SlideShare a Scribd company logo
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
                           NOMOR: 7 TAHUN 1998

                                    TENTANG

             KEPENGURUSAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM



                                MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang       :   a.    Bahwa dengan semakin meningkatnya kebutuhan air minum
                         dan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
                         masyarakat perlu mengatur kepengurusan Perusahaan
                         Daerah Air Minum;
                    b.    Bahwa pengaturan kepengurusan Perusahaan Air Minum
                         sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan dengan
                         Peraturan Menteri Dalam Negeri.


Mengingat       :   1.     Undang-undang No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan
                           Daerah (LN Tahun 1962 No. 62, TLN No. 2387);
                    2.     Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
                           Pemerintah di Daerah (LN Tahun 1974 No. 38 TLN 3037);
                    3.     Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang
                           Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah di bidang
                           Pekerjaan Umum Kepada Daerah (LN Tahun 1987 No. 25,
                           TLN No. 3353);
                    4.     Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1984 tentang
                           Tatacara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Daerah
                           Dilingkungan Pemerintah Daerah.
                    5.     Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1997
                           tentang Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM);
                    6.     Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 800.690-154
                           Tahun 1996 tentang lasifikasi PDAM dan sisteim Karier
                           Pegawai PDAM.

                                  MEMUTUSKAN

Menetapkan      :   PERATURAN  MENTERI   DALAM   NEGERI    TENTANG
                    KEPENGURUSAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

                                     BAB I
                                KETENTUAN UMUM

                                      Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
a.  Perusahaan Daerah Air Minum selanjutnya disingkat PDAM adalah Perusahaan
   Milik Pemerintah Daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan air minum;
b.    Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I atau
   Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II;
c. Pengelolaan PDAM adalah kegiatan pengawasan dan manajemen yang dilakukan
   oleh pengurus terhadap PDAM;
d. Jasa produksi adalah bagian dari laba bersih PDAM yang ditetapkan sebagai jasa
   produksi.

                                     BAB II
                                   PENGURUS

                                      Pasal 2

Pengurus PDAM terdiri dari
a. Direksi;
b. Badan Pengawas.

                                     BAB II
                                    DIREKSI
                                  Bagia Pertama
                                  Pengangkatan

                                      Pasal 3

(1)     Anggota Direksi diangkat oleh Kepala Daerah diutamakan bukan dari Pegawai
      Negeri atas usul Badan Pengawas;
(2)     Untuk dapat diangkat sebagai Anggota Direksi, harus memenuhi persyaratan
      sebagai beriktu:
      a. mempunyai pendidikan Sarjana (S-1) sesuai bidangnya;
      b.     mempunyai pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun mengelola
           Perusahaan yang dibuktikan dengan surat keterangan (refensi) dari
           perusahaan sebelumnya dengan penilaian baik;
      c. membuat dan menyajikan proposal tentang visi dan misi PDAM;
      d.    pernah mengikuti pelatihan manajemn air minum di dalam atau di luar
           negeri;
      e. batas usia pada saat diangkat pertama kali berumumr paling tinggi 52 (lima
           puluh dua) tahun;
      f.    tidak terikat hubungan keluarga dengan Kepala Daerah atau dengan
           Anggota Badan Pengawas atau dengan Anggota direksi laiinnya samapai
           derajat tiga baik menurut garis lurus maupun kesamping termasuk menantu
           dan ipar.
(3)      Pengangkatan Anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
      ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah.

                                      Pasal 4

Jumlah Anggota Direksi paling banyak 3 (tiga) orang dan seorang diantaranya diangkat
sebagai Direktu Utama.
Pasal 5

(1)    Masa jabatan Anggota Direksi selama 4 (emapt) tahun dan dapat diangkat
      kembali 1 (satu) kali masa jabatan;
(2)    Pengecualian terhadap ayat (1) dapat dilakukan apabila seseorang Direktur
      diangkat sebagai Direktur Utama;
(3)    Pengangkatan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila
      Anggota Direksi terbukti mampu meningkatkan kinerja PDAM dan pelayanan
      kebutuhan air minum kepada masyarakat setiap tahun.

                                Bagian Kedua
                             Tugas dan Wewenang

                                    Pasal 6

Direksi dalam mengelola PDAM mempunyai tugas sebagai berikut:
a. memimpin dan mengendalikan semua kegiatan PDAM;
b. merencanakan dan menyusun program kerja perusahaan 5 tahunan dan tahunan;
c. membina pegawai;
d. mengurus dan mengelola kekayaan PDAM;
e. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
f.   melaksanakan kegiatan Teknis PDAM;
g. mewakili PDAM baik di dalam dan di luar pengadilan;
h. menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk Neraca dan
    Perhitungan Laba/Rugi.

                                    Pasal 7

Direksi dalam mengelola PDAM mempunyai wewenang sebagai berikut:
a. mengangkat dan memberhentikan sebagai pegawai;
b. mengangkat pegawai untuk menduduki jabatan dibawah Direksi;
c. menandatangani pinjaman setelah mendapatkan persetujuan Kepala Daerah;
d. menandatangani Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi;
e. menandatangani ikatan hukum dengan pihak lain.

                                    Pasal 8

(1)    Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah berakhir tahun buku, Direksi
      menyampaikan laporan Keuangan kepada Ketua Badan Pengawas yang terdiri
      dari Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi;
(2)    Tata cara pembuatan,penyampaian dan pengesahan Neraca dan Perhitungan
      Laba/Rugi Tahunan PDAM diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
      yang berlaku.

                                    Pasal 9

Tahun Buku PDAM adalah Tahun Takwim
Bagian Ketiga
                            Penghasilan dan Hak-hak Direksi

                                         Pasal 10

Penghasilan Direksi terdiri dari gaji, tunjangan, jasa produksi.

                                         Pasal 11

(1)     Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 terdiri dari:
       a. tunjangan kesehatan;
       b. tunjangan kemahalan;
       c. perumahan dinas atau uang sewa rumah yang pantas.
(2)     Jasa produksi sebagaimana disebut dalam Pasal 10 diberikan tiap tahun;
(3)      Besarnya tunjangan dan jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
       dan ayat (2), ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah memperhatikan pendapat
       Badan Pengawas dan kemampuan PDAM;
(4)      Jumlah seluruh biaya untuk penghasilan Direksil honorium Badan Pengawas,
       penghasilan pegawai dan biaya tenaga kerja lainnya tidak boleh melebihi 30%
       (tiga puluh per seratus) dari seluruh realisasi Anggaran Perusahaan Tahun
       Anggaran yang berjalan.

                                     Bagian Keempat
                                          Cuti

                                         Pasal 12

(1)     Anggota Direksi memperoleh hak cuti sebagai berikut:
       a. cuti tahunan, selama 12 (dua belas) hari kerja;
       b. cuti besar/cuti panjang selama 2 (dua) bulan untuk setipa setu kali masa
            jabatan;
       c. cuti menunaikan ibadah haji, selama 40 (empat puluh) hari.
(2)      Pelaksanaan hak cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
       setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk;
(3)     Anggota Direksi selama melaksanakan cuti mendapatkan penghasilan penuh
       dari PDAM;
(4)     Apabila kesibukan di kantor, Anggota Direksi tidak mengambil cuti besar/cuti
       panjang, diberikan ganti uang sebesar 1 (satu) kali gaji yang diterima pada bulan
       terakhir.

                                      Bagian Kelima
                                      Pemberhentian

                                         Pasal 13

Anggota Direksi dapat diberhentikan dengan alasan:
a. atas permintaan sendiri;
b. karena kesehatan tidak dapat melaksanakan tugasnya;
c.    tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan program kerja yang telah disetujui;
d.    terlibat dalam tindakan yang merugikan PDAM;
e.    terlibat dalam tindak pidana;
f.    merugikan PDAM.

                                       Pasal 14

(1)      Apabila Anggota Direksi diduga melakukan salah satu perbuatan sebagaimana
        dimaksud dalam Pasal 13 huruf c, d, e, dan f, Badan Pengawas segera
        melakukan pemerikasaan terhadap yang bersangkutan.
(2)      Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Anggota Direksi sebagaimana
        dimaksud pada ayat (1) terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan, Badan
        Pengawas segera melaporkan kepada Kepala Daerah.

                                       Pasal 15

Kepala Daerah paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah menerima laporan dari Badan
Pengawas, sudah harus mengeluarkan Surat Keputusan tentang pemberhentian
sebagai Anggota Direksi.

                                       Pasal 16

(1)      Anggota Direksi yang diberhentikan sebagiamana dimaksud dalam Pasal 13
        huruf a, dan b, diberhentikan dengan hormat;
(2)      Anggota Direksi yang diberhentikan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 13
        huruf c, d, e, dan f, diberhentikan tidak dengan hormat;
(3)      Anggota Direksi yang diberhentikan berdasarkan Pasal 13 huruf b, diberikan
        pesangon sebesar 1 (satu) kali penghasilan yang diterima pada bulan terkahir.

                                       BAB IV
                                 BADAN PENGAWAS
                                   Bagian Pertama
                                    Pengangkatan

                                       Pasal 17

(1)      Anggota Badan Pengawas diangkat oleh Kepala Daerah;
(2)      Anggota Badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
        Pejabat Daerah, Perorangan dan masyarakat konsumen yang memenuhi
        persyaratan;
(3)      Untuk dapat diangakat sebagai Anggota Badan Pengawas, harus memenuhi
        persyaratan sebagai berikut:
        a. menguasai manajemn PDAM;
        b. menyediakan waktu yang cukup;
        c. tidak terikat hubungan dengan Kepala Daerah atau dengan Anggota Badan
            Pengawas yang lain atau dnegan Anggota Direksi sampai derajat ketiga baik
            menurut garis lurus maupun kesamping termasuk menantu dan ipar.
(4)      Apabila hubungan keluarga terjadi setelah pengangkatan, untuk melanjutkan
       jabatannya harus ada ijin tertulis dari Kepala Daerah;
(5)     Pengangkatan Anggota Badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
       ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah.

                                     Pasal 18

Jumlah Anggota Badan Pengawas paling banyak 3 (tiga) orang, seorang diantara dipilih
menjadi Ketua merangkap Anggota.

                                     Pasal 19

(1)     Masa jabatan anggota Badan Pengawas paling lama 3(tiga) tahun dan dapat
       diangkat kembali 1(satu) kalo masa jabatan;
(2)     Pengangkatan kembali dilakukan apabila Anggota Badan Pengawas terbukti
       mampu melakukan pengawasan terhadap kegiatan Direksi dan memberikan
       pendapat dansaran kepada Kepala Daerah sehingga PDAM mampu
       meningkatkan kinerja dan pelayanan kebutuhan air minum kepada masyarakat.

                                  Bagian Kedua
                               Tugas dan Wewenang

                                     Pasal 20

Badan Pengawas mempunyai tugas sebagai berikut:
a. mengawasi kegiatan Direksi;
b. memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap Program Kerja
   yang diajukan oleh Direksi;
c.  memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap rencana
   perubahan status kekayaan PDAM;
d.   memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap rencana
   perubahan status kekayaan PDAM;
e.  memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadapa rencana
   pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain;
f.  memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap laporan Neraca
   dan Perhitungan Laba/Rugi.

                                     Pasal 21

Badan Pengawas mempunyai wewenang sebagai berikut:
a.   memberi peringatan kepada Direksi yang tidak melaksanakan tugas sesuai
    dengan program kerja yang telah disetujui.
b.  Memeriksa Anggota Direksi yang diduga merugikan PDAM.

                                   Bagian Ketiga
                                    Penghasilan

                                     Pasal 22
Penghasilan Badan Pengawas terdiri dari:
a. uang jasa;
b. jasa produksi.

                                     Pasal 23

(1)    Ketua Badan Pengawas menerima uang jasa sebesar 40% (empat puluh per
      seratus) dari gaji Direktur Utama;
(2)    Sekretaris Badan Pengawas menerima uang jasa sebesar 35% (tiga puluh lima
      per seratus) dari gaji Direktur Utama;
(3)    Anggota Badan Pengawas menerima uang jasa sebesar 30% (tiga puluh per
      seratus) dari gaji Direktur Utama.

                                     Pasal 24

(1)   Selain uang jasa, setiap tahun diberikan jasa produksi;
(2)    Besarnya jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
      Kepala Daerah dnegan memperhatikan kemampuan PDAM.

                                 Bagian Keempat
                                 Pemberitahuan

                                     Pasal 25

Anggota Badan Pengawas dapat diberhentikan dengan alasan:
a. atas permintaan sendiri;
b. karena kesehatan tidal dapat melaksanakan tugasny;
c. terlibat dalam tindakan yang merugikan PDAM;
d. terlibat dalam tindak pidana;
e. merugikan PDAM.

                                     Pasal 26

(1)    Apabila Anggota Badan Pengawas diduga melakukan salah satu perbuatan
      sebagaiman adimaksud dalam Pasal 25 huruf c, d, dan e, Kepala Daerah segera
      melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan;
(2)    Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Anggota Badan Pengawas
      sebagimana dimaksud pada ayat (1) terbukti melakukan perbuatan yang
      dituduhkan Kepala Daerah paling lama 7 (tujuh) hari kerja mengeluarkan Surat
      Keputusan Kepala Daerah tentang pemberhentian sebagai Anggota Badan
      Pengawas.

                                   BAB V
                             KETENTUAN LAIN- LAIN

                                     Pasal 27
PDAM yang cakupan pelayanannya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) pelanggan,
persyaratan untuk diangkat menjadi Anggota Direksi minimum berijasah Sarjana Muda
atau D3 dengan tetap mengutamakan yang berpendidikan Sarjana (S1);

                                     Pasal 28

Apabila dalam 2 (dua) tahun berturut-turut Direksi tidak mampu meningkatkan kinerja
dan pelayanan air minum kepada masyarakat, Kepala Daerah dapat mengganti Direksi.

                                     Pasal 29

PDAM yang kegiatan usahanya selain dibidang air minum , dapat menambah 1 (satu)
Direksi.

                                     Pasal 30

PDAM yang memiliki oleh 2 (dua) Pemerintah Daerah atau lebih, jumlah Anggota Badan
Pengawas tetap ganjil, maksimum 5 (lima) orang.

                                     Pasal 30

Dana representatif setinggi-tingginya 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari jumlah
penghasilan Direksi yang diterima dalam 1 (satu) tahun.

                                     Pasal 32

Pensium Direksi diatur dengan Peraturan Dana Pensium DAPENMA PAMSI.

                                     Pasal 33

Direksi yang akan melakukan perjalanan dinas ke luar daerah atau negeri harus
mendapat ijin dari Kepala Daerah.

                            KETENTUAN PERALIHAN

                                     Pasal 34

Anggota Direksi yang pada saat Peraturan ini ditetapkan telah berusia 60 tahun atau
lebih yang bersangkutan tetap menjalankan tugasnya sampai berakhir masa jabatannya.

                                    BAB VI
                              KETENTUAN PENUTUP

                                     Pasal 35

Dengan berlakunya Peraturan ini maka Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 690-157
Tahun 1985 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Badan Pengawas, Direksi dan
Kepegawaian PDAM dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 36

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


                                                       Ditetapkan
                                              pada tanggal 5 Nopember 1998

                                                MENTERI DALAM NEGERI

                                                            ttd

                                                       SYARWAN HAMID

More Related Content

What's hot

Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxPaparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
HartantyUtami1
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Joy Irman
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku UtamaPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Lestari Rachmawati
 
01 pengumuman perangkat desa
01 pengumuman perangkat desa01 pengumuman perangkat desa
01 pengumuman perangkat desa
Adelfios Andyka Fatra
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
infosanitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
infosanitasi
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
infosanitasi
 
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Joy Irman
 
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi KotaManual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Joy Irman
 
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumPermasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumJoy Irman
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Yahya M Aji
 
Bab 6 pendekatan dan metodologi
Bab 6 pendekatan dan metodologiBab 6 pendekatan dan metodologi
Bab 6 pendekatan dan metodologi
sukarja wirajaya
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersih
guestcb0db
 
Pmk no.-75-ttg-puskesmas
Pmk no.-75-ttg-puskesmasPmk no.-75-ttg-puskesmas
Pmk no.-75-ttg-puskesmas
klinikwirasaktijember
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Joy Irman
 
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
Kanaidi ken
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Joy Irman
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
infosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Joy Irman
 
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
infosanitasi
 

What's hot (20)

Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxPaparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku UtamaPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
 
01 pengumuman perangkat desa
01 pengumuman perangkat desa01 pengumuman perangkat desa
01 pengumuman perangkat desa
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
 
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi KotaManual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
 
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumPermasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
Bab 6 pendekatan dan metodologi
Bab 6 pendekatan dan metodologiBab 6 pendekatan dan metodologi
Bab 6 pendekatan dan metodologi
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersih
 
Pmk no.-75-ttg-puskesmas
Pmk no.-75-ttg-puskesmasPmk no.-75-ttg-puskesmas
Pmk no.-75-ttg-puskesmas
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
 
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 

Similar to Permendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum

Perda perubahan pdau
Perda perubahan pdauPerda perubahan pdau
Perda perubahan pdauPA_Klaten
 
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
Kanaidi ken
 
AD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPASAD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPAS
fadillah_
 
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022
CIkumparan
 
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
infosanitasi
 
Permendagri 79 2018 BLUD
Permendagri 79 2018 BLUDPermendagri 79 2018 BLUD
Permendagri 79 2018 BLUD
zuhrimail
 
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
ssuser279f7e
 
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdfPP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
IAPtAstitiPadmaW
 
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan UmumPP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
Suprijanto Rijadi
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Penataan Ruang
 
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdfPOJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
dandeeq
 
Pbi 1-6-1999 tentang penugasan direktur kepatuhan dan penera
Pbi 1-6-1999 tentang penugasan direktur kepatuhan dan peneraPbi 1-6-1999 tentang penugasan direktur kepatuhan dan penera
Pbi 1-6-1999 tentang penugasan direktur kepatuhan dan penera
Indonesia Anti Corruption Forum
 
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...Eksanto Santo
 
Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang BLUD
Permendagri No. 79 Tahun 2018   Tentang BLUDPermendagri No. 79 Tahun 2018   Tentang BLUD
Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang BLUD
Satrial Bagni
 
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahPP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
Yudhi Aldriand
 
Pp nomor 72 tahun 2019 perubahan pp 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
Pp nomor 72 tahun 2019 perubahan pp 18 tahun 2016 tentang perangkat daerahPp nomor 72 tahun 2019 perubahan pp 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
Pp nomor 72 tahun 2019 perubahan pp 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
temanna #LABEDDU
 
Pp 27 2012
Pp 27 2012Pp 27 2012
2012 PMK 113.pdf
2012 PMK 113.pdf2012 PMK 113.pdf
2012 PMK 113.pdf
slametpriadi2
 

Similar to Permendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum (20)

Perda perubahan pdau
Perda perubahan pdauPerda perubahan pdau
Perda perubahan pdau
 
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
Penghapusan Hutang BUMD/PDAM_(PMK No. 120/PMK.05/2008)
 
02kmbumn101
02kmbumn10102kmbumn101
02kmbumn101
 
AD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPASAD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPAS
 
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2022
 
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
 
Permendagri 79 2018 BLUD
Permendagri 79 2018 BLUDPermendagri 79 2018 BLUD
Permendagri 79 2018 BLUD
 
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
 
Pp 42 2002
Pp 42 2002Pp 42 2002
Pp 42 2002
 
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdfPP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
 
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan UmumPP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
 
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdfPOJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
 
Pbi 1-6-1999 tentang penugasan direktur kepatuhan dan penera
Pbi 1-6-1999 tentang penugasan direktur kepatuhan dan peneraPbi 1-6-1999 tentang penugasan direktur kepatuhan dan penera
Pbi 1-6-1999 tentang penugasan direktur kepatuhan dan penera
 
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
 
Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang BLUD
Permendagri No. 79 Tahun 2018   Tentang BLUDPermendagri No. 79 Tahun 2018   Tentang BLUD
Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang BLUD
 
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahPP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
 
Pp nomor 72 tahun 2019 perubahan pp 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
Pp nomor 72 tahun 2019 perubahan pp 18 tahun 2016 tentang perangkat daerahPp nomor 72 tahun 2019 perubahan pp 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
Pp nomor 72 tahun 2019 perubahan pp 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah
 
Pp 27 2012
Pp 27 2012Pp 27 2012
Pp 27 2012
 
2012 PMK 113.pdf
2012 PMK 113.pdf2012 PMK 113.pdf
2012 PMK 113.pdf
 

More from infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
infosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
infosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
infosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
infosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
infosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
infosanitasi
 

More from infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Permendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum

  • 1. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR: 7 TAHUN 1998 TENTANG KEPENGURUSAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. Bahwa dengan semakin meningkatnya kebutuhan air minum dan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat perlu mengatur kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum; b. Bahwa pengaturan kepengurusan Perusahaan Air Minum sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Mengingat : 1. Undang-undang No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (LN Tahun 1962 No. 62, TLN No. 2387); 2. Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah (LN Tahun 1974 No. 38 TLN 3037); 3. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah di bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah (LN Tahun 1987 No. 25, TLN No. 3353); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1984 tentang Tatacara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Daerah Dilingkungan Pemerintah Daerah. 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1997 tentang Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM); 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 800.690-154 Tahun 1996 tentang lasifikasi PDAM dan sisteim Karier Pegawai PDAM. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG KEPENGURUSAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
  • 2. a. Perusahaan Daerah Air Minum selanjutnya disingkat PDAM adalah Perusahaan Milik Pemerintah Daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan air minum; b. Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I atau Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II; c. Pengelolaan PDAM adalah kegiatan pengawasan dan manajemen yang dilakukan oleh pengurus terhadap PDAM; d. Jasa produksi adalah bagian dari laba bersih PDAM yang ditetapkan sebagai jasa produksi. BAB II PENGURUS Pasal 2 Pengurus PDAM terdiri dari a. Direksi; b. Badan Pengawas. BAB II DIREKSI Bagia Pertama Pengangkatan Pasal 3 (1) Anggota Direksi diangkat oleh Kepala Daerah diutamakan bukan dari Pegawai Negeri atas usul Badan Pengawas; (2) Untuk dapat diangkat sebagai Anggota Direksi, harus memenuhi persyaratan sebagai beriktu: a. mempunyai pendidikan Sarjana (S-1) sesuai bidangnya; b. mempunyai pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun mengelola Perusahaan yang dibuktikan dengan surat keterangan (refensi) dari perusahaan sebelumnya dengan penilaian baik; c. membuat dan menyajikan proposal tentang visi dan misi PDAM; d. pernah mengikuti pelatihan manajemn air minum di dalam atau di luar negeri; e. batas usia pada saat diangkat pertama kali berumumr paling tinggi 52 (lima puluh dua) tahun; f. tidak terikat hubungan keluarga dengan Kepala Daerah atau dengan Anggota Badan Pengawas atau dengan Anggota direksi laiinnya samapai derajat tiga baik menurut garis lurus maupun kesamping termasuk menantu dan ipar. (3) Pengangkatan Anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah. Pasal 4 Jumlah Anggota Direksi paling banyak 3 (tiga) orang dan seorang diantaranya diangkat sebagai Direktu Utama.
  • 3. Pasal 5 (1) Masa jabatan Anggota Direksi selama 4 (emapt) tahun dan dapat diangkat kembali 1 (satu) kali masa jabatan; (2) Pengecualian terhadap ayat (1) dapat dilakukan apabila seseorang Direktur diangkat sebagai Direktur Utama; (3) Pengangkatan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila Anggota Direksi terbukti mampu meningkatkan kinerja PDAM dan pelayanan kebutuhan air minum kepada masyarakat setiap tahun. Bagian Kedua Tugas dan Wewenang Pasal 6 Direksi dalam mengelola PDAM mempunyai tugas sebagai berikut: a. memimpin dan mengendalikan semua kegiatan PDAM; b. merencanakan dan menyusun program kerja perusahaan 5 tahunan dan tahunan; c. membina pegawai; d. mengurus dan mengelola kekayaan PDAM; e. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan; f. melaksanakan kegiatan Teknis PDAM; g. mewakili PDAM baik di dalam dan di luar pengadilan; h. menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi. Pasal 7 Direksi dalam mengelola PDAM mempunyai wewenang sebagai berikut: a. mengangkat dan memberhentikan sebagai pegawai; b. mengangkat pegawai untuk menduduki jabatan dibawah Direksi; c. menandatangani pinjaman setelah mendapatkan persetujuan Kepala Daerah; d. menandatangani Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi; e. menandatangani ikatan hukum dengan pihak lain. Pasal 8 (1) Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah berakhir tahun buku, Direksi menyampaikan laporan Keuangan kepada Ketua Badan Pengawas yang terdiri dari Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi; (2) Tata cara pembuatan,penyampaian dan pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Tahunan PDAM diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 9 Tahun Buku PDAM adalah Tahun Takwim
  • 4. Bagian Ketiga Penghasilan dan Hak-hak Direksi Pasal 10 Penghasilan Direksi terdiri dari gaji, tunjangan, jasa produksi. Pasal 11 (1) Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 terdiri dari: a. tunjangan kesehatan; b. tunjangan kemahalan; c. perumahan dinas atau uang sewa rumah yang pantas. (2) Jasa produksi sebagaimana disebut dalam Pasal 10 diberikan tiap tahun; (3) Besarnya tunjangan dan jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah memperhatikan pendapat Badan Pengawas dan kemampuan PDAM; (4) Jumlah seluruh biaya untuk penghasilan Direksil honorium Badan Pengawas, penghasilan pegawai dan biaya tenaga kerja lainnya tidak boleh melebihi 30% (tiga puluh per seratus) dari seluruh realisasi Anggaran Perusahaan Tahun Anggaran yang berjalan. Bagian Keempat Cuti Pasal 12 (1) Anggota Direksi memperoleh hak cuti sebagai berikut: a. cuti tahunan, selama 12 (dua belas) hari kerja; b. cuti besar/cuti panjang selama 2 (dua) bulan untuk setipa setu kali masa jabatan; c. cuti menunaikan ibadah haji, selama 40 (empat puluh) hari. (2) Pelaksanaan hak cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk; (3) Anggota Direksi selama melaksanakan cuti mendapatkan penghasilan penuh dari PDAM; (4) Apabila kesibukan di kantor, Anggota Direksi tidak mengambil cuti besar/cuti panjang, diberikan ganti uang sebesar 1 (satu) kali gaji yang diterima pada bulan terakhir. Bagian Kelima Pemberhentian Pasal 13 Anggota Direksi dapat diberhentikan dengan alasan: a. atas permintaan sendiri; b. karena kesehatan tidak dapat melaksanakan tugasnya;
  • 5. c. tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan program kerja yang telah disetujui; d. terlibat dalam tindakan yang merugikan PDAM; e. terlibat dalam tindak pidana; f. merugikan PDAM. Pasal 14 (1) Apabila Anggota Direksi diduga melakukan salah satu perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c, d, e, dan f, Badan Pengawas segera melakukan pemerikasaan terhadap yang bersangkutan. (2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan, Badan Pengawas segera melaporkan kepada Kepala Daerah. Pasal 15 Kepala Daerah paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah menerima laporan dari Badan Pengawas, sudah harus mengeluarkan Surat Keputusan tentang pemberhentian sebagai Anggota Direksi. Pasal 16 (1) Anggota Direksi yang diberhentikan sebagiamana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, dan b, diberhentikan dengan hormat; (2) Anggota Direksi yang diberhentikan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 13 huruf c, d, e, dan f, diberhentikan tidak dengan hormat; (3) Anggota Direksi yang diberhentikan berdasarkan Pasal 13 huruf b, diberikan pesangon sebesar 1 (satu) kali penghasilan yang diterima pada bulan terkahir. BAB IV BADAN PENGAWAS Bagian Pertama Pengangkatan Pasal 17 (1) Anggota Badan Pengawas diangkat oleh Kepala Daerah; (2) Anggota Badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Pejabat Daerah, Perorangan dan masyarakat konsumen yang memenuhi persyaratan; (3) Untuk dapat diangakat sebagai Anggota Badan Pengawas, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. menguasai manajemn PDAM; b. menyediakan waktu yang cukup; c. tidak terikat hubungan dengan Kepala Daerah atau dengan Anggota Badan Pengawas yang lain atau dnegan Anggota Direksi sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun kesamping termasuk menantu dan ipar.
  • 6. (4) Apabila hubungan keluarga terjadi setelah pengangkatan, untuk melanjutkan jabatannya harus ada ijin tertulis dari Kepala Daerah; (5) Pengangkatan Anggota Badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah. Pasal 18 Jumlah Anggota Badan Pengawas paling banyak 3 (tiga) orang, seorang diantara dipilih menjadi Ketua merangkap Anggota. Pasal 19 (1) Masa jabatan anggota Badan Pengawas paling lama 3(tiga) tahun dan dapat diangkat kembali 1(satu) kalo masa jabatan; (2) Pengangkatan kembali dilakukan apabila Anggota Badan Pengawas terbukti mampu melakukan pengawasan terhadap kegiatan Direksi dan memberikan pendapat dansaran kepada Kepala Daerah sehingga PDAM mampu meningkatkan kinerja dan pelayanan kebutuhan air minum kepada masyarakat. Bagian Kedua Tugas dan Wewenang Pasal 20 Badan Pengawas mempunyai tugas sebagai berikut: a. mengawasi kegiatan Direksi; b. memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap Program Kerja yang diajukan oleh Direksi; c. memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap rencana perubahan status kekayaan PDAM; d. memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap rencana perubahan status kekayaan PDAM; e. memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadapa rencana pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain; f. memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap laporan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi. Pasal 21 Badan Pengawas mempunyai wewenang sebagai berikut: a. memberi peringatan kepada Direksi yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan program kerja yang telah disetujui. b. Memeriksa Anggota Direksi yang diduga merugikan PDAM. Bagian Ketiga Penghasilan Pasal 22
  • 7. Penghasilan Badan Pengawas terdiri dari: a. uang jasa; b. jasa produksi. Pasal 23 (1) Ketua Badan Pengawas menerima uang jasa sebesar 40% (empat puluh per seratus) dari gaji Direktur Utama; (2) Sekretaris Badan Pengawas menerima uang jasa sebesar 35% (tiga puluh lima per seratus) dari gaji Direktur Utama; (3) Anggota Badan Pengawas menerima uang jasa sebesar 30% (tiga puluh per seratus) dari gaji Direktur Utama. Pasal 24 (1) Selain uang jasa, setiap tahun diberikan jasa produksi; (2) Besarnya jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Daerah dnegan memperhatikan kemampuan PDAM. Bagian Keempat Pemberitahuan Pasal 25 Anggota Badan Pengawas dapat diberhentikan dengan alasan: a. atas permintaan sendiri; b. karena kesehatan tidal dapat melaksanakan tugasny; c. terlibat dalam tindakan yang merugikan PDAM; d. terlibat dalam tindak pidana; e. merugikan PDAM. Pasal 26 (1) Apabila Anggota Badan Pengawas diduga melakukan salah satu perbuatan sebagaiman adimaksud dalam Pasal 25 huruf c, d, dan e, Kepala Daerah segera melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan; (2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Anggota Badan Pengawas sebagimana dimaksud pada ayat (1) terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan Kepala Daerah paling lama 7 (tujuh) hari kerja mengeluarkan Surat Keputusan Kepala Daerah tentang pemberhentian sebagai Anggota Badan Pengawas. BAB V KETENTUAN LAIN- LAIN Pasal 27
  • 8. PDAM yang cakupan pelayanannya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) pelanggan, persyaratan untuk diangkat menjadi Anggota Direksi minimum berijasah Sarjana Muda atau D3 dengan tetap mengutamakan yang berpendidikan Sarjana (S1); Pasal 28 Apabila dalam 2 (dua) tahun berturut-turut Direksi tidak mampu meningkatkan kinerja dan pelayanan air minum kepada masyarakat, Kepala Daerah dapat mengganti Direksi. Pasal 29 PDAM yang kegiatan usahanya selain dibidang air minum , dapat menambah 1 (satu) Direksi. Pasal 30 PDAM yang memiliki oleh 2 (dua) Pemerintah Daerah atau lebih, jumlah Anggota Badan Pengawas tetap ganjil, maksimum 5 (lima) orang. Pasal 30 Dana representatif setinggi-tingginya 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari jumlah penghasilan Direksi yang diterima dalam 1 (satu) tahun. Pasal 32 Pensium Direksi diatur dengan Peraturan Dana Pensium DAPENMA PAMSI. Pasal 33 Direksi yang akan melakukan perjalanan dinas ke luar daerah atau negeri harus mendapat ijin dari Kepala Daerah. KETENTUAN PERALIHAN Pasal 34 Anggota Direksi yang pada saat Peraturan ini ditetapkan telah berusia 60 tahun atau lebih yang bersangkutan tetap menjalankan tugasnya sampai berakhir masa jabatannya. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 35 Dengan berlakunya Peraturan ini maka Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 690-157 Tahun 1985 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Badan Pengawas, Direksi dan Kepegawaian PDAM dinyatakan tidak berlaku.
  • 9. Pasal 36 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan pada tanggal 5 Nopember 1998 MENTERI DALAM NEGERI ttd SYARWAN HAMID