan masyarakat untuk mengembangkan keahliannya  Pasar meningkatkan efisiensi penggunaan barang dan faktor-faktor produksi  Pasar memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan kegiatan yang disukainya  Kelemahan Perekonomian Pasar Bebas:  Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan tertentu  Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil  Dapat menimbulkan ketidaksetaraan dan monopoli  Terdapat beberapa jenis barang yang tidak akan diproduksikan dalam sistem pasar bebas  Kegiatan pasar dapat menimbulkan eksternalitas yang negatif  Untuk mengatasi kelemahan sistem perekonomian pasar bebas, Pemerintah melakukan campur tangan yang dapat dibedakan dalam tiga bentuk:  Membuat peraturan-peraturan  Menjalankan kegiatan ekonomi tertentu  Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter Perekonomian
  • 12. Masalah Ilmu Ekonomi  Masalah ilmu ekonomi timbul sebagai akibat ketidakseimbangan di antara keinginan masyarakat dengan kemampuan faktor-faktor produksi untuk memenuhi keinginan tersebut dapat diterangkan ke dalam tiga masalah pokok dalam perekonomian sebagai berikut:  Apakah jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan?  Bagaimanakah barang dan jasa tersebut diproduksikan?  Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksikan?  Penyelesaian masalah tersebut bergantung kepada sistem ekonomi yang digunakan:  Perekonomian pasar bebas  Perekonomian Perencanaan Pusat  Perekonomian Campuran Setiap sistem ekonomi ini menyelesaikan tiga masalah pokok dalam perekonomian – yaitu “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa”- dengan cara yang berbeda
  • 13.  Dalam Sistem Perekonomian Pasar Bebas, faktor-faktor produksi dimiliki oleh pihak swasta dan mereka memiliki kebebasan untuk menggunakan. Sistem perekonomian pasar bebas mencapai tujuan melalui interaksi di antara pengusaha dan pembeli (perusahaan dan rumah tangga) di dalam pasaran. Mekanisme pasar akan memberikan petunjuk dalam usaha masyarakat untuk menyelesaikan masalah: “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa”  Dalam sistem Perencanaan Pusat, faktor-faktor produksi dan unit- unit produksi dimiliki oleh pemerintah. Melalui pemilikannya ini persoalan “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa” diselesaikan oleh perencanaan pusat. Konsumen (rumah tangga) tidak mempunyai hak dalam menentukan barang-barang yang diinginkannya dan perlu diproduksikan  Kebanyakan negara dalam praktinya menggunakan Sistem Perekonomian Campuran, yaitu pengaturan kegiatan ekonomi sebagaian besar ditentukan oleh pasar bebas (mekanisme pasar), dan sebagian lainnya diatur dan dilakukan oleh Pemerintah. Pengertian
  • 14. Latihan  Apakah yang biasanya diterangkan dalam grafik ekonomi?  Terangkan perbedaan antara teori mikroekonomi dan teori makroekonomi.  Terangkan sifat-sifat dari pelaku-pelaku utama kegiatan ekonomi.  Peranan yang bagaimanakah yang dapat dijalankan pemerintah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan sistem Mekanisme Pasar?  Apakah masalah-masalah pokok yang dihadapi oleh setiap perekonomian? Adakah setiap masyarakat mengatasi masalah-masalah pokok tersebut dengan cara sama?  Terangkan ciri-ciri dari ketiga sistem perekonomian yang anda ketahui.Adakah ketiga sistem ekonomi tersebut mengatasi masalah-masalah ekonomi dengan cara yang sama? Pengertian
  • 15. Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar  Teori Permintaan  Teori Penawaran  Keseimbangan Pasar  Latihan Tatap Muka 2 & 3 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam memecahkan masalah Permintaan, Penawran dan Kesesimbangan Pasar dalam Ekonomi. BAB II
  • 16. Teori Permintaan  Permintaan (demand) adalah jumlah suatu barang yang mau dan dapat dibeli konsumen pada berbagai kemungkinan harga dengan asumsi Cateris Paribus.  Permintaan efektif jika paling tidak mempunyai unsur membutuhkan, mau dan mampu, karena membeli tidak hanya tergantung dari kebutuhan tetapi tingkat harga barang tersebut.  Kurva Permintaan  Faktor-faktor Mempengaruhi Permintaan:  Pengaruh Penghasilan (income effect)  Pengaruh substitusi (substitution effect)  Kegunaan Marginal (marginal utility)  Faktor-faktor Mempengaruhi Harga:  Jumlah pembeli  Tingkat Penghasilan  Perubahan Harga Barang Lain ○ Barang Pelengkap (komplementer) ○ Barang Pengganti (substitusi) ○ Barang Bebas/Netral (independen)  Musim atau Selera  Harapan terhadap yang akan datang Permintaan
  • 17. Cateris Paribus  Cateris Paribus artinya hal-hal lain tidak mengalami perubahan.  Teori harus membuat penyederhanaan ke atas kejadian yang sebenarnya dalam masyarakat. Penyederhanaan itu dilakukan dengan membuat pemisalan. Pemisalan inilah yang dikenal sebagai Cateris Paribus.  Suatu peristiwa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan menerangkan bagaimana berbagai faktor tersebut akan mempengaruhi harus dibuat. Biasanya yang diterangkan ialah bagaimana sifat hubungan antara peristiwa itu dengan faktor- faktor terpenting yang mempengaruhinya.  Misalkan: Teori Permintaan. Harga tinggi mengurangi permintaan dan makin rendah harga makin banyak permintaan. Faktor lain yang menjadi Cateris paribus: Pendapatan Masyarakat, Harga Barang Lain, Cita Rasa Masyarakat. T.Permintaan
  • 18. Kurva Permintaan  Gambar Kurva Permintaan (arah garis negatif) P P1 Q1 Q  Hukum Permintaan, yaitu kenaikan harga barang mengakibatkan permintaan barang turun, sebaliknya penurunan harga mengakibatkan kenaikan permintaan barang. T.Permintaan
  • 19. Teori Penawaran  Penawaran (supply) adalah jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada tingkat harga tertentu, dalam jangka waktu tertentu, Cateris Paribus.  Kurva Penawaran  Faktor-faktor Mempengaruhi Penawaran:  Pengaruh Penghasilan  Pengaruh Substitusi  Pengaruh Biaya Produksi  Faktor-faktor MempengaruhiTingkat Harga:  Jumlah Produsen  Teknik Produksi  Harga Barang Lain  Pengaruh Perubahan di hari mendatang Permintaan
  • 20. Kurva Penawaran  Gambar Kurva Penawaran (arah garis positif) P P1 Q1 Q  Hukum Penawaran, yaitu makin tinggi harga, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan, sebaliknya, makin rendah harga, makin sedikit jumlah yang ditawarkan. T.Penawaran
  • 21. Keseimbangan Pasar  Agar dapat terjadi penyesuaian diantara Permintaan dan Penawaran perlu disepakati tingkat harga dan kuantitas yang masing-masing Permintaan dan Penawaran bersedia pada tingkat tersebut.  Harga pasar dan jumlah yang diperjual belikan barang tertentu terjadi kombinasi dan dipertemukan di pasar serta bersama-sama menimbulkan tawar-menawar baik tingkat harga dan kuantitas.  Pengertian Pasar lebih luas mencakup keseluruhan permintaan dan penawaran, seluruh kontak antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa.  Harga Pasar atau Harga Keseimbangan (equilibrium price) adalah Penentuan tingkat harga dan kuantitas tertentu terjadi dalam interaksi dan tawar-menawar antara pembeli dan penjual yang akan terjadi satu harga tertentu, yaitu harga dimana jumlah yang mau dibeli (Qd) sama dengan jumlah yang dijual (Qs).  Gambar Keseimbangan Pasar Permintaan
  • 22. Gambar Keseimbangan Pasar Tingkat Harga (P) Jumlah Permintaan (Qd) Jumlah penawaran (Qs) Kelebihan/ Kekurangan (Qs-Qd) Pengaruh Terhadap Harga Sifat Interaksi 950 0 400 400 Turun Kelebihan Penawaran 650 100 300 200 Turun 450 200 200 0 Tetap Keseimbangan 300 300 100 -200 Naik Kelebihan Permintaan 250 400 0 -400 Naik 950 650 450 300 250 250 300 450 650 950 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 0 100 200 300 400 950 650 450 300 250 Keseimbangan Pasar Series1 Series2 Keseimbangan
  • 23. Latihan  Terangkan hukum permintaan. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi permintaan? Mengapa kurva permintaan berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah?  Apakah hukum penawaran? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penawaran? Mengapakah kurva penawaran berbentuk menaik dari kiri bawah ke kanan atas?  Apakah Cateris Paribus? Mengapa asumsi tersebut diperlukan dalam analisis permintaan dan penawaran?  Terangkan bagaimana keseimbangan dalam sesuatu pasar barang tercapai.Apakah yang akan terjadi apabila perubahan-perubahan berikut terjadi?  Permintaan bertambah tetapi penawaran tetap  Permintaan dan penawaran berkurang  Penawaran tetap tetapi permintaan bertambah  Permintaan dan penawaran bertambah  Penawaran berkurang dan permintaan bertambah  Persamaan permintaan ke atas barangA (DA) dan persamaan penawaran barang tersebut (SA) adalah: DA = 100 – 2P SA = -20 + 6P dimana P adalah tingkat harga. 1. Berdasarkan persamaan permintaan dan penawaran di atas lengkapkan tabel berikut 2. Tentukan harga keseimbangan dan jumlah barang yang diperjualbelikan.Apakah yang berlaku pada harga Rp.8ribu? Pada harga Rp.4ribu? 3. Lukiskan keadaan keseimbangan di pasar tersebut. Permintaan Harga (ribu Rp) Permintaan (Unit) Penawaran (Unit) 6 8 10 12 14
  • 24. Perubahan Permintaan dan Penawaran  Perubahan Harga terhadap Perubahan Permintaan dan Perubahan Penawaran  Elastisitas Permintaan  Elatisitas Penawaran  Pengaruh Elastisitas terhadap Keseimbangan  Latihan Tatap Muka 4 & 5 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam memecahkan masalah perubahan Permintaan, Penawran dan Kesesimbangan Pasar dalam memecahkan masalah ekonomi. BAB III
  • 25. Perubahan Harga terhadap Perubahan Permintaan dan Perubahan Penawaran  Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari, adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauhmana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif.  Elastisitas Permintaan yaitu besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan.  Elastisitas Penawaran yaitu besarnya pengaruh perubahan harga yang menimbulkan akibat terhadap jumlah barang yang ditawarkan.
  • 26. Elastisitas Permintaan  Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan bahwa permintaan barang tersebut bersifat responsif terhadap perubahan harga, atau permintaan adalah elastis. Sebaliknya, apabila perubahan harga relatif besar tetapi permintaannya tidak banyak berubah maka permintaannya adalah tidak elastis.  Elatisitas permintaan dibedakan kepada tiga konsep:  Elastisitas permintaan harga  Elastisitas permintaan pendapatan  Elastisitas permintaan silang  Dua Kasus Perubahan Penawaran  Manfaat menaksir Elastisitas Permintaan  Perusahaan, dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualan.  Pemerintah, kedua kesimpulan dapat menjadi alat untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan.
  • 27. Koefisien Elastisitas Permintaan Harga  Dalam analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.  Koefisien elastisitas permintaan adalah nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga. Nilai koefisien elastisitas berkisar di antara nol dan tak terhingga.  Rumus Penghitungan Koefisien Elastisitas  RumusTitikTengah dan elastisitasnya dinamakan elastisitas arc Ed= Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta Persentasi perubahan harga P P P Q Q Q d E    1 1 2 / ) ( 2 / ) ( 1 1 1 1 P P P P Q Q Q Q d E     
  • 28. Kurva Permintaan dan Elastisitas Permintaan  Tingkat Elastisitas Permintaan  Faktor Penentu Elastisitas Permintaan  Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas permintaan berbagai barang: ○ Banyaknya barang pengganti yang tersedia Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastis. Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat tidak elastis ○ Persentasi pendapatan yang dibelanjakan Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut. ○ Jangka waktu permintaan dianalisis Semakin lama jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat permintaan suatu barang.
  • 29. Tingkat Elastisitas Permintaan  Jenis-jenis Elastisitas Permintaan Tidak elastis sempurna Elastis sempurna Elastis Uniter Tidak elastis Elastis Elastis=0 Perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta, yaitu jumlahyang diminta tetap walaupun harga mengalami kenaikan atau penurunan Elastis= tidak terhingga Berapapaun banyaknya barang yang ditawarkan oleh para penjual pada harga tersebut, semua akan terjual. Elastis=1 Perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta, yaitu jumlahyang diminta tetap walaupun harga mengalami kenaikan atau penurunan Elastis antara 0 dan 1 Apabila persentasi perubahan harga adalah lebih besar daripada persentasi perubahan jumlah yang diminta Elastis lebih besar dari 1 Apabila harga berubah maka permintaan akan mengalami perubahan dengan persentasi yang melebihi persentasi perubahan harga
  • 30. Jenis Elastisitas Yang Lain  Elastisitas Permintaan Pendapatan  Koefisien yang menunjukkan sampai dimana perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat daripada perubahan pembeli dinamakan elastisitas permintaan pendapatan atau elastisitas pendapatan.  Elastisitas Permintaan Silang  Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau elastisitas silang. Ey= Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta Persentasi perubahan pendapatan Ey= Persentasi perubahan jumlah barangX yang diminta Persentasi perubahan harga barangY
  • 31. Elastisitas Penawaran  Perubahan harga akan mengubah jumlah penawaran  Elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
  • 32. Koefisien Elastisitas Penawaran  Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Ed= Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan Persentasi perubahan harga QB – QA Es = QA PB – PA PA
  • 33. Tingkat Elastisitas Penawaran  Jenis-jenis Elastisitas Penawaran Tidak elastis sempurna Elastis sempurna Elastis Uniter Tidak elastis Elastis Terwujud bila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawaran walaupun harga bertambah tinggi Terwujud bila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawaran walaupun harga bertambah tinggi Terwujud bila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawaran walaupun harga bertambah tinggi Terwujud bila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawaran walaupun harga bertambah tinggi Terwujud bila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawaran walaupun harga bertambah tinggi
  • 34. Elastisitas Penawaran  Dua faktor sangat penting di dalam menentukan elastisitas Penawaran, yaitu: Sifat dari Perubahan Biaya Produksi dan Jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis. ○ Sifat Perubahan Biaya Produksi Penawaran akan bersifat tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Tetapi kalau penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis. ○ Jangka waktu analisis Biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu: masa amat singkat, jangka pendek, dan jangka panjang. 1. Masa amat singkat, jangka waktu dimana para penjual tidak dapat menambah penawarannya dengan demikian penawaran bersifat tidak elastis sempurna 2. Jangka Pendek, kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah. Tetapi perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia. 3. Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka panjang. Oleh karenanya penawaran bersifat elastis.
  • 35. Latihan  Definisikan elastisitas permintaan.Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan?Tunjukkan beberapa barang yang elastisitas permintaannya tidak elastis. Barang- barang apakah yang elastisitasnya bersifat elastis?  Terangkan perbedaan dari ketiga-tiga pengertian berikut: (i) elastisitas permintaan harga, (ii) elastisitas permintaan silang, (iii) elastisitas permintaan pendapatan  Definisikan elastisitas penawaran.Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran?  Tentukan elastisitas permintaan (Ed) dan elastisitas penawaran (Es) pada setiap perubahan harga yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Harga (rupiah) Permintaan (unit) Penawaran (unit) 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 8.000 6.000 4.000 3.000 6.000 6.000 12.000
  • 36. Teori Perilaku Konsumen  Teori Nilai Guna (Utiliti)  Pendekatan Kurva Kepuasan Sama  Latihan Tatap Muka 6 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam mengaplikasikan Perilaku Konsumen dalam memecahkan masalah ekonomi. BAB IV
  • 37. Teori Tingkah Laku Konsumen  Teori tingkah laku konsumen adalahAnalisis yang mendalami lebih lanjut tentang sifat permintaan masyarakat dengan menerangkan :  Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang tinggi.  Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.  Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan:  Pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal, Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dengan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya atas berbagai jenis barang yang terdapat di pasar.  Pendekatan nilai guna ordinal, Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi.  Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva Kepuasan Sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.
  • 38. Teori Nilai Guna (Utiliti)  NilaiGuna (Utiliti), adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka makin tinggilah nilai guna (utilitinya)  Nilai guna perlu dibedakan diantara dua pengertian:  Nilai guna total, artinya jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.  Nilai guna marjinal, artinya pertambahan (atau) pengurangan kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.  CONTOH: Nilai guna total dari mengkonsumsi 10 buah mangga meliputi seluruh kepuasan yang diperoleh dari memakan semua mangga tersebut. Sedangkan nilai guna marjinal dari mangga yang kesepuluh adalah pertambahan kepuasan yang diperoleh dari memakan buah mangga yang kesepuluh.
  • 39. Nilai Guna Total  Tabel nilai guna total dan nilai guna marjinal dalam angka Juml. Mangga yg dimakan Nilai GunaTotal Nilai Guna Marjinal 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 30 50 65 75 83 87 89 90 89 85 78 - 30 20 15 10 8 4 2 1 (Max.) -1 -4 -7
  • 40. Pemaksimalan Nilai Guna  Pemisalan penting: Setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya. Dengan kata lain, Setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsikannya. Jika satu barang mudah, tingkat maksimum dicapai pada waktu nilai guna total mencapai tingkat maksimum.Tetapi jika barang yang digunakan berbagai jenis, cara untuk menentukan corak konsumsi barang-barang yang akan menciptakan nilai guna yang maksimum menjadi lebih rumit.  Cara Memaksimalkan Nilai Guna  Kerumitan yang timbul bersumber dari perbedaan harga-harga berbagai barang.  Jika harga setiap barang adalah bersamaan, nilai guna akan mencapai tingkat maksimum apabila nilai guna marjinal dari setiap barang adalah sama besar.  Jika harga berbagai jenis barang berbeda, disebabkan oleh perbedaan harga tersebut pemaksimuman nilai guna tidak akan tercapai kalau digunakan syarat pemaksimuman kepuasan.  Syarat Pemaksimalan Nilai Guna  Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya. Mu barang A = MU barang B = MU barang C PA PB PC
  • 41. Teori Produksi dan Biaya  Pengertian Produksi  Pengertian Biaya  Untung, Rugi dan Pulang Modal  Latihan Tatap Muka 7 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam mengaplikasikan Teori Produksi dan Biaya dalam memecahkan masalah ekonomi. BAB V
  • 42. KISI-KISI UTS  TOPIK  Essai ○ Penyebab Masalah dalam ekonomi ○ Pasar Bebas dan peranan pemerintah ○ Teori tingkah laku konsumen: teori nilai guna (utiliti)  Hitungan: ○ Teori Permintaan dan Penawaran serta Kesimbangan Pasar ○ Mengukur elastisitas permintaan dan penawaran
  • 43. Pengertian Produksi  Produksi adalah setiap kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan (nilai) suatu barang atau jasa.  Proses produksi adalah setiap kegiatan yang dihubungkan dengan penyediaan barang-barang dan jasa kepada pemakai akhir.  Kegiatan produksi adalah kegiatan mentransformasikan input menjadi output.  Produsen adalah orang atau organisasi yang melakukan kegiatan tersebut.  Total Produksi (TP, total product) adalah keseluruhan jumlah yang dihsilkan dalam suatu masa tertentu dari faktor produksi yang digunakan. Dalam bahasan ini diasumsikan bahwa input hanya digunakan satu jenis yaitu tenaga kerja (L, labour)  Produksi rata-rata (AP, average product) adalah produk keseluruhan untuk setiap faktor variabel tenaga kerja. AP = TP L
  • 44.  Produk Marginal (MP, marginal product) yaitu melihat dampak perubahan dalam produk keseluruhan yang terjadi karena tambahan satu input tenaga kerja (L, labour)  Hukum tambahan hasil yang semakin menurun (the law of diminishing return) menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif MP = TP L L TP AP MP 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 52 112 170 220 258 286 304 314 318 316 - 52 56 56.7 55 51.6 47.7 43.4 39.3 53.3 31.6 - 52 60 58 50 38 28 18 10 4 -2
  • 45.  Hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:  Dari hasil produksi dilakukan penjualan. Dari harga barang dapat diketahui jumlah penerimaan produsen (TR, total revenue) dan marjinal pendapatan (MR, marginal revenue) Hubungan di antara jumlah faktor produksi dengan tambahan produksi dan hasil penjualan L Q MP P TR MR 0 1 2 3 4 5 6 7 0 24 44 60 72 80 84 86 - 24 20 16 12 8 4 2 100 100 100 100 100 100 100 100 0 2400 4400 6000 7200 8000 8400 8600 2400 2000 1600 1200 200 400 200
  • 46. Pengertian Biaya  Biaya diartikan dengan keseluruhan pengorbanan yang diperlukan untuk sesuatu dalam produksi yang dinyatakan dalam uang menurut harga yang berlaku.  Jenis-jenis biaya dapat terdiri dari atas biaya produksi dan biaya operasi.  Biaya produksi antara lain: ○ Bahan-bahan (pembelian, pengangkutan, penyimpanan, administrasi) ○ Tenaga kerja (upah dan tunjangan) ○ Bangunan dan alat-alat produksi yang tahan lama (pemeliharaan, penyusutan, bunga, asuransi, sewa) ○ Tanah (sewa tanah) ○ pajak  Biaya operasi antara lain: ○ Biaya umum dan administrasi yaitu biaya yang diperuntukkan untuk proses produksi sebagai keseluruhan, seperti gaji direksi/biaya kantor administrasi, pos , telepon, penerangan, keamanan ○ Biaya penjualan yaitu biaya promosi (iklan, transportasi, pembungkusan)  Total Biaya (total cost) adalah biaya keseluruhan pembuatan setiap output tertentu  Total biaya dibagi dalam dua jenis  Total biaya tetap (TFC, total fixed cost)  Total biaya variable (TVC, total variable cost)
  • 47.  BiayaTetap adalah biaya yang tidak berubah dengan perubahan kuantitas produksi, yaitu satuan untuk keseluruhan jumlah produksi, misalnya biaya prasarana.  BiayaVariabel adalah biaya yang berubah langsung mengikuti perubahan kuantitas produksi (output)  Biaya Rata-Rata (AC,Average cost) adalah biaya per unit, yaitu biaya total untuk menghasilkan output tertentu, dibagi jumlah unit yang dihasilkan. Biaya rata-rata terdiri dari dua bagian, yaitu biaya tetap rata-rata (ATC, average total cost) dan baiya varibel rata-rata (AFC, average total cost)  Biaya marginal (MC, marginal cost) atau biaya tambahan adalah kenaikan total biaya yang disebabkan kenaikan produksi satu unit. TC = TFC + TVC TC/Q = TFC/Q + TVC/Q atau AC = AFC + AVC TC = TFC + TVC
  • 48. L Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 3 6 10 15 19 22 24 25 25.5 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 - 60 16.67 8.33 5 3.33 2.63 2.27 2.08 2 1.96 - 50 33.3 25 20 16.67 14.79 15.91 16.67 18 19.61 - 100 50 33.33 25 20 17.42 18.18 18.75 20 21.57 - 50 25 16.66 12.5 10 12.5 16.66 25 50 100 Berbagai pengertian ongkos produksi dalam jangka pendek Kurva
  • 49. Struktur Pasar  Pengertian Pasar  Pasar Persaingan Sempurna  Pasar Monopoli  PasarTidak Sempurna  Latihan Tatap Muka 9 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam mengaplikasikan Struktur Pasar dalam memecahkan masalah ekonomi. BAB VI
  • 50. Pengertian Pasar  Arti sempit: Pasar sebagai tempat barang dan jasa diperjualbelikan  Arti luas: Pasar adalah proses dimana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk menentukan harga dan jumlah barang.  Pasar yaitu suatu tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.  Pasar Konkret yaitu jenis barang terdapat dalam suatu pasar.  Pasar abstrak adalah suatu pasar dimana barang yang diadakan pertukaran tidak terdapat pada tempat interaksi.  Struktur Pasar dibagi 3 bagian, yaitu Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli dan Pasar PersainganTidak Sempurna  Untuk membedakan berbagai bentuk Pasar harus mengenal karakteristik (ciri-ciri) pasar, yaitu:  Jumlah penjual atau produsen  Sifat barang  Kesukaran atau kemudahan memasuki usaha bidang tertentu
  • 51. Pasar Persaingan Sempurna  Karakteristik:  Terdapat banyak produsen (penjual) dan banyak pembeli  Jenis barang yang diperjualbelikan adalah barang homogen  Orang bebas masuk atau keluar dalam kegiatan usaha (industri)  Keadaan pasar disebut sempurna, karena setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pasar mempunyai pengetahuan tentang keadaan pasar.  Untuk menentukan tingkat keuntungan dalam pasar persaingan sempurna dikenal dengan bentuk kurva yang horizontal, artinya setiap perusahaan (produsen tidak dapat leluasa menentukan harga, tetapi selalu diserahkan melalui mekanisme pasar dengan kata lain produsen sebagai pengikut harga (price taker) yang terjadi di Pasar.  Untuk menentukan perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian dilakukan dua pendekatan, yaitu:  Pendekatan Total Biaya (TC) danTotal Penjualan (TR)  Pendekatan Biaya Marginal (MC) dan Penjualan Marginal (MR)
  • 52.  Jumlah produksi, biaya dan hasil penjualan Q TFC TVC TC AVC AC MC P= MR TR π 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 - 8 14 18 20 24 31 42 56 76 108 20 28 34 38 40 44 51 62 76 96 128 - 8 7 6 5 4.8 5.2 6 7 8.4 10.8 - 28 17 12.7 10 8.8 8.5 8.9 9.5 10.7 12.8 - 8 6 4 2 4 7 11 14 20 32 - 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 20 20 30 40 50 60 70 80 90 100 -20 -18 -14 -8 0 6 9 8 4 -6 -28
  • 53. Pasar Monopoli  Karakteristik  Terdapat satu penjual atau produsen dalam pasar  Karena perusahaan hanya satu (bukan berarti tidak ada perusahaan lain yang bergerak di bidang tersebut) maka mempunyai kekuatan yang lebih besar dalam penentuan harga (price,maker,leadership)  Jenis barang dan jasa yang diperjual belikan adalah tidak mempunyai barang pengganti yang dekat (baik)  Bidang kegiatan atau pasarnya tak dapat (sulit sekali) dimasuki pihak lain  Penyebab Pasar Monopoli adalah :  Penetapan pemerintah  Faktor skala ekonomi (economic of scale)  Satu perusahaan telah menguasai pengadaan atau pasar sumber daya alam tertentu  Pemerintah memberikan kedudukan sebagai monopoli  Usaha kerjasama beberapa perusahaan yang ingin menguasai pasar dengan cara menghilangkan persaingan di antara mereka, misalnya kartel
  • 54.  Dengan adanya bentuk pasar monopoli dalam perekonomian, dapat menimbulkan berbagai kemungkinan, antara lain :  Jumlah produksi sangat terbatas  Terjadinya ketidak adilan antara perusahaan yang memegang monopoli dan perusahaan yang tidak mendapat fasilitas tersebut  Timbulnya eksploitasi, antara lain : ○ Membayar pemilik faktor produksi yang lebih rendah dari harga pasar ○ Harga di pasar cenderung harga di atas rata-rata pasar  Untuk mengatasi masalah ini, dibuat beberapa kebijakan antara lain :  Pemerintah mengenakan penarikan pajak yang tinggi, sehingga perusahan cenderung sedikit untuk melakukan praktek monopoli  Pemerintah melakukan pengendalian harga dengan berbagai pertimbangan tertentu  Pemerintah terlibat langsung dalam kegiatan mnopoli, khususnya yang menguasai hajat hidup orang banyak  Membuat peraturan agar tindakan monopoli tidak merugikan konsumennya  Adanya kecenderungan pemerintah melakukan pendirian perusahaan yang bersifat subtitusi barang monopoli
  • 55. Pasar Tidak Sempurna  Bentuk pasar persaingan tidak sempurna merupakan lawan dari pasar persaingan sempurna, di mana terdapat ciri-ciri yang dimiliki persaingan sempurna tidak seluruhnya berlaku. Dalam pasar persaingan tidak sempurna dibedakan tiga jenis bentuk pasar, yaitu pasar persaingan monopolistik, pasar oligopoli, dan pasar duopoli ( dua penjual barang) Pasar Persaingan Monopolistik  Sifat:  Ada beberapa penjual (produsen) yang masing-masing menguasai sebagian pasar  Masing-masing produsen menghasilkan barang yang sejenis tetapi tidak begitu sama karena telah disengaja dibedakan dalam hal nama, merk dagang, kualitas atau bentuk sehingga kelihatan lain dari yang lain.  Ada kemungkinan memasuki dalam bidang kegiatan lain, meskipun tidak selalu mudah.  Bentuk persaingan monopolistik merupakan perpaduan antara persaingan sempurna dan monopoli. Perbedaan terhadap kedua jenis pasar terdahulu adalah perbedaan jumlah produsen, jenis barang dan rintangan memasuki pasar.
  • 56. Oligopoli  Sifatnya:.  Ada beberapa jumlah penjual  Jenis barang homogen atau berbeda corak  Mengalami kesukaran memasuki pasar  Pengaruh terhadap harga adalah sedikit  Di antara produsen mempunyai hubungan yang sangat saling ketergantungan, sehingga menyebabkan dua kemungkinan dalam penentuan harga, antara lain:  Produsen akan mengadakan kerjasama dalam pembentukan harga  Produsen bersaing dengan cara non harga, misalnya: kemasan barang menarik, pemberian hadiah kepada konsumen.  Setiap tindakan produsen dalam melakukan perubahan harga akan mengakibatkan tindakan produsen lainnya. Apabila salah satu produsen menurunkan harga, akan mengakibatkan hilangnya sebagian konsumen produsen yang lain, karena konsumen cenderung akan membeli produk yang tingkat harganya rendah, produsen yang menaikkan harga akan kehilangan konsumennya
  • 57. Pendapatan Nasional  Pengertian Pendapatan Nasional  Arus Perputaran Kegiatan Makro Ekonomi  Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi  Latihan Tatap Muka 10 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Pendapatan Nasional dalam memecahkan masalah ekonomi. BAB VII
  • 58. Pengertian Pendapatan Nasional  Pendapatan Nasional (Y, national income) merupakan keseluruhan nilai (value) barang dan jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian dalam satu tahun.  Untuk menghitung Pendapatan Nasional dilakukan tiga pendekatan:  Pendekatan Pembelanjaan/Pengeluaran (expenditure approach) Yaitu penjumlahan pengeluaran atas barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara. Pengelompokan pengeluaran ini dibedakan : Pengeluaran yang dilakukan dalam negeri (domestik) , yang terdiri atas: ○ C (Consumption, konsumsi) yaitu Pengeluaran Konsumen (rumah tangga) untuk membeli barang dan jasa ○ I (Investment, investasi) yaitu pengeluaran produsen untuk menghasilkan barang dan jasa ○ G (Government, pemerintah) yaitu pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk membeli barang atau jasa Pengeluaran karena terjadi Perdagangan Internasional, yang terdiri atas: ○ X (export, ekspor) yaitu pengeluaran luar negeri karena membeli barang dan jasa ○ M (Import, impor) yaitu pengeluaran domestik karena membeli barang luar negeri Y = C + I + G + X - M
  • 59.  Pendekatan Produksi (product approch/output approach) yaitu menghitung besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi atas barang dan jasa yang wujud dari berbagai sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian. Jika disuatu perekonomian dibagi tiga sektor, misalnya sektor pertanian, industri, dan jasa, maka penjumlahan hasil produksi di sektor tersebut merupakan pendapatan nasional menurut cara produksi.  Pendekatan Pendapatan (income approach) Yaitu penjumlahan pendapatan yang diterima pemilik faktor-faktor produksi atas jasa penjualan faktor dalam proses produksi yang wujud dalam perekonomian. Jenis faktor-faktor produksi penggolongan tradisional dalam ilmu ekonomi, misalnya dari penjumlahan sewa dari tanah, bunga dari modal, gaji dari tenaga kerja, dan keuntungan dari kewirausahaan. Pendapatan nasional (national income, NI) dihitung dengan penjumlahan berikut ini: NI = w + n + r + i Ket: w = jumlah upah (wages) atau penerimaan oleh buruh/tenaga kerja n = jumlah laba tau penerimaan pengusaha r = sewa atau penerimaan kaum pemilik tanah dan sumber alam lainnya i = jumlah bunga atau penerimaan kaum pemilik modal
  • 60.  Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksi pemilik faktor produksi negara tersebut dalam satu tahun tertentu.  Pendapatan Nasional dibedakan:  Pendapatan Nasional Harga Berlaku Adalah nilai barang dan dan jasa yang dihasilkan suatu negara yang berlaku dalam satu tahun tertentu  Pendapatan Nasional Harga Konstan Adalah suatu penilaian atas harga barang berdasarkan tahun tertentu. Pendekatan Pengeluaran Pendekatan Pendapatan KomponenGNP Pendapatan atau biaya sbg sumber GNP Konsumsi rumah tangga (C) Investasi ( I ) Pengeluaran Pemerintah (G) Ekspor netto (X _ M) Upah (w) Sewa (r) Bunga (i) Profit (n) Total : Gross National Product (GNP) Total : Gross National Product (GNP) Konsumsi Rumah tangga Pengeluaran Pemerintah Ekspor netto Investasi Penyusutan Pajak tdk lsg Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional Pajak Lsg Tabungan Bisnis netto Penerimaan transfer
  • 61. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi Dan Inflasi  Inflasi Dalam istilah inflasi ada yang disebut “Suppressed Inflation” atau “Inflasi yang ditutupi”, yaitu : harga-harga dari sebagian besar barang yang tidak diatur atau ditentukan oleh pemerintah,dan tidak dijadikan barang patokan untuk mengatur inflasi yang dilakukan oleh “Biro Pusat Statistik” dalam relitanya ada kecenderungan harga-harganya terus menaik. Keadaan ini tercermin dari adanya harga-harga “barang bebas” atau harga-harga “tidak resmi” mengalami kenaikan yang tinggi sedangkan “harga barang-barang resmi” (untuk mengukur inflasi) tidak mengalami kenaikan, Dalam hal ini masalah inflasi sebetulnya ada, tapi tidak menunjukkan dirinya, karena yang dicatat adalah harga-harga “resmi” pemerintah. Dari pengertian diatas Inflasi memberikan arti : a. Nilai uang turun/Daya beli uang turun b. Harga-harga barang naik c. Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan d. Jumlah barang relative lebih kecil/sedikit
  • 62.  Adapun sebab-sebab terjadinya inflasi yaitu: a. Demain full inflation inflasi ini terjadi karena adanya kelebihan permintaan terhadap barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan jumlah barang yang dibutuhkan tidak mencukupi, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran, dan akibatnya harga barang naik. b. Cost Push Inflation inflasi ini terjadi karena naikmya biaya produksi, seperti Gaji pegawai, BBM, Harga bahan mentah.  Cara mengatasi inflasi adalah :  Dengan Kebijaksanan Moneter ○ Kebijaksanaan moneter adalah kebijaksanaan yang berkaitan dengan perputaran/peredaran uang.  Dengan Kebijaksanaan Fiskal ○ Kebijaksanaan fiskal adakah kebijaksanaan pemerintah dalam pengaturan penerimaan dan pengeluaran negara.
  • 63.  Proses perhitungan tingkat inflasi contoh : ada dua jenis barang, yaitu buku dan sepatu yang kuantitas (q) dan harga (p) berbeda dari dua tahun, yaitu tahun 1991 da 1995. andaikan tahun 1991 dijadikan sebagai tahun dasar, maka dapat dihitung sebagai berikut,
  • 64. Menggunakan tabel diatas, maka tingkat inflasi dapat dihitung, yaitu rasio GDP tahun 1995 dengan GDP real tahun 1995, yaitu : Rasio Nominal dan Real = 72.000= 1,16 62.000 Atau tingkat inflasi adalah = (116-100)persen. Dengan kata lain, dari tahun 1991 dan 1995 terjadi kenaikan harga/inflasi secara umum adalah 16 persen. Pertumbuhan ekonomi (Gе) dapat dihitung berdasarkan pendapatan nasional ral atai PDB Real. Jika diketahui bahwa terdapat 3 tahun PDB real yang berbeda, yakni Tahun PDB Real 1990 5600 1991 5980 1992 6100
  • 65. Maka pertumbuhan ekonomi dari tahun 1990 ke 1991dan tahun 1991 ke 1992 dapat dihitung sebagai berikut, Ge 1990 -1991 = 5.980 – 5.680 5.680 Ge 1991 – 1992 = 6.100 – 5.980 5.880 Sehingga rumus perhitungan di atas adalah : Ge (t) = PDBt – PDB – 1 PDBt – 1 X 100 persen = 5,28 persen X 100 persen = 2,00 persen X 100 persen
  • 66. Arus perputaran kegiatan makro ekonomi Dalam ilmu ekonomi, pembahasan tentang perputaran produk dan pendapatan dibuat beberapa pendekatan penyederhanaan yang ikut terlibat dalam kegiatan itu. Kegiatan yang terlibat dibagi dalam beberapa sektor, antara lain :  Perekonomian dua sektor, yaitu terdiri dengan: rumah tangga (C) dan perusahaan (I)  Perekonomian tiga sektor, yaitu rumah tangga (C), perusahaan (I) dan pemerintah (G)  Perekonomian empat sektor, yaitu rumah tangga (C), perusahaan (I), pemerintah (G) dan hubungan luar negeri (X-M).
  • 67. Pendapatan nasional dapat dinilai berdasarkan dua perbedaan, yaitu perbedaan nasional atas dasar harga pasar dan pendapatan nasional berdasarkan harga faktor. Perbedaan penilaian ini disebabkan terjadinya pajak tidak langsung dan subsidi.  Pendapatan yang dinilai atas harga pasar, yaitu nilai suatu barang yang didasarkan atas harga yang dibayarkan pembeli, dimana telah termasuk subsidi atau pajak tidak langsung.  Pendapatan nasional berdasarkan harga faktor, yaitu nilai dari penggunaan faktor – faktor produksi sampai dihasilkan barang tersebut. Dengan perkataan lain, harga pasar dapat didefinisikan sebagai harga faktor ditambah dengan pajak tidak langsung dan dikurangi dengan subsidi.
  • 68. Hubungan antara harga pasar dan harga faktor dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut:  Harga pasar = harga faktor + pajak tidak langsung – subsidi Berdasarkan pendapatan nasional bruto (GNP) dapat dihitung pendapatan nasional neto (NNP, netto national product) jika GNP dikurangi nilai penyusutan (depreciation). Penyusutan ini terjadi akibat penggunaan barang-barang modal (mesin, peralatan produksi, bangunan dan peralatan kantor), dan hal ini merupakan ongkos produksi.
  • 69. Berikut contoh perhitungan nilai tambah  Proses kegiatan produksi pakaian Jenis kegiatan Nilai produksi (rupiah) Nilai tambah (rupiah) 1.Benang 1500 1500 2.Kain 4000 2500 3.pakaian 10000 6000 4.Pakaian di label 25000 15000 25000
  • 70.  Dari contoh diatas dapat dilihat, bahwa kalau nilai tambah (value added) keseluruhan dijumlahkan akan sama dengan nilai akhir suatu barang.  Dari pendapatan yang diterima konsumen (rumah tangga) dapat dibedakan dengan pendapatan pribadi (personal income) dan pendapatan siap guna (disposable income).  Pendapatan pribadi adalah penjumlahan seluruh pendapatan termasuk jenis pendapatan yang diterima seseorang tanpa melakukan kegiatan seperti penerimaan biaya sosial (dilakukan di negara yang maju), sedangkan  Pendapatan siap guna adalah pendapatan yang dapat langsung digunakan konsumen setelah dikurangi dengan pemotongan tertentu, seperti pajak dan pensiun untuk hari tua.
  • 71. Konsumsi dan Investasi  Pengertian Konsumsi  Pengertian Investasi  Latihan Tatap Muka 11 & 12 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Konsumsi dan Investasi dalam memecahkan masalah ekonomi. BAB VIII
  • 72. PENDAPATAN (INCOME) adalah jumlah balas jasa yang diterima pemilik factor produksi selama 1 tahun. Disimbolkan dengan Y
  • 73. Menurut JM Keynes, pendapatan suatu negara terdiri dari 2 hal : PENDAPATAN PERSEORANGAN yang dirumuskan Y = C + S PENDAPATAN PERUSAHAAN yang dirumuskan Y = C + I
  • 74. KONSUMSI (CONSUMPTION) adalah bagian dari pendapatan yang dibelanjakan Disimbolkan dengan C
  • 75. 1. Besarnya pendapatan siap guna konsumen 2. Jumlah rumah tangga 3. Struktur keluarga 4. Faktor musim 5. Lingkungan tempat tinggal 6. Kebijakan dalam pengaturan uang rumah tangga 7. Pengaruh psikologis 8. Faktor kekayaan
  • 76. Apabila pendapatan berubah, maka perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap konsumsi dan tabungan. Untuk mengetahui perubahan tingkat KONSUMSI dirumuskan MARGINAL PROPENCITY TO CONSUME (MPC) AVERAGE PROPENCITY TO CONSUME (APC) Y C MPC    Y C APC 
  • 77. FUNGSI KONSUMSI Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan KONSUMSI (C) dengan PENDAPATAN (Y) Dirumuskan : Dimana : a : besarnya konsumsi saat pendapatan nol. Keadaan ini disebut dengan ‘konsumsi otonom’ yaitu konsumsi yang pasti ada meskipun tidak mempunyai pendapatan b : MPC Y b a C .   Y MPC a C .  
  • 78. Untuk mengetahu besarnya a, dirumuskan : 1 1     APS APC MPS MPC Y MPC APC a ). (  
  • 79. TABUNGAN (SAVING) adalah bagian dari pendapatan yang disimpan (tidak dibelanjakan). Disimbolkan dengan S
  • 80. Dengan mensubstitusikan fungsi konsumsi maka : C = a + b.Y ke S = Y – C Maka : S = Y – (a + b.Y) S = Y – a - b.Y S = ( 1 – b).Y – a S = -a + (1 – b). Y
  • 81. INVESTASI (INVESMENT) adalah bagian dari pendapatan perusahaan yang ditanamkan atau sebagai penambah modal kerja. Disimbolkan dengan I
  • 82. 1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh. 2. Tingkat bunga. 3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan. 4. Kemajuan teknologi. 5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan- perubahannya.
  • 85. I = I0 + I1 (Y)
  • 86. Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah  Penerimaan Pemerintah  Pengeluaran Pemerintah  Latihan Tatap Muka 13 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah dalam memecahkan masalah ekonomi. BAB IX
  • 87. Penerimaan Pemerintah  Penerimaan pajak / restribusi  Penerimaan dan penghasilan (laba usaha) dari BUMN  Pinjaman dalam negeri atau luar negeri  Pengambilan / penjualan kekayaan Negara  Penciptaan uang  Bantuan luar negeri
  • 88. Pajak  Pengertian Pajak  Ciri Pajak 1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang 2. Tidak mendapatkan jasa timbal balik yg dpt dilihat secara langsung 3. Diperuntukan bagi keperluan pembiayaan umum 4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan
  • 89. Pajak  Fungsi Pajak 1. Fungsi anggaran (budgetair) 2. Fungsi mengatur (regulerend) 3. Fungsi stabilitas 4. Fungsi redistribusi pendapatan  JenisPajak - Pajak langsung - Pajak tidak langsung
  • 90. Penerimaan dan Penghasilan dari BUMN  Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  Tujuan pendirian BUMN
  • 91. Pinjaman Dalam atau Luar Negeri Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000
  • 93. Pendapatan Negara dan Hibah Terdiri atas : 1. Penerimaan dalam negeri - Penerimaan perpajakan - Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2. Hibah
  • 94. Bantuan Luar Negeri Sumber pembiayaan luar negeri dapat dikelompokan sebagai berikut : 1. Consultative Groups on Indonesia 2. Non CGI terdiri: - Bantuan Bilateral - Bantuan multilateral 3. Pinjaman / hibah
  • 95. Pengeluaran Pemerintah Meliputi :  Pengeluaran Rutin  Pengeluaran Pembangunan  Pengeluaran lainnya Faktor-faktor yang mempengaruhi : 1. Faktor ekonomi 2. Faktor sosial dan politik
  • 96. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)  Pengertian APBN  Fungsi APBN - Fungsi Otoritas - Fungsi Perencanaan - Fungsi Pengawasan - Fungsi Alokasi - Fungsi Distribusi - Fungsi Stabilisasi
  • 97. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) APBN disusun berdasarkan azas-azas:  Kemandirian  Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.  Penajaman prioritas pembangunan  Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang negara
  • 98. Belanja Negara Terdiri atas dua jenis : 1. Belanja Pemerintah Pusat 2. Belanja Daerah meliputi : - Dana Bagi Hasil - Dana Alokasi Umum - Dana Alokasi Khusus - Dana Otonomi Khusus
  • 99. Pasar Barang dan Pasar Uang  Pengertian Pasar Barang  Pengertian Pasar Uang  Perubahan dan Keseimbangan IS-LM  Latihan Tatap Muka 14 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Pasar Barang dan Uang dalam memecahkan masalah ekonomi. BAB X
  • 101. PASAR BARANG  Pengertian Pasar Barang Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang dimana pasar barang menggambarkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan barang.. Pasar barang dapat dibagi lagi menjadi tiga macam, yakni :  a. Pasar Barang Nyata / Riil Pasar barang nyata adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas. Contohnya adalah pasar kebayoran lama, pasar senen, pasar malam, dan lain-lain.  b. Pasar BarangAbstrak Pasar barang abstrak adalah pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik.Contoh jenis pasar ini adalah pasar komoditas / komoditi yang menjual barang semu seperti pasar karet, pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan lain sebagainya.  c. Pasar barang berjangka Pasar barang berjangka yaitu Pasar yang menyelenggarakan jual beli barang dengan pembayaran yang dilakukan secara bertahap berupa angsuran atau tanpa bunga .
  • 102.  Bentuk yang Diperdagangkan  a. Pasar Barang Nyata / Riil yakni pasar kebayoran lama, pasar senen, pasar malam, dan lain-lain  b. Pasar BarangAbstrak yakni pasar karet, pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan lain sebagainya  c. Pasar Barang Berjangka yakni rumah, mobil , sepeda, motor, televisi , pakaian, dan alat – alat rumah tangga jangka waktu misalkan 6 bulan, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun atau 20 tahun.  Unsur – Unsur Pasar Barang  Adanya permintaan dan penawaran ,dimana pertemuan antara pembeli & penjual (dapat dilakukan tanpa tatap muka, seperti melalui telepon/telegram/ internet). Apabila permintaan bertemu dengan penawaran pada tingkat harga yang sama & dalam jumlah yang sama, terjadilah transaksi jual beli.  Adanya penjual dan beli.  Ada barang yang diperjual belikan.  Pelaku Pasar Barang yakni Pelaku ekonomi seperti rumah tangga.
  • 103.  Pengertian Pasar Uang :  Pasar dimana diperjual-belikan dana – dana dan surat – surat berharga yang mempunyai jangka waktu kurang dari satu tahun.  Pelaku pasar uang yakni :  Bank, yayasan dana pensiun, perusahaan asuransi, dan lembaga keuangan lainnya  Bentuk yang di perdagangkan :  Pinjaman sewaktu – waktu (call money), surat perbendaharaan negara (tanda bukti pinjaman pemerintah), SPBU (surat berharga pasar uang), SBI (surat bank Indonesia) dan sertifikat bank lainnya. PASAR UANG
  • 104. Teori Permintaan Uang  Teori Kuantitas Nilai uang didasarkan pada jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.Artinya Semakin banyak jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, semakin tinggi harga barang, dan sebaliknya.  TeoriTransaksi Nilai uang didasarkan pada jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, jumlah barang yang diperdagangkan.  Teori Persediaan Kas Nilai uang tergantung pada jumlah uang yang ditahan untuk persediaan kas dari sebagian pendapatan masyarakat. (persediaan kas tergantung dari jumlah pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar)
  • 105. Teori Pendapatan / motif Menyimpan Uang oleh Keynes 1. MotifTransaksi/ motif berkonsumsi Uang disimpan untuk membiayai konsumsi sehari – hari. Mengapa disimpan? Dengan tersedianya uang, segala kebutuhan atau keperluan usaha setiap hari dapat dipenuhi dengan cepat. Semakin tinggi pendapatan maka keinginan konsumsi pun semakin tinggi. 2. Motif Berjaga – jaga Uang disimpan untuk membiayai keadaan darurat, misalnya sakit mendadak. Besarnya motif berjaga –jaga tergantung pada besarnya pendapatan. 3. Motif Spekulasi Timbul karena adanya keinginan memperoleh keuntungan berdasarkan ramalan dan perhitungan pada masa yang akan datang. Contoh : seseorang membeli saham sekarang dan menjualnya pada masa akan datang, dengan harapan harga saham akan naik.
  • 106. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar 1. Pendapatan 2. Tingkat Suku Bunga 3. Selera Masyarakat 4. Harga Barang 5. Fasilitas Kredit 6. Kekayaan yang Dimiliki Masyarakat
  • 107. KURVA IS  Kurva IS adalah tempat kedudukan titik keseimbangan di pasar barang, menggambarkan kesamaan antara pengeluaran barang dan jasa dengan penawaran agregat / output barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat (kurva yang menghubungkan jumlah barang dan jasa yang diminta dengan suku bunga)  Symbol I yakni investasi (investment)  Symbol S yakni tabungan (Saving)
  • 108. Keseimbangan Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga E2 E0 E1 Y2 Y0 Y1 r2 r0 r1 0 AE1 AE0 AE2 Y Y Y= AE IS C A B 0 R = tingkat bunga Y = pendapatana nasional E = investasi
  • 109. KURVA LM  Kurva LM adalah tempat kedudukan titik keseimbang di pasar uang. Menggambarkan kesamaan antara pengeluaran uang (Liquidity Preference) dengan penawaran uang atau jumlah uang yang beredar (money supply).
  • 110. Gambar 1.2 Keseimbangan permintaan dan penawaran uang. M€ 0 r0 r1 r2 E2 E1 E0 Dm Dm Dm Dm Dm2 M€ = Dm
  • 111. Gambar 1. 3 Hubungan penawaran uang dengan tingkat bunga Y1 Y2 r1 r0 r2 LM Y0 Y r A B C N m Dm > M€ 0
  • 112. Gambar 1. 4 Dampak Pertambahan Investasi Gambar 1. 5 Dampak pertambahan Pengeluaran pemerintah 0 0 Y2 Y2 Y1 Y1 r2 r1 r1 r2 LM IS1 IS2 IS2 IS1 LM E1 E2 r r E2 E1
  • 113. Gambar 1. 6 Dampak pertambahan pajak r1 r2 r1 Y2 IS1 IS2 Y1 0 E2 LM r E1
  • 114. Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter  Pengertian Kebijakan Fiskal  Pengertian Kebijakan Moneter  Kebijakan Moneter  Latihan Tatap Muka 15 TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter dalam memecahkan masalah ekonomi. BAB XI
  • 115. Kebijakan Fiskal  Kebijakan ekonomi muncul sebagai akibat tidak tercapainya keseimbangan antara produksi aktual dan produksi potensial.  Produksi aktual adalah tingkat produksi yang tercapai dari penggunaan berbagai sumber-sumber ekonomi.  Produksi potensial adalah penggunaan sumber-sumber ekonomi secara potensial yaitu full employment.  Masalah yang sering terjadi atas kegiatan ekonomi sehingga tidak secara potensial tercapai, umumnya disebabkan oleh 2 (dua) hal:  Akibat Resesi (kemunduran)  Akibat Inflasi  Kuat lemahnya kegiatan ekonomi dikenal dengan istilah Gelombang Konjunktur (business functions atau business cycles). Secara umum gelombang ini dibagi dalam 4 tahapan, yaitu:  Tahap ekspansi (prosperity)  Tahap resesi (kemunduran)  Tahap Depresi (kemerosotan)  Tahap pemulihan (revival atau recover)
  • 116. ‘Perekonomian akan terjadi gangguan bila tingkat produksi aktual tidak sama dengan tingkat produksi potensial’  Untuk penjelasan ketimpangan ini, diurai hanya Faktor Pengangguran dan Inflasi  Pengangguran  Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.  Pengangguran terjadi akibat:  Kekurangan permintaan agregat (C,I,G,X dan M) sehingga banyak ekspansi perusahaan yang terhambat sehingga mengakibatkan tidak tertampungnya angkatan kerja.  Faktor lainnya seperti ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik, pengusaha menggunakan peralatan modern sehingga terjadi pengurangan penggunaan tenaga kerja, ketidak sesuaian ketrampilan dengan posisi kerja yang ada.  Akibat Buruk Pengangguran terhadap ekonomi, antara lain:  Mengurangi pendapatan masyarakat, sehingga kemakmuran yang ingin dicapai akan berkurang.  Menimbulkan masalah ekonomi dan sosial, misalnya: taraf kesehatan masyarakat keluarga yang menurun, efek psikologis yang buruk serta prospek pembangunan yang suram.
  • 117. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Dalam praktek, Inflasi bisa diamati dengan mengamati gerak dari indek harga.Tetapi harus diperhitungkan ada tidaknya “Suppressed inflation”  Macam Inflasi  Berdasarkan atas Laju Inflasi ○ Inflasi ringan (dibawah 10% setahun) ○ Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun) ○ Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun) ○ Hiperinflasi (di atas 100% setahun)  Berdasar sebab musabab awal dari inflasi ○ Demand inflation, inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Misalnya, karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor, atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yang murah. ○ Cost Push Inflation, Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Misalnya, karena kenaikan harga sarana produksi yang di datangkan dari luar negeri, atau karena kenaikan harga bahan bakar minyak.  Berdasar asal dari Inflasi ○ Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation), timbul karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, panenan yang gagal. ○ Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported Inflaton), timbul karena kenaikan harga di luar negeri atau di negara langganan berdagang negara kita. kembali
  • 118.  Dampak Inflasi  Masyarakat cenderung enggan menabung serta enggan memegang uang tunai karena nilai riilnya cenderung turun. Masyarakat lebih cenderung memegang kekayaan dalam bentuk barang, sehingga cenderung terjadi spekulasi dalam perdagangan barang.  Mengakibatkan kesulitan barang-barang ekspor suatu negara bersaing dalam pasar internasional  Orang yang berpendapatan tetap mengakibatkan daya belinya semakin merosot.  Karena terjadi kenaikan harga yang terus menerus, maka barang yang ditahan lama akan cenderung harganya tinggi.  Untuk mengatasi hal tersebut, khususnya Inflasi, maka pemerintah melakukan berbagai intervensi dalam kegiatan perekonomian yang dikenal dengan Kebijakan Makroekonomi yaitu berbagai usaha untuk mengendalikan dan mempengaruhi keadaan ekonomi, yang terdiri dari perangkat Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter.