Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan terhadap jauhnya pukulan lob forehand atas pemain bulutangkis usia 9-12 tahun. Subjek penelitian adalah 15 pemain putra di Persatuan Bulutangkis Nasional Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan lob forehand atas dan kekuatan lengan terhadap peningkatan
Teks tersebut membahas tentang latihan kelincahan dan keterampilan menggiring bola dalam sepak bola. Latihan kelincahan diperlukan untuk meningkatkan koordinasi gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh agar dapat menguasai teknik sepak bola seperti menggiring bola. Keterampilan menggiring bola merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan bola sambil berlari untuk melewati lawan. Penelitian ini bertujuan unt
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Latihan fartlek adalah latihan daya tahan yang melibatkan perubahan kelajuan dalam sesi latihan antara fasa lambat, sederhana dan cepat.
2. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan kepantasan atlet.
3. Prinsip-prinsip utama latihan fartlek adalah memanaskan badan, meningkatkan intensiti secara progresif, kekhus
Latihan litar berhalangan merupakan latihan kecergasan yang terdiri daripada beberapa aktiviti yang disusun mengikut turutan di stesen-stesen. Latihan ini bertujuan meningkatkan daya tahan otot, kardiovaskular, koordinasi dan ketangkasan serta mampu meningkatkan tahap kecergasan secara menyeluruh. Latihan litar berhalangan perlu dirancang dengan teliti dengan mempertimbangkan ciri-ciri peserta untuk mendap
Dokumen tersebut membahas latihan fisik yang merupakan faktor penting dalam peningkatan prestasi atlet. Latihan fisik bertujuan meningkatkan kondisi fisik dan kemampuan biomotor atlet secara keseluruhan. Dokumen ini menjelaskan unsur-unsur penting latihan fisik seperti kekuatan, daya tahan, dan metode latihannya seperti kontraksi otot, latihan beban, dan sistem latihannya.
Teks tersebut membahas tentang latihan kelincahan dan keterampilan menggiring bola dalam sepak bola. Latihan kelincahan diperlukan untuk meningkatkan koordinasi gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh agar dapat menguasai teknik sepak bola seperti menggiring bola. Keterampilan menggiring bola merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan bola sambil berlari untuk melewati lawan. Penelitian ini bertujuan unt
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Latihan fartlek adalah latihan daya tahan yang melibatkan perubahan kelajuan dalam sesi latihan antara fasa lambat, sederhana dan cepat.
2. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan kepantasan atlet.
3. Prinsip-prinsip utama latihan fartlek adalah memanaskan badan, meningkatkan intensiti secara progresif, kekhus
Latihan litar berhalangan merupakan latihan kecergasan yang terdiri daripada beberapa aktiviti yang disusun mengikut turutan di stesen-stesen. Latihan ini bertujuan meningkatkan daya tahan otot, kardiovaskular, koordinasi dan ketangkasan serta mampu meningkatkan tahap kecergasan secara menyeluruh. Latihan litar berhalangan perlu dirancang dengan teliti dengan mempertimbangkan ciri-ciri peserta untuk mendap
Dokumen tersebut membahas latihan fisik yang merupakan faktor penting dalam peningkatan prestasi atlet. Latihan fisik bertujuan meningkatkan kondisi fisik dan kemampuan biomotor atlet secara keseluruhan. Dokumen ini menjelaskan unsur-unsur penting latihan fisik seperti kekuatan, daya tahan, dan metode latihannya seperti kontraksi otot, latihan beban, dan sistem latihannya.
Dokumen tersebut merangkum latar belakang, rumusan masalah, tujuan, kerangka berpikir, hipotesis, dan metode penelitian mengenai pengaruh latihan vertical jump terhadap kemampuan blok dalam permainan bola voli di SMA Negeri 1 Babakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan vertical jump dan blok terhadap prestasi siswa dalam memblok.
Makalah ini membahas beberapa topik terkait olahraga dan filsafat, termasuk panduan pelatih untuk mengidentifikasi dan membantu atlet dengan gangguan makan, terapi fisik dalam olahraga, dan efek intervensi citra pada sikap latihan implisit dan eksplisit. Salah satu penelitian meneliti efek pelatihan ergometer terhadap tendinopati patela kronis dan menemukan peningkatan fungsi otot dan pengurangan n
Dokumen tersebut merupakan analisis horizontal mengenai perbandingan keterampilan mengoper bola antara latihan drop pass dengan latihan gerakan lari overlap pada pemain sepakbola SMP Negeri 1 Pasaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing latihan terhadap peningkatan keterampilan passing siswa dan perbandingannya.
The current research is conduced to investigate the effect of circuit training on the level of physical fitness and accuracy of shooting of children at 10-12 years old. The research is quasi experimental using two-group pre-test post- test design. The population of the current research is 20 students of SDN Puro Pakualaman Yogyakarta. The data are collected by implementing TKJI test for children and shooting test to measure the accuracy of shooting. The data are taken prior to and after the circuit training with the intensity of 70% - 80%, the frequency of training is three times a week. The trainings are done during 12 -14 times with the duration of 25-30 minutes. The data are analyzed by using t-test. The findings reveal that (1) there is no significant different of the students’ physical fitness, (2) there is significant different of the students’ accuracy of shooting, (3) there is an increase of physical fitness and accuracy of shooting of the students who do circuit training. In conclusion, circuit training is effective in improving the accuracy in shooting for children at the age of 10-12 years old.
Review Korelasi kuat antara kekuatan squat maksimal dengan sprintrendiarya
Korelasi kuat antara kekuatan squat maksimal dengan sprint kinerja dan tinggi melompat vertikal dalam pemain sepak bola elit. Penelitian ini menguji hubungan antara kekuatan squat maksimal dengan performa sprint dan melompat 17 pemain sepak bola profesional. Ditemukan korelasi yang kuat antara kekuatan squat maksimal dengan semua aspek sprint dan ketinggian melompat, menunjukkan pengaruh kekuatan terhadap kinerja atletik dalam sepak bola.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pengaruh latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertikal pada pemain bola voli remaja. Latihan skipping dihipotesiskan dapat meningkatkan kemampuan loncatan vertikal pemain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan skipping dengan tinggi loncatan vertikal pemain remaja. Metode yang digunakan adalah pretest-posttest dengan subjek pen
1. Workstation improvement dan pemberian stretching dapat menurunkan kebosanan kerja, keluhan muskuloskeletal, dan meningkatkan produktivitas pada industri perak.
2. Pemberian senam berpengaruh terhadap penurunan keluhan muskuloskeletal pada lansia.
3. Pemberian stretching dan modifikasi alat kerja dapat menurunkan keluhan muskuloskeletal dan kelelahan pada pekerja pembuat dodol tradisional.
4. Pemberian stretching statis dapat meningkat
04 ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN PJOK SMA-SMK_07_03_2021 REVISI.docDanuRachmanHakim
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PJOK Jenjang SMA/SMK menjelaskan tujuan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas X. ATP ini menguraikan elemen-elemen keterampilan gerak yang harus dikuasai siswa di akhir fase termasuk keterampilan dalam berbagai permainan invasi, net, dan lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kondisi fisik dan motivasi berprestasi atlet bola voli putri Kota Binjai tahun 2014. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi fisik atlet berada pada kategori sedang sedangkan motivasi berprestasinya berada pada kategori cukup. Saran penelitian adalah meningkatkan kondisi fisik dan motivasi berprestasi melalui program latihan yang tepat.
Dokumen tersebut merangkum latar belakang, rumusan masalah, tujuan, kerangka berpikir, hipotesis, dan metode penelitian mengenai pengaruh latihan vertical jump terhadap kemampuan blok dalam permainan bola voli di SMA Negeri 1 Babakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan vertical jump dan blok terhadap prestasi siswa dalam memblok.
Makalah ini membahas beberapa topik terkait olahraga dan filsafat, termasuk panduan pelatih untuk mengidentifikasi dan membantu atlet dengan gangguan makan, terapi fisik dalam olahraga, dan efek intervensi citra pada sikap latihan implisit dan eksplisit. Salah satu penelitian meneliti efek pelatihan ergometer terhadap tendinopati patela kronis dan menemukan peningkatan fungsi otot dan pengurangan n
Dokumen tersebut merupakan analisis horizontal mengenai perbandingan keterampilan mengoper bola antara latihan drop pass dengan latihan gerakan lari overlap pada pemain sepakbola SMP Negeri 1 Pasaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing latihan terhadap peningkatan keterampilan passing siswa dan perbandingannya.
The current research is conduced to investigate the effect of circuit training on the level of physical fitness and accuracy of shooting of children at 10-12 years old. The research is quasi experimental using two-group pre-test post- test design. The population of the current research is 20 students of SDN Puro Pakualaman Yogyakarta. The data are collected by implementing TKJI test for children and shooting test to measure the accuracy of shooting. The data are taken prior to and after the circuit training with the intensity of 70% - 80%, the frequency of training is three times a week. The trainings are done during 12 -14 times with the duration of 25-30 minutes. The data are analyzed by using t-test. The findings reveal that (1) there is no significant different of the students’ physical fitness, (2) there is significant different of the students’ accuracy of shooting, (3) there is an increase of physical fitness and accuracy of shooting of the students who do circuit training. In conclusion, circuit training is effective in improving the accuracy in shooting for children at the age of 10-12 years old.
Review Korelasi kuat antara kekuatan squat maksimal dengan sprintrendiarya
Korelasi kuat antara kekuatan squat maksimal dengan sprint kinerja dan tinggi melompat vertikal dalam pemain sepak bola elit. Penelitian ini menguji hubungan antara kekuatan squat maksimal dengan performa sprint dan melompat 17 pemain sepak bola profesional. Ditemukan korelasi yang kuat antara kekuatan squat maksimal dengan semua aspek sprint dan ketinggian melompat, menunjukkan pengaruh kekuatan terhadap kinerja atletik dalam sepak bola.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pengaruh latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertikal pada pemain bola voli remaja. Latihan skipping dihipotesiskan dapat meningkatkan kemampuan loncatan vertikal pemain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan skipping dengan tinggi loncatan vertikal pemain remaja. Metode yang digunakan adalah pretest-posttest dengan subjek pen
1. Workstation improvement dan pemberian stretching dapat menurunkan kebosanan kerja, keluhan muskuloskeletal, dan meningkatkan produktivitas pada industri perak.
2. Pemberian senam berpengaruh terhadap penurunan keluhan muskuloskeletal pada lansia.
3. Pemberian stretching dan modifikasi alat kerja dapat menurunkan keluhan muskuloskeletal dan kelelahan pada pekerja pembuat dodol tradisional.
4. Pemberian stretching statis dapat meningkat
04 ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN PJOK SMA-SMK_07_03_2021 REVISI.docDanuRachmanHakim
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PJOK Jenjang SMA/SMK menjelaskan tujuan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas X. ATP ini menguraikan elemen-elemen keterampilan gerak yang harus dikuasai siswa di akhir fase termasuk keterampilan dalam berbagai permainan invasi, net, dan lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kondisi fisik dan motivasi berprestasi atlet bola voli putri Kota Binjai tahun 2014. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi fisik atlet berada pada kategori sedang sedangkan motivasi berprestasinya berada pada kategori cukup. Saran penelitian adalah meningkatkan kondisi fisik dan motivasi berprestasi melalui program latihan yang tepat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Pengaruh latihan forenh
1. PENGARUH LATIHAN LOB FOREHAND
ATAS DAN KEKUATAN LENGAN
DALAM PERMAINAN BULU TANGKIS
Seno Hargo Winardi
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
latihan pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan terhadap
jauhnya pukulan lob forehand atas bulutangkis bagi pemain putra
usia 9-12 tahun di Persatuan Bulutangkis Nasional Malang.
Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan
penelitian “single group pretest posttest design”. Langkah-langkah
penelitian meliputi: 1) Pengukuran jauhnya pukulan lob forehand
atas yang pertama sebagai tes awal, 2) Pemberian perlakuan pada
subyek dengan waktu latihan yang telah ditetapkan yaitu pukulan
lob forehand atas dan kekuatan lengan, 3) Pengukuran jauhnya
pukulan lob forehand yang kedua sebagai tes akhir. Subyek
penelitian ini adalah atlet Putra Persatuan Bulutangkis Nasional
Malang, usia 9-12 tahun yang berjumlah 15 anak. Teknik analisa
data penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif, analisis
uji normalitas, analisis uji-t dan analisis uji hipotesis. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan latihan
pukulan lob forehand dan kekuatan lengan terhadap jauhnya
pukulan lob forehand atas Bulutangkis di Persatuan Bulutangkis
Nasional Malang.
Kata Kunci: Pukulan lob, kekuatan lengan, jauhnya pukulan lob
Olahraga bulutangkis di Indonesia bukan merupakan hal yang baru.
Sebagaimana diketahui olahraga bulutangkis ini banyak berkembang di
klub-klub yang ada di daerah. Banyaknya atlet putra maupun putri yang
handal saat ini, membuat persaingan bulutangkis di daerah merata (Djide,
2004:1). Pembinaan sejak dini diharapkan dapat dijadikan proses awal
untuk pembentukan bibit yang unggul dimana di usia dini ini sudah bisa
Seno Hargo Winardi adalah alumni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Malang.
154
2. Pengaruh Latihan Lob Forehand Atas (Seno Hargo Winardi)
dilihat bakat yang ada. Dalam permainan bulutangkis untuk usia dini,
pukulan lob yang jauh sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil
pukulan lob dalam permainan bulutangkis. Sebagai rancangan latihan
yang diprogramkan dengan baik, latihan pukulan lob forehand atas dan
kekuatan lengan diberikan bagi pemain putra usia 9-12 tahun. Pembinaan
dan pengelolaan latihan yang dilakukan sedini mungkin dimulai sejak
atlet berusia muda atau masa kanak-kanak. Untuk memungkinkan
peningkatan prestasi, latihan harus berpedoman pada teori dan prinsip-
prinsip latihan tertentu. Bompa (dalam Budiwanto, 1985) menjelaskan
bahwa dalam melaksanakan latihan, pemberian beban latihan harus
ditingkatkan secara bertahap teratur hingga mencapai beban maksimum.
Demikian juga dengan teknik pukulan lob dalam permainan bulutangkis,
latihan harus berpedoman pada teknik pukulan lob. Latihan adalah
peningkatan sarana untuk meningkatkan keterampilan dan prestasi
semaksimal mungkin dengn tidak mengabaikan aspek dalam latihan,
yaitu: fisik, teknik, taktik dan mental (Harsono, 1998). Pemilihan yang
tepat dari pelaksanaan latihan secara kontinyu, harus dipahami betul
sifat-sifat yang terutama berhubungan dengan baik tidaknya latihan
dijalankan, karena semakin tinggi tingkat prestasi semakin baik pula
metode dan program latihan yang disajikan. Program latihan pukulan lob
forehand atas dan kekuatan lengan merupakan bentuk perlakuan dalam
penelitian ini. Pukulan lob merupakan taktik untuk menyerang atau
bertahan dalam melakukan lob.
Pukulan lob merupakan pukulan yang mengarah keposisi
belakang lawan dan posisi shuttlecock melambung tinggi di daerah
belakang lawan. Pukulan lob dilakukan dengan rilek, posisi badan
ditempatkan sedemikian rupa dibelakang shutlecock, salah satu kaki
berada didepan dan berat badan jatuh di kaki belakang. Pukulan lob harus
disertai dengan kekuatan lengan yang kuat dan semua itu memerlukan
latihan yang melalui prinsip-prinsip yang benar. Tekinik latihan pukulan
lob forehand atas yang dipergunakan dalam penelitian ini. Untuk
terampil memukul memerlukan proses, teknik pukulan yag baik bisa
dilakukan jika sudah tercapai otomatisasi pukulan. Latihan pukulan lob
yang teratur dan terprogram dengan baik merupakan langkah untuk
mendapatkan otomatisasi pukulan lob. Teknik pukulan lob bisa dilakukan
dengan lambungnya shuttlecock yang tidak terlalu tinggi tetapi jatuh di
155
3. JURNAL IPTEK OLAHRAGA, VOL.9, No.2, Mei-Agustus 2007: 154-161.
garis belakang lawan dan pukulan tersebut lebih mengandalkan kekuatan
dan kecepatan lengan serta lecutan pergelangan tangan.
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi
guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan dan latihan yang
sesuai untuk mengembangkan kekuatan adalah melalui bentuk latihan
tahanan (resistence exercise), (Jayadi, 2005). Faktor kekuatan merupakan
unsur kesegaran jasmani yang paling utama. Untuk mengembangkan
kekuatan orang membutuhkan kepandaian khusus, disamping itu tidak
memerlukan peralatan yang banyak dan mahal. Untuk mendukung dari
program latihan lob dan kekuatan lengan, maka kekuatan yang
diperlukan harus sudah terlatih atau sudah terbiasa dengan latihan yang
lebih berat daaripada latihan sebelumnya. Kekuatan lengan bisa diperoleh
misalnya dalam latihan melempar bola kedaerah lapangan lawan secara
bergantian. Dan bisa dilakukan dengan situasi permainan supaya anak
didik tidak merasa dibebani secara langsung oleh beban yang terlalu
berat. Kekuatan lengan yang dilakukan diberikan secara bertahap, teratur
hingga mencapai kekuatan yang maksimum dari atlet. Pengembangan
kekuatan bisa dilihat hasilnya dari banyaknya atau kemampuan atlet yang
mampu dijalankan dalam latihan. Sesuai dengan prinsip-prinsip latihan,
bahwa latihan yang dilakukan semakin lama akan semakin meningkat
akan tetapi beban latihan tersebut harus bertambah sedikit demi sedikit,
dan peningkatan beban latihan jangan dilakukan setiap kali latihan,
sebaiknya dua atau tiga kali latihan baru dinaikkan (Suharno, 1993).
Latihan teknik kekuatan lengan memang jarang dilakukan dalam klub-
klub bulutangkis yang pernah peneliti lihat. Untuk itu peneliti juga
menerapkan latihan yang ada hubungannya ini sesuai dengan penelitian
yang dijalankan.
METODE
Penelitian ini mengggunakan rancangan eksperimen dengan
menggunakan rancangan penelitian “single group pretest posttest
design” (Graziano dan Raulin,1993). Subyek penelitian ini adalah atlet
Putra Persatuan Bulutangkis Nasional Malang, usia antara 9-12 tahun
yang berjumlah 15 anak. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes
pukulan lob forehand atas. Dalam penelitian ini, peneliti juga
156
4. Pengaruh Latihan Lob Forehand Atas (Seno Hargo Winardi)
mengunakan instrumen program latihan (latihan pukulan lob dan latihan
kekuatan lengan).
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes pukulan
lob forehand atas dalam permainan bulutangkis. Pukulan lob forehand
atas yang diperoleh berasal dari hasil tes awal dan hasil tes akhir. Teknik
analisis data dalam penelitian ini adalah uji-t amatan ulangan, uji
normalitas, uji hipotesis dan analisa data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan SPSS (statistical package for social science).
HASIL
Hasil penelitian yang disajikan berupa teknik statistik deskriptif
dalam bentuk tabel, meliputi : rata-rata hitung (mean), simpangan baku
(standart deviation), dan rentangan skor terendah dan tertinggi (range).
Tabel 1. Hasil Deskripsi Data
Tes Awal Tes Akhir
N 15 15
Mean 7,3667 9,0333
Std. Deviation 0,5499 0,7188
Range 1,50 2,00
Minimum 6,50 8,00
Maximum 8,00 10,00
Keterangan:
N : jumlah subyek
Mean : rata-rata hitung
Standart Deviation : simpangan baku
Range : rentangan
Minimum : skor terendah
Maximum : skor tertinggi.
Hasil normalitas data tes awal dan tes akhir jauhnya pukulan lob
forehand atas disajikan dalam tabel berikut ini.
Setelah dilakukan uji normalitas langkah selanjutnya yaitu
menguji perbedaan rata-rata tes jauhnya pukulan lob forehand atas
bulutangkis sebelum dan setelah diberi program latihan. Berdasarkan
hasil perhitungan uji-t yang disajikan dalam tabel 4.3. menunjukkan
157
5. JURNAL IPTEK OLAHRAGA, VOL.9, No.2, Mei-Agustus 2007: 154-161.
bahwa nilai t = -13,229 dan nilai probabilitas = 0,000. maka hipotesis nol
(ho) berbunyi” pengaruh latihan pukulan lob forehand atas dan kekuatan
lengan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jauhnya pukulan lob
forehand atas bagi pemain putra usia 9-12 tahun di perkumpulan
bulutangkis Nasional Malang” ditolak. Menurut Arikunto (2002:3)
Penelitian eksperimen adalah suatu rencana untuk mencari hubungan
sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi faktor-faktor lain yang bisa
mengganggu penelitian. Dari proses yang diberikan dalam latihan
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh pukulan lob
forehand atas dan kekuatan lengan terhadap jauhnya pukulan lob
forehand atas bulutangkis bagi pemain putra usia 9-12 tahun di Persatuan
Bulutangkis Nasional Malang.
Tabel 2. Uji Normalitas
Variabel Statistik df Sig Keterangan
Tes awal 0,214 14 0,497 normal
Tes akhir 0,148 14 0,897 normal
Keterangan:
df : derajat kebebasan
Sig : nilai signifikansi.
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan hasil penelitian ini akan dibahas tentang
pembahasan jenis dan rancangan penelitian, Menurut Graziano dan
Raulin (1993) menyatakan bahwa rancangan penelitian terdiri dari satu
kelompok tes yang mendapat tes dua kali yaitu sebelum perlakuan dan
sesudah perlakuan diadakan tes. Pembahasan variabel penelitian,
Menurut Arikunto (2002) menyatakan bahwa variabel adalah obyek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas yaitu latihan
pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan, satu variabel terikat yaitu
jauhnya pukulan lob forehand atas. Variabel bebas dalam penelitian ini
digunakan sebagai variabel perlakuan adalah program latihan yang
158
6. Pengaruh Latihan Lob Forehand Atas (Seno Hargo Winardi)
diberikan kepada subyek untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel
terikat.
Menurut Arikunto (2002) menyatakan bahwa subyek penelitian
adalah subyek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Berbicara tentang
subyek penelitian, sebetulnya berbicara tentang unit analisis yaitu subyek
yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Subyek penelitian ini
adalah atlet putra Persatuan Bulutangkis Nasional Malang, usia 9–12
tahun yang berjumlah 15 anak.
Dalam penelitian ini, peneliti membuat model program latihan
sendiri sehingga dapat diterapkan oleh klub-klub bulutangkis dalam
setiap latihan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan jadwal latihan
tersebut peneliti memberikan program latihan setiap minggunya berupa
latihan pukulan shuttlecock gantung, pukulan sama tembok, pukulan lob
silang dan lurus, push-up, angkat badan di kursi, dorong tembok dan
angkat tubuh di palang.
Teknik analisa penelitian ini adalah teknik analisis statistik
deskriptif, analisis uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov), analisis uji-t
dan analisis hipotesis. Teknik statistik deskriptif yang digunakan adalah
pusat kecenderungan (central tendensy) meliputi rata-rata hitung (mean),
standard deviasi (SD) dan rentang skor terendah dan tertinggi (range)
hasil tes awal dan hasil tes akhir. Dari hasil perhitungan uji-t amatan
ulanagnmenunjukkan bahwa nilai probabilitas atau p = 0,000, Maka Ho
berbunyi” Pengaruh latihan pukulan lob forehand atas dan kekuatan
lengan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jauhnya pukulan lob
forehand atas bulutangkis bagi pemain putra usia 9-12 tahun di Persatuan
Bulutangkis Nasional Malang” ditolak. Dengan kata lain bahwa latihan
pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan berpengaruh secara
signifikan terhadap jauhnya pukulan lob forehand atas bulutangkis bagi
pemain putra usia 9-12 tahun di Persatuan Bulutangkis Nasional Malang.
Teknik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini
adalah analisis uji normalitas yang digunakan untuk melihat apakah
distribusi data yang diperoleh (tes awal-tes akhir) berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak normal. Hasil uji normalitas (Kolmogrov-
Smirnov) menunjukkan bahwa data hasil tes awal dan hasil data tes akhir
berasal dari populasi berdistribusi normal. Dengan demikian hasil tes
awal dan hasil tes akhir dalam penelitian ini memenuhi kriteria
159
7. JURNAL IPTEK OLAHRAGA, VOL.9, No.2, Mei-Agustus 2007: 154-161.
normalitas. Uji-t amatan ulangan bertujuan untuk mengetahui perbedaan
antara hasil tes awal dan hasil tes akhir. Hasil uji-t untuk amatan ulangan
menunjukkan bahwa hasil data tes awal dan hasil data tes akhir terdapat
perbedaan yang signifikan (p=0,000). Berdasarkan hasil tersebut, maka
perhitungan uji-t untuk amatan ulangan adalah signifikan dengan kata
lain ada perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan hasil tes
akhir pukulan lob forehand bulutangkis. Dari hasil uji-t amatan ulangan
menunjukkan hasil –13,229. Menurut Ronald (1995), -t merupakan nilai
tes yang berasal dari populasi normal dan nilai uji statistik yang diamati
masih berarti.
Berdasarkan hasil perhitungan uji-t amatan ulangan diperoleh
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara data tes awal dan data tes
akhir maka hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi “ tidak ada pengaruh yang
signifikan program latihan pukulan lob forehand atas dan kekuatan
lengan terhadap jauhnya pukulan lob forehand atas bulutangkis bagi
pemain putra usia 9-12 tahun di Persatuan Bulutangkis Nasional
Malang” adalah ditolak. Dengan kata lain bahwa latihan pukulan lob
forehand atas berpengaruh secara signifikan terhadap jauhnya pukulan
lob forehand atas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan
latihan pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan terhadap jauhnya
pukulan lob forehand atas bulutangkis bagi pemain putra usia 9-12 tahun
di Persatuan Bulutangkis Nasional Malang”.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka selanjutnya peneliti
mengemukakan beberapa saran. Adapun saran-saran tesebut
adalah: (1) Disarankan kepada atlet dalam menjalankan latihan
pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan lebih bersemangat
agar cepat memperoleh prestasi yang diharapkan; (2) Disarankan
kepada peneliti lain agar dilakukan penelitian tentang pengaruh latihan
pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan terhadap jauhnya pukulan
lob forehand atas bulutangkis dengan frekuensi latihan lebih banyak;
160
8. Pengaruh Latihan Lob Forehand Atas (Seno Hargo Winardi)
(3)Diharapkan kepada pelatih agar dalam menentukan atau membuat
program latihan, intensitas latihan dan frekuensi latihan lebih
ditingkatkan; (4) Diharapkan kepada peneliti lain dalam penelitian
selanjutnya dilakukan penelitian tentang pengaruh program latihan
pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan terhadap jauhnya pukulan
lob forehand atas bulutangkis yang sejenis dengan subyek yang lebih
banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Budiwanto, Setyo. 1985. Dasar-dasar Teknik dan Taktik Bemain
Bulutangkis, IK FIP Universitas Negeri Malang.
Djide, T., 2004. Membingkai Ulang Metode dan Strategi Pelatihan
Bulutangkis dengan Pendekatan IPTEK untuk Bulutangkis
Indonesia. Jakarta: FPOK-UPI
Graziano, A.M. dan Raulin, M.L. 1993. Research Methods, a Process of
Inquiry. second edition. New York: Harper Collins College
Publisher.
Harsono. 1998. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching.
Jakarta.
Jayadi, I.,2005. Pembinaan Kondisi Fisik, Makalah disajikan dala
Penataran Bulutangkis. Malang.
Ronald,W., 1995. Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan
Ilmuwan. Bandung: ITB Bandung.
Suharno, 1993. Metodologi Pelatihan, Jakarta: KONI PUSAT.
161