Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain:
- Penghasilan
- Harga barang tersebut
- Harga barang pengganti atau barang pelengkap
- Jumlah populasi
- Selera dan preferensi konsumen
- Harapan di masa depan
Sedangkan yang mempengaruhi penawaran antara lain:
- Harga barang itu sendiri
- Harga faktor produksi
- Teknologi produksi
- Biaya produksi
- Jumlah produsen
Masalah Produksi
Menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda. Barang yang diproduksi merupakan barang yang tepat yaitu barang yang dibutuhkan, diinginkan, dan mampu dibeli oleh konsumen
Masalah Konsumsi
Menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda. Persoalan yang muncul, apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat.
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumberdayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Masalah Produksi
Menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda. Barang yang diproduksi merupakan barang yang tepat yaitu barang yang dibutuhkan, diinginkan, dan mampu dibeli oleh konsumen
Masalah Konsumsi
Menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda. Persoalan yang muncul, apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat.
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumberdayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Jurusan Ekonomi Syari'ah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri Semester II Tahun 2014
(Silahkan dimanfaatkan (download) jangan lupa tinggalkan pesan)
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. 1. Pengertian & Masalah Ekonomi
2. Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar
3. Perubahan Permintaan dan Penawaran
4. Teori Perilaku Konsumen
5. Teori Produksi dan Biaya
UTS (Ujian Tengah Semester)
6. Struktur Pasar
7. Pendapatan Nasional
8. Konsumsi dan Investasi
9. Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
10. Pasar Barang dan Pasar Uang
11. Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter
Ujian Akhir Semester
Time Table Perkuliahan Pengantar Ilmu Ekonomi
Team work
TIU: Selesai mengambil mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu atau terampil
dalam mengaplikasikan teori-toeri dasar ekonomi khususnya yang berkaitan dengan
ekonomi mikro.
3. Time Table Perkuliahan Pengantar Ilmu Ekonomi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 Sept 9 Sept 16 Sept 23 Sept 7 Okt Tambahan 20-24Okt 28 Okt 4 Nov
Introduction Ruang
Lingkup,
Pendekatan
& Masalah
Ilmu Ekonomi
T. Permintn,
T.Penawaran
dan
Keseimbanga
n Pasar
T. Permintn,
T.Penawaran
&
Keseimbanga
n Pasar
Perubahan
Permintaan
dan
Penawaran
Teori Perilaku
Konsumen
UTS Teori
Produksi &
Biaya
Struktur
Pasar
11 Nov 18 Nov 25 Nov 2 Des 9 Des 15-19 Des
Pendapatan
Nasional
Konsumsi &
Investasi
Penerimaan
&
Pengeluaran
Pemerintah
Pasar Barang
& Pasar Uang
Kebijakan
Fiskal &
Kebijakan
Moneter
UAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 Sept 12 Sept 19 Sept 10 Okt 17 Okt Tambahan 20-24 Okt 31 Okt 7 Nov
Introduction
Ilmu Ekonomi
Ruang
Lingkup,
Pendekatan
& Masalah
Ilmu Ekonomi
T. Permintn,
T.Penawaran
dan
Keseimbanga
n Pasar
T. Permintn,
T.Penawaran
&
Keseimbanga
n Pasar
Perubahan
Permintaan
dan
Penawaran
Teori Perilaku
Konsumen
UTS Teori
Produksi &
Biaya
Struktur
Pasar
14 Nov 21 Nov 28 Nov 5 Des 12 Des 15-19 Des
Pendapatan
Nasional
Konsumsi &
Investasi
Penerimaan
&
Pengeluaran
Pemerintah
Pasar Barang
& Pasar Uang
Kebijakan
Fiskal &
Kebijakan
Moneter
UAS
4. Presentation TeamWork
Kelompok 1
Struktur Pasar
Kelompok 2
Pendapatan
Nasional
Kelompok 3
Konsumsi &
Investasi
Kelompok 4
Penerimaan &
Pengeluaran
Pemerintah
Kelompok 5
Pasar Barang &
Pasar Uang
Pengantar
5. Pengertian dan Masalah
Ekonomi
Definisi Ilmu Ekonomi
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Pendekatan Ilmu Ekonomi
Masalah Ilmu Ekonomi
Latihan
Main
Tatap Muka 1
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan memahami konsep dasar Ekonomi.
BAB I
6. Definisi Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi didefinisikan sebagai Suatu studi tentang
bagaimana manusia, secara individu dan secara
berkelompok (masyarakat), membuat pilihan dalam
menggunakan sumber yang terbatas sehingga ia dapat
digunakan untuk memenuhi keinginannya secara
semaksimal mungkin (mencapai kepuasan dan kemakmuran
yang paling maksimum)
Masyarakat akan menghadapi berbagai masalah ekonomi. Hal
ini timbul sebagai akibat dari masalah kelangkaan.
Kelangkaan menyebabkan ketidakseimbangan diantara
kehendak (keinginan) manusia – yang tidak terbatas
jumlahnya, dengan kemampuan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa – yang jumlahnya terbatas.
Faktor-faktor Produksi adalah benda-benda yang disediakan
oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa
Faktor-faktor Produksi yaitu: tenaga kerja, tanah, modal dan
keahlian keusahawanan
Pengertian
7. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan kepada dua golongan: Teori
Mikroekonomi danTeori Makroekonomi.
Teori Mikroekonomi menganalisa hal-hal berikut:
Interaksi penjual dan pembeli di pasar barang
Tingkah laku pembeli dan penjual dalam melakukan kegiatan ekonomi
Interaksi penjual dan pembeli di pasaran faktor
Teori Makroekonomi analisis meliputi aspek berikut:
Penentuan kegiatan perekonomian dan faktor-faktor yg mempengaruhinya
Masalah inflasi dan pengangguran dan faktor yang menyebabkannya
Bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah ekonomi yang
timbul
Teori Ekonomi biasanya menggunakan empat alat analisis:
Uraian mengenai sifat hubungan di antara dua atai beberapa variabel ekonomi
Data yang berbentuk angka-angka yang menggambarkan sifat hubungan tersebut
Gambaran secara grafik mengenai hubungan tersebut
Persamaan matematik yang menjelaskan sifat hubungan di antara berbagai variabel
8. Untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas perlu Penentuan
Kebutuhan Prioritas, secara umum kebutuhan dibedakan atas
tingkatan, yaitu:
Kebutuhan Primer
Kebutuhan Sekunder
KebutuhanTertier
Motif Ekonomi, adalah alasan yang mendasari tindakan ekonomi
yaitu:
Meningkatkan kemakmuran
Hasrat menguasai kegiatan ekonomi (berkuasa)
Keinginan memperoleh penghargaan
Keinginan melakukan pekerjaan sosial
Sasaran Ilmu Ekonomi, adalah kegiatan yang dilakukan dan apa
yang dipilih untuk pemenuhan kebutuhan manusia, yang meliputi:
Menentukan alternatif pilihan, tuntunan dalam pemilihan alternatif
kebutuhan
Tindakan ekonomi, tindakan cermat dan hemat
Prinsip ekonomi, tuntunan dalam penggunaan sumber-sumber yang
tersedia
Pengertian
9. Pendekatan Ilmu Ekonomi
Sumber informasi terhadap gejala yang timbul dalam perekonomian
membutuhkan dukungan data, yang diperoleh dengan 2 (dua)
pendekatan:
Pendekatan Teoritis, sarat dengan pengembangan teori-teori ekonomi, pendekatan
kuantitatif dan pembentukan model-model yang rumit.
Pendekatan Praktis, dilakukan menggunakan metode Deduksi dan metode Induksi.
○ Metode Deduksi adalah berdasarkan kesimpulan umum untuk dapat mengetahui gejala
ekonomi yang terjadi
○ Metode Induksi (empiris) adalah berdasarkan gejala ekonomi yang disusun untuk memperoleh
kesimpulan yang lebih umum
Tujuan analisis kegiatan ekonomi
Ilmu Ekonomi Deskriptif (descriptive economics), yaitu keadaan yang sebenarnya
wujud dalam perekonomian
Ilmu EkonomiTeori (economics theory), yaitu menggambarkan sifat hubungan yang
wujud dalam kegiatan ekonomi dengan hubungan sebab-akibat
Ilmu EkonomiTerapan (applied economics), yaitu menelaah kebijakan yang perlu
dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi.
Pengertian
10. Perekonomian Pasar Bebas
Berdasarkan fungsi kegiatan ekonomi yang dijalankannya, pelaku kegiatan
ekonomi dalam setiap negara dibedakan kepada tiga golongan:
Perusahaan, Rumah tangga dan Pemerintah
Perusahaan berfungsi sebagai produsen barang dan jasa yang diperlukan
rumah tangga, pemerintah dan perusahaan lain.
Rumah tangga merupakan penyedia faktor-faktor produksi dan konsumen
dari barang dan jasa.
Pemerintah bertindak sebagai pengatur kegiatan ekonomi dan produsen
barang yang tidak dapat dihasilkan pihak swasta (perusahaan)
Kegiatan ekonomi ditentukan oleh interaksi di antara perusahaan dan rumah
tangga. Perekonomian ini dinamakan Perekonomian Pasar Bebas. Dalam
Perekonomian Pasar Bebas, perusahaan dan rumah tangga berinteraksi di
dua pasar: Pasar Barang dan Pasar Faktor-Faktor Produksi
11. Kebaikan Perekonomian Pasar Bebas:
Pasar memberikan informasi yang lebih tepat
Pasar merangsang kegiatan memproduksi
Pasar menggalakkan masyarakat untuk mengembangkan keahliannya
Pasar meningkatkan efisiensi penggunaan barang dan faktor-faktor produksi
Pasar memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan
kegiatan yang disukainya
Kelemahan Perekonomian Pasar Bebas:
Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan tertentu
Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil
Dapat menimbulkan ketidaksetaraan dan monopoli
Terdapat beberapa jenis barang yang tidak akan diproduksikan dalam sistem
pasar bebas
Kegiatan pasar dapat menimbulkan eksternalitas yang negatif
Untuk mengatasi kelemahan sistem perekonomian pasar bebas,
Pemerintah melakukan campur tangan yang dapat dibedakan
dalam tiga bentuk:
Membuat peraturan-peraturan
Menjalankan kegiatan ekonomi tertentu
Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter
Perekonomian
12. Masalah Ilmu Ekonomi
Masalah ilmu ekonomi timbul sebagai akibat ketidakseimbangan di
antara keinginan masyarakat dengan kemampuan faktor-faktor
produksi untuk memenuhi keinginan tersebut dapat diterangkan ke
dalam tiga masalah pokok dalam perekonomian sebagai berikut:
Apakah jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan?
Bagaimanakah barang dan jasa tersebut diproduksikan?
Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksikan?
Penyelesaian masalah tersebut bergantung kepada sistem ekonomi
yang digunakan:
Perekonomian pasar bebas
Perekonomian Perencanaan Pusat
Perekonomian Campuran
Setiap sistem ekonomi ini menyelesaikan tiga masalah pokok dalam perekonomian –
yaitu “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa”- dengan cara yang berbeda
13. Dalam Sistem Perekonomian Pasar Bebas, faktor-faktor produksi
dimiliki oleh pihak swasta dan mereka memiliki kebebasan untuk
menggunakan. Sistem perekonomian pasar bebas mencapai tujuan
melalui interaksi di antara pengusaha dan pembeli (perusahaan dan
rumah tangga) di dalam pasaran. Mekanisme pasar akan
memberikan petunjuk dalam usaha masyarakat untuk menyelesaikan
masalah: “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa”
Dalam sistem Perencanaan Pusat, faktor-faktor produksi dan unit-
unit produksi dimiliki oleh pemerintah. Melalui pemilikannya ini
persoalan “Apa”, “Bagaimana”, dan “Untuk Siapa” diselesaikan oleh
perencanaan pusat. Konsumen (rumah tangga) tidak mempunyai hak
dalam menentukan barang-barang yang diinginkannya dan perlu
diproduksikan
Kebanyakan negara dalam praktinya menggunakan Sistem
Perekonomian Campuran, yaitu pengaturan kegiatan ekonomi
sebagaian besar ditentukan oleh pasar bebas (mekanisme pasar), dan
sebagian lainnya diatur dan dilakukan oleh Pemerintah.
Pengertian
14. Latihan
Apakah yang biasanya diterangkan dalam grafik ekonomi?
Terangkan perbedaan antara teori mikroekonomi dan teori
makroekonomi.
Terangkan sifat-sifat dari pelaku-pelaku utama kegiatan
ekonomi.
Peranan yang bagaimanakah yang dapat dijalankan
pemerintah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan sistem
Mekanisme Pasar?
Apakah masalah-masalah pokok yang dihadapi oleh setiap
perekonomian? Adakah setiap masyarakat mengatasi
masalah-masalah pokok tersebut dengan cara sama?
Terangkan ciri-ciri dari ketiga sistem perekonomian yang anda
ketahui.Adakah ketiga sistem ekonomi tersebut mengatasi
masalah-masalah ekonomi dengan cara yang sama?
Pengertian
15. Permintaan, Penawaran dan
Keseimbangan Pasar
Teori Permintaan
Teori Penawaran
Keseimbangan Pasar
Latihan
Tatap Muka 2 & 3
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
memecahkan masalah Permintaan, Penawran dan Kesesimbangan Pasar dalam Ekonomi.
BAB II
16. Teori Permintaan
Permintaan (demand) adalah jumlah suatu barang yang mau dan dapat
dibeli konsumen pada berbagai kemungkinan harga dengan asumsi Cateris
Paribus.
Permintaan efektif jika paling tidak mempunyai unsur membutuhkan, mau
dan mampu, karena membeli tidak hanya tergantung dari kebutuhan tetapi
tingkat harga barang tersebut.
Kurva Permintaan
Faktor-faktor Mempengaruhi Permintaan:
Pengaruh Penghasilan (income effect)
Pengaruh substitusi (substitution effect)
Kegunaan Marginal (marginal utility)
Faktor-faktor Mempengaruhi Harga:
Jumlah pembeli
Tingkat Penghasilan
Perubahan Harga Barang Lain
○ Barang Pelengkap (komplementer)
○ Barang Pengganti (substitusi)
○ Barang Bebas/Netral (independen)
Musim atau Selera
Harapan terhadap yang akan datang
Permintaan
17. Cateris Paribus
Cateris Paribus artinya hal-hal lain tidak mengalami perubahan.
Teori harus membuat penyederhanaan ke atas kejadian yang
sebenarnya dalam masyarakat. Penyederhanaan itu dilakukan
dengan membuat pemisalan. Pemisalan inilah yang dikenal
sebagai Cateris Paribus.
Suatu peristiwa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan
menerangkan bagaimana berbagai faktor tersebut akan
mempengaruhi harus dibuat. Biasanya yang diterangkan ialah
bagaimana sifat hubungan antara peristiwa itu dengan faktor-
faktor terpenting yang mempengaruhinya.
Misalkan: Teori Permintaan. Harga tinggi mengurangi
permintaan dan makin rendah harga makin banyak permintaan.
Faktor lain yang menjadi Cateris paribus: Pendapatan
Masyarakat, Harga Barang Lain, Cita Rasa Masyarakat.
T.Permintaan
18. Kurva Permintaan
Gambar Kurva Permintaan (arah garis negatif)
P
P1
Q1 Q
Hukum Permintaan, yaitu kenaikan harga barang
mengakibatkan permintaan barang turun, sebaliknya
penurunan harga mengakibatkan kenaikan permintaan
barang.
T.Permintaan
19. Teori Penawaran
Penawaran (supply) adalah jumlah dari suatu barang
tertentu yang mau dijual pada tingkat harga tertentu,
dalam jangka waktu tertentu, Cateris Paribus.
Kurva Penawaran
Faktor-faktor Mempengaruhi Penawaran:
Pengaruh Penghasilan
Pengaruh Substitusi
Pengaruh Biaya Produksi
Faktor-faktor MempengaruhiTingkat Harga:
Jumlah Produsen
Teknik Produksi
Harga Barang Lain
Pengaruh Perubahan di hari mendatang
Permintaan
20. Kurva Penawaran
Gambar Kurva Penawaran (arah garis positif)
P
P1
Q1 Q
Hukum Penawaran, yaitu makin tinggi harga, makin
banyak jumlah barang yang ditawarkan, sebaliknya, makin
rendah harga, makin sedikit jumlah yang ditawarkan.
T.Penawaran
21. Keseimbangan Pasar
Agar dapat terjadi penyesuaian diantara Permintaan dan
Penawaran perlu disepakati tingkat harga dan kuantitas yang
masing-masing Permintaan dan Penawaran bersedia pada tingkat
tersebut.
Harga pasar dan jumlah yang diperjual belikan barang tertentu
terjadi kombinasi dan dipertemukan di pasar serta bersama-sama
menimbulkan tawar-menawar baik tingkat harga dan kuantitas.
Pengertian Pasar lebih luas mencakup keseluruhan permintaan dan
penawaran, seluruh kontak antara penjual dan pembeli untuk
mempertukarkan barang dan jasa.
Harga Pasar atau Harga Keseimbangan (equilibrium price) adalah
Penentuan tingkat harga dan kuantitas tertentu terjadi dalam
interaksi dan tawar-menawar antara pembeli dan penjual yang akan
terjadi satu harga tertentu, yaitu harga dimana jumlah yang mau
dibeli (Qd) sama dengan jumlah yang dijual (Qs).
Gambar Keseimbangan Pasar
Permintaan
23. Latihan
Terangkan hukum permintaan. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi permintaan? Mengapa kurva permintaan
berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah?
Apakah hukum penawaran? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penawaran? Mengapakah kurva penawaran
berbentuk menaik dari kiri bawah ke kanan atas?
Apakah Cateris Paribus? Mengapa asumsi tersebut diperlukan dalam analisis permintaan dan penawaran?
Terangkan bagaimana keseimbangan dalam sesuatu pasar barang tercapai.Apakah yang akan terjadi apabila
perubahan-perubahan berikut terjadi?
Permintaan bertambah tetapi penawaran tetap
Permintaan dan penawaran berkurang
Penawaran tetap tetapi permintaan bertambah
Permintaan dan penawaran bertambah
Penawaran berkurang dan permintaan bertambah
Persamaan permintaan ke atas barangA (DA) dan persamaan penawaran barang tersebut (SA) adalah:
DA = 100 – 2P
SA = -20 + 6P
dimana P adalah tingkat harga.
1. Berdasarkan persamaan permintaan dan penawaran di atas lengkapkan tabel berikut
2. Tentukan harga keseimbangan dan jumlah barang yang diperjualbelikan.Apakah yang berlaku pada harga
Rp.8ribu? Pada harga Rp.4ribu?
3. Lukiskan keadaan keseimbangan di pasar tersebut.
Permintaan
Harga (ribu Rp) Permintaan (Unit) Penawaran (Unit)
6
8
10
12
14
24. Perubahan Permintaan dan
Penawaran
Perubahan Harga terhadap Perubahan Permintaan dan
Perubahan Penawaran
Elastisitas Permintaan
Elatisitas Penawaran
Pengaruh Elastisitas terhadap Keseimbangan
Latihan
Tatap Muka 4 & 5
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
memecahkan masalah perubahan Permintaan, Penawran dan Kesesimbangan Pasar dalam
memecahkan masalah ekonomi.
BAB III
25. Perubahan Harga terhadap Perubahan
Permintaan dan Perubahan Penawaran
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam
praktek sehari-hari, adalah sangat berguna untuk
mengetahui sampai sejauhmana responsifnya
permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu
perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif.
Elastisitas Permintaan yaitu besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan permintaan.
Elastisitas Penawaran yaitu besarnya pengaruh
perubahan harga yang menimbulkan akibat terhadap
jumlah barang yang ditawarkan.
26. Elastisitas Permintaan
Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang
besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan bahwa
permintaan barang tersebut bersifat responsif terhadap perubahan
harga, atau permintaan adalah elastis. Sebaliknya, apabila perubahan
harga relatif besar tetapi permintaannya tidak banyak berubah maka
permintaannya adalah tidak elastis.
Elatisitas permintaan dibedakan kepada tiga konsep:
Elastisitas permintaan harga
Elastisitas permintaan pendapatan
Elastisitas permintaan silang
Dua Kasus Perubahan Penawaran
Manfaat menaksir Elastisitas Permintaan
Perusahaan, dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualan.
Pemerintah, kedua kesimpulan dapat menjadi alat untuk meramalkan
kesuksesan dari kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan.
27. Koefisien Elastisitas Permintaan Harga
Dalam analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan.
Koefisien elastisitas permintaan adalah nilai perbandingan antara persentasi perubahan
jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga. Nilai koefisien elastisitas berkisar di
antara nol dan tak terhingga.
Rumus Penghitungan Koefisien Elastisitas
RumusTitikTengah dan elastisitasnya dinamakan elastisitas arc
Ed= Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
Persentasi perubahan harga
P
P
P
Q
Q
Q
d
E
1
1
2
/
)
(
2
/
)
(
1
1
1
1
P
P
P
P
Q
Q
Q
Q
d
E
28. Kurva Permintaan dan Elastisitas
Permintaan
Tingkat Elastisitas Permintaan
Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas
permintaan berbagai barang:
○ Banyaknya barang pengganti yang tersedia
Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti,
permintaannya cenderung untuk bersifat elastis.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang
pengganti adalah bersifat tidak elastis
○ Persentasi pendapatan yang dibelanjakan
Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli
sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
○ Jangka waktu permintaan dianalisis
Semakin lama jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis, semakin
elastis sifat permintaan suatu barang.
29. Tingkat Elastisitas Permintaan
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Tidak elastis
sempurna
Elastis
sempurna
Elastis Uniter Tidak elastis Elastis
Elastis=0
Perubahan
harga tidak
akan mengubah
jumlah yang
diminta, yaitu
jumlahyang
diminta tetap
walaupun harga
mengalami
kenaikan atau
penurunan
Elastis= tidak
terhingga
Berapapaun
banyaknya
barang yang
ditawarkan oleh
para penjual
pada harga
tersebut, semua
akan terjual.
Elastis=1
Perubahan
harga tidak
akan mengubah
jumlah yang
diminta, yaitu
jumlahyang
diminta tetap
walaupun harga
mengalami
kenaikan atau
penurunan
Elastis antara 0
dan 1
Apabila
persentasi
perubahan
harga adalah
lebih besar
daripada
persentasi
perubahan
jumlah yang
diminta
Elastis lebih
besar dari 1
Apabila harga
berubah maka
permintaan
akan
mengalami
perubahan
dengan
persentasi yang
melebihi
persentasi
perubahan
harga
30. Jenis Elastisitas Yang Lain
Elastisitas Permintaan Pendapatan
Koefisien yang menunjukkan sampai dimana perubahan permintaan terhadap sesuatu
barang sebagai akibat daripada perubahan pembeli dinamakan elastisitas permintaan
pendapatan atau elastisitas pendapatan.
Elastisitas Permintaan Silang
Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan
terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain
dinamakan elastisitas permintaan silang atau elastisitas silang.
Ey= Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
Persentasi perubahan pendapatan
Ey= Persentasi perubahan jumlah barangX yang diminta
Persentasi perubahan harga barangY
31. Elastisitas Penawaran
Perubahan harga akan mengubah jumlah
penawaran
Elastisitas penawaran mengukur responsif
penawaran sebagai akibat perubahan
harga.
32. Koefisien Elastisitas Penawaran
Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut:
Ed= Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Persentasi perubahan harga
QB – QA
Es = QA
PB – PA
PA
33. Tingkat Elastisitas Penawaran
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Tidak elastis
sempurna
Elastis
sempurna
Elastis Uniter Tidak elastis Elastis
Terwujud bila
penjual sama
sekali tidak
dapat
menambah
penawaran
walaupun
harga
bertambah
tinggi
Terwujud bila
penjual sama
sekali tidak
dapat
menambah
penawaran
walaupun
harga
bertambah
tinggi
Terwujud bila
penjual sama
sekali tidak
dapat
menambah
penawaran
walaupun
harga
bertambah
tinggi
Terwujud bila
penjual sama
sekali tidak
dapat
menambah
penawaran
walaupun
harga
bertambah
tinggi
Terwujud bila
penjual sama
sekali tidak
dapat
menambah
penawaran
walaupun
harga
bertambah
tinggi
34. Elastisitas Penawaran
Dua faktor sangat penting di dalam menentukan elastisitas Penawaran,
yaitu: Sifat dari Perubahan Biaya Produksi dan Jangka waktu dimana
penawaran tersebut dianalisis.
○ Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan bersifat tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya
dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi.
Tetapi kalau penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya
tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.
○ Jangka waktu analisis
Biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu: masa amat singkat,
jangka pendek, dan jangka panjang.
1. Masa amat singkat, jangka waktu dimana para penjual tidak dapat menambah
penawarannya dengan demikian penawaran bersifat tidak elastis sempurna
2. Jangka Pendek, kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah.
Tetapi perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang
tersedia.
3. Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan
mudah ditambah dalam jangka panjang. Oleh karenanya penawaran bersifat
elastis.
35. Latihan
Definisikan elastisitas permintaan.Apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi elastisitas permintaan?Tunjukkan beberapa
barang yang elastisitas permintaannya tidak elastis. Barang-
barang apakah yang elastisitasnya bersifat elastis?
Terangkan perbedaan dari ketiga-tiga pengertian berikut: (i)
elastisitas permintaan harga, (ii) elastisitas permintaan silang, (iii)
elastisitas permintaan pendapatan
Definisikan elastisitas penawaran.Apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi elastisitas penawaran?
Tentukan elastisitas permintaan (Ed) dan elastisitas penawaran
(Es) pada setiap perubahan harga yang ditunjukkan dalam tabel
di bawah ini.
Harga (rupiah) Permintaan (unit) Penawaran (unit)
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
8.000
6.000
4.000
3.000
6.000
6.000
12.000
36. Teori Perilaku Konsumen
Teori Nilai Guna (Utiliti)
Pendekatan Kurva Kepuasan Sama
Latihan
Tatap Muka 6
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan Perilaku Konsumen dalam memecahkan masalah ekonomi.
BAB IV
37. Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori tingkah laku konsumen adalahAnalisis yang mendalami lebih lanjut
tentang sifat permintaan masyarakat dengan menerangkan :
Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang
lebih rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang tinggi.
Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang
akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam
pendekatan:
Pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal, Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dengan anggapan bahwa
konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan
bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya atas berbagai jenis barang yang
terdapat di pasar.
Pendekatan nilai guna ordinal, Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat
dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi.
Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang
akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva
Kepuasan Sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang
yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.
38. Teori Nilai Guna (Utiliti)
NilaiGuna (Utiliti), adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Kalau kepuasan itu
semakin tinggi maka makin tinggilah nilai guna (utilitinya)
Nilai guna perlu dibedakan diantara dua pengertian:
Nilai guna total, artinya jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
Nilai guna marjinal, artinya pertambahan (atau) pengurangan kepuasan
sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit
barang tertentu.
CONTOH: Nilai guna total dari mengkonsumsi 10 buah mangga meliputi
seluruh kepuasan yang diperoleh dari memakan semua mangga tersebut.
Sedangkan nilai guna marjinal dari mangga yang kesepuluh adalah
pertambahan kepuasan yang diperoleh dari memakan buah mangga yang
kesepuluh.
39. Nilai Guna Total
Tabel nilai guna total dan nilai guna marjinal dalam angka
Juml. Mangga yg
dimakan
Nilai GunaTotal Nilai Guna
Marjinal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0
30
50
65
75
83
87
89
90
89
85
78
-
30
20
15
10
8
4
2
1 (Max.)
-1
-4
-7
40. Pemaksimalan Nilai Guna
Pemisalan penting: Setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan
yang dapat dinikmatinya. Dengan kata lain, Setiap orang akan berusaha untuk
memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsikannya.
Jika satu barang mudah, tingkat maksimum dicapai pada waktu nilai guna total
mencapai tingkat maksimum.Tetapi jika barang yang digunakan berbagai jenis,
cara untuk menentukan corak konsumsi barang-barang yang akan menciptakan
nilai guna yang maksimum menjadi lebih rumit.
Cara Memaksimalkan Nilai Guna
Kerumitan yang timbul bersumber dari perbedaan harga-harga berbagai barang.
Jika harga setiap barang adalah bersamaan, nilai guna akan mencapai tingkat maksimum
apabila nilai guna marjinal dari setiap barang adalah sama besar.
Jika harga berbagai jenis barang berbeda, disebabkan oleh perbedaan harga tersebut
pemaksimuman nilai guna tidak akan tercapai kalau digunakan syarat pemaksimuman
kepuasan.
Syarat Pemaksimalan Nilai Guna
Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang
akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya.
Mu barang A = MU barang B = MU barang C
PA PB PC
41. Teori Produksi dan Biaya
Pengertian Produksi
Pengertian Biaya
Untung, Rugi dan Pulang Modal
Latihan
Tatap Muka 7
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan Teori Produksi dan Biaya dalam memecahkan masalah ekonomi.
BAB V
42. KISI-KISI UTS
TOPIK
Essai
○ Penyebab Masalah dalam ekonomi
○ Pasar Bebas dan peranan pemerintah
○ Teori tingkah laku konsumen: teori nilai guna
(utiliti)
Hitungan:
○ Teori Permintaan dan Penawaran serta
Kesimbangan Pasar
○ Mengukur elastisitas permintaan dan penawaran
43. Pengertian Produksi
Produksi adalah setiap kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan (nilai) suatu barang atau jasa.
Proses produksi adalah setiap kegiatan yang dihubungkan dengan
penyediaan barang-barang dan jasa kepada pemakai akhir.
Kegiatan produksi adalah kegiatan mentransformasikan input menjadi
output.
Produsen adalah orang atau organisasi yang melakukan kegiatan
tersebut.
Total Produksi (TP, total product) adalah keseluruhan jumlah yang
dihsilkan dalam suatu masa tertentu dari faktor produksi yang
digunakan. Dalam bahasan ini diasumsikan bahwa input hanya
digunakan satu jenis yaitu tenaga kerja (L, labour)
Produksi rata-rata (AP, average product) adalah produk keseluruhan
untuk setiap faktor variabel tenaga kerja.
AP = TP
L
44. Produk Marginal (MP, marginal product) yaitu melihat dampak perubahan
dalam produk keseluruhan yang terjadi karena tambahan satu input tenaga
kerja (L, labour)
Hukum tambahan hasil yang semakin menurun (the law of diminishing
return) menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang
dan akhirnya mencapai nilai negatif
MP = TP
L
L TP AP MP
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
52
112
170
220
258
286
304
314
318
316
-
52
56
56.7
55
51.6
47.7
43.4
39.3
53.3
31.6
-
52
60
58
50
38
28
18
10
4
-2
45. Hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
Dari hasil produksi dilakukan penjualan. Dari harga barang dapat
diketahui jumlah penerimaan produsen (TR, total revenue) dan marjinal
pendapatan (MR, marginal revenue)
Hubungan di antara jumlah faktor produksi dengan tambahan produksi dan hasil penjualan
L Q MP P TR MR
0
1
2
3
4
5
6
7
0
24
44
60
72
80
84
86
-
24
20
16
12
8
4
2
100
100
100
100
100
100
100
100
0
2400
4400
6000
7200
8000
8400
8600
2400
2000
1600
1200
200
400
200
46. Pengertian Biaya
Biaya diartikan dengan keseluruhan pengorbanan yang diperlukan untuk
sesuatu dalam produksi yang dinyatakan dalam uang menurut harga yang
berlaku.
Jenis-jenis biaya dapat terdiri dari atas biaya produksi dan biaya operasi.
Biaya produksi antara lain:
○ Bahan-bahan (pembelian, pengangkutan, penyimpanan, administrasi)
○ Tenaga kerja (upah dan tunjangan)
○ Bangunan dan alat-alat produksi yang tahan lama (pemeliharaan, penyusutan, bunga, asuransi,
sewa)
○ Tanah (sewa tanah)
○ pajak
Biaya operasi antara lain:
○ Biaya umum dan administrasi yaitu biaya yang diperuntukkan untuk proses produksi sebagai
keseluruhan, seperti gaji direksi/biaya kantor administrasi, pos , telepon, penerangan,
keamanan
○ Biaya penjualan yaitu biaya promosi (iklan, transportasi, pembungkusan)
Total Biaya (total cost) adalah biaya keseluruhan pembuatan setiap output
tertentu
Total biaya dibagi dalam dua jenis
Total biaya tetap (TFC, total fixed cost)
Total biaya variable (TVC, total variable cost)
47. BiayaTetap adalah biaya yang tidak berubah dengan perubahan
kuantitas produksi, yaitu satuan untuk keseluruhan jumlah produksi,
misalnya biaya prasarana.
BiayaVariabel adalah biaya yang berubah langsung mengikuti
perubahan kuantitas produksi (output)
Biaya Rata-Rata (AC,Average cost) adalah biaya per unit, yaitu biaya
total untuk menghasilkan output tertentu, dibagi jumlah unit yang
dihasilkan. Biaya rata-rata terdiri dari dua bagian, yaitu biaya tetap
rata-rata (ATC, average total cost) dan baiya varibel rata-rata (AFC,
average total cost)
Biaya marginal (MC, marginal cost) atau biaya tambahan adalah
kenaikan total biaya yang disebabkan kenaikan produksi satu unit.
TC = TFC + TVC
TC/Q = TFC/Q + TVC/Q
atau
AC = AFC + AVC
TC = TFC + TVC
49. Struktur Pasar
Pengertian Pasar
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Monopoli
PasarTidak Sempurna
Latihan
Tatap Muka 9
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan Struktur Pasar dalam memecahkan masalah ekonomi.
BAB VI
50. Pengertian Pasar
Arti sempit: Pasar sebagai tempat barang dan jasa diperjualbelikan
Arti luas: Pasar adalah proses dimana pembeli dan penjual saling
berinteraksi untuk menentukan harga dan jumlah barang.
Pasar yaitu suatu tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk
mengadakan transaksi jual beli, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung.
Pasar Konkret yaitu jenis barang terdapat dalam suatu pasar.
Pasar abstrak adalah suatu pasar dimana barang yang diadakan
pertukaran tidak terdapat pada tempat interaksi.
Struktur Pasar dibagi 3 bagian, yaitu Pasar Persaingan Sempurna, Pasar
Monopoli dan Pasar PersainganTidak Sempurna
Untuk membedakan berbagai bentuk Pasar harus mengenal
karakteristik (ciri-ciri) pasar, yaitu:
Jumlah penjual atau produsen
Sifat barang
Kesukaran atau kemudahan memasuki usaha bidang tertentu
51. Pasar Persaingan Sempurna
Karakteristik:
Terdapat banyak produsen (penjual) dan banyak pembeli
Jenis barang yang diperjualbelikan adalah barang homogen
Orang bebas masuk atau keluar dalam kegiatan usaha (industri)
Keadaan pasar disebut sempurna, karena setiap orang yang terlibat dalam kegiatan
pasar mempunyai pengetahuan tentang keadaan pasar.
Untuk menentukan tingkat keuntungan dalam pasar persaingan
sempurna dikenal dengan bentuk kurva yang horizontal, artinya setiap
perusahaan (produsen tidak dapat leluasa menentukan harga, tetapi
selalu diserahkan melalui mekanisme pasar dengan kata lain produsen
sebagai pengikut harga (price taker) yang terjadi di Pasar.
Untuk menentukan perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian
dilakukan dua pendekatan, yaitu:
Pendekatan Total Biaya (TC) danTotal Penjualan (TR)
Pendekatan Biaya Marginal (MC) dan Penjualan Marginal (MR)
53. Pasar Monopoli
Karakteristik
Terdapat satu penjual atau produsen dalam pasar
Karena perusahaan hanya satu (bukan berarti tidak ada perusahaan lain yang
bergerak di bidang tersebut) maka mempunyai kekuatan yang lebih besar dalam
penentuan harga (price,maker,leadership)
Jenis barang dan jasa yang diperjual belikan adalah tidak mempunyai barang
pengganti yang dekat (baik)
Bidang kegiatan atau pasarnya tak dapat (sulit sekali) dimasuki pihak lain
Penyebab Pasar Monopoli adalah :
Penetapan pemerintah
Faktor skala ekonomi (economic of scale)
Satu perusahaan telah menguasai pengadaan atau pasar sumber daya alam tertentu
Pemerintah memberikan kedudukan sebagai monopoli
Usaha kerjasama beberapa perusahaan yang ingin menguasai pasar dengan cara
menghilangkan persaingan di antara mereka, misalnya kartel
54. Dengan adanya bentuk pasar monopoli dalam perekonomian, dapat
menimbulkan berbagai kemungkinan, antara lain :
Jumlah produksi sangat terbatas
Terjadinya ketidak adilan antara perusahaan yang memegang monopoli dan
perusahaan yang tidak mendapat fasilitas tersebut
Timbulnya eksploitasi, antara lain :
○ Membayar pemilik faktor produksi yang lebih rendah dari harga pasar
○ Harga di pasar cenderung harga di atas rata-rata pasar
Untuk mengatasi masalah ini, dibuat beberapa kebijakan antara lain :
Pemerintah mengenakan penarikan pajak yang tinggi, sehingga perusahan cenderung
sedikit untuk melakukan praktek monopoli
Pemerintah melakukan pengendalian harga dengan berbagai pertimbangan tertentu
Pemerintah terlibat langsung dalam kegiatan mnopoli, khususnya yang menguasai
hajat hidup orang banyak
Membuat peraturan agar tindakan monopoli tidak merugikan konsumennya
Adanya kecenderungan pemerintah melakukan pendirian perusahaan yang bersifat
subtitusi barang monopoli
55. Pasar Tidak Sempurna
Bentuk pasar persaingan tidak sempurna merupakan lawan dari pasar
persaingan sempurna, di mana terdapat ciri-ciri yang dimiliki persaingan
sempurna tidak seluruhnya berlaku.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna dibedakan tiga jenis bentuk
pasar, yaitu pasar persaingan monopolistik, pasar oligopoli, dan pasar
duopoli ( dua penjual barang)
Pasar Persaingan Monopolistik
Sifat:
Ada beberapa penjual (produsen) yang masing-masing menguasai sebagian pasar
Masing-masing produsen menghasilkan barang yang sejenis tetapi tidak begitu sama
karena telah disengaja dibedakan dalam hal nama, merk dagang, kualitas atau bentuk
sehingga kelihatan lain dari yang lain.
Ada kemungkinan memasuki dalam bidang kegiatan lain, meskipun tidak selalu
mudah.
Bentuk persaingan monopolistik merupakan perpaduan antara
persaingan sempurna dan monopoli. Perbedaan terhadap kedua jenis
pasar terdahulu adalah perbedaan jumlah produsen, jenis barang dan
rintangan memasuki pasar.
56. Oligopoli
Sifatnya:.
Ada beberapa jumlah penjual
Jenis barang homogen atau berbeda corak
Mengalami kesukaran memasuki pasar
Pengaruh terhadap harga adalah sedikit
Di antara produsen mempunyai hubungan yang sangat saling
ketergantungan, sehingga menyebabkan dua kemungkinan dalam
penentuan harga, antara lain:
Produsen akan mengadakan kerjasama dalam pembentukan harga
Produsen bersaing dengan cara non harga, misalnya: kemasan barang menarik,
pemberian hadiah kepada konsumen.
Setiap tindakan produsen dalam melakukan perubahan harga akan
mengakibatkan tindakan produsen lainnya.
Apabila salah satu produsen menurunkan harga, akan mengakibatkan
hilangnya sebagian konsumen produsen yang lain, karena konsumen
cenderung akan membeli produk yang tingkat harganya rendah,
produsen yang menaikkan harga akan kehilangan konsumennya
57. Pendapatan Nasional
Pengertian Pendapatan Nasional
Arus Perputaran Kegiatan Makro Ekonomi
Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Latihan
Tatap Muka 10
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Pendapatan Nasional dalam memecahkan
masalah ekonomi.
BAB VII
58. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional (Y, national income) merupakan keseluruhan
nilai (value) barang dan jasa yang diciptakan dalam suatu
perekonomian dalam satu tahun.
Untuk menghitung Pendapatan Nasional dilakukan tiga pendekatan:
Pendekatan Pembelanjaan/Pengeluaran (expenditure approach)
Yaitu penjumlahan pengeluaran atas barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
negara.
Pengelompokan pengeluaran ini dibedakan :
Pengeluaran yang dilakukan dalam negeri (domestik) , yang terdiri atas:
○ C (Consumption, konsumsi) yaitu Pengeluaran Konsumen (rumah tangga) untuk membeli
barang dan jasa
○ I (Investment, investasi) yaitu pengeluaran produsen untuk menghasilkan barang dan jasa
○ G (Government, pemerintah) yaitu pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk membeli
barang atau jasa
Pengeluaran karena terjadi Perdagangan Internasional, yang terdiri atas:
○ X (export, ekspor) yaitu pengeluaran luar negeri karena membeli barang dan jasa
○ M (Import, impor) yaitu pengeluaran domestik karena membeli barang luar negeri
Y = C + I + G + X - M
59. Pendekatan Produksi (product approch/output approach)
yaitu menghitung besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai
produksi atas barang dan jasa yang wujud dari berbagai sektor (lapangan usaha)
dalam perekonomian.
Jika disuatu perekonomian dibagi tiga sektor, misalnya sektor pertanian, industri, dan
jasa, maka penjumlahan hasil produksi di sektor tersebut merupakan pendapatan
nasional menurut cara produksi.
Pendekatan Pendapatan (income approach)
Yaitu penjumlahan pendapatan yang diterima pemilik faktor-faktor produksi atas jasa
penjualan faktor dalam proses produksi yang wujud dalam perekonomian.
Jenis faktor-faktor produksi penggolongan tradisional dalam ilmu ekonomi, misalnya
dari penjumlahan sewa dari tanah, bunga dari modal, gaji dari tenaga kerja, dan
keuntungan dari kewirausahaan.
Pendapatan nasional (national income, NI) dihitung dengan penjumlahan berikut ini:
NI = w + n + r + i
Ket:
w = jumlah upah (wages) atau penerimaan oleh
buruh/tenaga kerja
n = jumlah laba tau penerimaan pengusaha
r = sewa atau penerimaan kaum pemilik tanah
dan sumber alam lainnya
i = jumlah bunga atau penerimaan kaum pemilik
modal
60. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksi pemilik faktor produksi negara tersebut dalam satu tahun
tertentu.
Pendapatan Nasional dibedakan:
Pendapatan Nasional Harga Berlaku
Adalah nilai barang dan dan jasa yang dihasilkan suatu negara yang berlaku dalam satu tahun
tertentu
Pendapatan Nasional Harga Konstan
Adalah suatu penilaian atas harga barang berdasarkan tahun tertentu.
Pendekatan Pengeluaran Pendekatan Pendapatan
KomponenGNP Pendapatan atau biaya sbg sumber GNP
Konsumsi rumah tangga (C)
Investasi ( I )
Pengeluaran Pemerintah (G)
Ekspor netto (X _ M)
Upah (w)
Sewa (r)
Bunga (i)
Profit (n)
Total : Gross National Product (GNP) Total : Gross National Product (GNP)
Konsumsi
Rumah tangga
Pengeluaran
Pemerintah
Ekspor netto
Investasi
Penyusutan
Pajak tdk lsg
Pendapatan
Nasional Pendapatan
Nasional
Pendapatan
Nasional
Pajak Lsg
Tabungan Bisnis netto
Penerimaan transfer
61. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi Dan
Inflasi
Inflasi
Dalam istilah inflasi ada yang disebut “Suppressed Inflation” atau “Inflasi
yang ditutupi”, yaitu : harga-harga dari sebagian besar barang yang tidak diatur
atau ditentukan oleh pemerintah,dan tidak dijadikan barang patokan untuk
mengatur inflasi yang dilakukan oleh “Biro Pusat Statistik” dalam relitanya ada
kecenderungan harga-harganya terus menaik. Keadaan ini tercermin dari adanya
harga-harga “barang bebas” atau harga-harga “tidak resmi” mengalami
kenaikan yang tinggi sedangkan “harga barang-barang resmi” (untuk mengukur
inflasi) tidak mengalami kenaikan, Dalam hal ini masalah inflasi sebetulnya ada,
tapi tidak menunjukkan dirinya, karena yang dicatat adalah harga-harga “resmi”
pemerintah.
Dari pengertian diatas Inflasi memberikan arti :
a. Nilai uang turun/Daya beli uang turun
b. Harga-harga barang naik
c. Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan
d. Jumlah barang relative lebih kecil/sedikit
62. Adapun sebab-sebab terjadinya inflasi yaitu:
a. Demain full inflation
inflasi ini terjadi karena adanya kelebihan permintaan
terhadap barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan jumlah
barang yang dibutuhkan tidak mencukupi, sehingga terjadi
ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran, dan
akibatnya harga barang naik.
b. Cost Push Inflation
inflasi ini terjadi karena naikmya biaya produksi, seperti Gaji
pegawai, BBM, Harga bahan mentah.
Cara mengatasi inflasi adalah :
Dengan Kebijaksanan Moneter
○ Kebijaksanaan moneter adalah kebijaksanaan yang berkaitan
dengan perputaran/peredaran uang.
Dengan Kebijaksanaan Fiskal
○ Kebijaksanaan fiskal adakah kebijaksanaan pemerintah dalam
pengaturan penerimaan dan pengeluaran negara.
63. Proses perhitungan tingkat inflasi
contoh :
ada dua jenis barang, yaitu buku dan sepatu yang kuantitas (q) dan harga
(p) berbeda dari dua tahun, yaitu tahun 1991 da 1995. andaikan tahun
1991 dijadikan sebagai tahun dasar, maka dapat dihitung sebagai
berikut,
64. Menggunakan tabel diatas, maka tingkat inflasi dapat dihitung,
yaitu rasio GDP tahun 1995 dengan GDP real tahun 1995, yaitu :
Rasio Nominal dan Real = 72.000= 1,16
62.000
Atau tingkat inflasi adalah = (116-100)persen. Dengan kata lain,
dari tahun 1991 dan 1995 terjadi kenaikan harga/inflasi secara
umum adalah 16 persen.
Pertumbuhan ekonomi (Gе) dapat dihitung berdasarkan
pendapatan nasional ral atai PDB Real. Jika diketahui bahwa
terdapat 3 tahun PDB real yang berbeda, yakni
Tahun PDB Real
1990 5600
1991 5980
1992 6100
65. Maka pertumbuhan ekonomi dari tahun 1990 ke 1991dan tahun
1991 ke 1992 dapat dihitung sebagai berikut,
Ge 1990 -1991 = 5.980 – 5.680
5.680
Ge 1991 – 1992 = 6.100 – 5.980
5.880
Sehingga rumus perhitungan di atas adalah :
Ge (t) = PDBt – PDB – 1
PDBt – 1
X 100 persen = 5,28 persen
X 100 persen = 2,00 persen
X 100 persen
66. Arus perputaran kegiatan
makro ekonomi
Dalam ilmu ekonomi, pembahasan tentang
perputaran produk dan pendapatan dibuat
beberapa pendekatan penyederhanaan yang ikut
terlibat dalam kegiatan itu.
Kegiatan yang terlibat dibagi dalam beberapa sektor,
antara lain :
Perekonomian dua sektor, yaitu terdiri dengan:
rumah tangga (C) dan perusahaan (I)
Perekonomian tiga sektor, yaitu rumah tangga (C),
perusahaan (I) dan pemerintah (G)
Perekonomian empat sektor, yaitu rumah tangga
(C), perusahaan (I), pemerintah (G) dan hubungan
luar negeri (X-M).
67. Pendapatan nasional dapat dinilai berdasarkan dua
perbedaan, yaitu perbedaan nasional atas dasar harga
pasar dan pendapatan nasional berdasarkan harga
faktor.
Perbedaan penilaian ini disebabkan terjadinya pajak tidak
langsung dan subsidi.
Pendapatan yang dinilai atas harga pasar, yaitu nilai
suatu barang yang didasarkan atas harga yang
dibayarkan pembeli, dimana telah termasuk subsidi
atau pajak tidak langsung.
Pendapatan nasional berdasarkan harga faktor, yaitu
nilai dari penggunaan faktor – faktor produksi sampai
dihasilkan barang tersebut.
Dengan perkataan lain, harga pasar dapat didefinisikan
sebagai harga faktor ditambah dengan pajak tidak
langsung dan dikurangi dengan subsidi.
68. Hubungan antara harga pasar dan
harga faktor dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan berikut:
Harga pasar = harga faktor + pajak tidak
langsung – subsidi
Berdasarkan pendapatan nasional bruto (GNP) dapat dihitung
pendapatan nasional neto (NNP, netto national product) jika
GNP dikurangi nilai penyusutan (depreciation). Penyusutan
ini terjadi akibat penggunaan barang-barang modal (mesin,
peralatan produksi, bangunan dan peralatan kantor), dan hal
ini merupakan ongkos produksi.
69. Berikut contoh perhitungan nilai
tambah
Proses kegiatan produksi pakaian
Jenis kegiatan Nilai
produksi
(rupiah)
Nilai tambah
(rupiah)
1.Benang 1500 1500
2.Kain 4000 2500
3.pakaian 10000 6000
4.Pakaian di
label
25000 15000
25000
70. Dari contoh diatas dapat dilihat, bahwa kalau nilai
tambah (value added) keseluruhan dijumlahkan akan
sama dengan nilai akhir suatu barang.
Dari pendapatan yang diterima konsumen (rumah
tangga) dapat dibedakan dengan pendapatan pribadi
(personal income) dan pendapatan siap guna
(disposable income).
Pendapatan pribadi adalah penjumlahan seluruh
pendapatan termasuk jenis pendapatan yang diterima
seseorang tanpa melakukan kegiatan seperti
penerimaan biaya sosial (dilakukan di negara yang
maju), sedangkan
Pendapatan siap guna adalah pendapatan yang dapat
langsung digunakan konsumen setelah dikurangi
dengan pemotongan tertentu, seperti pajak dan
pensiun untuk hari tua.
71. Konsumsi dan Investasi
Pengertian Konsumsi
Pengertian Investasi
Latihan
Tatap Muka 11 & 12
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Konsumsi dan Investasi dalam
memecahkan masalah ekonomi.
BAB VIII
72. PENDAPATAN (INCOME) adalah jumlah balas jasa
yang diterima pemilik factor produksi selama 1 tahun.
Disimbolkan dengan Y
73. Menurut JM Keynes,
pendapatan suatu negara terdiri dari 2 hal :
PENDAPATAN PERSEORANGAN
yang dirumuskan Y = C + S
PENDAPATAN PERUSAHAAN
yang dirumuskan Y = C + I
75. 1. Besarnya pendapatan siap guna konsumen
2. Jumlah rumah tangga
3. Struktur keluarga
4. Faktor musim
5. Lingkungan tempat tinggal
6. Kebijakan dalam pengaturan uang rumah tangga
7. Pengaruh psikologis
8. Faktor kekayaan
76. Apabila pendapatan berubah, maka perubahan
tersebut akan berpengaruh terhadap
konsumsi dan tabungan.
Untuk mengetahui perubahan tingkat KONSUMSI dirumuskan
MARGINAL PROPENCITY TO CONSUME (MPC)
AVERAGE PROPENCITY TO CONSUME (APC)
Y
C
MPC
Y
C
APC
77. FUNGSI KONSUMSI
Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan KONSUMSI (C) dengan
PENDAPATAN (Y)
Dirumuskan :
Dimana :
a : besarnya konsumsi saat pendapatan nol. Keadaan ini disebut
dengan ‘konsumsi otonom’ yaitu konsumsi yang pasti ada
meskipun tidak mempunyai pendapatan
b : MPC
Y
b
a
C .
Y
MPC
a
C .
81. INVESTASI (INVESMENT) adalah bagian dari pendapatan
perusahaan yang ditanamkan atau sebagai penambah
modal kerja.
Disimbolkan dengan I
82. 1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan
diperoleh.
2. Tingkat bunga.
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
4. Kemajuan teknologi.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-
perubahannya.
86. Penerimaan dan Pengeluaran
Pemerintah
Penerimaan Pemerintah
Pengeluaran Pemerintah
Latihan
Tatap Muka 13
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
dalam memecahkan masalah ekonomi.
BAB IX
87. Penerimaan Pemerintah
Penerimaan pajak / restribusi
Penerimaan dan penghasilan
(laba usaha) dari BUMN
Pinjaman dalam negeri atau luar negeri
Pengambilan / penjualan kekayaan Negara
Penciptaan uang
Bantuan luar negeri
88. Pajak
Pengertian Pajak
Ciri Pajak
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
2. Tidak mendapatkan jasa timbal balik yg dpt
dilihat secara langsung
3. Diperuntukan bagi keperluan pembiayaan
umum
4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan
89. Pajak
Fungsi Pajak
1. Fungsi anggaran (budgetair)
2. Fungsi mengatur (regulerend)
3. Fungsi stabilitas
4. Fungsi redistribusi pendapatan
JenisPajak
- Pajak langsung
- Pajak tidak langsung
90. Penerimaan dan Penghasilan dari
BUMN
Pengertian
Badan Usaha Milik
Negara (BUMN)
Tujuan pendirian
BUMN
93. Pendapatan Negara dan
Hibah
Terdiri atas :
1. Penerimaan dalam negeri
- Penerimaan perpajakan
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
2. Hibah
94. Bantuan Luar Negeri
Sumber pembiayaan luar negeri dapat
dikelompokan sebagai berikut :
1. Consultative Groups on Indonesia
2. Non CGI terdiri:
- Bantuan Bilateral
- Bantuan multilateral
3. Pinjaman / hibah
95. Pengeluaran Pemerintah
Meliputi :
Pengeluaran Rutin
Pengeluaran Pembangunan
Pengeluaran lainnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. Faktor ekonomi
2. Faktor sosial dan politik
96. Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN)
Pengertian APBN
Fungsi APBN
- Fungsi Otoritas
- Fungsi Perencanaan
- Fungsi Pengawasan
- Fungsi Alokasi
- Fungsi Distribusi
- Fungsi Stabilisasi
97. Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN)
APBN disusun berdasarkan azas-azas:
Kemandirian
Penghematan atau peningkatan efesiensi
dan produktivitas.
Penajaman prioritas pembangunan
Menitik beratkan pada azas-azas dan
undang-undang negara
98. Belanja Negara
Terdiri atas dua jenis :
1. Belanja Pemerintah Pusat
2. Belanja Daerah
meliputi :
- Dana Bagi Hasil
- Dana Alokasi Umum
- Dana Alokasi Khusus
- Dana Otonomi Khusus
99. Pasar Barang dan Pasar Uang
Pengertian Pasar Barang
Pengertian Pasar Uang
Perubahan dan Keseimbangan IS-LM
Latihan
Tatap Muka 14
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Pasar Barang dan Uang dalam
memecahkan masalah ekonomi.
BAB X
101. PASAR BARANG
Pengertian Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang
dimana pasar barang menggambarkan pertemuan antara permintaan
dan penawaran akan barang.. Pasar barang dapat dibagi lagi menjadi
tiga macam, yakni :
a. Pasar Barang Nyata / Riil
Pasar barang nyata adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk
barang yang bentuk dan fisiknya jelas. Contohnya adalah pasar
kebayoran lama, pasar senen, pasar malam, dan lain-lain.
b. Pasar BarangAbstrak
Pasar barang abstrak adalah pasar yang menjual produk yang tidak
terlihat atau tidak riil secara fisik.Contoh jenis pasar ini adalah pasar
komoditas / komoditi yang menjual barang semu seperti pasar karet,
pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan lain sebagainya.
c. Pasar barang berjangka
Pasar barang berjangka yaitu Pasar yang menyelenggarakan jual beli
barang dengan pembayaran yang dilakukan secara bertahap berupa
angsuran atau tanpa bunga .
102. Bentuk yang Diperdagangkan
a. Pasar Barang Nyata / Riil yakni pasar kebayoran lama, pasar senen,
pasar malam, dan lain-lain
b. Pasar BarangAbstrak yakni pasar karet, pasar tembakau, pasar timah,
pasar kopi dan lain sebagainya
c. Pasar Barang Berjangka yakni rumah, mobil , sepeda, motor, televisi ,
pakaian, dan alat – alat rumah tangga jangka waktu misalkan 6 bulan, 1
tahun, 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun atau 20 tahun.
Unsur – Unsur Pasar Barang
Adanya permintaan dan penawaran ,dimana pertemuan antara
pembeli & penjual (dapat dilakukan tanpa tatap muka, seperti melalui
telepon/telegram/ internet). Apabila permintaan bertemu dengan
penawaran pada tingkat harga yang sama & dalam jumlah yang sama,
terjadilah transaksi jual beli.
Adanya penjual dan beli.
Ada barang yang diperjual belikan.
Pelaku Pasar Barang yakni Pelaku ekonomi seperti rumah tangga.
103. Pengertian Pasar Uang :
Pasar dimana diperjual-belikan dana – dana dan
surat – surat berharga yang mempunyai jangka
waktu kurang dari satu tahun.
Pelaku pasar uang yakni :
Bank, yayasan dana pensiun, perusahaan asuransi,
dan lembaga keuangan lainnya
Bentuk yang di perdagangkan :
Pinjaman sewaktu – waktu (call money), surat
perbendaharaan negara (tanda bukti pinjaman
pemerintah), SPBU (surat berharga pasar uang), SBI
(surat bank Indonesia) dan sertifikat bank lainnya.
PASAR UANG
104. Teori Permintaan Uang
Teori Kuantitas
Nilai uang didasarkan pada jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat.Artinya Semakin banyak jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat, semakin tinggi harga barang, dan sebaliknya.
TeoriTransaksi
Nilai uang didasarkan pada jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat, jumlah barang yang diperdagangkan.
Teori Persediaan Kas
Nilai uang tergantung pada jumlah uang yang ditahan untuk
persediaan kas dari sebagian pendapatan masyarakat.
(persediaan kas tergantung dari jumlah pendapatan
dan tingkat suku bunga di pasar)
105. Teori Pendapatan / motif Menyimpan
Uang oleh Keynes
1. MotifTransaksi/ motif berkonsumsi
Uang disimpan untuk membiayai konsumsi sehari – hari.
Mengapa disimpan? Dengan tersedianya uang, segala
kebutuhan atau keperluan usaha setiap hari dapat dipenuhi
dengan cepat. Semakin tinggi pendapatan maka keinginan
konsumsi pun semakin tinggi.
2. Motif Berjaga – jaga
Uang disimpan untuk membiayai keadaan darurat, misalnya
sakit mendadak. Besarnya motif berjaga –jaga tergantung
pada besarnya pendapatan.
3. Motif Spekulasi
Timbul karena adanya keinginan memperoleh keuntungan berdasarkan
ramalan dan perhitungan pada masa yang akan datang. Contoh : seseorang
membeli saham sekarang dan menjualnya pada masa akan datang, dengan
harapan harga saham akan naik.
106. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Jumlah Uang Beredar
1. Pendapatan
2. Tingkat Suku Bunga
3. Selera Masyarakat
4. Harga Barang
5. Fasilitas Kredit
6. Kekayaan yang Dimiliki Masyarakat
107. KURVA IS
Kurva IS adalah tempat kedudukan titik
keseimbangan di pasar barang, menggambarkan
kesamaan antara pengeluaran barang dan jasa
dengan penawaran agregat / output barang dan
jasa yang dihasilkan oleh masyarakat (kurva yang
menghubungkan jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan suku bunga)
Symbol I yakni investasi (investment)
Symbol S yakni tabungan (Saving)
108. Keseimbangan Pendapatan Nasional dan
Tingkat Bunga
E2
E0
E1
Y2 Y0 Y1
r2
r0
r1
0
AE1
AE0
AE2
Y
Y
Y= AE
IS
C
A
B
0
R = tingkat bunga
Y = pendapatana nasional
E = investasi
109. KURVA LM
Kurva LM adalah tempat kedudukan titik
keseimbang di pasar uang.
Menggambarkan kesamaan antara
pengeluaran uang (Liquidity Preference)
dengan penawaran uang atau jumlah uang
yang beredar (money supply).
111. Gambar 1. 3
Hubungan penawaran uang
dengan tingkat bunga
Y1 Y2
r1
r0
r2
LM
Y0
Y
r
A
B
C
N
m
Dm > M€
0
112. Gambar 1. 4
Dampak Pertambahan
Investasi
Gambar 1. 5
Dampak pertambahan
Pengeluaran
pemerintah
0 0
Y2 Y2
Y1 Y1
r2
r1
r1
r2
LM
IS1
IS2
IS2
IS1
LM
E1
E2
r
r
E2
E1
113. Gambar 1. 6
Dampak pertambahan pajak
r1
r2
r1
Y2
IS1
IS2
Y1
0
E2
LM
r
E1
114. Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
Moneter
Pengertian Kebijakan Fiskal
Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter
Latihan
Tatap Muka 15
TIK: Selesai mengambil materi ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam
mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
Moneter dalam memecahkan masalah ekonomi.
BAB XI
115. Kebijakan Fiskal
Kebijakan ekonomi muncul sebagai akibat tidak tercapainya keseimbangan
antara produksi aktual dan produksi potensial.
Produksi aktual adalah tingkat produksi yang tercapai dari penggunaan
berbagai sumber-sumber ekonomi.
Produksi potensial adalah penggunaan sumber-sumber ekonomi secara
potensial yaitu full employment.
Masalah yang sering terjadi atas kegiatan ekonomi sehingga tidak secara
potensial tercapai, umumnya disebabkan oleh 2 (dua) hal:
Akibat Resesi (kemunduran)
Akibat Inflasi
Kuat lemahnya kegiatan ekonomi dikenal dengan istilah Gelombang
Konjunktur (business functions atau business cycles). Secara umum gelombang
ini dibagi dalam 4 tahapan, yaitu:
Tahap ekspansi (prosperity)
Tahap resesi (kemunduran)
Tahap Depresi (kemerosotan)
Tahap pemulihan (revival atau recover)
116. ‘Perekonomian akan terjadi gangguan bila
tingkat produksi aktual tidak sama
dengan tingkat produksi potensial’
Untuk penjelasan ketimpangan ini, diurai hanya Faktor Pengangguran dan
Inflasi
Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja
ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Pengangguran terjadi akibat:
Kekurangan permintaan agregat (C,I,G,X dan M) sehingga banyak ekspansi perusahaan yang
terhambat sehingga mengakibatkan tidak tertampungnya angkatan kerja.
Faktor lainnya seperti ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik, pengusaha menggunakan
peralatan modern sehingga terjadi pengurangan penggunaan tenaga kerja, ketidak sesuaian
ketrampilan dengan posisi kerja yang ada.
Akibat Buruk Pengangguran terhadap ekonomi, antara lain:
Mengurangi pendapatan masyarakat, sehingga kemakmuran yang ingin dicapai
akan berkurang.
Menimbulkan masalah ekonomi dan sosial, misalnya: taraf kesehatan
masyarakat keluarga yang menurun, efek psikologis yang buruk serta prospek
pembangunan yang suram.
117. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus
menerus. Dalam praktek, Inflasi bisa diamati dengan mengamati gerak dari
indek harga.Tetapi harus diperhitungkan ada tidaknya “Suppressed inflation”
Macam Inflasi
Berdasarkan atas Laju Inflasi
○ Inflasi ringan (dibawah 10% setahun)
○ Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)
○ Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun)
○ Hiperinflasi (di atas 100% setahun)
Berdasar sebab musabab awal dari inflasi
○ Demand inflation, inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang
terlalu kuat. Misalnya, karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan
pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor, atau
bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yang murah.
○ Cost Push Inflation, Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Misalnya, karena
kenaikan harga sarana produksi yang di datangkan dari luar negeri, atau karena kenaikan harga
bahan bakar minyak.
Berdasar asal dari Inflasi
○ Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation), timbul karena defisit anggaran
belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, panenan yang gagal.
○ Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported Inflaton), timbul karena kenaikan harga di luar
negeri atau di negara langganan berdagang negara kita.
kembali
118. Dampak Inflasi
Masyarakat cenderung enggan menabung serta enggan memegang uang tunai
karena nilai riilnya cenderung turun. Masyarakat lebih cenderung memegang
kekayaan dalam bentuk barang, sehingga cenderung terjadi spekulasi dalam
perdagangan barang.
Mengakibatkan kesulitan barang-barang ekspor suatu negara bersaing dalam pasar
internasional
Orang yang berpendapatan tetap mengakibatkan daya belinya semakin merosot.
Karena terjadi kenaikan harga yang terus menerus, maka barang yang ditahan lama
akan cenderung harganya tinggi.
Untuk mengatasi hal tersebut, khususnya Inflasi, maka pemerintah
melakukan berbagai intervensi dalam kegiatan perekonomian yang
dikenal dengan Kebijakan Makroekonomi yaitu berbagai usaha untuk
mengendalikan dan mempengaruhi keadaan ekonomi, yang terdiri
dari perangkat Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter.