2. Peristiwa Isra’ Mi’raj, tahun ke-11
Kenabian
Direbutnya Kembali Tanah Suci Baitul
Maqdis, tahun 583 H
Runtuhnya Khilafah Islamiyah di
Istambul, tahun 1342 H
3.
4. Isra’ diartikan sebagai perjalanan yang ditempuh Rasulullah saw
pada malam hari yang diperjalankan oleh Allah SWT dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
ْال َنِم ا
ًْليَل ِهِدْبَعِب ىَرْسَأ يِذَّال َانَحْبُس
ِجْسَمْال ىَلِإ ِامَرَحْال ِد ِجْسَم
ِد
ِم ُهَي ِ
رُنِل ُهَل ْوَح َانْكَارَب يِذَّال ىَصْقَ ْ
اْل
ْال ُعيِمَّسال َوُه هَّنِإ َانِتاَيَآ ْن
ُير ِ
صَب
“Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah
Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahu.” (QS. Al Isra’
[17]: 1)
6. Sesampai di Baitul Maqdis, beliau
ditawari dua macam minuman, yaitu
susu dan khamr. Rasulullah saw
memilih susu.
Atas kehendak Allah, seluruh Nabi
dibangkitkan. Beliau saw memimpin
seluruh Nabi saw shalat dua raka’at.
7. Mi’raj adalah mish’ad atau thariq ilas sama’ (tempat
dan jalan [transportasi] menuju langit).
(3) ِّج ِّ
ارَعَمْلا ِّيذ ِّ ه
َّللا َنِّم
(4) َك ٍم ْوَي يِّف ِّهْيَلِّإ ُحوُّالرَو َُةكِّئ َ
َلَمْلا ُجُرْعَت
ٍةَنَس َفْلَأ َِّينسْمَخ ُهَُاردْقِّم َان
“Allah yang mempunyai tempat-tempat naik, (melalui
tempat ini) dimana malaikat dan roh (Jibril) naik
kepada-Nya yang satu harinya berkadar masa 50.000
tahun” (QS. al-Ma’arij [70]: 3-4)
8. Rasulullah di-mi’raj-kan dari Baitul Maqdis ke
langit: Langit I bertemu Nabi Adam as, Langit II
bertemu Nabi Isa as, Langit III bertemu Nabi
Yusuf as, Langit IV bertemu Nabi Idris as, Langit V
bertemu Nabi Harun as, Langit VI bertemu Nabi
Musa as, Langit VII bertemu Nabi Ibrahim as.
Di langit VII, beliau saw menyaksikan Baitul
Ma’mur. 70.000 malaikat shalat, dzikir & thawaf
disekelilingnya.
9. Dari langit VII, beliau menuju ke Sidratul Muntaha’,
yaitu tempat yang paling tinggi.
Jibril as. selanjutnya membawa Nabi saw. ke Jannatul
Ma’wa [dengan berbagai kenikmatan di dalamnya]
dan kemudian beliau selanjutnya dibawa ke an-Naar
[dengan segala siksaan yang terdapat di dalamnya].
Kemudian Allah SWT mewahyukan kewajiban shalat
lima waktu dan bahwasanya Allah akan mengampuni
dosa-dosa besar orang-orang beriman kepada-Nya
dengan syarat tidak menyekutukan-Nya.
PERISTIWA YANG TERJADI PADA
MI’RAJ:
10. Mengendarai Buraq
Dihidupkan-Nya seluruh Nabi untuk menjadi
Ma’mum yang dipimpin Rasulullah saw dalam shalat
berjamaah
Menyaksikan Sidratul (Pohon) Muntaha
Melihat Jibril as. dalam bentuk aslinya
Menyaksikan Jannah beserta segala kenikmatannya
Menyaksikan Nur Ilahi.
11. Ketika orang-orang mendatangi Abu Bakar untuk
meminta pandangan beliau ra terkait peristiwa Isra’-
Mi’raj, beliau ra berkomentar:
“ Apa yang mesti kalian herankan dari kejadian tersebut?
Demi Allah, ia (Rasulullah saw) malah telah menerangkan
kepadaku suatu kabar (al wahyu) berasal dari langit
(Allah SWT) ke bumi hanya dengan tempo waktu sekejap,
baik pada waktu malam ataupun siang, dan aku
membenarkannya. Ketahuilah, kejadian ini jauh lebih
mengherankan dari peristiwa yang kamu tanyakan”.
12. Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa yang diluar
kebiasaan yang merupakan Mu’jizat yang berasal dari-
Nya. Rasulullah saw tidaklah membuat Mu’jizat, tetapi
Dia-lah yang telah membuatnya.
ِب الِإ ٍةَيآِب َيِتْأَي ْنَأ ٍلوُسَرِل َانَك اَم َو
َتِك ٍلَجَأ ِِّلُكِل ِ َّ
َّللا ِنْذِإ
اب
“Dan tidak akan mampu bagi seorang Rasul
mendatangkan suatu ayat (mu’jizat) melainkan
dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab
(tertentu)”. (QS. Ar Ra’du [13]: 38)
13. Peraturan Hidup
Risalah yang dibawa oleh Nabi saw adalah
sesuai dengan fitrah.
Pengalihan Pola Kepemimpinan Dunia
Kepemimpinan Dunia beralih dari Bani Israil
ke Rasulullah saw dan Umatnya.
Titik taut Isyarat Daerah Daulah Islam
Titik-titik yang disinggahi Nabi saw shalat
menjadi bagian dari Daulah Islam yang tegak
di Madinah.
14.
15. Pembebasan Baitul Maqdis oleh Sultan
Shalahuddin Al Ayyubi pada 27 Rajab 583 H / 2
Oktober 1187 M, setelah perjuangan panjang
melawan pasukan Salib, yang menguasai Palestina,
Baitul Maqdis akhirnya kembali ke pangkuan umat
Muslim. Shalahuddin al-Ayyubi, tokoh penting
dalam sejarah Palestina karena beliau adalah
seorang pembebas Baitul Maqdis dari pasukan
Salib.
16.
17. Runtuhnya Khilafah Islamiyah
melalui ‘kaki tangan’ imperialism
Inggris bernama Mustafa Kamal At
Taturk pada 28 Rajab 1342 H / 3
Maret 1924
Ini merupakan fase yang panjang
dalam upaya melemahkan kekuatan
kaum muslimin.
18. Hanya Khilafah Islamiyah yang mampu
menerapkan syariah Islam secara Kaffah
Khilafah Islamiyah merupakan institusi
yang mempersatukan kaum muslimin di
seluruh dunia
Khilafah Islamiyah yang menjadi junnah
(perisai) bagi kaum muslimin
19. Theodore Herzl, pemimpin gerakan zionisme
Internasional pada tahun 1869 menawari bantuan
150 juta poundsterling kepada Sultan Abdul Hamid
II asalkan bersedia memberikan Palestina untuk
diduduki oleh orang-orang Yahudi.
Herzl berangkat menuju Konstantinopel pada bulan
Juni tahun 1896 M. Pada kunjungannya ini, dia
ditemani oleh Neolanski yang memiliki hubungan
sangat dekat dengan Sultan Abdul Hamid. Akibat
dari kunjungan ini, Neolanski telah memindahkan
pandangan-pandangan Herzl ke istana Yaldaz.
20. Pada saat itu terjadi dialog antara Sultan dengan Neolanski. Kala
itu Sultan berkata padanya, “Apakah mungkin bagi orang-orang
Yahudi untuk tinggal di tempat lain selain Palestina?”
Neolanski menjawab, “Palestina dianggap sebagai tanah tumpah
darah pertama bagi orang-orang Yahudi, oleh karenanya orang-
orang Yahudi sangat merindukan untuk bisa kembali ke tanah itu.”
Sultan menimpali, “Sesungguhnya Palestina tidaklah dianggap
sebagai tempat kelahiran pertama bagi orang-orang Yahudi saja,
namun juga oleh semua agama yang lain.”
Neolanski menjawab, “Orang-orang Yahudi tidak mungkin untuk
mengambil Palestina, maka sesungguhnya mereka akan berusaha
pergi dengan cara yang sangat sederhana untuk menuju Argentina."
21. Maka Sultan Abdul Hamid segera mengirimkan surat pada Herzl melalui
perantaraan temannya Neolanski. Dalam surat itu disebutkan; “Nasehatilah
temanmu Herzl agar dia tidak mengambil langkah-langkah baru mengenai
masalah ini, sebab saya tidak bisa mundur dari tanah suci ini (Palestina)
walaupun hanya sejengkal. Sebab tanah ini bukanlah milik saya. Dia adalah
milik bangsa dan rakyat saya. Nenek moyang saya telah berjuang demi
mendapatkan tanah ini.” “Mereka telah menyiraminya dengan ceceran darah.
Maka biarkanlah orang-orang Yahudi itu menggenggam jutaan uang mereka.
Jika negeriku tercabik-cabik, maka sangat mungkin mendapatkan
negeri Palestina, tanpa ada imbalan dan balasan apapun.” “Namun patut
diingat,” lanjut Sultan Abdul Hamid, “Bahwa hendaknya pencabik-cabikan itu
dimulai dari tubuh dan raga kami. Namun tentunya saya juga tidak akan
menerima, raga saya dicabik-cabik sepanjang hayat masih di kandung badan.”
22. 3 Maret 1924 Khilafah Islamiyah runtuh dan negeri-
negeri Islam tercabik-cabik
14 Mei 1948 Israel diumumkan menjadi negara baru
di Kawasan Timur Tengah
Ucapan Sultan Abdul Hamid II 5o tahun sebelumnya
telah terbukti. Ketika kaum muslimin tidak lagi
memiliki junnah –yakni Khilafah Islamiyah-, maka
saat itu negeri-negeri Islam akan tercabik-cabik dan
Palestina akan diambil oleh Yahudi secara gratis.
Editor's Notes
Imam as Suyuthi, Al Khasa’ish al-Kubra, Jilil I, 379-413
Adz Dzahabi, Sirah Nabawiyah, 154
Imam as Suyuthi, Al Khasa’ish al-Kubra, Jilil I, 379-413
Adz Dzahabi, Sirah Nabawiyah, 154
- Ibnu Atsir, an Nihaya fi Gharib al-Hadits, Jilid III, 203