SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
BUPATI KLATEN
PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN
NOMOR 7 TAHUN 2014
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2003
TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KLATEN,
Menimbang : a. bahwa keberadaan Perusahaan Daerah Aneka Usaha
merupakan salah satu bentuk usaha Daerah dalam
rangka meningkatkan kemampuan Daerah, sehingga
perlu adanya upaya untuk lebih memantapkan
manajemen Perusahaan Daerah yang telah ada agar
dapat lebih meningkatkan kemandirian dan kontribusi
dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan
pembangunan Daerah Kabupaten Klaten;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan dengan adanya penambahan
modal dasar serta perubahan kepengurusan Perusahaan
Daerah Aneka Usaha maka perlu membentuk Peraturan
Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor
8 Tahun 2003 tentang Perusahaan Daerah Aneka Usaha;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang
Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2387);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4761);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4813);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun
2008 tentang Penetapan Kewenangan Urusan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Klaten (Lembaran
Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor
11);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 10 Tahun
2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2009 Nomor
10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten
Nomor 49);
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN
dan
BUPATI KLATEN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2003
TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2003 tentang
Perusahaan Daerah Aneka Usaha (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten
Tahun 2003 Nomor 15 Seri E) diubah sebagai berikut :
1. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga keseluruhan berbunyi sebagai
berikut :
“Pasal 7
Modal Dasar Perusahaan Daerah berjumlah Rp.20.000.000.000,- (Dua
puluh milyar Rupiah) yang terdiri dari :
a. kekayaan yang berasal dari eks Perusahaan Daerah Apotik
Sidowayah Farma;
b. kekayaan yang berasal dari eks Perusahaan Percetakan; dan
c. modal yang direncanakan.
2. Ketentuan BAB VI Bagian Pertama ditambah 1 (satu) paragraf sehingga
keseluruhan berbunyi sebagai berikut :
BAB VI
KEPENGURUSAN
Bagian Pertama
Direksi
Paragraf 1
Pengangkatan, Tugas dan Wewenang
Pasal 9
(1) Direksi diangkat oleh Bupati atas usul Badan Pengawas dengan
persetujuan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
(2) Dalam hal calon Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal
dari Pegawai Negeri Sipil, sebelum diangkat sebagai Direksi yang
bersangkutan terlebih dahulu harus melepaskan status kepegawaiannya
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
(3) Untuk dapat diangkat sebagai Direksi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut;
a. Warga Negara Indonesia dan bertempat tinggal di Kabupaten Klaten;
b. sehat jasmani dan rohani;
c. diutamakan mempunyai pendidikan sekurang-kurangnya Sarjana
Muda (D3);
d. memiliki akhlak dan moral yang baik;
e. memiliki pengalaman di bidang managerial;
f. membuat dan menyajikan proposal tentang visi, misi dan strategi
perusahaan;
g. tidak terikat hubungan keluarga dengan Bupati atau dengan Direksi,
atau dengan anggota Badan Pengawas lainnya sampai derajat ketiga
baik menurut garis lurus maupun ke samping termasuk menantu dan
ipar;
h. pada saat diangkat sebagai Direksi untuk pertama kalinya belum
berusia 55 tahun;
(4) Pengangkatan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Keputusan Bupati.
(5) Direksi bertanggungjawab kepada Bupati melalui Badan Pengawas.
Pasal 10
Jumlah Direksi paling banyak 3 (tiga) orang dan salah seorang diantaranya
ditetapkan sebagai Direktur Utama.
Pasal 11
(1) Seseorang dapat menduduki jabatan Direksi paling banyak (2) kali masa
jabatan dalam kedudukan yang sama di Perusahaan Daerah yang
bersangkutan.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
apabila seorang Direksi yang kemudian diangkat menjadi Direktur
Utama.
(3) Masa Jabatan Direksi ditetapkan selama 4 (empat) tahun.
(4) Pengangkatan untuk masa jabatan yang kedua sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan apabila Direksi mampu meningkatkan kinerja
Perusahaan Daerah tiap tahun.
(5) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan Direksi lama
berakhir Badan Pengawas mengajukan Calon Direksi baru kepada
Bupati.
Pasal 12
Sebelum menjalankan tugasnya, Direksi diambil sumpah jabatan dan
dilantik oleh Bupati sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 13
Direksi dalam mengelola Perusahaan Daerah mempunyai tugas sebagai
berikut :
a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan perusahaan Daerah;
b. Mengajukan rencana kerja 4 (empat) tahun dan rencana kerja anggaran
Perusahaan tahunan kepada Bupati melalui Badan Pengawas untuk
mendapat pengesahan Bupati;
c. Melakukan perubahan terhadap program kerja setelah mendapatkan
pertimbangan Badan Pengawas untuk mendapat pengesahan Bupati;
d. Membina pegawai;
e. Bertanggung jawab, mengurus dan mengelola kekayaan Perusahaan
Daerah;
f. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
g. Mewakili Perusahaan Daerah baik di dalam dan di luar pengadilan dan
apabila dipandang perlu Direksi dapat menunjuk seorang kuasa atau
lebih untuk mewakili Perusahaan Daerah;
h. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk
neraca dan perhitungan rugi laba kepada Bupati melalui Badan
Pengawas.
Pasal 14
(1) Direksi memerlukan persetujuan tertulis Bupati dalam hal :
a. mengadakan perjanjian dengan pihak lain yang berlaku untuk kurun
waktu lebih dari 1 (satu) tahun;
b. mengambil bagian dalam kegiatan usaha perusahaan lain;
c. mengadakan pinjaman dan pengeluaran obligasi;
d. memperoleh, memindahtangankan atau membebani benda tidak
bergerak;
e. tindakan-tindakan hukum dimana Direksi juga mempunyai
kepentingan yang bertentangan dan atau berlainan dengan
kepentingan Perusahaan Daerah.
(2) Persetujuan Bupati sebagimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada Direksi atas pertimbangan Badan Pengawas.
(3) Dalam hal Direksi tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tindakan tersebut dianggap tidak mewakili
Perusahaan dan menjadi tanggungjawab pribadi Direksi yang
bersangkutan.
Paragraf 2
Larangan
Pasal 15
(1) Direksi dilarang merangkap jabatan pada Perusahaan Daerah ini dan
atau Perusahaan Daerah lain.
(2) Direksi dilarang mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun
tidak langsung pada Perusahaan/Perkumpulan lain yang berusaha
dalam kegiatan yang bertujuan mencapai laba.
Paragraf 3
Pemberhentian
Pasal 16
(1) Direksi berhenti karena ;
a. masa jabatan berakhir;
b. meninggal dunia.
(2) Direksi dapat diberhentikan oleh Bupati karena :
a. Permintaan sendiri;
b. Melakukan tindakan yang merugikan Perusahaan Daerah, dan
bertentangan dengan kepentingan daerah atau negara sehingga
mengakibatkan merugikan Perusahaan Daerah;
c. Sesuatu hal yang mengakibatkan ia tidak dapat melaksanakan
tugasnya secara wajar.
Pasal 17
(1) Direksi yang diduga melakukan perbuatan atau mengalami suatu
keadaan sebagaimana dimaksud pada pasal 16 ayat (2) huruf b dan c
diberhentikan sementara oleh Bupati.
(2) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai
alasan-alasannya.
Pasal 18
(1) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak pemberhentian sementara,
Badan Pengawas harus sudah melakukan sidang yang dihadiri oleh
Direksi untuk menetapkan apakah yang bersangkutan diberhentikan
atau direhabilitasi.
(2) Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan Badan Pengawas belum melakukan
persidangan, maka surat pemberhentian sementara batal demi hukum.
(3) Apabila dalam persidangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Direksi
yang bersangkutan tidak hadir, maka yang bersangkutan dianggap
menerima keputusan yang ditetapkan dalam sidang Badan Pengawas.
(4) Keputusan sidang Badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
(5) Apabila perbuatan yang dilakukan oleh Direksi merupakan tindak
pidana, maka yang bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat.
Pasal 19
(1) Direksi yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir,
selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterimanya Keputusan
Bupati tentang pemberhentiannya dapat mengajukan keberatan secara
tertulis kepada Bupati.
(2) Selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak diterimanya permohonan
keberatan, Bupati sudah mengambil keputusan apakah menerima atau
menolak keberatan dimaksud.
(3) Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Bupati belum mengambil keputusan terhadap permohonan keberatan,
maka Keputusan Bupati tentang pemberhentian batal demi hukum.
Paragraf 4
Penghasilan
Pasal 19A
(1) Anggota Direksi karena jabatannya diberikan penghasilan meliputi :
a. Gaji Pokok yang besarnya :
1. Direktur Utama setinggi-tingginya 2,5 (dua setengah) kali gaji
pokok tertinggi pada daftar skala gaji pokok pegawai.
2. Direktur menerima 80% (delapan puluh persen) dari gaji pokok
yang diterima direktur utama.
b. Tunjangan istri/suami, dan tunjangan anak sesuai ketentuan yang
berlaku bagi pegawai, yang pelaksanaannya ditetapkan oleh Direksi
setelah mendapat pertimbangan Badan Pengawas.
(2) Anggota Direksi dapat memperoleh fasilitas sesuai kemampuan Perusda
Aneka Usaha setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas berupa :
a. kendaraan dinas paling tinggi 2000 (dua ribu) cc;
b. perawatan kesehatan;
c. rumah dinas atau pengganti sewa rumah;
d. penghasilan lainnya berupa tunjangan-tunjangan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Anggota Direksi memperoleh jasa produksi dan jasa prestasi kerja sesuai
dengan peraturan yang berlaku pada Perusda Aneka Usaha.
Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tangal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Klaten.
Ditetapkan di Klaten
pada tanggal 7 Agustus 2014
BUPATI KLATEN,
SUNARNA
Diundangkan di Klaten
pada tanggal 20 Agustus 2014
Plt.SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLATEN
SARTIYASTO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 NOMOR 7
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA
TENGAH : (158/2014)

More Related Content

What's hot

Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1apotek agam farma
 
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008dena sundari alief
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...iniPurwokerto
 
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007Yusgo Telaumbanua
 
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprdPermen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprdFauzy Abdurrahman
 
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat DaerahPeraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat DaerahPenataan Ruang
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...iniPurwokerto
 
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...Yudhi Aldriand
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahCapung Humve
 
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah DaerahUndang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah DaerahPenataan Ruang
 
Permendagri 03 1998(bumd)
Permendagri 03 1998(bumd)Permendagri 03 1998(bumd)
Permendagri 03 1998(bumd)Mulyadin Sayuti
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...iniPurwokerto
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...iniPurwokerto
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...iniPurwokerto
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahMassaputro Delly TP
 
Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004
Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004
Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004YantiRohmayanti
 
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDAde Suerani
 

What's hot (20)

Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
 
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
 
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
 
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprdPermen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
 
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat DaerahPeraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI K...
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
 
Uu 12 tahun_ 2008
Uu 12 tahun_ 2008Uu 12 tahun_ 2008
Uu 12 tahun_ 2008
 
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah DaerahUndang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
 
Permendagri 03 1998(bumd)
Permendagri 03 1998(bumd)Permendagri 03 1998(bumd)
Permendagri 03 1998(bumd)
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 
Anggaran rumah tangga partai demokrat
Anggaran rumah tangga partai demokratAnggaran rumah tangga partai demokrat
Anggaran rumah tangga partai demokrat
 
Slide UU 23/2014
Slide UU 23/2014Slide UU 23/2014
Slide UU 23/2014
 
Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004
Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004
Pp 37 tahun 2006 perubahan kedua pp 24 2004
 
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
 

Similar to Perda perubahan pdau

Permendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air MinumPermendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minuminfosanitasi
 
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air MinumPermen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minuminfosanitasi
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...Kota Serang
 
Permen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfPermen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfdaniamri1982
 
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 hersu12345
 
2010 Perubahan penyertaan modal penetapan provinsi
2010 Perubahan penyertaan modal penetapan provinsi2010 Perubahan penyertaan modal penetapan provinsi
2010 Perubahan penyertaan modal penetapan provinsiPA_Klaten
 
2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jateng2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jatengPA_Klaten
 
1. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 20081. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 2008asep gunawan
 
Permendagri 03 2008 kerjasama daerah dengan luar negeri
Permendagri 03 2008 kerjasama daerah dengan luar negeriPermendagri 03 2008 kerjasama daerah dengan luar negeri
Permendagri 03 2008 kerjasama daerah dengan luar negeriImtihan Imtihan
 
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)ppbkab
 
2011 Sot dppkad
2011 Sot dppkad2011 Sot dppkad
2011 Sot dppkadPA_Klaten
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Arifuddin Ali
 
Pbi ttg bpr
Pbi ttg bprPbi ttg bpr
Pbi ttg bpr271065
 
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIAJukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIAPenyalur Alat Kesehatan
 

Similar to Perda perubahan pdau (20)

Permendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air MinumPermendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permendagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
 
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air MinumPermen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
 
02kmbumn101
02kmbumn10102kmbumn101
02kmbumn101
 
Permen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfPermen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdf
 
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
 
2010 Perubahan penyertaan modal penetapan provinsi
2010 Perubahan penyertaan modal penetapan provinsi2010 Perubahan penyertaan modal penetapan provinsi
2010 Perubahan penyertaan modal penetapan provinsi
 
Pp no 78_2007
Pp no 78_2007Pp no 78_2007
Pp no 78_2007
 
2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jateng2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jateng
 
1. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 20081. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 2008
 
Permendagri 03 2008 kerjasama daerah dengan luar negeri
Permendagri 03 2008 kerjasama daerah dengan luar negeriPermendagri 03 2008 kerjasama daerah dengan luar negeri
Permendagri 03 2008 kerjasama daerah dengan luar negeri
 
Pp19 2008
Pp19 2008Pp19 2008
Pp19 2008
 
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
 
Pp no.19 2008
Pp no.19 2008Pp no.19 2008
Pp no.19 2008
 
2011 Sot dppkad
2011 Sot dppkad2011 Sot dppkad
2011 Sot dppkad
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
 
PERDA132011.pdf
PERDA132011.pdfPERDA132011.pdf
PERDA132011.pdf
 
Uu no.12 2008
Uu no.12 2008Uu no.12 2008
Uu no.12 2008
 
Pbi ttg bpr
Pbi ttg bprPbi ttg bpr
Pbi ttg bpr
 
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIAJukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
 

More from PA_Klaten

SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015PA_Klaten
 
SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015PA_Klaten
 
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui diniPerbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui diniPA_Klaten
 
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPerbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPA_Klaten
 
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsilPerbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsilPA_Klaten
 
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001PA_Klaten
 
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidiPerbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidiPA_Klaten
 
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klatenPerbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klatenPA_Klaten
 
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupatiPerbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupatiPA_Klaten
 
Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013PA_Klaten
 
Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013PA_Klaten
 
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguanPerbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguanPA_Klaten
 
Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014PA_Klaten
 
Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014PA_Klaten
 
Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014PA_Klaten
 
2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkara2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkaraPA_Klaten
 
2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelis2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelisPA_Klaten
 
2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasi2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasiPA_Klaten
 
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaranPA_Klaten
 
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunanPA_Klaten
 

More from PA_Klaten (20)

SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
 
SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015
 
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui diniPerbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
 
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPerbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
 
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsilPerbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
 
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
 
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidiPerbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
 
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klatenPerbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
 
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupatiPerbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
 
Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013
 
Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013
 
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguanPerbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
 
Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014
 
Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014
 
Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014
 
2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkara2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkara
 
2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelis2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelis
 
2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasi2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasi
 
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
 
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
 

Perda perubahan pdau

  • 1. BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang : a. bahwa keberadaan Perusahaan Daerah Aneka Usaha merupakan salah satu bentuk usaha Daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan Daerah, sehingga perlu adanya upaya untuk lebih memantapkan manajemen Perusahaan Daerah yang telah ada agar dapat lebih meningkatkan kemandirian dan kontribusi dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan Daerah Kabupaten Klaten; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan dengan adanya penambahan modal dasar serta perubahan kepengurusan Perusahaan Daerah Aneka Usaha maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Perusahaan Daerah Aneka Usaha; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
  • 2. 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761);
  • 3. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4813); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penetapan Kewenangan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klaten (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2009 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 49); Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN dan BUPATI KLATEN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Perusahaan Daerah Aneka Usaha (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2003 Nomor 15 Seri E) diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut : “Pasal 7 Modal Dasar Perusahaan Daerah berjumlah Rp.20.000.000.000,- (Dua puluh milyar Rupiah) yang terdiri dari :
  • 4. a. kekayaan yang berasal dari eks Perusahaan Daerah Apotik Sidowayah Farma; b. kekayaan yang berasal dari eks Perusahaan Percetakan; dan c. modal yang direncanakan. 2. Ketentuan BAB VI Bagian Pertama ditambah 1 (satu) paragraf sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut : BAB VI KEPENGURUSAN Bagian Pertama Direksi Paragraf 1 Pengangkatan, Tugas dan Wewenang Pasal 9 (1) Direksi diangkat oleh Bupati atas usul Badan Pengawas dengan persetujuan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. (2) Dalam hal calon Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari Pegawai Negeri Sipil, sebelum diangkat sebagai Direksi yang bersangkutan terlebih dahulu harus melepaskan status kepegawaiannya sebagai Pegawai Negeri Sipil. (3) Untuk dapat diangkat sebagai Direksi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut; a. Warga Negara Indonesia dan bertempat tinggal di Kabupaten Klaten; b. sehat jasmani dan rohani; c. diutamakan mempunyai pendidikan sekurang-kurangnya Sarjana Muda (D3); d. memiliki akhlak dan moral yang baik; e. memiliki pengalaman di bidang managerial; f. membuat dan menyajikan proposal tentang visi, misi dan strategi perusahaan; g. tidak terikat hubungan keluarga dengan Bupati atau dengan Direksi, atau dengan anggota Badan Pengawas lainnya sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun ke samping termasuk menantu dan ipar;
  • 5. h. pada saat diangkat sebagai Direksi untuk pertama kalinya belum berusia 55 tahun; (4) Pengangkatan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (5) Direksi bertanggungjawab kepada Bupati melalui Badan Pengawas. Pasal 10 Jumlah Direksi paling banyak 3 (tiga) orang dan salah seorang diantaranya ditetapkan sebagai Direktur Utama. Pasal 11 (1) Seseorang dapat menduduki jabatan Direksi paling banyak (2) kali masa jabatan dalam kedudukan yang sama di Perusahaan Daerah yang bersangkutan. (2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila seorang Direksi yang kemudian diangkat menjadi Direktur Utama. (3) Masa Jabatan Direksi ditetapkan selama 4 (empat) tahun. (4) Pengangkatan untuk masa jabatan yang kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila Direksi mampu meningkatkan kinerja Perusahaan Daerah tiap tahun. (5) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan Direksi lama berakhir Badan Pengawas mengajukan Calon Direksi baru kepada Bupati. Pasal 12 Sebelum menjalankan tugasnya, Direksi diambil sumpah jabatan dan dilantik oleh Bupati sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 13 Direksi dalam mengelola Perusahaan Daerah mempunyai tugas sebagai berikut : a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan perusahaan Daerah; b. Mengajukan rencana kerja 4 (empat) tahun dan rencana kerja anggaran Perusahaan tahunan kepada Bupati melalui Badan Pengawas untuk mendapat pengesahan Bupati;
  • 6. c. Melakukan perubahan terhadap program kerja setelah mendapatkan pertimbangan Badan Pengawas untuk mendapat pengesahan Bupati; d. Membina pegawai; e. Bertanggung jawab, mengurus dan mengelola kekayaan Perusahaan Daerah; f. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan; g. Mewakili Perusahaan Daerah baik di dalam dan di luar pengadilan dan apabila dipandang perlu Direksi dapat menunjuk seorang kuasa atau lebih untuk mewakili Perusahaan Daerah; h. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk neraca dan perhitungan rugi laba kepada Bupati melalui Badan Pengawas. Pasal 14 (1) Direksi memerlukan persetujuan tertulis Bupati dalam hal : a. mengadakan perjanjian dengan pihak lain yang berlaku untuk kurun waktu lebih dari 1 (satu) tahun; b. mengambil bagian dalam kegiatan usaha perusahaan lain; c. mengadakan pinjaman dan pengeluaran obligasi; d. memperoleh, memindahtangankan atau membebani benda tidak bergerak; e. tindakan-tindakan hukum dimana Direksi juga mempunyai kepentingan yang bertentangan dan atau berlainan dengan kepentingan Perusahaan Daerah. (2) Persetujuan Bupati sebagimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Direksi atas pertimbangan Badan Pengawas. (3) Dalam hal Direksi tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tindakan tersebut dianggap tidak mewakili Perusahaan dan menjadi tanggungjawab pribadi Direksi yang bersangkutan. Paragraf 2 Larangan Pasal 15 (1) Direksi dilarang merangkap jabatan pada Perusahaan Daerah ini dan atau Perusahaan Daerah lain.
  • 7. (2) Direksi dilarang mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan/Perkumpulan lain yang berusaha dalam kegiatan yang bertujuan mencapai laba. Paragraf 3 Pemberhentian Pasal 16 (1) Direksi berhenti karena ; a. masa jabatan berakhir; b. meninggal dunia. (2) Direksi dapat diberhentikan oleh Bupati karena : a. Permintaan sendiri; b. Melakukan tindakan yang merugikan Perusahaan Daerah, dan bertentangan dengan kepentingan daerah atau negara sehingga mengakibatkan merugikan Perusahaan Daerah; c. Sesuatu hal yang mengakibatkan ia tidak dapat melaksanakan tugasnya secara wajar. Pasal 17 (1) Direksi yang diduga melakukan perbuatan atau mengalami suatu keadaan sebagaimana dimaksud pada pasal 16 ayat (2) huruf b dan c diberhentikan sementara oleh Bupati. (2) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai alasan-alasannya. Pasal 18 (1) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak pemberhentian sementara, Badan Pengawas harus sudah melakukan sidang yang dihadiri oleh Direksi untuk menetapkan apakah yang bersangkutan diberhentikan atau direhabilitasi. (2) Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan Badan Pengawas belum melakukan persidangan, maka surat pemberhentian sementara batal demi hukum. (3) Apabila dalam persidangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Direksi yang bersangkutan tidak hadir, maka yang bersangkutan dianggap menerima keputusan yang ditetapkan dalam sidang Badan Pengawas.
  • 8. (4) Keputusan sidang Badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (5) Apabila perbuatan yang dilakukan oleh Direksi merupakan tindak pidana, maka yang bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat. Pasal 19 (1) Direksi yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir, selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterimanya Keputusan Bupati tentang pemberhentiannya dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Bupati. (2) Selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak diterimanya permohonan keberatan, Bupati sudah mengambil keputusan apakah menerima atau menolak keberatan dimaksud. (3) Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Bupati belum mengambil keputusan terhadap permohonan keberatan, maka Keputusan Bupati tentang pemberhentian batal demi hukum. Paragraf 4 Penghasilan Pasal 19A (1) Anggota Direksi karena jabatannya diberikan penghasilan meliputi : a. Gaji Pokok yang besarnya : 1. Direktur Utama setinggi-tingginya 2,5 (dua setengah) kali gaji pokok tertinggi pada daftar skala gaji pokok pegawai. 2. Direktur menerima 80% (delapan puluh persen) dari gaji pokok yang diterima direktur utama. b. Tunjangan istri/suami, dan tunjangan anak sesuai ketentuan yang berlaku bagi pegawai, yang pelaksanaannya ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat pertimbangan Badan Pengawas. (2) Anggota Direksi dapat memperoleh fasilitas sesuai kemampuan Perusda Aneka Usaha setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas berupa : a. kendaraan dinas paling tinggi 2000 (dua ribu) cc; b. perawatan kesehatan; c. rumah dinas atau pengganti sewa rumah;
  • 9. d. penghasilan lainnya berupa tunjangan-tunjangan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (3) Anggota Direksi memperoleh jasa produksi dan jasa prestasi kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku pada Perusda Aneka Usaha. Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tangal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Klaten. Ditetapkan di Klaten pada tanggal 7 Agustus 2014 BUPATI KLATEN, SUNARNA Diundangkan di Klaten pada tanggal 20 Agustus 2014 Plt.SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLATEN SARTIYASTO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 NOMOR 7 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH : (158/2014)