Dokumen ini merupakan penutup dari kitab Rifqon Ahlas Sunnah Bi Ahlis Sunnah yang berisi wasiat untuk para penuntut ilmu agar bersyukur kepada Allah atas taufik untuk menjadi penuntut ilmu dan menjaga keikhlasan dalam menuntut ilmu. Dokumen ini juga berisi ayat Alquran dan hadist Nabi tentang keutamaan ilmu serta wasiat untuk mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat dan meninggalkan yang tidak bermanfaat.
1. Bab pertama membahas keutamaan ilmu dan ayat-ayat Alquran yang mendorong untuk menuntut ilmu. Bab kedua membahas tentang menjawab pertanyaan ilmu ketika sedang berbicara. Bab ketiga membahas tentang berbicara dengan suara keras mengenai ilmu. Bab berikutnya membahas tentang perawi hadis.
Berikut adalah ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas pentingnya ilmu bagi kehidupan manusia, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat. Ilmu diperlukan untuk memahami agama dengan benar dan membedakan hal-hal yang baik dan buruk. Ahli ilmu akan memiliki keunggulan dan derajat yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak berilmu.
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-QuranRidlo Abelian
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-Quran
"At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran"
Dalam garis besarnya, kitab ini mengandung sembilan bagian dan sebuah mukadimah yang menjelaskan secara ringkas latar-belakang dan kandungan kitab ini secara keseluruhan. Kemudian diteruskan dengan riwayat hidup Imam Nawawi.
Adapun kesembilan bagian yang menjadi inti kitab ini adalah:
• KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
• KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QUR’AN
• MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN ALQUR’AN
• PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR’AN
• PANDUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN
• ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QUR’AN
• ADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
• AYAT DAN SURAT YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU
• RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN
Dokumen tersebut membahas tentang keautentikan Al-Quran. Secara singkat, Al-Quran diyakini sebagai mukjizat yang kekal karena disusun dengan baik secara historis dan bahasanya indah, serta memuat informasi yang benar tentang hal-hal gaib.
Dokumen tersebut membahas tiga peringkat penurunan Al-Quran, yaitu (1) dari Allah ke Luh Mahfuz, (2) dari Luh Mahfuz ke langit dunia, dan (3) secara berangsur-angsur selama 22-25 tahun dari langit ke Rasulullah saw. Dokumen ini juga menjelaskan hikmah dari penurunan Al-Quran secara bertahap.
1. Bab pertama membahas keutamaan ilmu dan ayat-ayat Alquran yang mendorong untuk menuntut ilmu. Bab kedua membahas tentang menjawab pertanyaan ilmu ketika sedang berbicara. Bab ketiga membahas tentang berbicara dengan suara keras mengenai ilmu. Bab berikutnya membahas tentang perawi hadis.
Berikut adalah ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas pentingnya ilmu bagi kehidupan manusia, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat. Ilmu diperlukan untuk memahami agama dengan benar dan membedakan hal-hal yang baik dan buruk. Ahli ilmu akan memiliki keunggulan dan derajat yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak berilmu.
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-QuranRidlo Abelian
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-Quran
"At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran"
Dalam garis besarnya, kitab ini mengandung sembilan bagian dan sebuah mukadimah yang menjelaskan secara ringkas latar-belakang dan kandungan kitab ini secara keseluruhan. Kemudian diteruskan dengan riwayat hidup Imam Nawawi.
Adapun kesembilan bagian yang menjadi inti kitab ini adalah:
• KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
• KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QUR’AN
• MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN ALQUR’AN
• PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR’AN
• PANDUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN
• ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QUR’AN
• ADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
• AYAT DAN SURAT YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU
• RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN
Dokumen tersebut membahas tentang keautentikan Al-Quran. Secara singkat, Al-Quran diyakini sebagai mukjizat yang kekal karena disusun dengan baik secara historis dan bahasanya indah, serta memuat informasi yang benar tentang hal-hal gaib.
Dokumen tersebut membahas tiga peringkat penurunan Al-Quran, yaitu (1) dari Allah ke Luh Mahfuz, (2) dari Luh Mahfuz ke langit dunia, dan (3) secara berangsur-angsur selama 22-25 tahun dari langit ke Rasulullah saw. Dokumen ini juga menjelaskan hikmah dari penurunan Al-Quran secara bertahap.
Dokumen ini membahas tentang nuzul Al-Qur'an, yaitu proses turunnya wahyu Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad. Ia menjelaskan pengertian nuzul Al-Qur'an, tahapan penurunannya, masa penurunan yang terbagi atas periode Mekkah dan Madinah, serta hikmah penurunan Al-Qur'an secara bertahap. Dokumen ini juga membahas kontribusi kajian nuzul Al-Qur'an dalam
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai keutamaan Al-Quran dan pentingnya membacanya. Ia menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadr di bulan Ramadhan, dan proses penurunannya secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun. Dokumen tersebut juga menyoroti kelebihan membaca Al-Quran dan hadis-hadis Nabi tentang pahala bagi yang membacanya.
Kitab ini membahas tentang keutamaan membaca dan mengkaji Al-Quran. Terdiri dari sembilan bab yang membahas topik-topik seperti kelebihan orang yang membaca Al-Quran, panduan mengajar dan belajar Al-Quran, serta adab dalam berinteraksi dengan Al-Quran. Tulisan ini ditulis oleh Imam Nawawi, seorang ulama besar abad ke-13, untuk meningkatkan pemahaman umat Islam terhadap Al-Quran.
Dokumen ini membahas pentingnya membaca Al-Quran bagi umat Islam dan beberapa kiat untuk hidup di bawah naungan Al-Quran, seperti memahami kandungan ayat, menghayati keagungan Al-Quran, dan membersihkan diri dari hal-hal yang menghalangi pemahaman. Disebutkan pula beberapa hadis Nabi tentang keutamaan membaca Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis dalil syara' yang meliputi Al-Quran, As-Sunnah, Ijma' sahabat, dan Qiyas. Ijma' sahabat dijelaskan sebagai kesepakatan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan penghubung antara umat Islam dengan Nabi. Qiyas didefinisikan sebagai menyamakan hukum suatu perkara baru dengan perkara yang sudah ada hukumnya berdasarkan kesamaan ilalah
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dasar-dasar keislaman yang mencakup materi Al Quran dan Ulumul Quran seperti adab tilawah, hifdz Al Quran, tafsir, dan hukum tilawah. Dokumen juga membahas kurikulum pendidikan Islam yang mencakup tujuan instruksional dan pokok-pokok materi untuk setiap topiknya.
Al-Quran memiliki beberapa karakteristik utama sebagai Kitab Ilahi yang lengkap dan terpelihara, menjadi penjelas dan mudah dipahami untuk seluruh umat manusia. Al-Quran dinamakan dengan berbagai nama seperti Quran, Kitab, Furqan, dan memiliki sifat-sifat seperti cahaya, petunjuk, dan rahmat. Terdapat perbedaan antara Al-Quran, hadis qudsi dan hadis nabawi dalam asal usul
Penurunan dan penulisan al-Quran zaman RasulullahNoor Aziah Mamat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berperingkat dari Allah SWT melalui malaikat Jibril untuk membuktikan kerasulannya. Penurunan Al-Quran dilakukan secara bertahap agar masyarakat dapat memahami dan menghafalnya dengan mudah.
Dokumen tersebut membahas tentang keutamaan sholat malam, meliputi 14 poin utama seperti sholat malam sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, dilakukan oleh orang-orang saleh, menghapus dosa, mendapatkan cinta Allah, memasukkan seseorang ke surga, dan mendapatkan pahala besar.
Iltizam artinya komitmen siapapun yang berkiprah dibidang dakwah menjadi sbeuah keharusan memiliki sifat iltizam. yaitu sebuah sikap berkomitmen dalam dakwa
Para ulama memberikan perhatian besar terhadap pengetahuan tentang asbabun nuzul untuk menafsirkan Al-Quran. Beberapa ulama terkenal yang mengkhususkan diri dalam bidang ini meliputi Ali bin Madini, Al-Wahidi, Al-Ja'bari, Ibn Hajar Al-Atsqolani, dan As-Suyuti. Pedoman utama dalam mengetahui asbabun nuzul adalah riwayat sahih dari Rasulullah SAW atau sahabat. Pengetahuan asbabun nuzul mem
Tiga prinsip utama dalam meletakkan landasan menuntut ilmu adalah: (1) menuntut ilmu agama yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah adalah kewajiban individu, (2) menuntut ilmu lain di luar itu adalah kewajiban bersama, dan (3) ilmu yang dimaksud dalam ayat dan hadis adalah ilmu agama.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pendidikan Islam yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan ajaran agama kepada para sahabat, seperti metode demonstrasi, diskusi, dan cerita. Beberapa hadis juga dikutip sebagai contoh penerapan metode-metode tersebut dalam pendidikan.
Dokumen ini membahas tentang nuzul Al-Qur'an, yaitu proses turunnya wahyu Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad. Ia menjelaskan pengertian nuzul Al-Qur'an, tahapan penurunannya, masa penurunan yang terbagi atas periode Mekkah dan Madinah, serta hikmah penurunan Al-Qur'an secara bertahap. Dokumen ini juga membahas kontribusi kajian nuzul Al-Qur'an dalam
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai keutamaan Al-Quran dan pentingnya membacanya. Ia menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadr di bulan Ramadhan, dan proses penurunannya secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun. Dokumen tersebut juga menyoroti kelebihan membaca Al-Quran dan hadis-hadis Nabi tentang pahala bagi yang membacanya.
Kitab ini membahas tentang keutamaan membaca dan mengkaji Al-Quran. Terdiri dari sembilan bab yang membahas topik-topik seperti kelebihan orang yang membaca Al-Quran, panduan mengajar dan belajar Al-Quran, serta adab dalam berinteraksi dengan Al-Quran. Tulisan ini ditulis oleh Imam Nawawi, seorang ulama besar abad ke-13, untuk meningkatkan pemahaman umat Islam terhadap Al-Quran.
Dokumen ini membahas pentingnya membaca Al-Quran bagi umat Islam dan beberapa kiat untuk hidup di bawah naungan Al-Quran, seperti memahami kandungan ayat, menghayati keagungan Al-Quran, dan membersihkan diri dari hal-hal yang menghalangi pemahaman. Disebutkan pula beberapa hadis Nabi tentang keutamaan membaca Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis dalil syara' yang meliputi Al-Quran, As-Sunnah, Ijma' sahabat, dan Qiyas. Ijma' sahabat dijelaskan sebagai kesepakatan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan penghubung antara umat Islam dengan Nabi. Qiyas didefinisikan sebagai menyamakan hukum suatu perkara baru dengan perkara yang sudah ada hukumnya berdasarkan kesamaan ilalah
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dasar-dasar keislaman yang mencakup materi Al Quran dan Ulumul Quran seperti adab tilawah, hifdz Al Quran, tafsir, dan hukum tilawah. Dokumen juga membahas kurikulum pendidikan Islam yang mencakup tujuan instruksional dan pokok-pokok materi untuk setiap topiknya.
Al-Quran memiliki beberapa karakteristik utama sebagai Kitab Ilahi yang lengkap dan terpelihara, menjadi penjelas dan mudah dipahami untuk seluruh umat manusia. Al-Quran dinamakan dengan berbagai nama seperti Quran, Kitab, Furqan, dan memiliki sifat-sifat seperti cahaya, petunjuk, dan rahmat. Terdapat perbedaan antara Al-Quran, hadis qudsi dan hadis nabawi dalam asal usul
Penurunan dan penulisan al-Quran zaman RasulullahNoor Aziah Mamat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berperingkat dari Allah SWT melalui malaikat Jibril untuk membuktikan kerasulannya. Penurunan Al-Quran dilakukan secara bertahap agar masyarakat dapat memahami dan menghafalnya dengan mudah.
Dokumen tersebut membahas tentang keutamaan sholat malam, meliputi 14 poin utama seperti sholat malam sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, dilakukan oleh orang-orang saleh, menghapus dosa, mendapatkan cinta Allah, memasukkan seseorang ke surga, dan mendapatkan pahala besar.
Iltizam artinya komitmen siapapun yang berkiprah dibidang dakwah menjadi sbeuah keharusan memiliki sifat iltizam. yaitu sebuah sikap berkomitmen dalam dakwa
Para ulama memberikan perhatian besar terhadap pengetahuan tentang asbabun nuzul untuk menafsirkan Al-Quran. Beberapa ulama terkenal yang mengkhususkan diri dalam bidang ini meliputi Ali bin Madini, Al-Wahidi, Al-Ja'bari, Ibn Hajar Al-Atsqolani, dan As-Suyuti. Pedoman utama dalam mengetahui asbabun nuzul adalah riwayat sahih dari Rasulullah SAW atau sahabat. Pengetahuan asbabun nuzul mem
Tiga prinsip utama dalam meletakkan landasan menuntut ilmu adalah: (1) menuntut ilmu agama yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah adalah kewajiban individu, (2) menuntut ilmu lain di luar itu adalah kewajiban bersama, dan (3) ilmu yang dimaksud dalam ayat dan hadis adalah ilmu agama.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pendidikan Islam yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan ajaran agama kepada para sahabat, seperti metode demonstrasi, diskusi, dan cerita. Beberapa hadis juga dikutip sebagai contoh penerapan metode-metode tersebut dalam pendidikan.
Mutiara Sunnah Nabawi memberikan informasi tentang keutamaan menuntut ilmu, kebersihan hati, dan keistimewaan bulan Ramadhan serta kemampuan Al-Quran sebagai penawar. Dokumen ini menekankan pentingnya menuntut ilmu untuk ridha Allah, membersihkan hati dari sifat-sifat buruk, memanfaatkan bulan suci Ramadhan, dan menggunakan Al-Quran sebagai obat rohani dan jasmani.
Hadits ini membahas pentingnya menuntut ilmu sepanjang hidup sesuai ajaran Islam. Beberapa poin pentingnya adalah: (1) Menuntut ilmu wajib bagi Muslim, (2) Mencari ilmu dari buaian hingga liang lahat, (3) Ilmu dapat membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Hadits-Hadits Pilihan Seputar Agama Dan Akhlak membahas 3 topik utama dalam 3 kalimat:
1) Keutamaan menuntut ilmu agama dan berwara', 2) Pahala amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa, tetap ada meski sudah meninggal, 3) Bahaya berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Tafsir QS al-Qamar/54: 17 menjelaskan bahwa Al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Allah telah memudahkan Al-Quran agar manusia dapat mengambil pelajaran tentang hukum-hukum, akidah, dan nasihat. Kebenaran agama juga jelas, meski diperlukan kesungguhan untuk memahaminya.
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk AnakGuru Online
Metode pendidikan Rasulullah Saw untuk anak mencakup program pendidikan anak usia dini, wajib belajar sepanjang hayat, dan mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya melalui pengajaran Al Quran dan sunnah.
Riba (bunga) akan merajalela menjelang hari kiamat. Hal ini terbukti dengan banyaknya bank dan orang yang terlibat dalam transaksi ribawi saat ini. Manusia juga tidak lagi memilih cara yang halal untuk mencari nafkah dan tidak peduli berasal dari sumber yang halal atau haram. Ini sesuai dengan prediksi dalam hadis Nabi tentang munculnya zaman dimana orang tidak memperdulikan lagi sumber uangnya.
1. Hadis Nabi menyebutkan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, mengikuti jejak umat Yahudi dan Nasrani yang terpecah menjadi 71 dan 72 golongan. Perpecahan ini dianggap pasti terjadi meski logika belum dapat membuktikannya.
2. Alquran dan hadis melarang umat berpecah dan mengikuti hawa nafsu. Termasuk ayat yang melarang bercerai-berai dan berselisih serta memerintahkan teg
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang realita kebangkitan Islam dan perselisihan antar kelompok Islam akibat ketidaktahuan akan kekuatan mereka dan perbedaan dalam memahami al-Quran dan sunnah.
2. Kelompok-kelompok Islam disarankan untuk bersatu dalam membangun kembali kejayaan Islam dengan meninggalkan perselisihan dan saling tolong menolong berdasarkan kebenaran.
Dokumen tersebut membahas tiga poin utama tentang qadha' puasa Ramadhan, yaitu: 1) Tidak wajib dilakukan segera dan boleh ditunda hingga bulan Sya'ban; 2) Tidak perlu dilakukan secara berturut-turut, boleh dipisah; 3) Jika seseorang meninggal dengan hutang puasa nadzar, walinya harus menggantikannya dengan berpuasa, tidak untuk puasa Ramadhan atau lainnya
Qadar merupakan salah satu rukun iman yang meyakini bahwa segala yang terjadi, baik dan buruk berasal dari kehendak Allah. Iman akan qadar mencakup kepercayaan bahwa Allah mengetahui, mencatat, menghendaki, dan menciptakan segala sesuatu. Manusia hanya mahluk ciptaan Allah yang tidak dapat menolak takdir-Nya. Petunjuk dan kesesatan seseorang juga ditentukan oleh Allah berdasarkan ra
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
Penggunaan istilah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sudah ada sejak generasi pertama umat Islam untuk
menyebut mereka yang memegang teguh sunnah Nabi dan menolak bid'ah. Beberapa ulama salaf seperti Ibnu
Abbas, Ayyub as-Sikhtiyani, Sufyan ats-Tsaury, dan Fudhail bin Iyadh telah menggunakan istilah ini.
Kemudian istilah ini diikuti oleh ulama-ulama besar seperti Imam Ahmad bin Han
Tokoh-tokoh yang memperkenalkan bid'ah (ajaran sesat) dan menyebabkan perpecahan umat Islam diuraikan. Beberapa tokoh tersebut adalah Ibnu Sauda' Abdullah bin Saba' yang mempromosikan campuran antara bid'ah Khawarij dan Syi'ah, Ma'bad Al-Juhani yang mempromosikan pemikiran sesat tentang takdir, Ghailan Ad-Dimasyqi yang menyebarkan pemikiran sesat tentang takdir dan tafsir Al-Quran, serta Al-Ja'd
Perpecahan umat Islam pertama kali muncul dari ajaran sesat Saba'iyah yang disebarkan oleh Ibnu Saba'. Ajaran ini kemudian membentuk dua kelompok besar, yaitu Khawarij dan Syi'ah. Perpecahan sebenarnya terjadi setelah kematian Utsman bin Affan. Para sahabat tidak pernah terpecah atau mengajarkan ajaran sesat, dan justru menentang keras terbentuknya perpecahan.
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Ra Hardianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ada pendapat bahwa hadis shahih yang bertentangan dengan Al-Qur'an harus ditolak, namun ini keliru karena tidak mungkin Rasulullah memberikan keterangan yang bertentangan dengan Al-Qur'an.
2. Hadis tentang mayit yang disiksa karena tangisan keluarga dapat ditafsirkan secara kontekstual, yaitu hanya bagi mayit yang sengaja tidak menasihati keluarga agar tidak berduka ber
Teks ini membahas definisi istilah "salaf" secara bahasa dan istilah. Secara bahasa, salaf berarti orang-orang yang mendahului dalam ilmu, iman, dan kebaikan. Secara istilah, salaf merujuk khusus kepada para sahabat Nabi dan generasi-generasi awal Muslim setelahnya yang mengikuti teladan mereka. Teks ini juga menjelaskan pandangan ulama salaf awal tentang pentingnya mengikuti teladan salaf dalam
Dokumen tersebut membahas hukum menanamkan saham di bank yang beroperasi dengan sistem bunga. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan bahwa bank didirikan atas dasar riba, yang dilarang dalam Alquran. Ia mengutip beberapa ayat Alquran dan hadis yang melarang riba. Karena itu, menanamkan saham di bank tersebut diharamkan. Para ulama dan da'i juga memiliki tanggung jawab besar untuk menjelask
1. Penutup Kitab : Rifqon Ahlas Sunnah Bi Ahlis Sunnah
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1114&bagian=0
Penutup Kitab : Rifqon Ahlas Sunnah Bi Ahlis Sunnah
Kategori :
Rifqon Ahlassunnah
Tanggal : Selasa, 19 Oktober 2004 11:26:48 WIB
PENUTUP KITAB : RIFQON AHLASSUNNAH BI AHLISSUNNAH
Oleh
Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr
Sebagai penutup, saya wasiatkan kepada para penuntut ilmu semua agar bersyukur kepada Allah, karena atas
taufikNya semata mereka bisa menjadi seorang penuntut ilmu. Oleh karena itu, hendaknya mereka senantiasa
menjaga keikhlasan dalam menuntut ilmu dan mau mengorbankan segala yang berharga, termasuk
jiwa-raganya, dalam rangka mendapatkan ilmu tersebut. Hendaknya mereka memanfaatkan waktunya untuk
menyibukkan diri dengan kegiatan keilmuan, karena ilmu tidak bisa didapatkan dengan berangan-angan atau
tenggelam dalam kemalasan dan keterlenaan. Yahya bin Abu Katsir Al-Yamani berkata, “Ilmu tidak akan
didapatkan dengan bersantai-santai” [1]
Sungguh banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi yang menerangkan keutamaan ilmu dan orang
yang memilikinya. Allah Ta’ala berfirman.
“Artinya : Allah dan para malaikat serta orang-orang yang berilmu menyatakan (bersaksi) bahwa tiada tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia (Allah)” [Ali-Imran : 18
Allah Ta’ala juga berfirman.
“Artinya : Katakanlah, ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?” [Az-Zumar : 10]
Allah Ta’ala juga berfirman.
“Artinya : Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang
berilmu beberapa derajat” [Al-Mujadalah : 11]
Allah Ta’ala juga berfirman.
“Artinya : Dan katakanlah : Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmuku” [Thaha : 114]
Hadits-hadits tentang masalah itu di antaranya adalah sabda Rasulullah.
“Artinya : Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka Allah akan memberi kefahaman kepadanya
dalam masalah agama” [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari no.71 dan Muslim no. 1037]
Hadit ini menunjukkan tentang tanda-tanda Allah hendak memberikan kebaikan pada seorang hamba yaitu
Halaman 1/3
2. Penutup Kitab : Rifqon Ahlas Sunnah Bi Ahlis Sunnah
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1114&bagian=0
dengan memberikan pemahaman dalam masalah agama. Hal itu karena dengan paham tentang masalah agama,
maka dirinya akan menyembah Allah dengan ilmu dan juga akan menyeru orang lain dengan ilmu juga.
Rasulullah juga bersabda.
“Artinya : Yang terbaik di antara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya” [Hadits ini
diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5027]
Beliau juga bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya Allah mengangkat derajat sebuah kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an) dan
merendahkan yang lain dengan kitab ini pula” [Hadits Riwayat Muslim no. 817]
Beliau juga bersabda.
“Artinya : Semoga Allah membaguskan seseorang yang mendengar perkataanku kemudian menghafalnya dan
menyampaikannya seperti yang ia dengar” [2]
Nabi juga bersabda.
“Artinya : Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memasukkan orang tersebut
pada salah satu jalan menuju surga. Sesungguhnya malaikat mengatupkan sayapanya karena ridha kepada
seluruh penuntut ilmu. Penghuni langit dan bumi, sampai ikan sekalipun yang ada di dalam air memohonkan
ampun untuk seorang alim. Keutamaan seorang alim dibandingkan seorang ahli ibadah seperti keutamaan
cahaya bulan purnama dibandingkan cahaya bintang-bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi, namun
mereka tidak mewariskan dinar maupun dirham. Mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa yang
mengambil ilmu tersebut sungguh ia telah mendapatkan bagian yang banyak dari warisan tersebut” [3]
Beliau juga bersada.
“Artinya : Apabila seorang manusia meninggal maka terputuslah pahala segala amalannya kecuali dari tiga
perkara ; yaitu sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendo’akannya” [Hadits ini
diriwayatkan oleh Muslim no. 1631]
Beliau juga bersabda.
“Artinya : Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak pahala
orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka. Barangsiapa yang menyeru kepada
kesesatan, maka ia akan menanggung dosa sebanyak dosa orang yang mengikutinya itu tanpa mengurangi
sedikitpun dari dosa mereka” [Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim no. 2674]
Pada kesempatan ini, saya wasiatkan pula kepada siapa saja agar mengisi waktu dan umurnya dengan hal-hal
yang mendatangkan kebaikan bagi manusia. Nabi bersabda.
“Artinya : Ada dua kenikmatan yang banyak menipu manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang” [4]
Saya wasiatkan juga kepada semuanya saja agar senantiasa meny.0ibukkan diri dengan hal-hal yang
bermanfaat dan meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat, karena Rasulullah bersabda.
“Artinya : Diantara indikasi baiknya ke-islaman seseorang adalah mau meninggalkan sesuatu yang tidak
bermanfaat baginya” [5]
Saya juga berwasiat agar kalian berlaku adil dan bersikap tengah-tengah, tidak berlebih-lebihan dan juga tidak
meremeh-remehkan, karena Nabi bersabda.
“Artinya : Berhati-hati kalian terhadap sikap berlebih-lebihan dalam agama : Ketahuilah, orang-orang sebelum
Halaman 2/3
3. Penutup Kitab : Rifqon Ahlas Sunnah Bi Ahlis Sunnah
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1114&bagian=0
kalian binasa karena sikap berlebih-lebihan dalam agama” [6]
Saya juga berwasiat agar kalian waspada terhadap perbuatan zhalim, karena ada larangan yang terdapat dalam
hadits Qudsi.
“Artinya : Wahai para hambaku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diriKu, dan Aku
telah menjadikan sikap zalim sebagai sesuatu yang diharamkan untuk kalian. Oleh karena itu, janganlah kalian
saling menzalimi” [Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim no. 2577]
Dan sabda Rasulullah.
“Artinya : Takutilah oleh kalian kezaliman ; sesungguhnya kezaliman membawa kegelapan pada hari kiamat”
[Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim no. 2578]
Saya memohon kepada Allah Allah Ta’ala semoga berkenan memberikan taufiqNya kepada kita semua untuk
mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan beramal dengannya, serta mendakwahkannya dengan keterangan yang
jelas.
Semoga Allah mengumpulkan kita semua dalam kebenaran dan petunjuk, dan menyelamatkan kita semuanya
dari berbagai bencana, baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Sesungguhnya Allah Maha Penolong
dalam hal tersebut dan Mahakuasa.
Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam serta keberkahan kepada hamba dan RasulNya, Nabi kita,
Muhammad dan kepada keluarga serta para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik
sampai hari kemudian. Amin
[Disalin dari buku Rifqon Ahlassunnah Bi Ahlissunnah Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr, hal 17-21,
Terbitan Titian Hidayah Ilahi]
_________
Foote Note
[1] Hadits ini adalah shahih mutawatir. Lebih dari dua puluh orang shahabat meriwayatkan hadits ini.
Hadits ini saya sebutkan dalam kitabku yang berjudul Dirasah Hadits Nadhdharallahu Imra’an Sami’a
Maqalati Riwayah Wa Dirayah.
[2] Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud no. 3628 dan lainnya. Lihat takhrijnya dalam kitab Shahih
At-Targhib wa At-Tarhib no. 70, dan Ta’liq Musnad Imam Ahmad no. 21715. Ibnu Rajab memberikan
penjelasan tentang hadits ini dalam bahasan tersendiri. Potongan pertama dari hadits tersebut terdapat dalam
Kitab Shahih Muslim no. 2699
[3] Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6412. Hadits ini adalah hadits pertama
yang disebutkannya dalam kitab Ar-Riqaq. Al-Bukhari juga menyebutkan dalam kitab tersebut sebuah atsar
dari Ali bin Abi
Halaman 3/3