Dokumen tersebut membahas pentingnya pengelolaan wilayah pesisir Indonesia secara berkelanjutan. Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan yang besar di wilayah pesisir dan perairannya, namun aktivitas manusia yang semakin meningkat telah memberikan tekanan pada ekosistem pesisir dan laut. Diperlukan pengelolaan tata ruang wilayah pesisir dan laut secara terpadu dan berkelanjutan untuk memaksimalkan manfaat sumber
Dokumen tersebut membahas strategi pemanfaatan ruang laut nasional Indonesia secara komprehensif dan terpadu untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam laut secara berkelanjutan. Beberapa strategi yang diusulkan antara lain mengintegrasikan pengelolaan wilayah pesisir dan laut, menetapkan visi dan misi pembangunan wilayah pesisir yang lestari, serta menata ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara ter
Dokumen tersebut membahas strategi pemanfaatan ruang laut nasional Indonesia secara komprehensif dan terpadu untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam laut secara berkelanjutan. Beberapa strategi yang diusulkan antara lain mengintegrasikan pengelolaan wilayah pesisir dan laut, menetapkan visi dan misi pembangunan wilayah pesisir yang lestari, serta menata ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara ter
Materi ini disampaikan oleh Dr. Ir. Tumiran, M.Eng, anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dalam Diskusi Publik "Penataan Izin Batubara dalam Korsup Batubara" (8/6).
Dokumen tersebut membahas tentang samudera, komposisi dan struktur vertikalnya. Dijelaskan tentang kandungan garam (salinitas) air laut, densitas air laut, terdapatnya lapisan pynocline, thermocline, dan halocline secara vertikal. Selanjutnya membahas mengapa es mengapung di air laut, sirkulasi laut, biosfer laut, dan suhu permukaan laut.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis bencana alam yang terjadi di Indonesia dan dunia. Mencakup gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor, angin topan, kebakaran hutan, kekeringan, serta abrasi pantai. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab terjadinya berbagai bencana tersebut dan dampak yang ditimbulkannya bagi manusia serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan
Siklon tropis adalah pusaran udara terorganisir yang terbentuk di lautan tropis atau sub-tropis. Siklon tropis memiliki potensi merusak berupa angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi. Siklus hidupnya meliputi tahap pembentukan, belum matang, matang, dan pelemahan. Tempat yang sering mengalami siklon tropis adalah Samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Beberapa siklon tropis yang pernah
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas rencana struktur dan pola ruang Kepulauan Maluku yang mencakup tujuan pembangunan wilayah, kebijakan, dan strategi untuk mengembangkan Kepulauan Maluku sebagai (1) lumbung ikan nasional yang berkelanjutan, (2) pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata dan sumber daya alam, dan (3) pusat konservasi keanekaragaman hayati kelautan.
Makalah ini membahas tentang arus Ekman yang terjadi di permukaan laut yang disebabkan oleh tiupan angin. Arus Ekman merupakan arus yang terbentuk akibat pengaruh gaya gesek angin di permukaan laut dan gaya Coriolis yang membelokkan arah aliran menjadi spiral. Transportasi Ekman adalah pergerakan bersih air laut akibat keseimbangan antara gaya Coriolis dan gaya gesek angin, dimana arahnya tegak lurus dari arah
Makalah ini membahas tentang perubahan iklim global dan dampaknya bagi manusia. Faktor penyebab utama perubahan iklim adalah peningkatan gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang dihasilkan aktivitas industri, sehingga menyebabkan pemanasan global. Dampaknya meliputi perubahan pola cuaca dan musim serta meningkatnya bencana alam. Upaya pengendalian perlu dilakukan dengan mengurangi emisi karbon.
Zona pesisir dan pantai terdiri dari beberapa zona berdasarkan kedalaman dan letaknya. Zona pesisir adalah daratan di tepi laut yang tergenang air pasang dan kering saat air surut, sedangkan pantai berbatasan langsung dengan laut dan dipengaruhi proses abrasi, sedimentasi, dan pasang surut. Jenis pantai dibedakan menjadi pantai tenggelam, terangkat, dan netral berdasarkan proses penenggelaman atau pengangkatan daratan.
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini BencanaInstansi
Dokumen tersebut membahas tentang peranan standardisasi dalam membangun sistem peringatan dini bencana di Indonesia. SNI 8840-1:2019 dan SNI 8841-2:2020 memberikan panduan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana melalui penerapan sistem peringatan dini yang meliputi pengetahuan risiko, diseminasi informasi, pemantauan, kemampuan merespon, dan komitmen jangka panjang. Standardisasi diharapkan dapat men
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang pariwisata di Kota Batam. Batam memiliki potensi wisata alam, budaya, dan MICE yang dapat dikembangkan lebih lanjut dengan penataan infrastruktur, peningkatan objek wisata, dan promosi yang lebih efektif. Visi dan misi pemerintah Kota Batam adalah mengembangkan Batam menjadi destinasi pariwisata utama di Indonesia bagian barat.
Buku ini membahas proses interaksi antara laut dan atmosfer di Indonesia. Interaksi ini mempengaruhi dinamika laut dan cuaca serta iklim di berbagai skala spasial dan temporal. Pembahasan mencakup proses fisis hingga dampak sosioekonomi. Model iklim digunakan untuk memahami proses ini secara lebih mendalam.
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mengatur tentang pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan guna melindungi ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. UU ini mengatur tentang asas, tujuan, proses, perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan hak serta peran masyarakat d
Materi ini disampaikan oleh Dr. Ir. Tumiran, M.Eng, anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dalam Diskusi Publik "Penataan Izin Batubara dalam Korsup Batubara" (8/6).
Dokumen tersebut membahas tentang samudera, komposisi dan struktur vertikalnya. Dijelaskan tentang kandungan garam (salinitas) air laut, densitas air laut, terdapatnya lapisan pynocline, thermocline, dan halocline secara vertikal. Selanjutnya membahas mengapa es mengapung di air laut, sirkulasi laut, biosfer laut, dan suhu permukaan laut.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis bencana alam yang terjadi di Indonesia dan dunia. Mencakup gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor, angin topan, kebakaran hutan, kekeringan, serta abrasi pantai. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab terjadinya berbagai bencana tersebut dan dampak yang ditimbulkannya bagi manusia serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan
Siklon tropis adalah pusaran udara terorganisir yang terbentuk di lautan tropis atau sub-tropis. Siklon tropis memiliki potensi merusak berupa angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi. Siklus hidupnya meliputi tahap pembentukan, belum matang, matang, dan pelemahan. Tempat yang sering mengalami siklon tropis adalah Samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Beberapa siklon tropis yang pernah
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas rencana struktur dan pola ruang Kepulauan Maluku yang mencakup tujuan pembangunan wilayah, kebijakan, dan strategi untuk mengembangkan Kepulauan Maluku sebagai (1) lumbung ikan nasional yang berkelanjutan, (2) pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata dan sumber daya alam, dan (3) pusat konservasi keanekaragaman hayati kelautan.
Makalah ini membahas tentang arus Ekman yang terjadi di permukaan laut yang disebabkan oleh tiupan angin. Arus Ekman merupakan arus yang terbentuk akibat pengaruh gaya gesek angin di permukaan laut dan gaya Coriolis yang membelokkan arah aliran menjadi spiral. Transportasi Ekman adalah pergerakan bersih air laut akibat keseimbangan antara gaya Coriolis dan gaya gesek angin, dimana arahnya tegak lurus dari arah
Makalah ini membahas tentang perubahan iklim global dan dampaknya bagi manusia. Faktor penyebab utama perubahan iklim adalah peningkatan gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang dihasilkan aktivitas industri, sehingga menyebabkan pemanasan global. Dampaknya meliputi perubahan pola cuaca dan musim serta meningkatnya bencana alam. Upaya pengendalian perlu dilakukan dengan mengurangi emisi karbon.
Zona pesisir dan pantai terdiri dari beberapa zona berdasarkan kedalaman dan letaknya. Zona pesisir adalah daratan di tepi laut yang tergenang air pasang dan kering saat air surut, sedangkan pantai berbatasan langsung dengan laut dan dipengaruhi proses abrasi, sedimentasi, dan pasang surut. Jenis pantai dibedakan menjadi pantai tenggelam, terangkat, dan netral berdasarkan proses penenggelaman atau pengangkatan daratan.
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini BencanaInstansi
Dokumen tersebut membahas tentang peranan standardisasi dalam membangun sistem peringatan dini bencana di Indonesia. SNI 8840-1:2019 dan SNI 8841-2:2020 memberikan panduan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana melalui penerapan sistem peringatan dini yang meliputi pengetahuan risiko, diseminasi informasi, pemantauan, kemampuan merespon, dan komitmen jangka panjang. Standardisasi diharapkan dapat men
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang pariwisata di Kota Batam. Batam memiliki potensi wisata alam, budaya, dan MICE yang dapat dikembangkan lebih lanjut dengan penataan infrastruktur, peningkatan objek wisata, dan promosi yang lebih efektif. Visi dan misi pemerintah Kota Batam adalah mengembangkan Batam menjadi destinasi pariwisata utama di Indonesia bagian barat.
Buku ini membahas proses interaksi antara laut dan atmosfer di Indonesia. Interaksi ini mempengaruhi dinamika laut dan cuaca serta iklim di berbagai skala spasial dan temporal. Pembahasan mencakup proses fisis hingga dampak sosioekonomi. Model iklim digunakan untuk memahami proses ini secara lebih mendalam.
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mengatur tentang pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan guna melindungi ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. UU ini mengatur tentang asas, tujuan, proses, perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan hak serta peran masyarakat d
Penjelasan uu 27 2007 -pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecilrafieraine02
Dokumen tersebut merangkum penjelasan mengenai Undang-Undang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Dokumen menjelaskan latar belakang dibutuhkannya undang-undang baru untuk mengelola wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan serta memberdayakan masyarakat. Dokumen juga menjelaskan ruang lingkup, tujuan, dan isi utama dari undang-
Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan juga suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses pembangunan dengan memperhatikan potensi wilayah tersebut.
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, termasuk definisi, potensi sumber daya, tanggung jawab negara, dan strategi pengelolaan melalui perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan. Strategi pengelolaan mencakup rencana jangka panjang, zonasi, dan aksi untuk mewujudkan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau KecilPenataan Ruang
Undang-undang ini mengatur pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia dengan tujuan melestarikan sumber daya alamnya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diatur dengan sistem zonasi untuk menentukan penggunaan ruang sesuai potensi sumber daya dan ekosistemnya. Undang-undang ini juga mengatur perlindungan masyarakat pesisir dan hak-hak
Undang-undang ini mengatur pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diatur melalui zonasi dan rencana strategis, pengelolaan, dan aksi untuk memaksimalkan manfaat sumber daya alamnya bagi kesejahteraan masyarakat saat ini dan masa depan.
Dokumen tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap kawasan pertambakan di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Dampak tersebut antara lain berupa peningkatan banjir dan abrasi pantai yang mengakibatkan berkurangnya lahan tambak dan mangrove. Dokumen juga menyebutkan langkah adaptasi yang dapat dilakukan seperti penguatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan tanggap bencana serta sosialisasi informasi
Similar to PERMASALAHAN Tata ruang, konservasi dan kerentanan wilayah pesisir.pdf (20)
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 12 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Bengkulu Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Sigli, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Bengkulu khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Sigli:
1. Slot Nexus Gates of Olympus™
2. Slot Thor vs Hercules
3. Slot Gates of Gatot Kaca
4. Slot Sugar Rush™
5. Slot Sweet Bonanza Xmas™
6. Slot Mahjong Wins
PERMASALAHAN Tata ruang, konservasi dan kerentanan wilayah pesisir.pdf
1. Kementrian Kelautan dan Perikanan
Pusat Kajian dan Pemberdayaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Pusaran KP
PERMASALAHAN TATA RUANG,
KONSERVASI DAN KERENTANAN
WILAYAH PESISIR
2. The significance of the Indonesian coast
Indonesia negara kepulauan terbesar kelima
dunia, 17.508 pulau, panjang garis pantai
81.000 km, luas laut sekitar 3.1 juta km2
Mempunyai potensi megabiodiversity (± 30%
hutan mangrove & 15% terumbu karang
dunia ada di Indonesia, ± 85% SD ikan
berasal dari perairan pesisir
Sumber daya kelautan sebagai alternatif dan
tumpuan dengan semakin menipisnya
sumberdaya daratan
2
3. Expectations from Coastal Area Management
• Dalam era industrialisasi, wil. pesisir dan laut sbg prioritas utama utk
pengembangan keg. Industri, agribisnis, agroindustri, pemukiman,
transportasi dan pelabuhan, dan pariwisata
• Wilayah pesisir dan laut mempunyai peran strategis dan potensi besar,
tetapi juga mempunyai permasalahan pada kapasitas berkelanjutannya
• Aktivitas manusia di wilayah pesisir dan laut memberikan ‘tekanan’ pada
ekosistem pesisir dan laut. Kecenderungan ini semakin meningkat dari
waktu ke waktu.
3
4. Defining the coastal zone
Daerah peralihan (interface area) antara
ekosistem darat dan laut
• Kearah darat meliputi bagian daratan, yg kering maupun
terendam air, yg masih dipengaruhi oleh sifat2 laut seperti
pasut, angin laut dan intrusi
• Kearah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi
oleh proses2 alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi
dan aliran air tawar/run off, dan yang disebabkan oleh
kegiatan manusia seperti pencemaran dan penggundulan
hutan
4
5. Basic concepts
PESISIR?
Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah
peralihan antara ekosistem darat dan laut yang
saling berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari
garis pantai untuk provinsi dan sepertiga dari
wilayah laut itu (kewenangan provinsi) untuk
kabupaten/kota dan ke arah darat batas
administrasi kabupaten/kota
5
6. Coastal boundaries
Undang-Undang no. 1 tahun 2014, wilayah pesisir didefinisikan
kedalam 3 pendekatan
• Pendekatan Ekologis
• Pendekatan Administratif
• Pendekatan Perencanaan
6
8. The strategic meaning of COASTAL and SEA Indonesia
• ADMINISTRATIF, kurang lebih 42 daerah kota dan 181 daerah kabupaten berada
di pesisir
• FISIK, terpusatnya kegiatan sosial dan ekonomi, didalamnya terdapat aset sosial
(Social Overhead Capital) dan ekonomi yang memiliki nilai finansial sangat besar
• SOSIAL, Dihuni sekitar 60% dari total penduduk Indonesia dalam radius 50 km
dari garis pantai.
• EKONOMI, hasil sumberdaya pesisir memberikan kontribusi pembentukan PDB
nasional yang cukup signifikan. Selain itu terdapat berbagai sumber daya masa
depan (future resources) dg memperhatikan potensinya yg saat ini belum
dikembangkan scr optimal
• POLITIK & HANKAM, di Indonesia pesisir merupakan wilayah perbatasan antara
Negara maupun antar daerah yang sensitif dan memiliki implikasi thd pertahanan
dan keamanan NKRI
8
9. Sustainable Coastal Management
Suatu kegiatan dikatakan berkelanjutan, apabila kegiatan pembangunan
secara ekonomis, ekologis dan sosial politik bersifat berkelanjutan.
a) Secara Ekonomis : bahwa suatu kegiatan pembangunan harus dapat
membuahkan pertumbuhan ekonomi, pemeliharaan capital (capital
maintenance), dan penggunaan sumberdaya serta investasi secara
efisien.
b) Secara Ekologis : bahwa kegiatan dimaksud harus dapat
mempertahankan integritas ekosistem, memelihara daya dukung
lingkungan, dan konservasi SDA termasuk keanekaragaman hayati
(biodiversity), sehingga diharapkan pemanfaatan sumberdaya dapat
berkelanjutan.
c) Secara Sosial Politik : bahwa suatu kegiatan pembangunan
hendaknya dapat menciptakan pemerataan hasil pembangunan,
mobilitas sosial, partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat
(dekratisasi), identitas sosial, dan pengembangan kelembagaan.
9
9
10. Potential Problems and Threats to the Indonesian Territory
Pemanfaatan pengelolaan daerah blm diatur dg
peraturan perundangan yg jelas, shg daerah
mengalami kesulitan dlm menetapkan kebijakan
Pemanfaatan pengelolaan daerah pesisir cenderung
bersifat sektoral, shg kadangkala melahirkan kebijakan
tumpang tindih satu sama lain
Konsep daerah pesisir sbg satu kesatuan ekosistem
dibatasi oleh wilayah administratif, shg sering timbul
konflik kepentingan daerah
Kewenangan daerah dlm rangka otonomi daerah blm
dipahami secara komprehensif oleh stakeholders, shg
penafsiran setiap daerah bisa berbeda 10
11. Why does Qoastal need to be planned or managed?
Sumberdaya hayati
Sumberdaya nirhayati
Jasa-jasa lingkungan
Fungsi ekonomi
Fungsi ekologi
Fungsi pertahanan dan keamanan
11
12. The Context for Coastal Disasters
• Populasi pesisir meningkat secara dramatis
(mengarah ke lebih banyak kerentanan demografis)
• Perubahan iklim diantisipasi untuk meningkatkan
tren ancaman bahaya pesisir (kenaikan permukaan
laut, banjir, badai)
• Masalah baru “bencana besar"
• Bencana merusak upaya pembangunan selama
bertahun-tahun
• Peningkatan kerentanan antropogenik dan ulah
manusia
12
15. Governance
Kepemimpinan, sistem, dan institusi yang sesuai dengan komunitas
yang mendukung aksi untuk mensosialisasikan tentang ketahanan
Socio-economy and Livelihoods
Ekonomi dan mata pencaharian yang makmur, berkelanjutan, beragam
yang memungkinkan masyarakat untuk membantu diri mereka sendiri
sebelum, selama, dan setelah bencana
Coastal Resources Management
Pengelolaan aktif sumber daya terbarukan dan perlindungan habitat dan
fitur yang menopang sumber daya tersebut dan penyangga masyarakat
dari bencana alam
Land Use Management and Structures
Pengelolaan aktif penggunaan lahan di masyarakat yang memungkinkan
pembangunan diarahkan jauh dari daerah sensitif dan rentan lingkungan 15
16. Land Use Management and Structures
Pengelolaan aktif penggunaan lahan di masyarakat yang memungkinkan
pembangunan diarahkan jauh dari daerah sensitif dan rentan lingkungan
Zonasi, kode bangunan, dan pedoman pembangunan infrastruktur yang
mengurangi paparan risiko bencana alam pesisir
Risks Knowledge
Pemahaman tentang risiko bencana alam pesisir yang dihadapi masyarakat dan
kerentanannya terhadap bencana
Warning and Evacuation
Kemampuan untuk menerima peringatan dan pemberitahuan tentang
bahaya pesisir dan untuk memperingatkan dan mengevakuasi populasi
yang berisiko
Emergency Response and Disaster Recovery
a) Kemampuan masyarakat untuk memobilisasi untuk mengelola bencana pesisir
dengan ketergantungan minimal pada bantuan dari luar
b) Kemampuan masyarakat dalam mengelola bantuan pascabencana
16
17. 17
UU CK dan PP No. 21/2021 memandatkan penyederhanaan
(streamlining) hierarki penataan ruang.
Penghapusan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk
menghindari tumpang tindih antar produk RTR.
Substansi KS tersebut akan diintegrasikan ke dalam RTRW Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Penghapusan Ketentuan Penetapan Kawasan Strategis (KS)
Pasal 15 PP No. 21/2021:
(1)Rencana tata ruang wilayah provinsi paling sedikit memuat:
f. kebijakan pengembangan kawasan strategis provinsi
Pasal 18 PP No. 21/2021:
(1)Rencana tata ruang wilayah kabupaten paling sedikit memuat:
f. kebijakan pengembangan kawasan strategis kabupaten
Pasal 21 PP No. 21/2021:
(1)Rencana tata ruang wilayah kota paling sedikit memuat:
f. kebijakan pengembangan kawasan strategis kota
PP No. 21/2021: Pasal 5 ayat (2) dan (3)
Penyederhanaan Produk RTR
18. Penataan ruang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang
dalam bumi sebagai satu kesatuan (satu dokumen penataan ruang). Pengelolaan
sumber daya ruang laut dan ruang udara diatur dengan UU tersendiri.
PP No. 21/2021: Pasal 5 dan Pasal 7
Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut
PP No. 21 Tahun
2021 telah
mengatur
pengintegrasian
muatan teknis
ruang laut menjadi
satu produk rencana
tata ruang.
Ruang
Udara
Ruang
Darat
Ruang
Dalam
Bumi
Ruang
Laut
‘One Spatial Planning Policy’
Satu Produk Rencana Tata Ruang
18
19. Integrasi RTR Wilayah Darat dan Laut/Perairan
di Masa Transisi
PP No. 21/2021: Pasal 245 – 246 ayat (4), (5), (6)
RTRW Provinsi
1:250.000
RTRWN
1:1.000.000
RTRL
RZWP3K
RZ KSN
RZ KSNT
yang berupa PPKT
Peraturan
Pemerintah
Peraturan
Daerah
Peraturan
Presiden
Ditetapkan melalui satu…
Diintegrasikan
Maks. 2 tahun sejak PP berlaku
Diintegrasikan
Maks. 18 bulan sejak PP berlaku
Diintegrasikan
Maks. 2 tahun sejak PP berlaku
RTR KSN
1:25.000 – 1:50.000
Ditetapkan melalui satu…
Ditetapkan melalui satu…
dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan negara.
19