5. ANATOMI REKTUM & ANUS
• Rektum merupakan bagian dari
saluran pencernaan diatas anus,
dimana tinja disimpan sebelum
dikeluarkan dari tubuh melalui
anus.
• Anus merupakan lubang di ujung
saluran pencernaan dimana
limbah (tinja, kotoran) keluar dari
dalam tubuh.
2
6. ANATOMI PEMBULUH DARAH
3
Plexus hemoroid merupakan pembuluh darah normal yang terletak pada
lapisan rektum dan kulit anus. Gangguan pada hemoroid terjadi ketika
plexus ini membesar.
7. DEFINISI HEMOROID
Hemorrhoid/wasir/ambeien,berasal dari kata
''haima''
dan ''rheo''.
Haima = darah, rheo = mengalir
Hemoroid/wasir/ambeyenadalah pembengkakan jaringan
yang mengandung pembuluh balik (vena) dan terletak di
dinding rektum dan anus.
4
8. PERSEBARAN PENYAKIT
A. DUNIA
- Prevalensi hemoroid diperkirakan 4,4% pada populasi.
- 2008 : >230 jutajiwa
- 2030 : meningkat 350 juta jiwa
B. INDONESIA
- 10 juta orang Indonesia menderita hemoroid.
- Cenderung meningkat diusia 45-65 tahun.
- Prevalensi hemoroid 5,7% populasi
- 2007 : +12,5 juta penduduk
- 2030 : mencapai 21,3 jutaorang.
5
9. FAKTOR RISIKO TERKENA WASIR
Keturunan
Struktur anatomis dubur
Pekerjaan :duduk lama, mengejan/angkat berat dll
Usia: Hemoroid bisa terjadi pada semua umur. Bisa menyerang pada usia 20-50
tahun baik laki-laki atau perempuan tetapi paling banyak pada usia 45-65 tahun.
6
10. PENYEBAB
1. Pola buang air besar yang salah (tidak teratur, mengedan, memakai
jamban duduk, lama duduk di jamban sambil membaca, merokok dll)
2. Susah BAB/diare lama
3. Peningkatan tekanan perut karena tumor
4. Kehamilan (disebabkan tekanan janin pada perut dan perubahan
hormonal)
5. Hubungan seksual peranal
6. Kurang serat (sayur dan buah)
7. Kurang minum
8. Kurang gerak & olahraga
7
11. GEJALA
Terdapat benjolan di daerah dubur
Dubur terasa nyeri/panas
Dubur terasa gatal
Keluar darah segar saat buang air besar
BAB seperti tidak tuntas
12. POSES PENYAKIT 1. Keturunan
2. Anatomis
3. Gaya hidup buruk :
PEKERJAAN + MEKANIS
TEKANAN DALAM
PERUT MENINGKAT
DINDING SALURAN DUBUR LEMAH
PELEBARAN VENA
HORMONAL
USIA
HEMOROID
7
13. JENIS HEMOROID
• INTERNA : Pelebaran pleksus
vena hemorrhoidalis atas
• EKSTERNA : Pelebaran
pleksus vena hemorrhoidalis
bawah
8
14. Hemoroid interna dibagi menjadi 4
derajat yaitu :
Derajat I :
•Terdapat perdarahan
merah segar sewaktu
BAB
•Tanpa disertai rasa
nyeri
•Tidak terdapat
benjolan yang keluar
anus
Derajat II :
•Terdapat
perdarahan/tanpa
perdarahan sewaktu
BAB
•Terjadi keluarnya
benjolan yang dapat
masuk sendiri (bisa
masuk sendiri)
Derajat III :
•Terdapat
perdarahan/tanpa
perdarahan sewaktu
BAB
•Benjolan tidak dapat
masuk sendiri jadi harus
didorong dengan
jari/manual
Derajat IV
• Terdapat
perdarahan
sewaktu BAB,
• Benjolan tidak
dapat didorong
masuk (meskipun
sudah dimasukkan
akan keluar lagi)
• Benjolan terjepit
otot anus
15.
16. PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS/WAWANCARA
• Keluhan BAB dengan darah
segar
• Nyeridi dubur
• Gatal di dubur
PEMERIKSAAN FISIK
• Dilihat : menentukan
derajat hemoroid, melihat
ada tidaknya koreng,
saluran, fisura,kutil
• Colok dubur : menentukan
ada tidaknya keluarnya
benjolan
• Pemeriksaan colok dubur :
menilai lokasi nyeri, massa
tumor, nanah, dan
kekuatan otot sfingter
dubur
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan anoskopi,
Untuk melihat hemoroid
interna yang tidak
menonjol keluar.
• Sigmoidoskopi dan
Kolonoskopi :
menyingkirkan adanya
tumor usus besar
• Pemeriksaan laboratorium
darah : Melihat adanya
tanda infeksi/ kadar Hb
11
19. PENGOBATAN
A. KONTROL FAKTOR RISIKO :
1. Modifikasi Gaya Hidup:
a. Kebersihan daerah rektal
b. Cegah sembelit atau diare
c. Hindari mengejan
2. Meningkatkan asupan serat dan cairan
3. Mengatasi penyakit yang meningkatkan tekanan di perut seperti prostat,
batuk dll.
14
20. B. KONSERVATIF/NON BEDAH
•Rendam air hangat dan sabun selama 15 menit, pagi
dan sore
•Obat– obatan : salep, anti nyeri, anti perdarahan, anti
peradangan, pencahar dll
C. OPERASI
•Indikasi operasi : Hemoroid derajat III dan IV, keluhan
menahun, Perdarahan berulang dan anemia, gagal
dengan terapi konservatif.
•Jenis :Hemoroidektomi, Scleroteraphy, Laser,
Fotokoagulasi infra merah dll
21. PENGOBATAN BERDASARKAN JENIS
DAN GRADE/TINGKATAN
HEMOROID INTERNA :
1. Grade I: terapi konservatif medis, menghindari makanan pedas dan
berlemak.
2. Grade II: boleh tanpa terapi bedah, hanya terapi konservatif
3. Grade III : boleh konservatif bila perlu dengan hemoroidektomi.
4. Grade IV dengan nekrosis jaringan: wajib tindakan bedah segera.
HEMOROID EKSTERNA : Kompres hangat, diet tinggi serat bila susah
BAB, antidiare bila diare, kebiasaan baik dalam toilet, dan pencahar, anti
nyeri, bedah bila perlu
22. PENCEGAHAN
1. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat melunakkan tinja
dan meningkatkan jumlah yang dikeluarkan.
2. Minum banyak cairan. Minumlah enam hingga delapan gelas air
3. Jangan mengejan berlebihan
4. Segera buang air besar jika sudah merasa ingin.
5. Berolahraga.
6. Hindari duduk terlalu lama
7. Hindari mengangkat benda berat.
8. Jika hamil, tidurlah miring.
15
23. PROGNOSIS/AKHIR PENYAKIT DAN KESIMPULAN
AKHIR
PENYAKIT
Kebanyakan sembuh spontan/dengan terapi medis
konservatif
Tingkat kekambuhan dengan teknik non-bedah adalah 10-
50% selama periode 5 tahun, sedangkan hemoroidektomi
2%- 5%
KESIMPULAN Manajemen untuk hemoroid derajat 1 & 2 adalah
menghindari faktor risiko, diet tinggi serat dan obat-obatan
Sedangkan derajat 3 & 4 menggunakan terapi bedah
16