Dokumen ini membahas tentang rincian teknis penyimpanan limbah B3 di Indonesia. Secara garis besar mencakup ketentuan standar penyimpanan limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam NIB, rincian teknis penyimpanan limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam persetujuan lingkungan, serta pemantauan dan pelaporan penyimpanan limbah B3.
Dokumen tersebut membahas tentang perizinan dalam pengelolaan limbah B3 di rumah sakit. Terdapat beberapa masalah dalam pengelolaan limbah medis seperti pembuangan sembarangan dan pembakaran tanpa izin. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan ketentuan pengelolaan limbah B3 serta sistem pengelolaan limbah rumah sakit yang sesuai."
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) di Indonesia. Beberapa poin penting yang diatur mencakup definisi limbah B3, kewajiban pengelolaan limbah B3 bagi penghasil limbah, persyaratan izin pengelolaan limbah B3, dan penyelenggaraan pengelolaan limbah B3 yang mencakup pengurangan, penyimpanan sementara, pengemasan, dan fasilitas penyimpanan limbah B
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3), mulai dari definisi, identifikasi, pengendalian, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, pemanfaatan, dan penimbunan limbah B3. Hal-hal penting yang difokuskan adalah larangan membuang, mengencer, dan mengimpor limbah B3 secara langsung ke lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang rincian teknis penyimpanan limbah B3 di Indonesia. Secara garis besar mencakup ketentuan standar penyimpanan limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam NIB, rincian teknis penyimpanan limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam persetujuan lingkungan, serta pemantauan dan pelaporan penyimpanan limbah B3.
Dokumen tersebut membahas tentang perizinan dalam pengelolaan limbah B3 di rumah sakit. Terdapat beberapa masalah dalam pengelolaan limbah medis seperti pembuangan sembarangan dan pembakaran tanpa izin. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan ketentuan pengelolaan limbah B3 serta sistem pengelolaan limbah rumah sakit yang sesuai."
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) di Indonesia. Beberapa poin penting yang diatur mencakup definisi limbah B3, kewajiban pengelolaan limbah B3 bagi penghasil limbah, persyaratan izin pengelolaan limbah B3, dan penyelenggaraan pengelolaan limbah B3 yang mencakup pengurangan, penyimpanan sementara, pengemasan, dan fasilitas penyimpanan limbah B
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3), mulai dari definisi, identifikasi, pengendalian, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, pemanfaatan, dan penimbunan limbah B3. Hal-hal penting yang difokuskan adalah larangan membuang, mengencer, dan mengimpor limbah B3 secara langsung ke lingkungan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
Berikut ini merupakan sosialisasi PP 22/2021 tentang PPPLH yang disampaikan oleh KLHK. Berisi :
- Perubahan-perubahan
- Sistematika P3LH
- Struktur kerangka P3LH
- Persetujuan Lingkungan
-
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan untuk memperoleh izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kabupaten Banyuasin. Persyaratan administrasi meliputi dokumen perusahaan dan lingkungan, sedangkan persyaratan teknis meliputi peta lokasi, desain TPS, prosedur operasi standar, dan sarana pendukung seperti pagar, bak penampungan, dan label limbah. Setiap perusaha
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiJoy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang struktur organisasi pengelola sistem pengelolaan air limbah terpusat (SPAL-T) di tingkat daerah. Beberapa struktur organisasi yang dijelaskan meliputi dinas khusus yang menangani SPAL-T, bidang SPAL-T dalam dinas, dan unit pelaksana teknis daerah sebagai pengelola SPAL-T. Dokumen ini juga membahas penataan jabatan fungsional dan analisis beban kerja dalam merumuskan struktur
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisJoy Irman
Biofilter merupakan sistem pengolahan air limbah yang memanfaatkan mikroorganisme yang tumbuh pada permukaan media kontak. Biofilter dapat beroperasi secara anaerobik, aerobik, atau kombinasi keduanya. Proses anaerobik akan menghasilkan biogas, sedangkan proses aerobik memerlukan pasokan oksigen. Biofilter efektif menghilangkan zat organik dan padatan tersuspensi dari air limbah domestik atau industri.
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Instansi
Dokumen tersebut membahas pengelolaan limbah non-B3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, mencakup ruang lingkup, jenis limbah non-B3, persyaratan pengelolaan meliputi pengurangan, penyimpanan, pemanfaatan, penimbunan, dan pelaporan limbah non-B3.
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Dokumen tersebut membahas penanganan sampah rumah tangga meliputi 5 tahapan yaitu pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Ditekankan pentingnya pemilahan sampah sesuai jenisnya di tempat-tempat seperti TPS dan TPS 3R sebelum ditangani lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang format dan substansi laporan pengelolaan limbah B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan pengelolaan limbah B3 harus memuat informasi sumber, jenis, jumlah limbah yang dihasilkan, proses pengelolaannya, serta pihak penerima laporan. Substansi laporan meliputi kegiatan penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, hingga penimbunan limbah B3
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
Berikut ini merupakan sosialisasi PP 22/2021 tentang PPPLH yang disampaikan oleh KLHK. Berisi :
- Perubahan-perubahan
- Sistematika P3LH
- Struktur kerangka P3LH
- Persetujuan Lingkungan
-
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan untuk memperoleh izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kabupaten Banyuasin. Persyaratan administrasi meliputi dokumen perusahaan dan lingkungan, sedangkan persyaratan teknis meliputi peta lokasi, desain TPS, prosedur operasi standar, dan sarana pendukung seperti pagar, bak penampungan, dan label limbah. Setiap perusaha
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiJoy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang struktur organisasi pengelola sistem pengelolaan air limbah terpusat (SPAL-T) di tingkat daerah. Beberapa struktur organisasi yang dijelaskan meliputi dinas khusus yang menangani SPAL-T, bidang SPAL-T dalam dinas, dan unit pelaksana teknis daerah sebagai pengelola SPAL-T. Dokumen ini juga membahas penataan jabatan fungsional dan analisis beban kerja dalam merumuskan struktur
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisJoy Irman
Biofilter merupakan sistem pengolahan air limbah yang memanfaatkan mikroorganisme yang tumbuh pada permukaan media kontak. Biofilter dapat beroperasi secara anaerobik, aerobik, atau kombinasi keduanya. Proses anaerobik akan menghasilkan biogas, sedangkan proses aerobik memerlukan pasokan oksigen. Biofilter efektif menghilangkan zat organik dan padatan tersuspensi dari air limbah domestik atau industri.
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Instansi
Dokumen tersebut membahas pengelolaan limbah non-B3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, mencakup ruang lingkup, jenis limbah non-B3, persyaratan pengelolaan meliputi pengurangan, penyimpanan, pemanfaatan, penimbunan, dan pelaporan limbah non-B3.
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Dokumen tersebut membahas penanganan sampah rumah tangga meliputi 5 tahapan yaitu pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Ditekankan pentingnya pemilahan sampah sesuai jenisnya di tempat-tempat seperti TPS dan TPS 3R sebelum ditangani lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang format dan substansi laporan pengelolaan limbah B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan pengelolaan limbah B3 harus memuat informasi sumber, jenis, jumlah limbah yang dihasilkan, proses pengelolaannya, serta pihak penerima laporan. Substansi laporan meliputi kegiatan penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, hingga penimbunan limbah B3
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3), meliputi definisi limbah B3, aktivitas manusia yang menghasilkan limbah B3, prinsip pengelolaan limbah B3, regulasi pengelolaan limbah B3 di Indonesia, serta beberapa kasus pencemaran akibat limbah B3 baik di Indonesia maupun negara lain.
Penjelasan tentang lokasi dan jenis fasilitas penyimpanan limbah B3 harus memenuhi ketentuan teknis tertentu seperti lokasi bebas banjir, jenis bangunan sesuai karakteristik limbah, dan sistem drainase untuk mencegah tumpahan. Fasilitas penyimpanan berupa bangunan, tangki, silo, tempat tumpukan, atau kolam penampungan wajib dilengkapi saluran pembuangan dan bak penampung.
Penjelasan tentang lokasi dan jenis fasilitas penyimpanan limbah B3 harus memenuhi ketentuan teknis tertentu seperti lokasi bebas banjir, jenis fasilitas sesuai karakteristik limbah, dan spesifikasi teknis seperti kapasitas, saluran drainase, dan sistem pengawasan.
Dokumen tersebut membahas penyusunan program kedaruratan pengelolaan limbah B3 dan non B3 skala wilayah. Dokumen menjelaskan tentang siklus penyusunan program, muatan penyusunan program, analisis risiko kedaruratan limbah B3, serta data dan metode yang diperlukan dalam penyusunan program kedaruratan tersebut."
Dokumen ini membahas tentang penyimpanan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) dan izin penyimpanan limbah B3. Dokumen ini menjelaskan dasar hukum, definisi limbah B3, persyaratan administrasi dan teknis untuk mendapatkan izin penyimpanan limbah B3, serta fasilitas dan sarana prasarana yang harus tersedia di tempat penyimpanan sementara limbah B3.
Peraturan ini mengatur tentang struktur pejabat pengelola barang milik daerah dan format perencanaan kebutuhan barang milik daerah untuk pengadaan dan pemeliharaan barang. Dokumen ini berisi contoh format usulan rencana kebutuhan barang milik daerah, hasil penelaahan rencana kebutuhan barang milik daerah, dan petunjuk pengisian masing-masing format.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi dan teknik penyimpanan limbah B3, termasuk persyaratan penyimpanan, pengemasan, penandaan, fasilitas penyimpanan, waktu penyimpanan, dan prinsip-prinsip pengumpulan limbah B3."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik dalam aktivitas pembangunan dan industri untuk mencegah polusi dan kerusakan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan prosedur pengawasan yang perlu dilakukan pemerintah untuk memastikan industri mentaati peraturan lingkungan, seperti inspeksi rutin, pengawasan kualitas limbah cair dan emisi, serta himbauan untuk mengur
Similar to Pengisian Inventarisasi Data Kedaruratan Penngelolaan Limbah B3.pptx (20)
2. Penyusunan Program
Kedaruratan PLB3
Pasal 428
“Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3, Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengangkut Limbah B3,
Pengolah Limbah B3, dan/atau Penimbun Limbah B3 wajib Memiliki Sistem Tanggap Darurat.”
1.
Pelatihan dan Geladi
Kedaruratan
2.
Penanggulangan
Kedaruratan Pengelolaan
Limbah B3
3.
Setiap Orang yang menghasilkan LB3, Pengumpul LB3, Pengangkut LB3,
Pemanfaatan LB3, Pengolah LB3, dan/atau Penimbun LB3 WAJIB MENYUSUN
PROGRAM KEDARURATAN PLB3 sesuai dengan kegiatan yang dilakukannya
Pasal 431
Pasal 432
Kepala Lembaga pemerintah non kementerian, Kepala intansi daerah
provinsi, dan Kepala intansi daerah kabupaten/kota wajib menyusun Program
Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 sesuai kewenangannya
Pasal 429
Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan Limbah B3 terdiri atas :
SISTEM TANGGAP DARURAT (STD)
PENGELOLAAN B3 DAN/ATAU LIMBAH B3
3. PENGUMPULAN DATA
DAN INFORMASI
• Jenis Kegiatan
• Sektor Industri
• Jumlah B3 dan/atau
limbah B3
• Kategori limbah B3
• Karakteristik limbah B3
• Sumber limbah B3
IDENTIFIKASI DAN
ANALISIS RISIKO
KEDARURATAN
• Potensi bahaya
terhadap manusia
• Potensi bahaya
terhadap lingkungan
• Risiko kedaruratan
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN
INFRASTRUKTUR
• Organisasi
• Koordinasi
• Fasilitas dan Peralatan
• Prosedur
penanggulangan
PENENTUAN FUNGSI
PENANGGULANGAN
LINGKUNGAN HIDUP
• Identifikasi kejadian
• Pelaporan
• Pengaktifan Tim
• Tindakan Mitigasi
• Perlindungan Segera
• Pemberian Informasi
Kepada Masyarakat
PROGRAM
KEDARURATAN
PENGELOLAAN B3
DAN/ATAU LIMBAH B3
Inventarisasi Data Kedaruratan Pengelolaan LB3
4. FORMULIR MATRIKS IDENTIFIKASI RISIKO KEDARURATAN
A. Data Pengelolaan B3
Petunjuk Pengisian:
1. Kolom (1): Nomor diisi dengan nomor urutan data yang diisikan.
2. Kolom (2): Nama Perusahaan diisi dengan Nama Perusahaan yang terdaftar dalam dokumen resmi, misal akta pendirian, izin usaha, dsb.
3. Kolom (3): Jenis Kegiatan Pengelolaan B3 diisi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Misal: penghasil B3, penyimpanan B3, pengumpul B3, pengangkut B3, pemanfaat B3.
4. Kolom (4): Jenis Usaha/Kegiatan diisi dengan jenis sektor industri perusahaan, misal: sektor industri tekstil, sektor industri agro, dsb.
5. Kolom (5): Diisi dengan lokasi kegiatan usaha/kegiatan secara lengkap, disertai dengan nama desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota.
6. Kolom (6): diisi dengan jenis atau nama B3 yang dihasilkan/ dikelola/ digunakan.
7. Kolom (7): diisi dengan klasifikasi B3 (mudah meledak, pengoksidasi, sangat mudah sekali menyala, sangat mudah menyala, mudah menyala, amat sangat beracun, beracun, iritasi, korosif, bahaya bagi
lingkungan, karsinogenik, teratogenik, mutagenic, bahaya gas bertekanan). Yang didasarkan dari Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3.
8. Kolom (8): diisi dengan kategori B3.
9. Kolom (9): diisi dengan kuantitas B3 yang dikelola dalam satuan berat (ton) pada kurun waktu saatu tahun di tahun 2021.
10. Kolom (10): diisi dengan bahaya yang kemungkinan ditimbulkan dari suatu B3, misalnya: menyebabkan bahaya bagi kesehatan seperti iritasi mata, kulit, dll atau bahaya terhadap lingkungan misalnya:
menyebabkan ledakan jika bereaksi dengan bahan kimia jenis tertentu, dsb.
11. Kolom (11): diisi dengan jenis Kedaruratan yang mungkin terjadi, misal tumpah, terbakar, meledak, dsb.
12. Kolom (12): diisi dengan frekuensi kejadian tumpahan dan/atau kedaruratan B3 yang terjadi dalam lingkup perusahaan (misal: 7 kali/bulan).
13. Kolom (13): diisi dengan obyek yang kemungkinan terdampak apabila terjadi kearuratan B3 (misal: lingkungan, manusia/binatang, tumbuhan).
14. Kolom (14): diisi dengan media lingkungan yang mungkin terpapar apabila terjadi kearuratan (misal: udara, tanah, air permukaan, air tanah, dst).
15. Kolom (15): diisi dengan waktu paparan terhadap obyek dan media lingkungan apabila terjadi kedaruratan (missal: 7 hari, 10 hari, dst).
No.
Nama
Perusahaan
Jenis
Kegiatan
Pengelolaan
B3
Jenis
Usaha/
Kegiatan
Lokasi
Jenis
B3
Karakteristik
B3
Kategori
B3
Jumlah B3
yang
digunakan
tahun 2021
(ton)
Potensi
Bahaya
B3
Risiko
Kedaruratan
Frekuensi
Kejadian
Tumpahan
dan/atau
Kedaruratan
(kali/bulan)
Obyek
Terdampak
Media
Lingkungan
Waktu
Paparan
(hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1
2
3
5. FORMULIR MATRIKS IDENTIFIKASI RISIKO KEDARURATAN
A. Data Pengelolaan B3 (Contoh Pengisian)
No.
Nama
Perusahaan
Jenis
Kegiatan
Pengelolaan
B3
Jenis
Usaha/
Kegiatan
Lokasi Jenis B3
Karakteristik
B3
Kategori
B3
Jumlah
B3 yang
digunakan
tahun
2021 (ton)
Potensi
Bahaya
B3
Risiko
Kedaruratan
Frekuensi
Kejadian
Tumpahan
dan/atau
Kedaruratan
(kali/bulan)
Obyek
Terdampak
Media
Lingkungan
Waktu
Paparan
(hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 PT Xyz Pemanfaat B3 Pulp and
Paper
Jl. Jambu
No. X,
Kec.
Babelan,
Kab.
Bekasi
Kostic Soda Beracun Padat 14.501 Iritasi Keracunan 0 Manusia Air, Tanah 1 hari
Oli/ Grease Beracun Cair 3.953 Iritasi Keracunan 0 Manusia Air, Tanah 1 hari
Borax Beracun Padat 0.737 Iritasi Keracunan 0 Manusia Air, Tanah 1 hari
Calcium
Hypochlorite
Beracun Padat 3.025 Iritasi Keracunan 0 Manusia Air, Tanah 1 hari
PAC Beracun Padat 3.179 Iritasi Keracunan 0 Manusia Air, Tanah 1 hari
2 PT Pqr Pemanfaat B3 Semen Jl. Melati
No. 19,
Kec.
Setu,
Kab.
Bekasi
Chrysotile Karsinogenik Padat 5.256 Bahaya
untuk
kesehatan
Tumpah 0 Manusia Udara 1 hari
Anti foam Korosif Cair 34.560 Bahaya
terhadap
kesehatan
Tumpah 0 Manusia Tanah 1 hari
Oli Mudah
terbakar
Cair 225.8 Bahaya
terhadap
lingkungan
Terbakar,
Tumpah
0 Lingkungan Tanah, Air 2 hari
6. FORMULIR MATRIKS IDENTIFIKASI RISIKO KEDARURATAN
B. Data Pengelolaan Limbah B3
Petunjuk Pengisian:
1. Kolom (1): Nomor diisi dengan nomor urutan data yang diisikan.
2. Kolom (2): Nama Perusahaan diisi dengan Nama Perusahaan yang terdaftar dalam dokumen resmi, misal akta pendirian, izin usaha, dsb.
3. Kolom (3): Jenis Kegiatan Pengelolaan Limbah B3 diisi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Misal: penghasil limbah B3, pengumpul limbah B3, Pengangkut limbah B3, pemanfaat limbah B3, atau penimbun
limbah B3.
4. Kolom (4): Jenis Usaha/Kegiatan diisi dengan jenis sektor industri perusahaan, misal: sektor industri tekstil, sektor industri agro, dsb.
5. Kolom (5): Diisi dengan lokasi kegiatan usaha/kegiatan secara lengkap, disertai dengan nama desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota.
6. Kolom (6): diisi dengan jenis limbah B3 yang dihasilkan dan/atau dikelola.
7. Kolom (7): diisi dengan karakteristik limbah B3 (mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif, dan/atau beracun) yang didasarkan dari hasil uji karakteristik sebagaimana yang diatur di dalam
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
8. Kolom (8): diisi dengan kategori limbah B3 (Limbah B3 Kategori 1, Limbah B3 Kategori 2) yang didasarkan dari hasil uji karakteristik sebagaimana yang diatur di dalam Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan LH.
9. Kolom (9): diisi dengan kuantitas Limbah B3 yang dikelola dalam satuan berat (ton) pada kurun waktu saatu tahun di tahun 2021.
10. Kolom (10): diisi dengan bahaya yang kemungkinan ditimbulkan dari suatu Limbah B3, misalnya: menyebabkan bahaya bagi kesehatan seperti iritasi mata, kulit, dll atau bahaya terhadap lingkungan misalnya:
menyebabkan ledakan jika bereaksi dengan bahan kimia jenis tertentu, dsb.
11. Kolom (11): diisi dengan jenis Kedaruratan yang mungkin terjadi, misal tumpah, terbakar, meledak, dsb.
12. Kolom (12): Diisi dengan data jumlah penduduk yang mungkin terpapar apabila terjadi kedaruratan limbah B3.
13. Kolom (13): Diisi dengan jumlah kasus kedaruratan limbah B3 dan lahan terkontaminasi limbah B3 yang pernah terjadi di dalam industri
14. Kolom (14): Diisi dengan ada atau tidaknya lembaga di Bidang Tanggap Darurat LB3 dan nama lembaga di Bidang Tanggap Darurat LB3 dilingkup perusahaan
15. Kolom (15): Diisi dengan ada atau tidaknya program kedaruratan yang telah disusun oleh perusahaan.
No. Nama Perusahaan
Jenis Kegiatan
Pengelolaan Limbah
B3 (penghasil/
pengumpul/
pemanfaat/ pengolah/
penimbun)
Jenis
Usaha/
Kegiatan
Lokasi
Jenis
Limbah
B3
Karakteristik
Limbah B3
Kategori
Limbah
B3
Jumlah
Limbah B3
yang
dihasilkan
tahun
2021 (ton)
Potensi
Bahaya
Limbah B3
Risiko
Kedaruratan
Kerentanan
Data Jumlah
Penduduk
yang Mungkin
Terpapar
(Orang)
Kapasitas
Kasus
Kedaruratan
dan Lahan
Terkontaminasi
LB3 yang
Pernah Terjadi
Sudah ada
Lembaga di
Bidang
Tanggap
Darurat
LB3
Telah Ada
Program
Kedarurata
n PLB3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1
2
3
7. FORMULIR MATRIKS IDENTIFIKASI RISIKO KEDARURATAN
B. Data Pengelolaan Limbah B3 (Contoh Pengisian)
No. Nama Perusahaan
Jenis Kegiatan
Pengelolaan Limbah
B3 (penghasil/
pengumpul/
pemanfaat/ pengolah/
penimbun)
Jenis
Usaha/
Kegiatan
Lokasi
Jenis
Limbah
B3
Karakteristik
Limbah B3
Kategori
Limbah
B3
Jumlah
Limbah B3
yang
dihasilkan
tahun
2021 (ton)
Potensi
Bahaya
Limbah B3
Risiko
Kedaruratan
Kerentanan
Data Jumlah
Penduduk
yang Mungkin
Terpapar
(Orang)
Kapasitas
Kasus
Kedaruratan
dan Lahan
Terkontaminasi
LB3 yang
Pernah Terjadi
Sudah ada
Lembaga di
Bidang
Tanggap
Darurat
LB3
Telah Ada
Program
Kedaruratan
PLB3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 PT Ghi Penghasil Limbah B3 Pengelola
Kawasan
Industri
Jl. Pipit
No. XII,
Kec.
Cibitung
Kab.
Bekasi
Sludge
dari IPAL
(B322-3)
Beracun,
Berbahaya
terhadap
lingkungan
Kategori 2 685.863 Pencemaran
air dan
tanah
Tumpah 56 0 Ada Ada
Limbah
dari
laboratoriu
m yang
mengandu
ng B3
(A106d)
Beracun,
Berbahaya
terhadap
lingkungan
Kategori 1 5.538 Pencemaran
air dan
tanah
Tumpah 56 1 Ada Ada
Kemasan
bekas B3
(B104d)
Beracun,
Mudah
Menyala
Kategori 2 0.212 Iritasi kulit,
Pencemaran
air dan
tanah
Terbakar 56 0 Ada Ada
2 PT Def Pemanfaat Limbah B3 Jasa
Pengelola
Limbah B3
Jl. Nuri
No. 23,
Kec.
Setu,
Kab.
Bekasi
Minyak
pelumas
bekas
(B105d)
Mudah
menyala,
Berbahaya
terhadap
lingkungan
Kategori 2 83270.13 Pencemaran air
dan tanah,
Menyebabkan
ledakan jika
bereaksi dengan
bahan kimia
jenis tertentu
Tumpah,
Terbakar,
Meledak
82 2 Belum Ada Belum Ada
Residu
minyak,
(A340-2)
Mudah
menyala,
Berbahaya
terhadap
lingkungan
Kategori 1 229.53 Pencemaran air
dan tanah,
Menyebabkan
kebakaran jika
bereaksi dengan
bahan kimia
jenis tertentu
Tumpah,
Terbakar
82 1 Belum Ada Belum Ada
8. Petunjuk Pengisian:
1. Standard Operating Procedure (SOP) Tanggap Darurat Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3
a. Pada kolom (5) diisi dengan Judul SOP
b. Mohon dilampirkan lampiran SOP yang dimiliki
2. Struktur organisasi dan jumlah personil kedaruratan B3 dan/atau Limbah B3.
a. Pada kolom (6) diisi dengan Nama Kelembagaan (Divisi/Bagian) (Contoh: P3KL)
b. Pada kolom (7) diisi dengan Jumlah Personil Lembaga Kedaruratan B3 dan/atau Limbah B3
c. Melampirkan struktur organisasi dan jumlah personi yang dimiliki
3. Fasilitas dan peralatan Penanggulangan kedaruratan B3 dan/atau Limbah B3.
a. Pada kolom (8) diisi dengan Nama Peralatan Penanggulangan yang dimiliki
b. Melampirkan penempatan peralatan penanggulangan dan jumlahnya
FORMULIR MATRIKS IDENTIFIKASI RISIKO KEDARURATAN
C. Kebutuhan data lainnya
No.
Nama
Perusahaan
Jenis Usaha/ Kegiatan Lokasi
SOP Tanggap Darurat
yang dimiliki
Nama Kelembagaan
(Divisi/Bagian)
Jumlah Personil Peralatan Penanggulangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1
2
3
SOP
Tanggap
Darurat
Personil
Peralatan
Penanggulangan
9. FORMULIR MATRIKS IDENTIFIKASI RISIKO KEDARURATAN
C. Kebutuhan data lainnya (Contoh Pengisian)
No.
Nama
Perusahaan
Jenis Usaha/ Kegiatan Lokasi
SOP Tanggap Darurat
yang dimiliki
Nama Kelembagaan
(Divisi/Bagian)
Jumlah Personil
(Orang)
Peralatan Penanggulangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 PT Efg Otomotif Jl. Duku No. 18, Kec.
Cibitung, Kab. Bekasi
Prosedur Sistem Tanggap
Darurat Lingkungan
Tim Tanggap Darurat 20 a. Alat Pelindung Diri
(Helmet, Sepatu, Masker, Sarung tangan,
Rompi Light)
b. Alat Pengendali Sumber dan Cemaran
(pH stick, Derigen Sampel, Karung pasir, Pipa
hos, Oil Sorbent Pads, Kleen sweep, Paranet,
Oil Spill Dispersant (OSD), Disposal bags,
Cable ties)
c. Alat Penerangan (Emergency lamp, Lampu
senter)
d. Alat Perekam /Komunikasi (Camera,
Handphone, Handy Talky)
e. Alat Pendukung (Jas Hujan, Payung,
Police Cone, Police Line)
2 PT Tuv Elektronik Jl. Elang No. VI, Kec.
Cikarang Selatan, Kab.
Bekasi
SOP Penanganan Keadaan
Darurat B3 & Limbah B3
HR & Sustainability 6 a. Manusia : Eyewash,
b. Ceceran di dalam ruangan : Secondary
containment,
c. Cecerah di luar ruangan : Spillkit,
d. Kebakaran : Apar & Hydrant
3 PT Nop Tekstil Jl. Pekayon No. 05,
Kec. Tambun Selatan,
Kab. Bekasi
Prosedur Tanggap Darurat LB3 HSE 3 1. Fire extinguisher (55 tabung)
a. CO3
b. Dry Powder
2. Eye Wash (6 unt)
3. Spill Kits (7 titik)
a. Absorbent pad
b. Serbuk gergaji.