SlideShare a Scribd company logo
Pengertian Negara
Istilah Negara berasal dari kata statum (Latin), staat (Belanda), state (Inggris) dan etat
(Perancis).
Negara merupakan alat atau wewenang yang mengatur/mengendalikan persoalan – persoalan
bersama atas nama masyarakat. Dalam pengertian mempunyai wewenang yang bersifat memaksa
lebih kuat dari individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat.
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, sekaligus sebagai organisasi pokok dari
kekuasaan politik. Negara sebagai alat untuk mengatur hubungan – hubungan manusia (dalam hal
ini warga Negara) dalam masyarakat.
Negara dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang berbeda di sini
dikaitkan dengan teori – teori yang dikemukakannya, seperti di bawah ini:
● Pertama, Logemann melihat Negara sebagai organisasi kekuasaan.
● Kedua, Mac Iver melihat Negara sebagai oraganisasi politik.
● Ketiga, Prof. Dr. Soepomo, SH, melihat Negara dari sudut integritas antara pemerintah dan
rakyat.
Membicarakan asal mula terjadinya
Negara dapat diketahui dengan
mengadakan dua pendekatan; pertama
pendekatan faktual dan kedua teoritis.
Asal mula terjadinya Negara yang berdasarkan pendekatan faktual selalu melihat
kepada adanya fakta – fakta atau kenyataan yang benar – benar pernah terjadi yang
diungkapkan dari pengalaman dan sejarah.
Asal mula terjadinya Negara berdasarkan pada pendekatan teoritis merupakan
suatu analisis dengan menggunakan dugaan atau pemikiran yang logis dan bersifat
hipotesis serta abstrak.
Lebih lanjut akan dipersoalkan tentang asal mula terjadinya Negara yang untuk
pertama kalinya berdasarkan pada pendekatan teoritis yaitu berupa pengamatan
terhadap teori Ketuhanan, teori Perjanjian masyarakat, teori Kekuasaan, dan teori
Hukum alam (kodrat).
Menurut teori ini mengenai asal mula
terjadinya suatu Negara adalah atas
perkenaan Tuhan. Suatu Negara tidak akan
terjadi apabila Tuhan belum
menghendakinya.
Menurut teori ini, bahwa terjadinya Negara pada
mulanya dilihat dari perkembangan manusia sebagai
individu yang hidup menyendiri tanpa tujuan dan tanpa
berpedoman atau peraturan apa pun yang berlaku
baginya.
Teori ini menyatakan bahwa terbentuknya
Negara karena adanya kekuasaan dari orang–
orang yang merasa dirinya kuat dan mampu
mengalahkan orang–orang yang lemah. Maka
orang kuatlah yang pertama–tama mendirikan
Negara dengan segala kekuatannya, si kuat
dapat memaksakan segala kehendaknya
kepada yang lemah.
Hukum alam adalah hukum yang tidak dibuat oleh
sesuatu badan pembentuk undang – undang
(badan legislatif), melainkan hukum yang
seharusnya berlaku menurut alam. Para penganut
teori hukum alam menganggap bahwa hukum ini
berlaku langgeng serta bersifat universal.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa lahirnya Republik Indonesia (RI)
secara factual (kenyataan) yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia itu sendiri ditandatangani oleh
Soekarno – Hatta atas nama bangsa Indonesia. Akan tetapi secara
teoritis belum ada keseragaman pendapat tentang asal mula
terjadinya Negara Kesatuan R.I ini.
Negara kita yang didasari Pancasila meyakini bahwa aturan dasar
yang hidup di dunia ini adalah keluarga. Keluarga merupakan lembaga
pertama yang melahirkan dan menumbuhkan perkembangan manusia,
sehingga hak dan kewajiban dapat terselenggara.
Republik Indonesia sebagai Negara kesatuan terjadi secara alamiah.
Ini sejalan dengan tuntutan fitrah manusia dan diserta kehendak
Tuhan, seperti yang tersurat pada alenia ketiga Pembukaan UUD 1945.
Sebagai organisasi masyarakat dan politik Negara dapat saja terjadi dan berdiri. Namun hal itu harus
dipenuhi dan didukung oleh unsur – unsure pokok yang ada dalam masyarakat politik tertentu agar dapat
disebut Negara, mencakup tiga unsure pokok, yaitu ada daerah, ada rakyat, dan ada pemerintah yang
berdaulat atau pemerintah berwibawa.
Mengenai daerah (territorial), sesungguhnya yang tepat dipakai istilah wilayah, karena apabila
dipergunakan istilah daerah, hal itu hanya meliputi daratan. Sedangakan apabila digunakan istilah wilayah,
hal ini berarti meliputi daratan, lautan, dan udara. Dengan demikian Negara bukan hanya daratan, tapi
juga meliputi lautan dan udara.
Rakyat adalah sekelompok manusia yang berstatus sebagai warga Negara mempunyai hubungan yang
lebih erat dengan organisasi kekuasaannya yaitu Negara. Rakyat adalah semua orang yang berdiam di
dalam suatu Negara. Rakyat merupakan salah satu unsur mutlak bagi terjadinya suatu Negara. Jadi tidak
ada Negara tanpa rakyat. Rakyat suatu Negara merupakan penghuni Negara dapat dibedakan antara
penduduk dan bukan penduduk, serta antara warga Negara dan bukan warga Negara.
Pemerintah yang berdaulat
Kedaulatan
Pemerintahan merupakan gabungan dari semua alat atau badan kenegaraan tertinggi yang
berkuasa memerintah di wilayah suatu Negara seperti raja atau presiden dan para menteri. Selain itu
terdapat badan – badang kenegaraan lainnya seperti MPR, DPR, DPA, dan MA. Semua badan tersebut
bertugas menyelenggarakan kesejahteraan umum.
Kedaulatan berasal dari kata supremus (Latin) berarti yang tertinggi. Kemudian pengertian ini
disamakan dengan sovanita (Italia), sovereignty (Inggris), dan daulat, daulat yang berarti kekuasaan.
atau dinasti pemerintah.
Jadi, kedaulatan berarti: Kekuasaan tertinggi atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah kekuasaan lain.
Ini menunjukkan bahwa kedaulatan Negara itu adalah suatu pusat kekuasaan yang biasa yang meliputi dan
mengatasi segala – galanya. Menurut Jean Bodin (1530 – 1596) kedaulatan mempunyai empat sifat pokok,
yaitu:
●Permanen, yang berarti kedaulatan yang tetap ada walaupun badan yang memegang kedaulatan itu
berganti – ganti.
●Aslinya ,yang berarti bahwa kedaulatan itu tidak berasal atau diwariskan dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi.
●Bulat, yang berarti bahwa kedaulatan itu merupakan satu – satunya kekuasaan yang tertinggi dalam
Negara.
●Absolut (tak terbatas) yang berarti bahwa kedaulatan itu tidak dibatasi atau dikurangi oleh siapapun dan
berlaku bagi setiap orang serta setiap golongan.
Pemerintah dan Kedaulatan di Negara Republik Indonesia
Di Indonesia terdapat enam lembaga kenegaraan sebagai alat – alat perlengkapan Negara. Keenam
lembaga kenegaraan tersebut yaitu satu buah lembaga tertinggi Negara dan lima buah lembaga tinggi
Negara.
Lembaga tertinggi Negara di Indonesia yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Lembaga – lembaga tinggi Negara di Indonesia yakni terdiri dari Persiden, DPR, DPA, BPK, dan
Mahkamah Agung.

More Related Content

Similar to Pengantar IPS.pptx

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
hoirul hijaz
 
Negara (klmpok 6).pptx
Negara (klmpok 6).pptxNegara (klmpok 6).pptx
Negara (klmpok 6).pptx
Kasmiah Ali
 
babvteorikedaulatan-140109124419-phpapp01.pptx
babvteorikedaulatan-140109124419-phpapp01.pptxbabvteorikedaulatan-140109124419-phpapp01.pptx
babvteorikedaulatan-140109124419-phpapp01.pptx
IlhamMajid6
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
Septian Muna Barakati
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
hoirul hijaz
 
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHANNEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
Ardio San
 
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptxNilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
KangHaris6
 
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
petruspolyando1
 
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMakalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Muhammad Agung
 
DOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptxDOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptx
SriRahayu777458
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
Muhamad Yogi
 
Tugas soft skill
Tugas soft skillTugas soft skill
Tugas soft skill
Bagus Yoga
 

Similar to Pengantar IPS.pptx (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Ilmu negara
Ilmu negaraIlmu negara
Ilmu negara
 
Negara (klmpok 6).pptx
Negara (klmpok 6).pptxNegara (klmpok 6).pptx
Negara (klmpok 6).pptx
 
Teori Kedaulatan
Teori KedaulatanTeori Kedaulatan
Teori Kedaulatan
 
babvteorikedaulatan-140109124419-phpapp01.pptx
babvteorikedaulatan-140109124419-phpapp01.pptxbabvteorikedaulatan-140109124419-phpapp01.pptx
babvteorikedaulatan-140109124419-phpapp01.pptx
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Makalah hukum tata negara (2)
Makalah hukum tata negara (2)Makalah hukum tata negara (2)
Makalah hukum tata negara (2)
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Materi 1 kwarganegaraan
Materi 1 kwarganegaraanMateri 1 kwarganegaraan
Materi 1 kwarganegaraan
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHANNEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptxNilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
Nilai-nilai Pancasila Dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Negara.pptx
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
 
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMakalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
 
DOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptxDOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptx
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Tugas soft skill
Tugas soft skillTugas soft skill
Tugas soft skill
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

Pengantar IPS.pptx

  • 1.
  • 2. Pengertian Negara Istilah Negara berasal dari kata statum (Latin), staat (Belanda), state (Inggris) dan etat (Perancis). Negara merupakan alat atau wewenang yang mengatur/mengendalikan persoalan – persoalan bersama atas nama masyarakat. Dalam pengertian mempunyai wewenang yang bersifat memaksa lebih kuat dari individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat. Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, sekaligus sebagai organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara sebagai alat untuk mengatur hubungan – hubungan manusia (dalam hal ini warga Negara) dalam masyarakat. Negara dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang berbeda di sini dikaitkan dengan teori – teori yang dikemukakannya, seperti di bawah ini: ● Pertama, Logemann melihat Negara sebagai organisasi kekuasaan. ● Kedua, Mac Iver melihat Negara sebagai oraganisasi politik. ● Ketiga, Prof. Dr. Soepomo, SH, melihat Negara dari sudut integritas antara pemerintah dan rakyat.
  • 3. Membicarakan asal mula terjadinya Negara dapat diketahui dengan mengadakan dua pendekatan; pertama pendekatan faktual dan kedua teoritis.
  • 4. Asal mula terjadinya Negara yang berdasarkan pendekatan faktual selalu melihat kepada adanya fakta – fakta atau kenyataan yang benar – benar pernah terjadi yang diungkapkan dari pengalaman dan sejarah. Asal mula terjadinya Negara berdasarkan pada pendekatan teoritis merupakan suatu analisis dengan menggunakan dugaan atau pemikiran yang logis dan bersifat hipotesis serta abstrak. Lebih lanjut akan dipersoalkan tentang asal mula terjadinya Negara yang untuk pertama kalinya berdasarkan pada pendekatan teoritis yaitu berupa pengamatan terhadap teori Ketuhanan, teori Perjanjian masyarakat, teori Kekuasaan, dan teori Hukum alam (kodrat).
  • 5. Menurut teori ini mengenai asal mula terjadinya suatu Negara adalah atas perkenaan Tuhan. Suatu Negara tidak akan terjadi apabila Tuhan belum menghendakinya. Menurut teori ini, bahwa terjadinya Negara pada mulanya dilihat dari perkembangan manusia sebagai individu yang hidup menyendiri tanpa tujuan dan tanpa berpedoman atau peraturan apa pun yang berlaku baginya. Teori ini menyatakan bahwa terbentuknya Negara karena adanya kekuasaan dari orang– orang yang merasa dirinya kuat dan mampu mengalahkan orang–orang yang lemah. Maka orang kuatlah yang pertama–tama mendirikan Negara dengan segala kekuatannya, si kuat dapat memaksakan segala kehendaknya kepada yang lemah. Hukum alam adalah hukum yang tidak dibuat oleh sesuatu badan pembentuk undang – undang (badan legislatif), melainkan hukum yang seharusnya berlaku menurut alam. Para penganut teori hukum alam menganggap bahwa hukum ini berlaku langgeng serta bersifat universal.
  • 6. Tidak dapat disangkal lagi bahwa lahirnya Republik Indonesia (RI) secara factual (kenyataan) yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan Indonesia itu sendiri ditandatangani oleh Soekarno – Hatta atas nama bangsa Indonesia. Akan tetapi secara teoritis belum ada keseragaman pendapat tentang asal mula terjadinya Negara Kesatuan R.I ini. Negara kita yang didasari Pancasila meyakini bahwa aturan dasar yang hidup di dunia ini adalah keluarga. Keluarga merupakan lembaga pertama yang melahirkan dan menumbuhkan perkembangan manusia, sehingga hak dan kewajiban dapat terselenggara. Republik Indonesia sebagai Negara kesatuan terjadi secara alamiah. Ini sejalan dengan tuntutan fitrah manusia dan diserta kehendak Tuhan, seperti yang tersurat pada alenia ketiga Pembukaan UUD 1945.
  • 7. Sebagai organisasi masyarakat dan politik Negara dapat saja terjadi dan berdiri. Namun hal itu harus dipenuhi dan didukung oleh unsur – unsure pokok yang ada dalam masyarakat politik tertentu agar dapat disebut Negara, mencakup tiga unsure pokok, yaitu ada daerah, ada rakyat, dan ada pemerintah yang berdaulat atau pemerintah berwibawa. Mengenai daerah (territorial), sesungguhnya yang tepat dipakai istilah wilayah, karena apabila dipergunakan istilah daerah, hal itu hanya meliputi daratan. Sedangakan apabila digunakan istilah wilayah, hal ini berarti meliputi daratan, lautan, dan udara. Dengan demikian Negara bukan hanya daratan, tapi juga meliputi lautan dan udara. Rakyat adalah sekelompok manusia yang berstatus sebagai warga Negara mempunyai hubungan yang lebih erat dengan organisasi kekuasaannya yaitu Negara. Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu Negara. Rakyat merupakan salah satu unsur mutlak bagi terjadinya suatu Negara. Jadi tidak ada Negara tanpa rakyat. Rakyat suatu Negara merupakan penghuni Negara dapat dibedakan antara penduduk dan bukan penduduk, serta antara warga Negara dan bukan warga Negara. Pemerintah yang berdaulat Kedaulatan Pemerintahan merupakan gabungan dari semua alat atau badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa memerintah di wilayah suatu Negara seperti raja atau presiden dan para menteri. Selain itu terdapat badan – badang kenegaraan lainnya seperti MPR, DPR, DPA, dan MA. Semua badan tersebut bertugas menyelenggarakan kesejahteraan umum. Kedaulatan berasal dari kata supremus (Latin) berarti yang tertinggi. Kemudian pengertian ini disamakan dengan sovanita (Italia), sovereignty (Inggris), dan daulat, daulat yang berarti kekuasaan.
  • 8. atau dinasti pemerintah. Jadi, kedaulatan berarti: Kekuasaan tertinggi atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah kekuasaan lain. Ini menunjukkan bahwa kedaulatan Negara itu adalah suatu pusat kekuasaan yang biasa yang meliputi dan mengatasi segala – galanya. Menurut Jean Bodin (1530 – 1596) kedaulatan mempunyai empat sifat pokok, yaitu: ●Permanen, yang berarti kedaulatan yang tetap ada walaupun badan yang memegang kedaulatan itu berganti – ganti. ●Aslinya ,yang berarti bahwa kedaulatan itu tidak berasal atau diwariskan dari kekuasaan lain yang lebih tinggi. ●Bulat, yang berarti bahwa kedaulatan itu merupakan satu – satunya kekuasaan yang tertinggi dalam Negara. ●Absolut (tak terbatas) yang berarti bahwa kedaulatan itu tidak dibatasi atau dikurangi oleh siapapun dan berlaku bagi setiap orang serta setiap golongan. Pemerintah dan Kedaulatan di Negara Republik Indonesia Di Indonesia terdapat enam lembaga kenegaraan sebagai alat – alat perlengkapan Negara. Keenam lembaga kenegaraan tersebut yaitu satu buah lembaga tertinggi Negara dan lima buah lembaga tinggi Negara. Lembaga tertinggi Negara di Indonesia yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lembaga – lembaga tinggi Negara di Indonesia yakni terdiri dari Persiden, DPR, DPA, BPK, dan Mahkamah Agung.