Teknik pengujian perangkat lunak meliputi pengujian black box dan white box. Pengujian black box hanya melihat keluaran tanpa melihat proses, sedangkan pengujian white box melihat struktur kode program. Beberapa teknik pengujian meliputi unit testing, integration testing, system testing, testing method, dan class testing.
Dokumen tersebut membahas proses rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari pendefinisian kebutuhan, pengembangan, validasi, dan pemeliharaan. Disebutkan pula metode pengembangan perangkat lunak seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral.
kualitas source code dan pengujian programRioKomando
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun klasik, prototype, dan rapid application development. Model air terjun klasik menggunakan pendekatan sekuensial dengan 5 tahapan utama sedangkan prototype dan rapid application development lebih menitikberatkan pada pendekatan iteratif dan partisipasi aktif antara pengembang dan klien.
Metode prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang melibatkan pengguna untuk membuat dan mengevaluasi prototipe awal sebelum produk akhir dikembangkan. Metode ini berguna untuk proyek dengan spesifikasi yang belum jelas agar dapat memperjelas kebutuhan pengguna melalui evaluasi berulang dari prototipe.
Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan metode waterfall dan prototyping, mulai dari persyaratan, desain, pengkodean, pengujian, hingga pemeliharaan. Karakteristik dan penerapan masing-masing metode dijelaskan beserta kelebihan dan kekurangannya.
Teknik pengujian perangkat lunak meliputi pengujian black box dan white box. Pengujian black box hanya melihat keluaran tanpa melihat proses, sedangkan pengujian white box melihat struktur kode program. Beberapa teknik pengujian meliputi unit testing, integration testing, system testing, testing method, dan class testing.
Dokumen tersebut membahas proses rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari pendefinisian kebutuhan, pengembangan, validasi, dan pemeliharaan. Disebutkan pula metode pengembangan perangkat lunak seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral.
kualitas source code dan pengujian programRioKomando
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun klasik, prototype, dan rapid application development. Model air terjun klasik menggunakan pendekatan sekuensial dengan 5 tahapan utama sedangkan prototype dan rapid application development lebih menitikberatkan pada pendekatan iteratif dan partisipasi aktif antara pengembang dan klien.
Metode prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang melibatkan pengguna untuk membuat dan mengevaluasi prototipe awal sebelum produk akhir dikembangkan. Metode ini berguna untuk proyek dengan spesifikasi yang belum jelas agar dapat memperjelas kebutuhan pengguna melalui evaluasi berulang dari prototipe.
Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan metode waterfall dan prototyping, mulai dari persyaratan, desain, pengkodean, pengujian, hingga pemeliharaan. Karakteristik dan penerapan masing-masing metode dijelaskan beserta kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian perangkat lunak, meliputi pengertian pengujian perangkat lunak, tujuan pengujian, tahap-tahap pengujian, dan jenis-jenis pengujian seperti black box testing dan white box testing.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian perangkat lunak, meliputi definisi pengujian perangkat lunak, tujuan pengujian, jenis-jenis pengujian seperti unit testing dan integration testing, serta strategi pengujian seperti incremental testing dan black box testing versus white box testing.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian perangkat lunak, meliputi definisi pengujian perangkat lunak, tujuan pengujian, jenis-jenis pengujian seperti unit testing dan integration testing, serta strategi pengujian seperti incremental testing dan black box testing versus white box testing.
Kualitas Source Code dan Pengujian ProgramBongMuingo
Teks tersebut membahas beberapa metode pengembangan perangkat lunak, yaitu waterfall, prototype, RAD, spiral, agile, dan scrum. Setiap metode memiliki tahapan dan kelebihan serta kekurangan tersendiri. Metode waterfall linier secara sistematis, sementara prototype dan RAD lebih fleksibel dengan prototyping awal. Spiral merupakan gabungan waterfall dan prototype. Agile dan scrum lebih menekankan pengembangan iteratif dan kolaboratif.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran kualitas perangkat lunak. Terdapat beberapa model pengukuran seperti McCall Model yang menggunakan 11 faktor kualitas dan Garvin Model yang menggunakan 8 dimensi untuk mengukur kualitas. Dokumen ini juga menjelaskan aktivitas-aktivitas Software Quality Assurance (SQA) serta konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pengujian perangkat lunak merupakan tahapan penting untuk mengevaluasi perangkat lunak agar sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pengguna. Terdapat berbagai teknik pengujian seperti black box testing dan white box testing serta berbagai tahapan pengujian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian perangkat lunak dan kualitas perangkat lunak. Pengujian perangkat lunak meliputi verifikasi dan validasi untuk memastikan perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pengguna. Kualitas perangkat lunak penting untuk menjamin operabilitas, kemudahan memahami, dan stabilitas sistem.
Sim p13, rizhul januar ramadhan, prof hapzi ali mm, sistem life cycle, univer...Rizhul Ramadhan
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Ini biasanya digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem yang besar. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Makalah ini membahas tentang mitos-mitos dan metodologi perangkat lunak. Terdapat tiga metode pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan yaitu waterfall, prototyping, dan spiral. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengembangan sistem berdasarkan karakteristik proyek. Makalah ini juga menjelaskan beberapa mitos yang sering dianggap benar dalam pengembangan perangkat lunak.
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, implementasi sistem infor...AlfinaRltsr
Implementasi sistem informasi melibatkan proses menerapkan sistem baru untuk menggantikan sistem lama, meliputi pengumpulan data, analisis, perancangan, penulisan kode, pengujian, instalasi, pelatihan, dan pemeliharaan. Contoh kasus implementasi sistem informasi adalah penerapan perangkat lunak ekspor impor barang pada perusahaan batu bara untuk mengoptimalkan penggunaan data.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian perangkat lunak, termasuk definisi, tujuan, strategi, dan jenis-jenis pengujian seperti pengujian unit, integrasi, validasi, sistem, dan blackbox testing. Secara khusus, dibahas pula prinsip-prinsip pengujian perangkat lunak dan contoh-contoh penerapannya.
Perbandingan 3 model sistem informasi meliputi model incremental, waterfall, dan prototyping. Model incremental mengembangkan perangkat lunak secara bertahap bagian demi bagian. Model waterfall memiliki tahapan linier secara berurutan. Model prototyping membangun prototipe awal untuk dievaluasi pelanggan sebelum pengembangan lebih lanjut.
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi perangkat lunak pendidikan, termasuk penilaian formatif, sumatif, iluminatif, dan integratif. Metode penilaian yang dijelaskan adalah observasi, wawancara, kuesioner, partisipasi pengguna, fokus grup, bimbingan perangkat lunak, penilaian ahli, dan penggunaan penilaian.
Testing dilakukan untuk mendeteksi kesalahan pada suatu perangkat lunak dengan cara mengevaluasi fitur-fiturnya berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan. Testing bertujuan untuk memastikan perangkat lunak dibangun sesuai spesifikasi dan sesuai kebutuhan pengguna. Testing direncanakan dan dilakukan secara independen untuk mengukur kualitas perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian perangkat lunak, meliputi pengertian pengujian perangkat lunak, tujuan pengujian, tahap-tahap pengujian, dan jenis-jenis pengujian seperti black box testing dan white box testing.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian perangkat lunak, meliputi definisi pengujian perangkat lunak, tujuan pengujian, jenis-jenis pengujian seperti unit testing dan integration testing, serta strategi pengujian seperti incremental testing dan black box testing versus white box testing.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian perangkat lunak, meliputi definisi pengujian perangkat lunak, tujuan pengujian, jenis-jenis pengujian seperti unit testing dan integration testing, serta strategi pengujian seperti incremental testing dan black box testing versus white box testing.
Kualitas Source Code dan Pengujian ProgramBongMuingo
Teks tersebut membahas beberapa metode pengembangan perangkat lunak, yaitu waterfall, prototype, RAD, spiral, agile, dan scrum. Setiap metode memiliki tahapan dan kelebihan serta kekurangan tersendiri. Metode waterfall linier secara sistematis, sementara prototype dan RAD lebih fleksibel dengan prototyping awal. Spiral merupakan gabungan waterfall dan prototype. Agile dan scrum lebih menekankan pengembangan iteratif dan kolaboratif.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran kualitas perangkat lunak. Terdapat beberapa model pengukuran seperti McCall Model yang menggunakan 11 faktor kualitas dan Garvin Model yang menggunakan 8 dimensi untuk mengukur kualitas. Dokumen ini juga menjelaskan aktivitas-aktivitas Software Quality Assurance (SQA) serta konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pengujian perangkat lunak merupakan tahapan penting untuk mengevaluasi perangkat lunak agar sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pengguna. Terdapat berbagai teknik pengujian seperti black box testing dan white box testing serta berbagai tahapan pengujian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian perangkat lunak dan kualitas perangkat lunak. Pengujian perangkat lunak meliputi verifikasi dan validasi untuk memastikan perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pengguna. Kualitas perangkat lunak penting untuk menjamin operabilitas, kemudahan memahami, dan stabilitas sistem.
Sim p13, rizhul januar ramadhan, prof hapzi ali mm, sistem life cycle, univer...Rizhul Ramadhan
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Ini biasanya digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem yang besar. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Makalah ini membahas tentang mitos-mitos dan metodologi perangkat lunak. Terdapat tiga metode pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan yaitu waterfall, prototyping, dan spiral. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengembangan sistem berdasarkan karakteristik proyek. Makalah ini juga menjelaskan beberapa mitos yang sering dianggap benar dalam pengembangan perangkat lunak.
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, implementasi sistem infor...AlfinaRltsr
Implementasi sistem informasi melibatkan proses menerapkan sistem baru untuk menggantikan sistem lama, meliputi pengumpulan data, analisis, perancangan, penulisan kode, pengujian, instalasi, pelatihan, dan pemeliharaan. Contoh kasus implementasi sistem informasi adalah penerapan perangkat lunak ekspor impor barang pada perusahaan batu bara untuk mengoptimalkan penggunaan data.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian perangkat lunak, termasuk definisi, tujuan, strategi, dan jenis-jenis pengujian seperti pengujian unit, integrasi, validasi, sistem, dan blackbox testing. Secara khusus, dibahas pula prinsip-prinsip pengujian perangkat lunak dan contoh-contoh penerapannya.
Perbandingan 3 model sistem informasi meliputi model incremental, waterfall, dan prototyping. Model incremental mengembangkan perangkat lunak secara bertahap bagian demi bagian. Model waterfall memiliki tahapan linier secara berurutan. Model prototyping membangun prototipe awal untuk dievaluasi pelanggan sebelum pengembangan lebih lanjut.
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi perangkat lunak pendidikan, termasuk penilaian formatif, sumatif, iluminatif, dan integratif. Metode penilaian yang dijelaskan adalah observasi, wawancara, kuesioner, partisipasi pengguna, fokus grup, bimbingan perangkat lunak, penilaian ahli, dan penggunaan penilaian.
Testing dilakukan untuk mendeteksi kesalahan pada suatu perangkat lunak dengan cara mengevaluasi fitur-fiturnya berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan. Testing bertujuan untuk memastikan perangkat lunak dibangun sesuai spesifikasi dan sesuai kebutuhan pengguna. Testing direncanakan dan dilakukan secara independen untuk mengukur kualitas perangkat lunak.
Similar to Pengembangan sdlc dengan metode prototype.pptx (20)
3. PENGERTIAN
Metode prototype adalah metode yang memungkinkan pengguna
atau user memiliki gambaran awal tentang perangkat lunak yang akan dikembangkan,
serta pengguna dapat melakukan pengujian di awal sebelum perangkat lunak dirilis.
Metode ini bertujuan untuk mengembangkan model menjadi perangkat
lunak yang final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat dan biaya yang
dikeluarkan lebih rendah. Metode prototype ini memiliki tahap-tahap yang harus
dilakukan dalam pengembangan perangkat lunak.
3
4. TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPE
Analisa kebutuhan
Pada tahap ini pengembang melakukan identifikasi perangkat lunak dan semua kebutuhan sistem yang akan dibuat.
Etika yang diterapkan:
Kerahasiaan: Menjaga kerahasiaan data dan informasi yang diidentifikasi selama analisis kebutuhan.
Integritas: Memastikan bahwa data dan informasi yang diidentifikasi selama analisis kebutuhan tidak
atau dimanfaatkan secara tidak sah.
Transparansi: Berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan pemangku kepentingan mengenai hasil
kendala yang mungkin ada.
Membuat prototype
Membuat rancangan sementara yang berfokus pada alur program kepada pengguna.
Etika yang diterapkan:
Kreativitas: Berinovasi dalam merancang prototipe untuk mencapai konsep yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
Kerahasiaan: Memahami dan menghormati hak cipta dan kekayaan intelektual dalam pembuatan prototipe.
Transparansi: Memastikan pemangku kepentingan terlibat dalam proses perancangan prototipe.
4
5. Evaluasi prototype
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah model prototype sudah sesuai dengan harapan.
Etika yang diterapkan:
Objektivitas: Melakukan evaluasi prototype dengan kriteria yang obyektif dan memastikan hasilnya tidak dipengaruhi oleh
atau kepentingan tertentu.
Kerahasiaan: Memastikan bahwa data dan informasi dalam evaluasi tetap rahasia dan tidak disalahgunakan.
Responsivitas: Merespons dengan cepat terhadap masukan dari pengguna dan pemangku kepentingan.
Mengkodekan system
Jika prototype disetujui maka akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
Etika yang diterapkan:
Kualitas Kode: Memastikan bahwa kode yang dihasilkan memenuhi standar kualitas perangkat lunak dan tidak melanggar
cipta atau lisensi.
Transparansi: Berkomunikasi dengan jelas dan jujur mengenai perkembangan dalam pengkodean sistem.
Kemampuan Pemrogram: Menggunakan keterampilan pemrograman dengan etika dan integritas.
5
6. Pengujian system
Setelah perangkat lunak sudah siap, perangkat lunak harus melewati pengujian. Pengujian ini biasanya dilakukan dengan White
Box Testing, Black Box Testing, dan lain-lain.
Etika yang diterapkan:
Integritas Pengujian: Melakukan pengujian dengan integritas, menghindari pemalsuan hasil dan menyediakan laporan
pengujian yang jujur.
Privasi Data: Melindungi privasi data yang digunakan dalam pengujian sistem.
Ketepatan Pengujian: Memastikan bahwa pengujian dilakukan dengan akurat dan mengikuti prosedur yang ditetapkan.
Evaluasi system
Pengguna melakukan evaluasi apakah perangkat lunak sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak. Jika ya, lakukan
tahap selanjutnya. Jika tidak, ulangi tahap mengkodekan sistem dan pengujian sistem.
Etika yang diterapkan:
Responsivitas terhadap Umpan Balik: Menghargai umpan balik dari pengguna dan pemangku kepentingan, dan
umpan balik ini untuk perbaikan jika diperlukan.
Integritas Evaluasi: Memastikan bahwa evaluasi sistem dilakukan dengan obyektif dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan
pribadi atau kelompok.
Transparansi: Berkomunikasi secara jujur mengenai hasil evaluasi dan rencana tindak lanjut.
6
7. 7
Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan disetujui siap untuk digunakan.
Etika yang diterapkan:
Kerahasiaan Data: Memastikan bahwa data yang dihasilkan dan digunakan dalam perangkat
lunak tidak disalahgunakan atau dilanggar privasinya.
Dukungan Pengguna: Memberikan dukungan yang diperlukan kepada pengguna sistem dan
merespons dengan cepat terhadap masalah atau kebutuhan mereka.
Integritas Sistem: Memastikan bahwa sistem digunakan sesuai dengan yang telah disepakati
dan tidak dimanipulasi secara ilegal.