Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumtriturno
Keputusan Menteri ini mengatur tentang ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang pertambangan umum. Dokumen ini menjelaskan definisi istilah-istilah yang terkait dengan pertambangan serta aturan-aturan teknis mengenai fasilitas, peralatan, dan prosedur kerja yang harus dipenuhi untuk menjamin keselamatan.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara mulai dari tahap administrasi, penilaian lapangan, aspek-aspek yang dinilai seperti pengelolaan batuan penutup, pengendalian erosi dan sedimentasi, reklamasi dan revegetasi, hingga program-program pengembangan dan penelitian lingkungan."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai latar belakang dan pengalaman kerja seseorang bernama Rochsyid Anggara di berbagai perusahaan pertambangan selama lebih dari 10 tahun. Dokumen selanjutnya memberikan penjelasan konsep dasar ventilasi tambang, tujuan, prinsip kerja, jenis-jenis ventilasi, gas-gas pengotor udara tambang, peralatan ventilasi, dan peta ventilasi tambang.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa poin penting mengenai penggalian yaitu:
1. Potensi bahaya yang dapat terjadi pada penggalian seperti longsor tanah, pekerja terpeleset, dan alat berat terguling.
2. Pentingnya menentukan metode penggalian yang tepat sesuai dengan kondisi lahan.
3. Perlunya pekerja selalu mematuhi prosedur keselamatan dan menggunakan APD lengk
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumtriturno
Keputusan Menteri ini mengatur tentang ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang pertambangan umum. Dokumen ini menjelaskan definisi istilah-istilah yang terkait dengan pertambangan serta aturan-aturan teknis mengenai fasilitas, peralatan, dan prosedur kerja yang harus dipenuhi untuk menjamin keselamatan.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara mulai dari tahap administrasi, penilaian lapangan, aspek-aspek yang dinilai seperti pengelolaan batuan penutup, pengendalian erosi dan sedimentasi, reklamasi dan revegetasi, hingga program-program pengembangan dan penelitian lingkungan."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai latar belakang dan pengalaman kerja seseorang bernama Rochsyid Anggara di berbagai perusahaan pertambangan selama lebih dari 10 tahun. Dokumen selanjutnya memberikan penjelasan konsep dasar ventilasi tambang, tujuan, prinsip kerja, jenis-jenis ventilasi, gas-gas pengotor udara tambang, peralatan ventilasi, dan peta ventilasi tambang.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa poin penting mengenai penggalian yaitu:
1. Potensi bahaya yang dapat terjadi pada penggalian seperti longsor tanah, pekerja terpeleset, dan alat berat terguling.
2. Pentingnya menentukan metode penggalian yang tepat sesuai dengan kondisi lahan.
3. Perlunya pekerja selalu mematuhi prosedur keselamatan dan menggunakan APD lengk
Dokumen ini membahas prosedur menghadapi keadaan darurat di tempat kerja, termasuk mendefinisikan keadaan darurat, jenis potensi keadaan darurat, pembentukan tim tanggap darurat, simulasi, dan prosedur dasar untuk beberapa skenario keadaan darurat seperti kebakaran dan kecelakaan.
Automatically draws roads between selected
points.
Merge Shapes: Merges two or more selected shapes into
a single shape.
Split Shape: Splits a selected shape into two separate
shapes at the selected point.
Delete Shape: Deletes the selected shape from the Road
Network.
Road networks can be drawn using the above tools and
then assign the segment codes to each road segment.
Haulage Road Networks
Once the road network is drawn, you need to assign the segment codes to each road segment.
This is done by selecting the road segment and assigning the segment code from the drop down.
The segment codes are defined in the initial setup.
You can also modify the
Rangkuman dokumen harian HSE PT. Mitra Mineral Perkasa tanggal 10 Januari 2022: Meliputi inspeksi peralatan pelindung diri dan kartu identitas karyawan, patroli keselamatan, pemeriksaan suhu tubuh, dan tes cepat untuk memastikan kesehatan karyawan.
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang mulai dari pengertian, penaksiran cadangan, perencanaan batas tambang, penjadwalan produksi, hingga biaya operasi tambang.
2. Beberapa metode penaksiran cadangan yang disebutkan adalah penaksiran manual, metode poligon, penggunaan model blok teratur dan tak teratur, serta penggunaan data geologi, assay, dan topografi dalam penaksir
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan personil yang terlibat dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan pertambangan. Beberapa poin penting yang diatur mencakup struktur organisasi dan tanggung jawab jajaran manajemen, penunjukan petugas seperti Kepala Teknik Tambang dan Pengawas Operasional, pembentukan komite keselamatan, pelatihan kompetensi karyawan, serta komunikasi dan dokumentasi aspek
Stripping ratio (SR) menunjukkan perbandingan antara volume tanah penutup yang harus dibongkar untuk mendapatkan satu ton batubara. Break even stripping ratio (BESR) menunjukkan perbandingan antara keuntungan kotor dengan biaya pengupasan tanah penutup. BESR digunakan untuk menentukan apakah tambang sebaiknya menggunakan metode terbuka atau bawah tanah, serta batas maksimal pengupasan tanah penutup.
Dokumen tersebut membahas pentingnya keselamatan dalam bekerja di ketinggian karena jatuh dari ketinggian merupakan penyebab kecelakaan kerja paling sering terjadi. Dokumen tersebut juga menjelaskan standar keselamatan dalam bekerja di ketinggian, hirarki pengendalian risiko, dan tipe-tipe platform serta cara meminimalkan risiko kecelakaan saat bekerja di ketinggian.
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut berisi analisis pekerjaan proses spinning yang meliputi delapan tahapan utama yaitu mesin blowing, carding, pre-drawing, lap former, combing, drawing, simplex frame, dan ring spinning. Analisis mengidentifikasi bahaya-bahaya potensial pada setiap tahapan serta langkah-langkah pengendaliannya, seperti menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan bekerja sesuai standar operasional prosedur.
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
Dokumen ini membahas prosedur menghadapi keadaan darurat di tempat kerja, termasuk mendefinisikan keadaan darurat, jenis potensi keadaan darurat, pembentukan tim tanggap darurat, simulasi, dan prosedur dasar untuk beberapa skenario keadaan darurat seperti kebakaran dan kecelakaan.
Automatically draws roads between selected
points.
Merge Shapes: Merges two or more selected shapes into
a single shape.
Split Shape: Splits a selected shape into two separate
shapes at the selected point.
Delete Shape: Deletes the selected shape from the Road
Network.
Road networks can be drawn using the above tools and
then assign the segment codes to each road segment.
Haulage Road Networks
Once the road network is drawn, you need to assign the segment codes to each road segment.
This is done by selecting the road segment and assigning the segment code from the drop down.
The segment codes are defined in the initial setup.
You can also modify the
Rangkuman dokumen harian HSE PT. Mitra Mineral Perkasa tanggal 10 Januari 2022: Meliputi inspeksi peralatan pelindung diri dan kartu identitas karyawan, patroli keselamatan, pemeriksaan suhu tubuh, dan tes cepat untuk memastikan kesehatan karyawan.
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang mulai dari pengertian, penaksiran cadangan, perencanaan batas tambang, penjadwalan produksi, hingga biaya operasi tambang.
2. Beberapa metode penaksiran cadangan yang disebutkan adalah penaksiran manual, metode poligon, penggunaan model blok teratur dan tak teratur, serta penggunaan data geologi, assay, dan topografi dalam penaksir
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan personil yang terlibat dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan pertambangan. Beberapa poin penting yang diatur mencakup struktur organisasi dan tanggung jawab jajaran manajemen, penunjukan petugas seperti Kepala Teknik Tambang dan Pengawas Operasional, pembentukan komite keselamatan, pelatihan kompetensi karyawan, serta komunikasi dan dokumentasi aspek
Stripping ratio (SR) menunjukkan perbandingan antara volume tanah penutup yang harus dibongkar untuk mendapatkan satu ton batubara. Break even stripping ratio (BESR) menunjukkan perbandingan antara keuntungan kotor dengan biaya pengupasan tanah penutup. BESR digunakan untuk menentukan apakah tambang sebaiknya menggunakan metode terbuka atau bawah tanah, serta batas maksimal pengupasan tanah penutup.
Dokumen tersebut membahas pentingnya keselamatan dalam bekerja di ketinggian karena jatuh dari ketinggian merupakan penyebab kecelakaan kerja paling sering terjadi. Dokumen tersebut juga menjelaskan standar keselamatan dalam bekerja di ketinggian, hirarki pengendalian risiko, dan tipe-tipe platform serta cara meminimalkan risiko kecelakaan saat bekerja di ketinggian.
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut berisi analisis pekerjaan proses spinning yang meliputi delapan tahapan utama yaitu mesin blowing, carding, pre-drawing, lap former, combing, drawing, simplex frame, dan ring spinning. Analisis mengidentifikasi bahaya-bahaya potensial pada setiap tahapan serta langkah-langkah pengendaliannya, seperti menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan bekerja sesuai standar operasional prosedur.
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
KULIAH 1 sistem dan peralatan tambang bawah tanah.pptYudiAristaYulanda
Dokumen tersebut membahas tentang perkuliahan tambang bawah tanah yang mencakup definisi, metode, jenis-jenis terowongan, sistem pengangkutan, dan alat-alat muat serta angkut yang digunakan dalam tambang bawah tanah seperti overshoot loader, continuous miner, belt conveyor, dump truck, slusher dan lain-lain.
Dokumen tersebut membahas secara menyeluruh tentang pemilihan peralatan tambang, mulai dari karakteristik deposit, kondisi lokasi, parameter tambang, metode penambangan, satuan operasi, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan peralatan, hingga desain peralatan. Dokumen ini memberikan panduan komprehensif dalam memilih peralatan tambang yang tepat untuk setiap kondisi tambang.
Presentasi Metode Konstruksi Kelompok 2 (KELAS D Pak Ary Setyawan)Lutfimr
Proyek pembangunan underpass di Jalan Slamet Riyadi - Jalan Agus Salim bertujuan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas akibat perlintasan kereta api yang berdekatan dengan persimpangan jalan. Underpass akan dibangun sepanjang 500 meter dengan lebar 10 meter dan diperkirakan membutuhkan waktu 8 bulan untuk penyelesaian.
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Joy Irman
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill & Sanitary Landfill beserta Prasarana dan Sarana Pendukung, dan Operasional & Pemeliharaannya.
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas dua metode pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) yaitu Controlled Landfill dan Sanitary Landfill beserta sarana pendukungnya seperti drainase, pengolahan air lindi, ventilasi gas, dan pemeliharaan TPA."
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Dokumen tersebut membahas tentang inspeksi dan pemeliharaan drainase jalan, mencakup prinsip-prinsip perancangan drainase, jenis drainase, kriteria inspeksi dan pemeliharaan, serta ilustrasi metode pemeliharaan berbagai jenis saluran drainase secara terperinci.
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827HadisHasyimiMiftahul
terkait kebijakan publik pada bidang pertambangan. berisi tentang dasar hukum dan asas asas yang digunakan untuk membuat peraturan terkait good mining practice atau kaidah pertambangan yang baik
1. P E N G A W A S
O P E R A S I O N A L
/FOREMAN/
Bertindak sebagai front line supervisor yang membawahi langsung
karyawan pelaksana, serta bertanggung jawab atas pengelolaan K3
Pertambangan
2. TUGAS & TANGGUNGJAWAB PENGAWAS OPERASIONAL
1. Bertanggungjawab kepada KTT/PTL atas keselamatan, Kesehatan dan
kesejahteraan pekerja tambang yang menjadi bawahannya.
2. Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian.
3. Bertanggungjawab kepada KTT/PTL atas keselamatan, Kesehatan dan
kesejahteraan semua orang yang ditugaskan kepadanya, termasuk
keselamatan diri sendiri.
4. Membuat dan menandatangani laporan inspeksi, pemeriksaan dan
pengujian.
3. Peran keberhasilan pengawas operasional
• Tidak ada kecelakaan berakibat kematian (zero fatality)
• Menurunkan “Loss time, Injury frequency rate dan severity rate”
• Productivity unit optimal
• Zero misoperation
• Working hours unit maksimal
• Fuel consumable reasonable
“JIKA TERJADI KECELAKAAN TAMBANG”
1. Lakukan pengendalian lokasi kejadian (mematikan mesin, memutus sumber listrik atau energi ditempat
kejadian kecelakaan.
2. Lakukan pertolongan pertama ( mengeluarkan korban dari terjepit, pertolongan pernapasan)
3. Pengendalian potensi kecelakaan lanjutan (beri tanda TKP agar kegiatan produksi di area kecelakaan dihentikan dan tidak
menimbulkan kecelakaan lanjutan)
4. Investigasi potensi kerugian dan cidera (lakukan investigasi segera setelah korban dan TKP kecelakaan diamankan)
4. • B’SAFE
LANGKAH KERJAAMAN PENGAWAS OPERASIONAL
1. PERIKSA DISEKITAR ANDA, ADAKAH ADA ORANG YANG BEKERJA TIDAK AMAN
(Misoperation, overspeed, mengoperasikan unit saat hujan, tidak menggunakan APD, memaksakan
bekerja saat mengantuk/fatique), penggunaan rem secara kasar, merokok pada area yg mudah terbakar, berbelok
pada kecepatan tinggi(
2. PERIKSA SEKELILING, ADAKAH SITUASI BERBAHAYA.
(Jalan berlubang/retak, jalan licin, pergerakan pada highwall, patahan pada disposal, area yang terdapat lumpur
yang dalam, area blind spot)
3. PERIKSA, ADAKAH PERALATAN YANG BERBAHAYA.
(Unit breakdown difront kerja, lampu kerja mati, tidak dilengkapi APAR, tekanan angin ban kurang.
4. LAKUKAN TINDAKAN PERBAIKAN, JIKA MENEMUKAN POTENSI BAHAYA.
6. LAND CLEARING
Pembersihan area yang akan dilakukan penambangan dari pohon –pohon sesuai batas boundry rencana pit penambangan menggunakan alat
support dozer dan excavator.
TOP SOIL
Kegiatan loading, haulimg, spreading dan grading soil
Catt: Memaksimalkan sebaik mungkin pengambilan potensi soil, agar tidak ada yang terbuang sia-sia
OVERBURDEN
Kegiatan loading setelah proses loading material overburden dengan metode ripping dozer agar meningkatkan produktivitas excavator pada saat
loading material keras.
1. LOADING – BACK HOE
- Usahakan Cycle time excavator kecil
- Front loading rapi
- Front kerja tidak sempit kecuali pada saat kondisi V-cut
- Maksimalkan pengisian bucket saat loading
2. HAULER – HD/Dump truck
- Usahakan Cycle time/waktu edar dari hauler kecil
- Mengantisipasi dumptruck antri di front loading maupun di disposal pada saat dumping
- Usahakan jalan dari front loading menuju disposal tidak bergelombang, tidak ada air tergenang/aliran air yang masuk ke jalan tambang
7. • Produktivitas Excavator
Q = q x k x 60/Ct x E
Ct : Cycle-time Bucket (detik)
k : Bucket factor
q : Bucket Capacity (Lcm)
Q : Produktivitas (Bcm/Jam)
Asumsi Swell-factor = Lcm convert to Bcm = 0.714
Perhitungan Produktivitas AKTUAL berdasarkan rate/ritase:
Kapasitas Hauler: HD = 24 bcm HM = 15 bcm
TA = 15 bcm TEREX 50 = 18 bcm
DT scania = 12 bcm; Faw / Hino = 10.5 bcm
Produktivitas = Rate x kapasitas vessel hauler/Jam
• Produktivitas Dump truck
Q = 60/Ct x n x Cb x Ff
Ct : Cycle-time Bucket (detik)
n : Jumlah pengisian alat gali muat
Cb : Bucket Capacity
Ff : Faktor pengisian (fill factor)
Q : Produktivitas (Bcm/Jam)
MATCH FACTOR/KESERASIAN ALAT
MF = n x Ctm x Na / Cta x Nm
MF < 1 : Alat muat menunggu/Excavator gantung
MF > 1 : Alat angkut menunggu/HD antri
8. OVERBURDEN
Removal Overburden ( Ripping, Digging, Loading, Hauling)
Bench (crest – toe) : tinggi = 5 m, lebar 2 m, slope 60 ⁰
ProsesPenempatan fleet/team:
Cut - High wall; Low wall, Side wall, End wall
- Stripping ( High strip, Medium strip, Low strip)
- Drop cut - Top ramp
- V-cut - Bottom ramp
- Box-cut - Drop cut bentuk ramp
- Expose seam
- Expose cropline
COAL
- Expose crop seam coal (roof, floor)
- Tanggul freeface batubara
- Channel space dengan cropline coal
- Buka/lipat material yang kontak langsung dengan freeface coal
- Akses ramp jalan ke front loading
Cleaning, Loading, Hauling
9. • DISPOSAL/SPREADING
- Lokasi buangan/dumping yang terpelihara dengan rapi
- Pengaturan pola arus keluar/masuk dumping
- Jarak antar truck dan jarak tuck dengan alat support 5 m atau 1 kali lebar unit
- Pembuatan tanggul pengaman/ safety ½ kali tyre unit terbesar
- Jarak dumping tanpa tanggul pengaman untuk material lumpur dan lunak ± 10 m
• JALAN IN PIT/ JALAN TAMBANG
- Lebar jalan 3.5 kali lebar unit terbesar
- Menghindari persimpangan yang menimbulkan blind spot/ titik buta yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
- Grade jalan diusahakan tidak lebih dari 12%
- Safety berm ¾ ukuran tyre unit terbesar
- Selektif material pada saat pembuatan jalan tambang
- Rip Rap pada sisi jalan
- Jarak truck posisi berhadapan pada jalan lurus ½ lebar unit
- Kecepatan 40 Km/jam
- Jarak aman beriringan 50 meter
- Lakukan perbaikan jalan sebelum rusak parah
10. • DEWATERING (Pengendalian air pada lokasi tambang)
1. MINE DEWATERING
Membuat SUMP, puritan/channel, pemompaan air keluar dari sump ke settling pond.
2. MINE DRAINAGE
Membentuk pengalihan aliran air / Divert, Bentuk channel diluar boundry pit, Pada saat hujan lakukan
PROTECT air dengan membentuk tanggul diarea daerah tangkapan air hujan/ cactment area dan
alihkan air hujan menuju parit/channel ke arah settling pond
11. FUEL CONSUMPTION
• FUEL OB CONSUMPTION (L/BCM)
• FUEL COAL CONSUMTION (L/BCM)
Penghematan Pemakaian Bahan Bakar:
- Tidak boleh antri, matching alat, rasio fleet ( dengan prinsip lebih baik alat loading menunggu sebentar)
- Perbaikan jalan (grade, distance, pengerasan/perawatan jalan)
- Pemakaian alat support dioptimalisasikan
- Parkir saat shift change/istirahat di front loading untuk DT/OHT
- Pengisian unit untuk tipe track ditempat