SlideShare a Scribd company logo
Vol. 15, No. 1,April 2001
PENGEMBANGANMODEL KEMITRAAN AGRIBISNIS:
ASPEK MEKANISASI PERTANIAN'
Atjeng M. syarief2
A. PENDAHULUAN
Tabel 1.
Mekanisasi pertanian adalah intro- Input Sistem output
duksi dan penggunaan alat mekanis Ta"aman Usaha tan1 Has11(hsik,bentuk
uang)
untuk melaksanakan operasi pertanian. Temak Bagian usaha Pendapata~i
Alat me-kanis yang digunakan
mencakup semua peralatan yang
digerakkan oleh tenaga manusia, he-
wanlternak, motor bakar, motor listrik,
angin dan sumber tenaga lainnya
seperti nuklir. Mekanisasi juga dapat
di-artikan sebagai aplikasi ilmu teknik
(engineering science) untuk rnengem-
bangkan, mengorganisasi dan menga-
tur semua operasi dalam "usaha
pertanian". Suatu operasi pertanian
dapat didefinisikan sebagai usaha
manusia untuk mengubah karakteristik
atau posisi suatu obyek, misalnya:
tanah: penyiapan tanah perta-naman
benih: benih di gudang persernaian
Karakteristik operasi pertanian diten-
tukan oleh: tipe kegiatan besarnya
"volume" kegiatan (luasan, berat,
jumlah) saat mulai dan saat mulai dan
saat selesai suatu operasi lamanya
(jangka) waktu yang diinginkan jumlah
manusia yang tersedia dan input
lainnya hasil: jumlah dan mutu.
Biaya beban kerja pengaruh setiap
kegiatan atau kornbinasi antara sesama
kegiatan itu terhadap lingkungan
Mekanisasi pertanian mempe-
ngaruhi system usaha tani, kelompok
usaha tani, masyarakat desa dan
perekonomian nasional. Diagaram
input-output di bawan ini menunjukkan
pengaruh mekanisasi pertanian terha-
Odap system usaha tani.
tan1
Tanah Hasiltertentu Lapangankerja
Bahaa-bahan Operasi suatu Bebankerja
proses
Peralalan Operas1tertentu Pengaruhterhadap
lingkungan
Bangunan Pelayanan Biaya
Modal Tugas yangdiber~kan
Tenagakerja Pelayananyang
dibenkan
Melalui rnekanisasi, manusia
dengan bantuan peralatan mekanis
(alat, per-lengkapan, instalasi,
bangunan) akan mampu mengubah
suatu system. Suatu system diartikan
sebagai bagian yang jelas (batasnya)
dari suatu realitas. Status suatu
system ditentukan oleh semua sifat-
sifat yang relevan dari system yang
dimaksud berikut lingkungannya.
Suatu system yang dinamis adalah
suatu system yang berubah-ubah baik
oleh manusia atau oleh peristiwa yang
lain. Suatu system agribisnis terdiri
atas: subsistem penyediaan sarana
produksi
subsistem usaha tani atau budidaya
(tanaman, ternak, ikan) subsistem
pengo-lahan hasil atau agro industri
subsistem pemasaran, dan subsistem
pendukun, yaitu kelembagaan peme-
rintah dan rnasyarakat serta peraturan
dan perundangan.
Di dalam agribisnis, peranan
mekanisasi pertanian secara langsung
terhadap sub-sistem yang ada
' Bagian dari Laporan Akhir Studi PemgembanganModel Kemitraan Agribisnis. Kerja
sama antara Pusat Pengembangan Agribisnis Indonesia dengan Departemen
Pertanian Republik Indonesia. Disajikan pada Seminar Jurusan Teknik Pertanian,
FATETA, IPBtanggal 26 April 2001
Staf Pengajar Jurusan Teknik Pertanian, FATETA-IPB
B& KETEKNIK
tergantung kepada tujuan dari
agribisnis itu sendiri dan surnber daya
yang tersedia. Mekanisasi pertanian
berpe-ran langsung dalarn mengubah
karakter subsistern budidaya (tanaman,
ternak, dan ikan), pengolahan hasil dan
pemasaran.
Dalarn konteks agribisnis hortikul-
tura misalnya komodiatas nenas,
rnarkisa dan sirsak, maka di bawah
diuraikan kasus mengenai aspek
rnekanisasi pertanian da-lam
pernbinaan kemitraan agribisnis nenas
di Propinsi Jambi dan Jawa Barat,
markisa di Propinsi Sulawesi Selatan
dan sirsak di Propinsi Jawa Barat.
Sesuai dengan tingkat keperluannya,
rnaka uraian selanjutnya dititik-beratkan
kepada agribisnis nenas dan markisa.
B. MASALAH UMUM SUBSISTEM
INDUSTRI PENGOLAHAN NENAS
DAN MARKISA
Dalam studi pengembangan
kernitraan agribisnis ini dua pabrik
nenas diharapkan dapat bermitra
dengan masing-masing kelompok tani
di Kabupaten lndragiri Hilir (Jambi) dan
di Subang (Jawa Barat). Sedangkan
untuk pengolahan markisa yang
diharapkan bermitra dengan petani
berlokasi di Ujung Pandang (Sulawesi
Selatan).
Secara urnurn, hambatan-hambatan
yang dihadapi pabrik pengolahan
tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Harnbatan yang berkenaan dengan
teknis pengolahan; yaitu bertalian erat
dengan rendahnya rnutu hasil
pengolahan. Hambatan penyediaan
bahan baku; yaitu jaminan tersedianya
bahan baku dalarn jurnlah yang cukup,
mutu yang baik dan waktu yang tepat.
Hambatan pernasaran; yaitu
berkaitan dengan rnutu produk dan
harga yang tak-bersaing, prornosi yang
kurang serta ongkos pernasaran yang
tinggi Harnbatan transforrnasi dan
logistik; yaitu rnasalah yang bertalian
dengan rnahalnya ongkos angkut,
kekurangan infrastruktur dan peralatan
pengangkutan hortikultura.
AN PERTANIAN
Hambatan perrnodalan atau
perkreditan; yaitu bunga pinjaman yang
relatif tinggi dan prosedur untuk
memperoleh pinjarnan yang cukup
rumit dengan biaya yang relatif besar
serta persyaratan yang tidak ringan.
Hambatan dari peraturan dan perun-
dangan; yaitu ada tendensi (dirnasa
lalu, sebelurn ada deregulasi)
pemerintah yang rnenghambat
kelancaran penyediaan bahan baku,
bahan pembantu dalarn pengolahan
terutama bahan kemasan.
Hambatan karena lemahnya kelern-
bagaan; yaitu kebanyakan lernbaga
yang ada ditujukan atau mengatur
kebijakan mengenai bahan rnentah,
sedikit sekali kelembagaan yang
berkecimpung dalarn promosi dan
penyediaan informasi mengenai
produk-produk olahan. Lernbaga yang
menangani penyuluhan lebih bertitik
berat kepada usaha tani atau budidaya
dan kurang sekali menangani aspek
pengolahan dan pernasaran.
Hambatan pertarna dan kedua
memer-lukan perhatian yang utarna
oleh karena bila kedua hambatan dapat
diatasi maka usaha pengolahan
mempunyai peluang lebih besar untuk
maju. Hambatan pertama dapat di-
atasi dengan melakukan prograrn-
program pelatihan tentang "praktek-
praktek manu-faktur yang baik",
mencakup 1) Good Manufacturing
Practices, 2) Pant Sanitation, 3) Basic
Quality Assurance and Control System
4) Plant Management Accounting
System dan 5) Basic Manufacturing
Management Principles. Hambatan
kedua dapat diatasi dengan rnernbina
kernitraan agribisnis antara petani
penghasil (nenas, markisa atau sirsak)
dengan pengolah masing-masing
komoditas tersebut. Oleh karena
petani komoditas tersebut urnumnya
petani yang berlahan sempit, rnaka
dalarn rangka pengernbangan
kernitraan, perlu dibina kelornpok-
kelompok tani sehingga pernbinaan
peningkatan produksi dapat
dilaksanakan dengan baik dan rnutu
Vol. 15. No. 1. April 2001
produksi dijamin melalui penerapan adalah "pelayanan jasa pengolahan
mekanisasi pertanian. tanah, perneliharaan tanaman dan
pere-majaan" oleh pihak pabrik
C. KEMITRAAN AGRlBlSNlS (ASPEK pengolah kepada petanilkelembagaan
MEKANlSASl PERTANIAN) petani, dan sebagai imbalannya
petanilkelernbagaan petani menjual
Penerapan mekanisasi pertanian nenaslmarkisanya ke pengolahl
untuk pengembangan perkebunan agroindustri.
mencakup aspek yang cukup luas dan Keterkaitan yang dapat mengisl
sangat berperan baik dalam usaha ke-mitraan agribisnis antara
lntensifikasi maupun ekstensifikasi petanilkelem-bagaan petani dengan
(Gambar 1). Dalam gambar yang pengolahl agroindustri adalah, pihak
dimaksud, pengembangan perkebu- pengolah me-nyediakan fasilitas fisik
nan, baik dengan cara intensifikasi "Tempat Pengum-pulan Hasil (TPH),
maupun ekstensifikasi; melalui suatu gudang penyimpanan sementara dan
tahap pe-ngambilan keputusan tentang sarana angkutan". Di pihak lain, petan~
s~stempe-ngolahan lahan dan investasi membayar ongkis operasi (sewa)
peralatan mekanis yang cocok dalam terhadap pihak pengolahlagroindustr~
pelaksanaan 1) budidaya tanaman, 2) dan bersedia menjual hasil
penyiapan lahan, jalan kebun, nenaslmarkisa dengan cara
penanaman dan pemeliharaan pembayaran yang disetujui oleh kedua
tanaman serta panen, 3) pengolahan belah pihak. Kemitraan agribisnis yang
hasil (pabrik), dan 4) infrastruktur dan dimaksud dapat lebih lanjut diterangkan
utilitas yang lain (TPH, gudang, pada Tabel 2.
Tabel 2. Pola kerjasamakemitraan agribisnis (aspek mekanisasi pertanian)
.- - - industri saran.. . .
NenasI rnarkisa NenasI markisa
-
tani
Pengolah
Kerja-samakemi-
traan
Alat I Jasa pelayanan Concentrate Luar
mesin pengolahantanah negeri1
Dalam
negeri
SistemAgribisnis ----
Sarana Usahatani Budida- pengo-lahanAgro- Pema-
Pemasaran
PemerintahI I Dukunganpembinaan,fasilitas peraturantperundangandan"modal"
Lembagaterkait I
bangunan dan air, gas serta listrik).
Sistem pengolahan lahan sampai
panen serta pertimbangan modal
investasi pera-latan memerlukan
kemitraan agribisnis antara pelaku
subsistem usahatani dan subsistem
pengolahan. Jika model ke-
mitraan agribisnis yang dianut adalah
"kontrak kerja" antara pengolahl
agroindustri dengan petanil
kelembagaan petani maka salah satu
allernatif keterikatan yang dapat dijalin
Kemitraan antara petanil
kelembagaan petani dan pengolahl
agroindustri nenas dan markisa dapat
dibina dengan melibatkan aspek
mekanisasi pertanian dalam bentuk
keterkaitan pelayanan jasa penyiapan
dan pengolahan lahan, jasa
penyimpanan dan jasa transportasi
disamping bentukljenis keterikatan
yang lain, misalnya dalam ha1
penyediaan sarana produksi dan
modal, dan sebagai irnbalannya petani
S'U& KETEKNIKANPERTANIAN
menjual nenas atau markisanya kepada diperkebunkan adalah tanaman
pengolahlagro-industri. Sudah barang tahunan maka tanah yang sudah
tentu semua persya-ratan dan cleared hanya dibajak dua kali,
keterikatan antara petanilkelem-bagaan pembagian kedua arahnya memotong
petani dengan pengolahlagro-industri tegak lurus terhadap arah pembajakan
dituangkandalam kontrak kerja. pertama. Setelah pembajakan selesai
Aspek operasionalisasi maka tanah ditebari bijilbenih tanaman
manajemen peralatan, bangunan dan penutup (cover crop), dengan demikian
jasa transportasi dapat dianalisis sesuai lahan siap ditanami yaitu dengan
dengan skala ekonomi agribisnis nenas membuat lubang-lubang untuk
atau markka, dan sumber-sumber data pertanaman. Jika terrain lahan yang
sekunderlprimer dapat dikonsultasikan sudah di cleared tnemerlukan
sesuai dengan keperluan. pencetakan atau penterasan maka
kedua pekerjaan tersebut dilakukan
D. PROSES PENYIAPAN LAHAN terlebih dahulu sebelum pembajakan
DAN JALAN Dl PERKEBUNAN dilakukan.
Proses penyiapan lahan dan
jalan perkebunan secara rinci disajikan
pada Gambar 2. Penyiapan jalan
dimulai dengari pembabatan hutan
yang akan dibuat jalan, pembentukan
badan jalan, kemudian dilan-jutkan
dengan pengerasan jalan. Sedang-kan
penyiapan lahan tergantung kepada
asal lahan, misalnya hutan, semak
belukar atau lahan alang-alang dan
tujuan penyi-apan lahan yaitu
peremajaan atau perta-manan baru.
Masing-masingjalur akan dikemukakan
berikut ini.
a. Asal Hutan dan Tanaman yang
Diremajakan
Penyiapan lahan perkebunan yang
asalnya hutan dan tanaman yang
diremajakan fase-fasenya hampir sama
yaitu land clearing yang terdiri dari
underbrushing, felling, pilling,
windrowing, dan diikuti dengan burning
untuk kemudian diperoleh tanah yang
cleared. Beda antara kedua asal lahan
yaitu pada peremajaan diawali dengan
pembasmian hama dan penyakit.
Setelah diperoleh tanah yang sudah
cleared maka dilakukan pengolahan
tanah sampai siap tanam. Bila
pertanaman yang diperkebunkan
adalah tanaman setahun (annual) maka
lahan dibajak dan kemudian digaru
sampai memperoleh lahan yang siap
ditanami. Sedangkan bila yang akan
b. Asal Lahan Alang-alang
Berbeda dengan fase-fase
penyiapan lahan perkebunan asal
hutanltanaman yang diremajakan,
maka penyiapan lahan asal alang-alang
dimulai dengan pembuatan jalur bakar
dan kemudian dilakukan pembakaran
sehingga diperoleh lahan yang sudah
cleared. Jika diperlukan, sesuai
dengan terrain maka lahan
dicetakldibentuk dengan diteras
sebelum diolah selanjutnya.
Pengolahan tanah selanjutnya
tergantung kepada tanaman yang akan
ditanam. Untuk tanaman setahun
(annual) maka tanah dibajak dan
kemudian digaru sampal diperoleh
tanah siap tanam. Sedangkan bila
tanaman tahunan yang akan
diusahakan maka tanah yang telah
dicleared perlu dibajak, digaru dan
kemudian ditebari bijilbenih tanaman
penutup. Dengan demikian lahan telah
siap tanam, yaitu dilanjutkan dengan
pembuatan lubang-lubang untuk
pertanaman.
Vol 15,No. 1. April 2001................. . ... - ......... -- . . - --------A-
~-
I
Pcrnilihan komoditi Jenis Penege~nbangan
komoditi Volume produksi perkebunan
I
Tanaman tahunan
- kelapa sawit
- Karel
- Coklat
- Kopi
- Kelapa
- Tell
I- Lada
- Cengkeli
- Sambu mete
Ekstensifikasi Pcrluasan areal
Pembukaan areal baru
- Tebu
- Tembakau
- Kapas
- Rasella
Markisar?rl
lklim
- Curah hu.jan
- Evapo-transpirasi
- Cal-~aya.lanlanya
penyinaran
- Suhu
- Kclembaban
udara
- Sifat kim~atanah
- Sifat tisik tanah
- Lereng
- Kedalarnan tanah
efektif
- Tekstur
pasir
. lempung
liat
- Kekerasan tanah
- Penneabi-litas
- Vegetasi Sang ada
- Kerapatan poll011
- Senis polion
- runggul
- Struktur akar
- Lapangan trrbang
- Pelabuhan
- Tenaga kerja,
subkontraktorlokal
- Logistik
Gambar 1 Langkzh-langkah ~ n t e n s ~ f i k a s ~dan ekstensifikasi di bidang perkebunan
Gambar 2 Proses penyiapan lahan dan jalan di perkebunan
I I
Ilutan Cy
Alang-aliui~p
Felling
- I
Pilling
'rananlall I'cmh;~s~iiian
- P e l l ~ i a ~-- yatig aka11
l,cllyakit
-
all lahall d~renia;akan
-
- Alatig-alanf
Scniak
fananam
Bekas semusim
- hutan 8 -
tallan!an
-
Tanah
cleared
Bckas
- Iiutan & -
talianiali
-

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum tataniaga pertanian
Laporan praktikum tataniaga pertanianLaporan praktikum tataniaga pertanian
Laporan praktikum tataniaga pertanian
Aef Saepul Anwar
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaHeri Saputra
 
ANALISIS RISIKO PRODUKSI WORTEL DAN BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN CIANJU...
ANALISIS RISIKO PRODUKSI WORTEL DAN BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN CIANJU...ANALISIS RISIKO PRODUKSI WORTEL DAN BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN CIANJU...
ANALISIS RISIKO PRODUKSI WORTEL DAN BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN CIANJU...
Repository Ipb
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma Wijaya
 
Pemanfaatan data cuaca untuk kegiatan pertanian fixxxxxxxxxxx
Pemanfaatan data cuaca untuk kegiatan pertanian fixxxxxxxxxxxPemanfaatan data cuaca untuk kegiatan pertanian fixxxxxxxxxxx
Pemanfaatan data cuaca untuk kegiatan pertanian fixxxxxxxxxxx
Al Hafiz
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Achmad Ridha
 
ITP UNS SEMESTER 2 Pengertian agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Pengertian agribisnisITP UNS SEMESTER 2 Pengertian agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Pengertian agribisnisFransiska Puteri
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisBBPP_Batu
 
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)Bondan the Planter of Palm Oil
 
ITP UNS SEMESTER 2 Manajemen agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Manajemen agribisnisITP UNS SEMESTER 2 Manajemen agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Manajemen agribisnisFransiska Puteri
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
edimusfa
 
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASIEKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASIAna Puja Prihatin
 
Manajemen Agro industri
Manajemen Agro industriManajemen Agro industri
Manajemen Agro industri
Ahya Alamsyah
 
Akalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaAkalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaFebrilidia
 

What's hot (18)

Laporan praktikum tataniaga pertanian
Laporan praktikum tataniaga pertanianLaporan praktikum tataniaga pertanian
Laporan praktikum tataniaga pertanian
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di Indonesia
 
ANALISIS RISIKO PRODUKSI WORTEL DAN BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN CIANJU...
ANALISIS RISIKO PRODUKSI WORTEL DAN BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN CIANJU...ANALISIS RISIKO PRODUKSI WORTEL DAN BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN CIANJU...
ANALISIS RISIKO PRODUKSI WORTEL DAN BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN CIANJU...
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
Pemanfaatan data cuaca untuk kegiatan pertanian fixxxxxxxxxxx
Pemanfaatan data cuaca untuk kegiatan pertanian fixxxxxxxxxxxPemanfaatan data cuaca untuk kegiatan pertanian fixxxxxxxxxxx
Pemanfaatan data cuaca untuk kegiatan pertanian fixxxxxxxxxxx
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
 
ITP UNS SEMESTER 2 Pengertian agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Pengertian agribisnisITP UNS SEMESTER 2 Pengertian agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Pengertian agribisnis
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Pengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kelPengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kel
 
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Manajemen agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Manajemen agribisnisITP UNS SEMESTER 2 Manajemen agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Manajemen agribisnis
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASIEKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
 
Manajemen Agro industri
Manajemen Agro industriManajemen Agro industri
Manajemen Agro industri
 
Ekonomi pertanian
Ekonomi pertanianEkonomi pertanian
Ekonomi pertanian
 
Ciri ciri pertanian
Ciri ciri pertanianCiri ciri pertanian
Ciri ciri pertanian
 
Ekonomi pertanian 2012
Ekonomi pertanian 2012Ekonomi pertanian 2012
Ekonomi pertanian 2012
 
Akalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaAkalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesia
 

Similar to PENGEMBANGAN MODEL KEMITRAAN AGRIBISNIS: ASPEK MEKANISASI PERTANIAN

22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
HendraYudhistira3
 
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptxMateri 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
IlhamMartadona1
 
Presentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianPresentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanian
FaizalRidho1
 
Power_Point_Agribisnis.pptx
Power_Point_Agribisnis.pptxPower_Point_Agribisnis.pptx
Power_Point_Agribisnis.pptx
PuteriAprilani2
 
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahahRancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
Sandi Purnama Jaya
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Khairul Amri
 
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Is managemen perbenihan
Is managemen perbenihanIs managemen perbenihan
Is managemen perbenihan
Andrew Hutabarat
 
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atp
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atpMemacu produksi pertanian melalui asp dan atp
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atpIAARD/Bogor, Indonesia
 
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGKAdm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
UGK
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1

Similar to PENGEMBANGAN MODEL KEMITRAAN AGRIBISNIS: ASPEK MEKANISASI PERTANIAN (20)

22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
 
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptxMateri 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
Materi 3 Perencanaan dan pembangunan agribisnis.pptx
 
Presentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianPresentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanian
 
Power_Point_Agribisnis.pptx
Power_Point_Agribisnis.pptxPower_Point_Agribisnis.pptx
Power_Point_Agribisnis.pptx
 
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahahRancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
 
Rdhp upsus 2018
Rdhp upsus 2018Rdhp upsus 2018
Rdhp upsus 2018
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
 
Juknis upja&ldm
Juknis upja&ldmJuknis upja&ldm
Juknis upja&ldm
 
Rktm kp karang agung
Rktm kp karang agungRktm kp karang agung
Rktm kp karang agung
 
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
 
Kkn lap 2015
Kkn lap 2015Kkn lap 2015
Kkn lap 2015
 
Is managemen perbenihan
Is managemen perbenihanIs managemen perbenihan
Is managemen perbenihan
 
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atp
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atpMemacu produksi pertanian melalui asp dan atp
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atp
 
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGKAdm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Agroindustri
AgroindustriAgroindustri
Agroindustri
 
1 kajian
1 kajian1 kajian
1 kajian
 
Makalah keynote-speakers
Makalah keynote-speakersMakalah keynote-speakers
Makalah keynote-speakers
 
Succes Story Transfer Prima Tani
Succes Story Transfer Prima TaniSucces Story Transfer Prima Tani
Succes Story Transfer Prima Tani
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Repository Ipb
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Repository Ipb
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
Repository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
Repository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
Repository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
Repository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 

Recently uploaded

PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
AlifMauliddina1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
RosmalahUMK
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 

Recently uploaded (20)

PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 

PENGEMBANGAN MODEL KEMITRAAN AGRIBISNIS: ASPEK MEKANISASI PERTANIAN

  • 1. Vol. 15, No. 1,April 2001 PENGEMBANGANMODEL KEMITRAAN AGRIBISNIS: ASPEK MEKANISASI PERTANIAN' Atjeng M. syarief2 A. PENDAHULUAN Tabel 1. Mekanisasi pertanian adalah intro- Input Sistem output duksi dan penggunaan alat mekanis Ta"aman Usaha tan1 Has11(hsik,bentuk uang) untuk melaksanakan operasi pertanian. Temak Bagian usaha Pendapata~i Alat me-kanis yang digunakan mencakup semua peralatan yang digerakkan oleh tenaga manusia, he- wanlternak, motor bakar, motor listrik, angin dan sumber tenaga lainnya seperti nuklir. Mekanisasi juga dapat di-artikan sebagai aplikasi ilmu teknik (engineering science) untuk rnengem- bangkan, mengorganisasi dan menga- tur semua operasi dalam "usaha pertanian". Suatu operasi pertanian dapat didefinisikan sebagai usaha manusia untuk mengubah karakteristik atau posisi suatu obyek, misalnya: tanah: penyiapan tanah perta-naman benih: benih di gudang persernaian Karakteristik operasi pertanian diten- tukan oleh: tipe kegiatan besarnya "volume" kegiatan (luasan, berat, jumlah) saat mulai dan saat mulai dan saat selesai suatu operasi lamanya (jangka) waktu yang diinginkan jumlah manusia yang tersedia dan input lainnya hasil: jumlah dan mutu. Biaya beban kerja pengaruh setiap kegiatan atau kornbinasi antara sesama kegiatan itu terhadap lingkungan Mekanisasi pertanian mempe- ngaruhi system usaha tani, kelompok usaha tani, masyarakat desa dan perekonomian nasional. Diagaram input-output di bawan ini menunjukkan pengaruh mekanisasi pertanian terha- Odap system usaha tani. tan1 Tanah Hasiltertentu Lapangankerja Bahaa-bahan Operasi suatu Bebankerja proses Peralalan Operas1tertentu Pengaruhterhadap lingkungan Bangunan Pelayanan Biaya Modal Tugas yangdiber~kan Tenagakerja Pelayananyang dibenkan Melalui rnekanisasi, manusia dengan bantuan peralatan mekanis (alat, per-lengkapan, instalasi, bangunan) akan mampu mengubah suatu system. Suatu system diartikan sebagai bagian yang jelas (batasnya) dari suatu realitas. Status suatu system ditentukan oleh semua sifat- sifat yang relevan dari system yang dimaksud berikut lingkungannya. Suatu system yang dinamis adalah suatu system yang berubah-ubah baik oleh manusia atau oleh peristiwa yang lain. Suatu system agribisnis terdiri atas: subsistem penyediaan sarana produksi subsistem usaha tani atau budidaya (tanaman, ternak, ikan) subsistem pengo-lahan hasil atau agro industri subsistem pemasaran, dan subsistem pendukun, yaitu kelembagaan peme- rintah dan rnasyarakat serta peraturan dan perundangan. Di dalam agribisnis, peranan mekanisasi pertanian secara langsung terhadap sub-sistem yang ada ' Bagian dari Laporan Akhir Studi PemgembanganModel Kemitraan Agribisnis. Kerja sama antara Pusat Pengembangan Agribisnis Indonesia dengan Departemen Pertanian Republik Indonesia. Disajikan pada Seminar Jurusan Teknik Pertanian, FATETA, IPBtanggal 26 April 2001 Staf Pengajar Jurusan Teknik Pertanian, FATETA-IPB
  • 2. B& KETEKNIK tergantung kepada tujuan dari agribisnis itu sendiri dan surnber daya yang tersedia. Mekanisasi pertanian berpe-ran langsung dalarn mengubah karakter subsistern budidaya (tanaman, ternak, dan ikan), pengolahan hasil dan pemasaran. Dalarn konteks agribisnis hortikul- tura misalnya komodiatas nenas, rnarkisa dan sirsak, maka di bawah diuraikan kasus mengenai aspek rnekanisasi pertanian da-lam pernbinaan kemitraan agribisnis nenas di Propinsi Jambi dan Jawa Barat, markisa di Propinsi Sulawesi Selatan dan sirsak di Propinsi Jawa Barat. Sesuai dengan tingkat keperluannya, rnaka uraian selanjutnya dititik-beratkan kepada agribisnis nenas dan markisa. B. MASALAH UMUM SUBSISTEM INDUSTRI PENGOLAHAN NENAS DAN MARKISA Dalam studi pengembangan kernitraan agribisnis ini dua pabrik nenas diharapkan dapat bermitra dengan masing-masing kelompok tani di Kabupaten lndragiri Hilir (Jambi) dan di Subang (Jawa Barat). Sedangkan untuk pengolahan markisa yang diharapkan bermitra dengan petani berlokasi di Ujung Pandang (Sulawesi Selatan). Secara urnurn, hambatan-hambatan yang dihadapi pabrik pengolahan tersebut di atas adalah sebagai berikut: Harnbatan yang berkenaan dengan teknis pengolahan; yaitu bertalian erat dengan rendahnya rnutu hasil pengolahan. Hambatan penyediaan bahan baku; yaitu jaminan tersedianya bahan baku dalarn jurnlah yang cukup, mutu yang baik dan waktu yang tepat. Hambatan pernasaran; yaitu berkaitan dengan rnutu produk dan harga yang tak-bersaing, prornosi yang kurang serta ongkos pernasaran yang tinggi Harnbatan transforrnasi dan logistik; yaitu rnasalah yang bertalian dengan rnahalnya ongkos angkut, kekurangan infrastruktur dan peralatan pengangkutan hortikultura. AN PERTANIAN Hambatan perrnodalan atau perkreditan; yaitu bunga pinjaman yang relatif tinggi dan prosedur untuk memperoleh pinjarnan yang cukup rumit dengan biaya yang relatif besar serta persyaratan yang tidak ringan. Hambatan dari peraturan dan perun- dangan; yaitu ada tendensi (dirnasa lalu, sebelurn ada deregulasi) pemerintah yang rnenghambat kelancaran penyediaan bahan baku, bahan pembantu dalarn pengolahan terutama bahan kemasan. Hambatan karena lemahnya kelern- bagaan; yaitu kebanyakan lernbaga yang ada ditujukan atau mengatur kebijakan mengenai bahan rnentah, sedikit sekali kelembagaan yang berkecimpung dalarn promosi dan penyediaan informasi mengenai produk-produk olahan. Lernbaga yang menangani penyuluhan lebih bertitik berat kepada usaha tani atau budidaya dan kurang sekali menangani aspek pengolahan dan pernasaran. Hambatan pertarna dan kedua memer-lukan perhatian yang utarna oleh karena bila kedua hambatan dapat diatasi maka usaha pengolahan mempunyai peluang lebih besar untuk maju. Hambatan pertama dapat di- atasi dengan melakukan prograrn- program pelatihan tentang "praktek- praktek manu-faktur yang baik", mencakup 1) Good Manufacturing Practices, 2) Pant Sanitation, 3) Basic Quality Assurance and Control System 4) Plant Management Accounting System dan 5) Basic Manufacturing Management Principles. Hambatan kedua dapat diatasi dengan rnernbina kernitraan agribisnis antara petani penghasil (nenas, markisa atau sirsak) dengan pengolah masing-masing komoditas tersebut. Oleh karena petani komoditas tersebut urnumnya petani yang berlahan sempit, rnaka dalarn rangka pengernbangan kernitraan, perlu dibina kelornpok- kelompok tani sehingga pernbinaan peningkatan produksi dapat dilaksanakan dengan baik dan rnutu
  • 3. Vol. 15. No. 1. April 2001 produksi dijamin melalui penerapan adalah "pelayanan jasa pengolahan mekanisasi pertanian. tanah, perneliharaan tanaman dan pere-majaan" oleh pihak pabrik C. KEMITRAAN AGRlBlSNlS (ASPEK pengolah kepada petanilkelembagaan MEKANlSASl PERTANIAN) petani, dan sebagai imbalannya petanilkelernbagaan petani menjual Penerapan mekanisasi pertanian nenaslmarkisanya ke pengolahl untuk pengembangan perkebunan agroindustri. mencakup aspek yang cukup luas dan Keterkaitan yang dapat mengisl sangat berperan baik dalam usaha ke-mitraan agribisnis antara lntensifikasi maupun ekstensifikasi petanilkelem-bagaan petani dengan (Gambar 1). Dalam gambar yang pengolahl agroindustri adalah, pihak dimaksud, pengembangan perkebu- pengolah me-nyediakan fasilitas fisik nan, baik dengan cara intensifikasi "Tempat Pengum-pulan Hasil (TPH), maupun ekstensifikasi; melalui suatu gudang penyimpanan sementara dan tahap pe-ngambilan keputusan tentang sarana angkutan". Di pihak lain, petan~ s~stempe-ngolahan lahan dan investasi membayar ongkis operasi (sewa) peralatan mekanis yang cocok dalam terhadap pihak pengolahlagroindustr~ pelaksanaan 1) budidaya tanaman, 2) dan bersedia menjual hasil penyiapan lahan, jalan kebun, nenaslmarkisa dengan cara penanaman dan pemeliharaan pembayaran yang disetujui oleh kedua tanaman serta panen, 3) pengolahan belah pihak. Kemitraan agribisnis yang hasil (pabrik), dan 4) infrastruktur dan dimaksud dapat lebih lanjut diterangkan utilitas yang lain (TPH, gudang, pada Tabel 2. Tabel 2. Pola kerjasamakemitraan agribisnis (aspek mekanisasi pertanian) .- - - industri saran.. . . NenasI rnarkisa NenasI markisa - tani Pengolah Kerja-samakemi- traan Alat I Jasa pelayanan Concentrate Luar mesin pengolahantanah negeri1 Dalam negeri SistemAgribisnis ---- Sarana Usahatani Budida- pengo-lahanAgro- Pema- Pemasaran PemerintahI I Dukunganpembinaan,fasilitas peraturantperundangandan"modal" Lembagaterkait I bangunan dan air, gas serta listrik). Sistem pengolahan lahan sampai panen serta pertimbangan modal investasi pera-latan memerlukan kemitraan agribisnis antara pelaku subsistem usahatani dan subsistem pengolahan. Jika model ke- mitraan agribisnis yang dianut adalah "kontrak kerja" antara pengolahl agroindustri dengan petanil kelembagaan petani maka salah satu allernatif keterikatan yang dapat dijalin Kemitraan antara petanil kelembagaan petani dan pengolahl agroindustri nenas dan markisa dapat dibina dengan melibatkan aspek mekanisasi pertanian dalam bentuk keterkaitan pelayanan jasa penyiapan dan pengolahan lahan, jasa penyimpanan dan jasa transportasi disamping bentukljenis keterikatan yang lain, misalnya dalam ha1 penyediaan sarana produksi dan modal, dan sebagai irnbalannya petani
  • 4. S'U& KETEKNIKANPERTANIAN menjual nenas atau markisanya kepada diperkebunkan adalah tanaman pengolahlagro-industri. Sudah barang tahunan maka tanah yang sudah tentu semua persya-ratan dan cleared hanya dibajak dua kali, keterikatan antara petanilkelem-bagaan pembagian kedua arahnya memotong petani dengan pengolahlagro-industri tegak lurus terhadap arah pembajakan dituangkandalam kontrak kerja. pertama. Setelah pembajakan selesai Aspek operasionalisasi maka tanah ditebari bijilbenih tanaman manajemen peralatan, bangunan dan penutup (cover crop), dengan demikian jasa transportasi dapat dianalisis sesuai lahan siap ditanami yaitu dengan dengan skala ekonomi agribisnis nenas membuat lubang-lubang untuk atau markka, dan sumber-sumber data pertanaman. Jika terrain lahan yang sekunderlprimer dapat dikonsultasikan sudah di cleared tnemerlukan sesuai dengan keperluan. pencetakan atau penterasan maka kedua pekerjaan tersebut dilakukan D. PROSES PENYIAPAN LAHAN terlebih dahulu sebelum pembajakan DAN JALAN Dl PERKEBUNAN dilakukan. Proses penyiapan lahan dan jalan perkebunan secara rinci disajikan pada Gambar 2. Penyiapan jalan dimulai dengari pembabatan hutan yang akan dibuat jalan, pembentukan badan jalan, kemudian dilan-jutkan dengan pengerasan jalan. Sedang-kan penyiapan lahan tergantung kepada asal lahan, misalnya hutan, semak belukar atau lahan alang-alang dan tujuan penyi-apan lahan yaitu peremajaan atau perta-manan baru. Masing-masingjalur akan dikemukakan berikut ini. a. Asal Hutan dan Tanaman yang Diremajakan Penyiapan lahan perkebunan yang asalnya hutan dan tanaman yang diremajakan fase-fasenya hampir sama yaitu land clearing yang terdiri dari underbrushing, felling, pilling, windrowing, dan diikuti dengan burning untuk kemudian diperoleh tanah yang cleared. Beda antara kedua asal lahan yaitu pada peremajaan diawali dengan pembasmian hama dan penyakit. Setelah diperoleh tanah yang sudah cleared maka dilakukan pengolahan tanah sampai siap tanam. Bila pertanaman yang diperkebunkan adalah tanaman setahun (annual) maka lahan dibajak dan kemudian digaru sampai memperoleh lahan yang siap ditanami. Sedangkan bila yang akan b. Asal Lahan Alang-alang Berbeda dengan fase-fase penyiapan lahan perkebunan asal hutanltanaman yang diremajakan, maka penyiapan lahan asal alang-alang dimulai dengan pembuatan jalur bakar dan kemudian dilakukan pembakaran sehingga diperoleh lahan yang sudah cleared. Jika diperlukan, sesuai dengan terrain maka lahan dicetakldibentuk dengan diteras sebelum diolah selanjutnya. Pengolahan tanah selanjutnya tergantung kepada tanaman yang akan ditanam. Untuk tanaman setahun (annual) maka tanah dibajak dan kemudian digaru sampal diperoleh tanah siap tanam. Sedangkan bila tanaman tahunan yang akan diusahakan maka tanah yang telah dicleared perlu dibajak, digaru dan kemudian ditebari bijilbenih tanaman penutup. Dengan demikian lahan telah siap tanam, yaitu dilanjutkan dengan pembuatan lubang-lubang untuk pertanaman.
  • 5. Vol 15,No. 1. April 2001................. . ... - ......... -- . . - --------A- ~- I Pcrnilihan komoditi Jenis Penege~nbangan komoditi Volume produksi perkebunan I Tanaman tahunan - kelapa sawit - Karel - Coklat - Kopi - Kelapa - Tell I- Lada - Cengkeli - Sambu mete Ekstensifikasi Pcrluasan areal Pembukaan areal baru - Tebu - Tembakau - Kapas - Rasella Markisar?rl lklim - Curah hu.jan - Evapo-transpirasi - Cal-~aya.lanlanya penyinaran - Suhu - Kclembaban udara - Sifat kim~atanah - Sifat tisik tanah - Lereng - Kedalarnan tanah efektif - Tekstur pasir . lempung liat - Kekerasan tanah - Penneabi-litas - Vegetasi Sang ada - Kerapatan poll011 - Senis polion - runggul - Struktur akar - Lapangan trrbang - Pelabuhan - Tenaga kerja, subkontraktorlokal - Logistik Gambar 1 Langkzh-langkah ~ n t e n s ~ f i k a s ~dan ekstensifikasi di bidang perkebunan
  • 6. Gambar 2 Proses penyiapan lahan dan jalan di perkebunan I I Ilutan Cy Alang-aliui~p Felling - I Pilling 'rananlall I'cmh;~s~iiian - P e l l ~ i a ~-- yatig aka11 l,cllyakit - all lahall d~renia;akan - - Alatig-alanf Scniak fananam Bekas semusim - hutan 8 - tallan!an - Tanah cleared Bckas - Iiutan & - talianiali -