Keadaan Jepang dalam perang dunia
Pada 1943 jepang sudah terlihat rapuh, dilihat dari banyaknya wilayah Jepang yang diambil sekutu. Hal ini semakin diperkuat oleh bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1945 di dua kota di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki dan menyebabkan lebih dari ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia dan mengalami kecacatan, kerugian material pun tidak terhitung jumlahnya.
Amerika menjatuhkan bom atom di Jepang.
Alasan utama Amerika memjatuhkan bom keJepang adalah karena Balas dendam Amerika kepda Jepang yang memhancurkan Pearl Harbour.
Keinginan Amerika untuk segera menghancurkan kekuatan Jepang dilakukan dengan mengirimkan pesawat pembawa bom atom. Pengeboman dibagi menjadi dua fase :
1. Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama diledakkan di kota Hirosihma.
2. Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom diledakan di kota Nagasaki.
Kehancuran Kota Hiroshima dan Nagasaki memukul perasaan bangsa Jepang. Jepang mau tak mau mengakui bahwa Sekutu lebih unggul dalam persenjataan. Akhirnya Jepang memutuskan untuk mengakhiri perang dunia dengan melakukan penyerahan kepada Sekutu tanpa syarat. Penyerahan Jepang kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 inilah yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II.
Kerena benar benar dalam keadaan terdesak, Jepang akhirnya terpaksa memberi janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Yang diwakilkan oleh Jenderal Terauchi pada bulan Juli 1945 menyepakati dan memberikan kemerdekaan Indonesia tanggal 7 September 1945. Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh Ir. Sukarno dengan wakil Drs. Moh. Hatta. yang tugasnya melanjutkan pekerjaan BPUPKI.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Jenderal Terauchi memanggil Sukarno, Moh.Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengucapkan selamat kepada Sukarno dan Moh. Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. Kemudian Terauchi menegaskan bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Akhirnya Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat pulang kembali ke Jakarta pada tanggal 14 Agustus.
Keadaan Jepang dalam perang dunia
Pada 1943 jepang sudah terlihat rapuh, dilihat dari banyaknya wilayah Jepang yang diambil sekutu. Hal ini semakin diperkuat oleh bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1945 di dua kota di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki dan menyebabkan lebih dari ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia dan mengalami kecacatan, kerugian material pun tidak terhitung jumlahnya.
Amerika menjatuhkan bom atom di Jepang.
Alasan utama Amerika memjatuhkan bom keJepang adalah karena Balas dendam Amerika kepda Jepang yang memhancurkan Pearl Harbour.
Keinginan Amerika untuk segera menghancurkan kekuatan Jepang dilakukan dengan mengirimkan pesawat pembawa bom atom. Pengeboman dibagi menjadi dua fase :
1. Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama diledakkan di kota Hirosihma.
2. Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom diledakan di kota Nagasaki.
Kehancuran Kota Hiroshima dan Nagasaki memukul perasaan bangsa Jepang. Jepang mau tak mau mengakui bahwa Sekutu lebih unggul dalam persenjataan. Akhirnya Jepang memutuskan untuk mengakhiri perang dunia dengan melakukan penyerahan kepada Sekutu tanpa syarat. Penyerahan Jepang kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 inilah yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II.
Kerena benar benar dalam keadaan terdesak, Jepang akhirnya terpaksa memberi janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Yang diwakilkan oleh Jenderal Terauchi pada bulan Juli 1945 menyepakati dan memberikan kemerdekaan Indonesia tanggal 7 September 1945. Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh Ir. Sukarno dengan wakil Drs. Moh. Hatta. yang tugasnya melanjutkan pekerjaan BPUPKI.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Jenderal Terauchi memanggil Sukarno, Moh.Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengucapkan selamat kepada Sukarno dan Moh. Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. Kemudian Terauchi menegaskan bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Akhirnya Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat pulang kembali ke Jakarta pada tanggal 14 Agustus.
Perlawanan Indonesia Terhadap Kolonialisme dan ImperialismeAryansa Dewi
PERLAWANAN TERHADAP KEKUASAAN PORTUGIS MELIPUTI :
1. PERLAWANAN KESULTANAN TERNATE
2. PERLAWANAN KESULTANAN DEMAK
3. PERLAWANAN KESULTANAN ACEH
HANYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH UNTUK MEMENUHI TUGAS BELAJAR, KRITIK & SARAN SANGAT KAMI BUTUHKAN AGAR DAPAT MENJADI LEBIH BAIK KEDEPANNYA.
cover dan kata pengantar makalah pelajaran sejarah indonesia tentang perkembangan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin, tugas kelas 12 RPL di SMK PUI Majalengka
Perlawanan Indonesia Terhadap Kolonialisme dan ImperialismeAryansa Dewi
PERLAWANAN TERHADAP KEKUASAAN PORTUGIS MELIPUTI :
1. PERLAWANAN KESULTANAN TERNATE
2. PERLAWANAN KESULTANAN DEMAK
3. PERLAWANAN KESULTANAN ACEH
HANYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH UNTUK MEMENUHI TUGAS BELAJAR, KRITIK & SARAN SANGAT KAMI BUTUHKAN AGAR DAPAT MENJADI LEBIH BAIK KEDEPANNYA.
cover dan kata pengantar makalah pelajaran sejarah indonesia tentang perkembangan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin, tugas kelas 12 RPL di SMK PUI Majalengka
1. Kelompok 3
1. Dini Fajriah Omari
2. Fandy Putra M.
3. Gilang Baskara Putra
4. Meutia Savitri
5. Radhiah Zulfakhri
XI MIA 1
2. Tempat : Rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan
Imam Bonjol No. 1.
Tokoh perumus :
1. Ir. Soekarno
2. Moh. Hatta
3. Ahmad Subarjo
Naskah Proklamasi diketik oleh Sayuti Melik
3. Proklamasi dilaksanakan di rumah Ir. Soekarno,jl.
Pegangsaan timur no. 52 Jakarta pukul 10.00 WIB
Teks proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno
Setelah itu, pengibaran bendera merah putih oleh
Latief Hendraningrat, S. Suhud, S. K. Trimurti
Pengibaran disertai lagu Indonesia Raya