SlideShare a Scribd company logo
KELANGSUNGAN
HIDUP ORGANISME
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
2016
Faktor apa saja yang dapat
membuat mahluk hidup tetap
bertahan di muka bumi ini ?
1. Adaptasi mahluk hidup
2. Seleksi alam
3. Perkembangbiakan
ADAPTASI MAHLUK HIDUP
Penyesuaian diri mahluk hidup terhadap
lingkungannya.
Ada 3 macam Adaptasi yaitu :
a. Adaptasi Morfologi
b. Adaptasi Fisiologi
c. Adaptasi Tingkah laku
ADAPTASI MORFOLOGI
Penyesuaian diri mahluk
hidup berdasarkan
bentuk tubuh
CONTOH :
• Bentuk paruh burung
jenis makanan
• Bentuk kaki burung
habitat / tempat hidup
ADAPTASI FISIOLOGI
• Penyesuaian fungsi alat tubuh atau organ tubuh mahluk
hidup terhadap lingkungannya.
CONTOH :
• Jumlah sel darah merah/eritrosit orang yang hidup di
pegunungan/dataran tinggi lebih banyak di bandingkan
dengan orang yang hidup di pantai/ dataran rendah. Why
…..?
• Ikan yang hidup di laut memiliki urin lebih pekat di
bandingkan dgn ikan yang hidup di air tawar. Mengapa
demikian ….?
ADAPTASI TINGKAH LAKU
Penyesuaian diri mahluk
hidup terhadap
lingkungannya dengan
tingkah laku
atau
kebiasaan hidup
• Manusia memakai pakaian
tebal untuk melindungi diri
saat udara dingin.
• Sapi atau kerbau berkubang
pada saat hari panas terik,
• Cecak memutuskan ekornya
bila dalam keadaan bahaya.
(Autotomi)
• Bunglon mengubah warna
tubuh sesuai warna
lingkungan
SELEKSI ALAM
Seleksi yang dilakukan oleh alam terhadap
mahluk hidup yang ada di dalamnya, mahluk
hidup yang dapat beradaptasi akan hidup
terus dan mahluk hidup yang tidak dapat
beradaptasi akan musnah
Perbedaan teori Darwin dan Lamarck
tentang seleksi alam
No. Charles Robert Darwin Jean Baptiste Lamarck
1 Dahulu leher jerapah bervariasi,
ada yang berleher panjang, ada
yang berleher pendek.
Dahulu nenek moyang jerapah
berleher pendek
2 Hanya jerapah berleher panjang
yang dapat menjangkau daun-
daun yang tinggi sehingga
bertahan hidup, sedangkan
jerapah yang berleher pendek
mati
Jerapah berusaha mencapai daun-
daun yang tinggi sehingga lehernya
bertambah panjang
3 Hanya jerapah berleher panjang
yang mempunyai kelangsungan
hidup
Keturunan berikutnya leher jerapah
lebih panjang dari nenek
moyangnya
PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP
• Perkembangbiakan makhluk hidup terjadi
dengan cara aseksual (vegetatif) dan seksual
(generatif)
PERKEMBANGBIAKAN
TUMBUHAN
• Perkembangbiakan tumbuhan secara
aseksual pada tumbuhan dapat terjadi secara
alami dan dapat pula dengan bantuan
manusia (buatan).
• Reproduksi aseksual secara alami pada
tumbuhan antara lain:
– Rhizoma
– Stolon
– Umbi lapis
– Umbi batang
– Tunas adventif
Rhizoma
• Beberapa tumbuhan
bereproduksi dengan tunas
pada batang yang ada di
dalam tanah.
• Batang yang ada di dalam
tanah disebut rhizoma atau
akar tinggal.
• Contoh tanaman yang berkembangbiak
dengan rhizoma adalah kelompok tumbuhan
Zingiberaceae (kunyit, temulawak, jahe,dan
lengkuas)
Stolon
• Pada rumput dan tanaman
lain, misalnya stroberi dan
pegagan terdapat batang
yang menjalar di atas tanah
disebut stolon atau geragih.
• Saat tunas terpisah dari
tanaman induk, maka tunas
sudah mampu tumbuh
menjadi individu baru.
• Contoh tanaman yang berkembang biak
dengan stolon atau geragih: stroberi, arbei,
rumput teki, pegagan
Umbi Lapis
• Perhatikan umbi bawang
merah, bawang merah
tersusun atas lapisan-lapisan
daun yang menebal, lunak dan
berdaging. Bagian batnagnya
adalah bagian bawah umbi
yang disebut cakram.
• Umbi lapis merupakan
modifikasi batang dan daun.
Umbi Batang
• Pada umbi kentang terdapat
lekukan-lekukan kecil.
Lekukan ini adalah mata
tunas (kuncup).
• Pada kondisi yang sesuai
pada kuncup tersebut akan
muncul tunas dan
menghasilkan individu baru.
• Kentang merupakan salah satu contoh batang yang
mengalami pembengkakan di dalam tanah, disebut umbi
batang.
• Umbi batang berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan dan juga untuk bereproduksi.
• Contoh tanaman yang melakukan perkembangbiakan
dengan umbi batang adalah ubi jalar
Tunas Adventif
• Pada umumnya tunas tumbuhan muncul
dari batang. Akan tetapi terdapat tunas yang
muncul selain pada batang, misalnya pada
daun atau akar yang disebut tunas adventif.
• Contoh tanaman yang melakukan
perkembangbiakan dengan tunas adventif
adalah: cocor bebek
Reproduksi aseksual buatan pada tumbuhan
• Perkembangbiakan aseksual buatan pada
tumbuhan dengan berbagai cara, yaitu:
– Cangkok
– Merunduk
– Menyambung
– Menempel (okulasi)
– Setek
Mencangkok
• Mencangkok dapat dilakukan dengan
mengelupas kulit suatu tangkai tanaman
berkayu, kemudia dibalut dengan tanah dan
dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik
sehingga tumbuh akar.
Merunduk
• Merunduk dilakukan
dengan
membenamkan tankai
tanaman ke dalam
tanah sehingga bagian
yang tertanam dalam
tanah tumbuh akar.
• Biasanya dapat dilakukan pada tanaman yang
batangnya panjang dan lentur, misalnya bunga
Alamanda
Menyambung (enten)
• Cara reproduksi menyambung (enten) adalah
dengan memotong suatu batang tanaman lalu
disambung dengan batang tanaman lain yang
sejenis yang berbeda sifat. Pada satu pohon
tanaman hasil enten dapat menghasilkan dua atau
lebih buah atau bunga dengan sifat yang berbeda,
misalnya tanaman terong hijau disambung dengan
terong ungu, maka dalam satu tanaman dapat
menghasilkan terong hijau dan terong ungu.
• Contoh: pada satu
tanaman Bougainvillea
terdapat beberapa warna
bunga.
Menempel (okulasi)
• Cara reproduksi menempel (okulasi) dapat
dilakukan dengan menempelkan mata tunas
yang ada pada kulit tanaman pada batang
tanaman lain yang sejenis. Teknik okulasi
atau menempel sering digunakan oleh
petani untuk mendapatkan tanaman
“unggul” dari 2 atau lebih tanaman yang
sejenis.
• Contoh: terdapat pohon
jeruk 1 berbatang kuat,
berbuah kecil dan masam,
dan pohon jeruk 2
berbatang lemah tapi
berbuah besar dan manis.
Maka mata tunas pohon 2
ditempelkan pada pohon
1. Pohon jeruk yang
masih muda namun
menghasilkan buah yang
banyak, besar dan manis.
Setek
• Setek adalah cara reproduksi
vegetatif dengan memotong
(memisahkan dari induk)
suatu bagian tanaman dan
kemudian ditanam untuk
menghasilkan individu baru,
misalnya untuk menanam
ketela pohon atau bunga
mawar dapat menggunakan
batangnya atau disebut setek
batang.
Perkembangbiakan seksual pada
tumbuhan
• Perkembangbiakan seksual melalui proses
fertilisasi sel sperma dan sel telur, sehingga
terbentuk embrio yang tersimpan dalam biji.
• Sifat dari tumbuhan baru yang tumbuh dari
biji diperoleh dari gabungan sifat kedua
induk. Oleh karena itu sifat keturunan dari
hasil perkembangbiakan seksual bervariasi.
• Perkembangbiakan seksual pada tumbuhan
diawali dengan proses penyerbukan.
• Serbuk sari yang membawa sel sperma (sel
kelamin jantan) akan jatuh di kepala putik
yang merupakan organ reproduksi betina
pada bunga.
• Jatuhnya serbuk sari di kepala putik dapat
terjadi dengan beberapa cara:
– Angin (anemogami),
– Serangga (entomogami)
– Burung (ornitologi)
– Kelelawar (kiropterogami)
– Manusia (antropogami)
• Setelah terjadi penyerbukan, maka proses
selanjutnya adalah pembuahan (fertilisasi).
Pembuahan pada Angiospermae
Pada bagian ujung benang sari terdapat kepala sari (antera).
Pada antera inilah serbuk sari dibentuk. Bila serbuk sari
menempel pada kepala putik akan membentuk buluh serbuk
sari dan menghasilkan dua inti sperma yang haploid, dua inti
sperma yang haploid inilah yang disebut gamet jantan. Pada
bagian pangkal putik adalah ovarium atau bakal buah. Di
dalam bakal buah terdapat bakal biji. Di dalam bakal biji
inilah terdapat kantung lembaga yang tersusun atas 7 sel dan
8 inti yang haploid, yaitu 3 sel antipoda, 2 sel sinergid, 1 sel
telur, 1 sel kandung lembaga sekunder. Masing-masing sel
mempunyai satu inti haploid kecuali sel kandung lembaga
sekunder yang mempunyai 2 inti haploid. Kantung lembaga
inilah yang disebut dengan gametofit betina. Pembentukan
gametofit betina dari spora yang mengalami meiosis inilah
yang merupakan generasi gametofit tumbuhan.
Pembuahan pada Gymnospermae
• Tumbuhan Gymnospermae memiliki bunga
yang disebut strobilus atau runjung.
• Pada tumbuhan pinus dan melinjo terdapat
dua jenis strobilus dalam satu pohon yaitu
strobilus jantan dan strobilus betina.
• Di dalam strobilus jantan akan terbentuk
mikrospora. Mikrospora akan berkembang
membentuk serbuk sari.
• Pada strobilus betina tersusun dari banyak
megasporofil (daun penghasil megaspora).
Tiap megasporofil mengandung dua bakal
biji. Tiap bakal biji mengandung
megasporangium (kotak spora).
• Sel dalam megasporangium akan
mengalami pembelahan meiosis dan
menghasilkan megaspora (spora betina). Inti
megaspora akan mengalami mitosis
membentuk sel telur.
Pembuahan pada Gymnospermae
• Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi
jika serbuk sari menempel pada liang bakal
biji. Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan
yang terdapat di lubang bakal biji. Jika
cairan menguap maka serbuk sari akan
dapat masuk ke bakal biji dan terjadilah
pembuahan.
Perkembangbiakan pada
Tumbuhan Paku
Fertilisasi terjadi jika sperma yang dihasilkan oleh
anteridium sampai pada sel telur yang dihasilkan
oleh arkegonium, sehingga akan dihasilkan zigot.
Meskipun memiliki flagel, sperma tumbuhan paku
memerlukan air untuk pergerakannya. Zigot yang
tumbuh dan berkembang akan memulai tahap
sporofit baru.
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan,
yaitu mengalami fase gametofit dan fase sporofit
selama hidupnya. Siklus yang terjadi pada
tumbuhan paku tersebut disebut metagenesis.
Perkembangbiakan pada Lumut
PERKEMBANGBIAKAN
PADA HEWAN
• Seperti halnya pada tumbuhan, hewan juga
dapat melakukan perkembangbiakan secara
aseksual dan juga seksual.
Perkembangbiakan Aseksual
pada Hewan
• Hewan dapat melakukan perkembangbiakan
aseksual dengan menggunakan bagian
tubuhnya.
– Membentuk tunas
– Fragmentasi
– Partenogenesis
– Konjugasi
Membentuk tunas
• Contoh: hewan dari Filum Porifera dan
Coelenterata. Hewan dari Filum
Coelenterata, misalnya Hydra sp.
Fragmentasi
• Reproduksi dengan cara ini terjadi
melalui dua tahap.Tahap pertama
adalah fragmentasi, yaitu pematahan
atau pemotongan tubuh induk
menjadi dua bagian atau lebih.
Selanjutnya terjadi tahap regenerasi,
yaitu setiap potongan tubuh induk
tersebut membentuk bagian tubuh
lain yang tidak ada pada bagian
tersebut. Pada akhirnya, setiap
potongan tubuh tersebut akan
membentuk individu baru dengan
bagian tubuh yang lengkap seperti
induknya.
Partenogenesis
• Partenogenesis secara alami dapat terjadi pada hewan
seperti lebah, semut, tawon, kutu daun, dan kutu air.
• Pada lebah, ovum yang dibuahi akan tumbuh dan
berkembang menjadi lebah betina, sedangkan yang tidak
dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan.
• Lebah betina bersifat steril dan memiliki tugas sebagai
pekerja dalam kawanan lebah.
• Lebah jantan bersifat fertil. Lebah jantan mampu
menghasilkan sel kelamin yang digunakan untuk
membuahi sel telur yang dihasilkan oleh lebah ratu.
• Lebah ratu adalah lebah yang menghasilkan telur-telur
yang menjadi lebah betina dan lebah jantan.
Konjugasi
• Konjugasi adalah proses dimana satu
organisme mentransfer materi genetik ke
organisme lain melalui kontak langsung.
Perkembangbiakan seksual pada
hewan
• Perkembangbiakan seksual pada hewan
diawali dari proses fertilisasi, yaitu proses
peleburan inti sel sperma dan inti sel telur.
Selanjutnya akan dihasilkan zygot, dan
kemudian berkembang menjadi organisme
baru.
• Fertilisasi dapat terjadi melalui dua cara,
yaitu fertilisasi internal( di dalam tubuh)
dan eksternal (di luar tubuh).
Berdasarkan cara perkembangbiakan dan
kelahiran embrionya, hewan bereproduksinya
dibagi menjadi 3 jenis:
• Hewan Vivipar
• Hewan Ovipar
• Hewan Ovovivipar
Hewan Vivipar
• Hewan ini memiliki embrio yang
berkembang di dalamrahim induk betinanya
dan akan dilahirkan pada saat umrnya sudha
mencukupi.
• Embrio akan memperoleh nutrisi dari induk
melalui perantara plasenta.
• Contoh: kucing, anjing, tupai, sapi, kuda
Hewan Ovipar
• Hewan ini memiliki embrio yang
berkembang di dalam telur. Telur hewan ini
akan dikeluarkan dari dalam tubuh induk
betinadan akan dilindungi oleg cangkang.
• Embrio memperoleh makanan dari kuning
telur dan putih telur yang merupakan
cadangan makanan bagi embrio yang
sedang tumbuh.
• Contoh: cicak, katak, ikan, ayam, burung.
Hewan Ovovivipar
• Disebut juga hewan bertelur dan beranak.
• Embrio sebenarnya berkembang di dalam
telur, tetapi tidak dikeluarkan dalam bentuk
telur seperti pada hewan ovipar.
• Telur tetap berada di dalam tubuh induk
betina, setelah umur embrio cukup untuk
dilahirkan, telur akan menetas di dalam
tubuh induk dan kemudian anaknya
dilahirkan.
• Contoh: kadal dan sebagian jenis ular

More Related Content

Similar to perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx

Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
Wulung Gono
 
Materi dan soal tumbuhan biji
Materi dan soal tumbuhan bijiMateri dan soal tumbuhan biji
Materi dan soal tumbuhan biji
Rena Andika
 
Metagenesis tumbuhan paku dan lumut dan salak
Metagenesis tumbuhan paku dan lumut dan salakMetagenesis tumbuhan paku dan lumut dan salak
Metagenesis tumbuhan paku dan lumut dan salak
Jamri Dafrizal
 
Reproduksi seksual pada tumbuhan
Reproduksi seksual pada tumbuhanReproduksi seksual pada tumbuhan
Reproduksi seksual pada tumbuhan
SMP Negeri 2 Krian
 
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptxsistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
classroomIPA9MTsAF
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Ahmad Nawawi, S.Kom
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
PPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptxPPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
EmyPuji
 
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhanAlat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
Fikahati Rachmawati
 
Tugas ti new risma
Tugas ti new rismaTugas ti new risma
Tugas ti new risma
manysa
 
Buku spermatophyta
Buku spermatophytaBuku spermatophyta
Buku spermatophyta
wulandaridita
 
BAB 2 Kelas 9.pptx
BAB 2 Kelas 9.pptxBAB 2 Kelas 9.pptx
BAB 2 Kelas 9.pptx
HilmiaPutri
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdfPPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
RaisaPutri17
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
PPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptxPPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
EmyPuji
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
tamiongsee
 
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksiKelompok reproduksi
Kelompok reproduksi
UNIB
 
Pert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanPert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanhabibdyatama
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
Naomisena1
 
tumbuhan paku
tumbuhan pakutumbuhan paku
tumbuhan paku
NUR YULIA Rizky
 
Sperma to phyta
Sperma to phytaSperma to phyta
Sperma to phyta
Muhamad Dzaki Albiruni
 

Similar to perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx (20)

Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Materi dan soal tumbuhan biji
Materi dan soal tumbuhan bijiMateri dan soal tumbuhan biji
Materi dan soal tumbuhan biji
 
Metagenesis tumbuhan paku dan lumut dan salak
Metagenesis tumbuhan paku dan lumut dan salakMetagenesis tumbuhan paku dan lumut dan salak
Metagenesis tumbuhan paku dan lumut dan salak
 
Reproduksi seksual pada tumbuhan
Reproduksi seksual pada tumbuhanReproduksi seksual pada tumbuhan
Reproduksi seksual pada tumbuhan
 
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptxsistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
PPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptxPPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pptx
 
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhanAlat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
 
Tugas ti new risma
Tugas ti new rismaTugas ti new risma
Tugas ti new risma
 
Buku spermatophyta
Buku spermatophytaBuku spermatophyta
Buku spermatophyta
 
BAB 2 Kelas 9.pptx
BAB 2 Kelas 9.pptxBAB 2 Kelas 9.pptx
BAB 2 Kelas 9.pptx
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdfPPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN.pdf
 
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
PPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptxPPT  KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
PPT KD 3.2; SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN & HEWAN [Auto-saved].pptx
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
 
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksiKelompok reproduksi
Kelompok reproduksi
 
Pert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanPert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhan
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
 
tumbuhan paku
tumbuhan pakutumbuhan paku
tumbuhan paku
 
Sperma to phyta
Sperma to phytaSperma to phyta
Sperma to phyta
 

Recently uploaded

Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
AchmadArifudin3
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
andimagfirahwati1
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docxRaport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
MuhammadAminullah32
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 

Recently uploaded (20)

Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docxRaport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 

perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx

  • 1. KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2016
  • 2. Faktor apa saja yang dapat membuat mahluk hidup tetap bertahan di muka bumi ini ? 1. Adaptasi mahluk hidup 2. Seleksi alam 3. Perkembangbiakan
  • 3. ADAPTASI MAHLUK HIDUP Penyesuaian diri mahluk hidup terhadap lingkungannya. Ada 3 macam Adaptasi yaitu : a. Adaptasi Morfologi b. Adaptasi Fisiologi c. Adaptasi Tingkah laku
  • 4. ADAPTASI MORFOLOGI Penyesuaian diri mahluk hidup berdasarkan bentuk tubuh CONTOH : • Bentuk paruh burung jenis makanan • Bentuk kaki burung habitat / tempat hidup
  • 5. ADAPTASI FISIOLOGI • Penyesuaian fungsi alat tubuh atau organ tubuh mahluk hidup terhadap lingkungannya. CONTOH : • Jumlah sel darah merah/eritrosit orang yang hidup di pegunungan/dataran tinggi lebih banyak di bandingkan dengan orang yang hidup di pantai/ dataran rendah. Why …..? • Ikan yang hidup di laut memiliki urin lebih pekat di bandingkan dgn ikan yang hidup di air tawar. Mengapa demikian ….?
  • 6. ADAPTASI TINGKAH LAKU Penyesuaian diri mahluk hidup terhadap lingkungannya dengan tingkah laku atau kebiasaan hidup
  • 7. • Manusia memakai pakaian tebal untuk melindungi diri saat udara dingin. • Sapi atau kerbau berkubang pada saat hari panas terik, • Cecak memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. (Autotomi) • Bunglon mengubah warna tubuh sesuai warna lingkungan
  • 8. SELEKSI ALAM Seleksi yang dilakukan oleh alam terhadap mahluk hidup yang ada di dalamnya, mahluk hidup yang dapat beradaptasi akan hidup terus dan mahluk hidup yang tidak dapat beradaptasi akan musnah
  • 9.
  • 10. Perbedaan teori Darwin dan Lamarck tentang seleksi alam No. Charles Robert Darwin Jean Baptiste Lamarck 1 Dahulu leher jerapah bervariasi, ada yang berleher panjang, ada yang berleher pendek. Dahulu nenek moyang jerapah berleher pendek 2 Hanya jerapah berleher panjang yang dapat menjangkau daun- daun yang tinggi sehingga bertahan hidup, sedangkan jerapah yang berleher pendek mati Jerapah berusaha mencapai daun- daun yang tinggi sehingga lehernya bertambah panjang 3 Hanya jerapah berleher panjang yang mempunyai kelangsungan hidup Keturunan berikutnya leher jerapah lebih panjang dari nenek moyangnya
  • 11. PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP • Perkembangbiakan makhluk hidup terjadi dengan cara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif)
  • 12. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN • Perkembangbiakan tumbuhan secara aseksual pada tumbuhan dapat terjadi secara alami dan dapat pula dengan bantuan manusia (buatan). • Reproduksi aseksual secara alami pada tumbuhan antara lain: – Rhizoma – Stolon – Umbi lapis – Umbi batang – Tunas adventif
  • 13. Rhizoma • Beberapa tumbuhan bereproduksi dengan tunas pada batang yang ada di dalam tanah. • Batang yang ada di dalam tanah disebut rhizoma atau akar tinggal.
  • 14. • Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan rhizoma adalah kelompok tumbuhan Zingiberaceae (kunyit, temulawak, jahe,dan lengkuas)
  • 15. Stolon • Pada rumput dan tanaman lain, misalnya stroberi dan pegagan terdapat batang yang menjalar di atas tanah disebut stolon atau geragih. • Saat tunas terpisah dari tanaman induk, maka tunas sudah mampu tumbuh menjadi individu baru.
  • 16. • Contoh tanaman yang berkembang biak dengan stolon atau geragih: stroberi, arbei, rumput teki, pegagan
  • 17. Umbi Lapis • Perhatikan umbi bawang merah, bawang merah tersusun atas lapisan-lapisan daun yang menebal, lunak dan berdaging. Bagian batnagnya adalah bagian bawah umbi yang disebut cakram. • Umbi lapis merupakan modifikasi batang dan daun.
  • 18. Umbi Batang • Pada umbi kentang terdapat lekukan-lekukan kecil. Lekukan ini adalah mata tunas (kuncup). • Pada kondisi yang sesuai pada kuncup tersebut akan muncul tunas dan menghasilkan individu baru.
  • 19. • Kentang merupakan salah satu contoh batang yang mengalami pembengkakan di dalam tanah, disebut umbi batang. • Umbi batang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan juga untuk bereproduksi. • Contoh tanaman yang melakukan perkembangbiakan dengan umbi batang adalah ubi jalar
  • 20. Tunas Adventif • Pada umumnya tunas tumbuhan muncul dari batang. Akan tetapi terdapat tunas yang muncul selain pada batang, misalnya pada daun atau akar yang disebut tunas adventif.
  • 21. • Contoh tanaman yang melakukan perkembangbiakan dengan tunas adventif adalah: cocor bebek
  • 22. Reproduksi aseksual buatan pada tumbuhan • Perkembangbiakan aseksual buatan pada tumbuhan dengan berbagai cara, yaitu: – Cangkok – Merunduk – Menyambung – Menempel (okulasi) – Setek
  • 23. Mencangkok • Mencangkok dapat dilakukan dengan mengelupas kulit suatu tangkai tanaman berkayu, kemudia dibalut dengan tanah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik sehingga tumbuh akar.
  • 24.
  • 25. Merunduk • Merunduk dilakukan dengan membenamkan tankai tanaman ke dalam tanah sehingga bagian yang tertanam dalam tanah tumbuh akar. • Biasanya dapat dilakukan pada tanaman yang batangnya panjang dan lentur, misalnya bunga Alamanda
  • 26. Menyambung (enten) • Cara reproduksi menyambung (enten) adalah dengan memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis yang berbeda sifat. Pada satu pohon tanaman hasil enten dapat menghasilkan dua atau lebih buah atau bunga dengan sifat yang berbeda, misalnya tanaman terong hijau disambung dengan terong ungu, maka dalam satu tanaman dapat menghasilkan terong hijau dan terong ungu.
  • 27. • Contoh: pada satu tanaman Bougainvillea terdapat beberapa warna bunga.
  • 28. Menempel (okulasi) • Cara reproduksi menempel (okulasi) dapat dilakukan dengan menempelkan mata tunas yang ada pada kulit tanaman pada batang tanaman lain yang sejenis. Teknik okulasi atau menempel sering digunakan oleh petani untuk mendapatkan tanaman “unggul” dari 2 atau lebih tanaman yang sejenis.
  • 29. • Contoh: terdapat pohon jeruk 1 berbatang kuat, berbuah kecil dan masam, dan pohon jeruk 2 berbatang lemah tapi berbuah besar dan manis. Maka mata tunas pohon 2 ditempelkan pada pohon 1. Pohon jeruk yang masih muda namun menghasilkan buah yang banyak, besar dan manis.
  • 30. Setek • Setek adalah cara reproduksi vegetatif dengan memotong (memisahkan dari induk) suatu bagian tanaman dan kemudian ditanam untuk menghasilkan individu baru, misalnya untuk menanam ketela pohon atau bunga mawar dapat menggunakan batangnya atau disebut setek batang.
  • 31. Perkembangbiakan seksual pada tumbuhan • Perkembangbiakan seksual melalui proses fertilisasi sel sperma dan sel telur, sehingga terbentuk embrio yang tersimpan dalam biji. • Sifat dari tumbuhan baru yang tumbuh dari biji diperoleh dari gabungan sifat kedua induk. Oleh karena itu sifat keturunan dari hasil perkembangbiakan seksual bervariasi.
  • 32. • Perkembangbiakan seksual pada tumbuhan diawali dengan proses penyerbukan. • Serbuk sari yang membawa sel sperma (sel kelamin jantan) akan jatuh di kepala putik yang merupakan organ reproduksi betina pada bunga.
  • 33. • Jatuhnya serbuk sari di kepala putik dapat terjadi dengan beberapa cara: – Angin (anemogami), – Serangga (entomogami) – Burung (ornitologi) – Kelelawar (kiropterogami) – Manusia (antropogami) • Setelah terjadi penyerbukan, maka proses selanjutnya adalah pembuahan (fertilisasi).
  • 35. Pada bagian ujung benang sari terdapat kepala sari (antera). Pada antera inilah serbuk sari dibentuk. Bila serbuk sari menempel pada kepala putik akan membentuk buluh serbuk sari dan menghasilkan dua inti sperma yang haploid, dua inti sperma yang haploid inilah yang disebut gamet jantan. Pada bagian pangkal putik adalah ovarium atau bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Di dalam bakal biji inilah terdapat kantung lembaga yang tersusun atas 7 sel dan 8 inti yang haploid, yaitu 3 sel antipoda, 2 sel sinergid, 1 sel telur, 1 sel kandung lembaga sekunder. Masing-masing sel mempunyai satu inti haploid kecuali sel kandung lembaga sekunder yang mempunyai 2 inti haploid. Kantung lembaga inilah yang disebut dengan gametofit betina. Pembentukan gametofit betina dari spora yang mengalami meiosis inilah yang merupakan generasi gametofit tumbuhan.
  • 36. Pembuahan pada Gymnospermae • Tumbuhan Gymnospermae memiliki bunga yang disebut strobilus atau runjung. • Pada tumbuhan pinus dan melinjo terdapat dua jenis strobilus dalam satu pohon yaitu strobilus jantan dan strobilus betina. • Di dalam strobilus jantan akan terbentuk mikrospora. Mikrospora akan berkembang membentuk serbuk sari.
  • 37. • Pada strobilus betina tersusun dari banyak megasporofil (daun penghasil megaspora). Tiap megasporofil mengandung dua bakal biji. Tiap bakal biji mengandung megasporangium (kotak spora). • Sel dalam megasporangium akan mengalami pembelahan meiosis dan menghasilkan megaspora (spora betina). Inti megaspora akan mengalami mitosis membentuk sel telur.
  • 39. • Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi jika serbuk sari menempel pada liang bakal biji. Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan yang terdapat di lubang bakal biji. Jika cairan menguap maka serbuk sari akan dapat masuk ke bakal biji dan terjadilah pembuahan.
  • 41. Fertilisasi terjadi jika sperma yang dihasilkan oleh anteridium sampai pada sel telur yang dihasilkan oleh arkegonium, sehingga akan dihasilkan zigot. Meskipun memiliki flagel, sperma tumbuhan paku memerlukan air untuk pergerakannya. Zigot yang tumbuh dan berkembang akan memulai tahap sporofit baru. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan, yaitu mengalami fase gametofit dan fase sporofit selama hidupnya. Siklus yang terjadi pada tumbuhan paku tersebut disebut metagenesis.
  • 43. PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN • Seperti halnya pada tumbuhan, hewan juga dapat melakukan perkembangbiakan secara aseksual dan juga seksual.
  • 44. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan • Hewan dapat melakukan perkembangbiakan aseksual dengan menggunakan bagian tubuhnya. – Membentuk tunas – Fragmentasi – Partenogenesis – Konjugasi
  • 45. Membentuk tunas • Contoh: hewan dari Filum Porifera dan Coelenterata. Hewan dari Filum Coelenterata, misalnya Hydra sp.
  • 46. Fragmentasi • Reproduksi dengan cara ini terjadi melalui dua tahap.Tahap pertama adalah fragmentasi, yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih. Selanjutnya terjadi tahap regenerasi, yaitu setiap potongan tubuh induk tersebut membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian tersebut. Pada akhirnya, setiap potongan tubuh tersebut akan membentuk individu baru dengan bagian tubuh yang lengkap seperti induknya.
  • 47. Partenogenesis • Partenogenesis secara alami dapat terjadi pada hewan seperti lebah, semut, tawon, kutu daun, dan kutu air. • Pada lebah, ovum yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina, sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan. • Lebah betina bersifat steril dan memiliki tugas sebagai pekerja dalam kawanan lebah. • Lebah jantan bersifat fertil. Lebah jantan mampu menghasilkan sel kelamin yang digunakan untuk membuahi sel telur yang dihasilkan oleh lebah ratu. • Lebah ratu adalah lebah yang menghasilkan telur-telur yang menjadi lebah betina dan lebah jantan.
  • 48.
  • 49. Konjugasi • Konjugasi adalah proses dimana satu organisme mentransfer materi genetik ke organisme lain melalui kontak langsung.
  • 50.
  • 51. Perkembangbiakan seksual pada hewan • Perkembangbiakan seksual pada hewan diawali dari proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Selanjutnya akan dihasilkan zygot, dan kemudian berkembang menjadi organisme baru. • Fertilisasi dapat terjadi melalui dua cara, yaitu fertilisasi internal( di dalam tubuh) dan eksternal (di luar tubuh).
  • 52. Berdasarkan cara perkembangbiakan dan kelahiran embrionya, hewan bereproduksinya dibagi menjadi 3 jenis: • Hewan Vivipar • Hewan Ovipar • Hewan Ovovivipar
  • 53. Hewan Vivipar • Hewan ini memiliki embrio yang berkembang di dalamrahim induk betinanya dan akan dilahirkan pada saat umrnya sudha mencukupi. • Embrio akan memperoleh nutrisi dari induk melalui perantara plasenta. • Contoh: kucing, anjing, tupai, sapi, kuda
  • 54. Hewan Ovipar • Hewan ini memiliki embrio yang berkembang di dalam telur. Telur hewan ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh induk betinadan akan dilindungi oleg cangkang. • Embrio memperoleh makanan dari kuning telur dan putih telur yang merupakan cadangan makanan bagi embrio yang sedang tumbuh. • Contoh: cicak, katak, ikan, ayam, burung.
  • 55. Hewan Ovovivipar • Disebut juga hewan bertelur dan beranak. • Embrio sebenarnya berkembang di dalam telur, tetapi tidak dikeluarkan dalam bentuk telur seperti pada hewan ovipar. • Telur tetap berada di dalam tubuh induk betina, setelah umur embrio cukup untuk dilahirkan, telur akan menetas di dalam tubuh induk dan kemudian anaknya dilahirkan. • Contoh: kadal dan sebagian jenis ular