Penggunaan tanda baca dalam penulisan kalimat, paragraf terkadang dilupakan atau tidak tepat dalam penggunaannya. Dalam Power point ini saya menuliskan aturan penggunaan tanda baca sesuai dengan aturan dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia. Semoga dapat membantu mengingatkan kembali akan penggunaan tanda baca dengan benar.
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptxujangkusnandar1405
Tentu! Berikut deskripsi yang lebih rinci untuk presentasi tentang tanda baca:
Judul Presentasi: "Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jelas dan Berdampak"
Deskripsi Singkat:
Dalam dunia komunikasi yang dipenuhi dengan teks dan presentasi, pemahaman yang kuat tentang penggunaan tanda baca adalah keterampilan yang sangat berharga. Presentasi ini akan menguraikan peran kritis tanda baca dalam mempengaruhi makna, ritme, dan nuansa dalam pesan yang disampaikan secara lisan dan tertulis. Peserta akan dibekali dengan pengetahuan praktis untuk memperkaya presentasi mereka dan menyampaikan pesan secara lebih efektif.
Deskripsi Lebih Rinci:
Pengenalan terhadap Tanda Baca:
Definisi tanda baca dan mengapa tanda baca penting dalam komunikasi.
Peran tanda baca dalam memberikan struktur dan makna pada kalimat.
Jenis-jenis Tanda Baca dan Fungsinya:
Mengenal berbagai tanda baca seperti koma, titik, tanda tanya, tanda seru, tanda petik, dll.
Bagaimana penggunaan yang tepat dari setiap tanda baca dapat mengubah arti dan interpretasi suatu kalimat.
Penggunaan Tanda Baca dalam Presentasi:
Teknik penggunaan tanda baca untuk meningkatkan kejelasan dan ritme presentasi.
Pentingnya pengaturan tanda baca untuk mempengaruhi intonasi dan penekanan.
Tips Praktis untuk Penggunaan Tanda Baca yang Efektif:
Strategi untuk menghindari kesalahan umum dalam penggunaan tanda baca.
Contoh aplikatif untuk menunjukkan perbedaan penggunaan tanda baca dalam situasi komunikasi yang berbeda.
Studi Kasus dan Latihan Interaktif:
Analisis teks dan presentasi dengan variasi penggunaan tanda baca.
Latihan menulis dan menyampaikan teks dengan penekanan yang berbeda melalui penggunaan tanda baca.
Pentingnya Tanda Baca dalam Komunikasi Digital:
Bagaimana tanda baca digunakan dalam konteks pesan teks, email, dan media sosial.
Implikasi dari penggunaan tanda baca yang tepat atau kurang tepat dalam komunikasi daring.
Memanfaatkan Tanda Baca untuk Presentasi yang Lebih Dinamis:
Menggunakan tanda baca untuk memperkuat pesan dan menjaga perhatian auditorium.
Strategi untuk menyusun teks secara visual dalam presentasi untuk memaksimalkan efek tanda baca.
Tujuan Akhir Presentasi:
Peserta akan keluar dari sesi ini dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya tanda baca dalam komunikasi efektif. Mereka akan dapat menerapkan pengetahuan ini secara praktis dalam menyusun dan menyampaikan presentasi yang jelas, berdampak, dan profesional.
materi ini menerangkan tentang bagaimana cara menggunakan tanda baca dalam membaca maupun menulis suatu kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar. hal ini adalah penting sebab dengan adanya penggunaan tanda baca yang baik dan benar kesesatan akan penulisan tidak akan terjadi.
Ejaan yang Disempurnakan (disingkat EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku dari tahun 1972 hingga 2015. Ejaan ini menggantikan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan ini digantikan oleh Ejaan Bahasa Indonesia sejak tahun 2015.
Penggunaan tanda baca dalam penulisan kalimat, paragraf terkadang dilupakan atau tidak tepat dalam penggunaannya. Dalam Power point ini saya menuliskan aturan penggunaan tanda baca sesuai dengan aturan dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia. Semoga dapat membantu mengingatkan kembali akan penggunaan tanda baca dengan benar.
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptxujangkusnandar1405
Tentu! Berikut deskripsi yang lebih rinci untuk presentasi tentang tanda baca:
Judul Presentasi: "Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jelas dan Berdampak"
Deskripsi Singkat:
Dalam dunia komunikasi yang dipenuhi dengan teks dan presentasi, pemahaman yang kuat tentang penggunaan tanda baca adalah keterampilan yang sangat berharga. Presentasi ini akan menguraikan peran kritis tanda baca dalam mempengaruhi makna, ritme, dan nuansa dalam pesan yang disampaikan secara lisan dan tertulis. Peserta akan dibekali dengan pengetahuan praktis untuk memperkaya presentasi mereka dan menyampaikan pesan secara lebih efektif.
Deskripsi Lebih Rinci:
Pengenalan terhadap Tanda Baca:
Definisi tanda baca dan mengapa tanda baca penting dalam komunikasi.
Peran tanda baca dalam memberikan struktur dan makna pada kalimat.
Jenis-jenis Tanda Baca dan Fungsinya:
Mengenal berbagai tanda baca seperti koma, titik, tanda tanya, tanda seru, tanda petik, dll.
Bagaimana penggunaan yang tepat dari setiap tanda baca dapat mengubah arti dan interpretasi suatu kalimat.
Penggunaan Tanda Baca dalam Presentasi:
Teknik penggunaan tanda baca untuk meningkatkan kejelasan dan ritme presentasi.
Pentingnya pengaturan tanda baca untuk mempengaruhi intonasi dan penekanan.
Tips Praktis untuk Penggunaan Tanda Baca yang Efektif:
Strategi untuk menghindari kesalahan umum dalam penggunaan tanda baca.
Contoh aplikatif untuk menunjukkan perbedaan penggunaan tanda baca dalam situasi komunikasi yang berbeda.
Studi Kasus dan Latihan Interaktif:
Analisis teks dan presentasi dengan variasi penggunaan tanda baca.
Latihan menulis dan menyampaikan teks dengan penekanan yang berbeda melalui penggunaan tanda baca.
Pentingnya Tanda Baca dalam Komunikasi Digital:
Bagaimana tanda baca digunakan dalam konteks pesan teks, email, dan media sosial.
Implikasi dari penggunaan tanda baca yang tepat atau kurang tepat dalam komunikasi daring.
Memanfaatkan Tanda Baca untuk Presentasi yang Lebih Dinamis:
Menggunakan tanda baca untuk memperkuat pesan dan menjaga perhatian auditorium.
Strategi untuk menyusun teks secara visual dalam presentasi untuk memaksimalkan efek tanda baca.
Tujuan Akhir Presentasi:
Peserta akan keluar dari sesi ini dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya tanda baca dalam komunikasi efektif. Mereka akan dapat menerapkan pengetahuan ini secara praktis dalam menyusun dan menyampaikan presentasi yang jelas, berdampak, dan profesional.
materi ini menerangkan tentang bagaimana cara menggunakan tanda baca dalam membaca maupun menulis suatu kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar. hal ini adalah penting sebab dengan adanya penggunaan tanda baca yang baik dan benar kesesatan akan penulisan tidak akan terjadi.
Ejaan yang Disempurnakan (disingkat EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku dari tahun 1972 hingga 2015. Ejaan ini menggantikan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan ini digantikan oleh Ejaan Bahasa Indonesia sejak tahun 2015.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. TANDA TITIK (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan. Misalnya:
Andi membeli baju baru.
Ayah pergi ke Labuan Bajo kemarin pagi.
2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Misalnya:
M. Jemali
Hendrikus O. Sunarto
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan,
pangkat, dan sapaan. Misalnya:
S.E. Sarjana Ekonomi
Ir. Insinyur
3. 4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan
yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri
atas tiga huruf atau lebih, hanya dipakai satu tanda titik.
Misalnya:
tgl. tanggal
dkk. dan kawan-kawan
dsb. dan sebagainya
a.n. atas nama
u.p. untuk perhatian.
u.b. untuk beliau
5. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik untuk menunjukkan waktu.
Misalnya:
Pukul 07.34.15 (pukul 7, lewat 34 menit 15 detik)
4. 6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit,
dan titik yang menunjukkan jangka waktu.
Misalnya:
6.20.55 jam (6 jam, 20 menit, 55 detik)
7. Tanda titi tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan,
jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Wigbertus pindah ke Labuan Bajo tahun 1990.
5. 8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari
huruf-huruf awal kata atau suku kata atau gabungan
keduanya atau yang terdapat dalam akronim yang sudah
diterima oleh masyarakat.
Misalnya:
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
Tilang bukti pelanggaran
Dirjen Direktorat Jenderal
9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia,
satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Misalnya:
Na Natrium
30 cm
6. 10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan
kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Karangan
Siswa
Mawar Coklat di Hari Valentine
11. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan
tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
Jalan Motang Rua 225
Ruteng
10 September 2014
Yth.
Sdr. Delpi Madu
Jalan Kertajaya 25
7. 12. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf
dalam satu bagan. Ikhtisar atau daftar.
Misalnya:
III. Departemen Dalam Negeri
A . Direktorat Pembangunan Masyarakat Desa
B . Direktorat Jenderal Agraria
Penyiapan Naskah:
1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Tabel
8. TANDA TITIK TERANGKAT (· )
1. Tanda titik terangkat digunakan untuk
menulis air dalam senyawa kimia (CuSO4 ·
5H2O).
2. Tanda titik terangkat digunakan untuk
menunjukkan perkalian sebagai pengganti
tanda x – k x g x (a+2) dapat ditulis kg
(a+2) atau k·g· (a+2).
3. Tanda titik terangkat digunakan untuk
menyingkatkan ikatan kimia sebagai
pengganti tanda ikatan baku (R – CH3
dapat ditulis R· CH3 ).
9. 4. Tanda titik terangkat digunakan untuk
menunjukkan ekspresi genetika
(AA·BB·Ab).
5. Tanda titik terangkat digunakan untuk
mengganti tanda elipsis dalam
matematika, untuk meluruskannya dengan
tanda pengoperasian (X1, X2, · · · Xn).
10. TANDA KOMA ( , )
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian
atau pembilang.
Misalnya:
Ibu membeli buah durian, jeruk, dan pepaya
Satu, dua, ....tiga!
2. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang
satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi
dan melainkan.
Misalnya: Ayah bukan pergi ke Jakarta, melainkan ke Bandung
Saya ingin membeli baju baru, tetapi uangnya belum cukup
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk
kalimatnya.
Misalnya:
Karena sibuk, ayah tidak jadi pergi Kalau hari hujan, ibu tidak
11. 4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mengiringi induk kalimat.
Misalnya:
Ibu tidak akan pergi kalau hari hujan.
Andi mengatakan bahwa buku itu harganya mahal.
Anton tidak jadi membeli baju karena uangnya
kurang
5. Tanda koma dipakai di belakang ungkapan atau kata
penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal
kalimat. Termasuk di dalamnya, oleh karena itu, jadi,
lagipula, meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya:
Oleh karena itu, kita harus membayarnya sekarang
juga.
Jadi, kita harus menabung sejak sekarang juga.
12. 6. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti, o, ya, wah,
aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
O, begitukah hasilnya?
Wah, bukan main kerasnya!
7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata ibu, “Saya lelah sekali.”
“Saya bangga sekali,” kata ayah, “karena anak anakku telah menjadi
sarjana semua.”
8. Tanda koma dipakai diantara nama dan alamat bagian-bagian alamat,
tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan.
Misalnya:
Bapak Haris, Jalan Diponegoro 27, Surabaya
Bandung, 10 September 2014
Surat-surat ini harap dikirim kepada kepala Desa Bere, Kecamatan
Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur
13. 9. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan
gelar akademik yang mengikutinya, untuk
membedakan dari singkatan nama keluarga
atau marga.
Misalnya: Fransiskus Borgias, M.Pd
10. Tanda koma dipakai di depan angka per
sepuluhan dan diantara rupiah dan sen
dalam bilangan.
Misalnya: 44,50 kg
Rp 25,75
11. Tanda koma dipakai untuk mengapit
keterangan tambahan dan keterangan
aposisi.
Misalnya:
Ayah Vinsen, Pak Edi, termasuk orang yang
kaya di kampung ini.
14. TANDA TITIK DUA ( : )
1. Adapun aturan penggunaan tanda titik dua sebagai berikut. a.
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap
bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Untuk kerja bakti ini kita membutuhkan alat-alat seperti: sabit,
cangkul, dan sapu lidi.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah ungkapan atau kata yang
memerluka pemerian.
Misalnya :
a) Ketua : Delpi Madu
Sekretaris : Aqeila Familia
Bendahara : Alvonsa Ismiyati
b) Hari : Rabu
Tanggal : 10 September 2014
Jam : 09.00 WITA
Tempat : Liang Bua
15. 3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah
kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Isidora : “Keluarkan sepeda motornya
segera, Pi!”
Delpi :”Baik, Ma.”
4. Tanda titik dua tidak dipakai pada rangkaian atau
pemerian jika rangkaian atau pemerian itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri
pernyataan.
Misalnya:
Kita sekarang memerlukan: meja almari, bangku,
dan papan tulis.
16. 5. Tanda titik dua digunakan untuk tahun
dan halaman buku jika pengacuan
halaman dilakukan pada sistem
pengarang-tahun dalam teks.
Misalnya:
Sutisma (2020:1-2)
6. Tanda titik dua digunakan untuk bab
dan ayat dalam kitab suci.
Misalnya:
Yoh. 1:1-11
17. TANDA TANYA (?)
Aturan penggunaan tanda tanya sebagai berikut.
a. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Kapan kamu berangkat?
Ancik sudah datang?
b. Tanda tanya dipakai diantara tanda kurung untuk menyatakan
bagian alamat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
Misalnya:
Delpi dilahrikan pada tahun 2006 (?)
18. TANDA SERU (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernytaan yang
berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
Alangkah hebatnya permainan itu!
Bersihkan halaman rumah ini sekarang juga!
19. TANDA KURUNG ( )
a. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Dia sekolah di SMA (Sekolah Menengah Atas) Karya Ruteng.
b. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri
keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung
tutup saja.
Misalnya:
(1) Pemerintah a) pemerintah
(2) Masyarakat b) masyarakat
c. Tanda kurung mengapit atau penjelasan yang bukan merupakan
bagian integral dari pokok pembicaraan.
Misalnya:
Memang diakui bahwa untuk dua jenis pelajaran
(menurut kami harus dikatakan: ‘pengajaran’) ini ada metode dan
sistemnya
20. TANDA PETIK GANDA (“ ”)
a. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan naskah,
atau bahan tertulis lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di
sebelah atas baris.
Misalnya:
“Sudah berangkat?” tanya Aqei
“Belum, masih makan,” jawab Siti,
“Tunggu saja!”
b. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai
dalam kalimat.
Misalnya:
Bacalah “Desaku Maju” dalam buku pelajaran Bahasa
Indonesia jilid dua.
c. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Misalnya:
Kata Delpi “Saya sudah membayar kemarin sore.”
d. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal, atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Penemu “vaksin polio” telah mendapat penghargaan berupa hadiah Nobel.
21. e. Tanda petik penutup kalimat atau bagian kalimat
ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapiti
kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti
khusus.
Misalnya: Karena gemuknya, anjingku kuberi nama “Si Gendut.”
22. TANDA PETIK TUNGGAL
a. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam
petikan lain.
Misalnya:
Aldi berkata, “Tiba-tiba saya mendengar suara menegur seseorang
‘Siapa kamu?’”
Atau
Aldi berkata, ‘Tiba-tiba saya mendengar suara menegur
seseorang “Siapa kamu?”’
b. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit terjemahan atau
penjelasan sebuah kata atau ungkapan asing.
Misalnya:
Teriakan-teriakan binatang dan orang primitif oleh Wund disebut
LAUTGEBARDEN ‘gerak-gerik bunyi’.
23. TANDA ULANG
Tanda ulang dapat dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk
menyatakan pengulangan kata dasar.
Misalnya:
Dua2
Mata2
24. TANDA APOSTROF
Tanda apostrof menunjukkan, menghilangkan bagian kata.
Misalnya:
Voni, ‘kan kuantar (‘kan = akan)
TANDA GARIS MIRING
a. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
Misalnya: No. 1009/SK/2014
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per,
atau nomor alamat.
Misalnya:
Dewa atau dewi Jalan Kenari II/12
Harganya Rp.500/biji